Suparman Suparman, Muhammad Hasbillah, Ariana Asri, Haeril Haeril
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat coaching clinic teknik dasar permainan tenis meja dilaksanakan di SMPIT Al-Fityan School Kabupaten Gowa. Masalahnya adalah (1) kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknik dasar permainan tenis meja, (2) kurangnya pengetahuan tentang peraturan dan ketentuan permainan tenis meja. Sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat di SMPIT Al-Fityan School Kabupaten Gowa yaitu siswa ikhwan program kegiatan ekstrakurikuler permainan tenis meja. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, tanya jawab, praktik, evaluasi. Hasil yang dicapai adalah (1) Semua peserta yang mengikuti coaching clinic teknik dasar permainan tenis meja memiliki pengetahuan yang cukup dan adanya peningkatan pada keterampilan teknik dasar permainan tenis meja. (2) Semua peserta yang mengikuti coaching clinic teknik dasar permainan tenis meja memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan ketentuan permainan tenis meja.
在Gowa区SMPIT Al-Fityan学校(Gowa county School of Gowa),社区coaching clinic的基本乒乓球技术是一项致力于社区服务的活动。问题是(1)乒乓球运动的基本知识和技术技能的缺乏,(2)对乒乓球的规则和规则的了解。Gowa县SMPIT - fityan School的社区奉献目标是兄弟姐妹课外活动乒乓球比赛。使用的方法是演讲、示范、问答、练习、评估。这一成就是(1)所有参加商会乒乓球运动基本技术的人都有足够的知识和对乒乓球基本技术技能的提高。(2)所有参加社区乒乓球运动基本技术的人都对乒乓球的规则和规则有充分的了解。
{"title":"COACHING CLINIC TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA SISWA SMPIT AL-FITYAN SCHOOL GOWA","authors":"Suparman Suparman, Muhammad Hasbillah, Ariana Asri, Haeril Haeril","doi":"10.36706/jscse.v1i1.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.375","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat coaching clinic teknik dasar permainan tenis meja dilaksanakan di SMPIT Al-Fityan School Kabupaten Gowa. Masalahnya adalah (1) kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknik dasar permainan tenis meja, (2) kurangnya pengetahuan tentang peraturan dan ketentuan permainan tenis meja. Sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat di SMPIT Al-Fityan School Kabupaten Gowa yaitu siswa ikhwan program kegiatan ekstrakurikuler permainan tenis meja. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, tanya jawab, praktik, evaluasi. Hasil yang dicapai adalah (1) Semua peserta yang mengikuti coaching clinic teknik dasar permainan tenis meja memiliki pengetahuan yang cukup dan adanya peningkatan pada keterampilan teknik dasar permainan tenis meja. (2) Semua peserta yang mengikuti coaching clinic teknik dasar permainan tenis meja memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan ketentuan permainan tenis meja.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116468601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Hartati, Syamsuramel Syamsuramel, Ahmad Richard Victorian
Tes salah satu proses yang sangat diperlukan dalam melihat perkembangan atlet. Pengembangan aplikasi tes fisik delapan cabang olahraga di wilayah Palembang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pembinaan karena tes merupakan salah satu bagian integral dari segala proses pembinaan Keberadaan UPPM FKIP Unsri, Program Studi Penjaskes, ISORI Sumsel, di dukung oleh sumber daya manusia yang bermutu dan profesional sesuai dengan bidangnya, serta sarana prasarana yang lengkap dan memadai untuk mendukung kegiatan pelatihan dalam rangka penerapan iptek, sedangkan potensi yang dimiliki guru-guru penjasorkes serta pelatih-pelatih olahraga wilayah Palembang adalah kemauan dan kemampuan yang kuat untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan tentang pengembangan aplikasi tes fisik delapan cabang olahraga. Keberhasilan suatu kegiatan pengabdian pada masyarakat dievaluasi berdasarkan hasil pelaksanaan tes dan kesimpulan yang diambil melalui data yang diperoleh, dan Tim PPM melakukan evaluasi dengan mengamati dan hasil tes fisik yang dilakukan guru penjasorkes dan pelatih olahraga saat pelatihan. Instrumen kriteria penilaian tingkat kebermanfaatan kegiatan pelatihan ini diungkap dengan instrumen yang telah disiapkan. Kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk pembinaan guru penjasorkes dan pelatih olahraga untuk melaksanakan tes fisik dengan menggunakan aplikasi tes fisik delapan cabang olahraga.
{"title":"PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI TES FISIK DELAPAN CABANG OLAHRAGA UNTUK GURU DAN PELATIH DI KECAMATAN ALANG-ALANG LEBAR KOTA PALEMBANG","authors":"H. Hartati, Syamsuramel Syamsuramel, Ahmad Richard Victorian","doi":"10.36706/jscse.v1i1.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.319","url":null,"abstract":"Tes salah satu proses yang sangat diperlukan dalam melihat perkembangan atlet. Pengembangan aplikasi tes fisik delapan cabang olahraga di wilayah Palembang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pembinaan karena tes merupakan salah satu bagian integral dari segala proses pembinaan Keberadaan UPPM FKIP Unsri, Program Studi Penjaskes, ISORI Sumsel, di dukung oleh sumber daya manusia yang bermutu dan profesional sesuai dengan bidangnya, serta sarana prasarana yang lengkap dan memadai untuk mendukung kegiatan pelatihan dalam rangka penerapan iptek, sedangkan potensi yang dimiliki guru-guru penjasorkes serta pelatih-pelatih olahraga wilayah Palembang adalah kemauan dan kemampuan yang kuat untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan tentang pengembangan aplikasi tes fisik delapan cabang olahraga. Keberhasilan suatu kegiatan pengabdian pada masyarakat dievaluasi berdasarkan hasil pelaksanaan tes dan kesimpulan yang diambil melalui data yang diperoleh, dan Tim PPM melakukan evaluasi dengan mengamati dan hasil tes fisik yang dilakukan guru penjasorkes dan pelatih olahraga saat pelatihan. Instrumen kriteria penilaian tingkat kebermanfaatan kegiatan pelatihan ini diungkap dengan instrumen yang telah disiapkan. Kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk pembinaan guru penjasorkes dan pelatih olahraga untuk melaksanakan tes fisik dengan menggunakan aplikasi tes fisik delapan cabang olahraga.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133547217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan abad 21 sering disebut 4Cs, dalam bahasa Indonesia bisa diingat dengan singkatan 4 K, yaitu kreativitas, kritis, komunikasi, kerjasama. Hal ini sejalan dengan teori Bloom bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang paling tinggi dalam aspek perkembangan kognitif. Keterampilan “The 4Cs” ini tidak dibawa sejak lahir oleh seseorang melainkan diperoleh dari proses latihan, belajar, maupun pengalaman. Guru memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi-generasi yang unggul. Salah satunya adalah dengan adanya kegiatan workshop penggunaan Loose Parts dalam pembelajaran saintifik bermuatan metode STEAM. Kegiatan workshop ini dilakukan pada tanggal 18 November 2021 di TK Nurul Chadijjah Kota Langsa. Subjek pada kegiatan workshop ini ialah guru-guru anak usia dini yag tergabung pada komunitas IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Kota Langsa. Adapun metode yang diterapkan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat, meliputi: (1) pemaparan materi tentang metode STEAM berbahan media Loose Parts, (2) diskusi tentang materi workshop, (3) praktek membuat hasil karya dari media Loose Parts, (4) presentasi hasil karya yang telah dibuat. Pelaksana program pengabdian ini menemukan bahwa workshop tentang pembelajaran saintifik bermuatan STEAM dengan media Loose Parts ini sangat penting dilakukan dengan mengkolaborasikan metode yang telah banyak dikuasai oleh guru-guru dan memanfaatkan media yang ada di lingkungan, sehingga memaksimalkan proses pembelajaran.
21世纪的技能通常被称为4Cs,在英语中,它的缩写是4k,即创造力、批判性、沟通和合作。这与布鲁姆的理论相一致,创造力是认知发展中最重要的能力。这种“4Cs”技能不是某人与生俱来的,而是通过训练、学习和经验获得的。教师在为下一代做好准备方面发挥着重要作用。其中一个是在优雅的蒸汽方法科学学习中使用Loose Parts的工作坊活动。2021年11月18日,这个研讨会在朗萨市努鲁尔恰贾亚镇举行。这个研讨会活动的主题是属于朗萨市IGTKI社区的幼儿教师。至于在社区服务活动中使用的方法,包括:(1)媒体Loose Parts STEAM方法的材料介绍,(2)讨论工作坊材料,(3)制作媒体Loose Parts作品的实践,(4)展示自己的作品。这个奉献计划的执行人员发现,这个由媒体Loose部分组成的福音学习工作坊是非常重要的,它涉及组织教师广泛掌握的方法,并利用环境中现有的媒体,从而最大限度地利用学习过程。
{"title":"MEDIA LOOSE PARTS : WORKSHOP PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERMUATAN STEAM","authors":"Veryawan Veryawan, Ade Tursina","doi":"10.36706/jscse.v1i1.365","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.365","url":null,"abstract":"Keterampilan abad 21 sering disebut 4Cs, dalam bahasa Indonesia bisa diingat dengan singkatan 4 K, yaitu kreativitas, kritis, komunikasi, kerjasama. Hal ini sejalan dengan teori Bloom bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang paling tinggi dalam aspek perkembangan kognitif. Keterampilan “The 4Cs” ini tidak dibawa sejak lahir oleh seseorang melainkan diperoleh dari proses latihan, belajar, maupun pengalaman. Guru memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi-generasi yang unggul. Salah satunya adalah dengan adanya kegiatan workshop penggunaan Loose Parts dalam pembelajaran saintifik bermuatan metode STEAM. Kegiatan workshop ini dilakukan pada tanggal 18 November 2021 di TK Nurul Chadijjah Kota Langsa. Subjek pada kegiatan workshop ini ialah guru-guru anak usia dini yag tergabung pada komunitas IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Kota Langsa. Adapun metode yang diterapkan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat, meliputi: (1) pemaparan materi tentang metode STEAM berbahan media Loose Parts, (2) diskusi tentang materi workshop, (3) praktek membuat hasil karya dari media Loose Parts, (4) presentasi hasil karya yang telah dibuat. Pelaksana program pengabdian ini menemukan bahwa workshop tentang pembelajaran saintifik bermuatan STEAM dengan media Loose Parts ini sangat penting dilakukan dengan mengkolaborasikan metode yang telah banyak dikuasai oleh guru-guru dan memanfaatkan media yang ada di lingkungan, sehingga memaksimalkan proses pembelajaran.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115775524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Indaryanti, Meryansumayeka Meryansumayeka, Elika Kurniadi, W. Pratiwi, Zuli Nuraeni
Pembelajaran berbasis blended learning dengan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas adalah salah satu alternatif pembelajaran di era pandemi yang efektif dan mudah dilaksanakan oleh guru. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada peserta mengenai pembelajaran berbasis Blended Learning dengan model Flipped Classroom bagi guru-guru Matematika. Model pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah model pendampingan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar, terutama dalam menyusun perangkat pembelajaran. Kegiatan diikuti oleh 33 peserta yaitu guru-guru Matematika. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta pelatihan sudah mampu menyusun perangkat pembelajaran berbasis Blended Learning dengan model Flipped Classroom. Kegiatan pengabdian ini mendapat respon kepuasan dari peserta dengan rata-rata sebesar 95,17% memberikan respon sangat baik, dengan penjabaran aspek pertama tentang relevansi dengan pekerjaan mendapatkan respon sangat baik sebesar 99%, aspek kedua terkait daya tarik materi mendapatkan respon sangat baik sebesar 95%, aspek ketiga tentang kepraktisan dalam memahami materi mendapatkan respon sangat baik sebesar 92%, aspek keempat mengenai Desain Program mendapatkan respon yang sangat baik pula sebesar 93% , aspek kelima yang memuat feedback mendapatkan respon sangat baik sebesar 96%.
{"title":"PELATIHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BLENDED LEARNING DENGAN MODEL FLIPPED CLASSROOM BAGI GURU MATEMATIKA","authors":"I. Indaryanti, Meryansumayeka Meryansumayeka, Elika Kurniadi, W. Pratiwi, Zuli Nuraeni","doi":"10.36706/jscse.v1i1.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.374","url":null,"abstract":"Pembelajaran berbasis blended learning dengan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas adalah salah satu alternatif pembelajaran di era pandemi yang efektif dan mudah dilaksanakan oleh guru. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada peserta mengenai pembelajaran berbasis Blended Learning dengan model Flipped Classroom bagi guru-guru Matematika. Model pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah model pendampingan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar, terutama dalam menyusun perangkat pembelajaran. Kegiatan diikuti oleh 33 peserta yaitu guru-guru Matematika. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta pelatihan sudah mampu menyusun perangkat pembelajaran berbasis Blended Learning dengan model Flipped Classroom. Kegiatan pengabdian ini mendapat respon kepuasan dari peserta dengan rata-rata sebesar 95,17% memberikan respon sangat baik, dengan penjabaran aspek pertama tentang relevansi dengan pekerjaan mendapatkan respon sangat baik sebesar 99%, aspek kedua terkait daya tarik materi mendapatkan respon sangat baik sebesar 95%, aspek ketiga tentang kepraktisan dalam memahami materi mendapatkan respon sangat baik sebesar 92%, aspek keempat mengenai Desain Program mendapatkan respon yang sangat baik pula sebesar 93% , aspek kelima yang memuat feedback mendapatkan respon sangat baik sebesar 96%.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122922136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Indrawati, Ernalida Erna, Sri Sri Utami, Akhmad Rizqi Turama, Novritika Novritika
Tujuan pengabdian ini adalah untuk melatih guru-guru SMP bidang studi bahasa Indonesia di Kota Palembang mendesain soal-soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi dasar di Kurikulum 2013. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan model pelatihan, ceramah, tanya jawab, diskusi,latihan, dan tugas. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 26, 28, dan 29 September 2020 melalui zoom meeting. Khalayak sasaran adalah guru-guru bidang Bahasa Indonesia SMP sekolah mitra yang berjumlah 34 orang. Rancangan evaluasi menggunakan tes dan lembar pengamatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap HOTS masih belum memadai. Hal ini disebabkan masih ada beberapa guru belum mampu membedakan antara C3, C4, dan C5. Penyebabnya adalah kekeliruan dalam menafsirkan kata kerja operasional pada ketiga ranah tersebut. Soal-soal yang dibuat para guru belum maksimal memenuhi standar HOTS. Saat dikaitkan dengan AKM (Asesmen Komptensi Minimum) soal-soal itu belum mencapai standar seperti yang diharapkan.
{"title":"PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL-SOAL TES HIGH ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA GURU-GURU SMP SEKOLAH MITRA FKIP UNSRI DI PALEMBANG","authors":"S. Indrawati, Ernalida Erna, Sri Sri Utami, Akhmad Rizqi Turama, Novritika Novritika","doi":"10.36706/jscse.v1i1.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.362","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian ini adalah untuk melatih guru-guru SMP bidang studi bahasa Indonesia di Kota Palembang mendesain soal-soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi dasar di Kurikulum 2013. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan model pelatihan, ceramah, tanya jawab, diskusi,latihan, dan tugas. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 26, 28, dan 29 September 2020 melalui zoom meeting. Khalayak sasaran adalah guru-guru bidang Bahasa Indonesia SMP sekolah mitra yang berjumlah 34 orang. Rancangan evaluasi menggunakan tes dan lembar pengamatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap HOTS masih belum memadai. Hal ini disebabkan masih ada beberapa guru belum mampu membedakan antara C3, C4, dan C5. Penyebabnya adalah kekeliruan dalam menafsirkan kata kerja operasional pada ketiga ranah tersebut. Soal-soal yang dibuat para guru belum maksimal memenuhi standar HOTS. Saat dikaitkan dengan AKM (Asesmen Komptensi Minimum) soal-soal itu belum mencapai standar seperti yang diharapkan.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121621105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cecil Hiltrimartin, Nyimas Aisyah, Somakim Somakim, Yusuf Hartono, Darmawijoyo Darmawijoyo, Hapizah Hapizah, B. Mulyono, Novika Sukmaningthias, R. H. Simarmata
Peran asesmen pemodelan matematika sangat penting dalam menilai pembelajaran yang mengintegrasikan situasi dunia nyata dan ide-ide matematika dalam suatu permasalahan matematika. Penyusunan asesmen pemodelan matematika belum terlaksanakan secara maksimal dalam pembelajaran karena masih terbatasnya sumber yang menyediakan bentuk-bentuk permasalahan pemodelan matematika dan sumber yang mendukung pengembangan kemampuan guru dalam menyusun asesmen pembelajaran pemodelan. Kegiatan pendampingan pada pengabdian masyarakat ini disusun untuk Guru Matematika Maitreyawira pada jenjang SD, SMP, dan SMA dari berbagai provinsi di Indonesia dengan tujuan untuk melatih kemampuan guru dalam menyusun asesmen pembelajaran pemodelan matematika. Kegiatan terintegrasi dengan kegiatan akademi, praktik lapangan dan riset mahasiswa dengan melibatkan dosen sebagai pendamping. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap maya dengan pemaparan asesmen pembelajaran pemodelan matematika, pendampingan penyusunan asesmen pemodelan matematika dan presentasi tugas penyusunan asesmen. Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah persepsi guru terhadap kegiatan asesmen pemodelan matematika dan tugas peserta dalam menyusun asesmen yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa tanggapan peserta terhadap kegiatan baik.
{"title":"PENDAMPINGAN PENYUSUNAN ASESMEN PEMBELAJARAN PEMODELAN MATEMATIKA BAGI GURU MATEMATIKA MAITREYAWIRA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMODELAN PESERTA DIDIK","authors":"Cecil Hiltrimartin, Nyimas Aisyah, Somakim Somakim, Yusuf Hartono, Darmawijoyo Darmawijoyo, Hapizah Hapizah, B. Mulyono, Novika Sukmaningthias, R. H. Simarmata","doi":"10.36706/jscse.v1i1.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.367","url":null,"abstract":"Peran asesmen pemodelan matematika sangat penting dalam menilai pembelajaran yang mengintegrasikan situasi dunia nyata dan ide-ide matematika dalam suatu permasalahan matematika. Penyusunan asesmen pemodelan matematika belum terlaksanakan secara maksimal dalam pembelajaran karena masih terbatasnya sumber yang menyediakan bentuk-bentuk permasalahan pemodelan matematika dan sumber yang mendukung pengembangan kemampuan guru dalam menyusun asesmen pembelajaran pemodelan. Kegiatan pendampingan pada pengabdian masyarakat ini disusun untuk Guru Matematika Maitreyawira pada jenjang SD, SMP, dan SMA dari berbagai provinsi di Indonesia dengan tujuan untuk melatih kemampuan guru dalam menyusun asesmen pembelajaran pemodelan matematika. Kegiatan terintegrasi dengan kegiatan akademi, praktik lapangan dan riset mahasiswa dengan melibatkan dosen sebagai pendamping. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap maya dengan pemaparan asesmen pembelajaran pemodelan matematika, pendampingan penyusunan asesmen pemodelan matematika dan presentasi tugas penyusunan asesmen. Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah persepsi guru terhadap kegiatan asesmen pemodelan matematika dan tugas peserta dalam menyusun asesmen yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa tanggapan peserta terhadap kegiatan baik.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124703259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sary Silvhiany, Hariswan Putera Jaya, Dedi Kurniawan, Dwi Maharrani
Keterampilan literasi anak–anak usia sekolah di Indonesia terutama yang berasal dari kalangan sosial ekonomi bawah, masih sangat rendah karena mereka tidak mempunyai akses terhadap bacaan dan pembelajaran literasi yang berkualitas. Artikel ini melaporkan hasil kegiatan pengabdian terintegrasi yang bertujuan meningkatkan minat dan kemampuan baca siswa dan membangun kemampuan literasi bilingual siswa. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang terwujud dalam kegiatan “literacy mentoring”. Program ini melibatkan 8 orang mahasiswa calon guru, 4 orang dosen, dan 30 orang siswa SD dan SMP. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah: pertama, meningkatnya akses bacaan dan waktu yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan membaca. Kedua, siswa yang terlibat dalam kegiatan literacy mentoring menunjukkan peningkatan kemampuan memahami bacaan dan terbangunnya keterampilan menulis bilingual. Kesimpulan nya adalah kombinasi antara penyediaan bacaan di pojok baca dan literacy mentoring yang intensif berkontribusi pada peningkatan minat baca siswa dan keterampilan literasi siswa.
{"title":"LITERACY MENTORING DAN PENGEMBANGAN POJOK BACA UNTUK ANAK-ANAK MARJINAL DI SUNGAI RENGAS","authors":"Sary Silvhiany, Hariswan Putera Jaya, Dedi Kurniawan, Dwi Maharrani","doi":"10.36706/jscse.v1i1.361","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.361","url":null,"abstract":"Keterampilan literasi anak–anak usia sekolah di Indonesia terutama yang berasal dari kalangan sosial ekonomi bawah, masih sangat rendah karena mereka tidak mempunyai akses terhadap bacaan dan pembelajaran literasi yang berkualitas. Artikel ini melaporkan hasil kegiatan pengabdian terintegrasi yang bertujuan meningkatkan minat dan kemampuan baca siswa dan membangun kemampuan literasi bilingual siswa. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang terwujud dalam kegiatan “literacy mentoring”. Program ini melibatkan 8 orang mahasiswa calon guru, 4 orang dosen, dan 30 orang siswa SD dan SMP. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah: pertama, meningkatnya akses bacaan dan waktu yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan membaca. Kedua, siswa yang terlibat dalam kegiatan literacy mentoring menunjukkan peningkatan kemampuan memahami bacaan dan terbangunnya keterampilan menulis bilingual. Kesimpulan nya adalah kombinasi antara penyediaan bacaan di pojok baca dan literacy mentoring yang intensif berkontribusi pada peningkatan minat baca siswa dan keterampilan literasi siswa.","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124711607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sani Sani Safitri, F. Farida, Dwi Hasmidyani, S. Fatimah, Alfiandra Alfiandra
Kegiatan pengabdian ini berangkat dari analisis situasi yang mengidentifikasi mayoritas guru masih memiliki pemahaman yang rendah mengenai merancang pembelajaran berorientasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran berorientasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Metode dan bentuk kegiatan adalah pembinaan dan pelatihan, dengan teknik ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan serta demonstrasi yang terdiri dari 2 tahapan yaitu; pelatihan terbimbing dalam bentuk pendampingan untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman para guru tentang prinsip,konsep dan karakterisrtik pembelajaran yang berorientasi TPACK dan pelatihan terbimbing dalam bentuk pendampingan untuk meningkatkan keterampilan guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mendesain pembelajaran berorientasi TPACK. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut: pertama, guru-guru MGMP Ilmu Pengetahuan Sosial peserta pelatihan sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang rancangan pembelajaran berorientasi TPACK. Perbandingan hasil pretest dan posttest juga menunjukkan peningkatan yang signifikan; kedua, guru-guru MGMP Ilmu Pengetahuan Sosial peserta pelatihan sudah mampu membuat rancangan pembelajaran berorientasi TPACK meliputi technology knowledge (TK), content knowledge (CK), pedagogical knowledge (PK), technology pedagogical knowledge (TPK), technology content knowledge (TCK), pedagogical content knowledge (PCK).
{"title":"PELATIHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBUATAN RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MGMP IPS KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"Sani Sani Safitri, F. Farida, Dwi Hasmidyani, S. Fatimah, Alfiandra Alfiandra","doi":"10.36706/jscse.v1i1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jscse.v1i1.304","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian ini berangkat dari analisis situasi yang mengidentifikasi mayoritas guru masih memiliki pemahaman yang rendah mengenai merancang pembelajaran berorientasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran berorientasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Metode dan bentuk kegiatan adalah pembinaan dan pelatihan, dengan teknik ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan serta demonstrasi yang terdiri dari 2 tahapan yaitu; pelatihan terbimbing dalam bentuk pendampingan untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman para guru tentang prinsip,konsep dan karakterisrtik pembelajaran yang berorientasi TPACK dan pelatihan terbimbing dalam bentuk pendampingan untuk meningkatkan keterampilan guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mendesain pembelajaran berorientasi TPACK. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut: pertama, guru-guru MGMP Ilmu Pengetahuan Sosial peserta pelatihan sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang rancangan pembelajaran berorientasi TPACK. Perbandingan hasil pretest dan posttest juga menunjukkan peningkatan yang signifikan; kedua, guru-guru MGMP Ilmu Pengetahuan Sosial peserta pelatihan sudah mampu membuat rancangan pembelajaran berorientasi TPACK meliputi technology knowledge (TK), content knowledge (CK), pedagogical knowledge (PK), technology pedagogical knowledge (TPK), technology content knowledge (TCK), pedagogical content knowledge (PCK). ","PeriodicalId":297522,"journal":{"name":"JOURNAL OF SRIWIJAYA COMMUNITY SERVICE ON EDUCATION (JSCSE)","volume":"213 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133575157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}