Untuk menghasilkan bibit kopi yang unggul selain melalui pembiakan vegetative juga dapat dilakukan dengan memodifikasi lingkungan tumbuh bibit tanaman kopi misalnya dengan menggunakan inoculum jamur mikoriza yang diinokulasi ke media tanam tanaman. Mikoriza merupakan asosiasi antara tumbuhan dan jamur yang hidup dalam tanah. Miselium mikoriza dapat memperluas kontak area tanah dan akar tanaman, sehingga mampu meningkatkan serapan hara dan air. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan mempergunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan yaitu M0 (tanpa pemberian mikoriza); M1 (20 g/tan); M2 (40 g/tan); M3 (60 g/tan) yang diulang 5 kali. Tujuan penelitian adalah melihat keefektifan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kopi hasil setek sambung. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian mikoriza pada media tanam tidak memberikan pengaruh terhadap parameter jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman bibit kopi. Kecenderungan yang tampak adalah perlakuan pemberian mikoriza memberikan hasil pengamatan yang lebih baik dibandingkan tanaman control.Kata kunci : Setek sambung, Pembibitan, Mikoriza, Kopi
{"title":"Mikoriza dan Pertumbuhan Bibit Kopi Setek Sambung","authors":"K. Khumaira, Dedhi Yustendi, Diah Eka Puspita","doi":"10.32672/jss.v8i2.2420","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/jss.v8i2.2420","url":null,"abstract":"Untuk menghasilkan bibit kopi yang unggul selain melalui pembiakan vegetative juga dapat dilakukan dengan memodifikasi lingkungan tumbuh bibit tanaman kopi misalnya dengan menggunakan inoculum jamur mikoriza yang diinokulasi ke media tanam tanaman. Mikoriza merupakan asosiasi antara tumbuhan dan jamur yang hidup dalam tanah. Miselium mikoriza dapat memperluas kontak area tanah dan akar tanaman, sehingga mampu meningkatkan serapan hara dan air. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan mempergunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan yaitu M0 (tanpa pemberian mikoriza); M1 (20 g/tan); M2 (40 g/tan); M3 (60 g/tan) yang diulang 5 kali. Tujuan penelitian adalah melihat keefektifan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kopi hasil setek sambung. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian mikoriza pada media tanam tidak memberikan pengaruh terhadap parameter jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman bibit kopi. Kecenderungan yang tampak adalah perlakuan pemberian mikoriza memberikan hasil pengamatan yang lebih baik dibandingkan tanaman control.Kata kunci : Setek sambung, Pembibitan, Mikoriza, Kopi","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126437214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Infeksi nosokomial merupakan masalah di rumah sakit diseluruh dunia. Salah satu upaya pencegahan infeksi di rumah sakit, perawat melakukan tindakan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penulisan dilakukan di Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Tahun 2016/2017. Populasi dalam penulisan ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap sebanyak 97 orang. Sampel ditetapkan sebanyak 97 orang perawat. Pengambilan sampel secara total population. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (P<0,05) dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pengetahuan dengan nilai p-value 0.001, sikap dengan nilai p-value 0.000),fasilitas dengan nilai p-value 0.025, dan Peran Tim PPI dengan nilai p-value 0.011secarasignifikan terhadap Kepatuhan Perawat Dalam Mencuci Tangan. Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan perawat dalam mencuci tangan adalah variabel sikap yaitu pada nilai odds rasio Exp(B) 16.875. Berdasarkan hasil pengolahan dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, sikap, fasilitas, dan peran tim PPI memberikan pengaruh terhadap kepatuhan perawat dalam mencuci tangan, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan perawat dalam mencuci tangan adalah variabel sikap. Kata kunci : Kepatuhan, Perawat, Mencuci tangan
{"title":"Kepatuhan Perawat dalam Mencuci Tangan di RSUD Datu Beru Takengon","authors":"Sanjaya Alamsyah, M. Badiran, M. Lubis","doi":"10.32672/JSS.V7I1.987","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.987","url":null,"abstract":"Infeksi nosokomial merupakan masalah di rumah sakit diseluruh dunia. Salah satu upaya pencegahan infeksi di rumah sakit, perawat melakukan tindakan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penulisan dilakukan di Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Tahun 2016/2017. Populasi dalam penulisan ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap sebanyak 97 orang. Sampel ditetapkan sebanyak 97 orang perawat. Pengambilan sampel secara total population. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (P<0,05) dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pengetahuan dengan nilai p-value 0.001, sikap dengan nilai p-value 0.000),fasilitas dengan nilai p-value 0.025, dan Peran Tim PPI dengan nilai p-value 0.011secarasignifikan terhadap Kepatuhan Perawat Dalam Mencuci Tangan. Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan perawat dalam mencuci tangan adalah variabel sikap yaitu pada nilai odds rasio Exp(B) 16.875. Berdasarkan hasil pengolahan dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, sikap, fasilitas, dan peran tim PPI memberikan pengaruh terhadap kepatuhan perawat dalam mencuci tangan, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan perawat dalam mencuci tangan adalah variabel sikap. \u0000Kata kunci : Kepatuhan, Perawat, Mencuci tangan","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115045033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Demam Berdarah atau Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. WHO melaporkan bahwa lebih dari 2,5 miliar orang di seluruh dunia saat ini pada risiko infeksi virus dengue. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kawat Kasa Pada Ventilasi Dan Pelaksanaan PSN DBD Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017. Metode penelitian yang bersifat survei analitik dengan desain penelitian case control. Kasus adalah penderita DBD sebesar 55 responden pada balita dan lansia. Kontrol adalah bukan penderita DBD sebesar 55 responden pada balita dan lansia Matching umur dan jenis kelamin. Analisis data menggunakan ujichi-square dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian demam berdarah dengue adalah Kawat Kasa (p=0,002 OR=3,619 95% CI=1,644–7,968), pelaksanaan PSN DBD p = 0,000 OR = 7111 95% CI = 1,521-7,282. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pengaruh yang paling dominan adalah pelaksanaan PSN DBD dengan Exp B dari 11,267 95% CI = 4,001-31,731 artinya bahwa responden yang tidak melakukan pelaksanaan PSN DBD 11.267 kali lebih berisiko dibandingkan dengan responden yang melakukan PSN DBD. Hal ini direkomendasikan kepada Puskesmas Kebayakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemasangan kawat kasa pada ventilasi dan penyuluhan tentang Pemberantasan nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD). Kata kunci: Kejadian DBD, Kawat Kasa, Pelaksanaan PSN DBD
{"title":"Pengaruh Kawat Kasa Pada Ventilasi dan Pelaksanaan PSN DBD Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah","authors":"Z. Zulfikar","doi":"10.32672/JSS.V7I1.985","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.985","url":null,"abstract":"Demam Berdarah atau Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. WHO melaporkan bahwa lebih dari 2,5 miliar orang di seluruh dunia saat ini pada risiko infeksi virus dengue. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kawat Kasa Pada Ventilasi Dan Pelaksanaan PSN DBD Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017. Metode penelitian yang bersifat survei analitik dengan desain penelitian case control. Kasus adalah penderita DBD sebesar 55 responden pada balita dan lansia. Kontrol adalah bukan penderita DBD sebesar 55 responden pada balita dan lansia Matching umur dan jenis kelamin. Analisis data menggunakan ujichi-square dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian demam berdarah dengue adalah Kawat Kasa (p=0,002 OR=3,619 95% CI=1,644–7,968), pelaksanaan PSN DBD p = 0,000 OR = 7111 95% CI = 1,521-7,282. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pengaruh yang paling dominan adalah pelaksanaan PSN DBD dengan Exp B dari 11,267 95% CI = 4,001-31,731 artinya bahwa responden yang tidak melakukan pelaksanaan PSN DBD 11.267 kali lebih berisiko dibandingkan dengan responden yang melakukan PSN DBD. Hal ini direkomendasikan kepada Puskesmas Kebayakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemasangan kawat kasa pada ventilasi dan penyuluhan tentang Pemberantasan nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD). \u0000 \u0000Kata kunci: Kejadian DBD, Kawat Kasa, Pelaksanaan PSN DBD","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133449057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Almukarramah Almukarramah, Ibrahim Ibrahim, Sufriadi Sufriadi
Tumbuhan ini sebagian besar tumbuh di perkarangan rumah atau kebun masyarakat di kawasan Pagar air Aceh Besar baik dibudidaya atau secara liar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitiannya adalah seluruh perkarangan rumah dan kebun yang terdapat di Gampong Tanjong Pagar Air Aceh Besar, Pengambilan data dengan cara observasi di lapangan dan mencatat jenis tanaman berkhasiat obat serta wawancara dengan ibu rumah tangga cara penggunaan sebagai obat. Hasil penelitian diperoleh 16 jenis tanaman dari sub kelas Sympetaleae yang terdapat di perkampungan dan bermanfaat sebagai obat, 10 jenis ditemukan banyak tumbuh di areal perkarangan rumah masyarkat sedangkan 6 jenis lagi tumbuh dikebun masyarakat atau sebagai bunga/hiasan rumah. Adapun organ tanaman yang banyak dipakai untuk obat berupa, akar, batang, daun, kulit, buah, herba, rimpang, biji, getah, atau umbi sekalipunt. Berbagai macam khasiat dari jenis-jenis tanaman obat yang dijumpai dilokasi penelitian antara lain dapat menyembuhkan radang paru-paru, demam/ influenza, masuk angin, sebagai anti kanker, batuk rejan, bisul, radang saluran pernafasan, jerawat, batu saluran kencing, diare, rematik, tekanan darah tinggi, sakit perut, wasir, cacing keremi, beri-beri, sakit kunig, batuk berdahak, kudis, cacar air, radang tenggorokan, darah manis/gula, terlambat haid, ketombe, panu/kurap, asam lambung, diare dan meningkatkan nafsu makan serta penambah vitalitas untuk orang dewasa. Pada umumnya dapat digunakan oleh masyarakat tanpa efek samping dan biaya yang terjangkau kalangan warga miskin. Kata Kunci : Tanaman Obat, Sympetalae
{"title":"Tanaman Berkhasiat Obat dari Sub Kelas Sympetaleae yang digunakan Masyarakat","authors":"Almukarramah Almukarramah, Ibrahim Ibrahim, Sufriadi Sufriadi","doi":"10.32672/JSS.V7I1.988","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.988","url":null,"abstract":"Tumbuhan ini sebagian besar tumbuh di perkarangan rumah atau kebun masyarakat di kawasan Pagar air Aceh Besar baik dibudidaya atau secara liar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitiannya adalah seluruh perkarangan rumah dan kebun yang terdapat di Gampong Tanjong Pagar Air Aceh Besar, Pengambilan data dengan cara observasi di lapangan dan mencatat jenis tanaman berkhasiat obat serta wawancara dengan ibu rumah tangga cara penggunaan sebagai obat. Hasil penelitian diperoleh 16 jenis tanaman dari sub kelas Sympetaleae yang terdapat di perkampungan dan bermanfaat sebagai obat, 10 jenis ditemukan banyak tumbuh di areal perkarangan rumah masyarkat sedangkan 6 jenis lagi tumbuh dikebun masyarakat atau sebagai bunga/hiasan rumah. Adapun organ tanaman yang banyak dipakai untuk obat berupa, akar, batang, daun, kulit, buah, herba, rimpang, biji, getah, atau umbi sekalipunt. Berbagai macam khasiat dari jenis-jenis tanaman obat yang dijumpai dilokasi penelitian antara lain dapat menyembuhkan radang paru-paru, demam/ influenza, masuk angin, sebagai anti kanker, batuk rejan, bisul, radang saluran pernafasan, jerawat, batu saluran kencing, diare, rematik, tekanan darah tinggi, sakit perut, wasir, cacing keremi, beri-beri, sakit kunig, batuk berdahak, kudis, cacar air, radang tenggorokan, darah manis/gula, terlambat haid, ketombe, panu/kurap, asam lambung, diare dan meningkatkan nafsu makan serta penambah vitalitas untuk orang dewasa. Pada umumnya dapat digunakan oleh masyarakat tanpa efek samping dan biaya yang terjangkau kalangan warga miskin. \u0000Kata Kunci : Tanaman Obat, Sympetalae","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122125584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Air Susu Ibu (ASI) merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bayi yang baru lahir hingga berusia 2 tahun. Fakta program pemberian ASI sampai usia 2 tahun di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal. Permasalahan utama adalah faktor pendidikan,sosial budaya, serta masih banyak ditemukan masyarakat atau ibu-ibu menyusui masih belum memahami arti penting ASI dan melaksanakan pemberian ASI selama 2 tahun. Jenis Penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor predisposisi dan penguat dengan pemberian ASI sampai dengan 2 tahun. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan, kepercayaan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pengetahuan, kepercayaan, dukungan keluarga. Selain itu ditemukan tidak ada hubungan antara sikap dan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI sampai 2 tahun. Kata kunci: Faktor Prediposisi, Faktor Pendukung, Pemberian ASI 2 tahun
{"title":"Hubungan Faktor Predisposisi dan Pendukung dengan Pemberian Air Susu Ibu Selama 2 Tahun di Desa Simpang Balik Bener Meriah","authors":"Ely Arianti","doi":"10.32672/JSS.V7I1.989","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.989","url":null,"abstract":"Air Susu Ibu (ASI) merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bayi yang baru lahir hingga berusia 2 tahun. Fakta program pemberian ASI sampai usia 2 tahun di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal. Permasalahan utama adalah faktor pendidikan,sosial budaya, serta masih banyak ditemukan masyarakat atau ibu-ibu menyusui masih belum memahami arti penting ASI dan melaksanakan pemberian ASI selama 2 tahun. Jenis Penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor predisposisi dan penguat dengan pemberian ASI sampai dengan 2 tahun. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan, kepercayaan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pengetahuan, kepercayaan, dukungan keluarga. Selain itu ditemukan tidak ada hubungan antara sikap dan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI sampai 2 tahun. \u0000Kata kunci: Faktor Prediposisi, Faktor Pendukung, Pemberian ASI 2 tahun","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116199870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kepatuhan terbentuk melalui nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban dalam hal ini yaitu ketaatan seorang akseptor dalam penyuntikan KB ulang cyclofem sesuai jadwal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besaran antara peran bidan, peran suami, persepsi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kepatuhan akseptor KB suntik ulang 1 bulan di BPM Sari Mulyani Cililitan Jakarta Timur.Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik ulang 1 bulan di BPM Sari Mulyani. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 responden. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equating Modelling (SEM). Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Hasilnya menunjukkan kepatuhan akseptor KB dipengaruhi oleh peran bidan (15,6%), peran suami (27,3%), persepsi (16,7%) dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (40,8%). Hasil penelitian ini mampu menjelaskan 99% keragaman data pada fenomena penelitian yang serupa. Kata kunci : Bidan, Suami, Persepsi, Pelayanan, Kepatuhan.
{"title":"Pengukuran Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Akseptor KB Suntik Ulang 1 Bulan","authors":"Lia Muslima, Herjanti Herjanti","doi":"10.32672/JSS.V7I1.991","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.991","url":null,"abstract":"Kepatuhan terbentuk melalui nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban dalam hal ini yaitu ketaatan seorang akseptor dalam penyuntikan KB ulang cyclofem sesuai jadwal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besaran antara peran bidan, peran suami, persepsi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kepatuhan akseptor KB suntik ulang 1 bulan di BPM Sari Mulyani Cililitan Jakarta Timur.Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik ulang 1 bulan di BPM Sari Mulyani. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 responden. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equating Modelling (SEM). Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Hasilnya menunjukkan kepatuhan akseptor KB dipengaruhi oleh peran bidan (15,6%), peran suami (27,3%), persepsi (16,7%) dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (40,8%). Hasil penelitian ini mampu menjelaskan 99% keragaman data pada fenomena penelitian yang serupa. \u0000Kata kunci : Bidan, Suami, Persepsi, Pelayanan, Kepatuhan.","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116230503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tanaman obat tradisional masih terus dipakai oleh masyarakat walau dunia sudah modern. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang terdapat Kecamatan Semadam. Pengumpulan data dilaksanakan di desa Semadam Asal, desa Semadam Awal dan desa Suka Makmur Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 18 sampai 30 September 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan observasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dalam bentuk grafik dan tabel. Ditemukan 346 individu tanaman obat dalam 21 Famili dan 29 jenis yang terbagi dalam 3 (tiga) lokasi penelitian. Kata Kunci: Jenis tanaman obat
{"title":"Jenis Tanaman Obat di Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh Tenggara","authors":"Muhammad Yassir, Meliyana Meliyana","doi":"10.32672/JSS.V7I1.986","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.986","url":null,"abstract":"Tanaman obat tradisional masih terus dipakai oleh masyarakat walau dunia sudah modern. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang terdapat Kecamatan Semadam. Pengumpulan data dilaksanakan di desa Semadam Asal, desa Semadam Awal dan desa Suka Makmur Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 18 sampai 30 September 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan observasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dalam bentuk grafik dan tabel. Ditemukan 346 individu tanaman obat dalam 21 Famili dan 29 jenis yang terbagi dalam 3 (tiga) lokasi penelitian. \u0000Kata Kunci: Jenis tanaman obat","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"304 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116795515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Problem yang terjadi di Aceh untuk persoalan pacaran terkait aktifitas seksual semakin meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja di Desa Meunasah Gadong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Tahun 2017. Fokus penelitian ini adalah remaja yang melakukan hubungan seksual (intim) sebelum menikah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi naratif, dimana informan dalam penelitian ini adalah remaja putri yang melakukan hubungan seksual (intim) yang mengakibatkan kehamilan pranikah berjumlah 2 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth-interview). Analisis data menggunakan teknik “on going analysis.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya kehamilan pada remaja dipengaruhi oleh adanya tekanan dari pacar, pergaulan bebas, kurang perhatian keluarga, kurang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, kurangnya pengawasan masyarakat umum dan pendidikan agama. Kata kunci: Seks Pranikah, Remaja
{"title":"Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Kota Juang Bireun","authors":"N. Hs, Fikarwin Zuska, Achmad Rifai","doi":"10.32672/JSS.V7I1.990","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/JSS.V7I1.990","url":null,"abstract":"Problem yang terjadi di Aceh untuk persoalan pacaran terkait aktifitas seksual semakin meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja di Desa Meunasah Gadong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Tahun 2017. Fokus penelitian ini adalah remaja yang melakukan hubungan seksual (intim) sebelum menikah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi naratif, dimana informan dalam penelitian ini adalah remaja putri yang melakukan hubungan seksual (intim) yang mengakibatkan kehamilan pranikah berjumlah 2 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth-interview). Analisis data menggunakan teknik “on going analysis.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya kehamilan pada remaja dipengaruhi oleh adanya tekanan dari pacar, pergaulan bebas, kurang perhatian keluarga, kurang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, kurangnya pengawasan masyarakat umum dan pendidikan agama. \u0000Kata kunci: Seks Pranikah, Remaja","PeriodicalId":332166,"journal":{"name":"Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi","volume":"104 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121005040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}