Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.37304/pandohop.v3i2.8203
Ratu Adilla
Fenomena yang ada pada permasalahan kesulitan memanajemen waktu sering terjadi pada masa remaja. Dalam kehidupan remaja, manajemen waktu yang efektif sangat penting karena secara sosiologis, remaja rentan terhadap pengaruh luar. Ini ditunjukkan dengan siswa yang tidak dapat menentukan waktu untuk belajar, tidak belajar secara teratur, tidak memiliki jadwal belajar, lambat mengerjakan tugas, dan tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Memanfaatkan strategi manajemen waktu dapat meningkatkan kinerja dan membebaskan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas prioritas yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk manajemen waktu pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur, yang dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan referensi teori, lalu menganalisisnya. Berdasarkan temuan dan diskusi, dapat disimpulkan bahwa komponen manajemen waktu seperti penilaian waktu, penetapan tujuan, perencanaan, penentuan prioritas, dan pemantauan juga menghasilkan hasil yang lebih baik.
{"title":"Analisis Strategi Manajemen Waktu Pada Remaja","authors":"Ratu Adilla","doi":"10.37304/pandohop.v3i2.8203","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i2.8203","url":null,"abstract":"Fenomena yang ada pada permasalahan kesulitan memanajemen waktu sering terjadi pada masa remaja. Dalam kehidupan remaja, manajemen waktu yang efektif sangat penting karena secara sosiologis, remaja rentan terhadap pengaruh luar. Ini ditunjukkan dengan siswa yang tidak dapat menentukan waktu untuk belajar, tidak belajar secara teratur, tidak memiliki jadwal belajar, lambat mengerjakan tugas, dan tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Memanfaatkan strategi manajemen waktu dapat meningkatkan kinerja dan membebaskan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas prioritas yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk manajemen waktu pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur, yang dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan referensi teori, lalu menganalisisnya. Berdasarkan temuan dan diskusi, dapat disimpulkan bahwa komponen manajemen waktu seperti penilaian waktu, penetapan tujuan, perencanaan, penentuan prioritas, dan pemantauan juga menghasilkan hasil yang lebih baik.","PeriodicalId":477142,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136280509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.37304/pandohop.v3i2.9278
Valentino Tabang, Ahmad Saefulloh
Dalam penelitian penulis di lapangan, ditemukan bahwa interaksi antar siswa di lingkungan sekolah SMAK Aloysius sangat kurang. Hal ini tentu lahir dari sikap individualis para siswa yang nyaman dengan diri sendiri dan tidak mau berinteraksi dengan sesama. Hal ini tentu hendaknya menjadi bahan refleksi untuk para pendidik. bahwa sekolah merupakan bukan hanya tempat untuk pendidik (guru) mentransferkan segala pengetahuannya kepada siswa karena hal itu hanya akan mengembangkan aspek kognitif dari setiap siswa dan mengabaikan aspek lain (afektif, psikomotorik, konatif, sosial dan spiritual) yang tidak kalah penting dari aspek kognitif. Metode among yang dicanangkan Ki Hajar Dewantara merupakan sumbangan yang sangat besar untuk kemajuan proses pendidikan di Indonesia terutama peran atau posisi seorang guru di sekolah. Guru haruslah menjadi pengasuh bagi siswa yang tidak hanya mementingkan aspek kognitif tetapi juga meningkatkan aspek lain agar mereka dapat bertumbuh menjadi manusia yang utuh. Salah satunya adalah membantu mereka untuk menjadi manusia yang peduli dengan sesama yang mau berinteraksi dan berelasi dengan siapapun. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan dan literature untuk memperoleh data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari perwakilan guru secara sampling, data sekunder melalui penelusuran dokumentasi sekolah SMAK Aloysius.
{"title":"Peran Pendidik dalam Membangun Interaksi Antar Siswa di Sekolah","authors":"Valentino Tabang, Ahmad Saefulloh","doi":"10.37304/pandohop.v3i2.9278","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i2.9278","url":null,"abstract":"Dalam penelitian penulis di lapangan, ditemukan bahwa interaksi antar siswa di lingkungan sekolah SMAK Aloysius sangat kurang. Hal ini tentu lahir dari sikap individualis para siswa yang nyaman dengan diri sendiri dan tidak mau berinteraksi dengan sesama. Hal ini tentu hendaknya menjadi bahan refleksi untuk para pendidik. bahwa sekolah merupakan bukan hanya tempat untuk pendidik (guru) mentransferkan segala pengetahuannya kepada siswa karena hal itu hanya akan mengembangkan aspek kognitif dari setiap siswa dan mengabaikan aspek lain (afektif, psikomotorik, konatif, sosial dan spiritual) yang tidak kalah penting dari aspek kognitif. Metode among yang dicanangkan Ki Hajar Dewantara merupakan sumbangan yang sangat besar untuk kemajuan proses pendidikan di Indonesia terutama peran atau posisi seorang guru di sekolah. Guru haruslah menjadi pengasuh bagi siswa yang tidak hanya mementingkan aspek kognitif tetapi juga meningkatkan aspek lain agar mereka dapat bertumbuh menjadi manusia yang utuh. Salah satunya adalah membantu mereka untuk menjadi manusia yang peduli dengan sesama yang mau berinteraksi dan berelasi dengan siapapun. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan dan literature untuk memperoleh data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari perwakilan guru secara sampling, data sekunder melalui penelusuran dokumentasi sekolah SMAK Aloysius.","PeriodicalId":477142,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136280512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.37304/pandohop.v3i2.10953
Emasari Wulandari, Sri Wahyuni Adiningtiyas
Bimbingan konseling diberikan dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses perkembangan usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru kelas dalam melaksanakan bimbingan konseling bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir di SD Negeri 024 Galang, Kota Batam. Penelitian menggunakan metode penelitian deksriptif dengan pendekatan studi.kasus yang menggambakan pelaksanaan bimbingan konseling pada subjek penelitian guru kelas I – VI. Data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta diuji menggunakan trianggulasi sumber dengan menggunakan teknik analisa data model Miles dan Huberman yang pada akhirnya diperoleh gambaran tentang peran guru kelas dalam melaksanakn bimbingan konseling di sekolah yang diteliti. Hasil penelitian menerangkan bahwa guru kelas tidak melakukan perencanaan khusus secara tertulis namun langsung memberikan layanan bimbingan saat pembelajaran berlangsung ataupun pada kondisional tertentu. Layanan bimbingan dilakukan pada bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Bimbingan bidang karir dilaksanakan hanya pada kelas tinggi (IV – VI) sedangkan kelas rendah tidak dilaksanakan karena belum adanya pembahasan materi cita-cita atau pekerjaan.
为解决小学年龄发展过程中的问题，提供咨询指导。本研究旨在描述课堂教师在巴淡市024国小学(national city 024 Galang)进行个人、社会、学习和职业咨询方面的作用。研究采用了研究方法和研究方法。menggambakan执行咨询的案例研究对象一级教师——VI。主数据取自观察、采访和记录,以及测试结果trianggulasi来源和使用数据分析技术获得最终的迈尔斯和Huberman模型描述中班主任的角色melaksanakn咨询研究的学校。研究结果表明，课堂教师不做具体的书面计划，而是在学习过程中或有条件的情况下直接提供指导服务。指导服务是针对个人、社会、学习和职业的。职业领域的指导只针对高级阶层(IV - VI)，而低阶层由于缺乏对目标或工作材料的讨论而不进行。
{"title":"Peran Guru Kelas Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling","authors":"Emasari Wulandari, Sri Wahyuni Adiningtiyas","doi":"10.37304/pandohop.v3i2.10953","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i2.10953","url":null,"abstract":"Bimbingan konseling diberikan dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses perkembangan usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru kelas dalam melaksanakan bimbingan konseling bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir di SD Negeri 024 Galang, Kota Batam. Penelitian menggunakan metode penelitian deksriptif dengan pendekatan studi.kasus yang menggambakan pelaksanaan bimbingan konseling pada subjek penelitian guru kelas I – VI. Data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta diuji menggunakan trianggulasi sumber dengan menggunakan teknik analisa data model Miles dan Huberman yang pada akhirnya diperoleh gambaran tentang peran guru kelas dalam melaksanakn bimbingan konseling di sekolah yang diteliti. Hasil penelitian menerangkan bahwa guru kelas tidak melakukan perencanaan khusus secara tertulis namun langsung memberikan layanan bimbingan saat pembelajaran berlangsung ataupun pada kondisional tertentu. Layanan bimbingan dilakukan pada bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Bimbingan bidang karir dilaksanakan hanya pada kelas tinggi (IV – VI) sedangkan kelas rendah tidak dilaksanakan karena belum adanya pembahasan materi cita-cita atau pekerjaan.","PeriodicalId":477142,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136341457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.37304/pandohop.v3i2.9327
Muhammad Yasin
Dampak yang diberikan Covid-19 pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah sangat besar. Pada saat masih maraknya kasus covid-19 kegiatan ekstrakurikuler sekolah juga otomatis menjadi terhambat dan tidak terlaksana dengan baik seperti biasanya. Namun setelah selesainya masa pandemi Covid-19 ini dampak-dampaknya masih sangat terasa. Seperti masih berusaha beradaptasi dalam keadaan lingkungan sekarang. Pada masa pemulihan sekarang ini kegiatan ekstrakurikuler sekolah juga masih berusaha beradaptasi begitu juga dengan para murid-murid yang ada mereka harus beradaptasi kembali dengan kegiatan ekstrakurikuler secara langsung atau tatap muka setelah sekitar 2-3 tahun lamanya tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini. Penyesuaian jadwal, lokasi, pembina-pembina ekstrakurikuler adalah beberapa contoh yang dilakukan sekolah-sekolah saat ini salah satunya MAN Kota Palangkaraya. Pada saat ini MAN Kota Palangkaraya sedang berusaha menghidupkan kembali ekstrakurikuler mereka yang ada.
{"title":"Pengaruh Pasca Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler","authors":"Muhammad Yasin","doi":"10.37304/pandohop.v3i2.9327","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i2.9327","url":null,"abstract":"Dampak yang diberikan Covid-19 pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah sangat besar. Pada saat masih maraknya kasus covid-19 kegiatan ekstrakurikuler sekolah juga otomatis menjadi terhambat dan tidak terlaksana dengan baik seperti biasanya. Namun setelah selesainya masa pandemi Covid-19 ini dampak-dampaknya masih sangat terasa. Seperti masih berusaha beradaptasi dalam keadaan lingkungan sekarang. Pada masa pemulihan sekarang ini kegiatan ekstrakurikuler sekolah juga masih berusaha beradaptasi begitu juga dengan para murid-murid yang ada mereka harus beradaptasi kembali dengan kegiatan ekstrakurikuler secara langsung atau tatap muka setelah sekitar 2-3 tahun lamanya tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini. Penyesuaian jadwal, lokasi, pembina-pembina ekstrakurikuler adalah beberapa contoh yang dilakukan sekolah-sekolah saat ini salah satunya MAN Kota Palangkaraya. Pada saat ini MAN Kota Palangkaraya sedang berusaha menghidupkan kembali ekstrakurikuler mereka yang ada.","PeriodicalId":477142,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136279483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.37304/pandohop.v3i2.10952
Ratih Kumala Shinta, Sri Wahyuni Adiningtyas, Wilda Fasim Hasibuan
Berdasarkan survey awal, pemberian layanan informasi terhadap siswa menjadi rujukan siswa memiliki pemahaman tentang karir yang terkesan masih rendah, diperkirakan karena rendahnya keinginan dan kemauan siswa terhadap sekolah lanjutan serta rendahnya informasi tentang bakat minat dalam pemilihan sekolah lanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap efektifitas layanan informasi terhadap pemilihan karir dalam melanjutkan pendidikan kejenjang SMA/SMK. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimen dengan The One Group Pretest-Posttest. Pemilihan subjek penelitian menggunakan cluster sampling dan yang terpilih menjadi sampel adalah kelas IX 1 dijadikan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen berjumlah 48 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data analisis menggunakan Uji-T One Sample dengan program SPSS 20. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektifitas layanan informasi terhadap pemilihan karir yaitu motivasi, intelegensi, bakat dan minat siswa. Hal ini terlihat dari kelompok ekperimen pada pretest dan posttest dengan signifikannya 0.000 atau probabilitas dibawah alpha (0,000 < 0.05) yaitu dengan kenaikan skor pada subjek penelitian dari rata-rata skor 32,9% menjadi 35,78%. Berdasarkan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa layanan informasi ini efektif dalam melanjutkan pemilihan karir kejenjang SMA/SMK. Penelitian ini menunjukkan pentingnya melaksanakan layanan informasi di sekolah oleh guru BK.
{"title":"Efektivitas Layanan Informasi Terhadap Pemilihan Karir Dalam Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang (SMA/SMK)","authors":"Ratih Kumala Shinta, Sri Wahyuni Adiningtyas, Wilda Fasim Hasibuan","doi":"10.37304/pandohop.v3i2.10952","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i2.10952","url":null,"abstract":"Berdasarkan survey awal, pemberian layanan informasi terhadap siswa menjadi rujukan siswa memiliki pemahaman tentang karir yang terkesan masih rendah, diperkirakan karena rendahnya keinginan dan kemauan siswa terhadap sekolah lanjutan serta rendahnya informasi tentang bakat minat dalam pemilihan sekolah lanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap efektifitas layanan informasi terhadap pemilihan karir dalam melanjutkan pendidikan kejenjang SMA/SMK. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimen dengan The One Group Pretest-Posttest. Pemilihan subjek penelitian menggunakan cluster sampling dan yang terpilih menjadi sampel adalah kelas IX 1 dijadikan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen berjumlah 48 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data analisis menggunakan Uji-T One Sample dengan program SPSS 20. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektifitas layanan informasi terhadap pemilihan karir yaitu motivasi, intelegensi, bakat dan minat siswa. Hal ini terlihat dari kelompok ekperimen pada pretest dan posttest dengan signifikannya 0.000 atau probabilitas dibawah alpha (0,000 < 0.05) yaitu dengan kenaikan skor pada subjek penelitian dari rata-rata skor 32,9% menjadi 35,78%. Berdasarkan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa layanan informasi ini efektif dalam melanjutkan pemilihan karir kejenjang SMA/SMK. Penelitian ini menunjukkan pentingnya melaksanakan layanan informasi di sekolah oleh guru BK.","PeriodicalId":477142,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136341968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：