Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.55334/sostek.v2i2.158
Jimmy Rungkat
This research aims to understand the teachings and life of Jesus Christ as a person present in the midst of cultural diversity (Multicultural Christology) as a contribution to the material of tolerance in the Christian Religion courses at the College for strengthening the culture of student tolerance. Through qualitative descriptive methods through hermeneutic-exegesis approaches the result is obtained that Multicultural Christology teaches that Christ must be present in the midst of diversity, Christ is always associated with “the other” not sin but the duty of showing love and bringing peace, Christ always promotes a reconciliation mission that touches human issues, Christ willing to learn about “the others”, and Christ always carries out a mission of dialogue in a spirit of solidarity. Starting from this, it is implemented in the strengthening of a culture of Christian students’ tolerance, namely the awareness of being present in the midst of diversity, the consciousness of willingness to learn about “the others”, the conscience of carrying out a mission of dialogue, and the constipation to live side by side with “the other” in thinking and acting in order to provide solutions and service to human social problems.
{"title":"Kristologi Multikultural Bagi Penguatan Budaya Toleransi Mahasiswa Kristen","authors":"Jimmy Rungkat","doi":"10.55334/sostek.v2i2.158","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i2.158","url":null,"abstract":"This research aims to understand the teachings and life of Jesus Christ as a person present in the midst of cultural diversity (Multicultural Christology) as a contribution to the material of tolerance in the Christian Religion courses at the College for strengthening the culture of student tolerance. Through qualitative descriptive methods through hermeneutic-exegesis approaches the result is obtained that Multicultural Christology teaches that Christ must be present in the midst of diversity, Christ is always associated with “the other” not sin but the duty of showing love and bringing peace, Christ always promotes a reconciliation mission that touches human issues, Christ willing to learn about “the others”, and Christ always carries out a mission of dialogue in a spirit of solidarity. Starting from this, it is implemented in the strengthening of a culture of Christian students’ tolerance, namely the awareness of being present in the midst of diversity, the consciousness of willingness to learn about “the others”, the conscience of carrying out a mission of dialogue, and the constipation to live side by side with “the other” in thinking and acting in order to provide solutions and service to human social problems.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135428040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.55334/sostek.v2i2.157
Jeafrando Dereick Firdaus Rtumbanua
Tujuan dari penilitian ini adalah mengatahui penyelidikan tanah berapa kedalam tanah dan apa saja jenis tanah dengan menggunakan metode Handbor.Penilitian ini di lakukan pada bulan Maret-April. Hasil dari Handbor test di lakukan di Kelurahan Karang Senang Distrik Kuala Kencana dengan menggunakan metode Penilitian keputusan dalam menyelesaikan tugas akhir.Dari hasil penilitian ini diketahui bahwa penyelidikan tanah yang di dapatkan dari kedalam tanah yang di hasilkan hanya 1,10 m dengan 4 kali pengboran yaitu: 1.kedalam 0,0-,002. 2. Kedalaman 0,02-0,16. 3. Kedalaman 0,16-0,70. 4. Kedalaman 0,70-1,10.Sampel tanah yang di dapatkan juga ada 2 jenis yaitu tanah lanau dan tanah clay/lempung dengan warna,kondisi dan tekstur berdebah-bedah. dengan setiap berapa kedalaman tanah yaitu:0,0-0,02 terdapat jenis tanah permukaan yang berwarna coklat kehitaman dan,mengandung pasir dan humus 20%,kondisi tanah lembab dan kedalaman 0,02-0,16 terdapat jenis tanah lanau yang berwarna coklat dan mengandung pasir dan humus 10%, kondisi tanah lembab, dan kedalam 0,16-0,70 terdapat jenis tanah lempung padat yang berwarna coklat muda dan mengandung pasir, kondisi tanah lembab, dan kedalama 0,70-1,10 terdapat jenis tanah lempung yang berwarna coklat muda dan mengandung pasir,kondisi tanah lembab
{"title":"Studi Penyelidikan Tanah Menggunakan Metode Handbor Lokasi Kelurahan Karang Senang Distrik Kuala Kencana","authors":"Jeafrando Dereick Firdaus Rtumbanua","doi":"10.55334/sostek.v2i2.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i2.157","url":null,"abstract":"Tujuan dari penilitian ini adalah mengatahui penyelidikan tanah berapa kedalam tanah dan apa saja jenis tanah dengan menggunakan metode Handbor.Penilitian ini di lakukan pada bulan Maret-April. Hasil dari Handbor test di lakukan di Kelurahan Karang Senang Distrik Kuala Kencana dengan menggunakan metode Penilitian keputusan dalam menyelesaikan tugas akhir.Dari hasil penilitian ini diketahui bahwa penyelidikan tanah yang di dapatkan dari kedalam tanah yang di hasilkan hanya 1,10 m dengan 4 kali pengboran yaitu: 1.kedalam 0,0-,002. 2. Kedalaman 0,02-0,16. 3. Kedalaman 0,16-0,70. 4. Kedalaman 0,70-1,10.Sampel tanah yang di dapatkan juga ada 2 jenis yaitu tanah lanau dan tanah clay/lempung dengan warna,kondisi dan tekstur berdebah-bedah. dengan setiap berapa kedalaman tanah yaitu:0,0-0,02 terdapat jenis tanah permukaan yang berwarna coklat kehitaman dan,mengandung pasir dan humus 20%,kondisi tanah lembab dan kedalaman 0,02-0,16 terdapat jenis tanah lanau yang berwarna coklat dan mengandung pasir dan humus 10%, kondisi tanah lembab, dan kedalam 0,16-0,70 terdapat jenis tanah lempung padat yang berwarna coklat muda dan mengandung pasir, kondisi tanah lembab, dan kedalama 0,70-1,10 terdapat jenis tanah lempung yang berwarna coklat muda dan mengandung pasir,kondisi tanah lembab","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-26DOI: 10.55334/sostek.v2i2.154
Abd Rahim, Nilam Sry Putri
Seluruh hal yang berhubungan dengan kajian serta evaluasi geoteknik dan karekteristik batuan akan bermuara pada pemilihan metode penambangan yang tepat termaksud rekayasa sistem penyanggah yang sesuai. Ukuran dimensi bukaan beserta tata letak tambang ini yang kemudian memberikan pengaruh terhadap stabilitas dan kebutuhan penanganan serta pengelolaan dari sisi aspek geomekanis. Pengolahan mekanis akan kemudian tidak terlepas dari kebutuhan rekayasa penyanggah batuan yang disesuaikan dengan perilaku dari batuan setempat saat menerima beban. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe kelas batuan, menentukan tipe penyanggah batuan dari sistem RMR. Metode dalam penelitian ini dilakukan langsung di lapangan menggunakan parameter geomekanika sistem RMR melalui pembobotan, Metode penelitian lapangan dengan cara melakukan mapping geoteknik menggunakan parameter rock mass rating. yaitu data rock condition, data rock strength, data rock quality designation, data spasi of diskontinyu, data condition of diskontinyu, data ground water, data orientasi of diskontinyu. Data tersebut kemudian dilakukan analisis untuk menentukan jenis penyangga berdasarkan hasil data di lapangan. Berdasarkan klasifikasi geomekanik dengan menggunakan sistem RMR, massa batuan di area tambang bawah tanah Biggosan, nilai kuat tekan batuan berkisar 8 Kn (point load index) tergolong batuan kuat, Rock quality designation 61% (sedang), spasi discontinuity total 1-3 m, kondisi diskontinuity rougness sedikit kasar dengan nilai 3 point, separation 1-5 mm dengan rating 1 point, contuinity 1-3meter nilai 4 point, weathring sedikit lapuk dengan adanya butiran pada joint nilai 5 point, infilling cukup keras untuk material pengisi <5 mm nilai 4 point, kondisi air tanah dengan nilai bobot 7 (basah), orientasi discontinuity sejajar dengan arah terowongan kondisi ini membuat bidang lemah untuk batuan sehingga memiliki faktor terkoreksi -10. Setelah dilakukan jumlah pembobotan dan seluruh parameter maka didapatkan untuk nilai RMR 49 kelas batuan III klasifikasi batuan sedang. dengan menggunakan beberapa rumus persamaan serta mengacu pada rekomendasi penyanggah sistem RMR dari bieniawski. jenis penyangga rock bolt dengan panjang 4meter sebanyak 13 pcs spasi 1.5meter dilapisi semen semprot (shotcrate) 75 mm.
{"title":"Analisis Geoteknik Penyanggah Batuan Development Biggosan Tambang Bawah Tanah PT. Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Papua Tengah","authors":"Abd Rahim, Nilam Sry Putri","doi":"10.55334/sostek.v2i2.154","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i2.154","url":null,"abstract":"Seluruh hal yang berhubungan dengan kajian serta evaluasi geoteknik dan karekteristik batuan akan bermuara pada pemilihan metode penambangan yang tepat termaksud rekayasa sistem penyanggah yang sesuai. Ukuran dimensi bukaan beserta tata letak tambang ini yang kemudian memberikan pengaruh terhadap stabilitas dan kebutuhan penanganan serta pengelolaan dari sisi aspek geomekanis. Pengolahan mekanis akan kemudian tidak terlepas dari kebutuhan rekayasa penyanggah batuan yang disesuaikan dengan perilaku dari batuan setempat saat menerima beban. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe kelas batuan, menentukan tipe penyanggah batuan dari sistem RMR. Metode dalam penelitian ini dilakukan langsung di lapangan menggunakan parameter geomekanika sistem RMR melalui pembobotan, Metode penelitian lapangan dengan cara melakukan mapping geoteknik menggunakan parameter rock mass rating. yaitu data rock condition, data rock strength, data rock quality designation, data spasi of diskontinyu, data condition of diskontinyu, data ground water, data orientasi of diskontinyu. Data tersebut kemudian dilakukan analisis untuk menentukan jenis penyangga berdasarkan hasil data di lapangan. Berdasarkan klasifikasi geomekanik dengan menggunakan sistem RMR, massa batuan di area tambang bawah tanah Biggosan, nilai kuat tekan batuan berkisar 8 Kn (point load index) tergolong batuan kuat, Rock quality designation 61% (sedang), spasi discontinuity total 1-3 m, kondisi diskontinuity rougness sedikit kasar dengan nilai 3 point, separation 1-5 mm dengan rating 1 point, contuinity 1-3meter nilai 4 point, weathring sedikit lapuk dengan adanya butiran pada joint nilai 5 point, infilling cukup keras untuk material pengisi <5 mm nilai 4 point, kondisi air tanah dengan nilai bobot 7 (basah), orientasi discontinuity sejajar dengan arah terowongan kondisi ini membuat bidang lemah untuk batuan sehingga memiliki faktor terkoreksi -10. Setelah dilakukan jumlah pembobotan dan seluruh parameter maka didapatkan untuk nilai RMR 49 kelas batuan III klasifikasi batuan sedang. dengan menggunakan beberapa rumus persamaan serta mengacu pada rekomendasi penyanggah sistem RMR dari bieniawski. jenis penyangga rock bolt dengan panjang 4meter sebanyak 13 pcs spasi 1.5meter dilapisi semen semprot (shotcrate) 75 mm.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135720390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-26DOI: 10.55334/sostek.v2i2.153
Ersi Cresli
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik Mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Timika Tahun Ajaran 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Timika Tahun Ajaran 2022/2023. Sampel yang diambil sebagai sampel penelitian berjumlah 68 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner dengan menggunakan tiga jenis gaya belajar yang mencakup gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian menunjukkan gaya belajar visual 43 mahasiswa atau 63,2 %, gaya belajar auditorial sebanyak 22 mahasiswa atau 32,4 %, dan gaya belajar kinestetik 3 mahasiswa atau 13,2%. Mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Timika Tahun Ajaran 2022/2023 cenderung memiliki gaya belajar visual sebesar 63, 2%.
{"title":"Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Tahun Ajaran 2022/2023","authors":"Ersi Cresli","doi":"10.55334/sostek.v2i2.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i2.153","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik Mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Timika Tahun Ajaran 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Timika Tahun Ajaran 2022/2023. Sampel yang diambil sebagai sampel penelitian berjumlah 68 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner dengan menggunakan tiga jenis gaya belajar yang mencakup gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian menunjukkan gaya belajar visual 43 mahasiswa atau 63,2 %, gaya belajar auditorial sebanyak 22 mahasiswa atau 32,4 %, dan gaya belajar kinestetik 3 mahasiswa atau 13,2%. Mahasiswa Semester Dua (II) Politeknik Amamapare Timika Tahun Ajaran 2022/2023 cenderung memiliki gaya belajar visual sebesar 63, 2%.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135720197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-26DOI: 10.55334/sostek.v2i2.152
Mapuay Afasedanya, Obed Patiung
ABSTRAK
Karakteristik batuan yang beragam sangat mempengaruhi dalam perencanaan desain sebuah lokasi penambangan juga dipengaruhi oleh faktor geologi lainnya. Perhitungan dan pengklasifikasian massa batuan sangat penting dilakukan untuk rancangan terowongan pada tambang bawah tanah. pada bidang Geologi Teknik untuk mengklasifikasikan sebuah masa batuan,salah satu metode yang sering digunakan adalah Rock Quality Designation (RQD) yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dari sebuah sampel core berdasarkan data hole yang ada. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui nilai rata-rata RQD berdasarkan data Hole dan Pola Penyebarannya pada level 1950-2950 tambang bawah tanah DMLZ PT. Freeport Indonesia. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data dilapangan dan analisis melaui data hole yang tersedia. Dari hasil penelitian terdapat 54 hole dengan luasan area ± 700m 2 x 1.05 m2 kualitas RQD rendah (0-25%) kontur berwana biru, RQD sedang (25-75%) kontur berwarna hijau dan kualitas RQD yang baik (75-100 %) ditunjukan dengan kontur berwarna kuning,yang mana daerah itu didominasi oleh jenis batuan diorite exoskarn dan sedimen.
Kata Kunci : Hole, RQD,Diorite, Sedimen
{"title":"Pengukuran Nilai Rata-Rata RQD Dan Pola Penyebarannya Pada Level 1950-2950 Areal Tambang Bawah Tanah (DMLZ) PT.Freeport Indonesia","authors":"Mapuay Afasedanya, Obed Patiung","doi":"10.55334/sostek.v2i2.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i2.152","url":null,"abstract":"ABSTRAK 
 Karakteristik batuan yang beragam sangat mempengaruhi dalam perencanaan desain sebuah lokasi penambangan juga dipengaruhi oleh faktor geologi lainnya. Perhitungan dan pengklasifikasian massa batuan sangat penting dilakukan untuk rancangan terowongan pada tambang bawah tanah. pada bidang Geologi Teknik untuk mengklasifikasikan sebuah masa batuan,salah satu metode yang sering digunakan adalah Rock Quality Designation (RQD) yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dari sebuah sampel core berdasarkan data hole yang ada. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui nilai rata-rata RQD berdasarkan data Hole dan Pola Penyebarannya pada level 1950-2950 tambang bawah tanah DMLZ PT. Freeport Indonesia. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data dilapangan dan analisis melaui data hole yang tersedia. Dari hasil penelitian terdapat 54 hole dengan luasan area ± 700m 2 x 1.05 m2 kualitas RQD rendah (0-25%) kontur berwana biru, RQD sedang (25-75%) kontur berwarna hijau dan kualitas RQD yang baik (75-100 %) ditunjukan dengan kontur berwarna kuning,yang mana daerah itu didominasi oleh jenis batuan diorite exoskarn dan sedimen.
 Kata Kunci : Hole, RQD,Diorite, Sedimen","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135720389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pidana sebagai alat yang digunakan penguasa (Hakim) untuk memperingatkan mereka yang telah melakukan suatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan oleh Hukum. Pelaksanaan sistem pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara (RUTAN) dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan melalui perawatan dan pelayanan Tahanan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas ddan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan. Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan pokok adalah apa yang menjadi Faktor penyebab, Akibat dan Upaya penanggulangan Over Kapasitas di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Kupang.Metode penulisan yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah penelitian Hukum Empiris, yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis data yang dipeoleh langsung dari lapangan, yang mengkonsepkan hukum sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati didalm kehidupan nyata.Hasil penelitian menunjukan bahwa hal yang menjadi faktor utama terjadinya over kapasitas di Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Klas II B Kupang yaitu Banyaknya Tahanan Tindak Pidana Khusus ( Tipikor) dari Tiap Kabupaten/Kota se-NTT yang langsung di kirim ke Rutan Klas II B Kupang untuk menjalani masa persidangan dan penahanannya, sedangkan yang menjadi dampak dari Overkapasitas yaitu timbulnya kekerasan atau geseekan antara personil penjagaan dan warga binaan atau pun warga binaan dan warga binaan dalam Rumah Tahanan Klas II B Kupang sendiri karena kurangnya personil penjagaan yang harus memantau setiap aktifitas para warga binaan. Dan upaya penanggulangan yang dilakukan yakni di tambahnya personil penjagaan dalam tiap regu personil penjagaan dan menerapkan sistem pembinaan yang hampir setara dengan sistem pembinaan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan. Penjatuhan pidana terhadap pelaku kejahatan, yang berlandaskan pada teori pemidaan relatif yang mempunyai tujuan untuk mencapai manfaat dalam melindungi masyarakat dan menuju kesejahteraan masyarakat. Perlu dibuatnya sebuah program yang lebih jelas tentang penempatan Tahanan yang sesuai dengan tindak pidananya sehingga dapat tahanan rumah atau pun tahanan kota untuk menanggulangi overkapasitas yang terjadi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Kupang.
罪犯是统治者用来警告那些做了违法行为的人的工具。根据1995年第12号《监狱制度》(RUTAN),根据印度尼西亚共和国政府1999年第58条规定的有关权威执行、履行ddan维护责任的条款和条例,以及刑罚制度的规定,通过囚犯待遇和服务。因此,最主要的问题是什么是导致、结果和对Klas II B Kupang监狱容量的过度遏制努力的因素。作者在本研究中采用的写作方法是实证法研究,这是实证法作者直接从现场进行的研究,将法律作为现实生活中可观察的经验症状来看待。调查发现,最大的因素是,县/城市的大量特殊罪犯(典型罪犯)被直接送到RUTAN klar II B Kupang审判和监禁。然而,过度放纵的结果是警卫和暴徒之间的暴力或冲突,以及Klas II B Kupang监狱的居民之间的暴力或冲突,因为这些人缺乏监督他们活动的专门人员。应对措施包括在每个警卫单位中增加人员,并实施一种几乎相当于监狱工作人员管理系统的建筑系统。对罪犯的犯罪判决基于一个相对的阶级理论,这个理论的目标是在保护社会和促进社会福利方面受益。为了解决Klas II B Kupang州立监狱的过度管理问题,他应该制定一个更明确的安排,以便对家庭囚犯或城市囚犯进行适当的安置。
{"title":"FAKTOR PENYEBAB AKIBAT DAN UPAYA PENANGGULANGAN OVERKAPASITAS DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B KUPANG","authors":"Yunita Inory Koy, Marvey J. Dangeubun","doi":"10.55334/sostek.v2i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i1.63","url":null,"abstract":"Pidana sebagai alat yang digunakan penguasa (Hakim) untuk memperingatkan mereka yang telah melakukan suatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan oleh Hukum. Pelaksanaan sistem pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara (RUTAN) dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan melalui perawatan dan pelayanan Tahanan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas ddan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan. Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan pokok adalah apa yang menjadi Faktor penyebab, Akibat dan Upaya penanggulangan Over Kapasitas di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Kupang.Metode penulisan yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah penelitian Hukum Empiris, yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis data yang dipeoleh langsung dari lapangan, yang mengkonsepkan hukum sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati didalm kehidupan nyata.Hasil penelitian menunjukan bahwa hal yang menjadi faktor utama terjadinya over kapasitas di Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Klas II B Kupang yaitu Banyaknya Tahanan Tindak Pidana Khusus ( Tipikor) dari Tiap Kabupaten/Kota se-NTT yang langsung di kirim ke Rutan Klas II B Kupang untuk menjalani masa persidangan dan penahanannya, sedangkan yang menjadi dampak dari Overkapasitas yaitu timbulnya kekerasan atau geseekan antara personil penjagaan dan warga binaan atau pun warga binaan dan warga binaan dalam Rumah Tahanan Klas II B Kupang sendiri karena kurangnya personil penjagaan yang harus memantau setiap aktifitas para warga binaan. Dan upaya penanggulangan yang dilakukan yakni di tambahnya personil penjagaan dalam tiap regu personil penjagaan dan menerapkan sistem pembinaan yang hampir setara dengan sistem pembinaan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan. Penjatuhan pidana terhadap pelaku kejahatan, yang berlandaskan pada teori pemidaan relatif yang mempunyai tujuan untuk mencapai manfaat dalam melindungi masyarakat dan menuju kesejahteraan masyarakat. Perlu dibuatnya sebuah program yang lebih jelas tentang penempatan Tahanan yang sesuai dengan tindak pidananya sehingga dapat tahanan rumah atau pun tahanan kota untuk menanggulangi overkapasitas yang terjadi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Kupang.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135996556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi dokter melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial dan bagaimana perlindungan hukum bagi dokter yang melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial untuk kepentingan rencana tindak lanjut diagnose penanganan pasien di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM). Penelitian ini merupakan jenis yuridis empiris, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berasal dari data sekunder,yang terdiri yang terdiri dari tiga bahan hukum yaitu bahan hukum primer,sekunder, dan tersier. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan yaitu subyek penelitian dengan menggunakan teknik deep interview. Analisa data menggunakan metode kualitatif dan hasil analisa dijelaskan dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian di RSMM Timika Papua. Berdasarkan analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara dokter dengan rekan sejawat di RSMM bertujuan untuk kepentingan konsultasi dan rujukan medik. Alasan dokter umum dan dokter spesialis melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial di RSMM adalah untuk kepentingan efisiensi waktu, live saving, dan komunikasi lebih efektif. Alasan dokter umum melakukan komunikasi dengan rekan sejawat yang berada diluar kota Timika karena tidak percaya diri,ragu-ragu dalam menegakkan diagnose atau treatmen lebih lanjut pada pasien dan karena RSMM tidak mempunyai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) penyakit Telinga Hidung Tenggorokan dan DPJP penyakit kulit. Sedangkan alasan dokter spesialis melakukan komunikasi dengan rekan sejawat yang berada diluar kota Timika yaitu karena tidak percaya diri dan ragu-ragu dalam menegakkan diagnose pasien.Perlindungan Hukum bagi dokter yang melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial di RSMM belum memadai didasarkan pada hasil temuan di RSMM bahwa belum ada aturan khusus yang mengatur tentang komunikasi dokter dengan rekan sejawat melalui media sosial untuk kepentingan rencana tindak lanjut penanganan pasien.
{"title":"Perlindungan Hukum Terhadap Dokter Yang Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Sejawat Melalui Media Sosial Untuk Kepentingan Rencana Tindak Lanjut Diagnosa Penanganan Pasien Di Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika Papua","authors":"Maria Florida Kotorok","doi":"10.55334/sostek.v2i1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i1.64","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi dokter melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial dan bagaimana perlindungan hukum bagi dokter yang melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial untuk kepentingan rencana tindak lanjut diagnose penanganan pasien di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM). Penelitian ini merupakan jenis yuridis empiris, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berasal dari data sekunder,yang terdiri yang terdiri dari tiga bahan hukum yaitu bahan hukum primer,sekunder, dan tersier. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan yaitu subyek penelitian dengan menggunakan teknik deep interview. Analisa data menggunakan metode kualitatif dan hasil analisa dijelaskan dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian di RSMM Timika Papua. Berdasarkan analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara dokter dengan rekan sejawat di RSMM bertujuan untuk kepentingan konsultasi dan rujukan medik. Alasan dokter umum dan dokter spesialis melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial di RSMM adalah untuk kepentingan efisiensi waktu, live saving, dan komunikasi lebih efektif. Alasan dokter umum melakukan komunikasi dengan rekan sejawat yang berada diluar kota Timika karena tidak percaya diri,ragu-ragu dalam menegakkan diagnose atau treatmen lebih lanjut pada pasien dan karena RSMM tidak mempunyai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) penyakit Telinga Hidung Tenggorokan dan DPJP penyakit kulit. Sedangkan alasan dokter spesialis melakukan komunikasi dengan rekan sejawat yang berada diluar kota Timika yaitu karena tidak percaya diri dan ragu-ragu dalam menegakkan diagnose pasien.Perlindungan Hukum bagi dokter yang melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial di RSMM belum memadai didasarkan pada hasil temuan di RSMM bahwa belum ada aturan khusus yang mengatur tentang komunikasi dokter dengan rekan sejawat melalui media sosial untuk kepentingan rencana tindak lanjut penanganan pasien.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135996554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komitmen organisasi mama-mama Papua di dalam kelompok Aimopuramo kampung Pigapu Kabupaten Mimika. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data trianggulasi sumber ditemukan hasil bahwa mama-mama Papua di kelompok Aimopuramo memiliki komitmen organisasi afektif yang rendah, komitmen organisasi normative yang tinggi, dan komitmen organisasi continuity yang masih rendah. Anggota dengan komitmen organisasi normative yang tinggi akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa harus melakukan kewajiban yang sudah menjadi tanggung jawabnya atas hak yang telah di berikan oleh organisasi. Anggota akan bertindak sesuai dengan tujuan dan keinginan organisasi, yang merupakan balasan anggota atas hak yang telah diterimanya dari kelompok. Hal ini dikarenakan komitmen organisasi normative didasarkan pada pendekatan obligation yaitu komitmen secagai tekanan normative yang diinternalisasikan kepada anggota agar anggota bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari organisasi.
这项研究的目的是分析Mimika区的Aimopuramo village - Pigapu区巴布亚妈妈组织的承诺。要用定性的方法,通过技术和数据收集trianggulasi资源,结果发现妈妈在巴布亚的情感承诺Aimopuramo有组织低、高级normative组织的承诺和continuity组织的承诺仍然很低。高度经常性组织的成员将继续留在组织内,因为他们感到有义务履行本组织所赋予的权利。组织成员将按照目标和愿望,是回报所接收到的权利的成员小组的目的。这是因为normative组织的承诺是建立在一种无记名债券的方法上的,即对成员施加人为压力,要求成员按照该组织的愿景、使命和目标行事。
{"title":"Analisis Komitmen Organisasi Mama-Mama Papua Anggota Kelompok Aimopuramo Kampung Pigapu Kabupaten Mimika","authors":"Theresia Yunie Puspita","doi":"10.55334/sostek.v2i1.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i1.74","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komitmen organisasi mama-mama Papua di dalam kelompok Aimopuramo kampung Pigapu Kabupaten Mimika. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data trianggulasi sumber ditemukan hasil bahwa mama-mama Papua di kelompok Aimopuramo memiliki komitmen organisasi afektif yang rendah, komitmen organisasi normative yang tinggi, dan komitmen organisasi continuity yang masih rendah. Anggota dengan komitmen organisasi normative yang tinggi akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa harus melakukan kewajiban yang sudah menjadi tanggung jawabnya atas hak yang telah di berikan oleh organisasi. Anggota akan bertindak sesuai dengan tujuan dan keinginan organisasi, yang merupakan balasan anggota atas hak yang telah diterimanya dari kelompok. Hal ini dikarenakan komitmen organisasi normative didasarkan pada pendekatan obligation yaitu komitmen secagai tekanan normative yang diinternalisasikan kepada anggota agar anggota bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari organisasi.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135996557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemantauan perpindahan yang terjadi pada kegiatan penggalian dilakukan secara berkala atau periodik waktu tertentu agar memperoleh data dengan riwayat yang baik, dan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memvalidasi keberlanjutan kegiatan penggalian. Pemantauan perpindahan dilakukan untuk mengetahui informasi tentang besar, arah dan kecepatan perpindahan sehingga dapat memprediksi suatu lubang bukaan berada dalam kondisi aman atau tidak aman. Nilai-nilai besar dan arah perpindahan serta kecepatan perpindahan dari hasil monitoring nantinya dapat dijadikan referensi untuk pembukaan stope selanjutnya. Monitoring yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan alat total station reflektorless pada stope yang aktif. Pengukuran deformasi menggunakan total station reflektorless merupakan salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk memudahkan kegiatan monitoring terowongan tambang bawah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati besar, arah dan kecepatan perpindahan pada area sill drift aktif. Hasil perpindahan yang diperoleh dari pengukuran kemudian di bandingkan dengan hasil yang diperoleh dari Permodelan numerik menggunakan metode elemen hingga. Rasio tegangan In Situ (K) yang digunakan dalam model adalah K = 1,2. Hasil analisis kecepatan perpindahan yang terjadi pada setiap titik pengamatan memiliki nilai kecepatan perpindahan < 1 mm/hari. Berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Zhenxiang dan PTFI, nilai kecepatan perpindahan yang terjadi dikategorikan berada dalam kondisi stabil dan relatif stabil.
{"title":"Studi Kestabilan Terowongan Menggunakan Metode Numerik Berdasarkan Data Pemantauan Di Lokasi Tambang Emas Bawah Tanah","authors":"Micky Kololu, Marcia V Rikumahu, Resti Limehuwey","doi":"10.55334/sostek.v2i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i1.59","url":null,"abstract":"Pemantauan perpindahan yang terjadi pada kegiatan penggalian dilakukan secara berkala atau periodik waktu tertentu agar memperoleh data dengan riwayat yang baik, dan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memvalidasi keberlanjutan kegiatan penggalian. Pemantauan perpindahan dilakukan untuk mengetahui informasi tentang besar, arah dan kecepatan perpindahan sehingga dapat memprediksi suatu lubang bukaan berada dalam kondisi aman atau tidak aman. Nilai-nilai besar dan arah perpindahan serta kecepatan perpindahan dari hasil monitoring nantinya dapat dijadikan referensi untuk pembukaan stope selanjutnya. Monitoring yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan alat total station reflektorless pada stope yang aktif. Pengukuran deformasi menggunakan total station reflektorless merupakan salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk memudahkan kegiatan monitoring terowongan tambang bawah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati besar, arah dan kecepatan perpindahan pada area sill drift aktif. Hasil perpindahan yang diperoleh dari pengukuran kemudian di bandingkan dengan hasil yang diperoleh dari Permodelan numerik menggunakan metode elemen hingga. Rasio tegangan In Situ (K) yang digunakan dalam model adalah K = 1,2. Hasil analisis kecepatan perpindahan yang terjadi pada setiap titik pengamatan memiliki nilai kecepatan perpindahan < 1 mm/hari. Berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Zhenxiang dan PTFI, nilai kecepatan perpindahan yang terjadi dikategorikan berada dalam kondisi stabil dan relatif stabil.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"436 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136275633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
CV Mitra Anugerah Sejahtera adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang mempunyai wilayah konsesi di Pit Angsana, Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan . Sistem penambangan batubara yang dilakukan adalah system tambang terbuka (surface mining) dengan cara membuat lubang bukaan (open pit mining) yang selanjutnya membawa lapisan tanah penutup (overburden) ketempat atau daerah yang telah ditambang disebut back filling. Kegiatan penambangan dilakukan dengan alat mekanis yaitu alat muat Komatsu PC 300 LC-7 dengan kapasitas bucket 1,8 m3 berpasangan dengan alat angkut CWB 520 HDNA dengan kapasitas bak 6,03 m3 sedangkan alat muat Komatsu PC 400 LC-8 dengan kapasitas bucket 2,2 m3 berpasangan dengan alat angkut Nissan Scania P380 dengan kapasitas bak 7,14 m3. CV Mitra Anugerah Sejahtera merencanakan target produksi sebesar 50.000 ton batubara/bulan dengan Striping Rasio sebesar 1: 4 pengupasan overburden adalah sebesar 110.000 bcm. Masalah yang dihadapi adalah teknis perencanaan awal tidak sesuai dengan teknis yang sementara berjalan dalam kegiatan penambangan yang ditetapkan kepada pihak kontraktor. Sehingga Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi geometri jalan angkut,dan produksi alat mekanis yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi. Formula teoritis yang diterapkan adalah untuk perhitungan geometri jalan angkut menggunakan persamaan Aasho Manual Rural High Way Design dan untuk menghitung produksi alat mekanis menggunakan persamaan PartantoProdjosumarto. Dari perhitungan data yang dilakukan diperoleh hasil produksi untuk alat mekanis yang digunakan yaitu: Alat Muat Excavator Komatshu PC.400LC-8 yaitu 136.125,6 m3/Bulan dengan jumlah alat 1 unit, Alat Angkut Dump Truck Nissan Scania yaitu 25.807,6 m3/Bulan, dengan jumlah alat 4 unit, Alat Muat Excavator Komatshu PC.300LC-7 yaitu 111.909,2 m3/Bulan dengan jumlah alat yaitu 1 unit, sedangkan Jumlah Alat Angkut Dump Truck CWB unit yaitu 18.613,8 m3/Bulan dengan jumlah alat yaitu 6 unit.
履带福利伙伴是经营在南加里曼丹省Banjarbaru Pit Angsana地区的私营企业之一。采煤系统是一个露天采煤系统,通过挖一个开口,将表层土壤带到一个被开采的地方或区域,称为“封堵”。采矿机械设备进行PC即Komatsu加载装置300具有水桶LC-7 1.8立方米与运输工具具有6.03浴缸HDNA 520 CWB则适合Komatsu PC工具400 m3 LC-8运输用水桶容量2.2 m3与日产Scania P380 m3具有政府现在浴缸。CV的福利伙伴计划了5万吨煤炭/月份的生产目标,每月释放1:4倍以上的膨胀比为11万厘米。问题是,早期的技术规划与分配给承包商的采矿活动同时运行的技术不匹配。因此,这项研究的问题是评估运输道路的几何形状,以及实现生产目标所需的机械设备。应用于几何路线图计算的理论公式,使用策略设计方程,用PartantoProdjosumarto方程计算机械设备的生产。做产量获得的数据计算:加载工具使用的机械设备挖掘机Komatshu PC 400LC-8即136.125,6立方米/月。用数字1单位,卡车运输工具甩了日产Scania即25.807,6立方米/月,有四个单位的数量工具,工具适合挖掘机Komatshu PC 300LC-7即111.909,2立方米/月。用数量即1单位,而运输工具数量垃圾场卡车CWB即18.613,8立方米/月的单位数量工具,即6单位。
{"title":"Evaluasi Teknis Geometri Jalan Angkut Dan Produksi Alat Mekanis Pada Pengupasan Overburden Pit Angsana Cv. Mitra Anugerah Sejahtera Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"Marcia Rikumahu, Micky Kololu","doi":"10.55334/sostek.v2i1.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.55334/sostek.v2i1.58","url":null,"abstract":"CV Mitra Anugerah Sejahtera adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang mempunyai wilayah konsesi di Pit Angsana, Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan . Sistem penambangan batubara yang dilakukan adalah system tambang terbuka (surface mining) dengan cara membuat lubang bukaan (open pit mining) yang selanjutnya membawa lapisan tanah penutup (overburden) ketempat atau daerah yang telah ditambang disebut back filling. Kegiatan penambangan dilakukan dengan alat mekanis yaitu alat muat Komatsu PC 300 LC-7 dengan kapasitas bucket 1,8 m3 berpasangan dengan alat angkut CWB 520 HDNA dengan kapasitas bak 6,03 m3 sedangkan alat muat Komatsu PC 400 LC-8 dengan kapasitas bucket 2,2 m3 berpasangan dengan alat angkut Nissan Scania P380 dengan kapasitas bak 7,14 m3. CV Mitra Anugerah Sejahtera merencanakan target produksi sebesar 50.000 ton batubara/bulan dengan Striping Rasio sebesar 1: 4 pengupasan overburden adalah sebesar 110.000 bcm. Masalah yang dihadapi adalah teknis perencanaan awal tidak sesuai dengan teknis yang sementara berjalan dalam kegiatan penambangan yang ditetapkan kepada pihak kontraktor. Sehingga Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi geometri jalan angkut,dan produksi alat mekanis yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi. Formula teoritis yang diterapkan adalah untuk perhitungan geometri jalan angkut menggunakan persamaan Aasho Manual Rural High Way Design dan untuk menghitung produksi alat mekanis menggunakan persamaan PartantoProdjosumarto. Dari perhitungan data yang dilakukan diperoleh hasil produksi untuk alat mekanis yang digunakan yaitu: Alat Muat Excavator Komatshu PC.400LC-8 yaitu 136.125,6 m3/Bulan dengan jumlah alat 1 unit, Alat Angkut Dump Truck Nissan Scania yaitu 25.807,6 m3/Bulan, dengan jumlah alat 4 unit, Alat Muat Excavator Komatshu PC.300LC-7 yaitu 111.909,2 m3/Bulan dengan jumlah alat yaitu 1 unit, sedangkan Jumlah Alat Angkut Dump Truck CWB unit yaitu 18.613,8 m3/Bulan dengan jumlah alat yaitu 6 unit.","PeriodicalId":477242,"journal":{"name":"Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135035371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}