Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.32530/lumbung.v22i2.626
None Amrizal, Deswani Panggabean, Yufrijal Away
Hidroponik sistem DFT adalah hidroponik yang sering digunakan untuk budidaya sayuran hijau, dimana salah satu sayuran hijau tersebut adalah tanaman Kale. Beberapa tahun terakhir tanaman kale mulai booming di Indonesia, terutama didaerah perkotaan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghitung kebutuhan nutrisi selama pertumbuhan dan mengetahui pengaruh tinggi genangan terhadap pertumbuhan tanaman kale seperti panjang akar, berat tanaman. Ada 4 perlakuan yang digunakan pada penelitian ini dengan 10 kali ulangan pada masing-masing perlakuan, sehingga terdapat 40 satuan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah tinggi genangan 2 cm, 4 cm, 6 cm dan 8 cm. Dari pengamatan didapatkan hasil bahwa kebutuhan nutrisi pada fase awal atau minggu ke I adalah 353,8 ml/tanaman dan pada fase akhir atau minggu ke VI adalah 875,0 ml/tanaman. Dalam pengamatan tinggi genangan didapatkan bahwa perlakuan I memberikan hasil yang paling baik dibandingkan perlakuan yang lain dengan panjang akar rata-rata 24,50 cm dan berat tanaman rata-rata 108 gram. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki lingkungan penelitian berupa pengendalian suhu dan kelembaban agar faktor kehilangan air dapat dikendalikan.
{"title":"PENGARUH VARIASI TINGGI GENANGAN HIDROPONIK SISTEM DFT PADA TANAMAN KALE (Brassica oleracea)","authors":"None Amrizal, Deswani Panggabean, Yufrijal Away","doi":"10.32530/lumbung.v22i2.626","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/lumbung.v22i2.626","url":null,"abstract":"Hidroponik sistem DFT adalah hidroponik yang sering digunakan untuk budidaya sayuran hijau, dimana salah satu sayuran hijau tersebut adalah tanaman Kale. Beberapa tahun terakhir tanaman kale mulai booming di Indonesia, terutama didaerah perkotaan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghitung kebutuhan nutrisi selama pertumbuhan dan mengetahui pengaruh tinggi genangan terhadap pertumbuhan tanaman kale seperti panjang akar, berat tanaman. Ada 4 perlakuan yang digunakan pada penelitian ini dengan 10 kali ulangan pada masing-masing perlakuan, sehingga terdapat 40 satuan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah tinggi genangan 2 cm, 4 cm, 6 cm dan 8 cm. Dari pengamatan didapatkan hasil bahwa kebutuhan nutrisi pada fase awal atau minggu ke I adalah 353,8 ml/tanaman dan pada fase akhir atau minggu ke VI adalah 875,0 ml/tanaman. Dalam pengamatan tinggi genangan didapatkan bahwa perlakuan I memberikan hasil yang paling baik dibandingkan perlakuan yang lain dengan panjang akar rata-rata 24,50 cm dan berat tanaman rata-rata 108 gram. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki lingkungan penelitian berupa pengendalian suhu dan kelembaban agar faktor kehilangan air dapat dikendalikan.","PeriodicalId":486798,"journal":{"name":"Lumbung","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136037047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.32530/lumbung.v22i2.699
Edi Erwan, Muhamad Rodiallah, M. Hafizon, None Zumarni
Keratin hydrosilat (KH) dihasilkan dari hidrolisis keratin yang beasal dari unggas dan terdiri dari 92% asam amino dan 8% dipeptide atau tripeptida yang memiliki berat molekul yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi beberapa level KH yang dicampurkan dalam air minum terhadap bobot karkas, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler fase grower. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Februari-Maret 2022 di kandang percobaan ternak, Laboratorium UARDS (UIN Agriculture Research and Development Station) dan Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan Ayam Broiler 80 ekor yang dibagi secara acak berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0= tanpa penambahan KH (kontrol), P1= penambahan KH 0,1%/liter air minum, P2= penambahan KH 0,2%/liter air minum, P3= penambahan KH 0,3%/liter air minum. Parameter yang diukur adalah bobot karkas, persentase karkas dan bobot lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplementasi KH hingga level 0,3% dalam air minum berpengaruh sangat nyata (P<0,0,1) terhadap bobot karkas, namun berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) bobot lemak abdominal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan suplementasi KH sampai level 0,3% dalam air minum tidak dapat memperbaiki produksi bobot karkas broiler umur 35 hari.
水角蛋白(KH)是由鸟的角化水合物产生的,它由92%的氨基酸和8%的二分氢或三肽组成,二分之一的分子重量较低。这项研究的目的是确定在饮用水中加入的几个KH水平对karkas的重量、karkas的百分比和broiler阶段鸡的腹部脂肪的影响。该研究于2022年2月至3月在廖内苏丹利乌斯国立的农业研究和发展中心(UARDS lab)和家畜生产技术、农业和伊斯兰大学(islamic university of Sultan Kasim廖)的牲畜测试室进行。这项研究使用了80只布罗克斯鸡,它根据随机设计(RAL)随机分配,有4种治疗方法和4种重复。治疗方法是P0=不添加KH, P1=添加KH 0.1% /升饮用水,P2=补充KH 0.2% /升饮用水,P3=补充KH 0.3% /夸脱饮用水。可测量的参数为卡地亚、卡地亚的百分比和腹侧脂肪的重量。研究结果表明,在饮用水中加入KH的0.3%的剂量对卡的分量有明显的影响,但对卡卡的百分比有明显的影响(P > 0.05),对没有实际影响(P > 0.05)脂肪分量。这项研究的结论是,将KH的输液管使用到饮用水中0.3%的含量,无法改善35天寿命的karkas broiler的高质量生产。
{"title":"KUALITAS KARKAS AYAM BROILER YANG DISUPLEMENTASI KERATIN HYDROLISAT MELALUI AIR MINUM","authors":"Edi Erwan, Muhamad Rodiallah, M. Hafizon, None Zumarni","doi":"10.32530/lumbung.v22i2.699","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/lumbung.v22i2.699","url":null,"abstract":"Keratin hydrosilat (KH) dihasilkan dari hidrolisis keratin yang beasal dari unggas dan terdiri dari 92% asam amino dan 8% dipeptide atau tripeptida yang memiliki berat molekul yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi beberapa level KH yang dicampurkan dalam air minum terhadap bobot karkas, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler fase grower. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Februari-Maret 2022 di kandang percobaan ternak, Laboratorium UARDS (UIN Agriculture Research and Development Station) dan Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan Ayam Broiler 80 ekor yang dibagi secara acak berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0= tanpa penambahan KH (kontrol), P1= penambahan KH 0,1%/liter air minum, P2= penambahan KH 0,2%/liter air minum, P3= penambahan KH 0,3%/liter air minum. Parameter yang diukur adalah bobot karkas, persentase karkas dan bobot lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplementasi KH hingga level 0,3% dalam air minum berpengaruh sangat nyata (P<0,0,1) terhadap bobot karkas, namun berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) bobot lemak abdominal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan suplementasi KH sampai level 0,3% dalam air minum tidak dapat memperbaiki produksi bobot karkas broiler umur 35 hari.","PeriodicalId":486798,"journal":{"name":"Lumbung","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136037046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.32530/lumbung.v22i2.677
None Atyumaini, None Aflizar, Eka Susila
Dalam pengembangan suatu komoditas tanaman, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengetahui persyaratan tumbuh dari komoditas yang akan dikembangkan dan kemudian dilakukan identifikasi dan analisis wilayah mana yang berpotensi sebagai tempat tumbuh yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui hubungan pH, Total Dissolved Solid (TDS), dan fisika terhadap produksi jagung, (2) Mengetahui faktor dominan dari beberapa fisika dan kimia tanah yang mempengaruhi kesesuaian lahan untuk produksi jagung. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi dan multiple regresi. Untuk pengambilan sampelnya menggunakan ring sampel tanah dengan volume cincin 100 cm3 yang diambil sebanyak 5 titik setiap lahannya. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang sifat kimia dan fisika tanah terhadap tingkat produktivitas tanaman jagung yaitunya pH tanah, Persentase kejenuhan relatif (%Qvr), TDS, Persentase kadar padatan volume (%Qp), dan Persentase kadar air volume (%QV). Dengan metode analisis korelasi dan multiple regresi juga dapat melihat hasil optimal yang bisa didapatkan sesuai dengan sifat fisika kimia yang terkandung.
{"title":"HUBUNGAN BEBERAPA KIMIA DAN FISIKA TANAH TERHADAP KESESUAIAN LAHAN DAN PRODUKSI JAGUNG","authors":"None Atyumaini, None Aflizar, Eka Susila","doi":"10.32530/lumbung.v22i2.677","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/lumbung.v22i2.677","url":null,"abstract":"Dalam pengembangan suatu komoditas tanaman, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengetahui persyaratan tumbuh dari komoditas yang akan dikembangkan dan kemudian dilakukan identifikasi dan analisis wilayah mana yang berpotensi sebagai tempat tumbuh yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui hubungan pH, Total Dissolved Solid (TDS), dan fisika terhadap produksi jagung, (2) Mengetahui faktor dominan dari beberapa fisika dan kimia tanah yang mempengaruhi kesesuaian lahan untuk produksi jagung. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi dan multiple regresi. Untuk pengambilan sampelnya menggunakan ring sampel tanah dengan volume cincin 100 cm3 yang diambil sebanyak 5 titik setiap lahannya. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang sifat kimia dan fisika tanah terhadap tingkat produktivitas tanaman jagung yaitunya pH tanah, Persentase kejenuhan relatif (%Qvr), TDS, Persentase kadar padatan volume (%Qp), dan Persentase kadar air volume (%QV). Dengan metode analisis korelasi dan multiple regresi juga dapat melihat hasil optimal yang bisa didapatkan sesuai dengan sifat fisika kimia yang terkandung.","PeriodicalId":486798,"journal":{"name":"Lumbung","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136036205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.32530/lumbung.v22i1.607
Zainol Arifin, Ninin Khoirunnisa
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposit secara individual dan kerentanan kerawanan pangan. Untuk mengetahui kelangkaan pangan akibat covid 19, dan Kerentaan akibat dampak covid 19 dalam masa pandemic. Dengan menggunakan rumus ini, maka akan mudah untuk mengklasterisasikan terhadap dampak covid 19, yang menjadikan masyakat harus waspada dengan rumus sbb. Ln = ? ?i Xi +? Kemampuan: Pi = Metode opprtunities skala kecil ke I dapat dilaksanakan simpanan makanan karena Pi = 1 untuk skala kecil yang dapat dilakukan simpanan pangan dan Pi = 0 untuk skala kecil yang tidak dilakukan simpanan pangan. Xi= Model faktor-faktor yang diduga mempengaruhi rumahtangga melakuka cadangan pangan, yaitu antara lain tingkat produksi komoditas pangan, asset lahan, tingkat pendapatan rumah tangga, price komoditi pangan ?i= variabel penduga, ?= angka konstan. Metode pengendali logistic (logit). Model secara luas dengan memberikan logit. Penelitian memilih Kota Malang dan Kabupaten Malang sebagai wilayah studi. Analisis terhadap ketentuan dikurangi dampak tingkat kelaparan dilaksanakan ke tingkat besar serta kecil. Tingkatan skala makro analisis dikembangkan pada daerah kawedanan yang mendasarkan pada empiris juga diperoleh oleh World Food Programme (WFP). Analisis pengurangan resiko rawan pangan dilakukan dengan simulasi dari indikator kelaparan makanan pokok yang dapat dikendalikan, serta yang berkaitan termasuk pertumbuhan agraris maupun pengembangan di sektor agraris. Hasil analisis yang didapat adalah dengan diperoleh data-data kampung yang masih memiliki potensi untuk kerawanan pangan, dengan mewaspadai adanya covid 19 sehingga memilki skala-skala yaitu 1, 2 dan 3. yang nantinya akan jadi rekomendasi ke kabupaten kota di Malangraya selama pandemi.
{"title":"KAJIAN SISTEM CADANGAN PANGAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN AKIBAT COVID 19 UNTUK MENGURANGI RESIKO KERAWANAN PANGAN DI MALANG RAYA","authors":"Zainol Arifin, Ninin Khoirunnisa","doi":"10.32530/lumbung.v22i1.607","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/lumbung.v22i1.607","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposit secara individual dan kerentanan kerawanan pangan. Untuk mengetahui kelangkaan pangan akibat covid 19, dan Kerentaan akibat dampak covid 19 dalam masa pandemic. Dengan menggunakan rumus ini, maka akan mudah untuk mengklasterisasikan terhadap dampak covid 19, yang menjadikan masyakat harus waspada dengan rumus sbb. Ln = ? ?i Xi +? Kemampuan: Pi = Metode opprtunities skala kecil ke I dapat dilaksanakan simpanan makanan karena Pi = 1 untuk skala kecil yang dapat dilakukan simpanan pangan dan Pi = 0 untuk skala kecil yang tidak dilakukan simpanan pangan. Xi= Model faktor-faktor yang diduga mempengaruhi rumahtangga melakuka cadangan pangan, yaitu antara lain tingkat produksi komoditas pangan, asset lahan, tingkat pendapatan rumah tangga, price komoditi pangan ?i= variabel penduga, ?= angka konstan. Metode pengendali logistic (logit). Model secara luas dengan memberikan logit. Penelitian memilih Kota Malang dan Kabupaten Malang sebagai wilayah studi. Analisis terhadap ketentuan dikurangi dampak tingkat kelaparan dilaksanakan ke tingkat besar serta kecil. Tingkatan skala makro analisis dikembangkan pada daerah kawedanan yang mendasarkan pada empiris juga diperoleh oleh World Food Programme (WFP). Analisis pengurangan resiko rawan pangan dilakukan dengan simulasi dari indikator kelaparan makanan pokok yang dapat dikendalikan, serta yang berkaitan termasuk pertumbuhan agraris maupun pengembangan di sektor agraris. Hasil analisis yang didapat adalah dengan diperoleh data-data kampung yang masih memiliki potensi untuk kerawanan pangan, dengan mewaspadai adanya covid 19 sehingga memilki skala-skala yaitu 1, 2 dan 3. yang nantinya akan jadi rekomendasi ke kabupaten kota di Malangraya selama pandemi.","PeriodicalId":486798,"journal":{"name":"Lumbung","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135827361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}