Pub Date : 2023-09-13DOI: 10.29122/mipi.v11i1.2092
Sindu Akhadiarto
Penelitian ini dilaksanakan di Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ), Provinsi Gorontalo, selama 10 minggu. Tujuan penelitian adalah mengetahui performans (penampilan) ayam lokal yang diberi pakan dari bahan baku lokal (buatan sendiri) dibandingkan dengan pakan buatan pabrik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung (lokal), umur satu hari (DOC), sebanyak 200 ekor. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pakan lokal dengan protein 16,2% (A), 17,7 % (B), 21,5 % (C), dan sebagai pembanding pakan industry (pabrik) protein 20,2 % (D). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, dilakukan dengan Analisa Sidik Ragam. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan uji Jarak menurut prosedur Duncan. Berdasarkan analisis ekonomi menunjukkan bahwa pembuatan pakan dari bahan baku lokal dengan protein 17,7 % dan energi metabolisme 2.323 Kkal/kg (Perlakuan B), ternyata memberikan keuntungan paling baik (R/C = 1,49), dibandingkan dengan pakan industri (Perlakuan D) dengan R/C = 1,19. Oleh karena itu, pemberian pakan ayam yang dibuat dari bahan baku lokal cukup potensi dikembangkan di Gorontalo.
{"title":"KAJIAN PEMBUATAN PAKAN LOKAL DIBANDING PAKAN PABRIK TERHADAP PERFORMAN AYAM KAMPUNG DI GORONTALO","authors":"Sindu Akhadiarto","doi":"10.29122/mipi.v11i1.2092","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/mipi.v11i1.2092","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan di Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ), Provinsi Gorontalo, selama 10 minggu. Tujuan penelitian adalah mengetahui performans (penampilan) ayam lokal yang diberi pakan dari bahan baku lokal (buatan sendiri) dibandingkan dengan pakan buatan pabrik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung (lokal), umur satu hari (DOC), sebanyak 200 ekor. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pakan lokal dengan protein 16,2% (A), 17,7 % (B), 21,5 % (C), dan sebagai pembanding pakan industry (pabrik) protein 20,2 % (D). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, dilakukan dengan Analisa Sidik Ragam. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan uji Jarak menurut prosedur Duncan. Berdasarkan analisis ekonomi menunjukkan bahwa pembuatan pakan dari bahan baku lokal dengan protein 17,7 % dan energi metabolisme 2.323 Kkal/kg (Perlakuan B), ternyata memberikan keuntungan paling baik (R/C = 1,49), dibandingkan dengan pakan industri (Perlakuan D) dengan R/C = 1,19. Oleh karena itu, pemberian pakan ayam yang dibuat dari bahan baku lokal cukup potensi dikembangkan di Gorontalo.","PeriodicalId":487070,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pengkajian Industri","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134990244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan penelitian pengaruh zirconium dalam perbaikan stabilitas silika molecular sieve dalam larutan basa. Struktur molecular sieve yang dibuat adalah hexagonal MCM-41 yang memiliki luas permukaan 1200 m2/g. Pembuatan bahan silika MCM-41 dilakukan menggunakan campuran larutan cethyltrimetilammonium bromida (CTAB), tetraethylorthosilikat (TEOS), natrium hidroksida (NaOH) dan aquades (H2O) dengan perbandingan molar 0,05 : 1,0 : 0,5 : 100. Adapun penambahan zirconium isopropoksida (ZrPr) sejumlah 3% berat terhadap tetraethylorhosilikat. Penambahan zirconium pada MCM-41 tidak merubah karakteristik distribusi ukuran pori, diameter pori rata-rata sekitar 2 nm dengan luas permukaan mencapai 1200 m2/g. Dengan penambahan 3% berat ZrPr dapat meningkatkan stabilitas silika molecular sieve pada larutan basa. Pengamatan struktur dilakukan dengan X-ray diffraction. Karakteristik pori dianalisis dengan metode physisorption menggunakan nitrogen pada 44 K.
Has conducted research on the effect of zirconium silica molecular sieve improved stability in alkaline solution . Molecular sieve structure is made of hexagonal MCM - 41 which has a surface area of 1200 m2 / g . Preparation of MCM - 41 silica materials was conducted using a mixed solution of cethyltrimetilammonium bromide ( CTAB ) , tetraethylorthosilikat ( TEOS ) , sodium hydroxide ( NaOH ) and distilled water ( H2O ) with a molar ratio of 0.05 : 1.0 : 0.5 : 100 . As for the addition of zirconium isopropoxide ( ZrPr ) a 3 % by weight of the tetraethylorhosilikat . The addition of zirconium in the MCM - 41 does not alter the characteristics of the pore size distribution , average pore diameter of about 2 nm with a surface area to 1200 m2 / g . With the addition of 3 wt% silica ZrPr can increase the stability of molecular sieve in an alkaline solution . Observation of the structure is done with X - ray diffraction . Pore characteristics were analyzed by the method using nitrogen physisorption at 44 K.
{"title":"Stabilitas Zirconium-Silika Molecular Sieve dalam Larutan Basa","authors":"Anwar Mustafa, Hens Saputra","doi":"10.29122/mipi.v7i1.3641","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/mipi.v7i1.3641","url":null,"abstract":"
 
 
 Telah dilakukan penelitian pengaruh zirconium dalam perbaikan stabilitas silika molecular sieve dalam larutan basa. Struktur molecular sieve yang dibuat adalah hexagonal MCM-41 yang memiliki luas permukaan 1200 m2/g. Pembuatan bahan silika MCM-41 dilakukan menggunakan campuran larutan cethyltrimetilammonium bromida (CTAB), tetraethylorthosilikat (TEOS), natrium hidroksida (NaOH) dan aquades (H2O) dengan perbandingan molar 0,05 : 1,0 : 0,5 : 100. Adapun penambahan zirconium isopropoksida (ZrPr) sejumlah 3% berat terhadap tetraethylorhosilikat. Penambahan zirconium pada MCM-41 tidak merubah karakteristik distribusi ukuran pori, diameter pori rata-rata sekitar 2 nm dengan luas permukaan mencapai 1200 m2/g. Dengan penambahan 3% berat ZrPr dapat meningkatkan stabilitas silika molecular sieve pada larutan basa. Pengamatan struktur dilakukan dengan X-ray diffraction. Karakteristik pori dianalisis dengan metode physisorption menggunakan nitrogen pada 44 K.
 Has conducted research on the effect of zirconium silica molecular sieve improved stability in alkaline solution . Molecular sieve structure is made of hexagonal MCM - 41 which has a surface area of 1200 m2 / g . Preparation of MCM - 41 silica materials was conducted using a mixed solution of cethyltrimetilammonium bromide ( CTAB ) , tetraethylorthosilikat ( TEOS ) , sodium hydroxide ( NaOH ) and distilled water ( H2O ) with a molar ratio of 0.05 : 1.0 : 0.5 : 100 . As for the addition of zirconium isopropoxide ( ZrPr ) a 3 % by weight of the tetraethylorhosilikat . The addition of zirconium in the MCM - 41 does not alter the characteristics of the pore size distribution , average pore diameter of about 2 nm with a surface area to 1200 m2 / g . With the addition of 3 wt% silica ZrPr can increase the stability of molecular sieve in an alkaline solution . Observation of the structure is done with X - ray diffraction . Pore characteristics were analyzed by the method using nitrogen physisorption at 44 K.
 
 
","PeriodicalId":487070,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pengkajian Industri","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136365014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengukuran tegangan sisa paduan ZrNbMoGe dengan variasi komposisi unsur Ge telah dilakukan di PTBIN-BATAN. Bahan paduan disintesa via proses peleburan dalam tungku arc-melting yang di flaping hingga 4 kali. Bahan baku yang berupa Zr sponge, serpihano Mo, kawat Nb dan cuplikan Ge dilelehkan pada temperatur lebih dari 1850 C dengan atmosfir gas argon. Tiga buah spesimen berhasil dibuat; satu buah ingot zirkonium murni (ZG0) dan dua buah ingot paduan ZrNbMoGe dengan kandungan unsur Ge 1%wt (ZG1) dan 3%wt (ZG2). Spesimen ini kemudian diambil (running) pola difraksinya dengan instrumen difraktometer serbuk resolusi tinggi (HRPD) yang memiliki panjang gelombang 1,8195Ã… di Balai Spektrometri Neutron. Berdasarkan masukan parameter awal tertentu, difraktogram kemudian diolah dengan perangkat lunak Rietveld untuk mendapatkan parameter kisi dan parameter profil spesimen uji. Hasil analisis memperlihatkan bahwa paduan ZrNbMoGe memiliki empat buah fasa yakni: Zr berstruktur heksagonal (hcp), Zr3Ge berstruktur tetragonal (bct), ZrMo2 berstruktur kubik (bcc) dan ZrGe berstruktur ortorombik. Setiap fasa memperlihatkan pola regangan berbeda, tetapi kelakuan tegangan sisa pada setiap fasa berkecenderungan ke arah positif (Zr dan ZrGe) dan arah negatif (Zr3Ge dan ZrMo2). Tegangan sisa (ï³) hidrostatis dalam bahan paduan ZrNbMoGe dengan komposisi 1%wt. Ge dan 3%wt. Ge berturut-turut adalah 1401,14 GPa dan -771,77 GPa.
The residual stress measurements in ZrNbMoGe alloys with varied composition of Ge has been carried out in PTBIN-BATAN. The raw materials were melted at higher than 1850ï‚°C in arc-furnace by 4 times flapping and argonised to have ingots free of oxidation. Three specimens were made; pure zirconium ingot (ZG0) and ZrNbMoGe ingots with composition of Ge 1%wt (ZG1) and 3%wt (ZG2). To obtain diffraction profiles, the specimens were measured by using high resolution powder diffractometer (HRPD) with 1,8195Ã… wavelength in the Neutron Spectrometry Laboratory. The data parameters were calculated by Rietveld refinements methode and analyzed. The results show that ZrNbMoGe alloys comprise of hexagonal (Zr), tetragonal (Zr3Ge), cubic (ZrMo2) and ortorombic (ZrGe) structures. Each phase tends to have different lattice strains, but the residuals tend to positive (Zr and ZrGe) or negative (Zr3Ge and ZrMo2) stresses.The hydrostatic stresses in ZrNbMoGe with 1%wt and 3%wt Ge are 1401.14 GPa and -771.77 GPa respectively.
{"title":"Analisa Tegangan Sisa Paduan ZrNbMoGe Menggunakan teknik Difraksi Neutron","authors":"Parikin, A.H. Ismoyo","doi":"10.29122/mipi.v7i1.3636","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/mipi.v7i1.3636","url":null,"abstract":"Pengukuran tegangan sisa paduan ZrNbMoGe dengan variasi komposisi unsur Ge telah dilakukan di PTBIN-BATAN. Bahan paduan disintesa via proses peleburan dalam tungku arc-melting yang di flaping hingga 4 kali. Bahan baku yang berupa Zr sponge, serpihano Mo, kawat Nb dan cuplikan Ge dilelehkan pada temperatur lebih dari 1850 C dengan atmosfir gas argon. Tiga buah spesimen berhasil dibuat; satu buah ingot zirkonium murni (ZG0) dan dua buah ingot paduan ZrNbMoGe dengan kandungan unsur Ge 1%wt (ZG1) dan 3%wt (ZG2). Spesimen ini kemudian diambil (running) pola difraksinya dengan instrumen difraktometer serbuk resolusi tinggi (HRPD) yang memiliki panjang gelombang 1,8195Ã… di Balai Spektrometri Neutron. Berdasarkan masukan parameter awal tertentu, difraktogram kemudian diolah dengan perangkat lunak Rietveld untuk mendapatkan parameter kisi dan parameter profil spesimen uji. Hasil analisis memperlihatkan bahwa paduan ZrNbMoGe memiliki empat buah fasa yakni: Zr berstruktur heksagonal (hcp), Zr3Ge berstruktur tetragonal (bct), ZrMo2 berstruktur kubik (bcc) dan ZrGe berstruktur ortorombik. Setiap fasa memperlihatkan pola regangan berbeda, tetapi kelakuan tegangan sisa pada setiap fasa berkecenderungan ke arah positif (Zr dan ZrGe) dan arah negatif (Zr3Ge dan ZrMo2). Tegangan sisa (ï³) hidrostatis dalam bahan paduan ZrNbMoGe dengan komposisi 1%wt. Ge dan 3%wt. Ge berturut-turut adalah 1401,14 GPa dan -771,77 GPa.
 The residual stress measurements in ZrNbMoGe alloys with varied composition of Ge has been carried out in PTBIN-BATAN. The raw materials were melted at higher than 1850ï‚°C in arc-furnace by 4 times flapping and argonised to have ingots free of oxidation. Three specimens were made; pure zirconium ingot (ZG0) and ZrNbMoGe ingots with composition of Ge 1%wt (ZG1) and 3%wt (ZG2). To obtain diffraction profiles, the specimens were measured by using high resolution powder diffractometer (HRPD) with 1,8195Ã… wavelength in the Neutron Spectrometry Laboratory. The data parameters were calculated by Rietveld refinements methode and analyzed. The results show that ZrNbMoGe alloys comprise of hexagonal (Zr), tetragonal (Zr3Ge), cubic (ZrMo2) and ortorombic (ZrGe) structures. Each phase tends to have different lattice strains, but the residuals tend to positive (Zr and ZrGe) or negative (Zr3Ge and ZrMo2) stresses.The hydrostatic stresses in ZrNbMoGe with 1%wt and 3%wt Ge are 1401.14 GPa and -771.77 GPa respectively.","PeriodicalId":487070,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pengkajian Industri","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136365005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}