Jalur pedestrian rawa badak yang selesai dibangun pada bulan September 2022 menjadi acuan dasar untuk melakukan penelitian, penelitian dilakukan guna mengidentifikasi penerapan aspek keamanan dan kenyamanan pada jalur pedestrian yang disebabkan ramainya antusias masyarakat yang berkunjung untuk menikmati fasilitas jalur pedestrian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan akan disajikan secara deskriptif melalui hasil pengamatan pada objek sarana dan prasana jalur pedestrian rawa badak. Penelitian dimulai dari pencarian standar jalur pedestrian menurut peraturan yang berlaku, survei pengambilan foto kondisi lapangan, serta melakukan kuisioner terhadap responden.
Hasil dari penelitian ini disajikan secara deskriptif melalui hasil akumulatif penilaian, untuk aspek keamanan akan didapat melaui hasil perbandingan pengamatan objek terhadap standar keamaan sarana dan prasarana pada jalur pedestrian sedangkan untuk aspek kenyamanan akan didapat melalui hasil kuisinoner terhadap responden mengenai pertanyaan seputar kenyamanan.
{"title":"Studi Keamanan dan Kenyamanan Ditinjau pada Sarana Dan Prasarana Jalur Pedestrian","authors":"Nazaruddin Khuluk, Johan Nanda Gunawan","doi":"10.61488/jia.v7i2.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.61488/jia.v7i2.79","url":null,"abstract":"Jalur pedestrian rawa badak yang selesai dibangun pada bulan September 2022 menjadi acuan dasar untuk melakukan penelitian, penelitian dilakukan guna mengidentifikasi penerapan aspek keamanan dan kenyamanan pada jalur pedestrian yang disebabkan ramainya antusias masyarakat yang berkunjung untuk menikmati fasilitas jalur pedestrian.
 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan akan disajikan secara deskriptif melalui hasil pengamatan pada objek sarana dan prasana jalur pedestrian rawa badak. Penelitian dimulai dari pencarian standar jalur pedestrian menurut peraturan yang berlaku, survei pengambilan foto kondisi lapangan, serta melakukan kuisioner terhadap responden.
 Hasil dari penelitian ini disajikan secara deskriptif melalui hasil akumulatif penilaian, untuk aspek keamanan akan didapat melaui hasil perbandingan pengamatan objek terhadap standar keamaan sarana dan prasarana pada jalur pedestrian sedangkan untuk aspek kenyamanan akan didapat melalui hasil kuisinoner terhadap responden mengenai pertanyaan seputar kenyamanan.","PeriodicalId":489146,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Arjouna Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135755540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. minat wisatawan dalam mengunjungi museum yang minim dikarenakana wisata heritage di Indonesia tidak cukup populer, sebagai pertanda bahwa kurangnya fasilitas dari museum untuk menarik minat pengunjung, sebagai solusinya dapat disiasati dengan penataan pada desain interior museum yang disesuaikan dengan trend atau gaya masa kini, selain untuk memenuhi fungsi utama museum itu sendiri yaitu menunjukkan nilai-nilai koleksi yang tersimpan kepada publik museum juga dapat dimanfaatkan sebagai spot ber swafoto agar dapat menarikminat pengunjung yang datang. Objek penelitian yang akan dibahas yaitu The Museum of Modern and Contemporary Art in
Nusantara atau Museum MACAN. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyebab rendahnya minat masyarakat dalam mengunjungi museum. Metodologi yan digunakan dalam penelitian ini yaitu gabungan dari 2 metode yaitu Analisa deskriptif dan kuantitatif. Analisa deskriptif akan digunakan pada variabel penelitian mengenai Tata Letak Objek dan juga Tata warna. Analisa kuantitatif akan digunakan pada variabel penelitian mengenai pencahayaan.
{"title":"Peranan Tata Letak Objek Pameran, Tata Warna dan Pencahayaan Dalam Menarik Minat Pengunjung Museum Macan Jakarta","authors":"Ayu Oktaviani, Diva Meiliana Rifai","doi":"10.61488/jia.v7i2.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.61488/jia.v7i2.237","url":null,"abstract":"Menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. minat wisatawan dalam mengunjungi museum yang minim dikarenakana wisata heritage di Indonesia tidak cukup populer, sebagai pertanda bahwa kurangnya fasilitas dari museum untuk menarik minat pengunjung, sebagai solusinya dapat disiasati dengan penataan pada desain interior museum yang disesuaikan dengan trend atau gaya masa kini, selain untuk memenuhi fungsi utama museum itu sendiri yaitu menunjukkan nilai-nilai koleksi yang tersimpan kepada publik museum juga dapat dimanfaatkan sebagai spot ber swafoto agar dapat menarikminat pengunjung yang datang. Objek penelitian yang akan dibahas yaitu The Museum of Modern and Contemporary Art in
 Nusantara atau Museum MACAN. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyebab rendahnya minat masyarakat dalam mengunjungi museum. Metodologi yan digunakan dalam penelitian ini yaitu gabungan dari 2 metode yaitu Analisa deskriptif dan kuantitatif. Analisa deskriptif akan digunakan pada variabel penelitian mengenai Tata Letak Objek dan juga Tata warna. Analisa kuantitatif akan digunakan pada variabel penelitian mengenai pencahayaan.","PeriodicalId":489146,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Arjouna Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135755535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Museum seni adalah sebuah ruang untuk memamerkan karya-karya seni, dan sering kali merupakan seni visual. Museum dapat berwujud museum publik maupun privat. Berfungsi sebagai tempat edukasi dan sarana Pendidikan untuk mengenalkan sejarah mengedukasi hal tersebut kepada generasi di masa mendatang, sehingga sejarah peradaban tidak terputus dan hilang. Penerapan konsep arsitektur neoklasik dapat menjadikan ruangan memiliki kekhasan dan berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep neoklasik terhadap desain interior Sophilia Art Center. Metode yang digunakan pada studi ini berupa metode deskriptif kualitatif dengan tahapan analisis berdasarkan karakteristik arsitektur klasik terhadap desain interior museum. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa desain interior pada Sophilia Art Center menerapkan komponen pembentuk pada desain interior diantaranya dinding, lantai, plafond, serta detail arsitektur neoklasik lainnya dengan mempertimbangkan elemen desain interior.
{"title":"Pola Studi Desain Interior Neoklasik pada Museum Seni","authors":"None Widiyanti, None Seila, None Seila","doi":"10.61488/jia.v7i2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.61488/jia.v7i2.235","url":null,"abstract":"Museum seni adalah sebuah ruang untuk memamerkan karya-karya seni, dan sering kali merupakan seni visual. Museum dapat berwujud museum publik maupun privat. Berfungsi sebagai tempat edukasi dan sarana Pendidikan untuk mengenalkan sejarah mengedukasi hal tersebut kepada generasi di masa mendatang, sehingga sejarah peradaban tidak terputus dan hilang. Penerapan konsep arsitektur neoklasik dapat menjadikan ruangan memiliki kekhasan dan berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep neoklasik terhadap desain interior Sophilia Art Center. Metode yang digunakan pada studi ini berupa metode deskriptif kualitatif dengan tahapan analisis berdasarkan karakteristik arsitektur klasik terhadap desain interior museum. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa desain interior pada Sophilia Art Center menerapkan komponen pembentuk pada desain interior diantaranya dinding, lantai, plafond, serta detail arsitektur neoklasik lainnya dengan mempertimbangkan elemen desain interior.","PeriodicalId":489146,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Arjouna Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135755537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewasa ini, pembangunan gedung-gedung baru di Jakarta sangatlah pesat. Termasuk beberapa bangunan yang banyak direnovasi yang umumnya terjadi pada bangunan-bangunan tua bersejarah. Untuk itu diperlukan suatu gerakan pelestarian dengan langkah revitalisasi maupun konservasi di suatu kawasan bersejarah dimana Jakarta menjadi salah satunya. Gedung Filateli Jakarta merupakan kantor pos pertama Batavia yang menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dialihfungsikan sebagai tempat kegiatan komersial yang bertujuan untuk memanfaatkan ruangan yang bernilai sejarah. Langkah ini dikenal dengan istilah adaptive reuse yang kemudian disandingkan dengan konsep konservasi. Tetapi tidak selamanya langkah ini mudah dilaksanakan. Maka dari itu dibuatnya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kesesuaian dengan perundang-undangan bangunan cagar budaya terhadap penerapan metode adaptive reuse pada Gedung Filateli ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil penelitian yang didapat berupa penjabaran bentuk dan bagian bangunan yang dialihfungsikan, serta dampak bagi lingkungan sekitar dari adanya pengalihfungsian Gedung Filateli. Pada penelitian ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan metode adaptive reuse pada bangunan ini terbilang sudah berhasil, karena sebelumnya merupakan kantor pos dan sekarang sudah dialihfungsikan sebagai tempat komersial, dimana perubahan yang diterapkan berupa penambahan ruangan pada induk bangunan tanpa mengubah struktur bangunan lama.
{"title":"Penerapan Metode Adaptive Reuse pada Bangunan Cagar Budaya Gedung Filateli Jakarta Pusat","authors":"Tuntun Rahayu, Almanda Syagita Elly","doi":"10.61488/jia.v7i2.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.61488/jia.v7i2.80","url":null,"abstract":"Dewasa ini, pembangunan gedung-gedung baru di Jakarta sangatlah pesat. Termasuk beberapa bangunan yang banyak direnovasi yang umumnya terjadi pada bangunan-bangunan tua bersejarah. Untuk itu diperlukan suatu gerakan pelestarian dengan langkah revitalisasi maupun konservasi di suatu kawasan bersejarah dimana Jakarta menjadi salah satunya. Gedung Filateli Jakarta merupakan kantor pos pertama Batavia yang menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dialihfungsikan sebagai tempat kegiatan komersial yang bertujuan untuk memanfaatkan ruangan yang bernilai sejarah. Langkah ini dikenal dengan istilah adaptive reuse yang kemudian disandingkan dengan konsep konservasi. Tetapi tidak selamanya langkah ini mudah dilaksanakan. Maka dari itu dibuatnya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kesesuaian dengan perundang-undangan bangunan cagar budaya terhadap penerapan metode adaptive reuse pada Gedung Filateli ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil penelitian yang didapat berupa penjabaran bentuk dan bagian bangunan yang dialihfungsikan, serta dampak bagi lingkungan sekitar dari adanya pengalihfungsian Gedung Filateli. Pada penelitian ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan metode adaptive reuse pada bangunan ini terbilang sudah berhasil, karena sebelumnya merupakan kantor pos dan sekarang sudah dialihfungsikan sebagai tempat komersial, dimana perubahan yang diterapkan berupa penambahan ruangan pada induk bangunan tanpa mengubah struktur bangunan lama.","PeriodicalId":489146,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Arjouna Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135755539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Taman Kota merupakan sebuah ruang publik yang berfungsi mulai dari edukasi, ekonomi, estetika, social budaya, hingga untuk mendukung kegiatan masyarakat kota. Taman kota merupakan salah satu ruang publik yang berkembang pesat di Kota Bandung dibuktikan dari adanya program penataan ulang dan penambahan berabagai fasilitas untuk pengunjung mengingat fungsinya yang kompleks. Namun, untuk sekarang ini fungsi taman sudah banyak mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kualitas fisik dari taman itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis elemen fisik sarana dan prasana di Taman Tegalega apakah sudah memenuhi fungsi sebagai taman kota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi secara langsung, studi literature, dan kuesioner kepada pengunjung. Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa fungsi fisik Taman Tegalega difungsikan seacara baik sesuai dengan peruntukannya. Kemudian untuk pemanfaatannya Taman Tegalega oleh masyarakat dengan fungsi fisik taman dari taman itu sendiri khusunya pada elemen fisik seperti ketersediaan sarana dan prasarana serta vegetasi yang berada di Taman Tegalega.
{"title":"Identifikasi Fungsi dan Elemen Fisik Taman Tegalega Sebagai Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung","authors":"Astria Melanira, Agus Muharom Rudianto","doi":"10.61488/jia.v7i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.61488/jia.v7i2.66","url":null,"abstract":"Taman Kota merupakan sebuah ruang publik yang berfungsi mulai dari edukasi, ekonomi, estetika, social budaya, hingga untuk mendukung kegiatan masyarakat kota. Taman kota merupakan salah satu ruang publik yang berkembang pesat di Kota Bandung dibuktikan dari adanya program penataan ulang dan penambahan berabagai fasilitas untuk pengunjung mengingat fungsinya yang kompleks. Namun, untuk sekarang ini fungsi taman sudah banyak mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kualitas fisik dari taman itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis elemen fisik sarana dan prasana di Taman Tegalega apakah sudah memenuhi fungsi sebagai taman kota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi secara langsung, studi literature, dan kuesioner kepada pengunjung. Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa fungsi fisik Taman Tegalega difungsikan seacara baik sesuai dengan peruntukannya. Kemudian untuk pemanfaatannya Taman Tegalega oleh masyarakat dengan fungsi fisik taman dari taman itu sendiri khusunya pada elemen fisik seperti ketersediaan sarana dan prasarana serta vegetasi yang berada di Taman Tegalega.","PeriodicalId":489146,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Arjouna Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135755538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}