Artikel ini membahas Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Kristen memiliki peran krusial dalam memperkuat profil Pancasila pada siswa. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam, tetapi juga mampu menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada siswa dengan cara yang menarik dan relevan. Dengan kompetensi ini, guru dapat membantu siswa untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, membentuk karakter mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tanggung jawab khusus untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Pancasila dalam pembelajaran agama, karena nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial sejalan dengan ajaran agama Kristen. Penguatan profil Pancasila melalui kompetensi pedagogik ini mencakup pengembangan karakter, pembinaan sikap dan perilaku, serta peningkatan kualitas pembelajaran yang berbasis nilai-nilai Pancasila.
{"title":"Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Penguatan Profil Pancasila","authors":"Fitriyanti' Fitriyanti'","doi":"10.46445/nccet.v2i1.861","DOIUrl":"https://doi.org/10.46445/nccet.v2i1.861","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Kristen memiliki peran krusial dalam memperkuat profil Pancasila pada siswa. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam, tetapi juga mampu menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada siswa dengan cara yang menarik dan relevan. Dengan kompetensi ini, guru dapat membantu siswa untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, membentuk karakter mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tanggung jawab khusus untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Pancasila dalam pembelajaran agama, karena nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial sejalan dengan ajaran agama Kristen. Penguatan profil Pancasila melalui kompetensi pedagogik ini mencakup pengembangan karakter, pembinaan sikap dan perilaku, serta peningkatan kualitas pembelajaran yang berbasis nilai-nilai Pancasila.","PeriodicalId":499983,"journal":{"name":"Proceeding National Conference of Christian Education and Theology","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141658063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini mengeksplorasi peran penting kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam penguatan profil Pelajar Pancasila, yang bertujuan membentuk karakter pelajar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Guru PAK memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan yang mengembangkan kompetensi sosial seperti interaksi, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Kompetensi ini melibatkan kemampuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, serta menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka kualitatif, menganalisis literatur terkait untuk memahami peran guru dalam konteks pendidikan Kristen. Fokus utama adalah pada bagaimana guru PAK dapat memfasilitasi pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila melalui berbagai strategi pendidikan, termasuk integrasi nilai-nilai tersebut dalam kurikulum, penggunaan teknologi informasi, serta kegiatan ekstrakurikuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru PAK sangat vital dalam membimbing siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Guru dengan kompetensi sosial yang kuat dapat membentuk siswa yang berkarakter, toleran, dan beretika. Penguatan profil Pelajar Pancasila melalui pendekatan holistik yang melibatkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran, penggunaan teknologi, serta kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas diakui sebagai strategi yang efektif. Penilaian komprehensif terhadap profil Pelajar Pancasila diperlukan untuk mengukur efektivitas strategi ini, dengan tujuan menciptakan generasi muda Indonesia yang berkarakter dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
{"title":"Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila","authors":"Cici Epmi Rorian Siki, Ayang Emiyati","doi":"10.46445/nccet.v2i1.859","DOIUrl":"https://doi.org/10.46445/nccet.v2i1.859","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengeksplorasi peran penting kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam penguatan profil Pelajar Pancasila, yang bertujuan membentuk karakter pelajar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Guru PAK memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan yang mengembangkan kompetensi sosial seperti interaksi, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Kompetensi ini melibatkan kemampuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, serta menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka kualitatif, menganalisis literatur terkait untuk memahami peran guru dalam konteks pendidikan Kristen. Fokus utama adalah pada bagaimana guru PAK dapat memfasilitasi pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila melalui berbagai strategi pendidikan, termasuk integrasi nilai-nilai tersebut dalam kurikulum, penggunaan teknologi informasi, serta kegiatan ekstrakurikuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru PAK sangat vital dalam membimbing siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Guru dengan kompetensi sosial yang kuat dapat membentuk siswa yang berkarakter, toleran, dan beretika. Penguatan profil Pelajar Pancasila melalui pendekatan holistik yang melibatkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran, penggunaan teknologi, serta kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas diakui sebagai strategi yang efektif. Penilaian komprehensif terhadap profil Pelajar Pancasila diperlukan untuk mengukur efektivitas strategi ini, dengan tujuan menciptakan generasi muda Indonesia yang berkarakter dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.","PeriodicalId":499983,"journal":{"name":"Proceeding National Conference of Christian Education and Theology","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141669796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}