Pub Date : 2023-07-29DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.18-23
Rochman Basuki, M. Setiawan, Indra Kunto Prayogo
Latar Belakang: Burnout merupakan suatu sindrom psikologi yang meliputi kelelahan fisik maupun emosional, sinisme, dan penurunan produktifitas di tempat kerja. Faktor yang dapat menyebabkan burnout pada tenaga kesehatan, perawat dan dokter saat pandemi COVID-19, diantaranya alat pelindung diri (APD) yang tidak memadai. Karakteristik dari alat pelindung diri yang mempengaruhi kejadian burnout pada tenaga kesehatan khususnya pada perawat saat pandemi COVID-19 diantaranya jenis alat yang digunakan, ketersediaan (availability), dan kenyamanan (comfortability) dari alat pelindung diri tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik alat pelindung diri dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19.Metode: Penelitian observasional dengan metode cross sectional dengan total sampling. Data menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dikimkan melalui link google form. Sampel penelitian ini yaitu perawat di Rumah Sakit Charlie Hospital dengan jumlah 32 sampel. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Mayoritas responden memakai jenis APD yang mengganggu interaksi sosial sebanyak 28 responden (87,5%), merasa ketersediaan APD memadai sebanyak 24 responden (75%), merasa nyaman saat memakai APD sebanyak 19 responden (59,4%), dan responden mengalami burnout ringan sebanyak 28 (87,5%). Ketersediaan APD signifikan berhubungan dengan kejadian burnout (p=0,039) sedangkan jenis APD (p= 0,431) dan kenyamanan APD (p=0,279) tidak signifikan berhubungan dengan burnout.Kesimpulan: Ketersediaan APD berhubungan dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19
{"title":"Karakteristik Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Burnout pada Perawat Selama Pandemi COVID-19","authors":"Rochman Basuki, M. Setiawan, Indra Kunto Prayogo","doi":"10.26714/medart.5.1.2023.18-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/medart.5.1.2023.18-23","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Burnout merupakan suatu sindrom psikologi yang meliputi kelelahan fisik maupun emosional, sinisme, dan penurunan produktifitas di tempat kerja. Faktor yang dapat menyebabkan burnout pada tenaga kesehatan, perawat dan dokter saat pandemi COVID-19, diantaranya alat pelindung diri (APD) yang tidak memadai. Karakteristik dari alat pelindung diri yang mempengaruhi kejadian burnout pada tenaga kesehatan khususnya pada perawat saat pandemi COVID-19 diantaranya jenis alat yang digunakan, ketersediaan (availability), dan kenyamanan (comfortability) dari alat pelindung diri tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik alat pelindung diri dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19.Metode: Penelitian observasional dengan metode cross sectional dengan total sampling. Data menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dikimkan melalui link google form. Sampel penelitian ini yaitu perawat di Rumah Sakit Charlie Hospital dengan jumlah 32 sampel. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Mayoritas responden memakai jenis APD yang mengganggu interaksi sosial sebanyak 28 responden (87,5%), merasa ketersediaan APD memadai sebanyak 24 responden (75%), merasa nyaman saat memakai APD sebanyak 19 responden (59,4%), dan responden mengalami burnout ringan sebanyak 28 (87,5%). Ketersediaan APD signifikan berhubungan dengan kejadian burnout (p=0,039) sedangkan jenis APD (p= 0,431) dan kenyamanan APD (p=0,279) tidak signifikan berhubungan dengan burnout.Kesimpulan: Ketersediaan APD berhubungan dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19","PeriodicalId":502969,"journal":{"name":"Medica Arteriana (Med-Art)","volume":"368 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.24-29
Annisa Dwi Puspitaningrum, M. Setiawan, Romadhoni Romadhoni
Latar Belakang: Low back pain (LBP) menjadi masalah tersering di seluruh dunia, dan menjadi penyebab utama penyakit akibat kerja yang dapat menim-bulkan kecacatan. Low back pain sering dikenal dengan nyeri punggung bawah. Prevalensi LBP didominasi oleh perempuan. Postur keja, masa kerja, dan durasi kerja mengakibatkan terjadinya LBP. Hubungan antara postur kerja, masa kerja, dan durasi kerja dengan kejadian LBP pada pekerja wanita pabrik bulu mata artifisial dianalisis sebagai tujuan penelitian ini.Metode: Penelitian ini ialah penelitian observasional analitik melalui pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling. Sampel merupakan pekerja wanita pabrik bulu mata artifisial PT. X kabupaten Purbalingga yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penilaian LBP dilakukan dengan kuesioner Nordic body map, sedangkan penilaian postur kerja menggunakan RULA. Uji statistik menggunakan uji kolerasi Rank Spearman.Hasil: Hasil analisis didapat postur kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,758), masa kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,604), dan durasi kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,557).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara postur kerja, masa kerja dan durasi kerja dengan kejadian LBP pada pekerja wanita di pabrik bulu mata artifisial.
背景:腰背痛(LBP)是全球最常见的问题,也是导致残疾的职业病的主要原因。腰背痛通常被称为下背痛。腰背痛的发病人群以女性为主。工作姿势、工作年限和工作时间都会导致腰背痛的发生。本研究旨在分析人工睫毛工厂女工的工作姿势、工作期限和工作持续时间与腰背痛发生率之间的关系:本研究是一项分析性观察研究,采用横断面方法和总体抽样技术。样本为符合纳入和排除标准的人工睫毛工厂 PT X Purbalingga 区的女工。枸杞多糖评估采用北欧人体地图问卷,工作姿势评估采用 RULA。统计检验采用斯皮尔曼等级相关检验:分析结果显示,工作姿势与枸杞痛有显著相关性(p=0.000;r=0.758),工作时间与枸杞痛有显著相关性(p=0.000;r=0.604),工作持续时间与枸杞痛有显著相关性(p=0.000;r=0.557):结论:人造睫毛工厂女工的工作姿势、工作时间和工作持续时间与枸杞痛的发病率有一定关系。
{"title":"Hubungan Postur Kerja, Masa Kerja, dan Durasi Kerja dengan Kejadian Low Back Pain pada Pekerja Wanita di Pabrik Bulu Mata Artifisial","authors":"Annisa Dwi Puspitaningrum, M. Setiawan, Romadhoni Romadhoni","doi":"10.26714/medart.5.1.2023.24-29","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/medart.5.1.2023.24-29","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Low back pain (LBP) menjadi masalah tersering di seluruh dunia, dan menjadi penyebab utama penyakit akibat kerja yang dapat menim-bulkan kecacatan. Low back pain sering dikenal dengan nyeri punggung bawah. Prevalensi LBP didominasi oleh perempuan. Postur keja, masa kerja, dan durasi kerja mengakibatkan terjadinya LBP. Hubungan antara postur kerja, masa kerja, dan durasi kerja dengan kejadian LBP pada pekerja wanita pabrik bulu mata artifisial dianalisis sebagai tujuan penelitian ini.Metode: Penelitian ini ialah penelitian observasional analitik melalui pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling. Sampel merupakan pekerja wanita pabrik bulu mata artifisial PT. X kabupaten Purbalingga yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penilaian LBP dilakukan dengan kuesioner Nordic body map, sedangkan penilaian postur kerja menggunakan RULA. Uji statistik menggunakan uji kolerasi Rank Spearman.Hasil: Hasil analisis didapat postur kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,758), masa kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,604), dan durasi kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,557).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara postur kerja, masa kerja dan durasi kerja dengan kejadian LBP pada pekerja wanita di pabrik bulu mata artifisial.","PeriodicalId":502969,"journal":{"name":"Medica Arteriana (Med-Art)","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139367509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.30-36
Susilo Budi Pratama, Salma Karima, N. Dewi
Latar Belakang: Pekerja penyapu jalan rawan mengalami keluhan musku-loskeletal karena melibatkan fisik pada seluruh prosesnya dalam bekerja. Keluhan nyeri bahu merupakan salah satu penyebab penyakit muskuloskeletal yang dialami individu atau pekerja. Tujuan penelitian untuk menganalisis ada-nya hubungan postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan nyeri bahu pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif, jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah 35 pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Variabel independen adalah postur kerja yang ditunjukkan dari postur saat menyapu dengan skoring REBA dan durasi kerja yang didapatkan dari hasil kuesioner, variabel dependen adalah keluhan nyeri bahu yang didapatkan dari hasil kuesioner dengan skoring Numeric Rating Scale. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan uji Rank Spearman.Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan nyeri bahu (p-value 0,002) dan terdapat hubungan yang signifikan antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri bahu (p-value 0,001).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan nyeri bahu pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
{"title":"Hubungan Postur Kerja dan Durasi Kerja dengan Keluhan Nyeri Bahu pada Pekerja Penyapu Jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang","authors":"Susilo Budi Pratama, Salma Karima, N. Dewi","doi":"10.26714/medart.5.1.2023.30-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/medart.5.1.2023.30-36","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pekerja penyapu jalan rawan mengalami keluhan musku-loskeletal karena melibatkan fisik pada seluruh prosesnya dalam bekerja. Keluhan nyeri bahu merupakan salah satu penyebab penyakit muskuloskeletal yang dialami individu atau pekerja. Tujuan penelitian untuk menganalisis ada-nya hubungan postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan nyeri bahu pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif, jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah 35 pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Variabel independen adalah postur kerja yang ditunjukkan dari postur saat menyapu dengan skoring REBA dan durasi kerja yang didapatkan dari hasil kuesioner, variabel dependen adalah keluhan nyeri bahu yang didapatkan dari hasil kuesioner dengan skoring Numeric Rating Scale. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan uji Rank Spearman.Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan nyeri bahu (p-value 0,002) dan terdapat hubungan yang signifikan antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri bahu (p-value 0,001).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan nyeri bahu pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang","PeriodicalId":502969,"journal":{"name":"Medica Arteriana (Med-Art)","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139367917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.12-17
Shelma Assyifa Sabila, Ratih Widayati, M. Setiawan
Latar Belakang: Insomnia merupakan salah satu dari bahaya akibat pelaksanaan shift kerja dikarenakan tidak sesuainya proses irama sirkadian dengan waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk tidur. Sleep hygiene merupakan seperangkat modifikasi dan identifikasi sikap, perilaku, dan lingkungan seseorang yang dapat memberi pengaruh terhadap kualitas tidur. Penerapan perilaku Sleep hygiene yang benar dan baik dapat memberikan kualitas tidur yang baik dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan shift kerja dan sleep hygiene dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif melalui rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat RSUD Bumiayu, sebanyak 93 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Shift kerja dan sleep hygiene digunakan sebagai variabel bebas dan insomnia sebagai variabel terikat. Proses analisis penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil analisis data antara shift kerja dengan insomnia didapatkan p value = 0,282 (p > 0,05), dan analisis data antara sleep hygiene dengan insomnia didapatkan p value = 0,048 (p < 0,05).Kesimpulan: Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara shift kerja dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu. Namun, ada hubungan antara sleep hygiene dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu.
背景:失眠是轮班工作的危害之一,这是由于昼夜节律过程与工人所需的睡眠时间不一致。睡眠卫生是对影响睡眠质量的态度、行为和环境的一系列调整和识别。正确和良好的睡眠卫生行为可以提供良好和健康的睡眠质量。本研究旨在分析工作轮班和睡眠卫生与布美峪医院护士失眠发生率之间的关系:本研究采用横断面设计,是一项定量分析观察性研究。研究样本为布米亚于地区医院的护士,共有 93 人符合纳入和排除标准。轮班工作和睡眠卫生作为自变量,失眠作为因变量。本研究的分析过程采用卡方检验:轮班工作与失眠之间的数据分析结果得出 P 值=0.282(P>0.05),睡眠卫生与失眠之间的数据分析结果得出 P 值=0.048(P<0.05):分析结果表明,工作轮班与布美峪医院护士的失眠发生率之间没有关系。但是,睡眠卫生与布美峪医院护士的失眠发生率之间存在关系。
{"title":"Hubungan Shift Kerja dan Sleep Hygiene dengan Kejadian Insomnia pada Perawat RSUD Bumiayu","authors":"Shelma Assyifa Sabila, Ratih Widayati, M. Setiawan","doi":"10.26714/medart.5.1.2023.12-17","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/medart.5.1.2023.12-17","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Insomnia merupakan salah satu dari bahaya akibat pelaksanaan shift kerja dikarenakan tidak sesuainya proses irama sirkadian dengan waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk tidur. Sleep hygiene merupakan seperangkat modifikasi dan identifikasi sikap, perilaku, dan lingkungan seseorang yang dapat memberi pengaruh terhadap kualitas tidur. Penerapan perilaku Sleep hygiene yang benar dan baik dapat memberikan kualitas tidur yang baik dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan shift kerja dan sleep hygiene dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif melalui rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat RSUD Bumiayu, sebanyak 93 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Shift kerja dan sleep hygiene digunakan sebagai variabel bebas dan insomnia sebagai variabel terikat. Proses analisis penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil analisis data antara shift kerja dengan insomnia didapatkan p value = 0,282 (p > 0,05), dan analisis data antara sleep hygiene dengan insomnia didapatkan p value = 0,048 (p < 0,05).Kesimpulan: Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara shift kerja dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu. Namun, ada hubungan antara sleep hygiene dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu.","PeriodicalId":502969,"journal":{"name":"Medica Arteriana (Med-Art)","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139368202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-22DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.1-11
Ulfa Nurullita, N. Susilaningsih, Ari Suwondo
Latar Belakang: Formaldehid merupakan radikal bebas yang bila masuk pada mahluk hidup akan diikat oleh antioksidan. Paparan radikal yang melebihi kapasitas antioksidan akan mendorong terjadinya peroksidasi lipid yang berakhir dengan kerusakan sel, ini dapat diatasi dengan antioksidan eksogen, salah satunya dari kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Antioksidan alami lebih aman terhadap sel dibanding yang sintetik. Tujuan penelian adalah untuk mengetahui efektifitas kayu secang dalam meningkatkan antioksidan endogen dan menekan peroksidasi lipid.Metode: Penelitian true experimental secara in vivo ini dengan desain Randomized Post Test Only Control Group. Subyek penelitian adalah tikus Sprague dawley jantan, umur 2-3 bulan, berat 200-300 gram, sebanyak 20 ekor. Tikus dibagi menjadi empat kelompok, kelompok 1 sebagai kontrol tidak mendapat perlakuan apapun, kelompok 2 mendapat paparan formaldehid, kelompok 3 mendapat paparan formaldehid dan ekstrak kayu secang (EKS) secara bersamaan, dan kelompok 4 mendapat EKS 14 hari sebelum dipapari formaldehid, terus berlanjut selama paparan paparan formaldehid. Gas formaldehid diberikan secara inhalasi dari formaldehid cair 10%, 8 jam/hari selama 2 minggu. Ekstrak kayu secang 0,2 ml/kg berat badan/hari diberikan secara oral dengan variasi waktu. Variabel yang diukur adalah kadar antioksidan endogen (Superoxide dismutase/SOD) dengan metode Elisa dan tingkat peroksidasi lipid (kadar Malondialdehid/MDA) dengan metode TBARS. Data dianalisis dengan one way anova dan Kruskal wallis dengan kemaknaan 95%.Hasil: Rata-rata kadar SOD terendah pada kelompok 2 (3,5 u/ml), rata-rata tertinggi pada kelompok 1 (9.5 u/ml), rata-rata kadar MDA terendah pada kelompok 1 (1,9 u/ml), tertinggi pada kelompok 2 (7,23 u/ml). Uji perbedaan kadar SOD dengan nilai p=0,000, perbedaan kadar MDA p=0,023, uji hubungan kadar SOD dan MDA p=0,000.Kesimpulan:Pada tikus yang terpapar gas formaldehid, pemberian ekstrak kayu secang sebanyak 0,2 ml/ kg/berat badan/ hari mampu meningkatkan kadar SOD, namun belum mampu menekan kadar MDA, dan peningkatan SOD berhubungan dengan penurunan kadar MDA.
{"title":"Pengaruh Ekstrak Kayu Secang terhadap Kadar Superoxide Dismutase dan Malondialdehid Tikus yang Terpapar Gas Formaldehid","authors":"Ulfa Nurullita, N. Susilaningsih, Ari Suwondo","doi":"10.26714/medart.5.1.2023.1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/medart.5.1.2023.1-11","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Formaldehid merupakan radikal bebas yang bila masuk pada mahluk hidup akan diikat oleh antioksidan. Paparan radikal yang melebihi kapasitas antioksidan akan mendorong terjadinya peroksidasi lipid yang berakhir dengan kerusakan sel, ini dapat diatasi dengan antioksidan eksogen, salah satunya dari kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Antioksidan alami lebih aman terhadap sel dibanding yang sintetik. Tujuan penelian adalah untuk mengetahui efektifitas kayu secang dalam meningkatkan antioksidan endogen dan menekan peroksidasi lipid.Metode: Penelitian true experimental secara in vivo ini dengan desain Randomized Post Test Only Control Group. Subyek penelitian adalah tikus Sprague dawley jantan, umur 2-3 bulan, berat 200-300 gram, sebanyak 20 ekor. Tikus dibagi menjadi empat kelompok, kelompok 1 sebagai kontrol tidak mendapat perlakuan apapun, kelompok 2 mendapat paparan formaldehid, kelompok 3 mendapat paparan formaldehid dan ekstrak kayu secang (EKS) secara bersamaan, dan kelompok 4 mendapat EKS 14 hari sebelum dipapari formaldehid, terus berlanjut selama paparan paparan formaldehid. Gas formaldehid diberikan secara inhalasi dari formaldehid cair 10%, 8 jam/hari selama 2 minggu. Ekstrak kayu secang 0,2 ml/kg berat badan/hari diberikan secara oral dengan variasi waktu. Variabel yang diukur adalah kadar antioksidan endogen (Superoxide dismutase/SOD) dengan metode Elisa dan tingkat peroksidasi lipid (kadar Malondialdehid/MDA) dengan metode TBARS. Data dianalisis dengan one way anova dan Kruskal wallis dengan kemaknaan 95%.Hasil: Rata-rata kadar SOD terendah pada kelompok 2 (3,5 u/ml), rata-rata tertinggi pada kelompok 1 (9.5 u/ml), rata-rata kadar MDA terendah pada kelompok 1 (1,9 u/ml), tertinggi pada kelompok 2 (7,23 u/ml). Uji perbedaan kadar SOD dengan nilai p=0,000, perbedaan kadar MDA p=0,023, uji hubungan kadar SOD dan MDA p=0,000.Kesimpulan:Pada tikus yang terpapar gas formaldehid, pemberian ekstrak kayu secang sebanyak 0,2 ml/ kg/berat badan/ hari mampu meningkatkan kadar SOD, namun belum mampu menekan kadar MDA, dan peningkatan SOD berhubungan dengan penurunan kadar MDA.","PeriodicalId":502969,"journal":{"name":"Medica Arteriana (Med-Art)","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139369040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}