Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.32520/afkar.v11i02.626
Ali Murtopo, Rahmaisyah Rahmaisyah, Jusmaini Jusmaini
Kajian ini berfokus pada peran teknologi pendidikan dalam mendorong kebebasan belajar di era 4.0. Ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana guru memandang dan menerapkan konsep kebebasan belajar melalui teknologi pendidikan sebagai landasan pembelajaran di era digital ini. Program penelitian tersebut secara khusus menargetkan peningkatan keterampilan literasi dan numerasi siswa, mengatasi kinerja Indonesia yang lebih rendah dalam penilaian pendidikan global seperti PISA. Untuk melakukan penelitian ini, teknik analisis deskriptif dan tinjauan pustaka digunakan. Melalui metode tersebut, temuan penelitian menekankan pentingnya teknologi pendidikan dalam memfasilitasi program kebebasan belajar di era 4.0, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Salah satu aspek utama yang disoroti adalah bahwa teknologi pendidikan memungkinkan sekolah, guru, dan siswa memiliki lebih banyak otonomi dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran mereka. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang mendukung kebebasan belajar dengan mendorong inovasi dan kesempatan belajar mandiri di dalam institusi pendidikan. Dengan memanfaatkan berbagai alat teknologi seperti platform online, sumber daya multimedia interaktif, ruang kelas virtual, atau aplikasi pembelajaran yang dipersonalisasi, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan dinamis yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Teknologi ini memberikan peluang untuk pengalaman belajar mandiri sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas. Secara keseluruhan, menggabungkan teknologi pendidikan ke dalam praktik pengajaran memberdayakan guru dan siswa dengan memperluas akses ke sumber daya pengetahuan di luar batas kelas tradisional. Ini juga mempromosikan pengalaman belajar kolaboratif di antara siswa sambil mendorong literasi digital yang penting untuk sukses di masyarakat yang maju secara teknologi saat ini.KATA KUNCI: Teknologi Pendidikan, Kebebasan Belajar, Era 4.0
{"title":"Peran Teknologi Pendidikan dalam Perspektif Merdeka Belajar di Era Digital 4.0","authors":"Ali Murtopo, Rahmaisyah Rahmaisyah, Jusmaini Jusmaini","doi":"10.32520/afkar.v11i02.626","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/afkar.v11i02.626","url":null,"abstract":"Kajian ini berfokus pada peran teknologi pendidikan dalam mendorong kebebasan belajar di era 4.0. Ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana guru memandang dan menerapkan konsep kebebasan belajar melalui teknologi pendidikan sebagai landasan pembelajaran di era digital ini. Program penelitian tersebut secara khusus menargetkan peningkatan keterampilan literasi dan numerasi siswa, mengatasi kinerja Indonesia yang lebih rendah dalam penilaian pendidikan global seperti PISA. Untuk melakukan penelitian ini, teknik analisis deskriptif dan tinjauan pustaka digunakan. Melalui metode tersebut, temuan penelitian menekankan pentingnya teknologi pendidikan dalam memfasilitasi program kebebasan belajar di era 4.0, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Salah satu aspek utama yang disoroti adalah bahwa teknologi pendidikan memungkinkan sekolah, guru, dan siswa memiliki lebih banyak otonomi dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran mereka. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang mendukung kebebasan belajar dengan mendorong inovasi dan kesempatan belajar mandiri di dalam institusi pendidikan. Dengan memanfaatkan berbagai alat teknologi seperti platform online, sumber daya multimedia interaktif, ruang kelas virtual, atau aplikasi pembelajaran yang dipersonalisasi, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan dinamis yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Teknologi ini memberikan peluang untuk pengalaman belajar mandiri sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas. Secara keseluruhan, menggabungkan teknologi pendidikan ke dalam praktik pengajaran memberdayakan guru dan siswa dengan memperluas akses ke sumber daya pengetahuan di luar batas kelas tradisional. Ini juga mempromosikan pengalaman belajar kolaboratif di antara siswa sambil mendorong literasi digital yang penting untuk sukses di masyarakat yang maju secara teknologi saat ini.KATA KUNCI: Teknologi Pendidikan, Kebebasan Belajar, Era 4.0","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"119 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139172011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.32520/al-afkar.v11i02.638
Faridatul Munawaroh, Yusnita Yusnita
Sejak lahir anak mempunyai bekal kebaikan potensi yang mesti dicermati dan diperhatikan bersama. Manakala jika bekal-bekal ini tidak dikembangkan dan diarahkan dengan baik tentu akan berpengaruh negatif pada anak. Maka Islam memerintahkan supaya anak yang merupakan titipan Allah SWT tersebut dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya, supaya bakal yang di milikinya tidak sirna dari dalam jiwa seorang anak. Selain itu pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), tahap perkembangan anak menarik untuk diperhatikan. Anak mulai belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya sejak bayi. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan di TPA AL-Ikhsan Belantaraya, subjek penelitian ini adalah siswa di TPA AL-Ikhsan Belantaya sebanyak 10 siswa. Data diambil mengunakan tes dan penerapan kesiplinan langsung kepada siswa bahwa pada penanaman krakter pada siswa berada pada 80% sehingga anak dikatakan Berkembang Sesuai harapan (BSH).Kata kunci: Pendidikan karakter, Karakter Disiplin, Anak Usia Dini
{"title":"PENANANAMAN KARAKTER KEDISIPLINAN PADA ANAK USAI 5-6 TAHUN DI TPA AL-IKHSAN BELANTARAYA","authors":"Faridatul Munawaroh, Yusnita Yusnita","doi":"10.32520/al-afkar.v11i02.638","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i02.638","url":null,"abstract":"Sejak lahir anak mempunyai bekal kebaikan potensi yang mesti dicermati dan diperhatikan bersama. Manakala jika bekal-bekal ini tidak dikembangkan dan diarahkan dengan baik tentu akan berpengaruh negatif pada anak. Maka Islam memerintahkan supaya anak yang merupakan titipan Allah SWT tersebut dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya, supaya bakal yang di milikinya tidak sirna dari dalam jiwa seorang anak. Selain itu pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), tahap perkembangan anak menarik untuk diperhatikan. Anak mulai belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya sejak bayi. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan di TPA AL-Ikhsan Belantaraya, subjek penelitian ini adalah siswa di TPA AL-Ikhsan Belantaya sebanyak 10 siswa. Data diambil mengunakan tes dan penerapan kesiplinan langsung kepada siswa bahwa pada penanaman krakter pada siswa berada pada 80% sehingga anak dikatakan Berkembang Sesuai harapan (BSH).Kata kunci: Pendidikan karakter, Karakter Disiplin, Anak Usia Dini","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"22 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.32520/al-afkar.v11i02.646
Maimunah Maimunah, Zainal Mutakin, Nur Komariah
AbstractPenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang 1) Manajemen budaya madrasah dalampembentukan karakter islami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraein kecamatan Enok, dan 2)Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan budaya madrasah dalam pembentukan karakterislami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraein kecamatan Enok. Penelitian ini menggunakanjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data berasal dari kepala madrasah, tenagapendidik dan peserta didik. Metode pengumpulan data menggunakan analisis data pada saat wawancaradengan langkah-langkah berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan.Hasil penelitian menyatakan bahwa beberapa manajemen yang digunakan kepala madrasah dalammeningkatkan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami seperti: (1) Manajemen budayamadrasah dalam pembentukan karakter islami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraeinkecamatan Enok yang terdiri atas POACE yang telah diterapkan melalui prinsip planning (perencanaan)dimana pihak sekolah telah melakukan rancangan kegiatan setiap ajaran baru sebagai langkah awal dalampelaksanaan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami dalam satu tahun kedepan, organizing(pengorganisasian) dimana masing-masing tenaga pendidik ditugaskan mengkoordinir dalam berbagai bentukbudaya madrasah dalam pembentukan karakter islami, kemudian actuating (pengarahan) dimana tenagapendidik melakukan berbagai kegiatan religius untuk siswa sebagai pembiasaan siswa, serta controling(pengendalian) telah dilakukan oleh wakasek kesiswaan sebagai penanganan segala aktivitas, dan evaluating(evaluasi) dengan manajemen pembiasaan, manajemen keteladanan dan manajemen kemitraan. Manajemenpembiasaan ini dilakukan dalam kegiatan seperti membiasakan peserta didik: sholat zuhur, tadarrus Al-Qur’andan membiasakan budaya jujur, budaya keterbukaan, budaya menjaga tradisi, budaya musawarah, budayakepercayaan dan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami di madrasah aliyah sa’adatuddaraeinyaitu keyakinan, praktek keagamaan, pengalaman, akhlak dan pemahaman agama. Manajemen keteladananitu dilakukan kepala madrasah seperti memberikan contoh yang baik kepada guru dan peserta didik.Manajemen kemitraan ini dilakukan untuk kerja sama dengan pihak luar untuk meningkatkan budayamadrasah dalam pembentukan karakter islami. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkanbudaya madrasah dalam pembentukan karakter islami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraeinkecamatan Enok. (2) Faktor pendukung dalam mengembangan budaya madrasah dalam pembentukan karakterislami yaitu adanya dukungan dari kepala madrasah dan dukungan dari guru karena kepala madrasah dan guruberperan penting dalam pengembangan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami. Faktorpenghambat dalam meningkatkan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami yaitu: kurangnyafasilitas dan faktor lingkungan.Kata Kunci: M
{"title":"MANAJEMEN BUDAYA MADRASAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN SA’ADATUDDARAEIN KECAMATAN ENOK","authors":"Maimunah Maimunah, Zainal Mutakin, Nur Komariah","doi":"10.32520/al-afkar.v11i02.646","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i02.646","url":null,"abstract":"AbstractPenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang 1) Manajemen budaya madrasah dalampembentukan karakter islami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraein kecamatan Enok, dan 2)Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan budaya madrasah dalam pembentukan karakterislami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraein kecamatan Enok. Penelitian ini menggunakanjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data berasal dari kepala madrasah, tenagapendidik dan peserta didik. Metode pengumpulan data menggunakan analisis data pada saat wawancaradengan langkah-langkah berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan.Hasil penelitian menyatakan bahwa beberapa manajemen yang digunakan kepala madrasah dalammeningkatkan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami seperti: (1) Manajemen budayamadrasah dalam pembentukan karakter islami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraeinkecamatan Enok yang terdiri atas POACE yang telah diterapkan melalui prinsip planning (perencanaan)dimana pihak sekolah telah melakukan rancangan kegiatan setiap ajaran baru sebagai langkah awal dalampelaksanaan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami dalam satu tahun kedepan, organizing(pengorganisasian) dimana masing-masing tenaga pendidik ditugaskan mengkoordinir dalam berbagai bentukbudaya madrasah dalam pembentukan karakter islami, kemudian actuating (pengarahan) dimana tenagapendidik melakukan berbagai kegiatan religius untuk siswa sebagai pembiasaan siswa, serta controling(pengendalian) telah dilakukan oleh wakasek kesiswaan sebagai penanganan segala aktivitas, dan evaluating(evaluasi) dengan manajemen pembiasaan, manajemen keteladanan dan manajemen kemitraan. Manajemenpembiasaan ini dilakukan dalam kegiatan seperti membiasakan peserta didik: sholat zuhur, tadarrus Al-Qur’andan membiasakan budaya jujur, budaya keterbukaan, budaya menjaga tradisi, budaya musawarah, budayakepercayaan dan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami di madrasah aliyah sa’adatuddaraeinyaitu keyakinan, praktek keagamaan, pengalaman, akhlak dan pemahaman agama. Manajemen keteladananitu dilakukan kepala madrasah seperti memberikan contoh yang baik kepada guru dan peserta didik.Manajemen kemitraan ini dilakukan untuk kerja sama dengan pihak luar untuk meningkatkan budayamadrasah dalam pembentukan karakter islami. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkanbudaya madrasah dalam pembentukan karakter islami di madrasah aliyah pondok pesantren sa’adatuddaraeinkecamatan Enok. (2) Faktor pendukung dalam mengembangan budaya madrasah dalam pembentukan karakterislami yaitu adanya dukungan dari kepala madrasah dan dukungan dari guru karena kepala madrasah dan guruberperan penting dalam pengembangan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami. Faktorpenghambat dalam meningkatkan budaya madrasah dalam pembentukan karakter islami yaitu: kurangnyafasilitas dan faktor lingkungan.Kata Kunci: M","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"20 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.32520/afkar.v11i02.598
Halimatu Sadiah, M. Ikhsan, Dhinda Fadhilah Rahmah, Farid Setiawan
Artikel ini membahas faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi bagaimana kebijakan pendidikan Indonesia dikembangkan. Pendidikan telah menjadi isu fundamental dan hak setiap warga negara mengingat perkembangan zaman yang begitu pesat, khususnya di Indonesia. Untuk menentukan apakah ada kebijakan dalam kelangsungan pendidikan. Maka kebijakan prndidikan digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk dapat membuat, memantau, dan menerapkan pendidikan maka disusunlah kebijakan pendidikan. Namun kebijakan yang sebenarnya diberlakukan ternyata tidak didasarkan pada variabel-variabel fundamental yang telah teridentifikasi. Hal ini sebagai pengingat bagi pemerintah atau mereka yang bertugas dalam perumusan kebijakan pendidikan untuk dapat menciptakan solusi yang tepat untuk masalah yang ada. Untuk menggunakannya sebagai solusi dalam perumusan kebijakan pendidikan, maka dalam artikel ini dijelaskan faktor-faktor fundamental dalam perumusan kebijakan pendidikan. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan untuk menulis artikel ini, bersama dengan teknik analisis deskriptif dan literature review. Hasil penulisan artikel ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan dengan secara seksama untuk mengembangkan, mengawasi, dan mengeluarkan kebijakan pendidikan di dunia yang berkembang pesat saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan faktor fundamental perumusan kebijakan pendidikan dapat menghasilkan kebijakan yang terformulasi dengan baik yang dapat menjawab permasalahan terkini di bidang pendidikan. Kata kunci: Faktor, Pendidikan, Perumusan,Kebijakan, Pendidikan.
{"title":"FAKTOR FUNDAMENTAL PERUMUSAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN","authors":"Halimatu Sadiah, M. Ikhsan, Dhinda Fadhilah Rahmah, Farid Setiawan","doi":"10.32520/afkar.v11i02.598","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/afkar.v11i02.598","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi bagaimana kebijakan pendidikan Indonesia dikembangkan. Pendidikan telah menjadi isu fundamental dan hak setiap warga negara mengingat perkembangan zaman yang begitu pesat, khususnya di Indonesia. Untuk menentukan apakah ada kebijakan dalam kelangsungan pendidikan. Maka kebijakan prndidikan digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk dapat membuat, memantau, dan menerapkan pendidikan maka disusunlah kebijakan pendidikan. Namun kebijakan yang sebenarnya diberlakukan ternyata tidak didasarkan pada variabel-variabel fundamental yang telah teridentifikasi. Hal ini sebagai pengingat bagi pemerintah atau mereka yang bertugas dalam perumusan kebijakan pendidikan untuk dapat menciptakan solusi yang tepat untuk masalah yang ada. Untuk menggunakannya sebagai solusi dalam perumusan kebijakan pendidikan, maka dalam artikel ini dijelaskan faktor-faktor fundamental dalam perumusan kebijakan pendidikan. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan untuk menulis artikel ini, bersama dengan teknik analisis deskriptif dan literature review. Hasil penulisan artikel ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan dengan secara seksama untuk mengembangkan, mengawasi, dan mengeluarkan kebijakan pendidikan di dunia yang berkembang pesat saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan faktor fundamental perumusan kebijakan pendidikan dapat menghasilkan kebijakan yang terformulasi dengan baik yang dapat menjawab permasalahan terkini di bidang pendidikan. Kata kunci: Faktor, Pendidikan, Perumusan,Kebijakan, Pendidikan.","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"262 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.32520/al-afkar.v11i02.628
Elly Nur Laily, Nurmadiah Nurmadiah, Ali Murtopo
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk mencapai keputusan sebagaimana yang dinginkannya. Kepemimpinan adalah suatu rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada suatu waktu tertentu. Permasalahan dalam penelitian ini yakni tentang model kepemimpinan kharismatik dan faktor penghambat dan pendukung model kepemimpinan kharismatik ketua yayasan Pondok Pesantren Al-Huda Mugomulyo. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan kharismatik dan apa faktor penghambat dan pendukung model kepemimpinan yang ketua Yayasan Al-Huda terapkan. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dan dituangkan ke dalam bentuk deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis observasi dan wawancara diperoleh kesimpulan sebagai berikut: bahwa ketua yayasan Pondok Pesantren Al-Huda Mugomulyo menggunakan model kepemimpinan kharismatik secara keseluruhan dilihat dari bagaimana ia menerapkan sikap selayaknya pemimpin kharismatik. Adapun faktor penghambat model kepemimpinan kharismatik ketua yayasan Al-Huda, yakni: 1) Kurangnya publikasi dan kader yang memiliki skill khusus. 2)Majelis guru dan juga siswa/i masih memerlukan terus adanya suntikan motivasi dari pimpinan dalam hal ini yakni ketua yayasan yang juga sekaligus kyai Pondok Pesantren. Sedangkan faktor pendukungnya adalah: 1) Saling bekerja sama untuk mencapai kebaikan bersama. 2) Evaluasi yang dilakukan pada setiap kesempatan, dalam hal ini dilakukan pada rapat rutin yayasan yang diadakan satu bulan sekali.Kata Kunci: Model, Kepemimpinan, Kharismatik.
{"title":"MODEL KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KETUA YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-HUDA MUGOMULYO KECAMATAN SUNGAI BATANG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR","authors":"Elly Nur Laily, Nurmadiah Nurmadiah, Ali Murtopo","doi":"10.32520/al-afkar.v11i02.628","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i02.628","url":null,"abstract":"Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk mencapai keputusan sebagaimana yang dinginkannya. Kepemimpinan adalah suatu rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada suatu waktu tertentu. Permasalahan dalam penelitian ini yakni tentang model kepemimpinan kharismatik dan faktor penghambat dan pendukung model kepemimpinan kharismatik ketua yayasan Pondok Pesantren Al-Huda Mugomulyo. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan kharismatik dan apa faktor penghambat dan pendukung model kepemimpinan yang ketua Yayasan Al-Huda terapkan. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dan dituangkan ke dalam bentuk deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis observasi dan wawancara diperoleh kesimpulan sebagai berikut: bahwa ketua yayasan Pondok Pesantren Al-Huda Mugomulyo menggunakan model kepemimpinan kharismatik secara keseluruhan dilihat dari bagaimana ia menerapkan sikap selayaknya pemimpin kharismatik. Adapun faktor penghambat model kepemimpinan kharismatik ketua yayasan Al-Huda, yakni: 1) Kurangnya publikasi dan kader yang memiliki skill khusus. 2)Majelis guru dan juga siswa/i masih memerlukan terus adanya suntikan motivasi dari pimpinan dalam hal ini yakni ketua yayasan yang juga sekaligus kyai Pondok Pesantren. Sedangkan faktor pendukungnya adalah: 1) Saling bekerja sama untuk mencapai kebaikan bersama. 2) Evaluasi yang dilakukan pada setiap kesempatan, dalam hal ini dilakukan pada rapat rutin yayasan yang diadakan satu bulan sekali.Kata Kunci: Model, Kepemimpinan, Kharismatik.","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"291 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.32520/al-afkar.v11i02.637
N. Purnamasari, I. Indrawan, S. Suryani
Pengawasan merupakan salah satu dari fungsi manajemen. Ilmu Manajemen diperlukan agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan efisien serta efektif. Manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktif. Fungsi manajemen adalah merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Aktifitas seorang pengawas dalam melakukan kegiatan supervisi harus membuat rancangan yang matang agar hasilnya lebih baik. Karena kegiatan itu merupakan “suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”. Supervisi juga dimaknai sebagai “usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara kelompok maupun individual dalam memperbaiki pengajaran”. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Hasil Penelitian ini adalah Pengawas sekolah identik dengan supervisi pendidikan yang mempunyai arti khusus yaitu membantu dan turut serta dalam usaha-usaha perbaikan dan mendorong kinerja guru yang ada di SMK N 1 Tembilahan. Pengawas Sekolah sudah mulai aktif dalam mengikuti program pengembangan diri secara konsisten, Pengawas Sekolah juga sudah menfasilitasi proses pengembangan komunitas belajar dengan cukup baik, sehingga mulai memudahkan pendidik dalam menjalankan atau mendorong kinerja nya.Kata Kunci: Pengawas, Sekolah, Kinerja, Guru.
监督是管理职能之一。需要管理科学,以便高效率、高效益地实现要达到的目标。管理是一个通过他人的帮助利用所有资源并与之合作,从而有效、高效、富有成效地实现共同目标的过程。管理的职能包括设计、组织、指挥、协调和控制。督导员在开展督导活动时,必须对活动进行精心设计,这样才能取得更好的效果。因为它是 "一种有计划的辅导活动,以帮助教师和学校其他员工有效地完成工作"。督导也被解释为 "为教师集体和个人改进教学提供服务的一种努力"。定性研究是指在特殊的自然环境中,利用各种自然方法,通过文字和语言的描述,从整体上了解研究对象所经历的行为、观念、动机、行动等现象的研究。研究结果表明,校监是教育督导的代名词,具有特殊的含义,即帮助和参与提高和鼓励腾比拉汉 SMK N 1 教师的工作表现。学校督导已经开始积极地持续参与自我发展计划,学校督导也很好地促进了学习社区的发展进程,从而开始促进教育工作者开展或鼓励他们的表现:督学;学校;绩效;教师。
{"title":"PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENDORONG KINERJA GURU DI SMKN 1 TEMBILAHAN","authors":"N. Purnamasari, I. Indrawan, S. Suryani","doi":"10.32520/al-afkar.v11i02.637","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i02.637","url":null,"abstract":"Pengawasan merupakan salah satu dari fungsi manajemen. Ilmu Manajemen diperlukan agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan efisien serta efektif. Manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktif. Fungsi manajemen adalah merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Aktifitas seorang pengawas dalam melakukan kegiatan supervisi harus membuat rancangan yang matang agar hasilnya lebih baik. Karena kegiatan itu merupakan “suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”. Supervisi juga dimaknai sebagai “usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara kelompok maupun individual dalam memperbaiki pengajaran”. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Hasil Penelitian ini adalah Pengawas sekolah identik dengan supervisi pendidikan yang mempunyai arti khusus yaitu membantu dan turut serta dalam usaha-usaha perbaikan dan mendorong kinerja guru yang ada di SMK N 1 Tembilahan. Pengawas Sekolah sudah mulai aktif dalam mengikuti program pengembangan diri secara konsisten, Pengawas Sekolah juga sudah menfasilitasi proses pengembangan komunitas belajar dengan cukup baik, sehingga mulai memudahkan pendidik dalam menjalankan atau mendorong kinerja nya.Kata Kunci: Pengawas, Sekolah, Kinerja, Guru.","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"139 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan pengajaran hadis di Indonesia telah berlangsung secara bertahap, sampai kepada kemajuan yang dihasilkannya. Metode dan pendekatan yang diterapkan dalam karya-karya ulama yang dipublikasikan, menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan pengajaran hadis di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kemajuan pengajaran hadis didasarkan kepada kondisi dan faktor-faktor tertentu. Sehingga diperkirakan pengajaran hadis kedepannya akan lebih maju, namun pengajaran hadis tidak lepas dari tantangan dan peluang-peluang yang mungkin timbul dari usaha kemajuan tersebut. Untuk mencermati dan mengatasi masalah yang timbul, serta memanfaatkan peluang-peluang tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya pemahaman, dan penyempurnaan terhadap metode, dan pendekatan yang diterapkan dalam mengembangkan pengajaran hadis di Indonesia. Kata Kunci : Tokoh, pengajaran hadis, prospek.
{"title":"PERKEMBANGAN PENGAJARAN HADIS DI INDONESIA","authors":"Fiddian Khairudin, Asmariani Asmariani, Nurcholis Maamun","doi":"10.32520/al-afkar.v11i01.593","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i01.593","url":null,"abstract":"Perkembangan pengajaran hadis di Indonesia telah berlangsung secara bertahap, sampai kepada kemajuan yang dihasilkannya. Metode dan pendekatan yang diterapkan dalam karya-karya ulama yang dipublikasikan, menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan pengajaran hadis di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kemajuan pengajaran hadis didasarkan kepada kondisi dan faktor-faktor tertentu. Sehingga diperkirakan pengajaran hadis kedepannya akan lebih maju, namun pengajaran hadis tidak lepas dari tantangan dan peluang-peluang yang mungkin timbul dari usaha kemajuan tersebut. Untuk mencermati dan mengatasi masalah yang timbul, serta memanfaatkan peluang-peluang tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya pemahaman, dan penyempurnaan terhadap metode, dan pendekatan yang diterapkan dalam mengembangkan pengajaran hadis di Indonesia. Kata Kunci : Tokoh, pengajaran hadis, prospek.","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-13DOI: 10.32520/al-afkar.v11i01.590
Nur Komariah, M. Mirnawati
Permasalahan yang paling mendasar pada satuan pendidikan ialah bagaimana peningkatan sebuah mutu dalam satuan pendidikan serta kendala dan juga hambatan yang dihadapi tersebut. Hal ini menjadi suatu keharusan dalam satuan pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban satuan pendidikan itu sendiri dalam hal layanan mutu pendidikan kepada masyarakat. Maka, salah satu upaya pemerintah dan satuan pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan perlu adanya upaya atau langkah yang sesuai dengan standar pendidikan nasional. Metode penelitian pada jurnal ini menggunakan metode literatur review atau tulisan yang bersifat pustaka. Pengumpulan data dalam tulisan ini diawali dengan mengumpulkan berbagai literatur yang mendukung dan sesuai baik dalam bentuk teks tertulis maupun soft copy, misalnya buku teks, artikel ilmiah, ebook dan lain sebagainya. hasil penelitian ini adalah akreditasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan harus memperhatikan manajemen akreditasi sekolah/madrasah. Faktor yang menjadi penghambat dalam akreditasi dan solusinya serta beberapa prosedur dalam pelaksanaan akreditasi dan manfaat akreditasi itu sendiri bagi sekolah/madrasah. Kata Kunci : Manajemen, Akreditasi, Sekolah/Madrasah
{"title":"MANAJEMEN AKREDITASI SEKOLAH / MADRASAH","authors":"Nur Komariah, M. Mirnawati","doi":"10.32520/al-afkar.v11i01.590","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i01.590","url":null,"abstract":"Permasalahan yang paling mendasar pada satuan pendidikan ialah bagaimana peningkatan sebuah mutu dalam satuan pendidikan serta kendala dan juga hambatan yang dihadapi tersebut. Hal ini menjadi suatu keharusan dalam satuan pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban satuan pendidikan itu sendiri dalam hal layanan mutu pendidikan kepada masyarakat. Maka, salah satu upaya pemerintah dan satuan pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan perlu adanya upaya atau langkah yang sesuai dengan standar pendidikan nasional. Metode penelitian pada jurnal ini menggunakan metode literatur review atau tulisan yang bersifat pustaka. Pengumpulan data dalam tulisan ini diawali dengan mengumpulkan berbagai literatur yang mendukung dan sesuai baik dalam bentuk teks tertulis maupun soft copy, misalnya buku teks, artikel ilmiah, ebook dan lain sebagainya. hasil penelitian ini adalah akreditasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan harus memperhatikan manajemen akreditasi sekolah/madrasah. Faktor yang menjadi penghambat dalam akreditasi dan solusinya serta beberapa prosedur dalam pelaksanaan akreditasi dan manfaat akreditasi itu sendiri bagi sekolah/madrasah. Kata Kunci : Manajemen, Akreditasi, Sekolah/Madrasah","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-13DOI: 10.32520/al-afkar.v11i01.592
Nurmadiah Nurmadiah, A. Ad, Jamrizal Jamrizal
Pendidikan adalah proses hominisasi dan proses humanisasi seseorang dalam kehidupan keluarga, masyarakat yang berbudaya kini dan masa depan. Pendidikan bukanlah semata-mata pembelajaran, namun pendidikan sangat berkaitan pula dengan seluruh aspek kehidupan manusia di dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya sekedar membuat peserta didik pandai menghapal tetapi yang lebih penting ialah menjadikannya sebagai manusia, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Selanjutnya perubahan budaya diantaranya gaya berpakaian, senantiasa berpengaruh kepada sikap dan perilaku keseharian, gaya komunikasi yang serba digital dimana dari semua perubahan tersebut membawa dampak pada perkembangan lembaga pendidikan Islam. Keyword: pendidikan, kebudayaan, lembaga pendidikan islam
{"title":"Pendidikan dan perubahan kebudayaan terhadap perkembangan Lembaga Pendidikan Islam (studi kasus di pondok pesantren sabilal muhtadin Tembilahan Riau)","authors":"Nurmadiah Nurmadiah, A. Ad, Jamrizal Jamrizal","doi":"10.32520/al-afkar.v11i01.592","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i01.592","url":null,"abstract":"Pendidikan adalah proses hominisasi dan proses humanisasi seseorang dalam kehidupan keluarga, masyarakat yang berbudaya kini dan masa depan. Pendidikan bukanlah semata-mata pembelajaran, namun pendidikan sangat berkaitan pula dengan seluruh aspek kehidupan manusia di dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya sekedar membuat peserta didik pandai menghapal tetapi yang lebih penting ialah menjadikannya sebagai manusia, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Selanjutnya perubahan budaya diantaranya gaya berpakaian, senantiasa berpengaruh kepada sikap dan perilaku keseharian, gaya komunikasi yang serba digital dimana dari semua perubahan tersebut membawa dampak pada perkembangan lembaga pendidikan Islam. Keyword: pendidikan, kebudayaan, lembaga pendidikan islam","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-13DOI: 10.32520/al-afkar.v11i01.589
Ali Mursyid Azisi, Izzah Zulvia Noer, M. Qomaruddin
Artikel ini mengkaji tentang hubungan Qatar dan Ikhwanul Muslimin dalam dunia pendidikan yang dikaji dalam konteks sejarah. Diketahui bahwa dunia pendidikan Qatar dahulu diwarnai oleh peran Ikhwanul Muslimin sebagai tokoh pengajar dari Mesir. Tokoh-tokoh besar layaknya Yusuf Al-Qardhawi merupakan salah satu di antaranya yang turut berperan dalam perkembangan pendidikan di Qatar Nama besar Qardhawi pun menguntungkan Qatar sebagai negara yang membutuhkan sosok akademisi muslim besar kala itu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan data primer diambil dari buku, jurnal, dan internet sebagai data pelengkap, yang kemudian diinterpretasikan dan disimpulkan. Artikel ini menemukan bahwa Qatar menjaga hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin terlebih dalam dunia pendidikan yaitu menjamin kalangan Ikhawan untuk tinggal di Qatar. Hal lain yang menjadi penguat adalah pengaruh Syekh Yusuf Qardhawi juga turut berperan dalam upaya memajukan pendidikan Islam di Qatar ala Ikhwanul Muslimin. Kata Kunci: Qatar, Ikhwanul Muslimin, Pendidikan Islam.
{"title":"Dinamika Peran Ikhwanul Muslimin dalam Dunia Pendidikan Islam di Qatar: Studi Pendekatan Sejarah","authors":"Ali Mursyid Azisi, Izzah Zulvia Noer, M. Qomaruddin","doi":"10.32520/al-afkar.v11i01.589","DOIUrl":"https://doi.org/10.32520/al-afkar.v11i01.589","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji tentang hubungan Qatar dan Ikhwanul Muslimin dalam dunia pendidikan yang dikaji dalam konteks sejarah. Diketahui bahwa dunia pendidikan Qatar dahulu diwarnai oleh peran Ikhwanul Muslimin sebagai tokoh pengajar dari Mesir. Tokoh-tokoh besar layaknya Yusuf Al-Qardhawi merupakan salah satu di antaranya yang turut berperan dalam perkembangan pendidikan di Qatar Nama besar Qardhawi pun menguntungkan Qatar sebagai negara yang membutuhkan sosok akademisi muslim besar kala itu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan data primer diambil dari buku, jurnal, dan internet sebagai data pelengkap, yang kemudian diinterpretasikan dan disimpulkan. Artikel ini menemukan bahwa Qatar menjaga hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin terlebih dalam dunia pendidikan yaitu menjamin kalangan Ikhawan untuk tinggal di Qatar. Hal lain yang menjadi penguat adalah pengaruh Syekh Yusuf Qardhawi juga turut berperan dalam upaya memajukan pendidikan Islam di Qatar ala Ikhwanul Muslimin. Kata Kunci: Qatar, Ikhwanul Muslimin, Pendidikan Islam.","PeriodicalId":503160,"journal":{"name":"Al-Afkar : Manajemen pendidikan Islam","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}