Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.20885/bikkm.vol2.iss1.art9
Adisa Fatiha Tasyakurrisma, Aghitsa Fauzirra Dhiya Azhar, Elfa Rona, Elizabeth Sylviana Girsang, Rauf Azhar Sugeri, Cahya Tri Purnami, Farid Agushybana, Sri Winarni
Latar Belakang : Kasus kematian ibu yang ditemukan dengan covid-19 diakibatkan penyakit penyerta sebelumnya, dengan penyakit penyerta paling umum yaitu obesitas, diabetes gestasional, dan asma. Ibu dengan penyakit penyerta atau komorbid lebih berisiko untuk tertular covid-19 dan dengan komplikasi yang lebih parah bahkan dapat menyebabkan kematian. Tujuan : untuk mengetahui apakah covid-19 pada ibu hamil dengan penyakit penyerta (komorbiditas) akan meningkatkan keparahan penyakit dan risiko kematian ibu. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian naratif dengan menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan dan menyimpulkan data dari penelitian sebelumnya. Penelitian dilakukan pada Februari 2022. Penelusuran artikel penelitian sebelumnya dilakukan di portal SINTA, Scopus, PubMed, Elsevier, dengan kata kunci penyakit penyerta (komorbid), ibu hamil, kematian ibu, dan Covid-19. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan usia ibu hamil yang rentan terhadap penyakit penyerta dengan covid-19 pada kelompok usia 25-49 tahun. Terdapat 154 kasus meninggal dengan penyakit penyerta obesitas (RR/OR 2,48), diabetes gestasional (RR/OR 5,71), dan asma (RR/OR 2,05). Kasus lain yang ditemukan adalah pneumonia (RR/OR 1,86) dan preeklamsia (RR/OR 1,77). Obesitas merupakan penyakit penyerta yang paling sering ditemukan di berbagai negara dan diabetes gestasional merupakan penyakit penyerta paling berisiko pada kehamilan dengan risiko kematian tiga kali lipat. Simpulan : Penyakit penyerta terutama obesitas, diabetes, dan asma berdampak pada tingkat keparahan infeksi covid-19 pada ibu hamil.
{"title":"Kajian Penyakit Penyerta Pada Ibu Hamil Terhadap Kejadian Kematian Ibu Di Masa Pandemi COVID-19 : Sebuah Tinjauan Naratif","authors":"Adisa Fatiha Tasyakurrisma, Aghitsa Fauzirra Dhiya Azhar, Elfa Rona, Elizabeth Sylviana Girsang, Rauf Azhar Sugeri, Cahya Tri Purnami, Farid Agushybana, Sri Winarni","doi":"10.20885/bikkm.vol2.iss1.art9","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/bikkm.vol2.iss1.art9","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Kasus kematian ibu yang ditemukan dengan covid-19 diakibatkan penyakit penyerta sebelumnya, dengan penyakit penyerta paling umum yaitu obesitas, diabetes gestasional, dan asma. Ibu dengan penyakit penyerta atau komorbid lebih berisiko untuk tertular covid-19 dan dengan komplikasi yang lebih parah bahkan dapat menyebabkan kematian.\u0000Tujuan : untuk mengetahui apakah covid-19 pada ibu hamil dengan penyakit penyerta (komorbiditas) akan meningkatkan keparahan penyakit dan risiko kematian ibu.\u0000Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian naratif dengan menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan dan menyimpulkan data dari penelitian sebelumnya. Penelitian dilakukan pada Februari 2022. Penelusuran artikel penelitian sebelumnya dilakukan di portal SINTA, Scopus, PubMed, Elsevier, dengan kata kunci penyakit penyerta (komorbid), ibu hamil, kematian ibu, dan Covid-19.\u0000Hasil : Hasil penelitian menunjukkan usia ibu hamil yang rentan terhadap penyakit penyerta dengan covid-19 pada kelompok usia 25-49 tahun. Terdapat 154 kasus meninggal dengan penyakit penyerta obesitas (RR/OR 2,48), diabetes gestasional (RR/OR 5,71), dan asma (RR/OR 2,05). Kasus lain yang ditemukan adalah pneumonia (RR/OR 1,86) dan preeklamsia (RR/OR 1,77). Obesitas merupakan penyakit penyerta yang paling sering ditemukan di berbagai negara dan diabetes gestasional merupakan penyakit penyerta paling berisiko pada kehamilan dengan risiko kematian tiga kali lipat.\u0000Simpulan : Penyakit penyerta terutama obesitas, diabetes, dan asma berdampak pada tingkat keparahan infeksi covid-19 pada ibu hamil.","PeriodicalId":518202,"journal":{"name":"Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health)","volume":"159 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140529475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO), didapatkan data dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 penderita hernia mencapai 19.173.279 (12,7%). Sebagian besar penderita tersebar di negara berkembang seperti negara di Afrika, Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sejak Januari 2010 hingga Februari 2011 terdapat 1.243 orang yang menderita hernia. Penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hernia inguinal lateralis di suatu daerah perlu dilakukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan pasien hernia inguinalis. Metode: Desain studi potong lintang digunakan untuk mengevaluasi rekam medis pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari antara Januari hingga Desember 2019. Hasil: Data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 66 orang. Terdapat 54 pasien (81,8%) yang memiliki faktor risiko pekerjaan berat, 6 orang (9,1%) memiliki riwayat konstipasi, dan 6 orang (9,1%) memiliki riwayat batuk berkepanjangan. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara riwayat pekerjaan berat dengan kejadian hernia inguinal lateralis pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari periode 1 Januari - 31 Desember 2019.
{"title":"Insidensi Hernia Inguinal Lateralis Dan Faktor Risiko Terkait Pada Pasien Pria Di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari","authors":"Aji Pangki Asmaya, Dimas Satya Hendarta, Mulyani Khusnul Khotimah","doi":"10.20885/bikkm.vol2.iss1.art5","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/bikkm.vol2.iss1.art5","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO), didapatkan data dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 penderita hernia mencapai 19.173.279 (12,7%). Sebagian besar penderita tersebar di negara berkembang seperti negara di Afrika, Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sejak Januari 2010 hingga Februari 2011 terdapat 1.243 orang yang menderita hernia. Penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hernia inguinal lateralis di suatu daerah perlu dilakukan.\u0000Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan pasien hernia inguinalis.\u0000Metode: Desain studi potong lintang digunakan untuk mengevaluasi rekam medis pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari antara Januari hingga Desember 2019.\u0000Hasil: Data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 66 orang. Terdapat 54 pasien (81,8%) yang memiliki faktor risiko pekerjaan berat, 6 orang (9,1%) memiliki riwayat konstipasi, dan 6 orang (9,1%) memiliki riwayat batuk berkepanjangan.\u0000Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara riwayat pekerjaan berat dengan kejadian hernia inguinal lateralis pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari periode 1 Januari - 31 Desember 2019.\u0000 ","PeriodicalId":518202,"journal":{"name":"Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health)","volume":"579 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140529244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}