Pub Date : 2022-10-25DOI: 10.31970/abditani.v5i2.177
I. G. A. Putu Gita Savitri, Ketut Elly Sutrisni
Padi merupakan tanaman pangan penduduk Indonesia. Tanaman padi perlu selalu ditingkatkan produktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk yang semakin meningkat. Pada tahap awal pengabdian kepada masyarakat ditemukan bahwa masalah tersebesar petani di desa Sesandan Wanasari Tabanan adalah mengenai cara membrantas hama pada tanaman padi yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil observasi maka metode kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan sosialisasi secara offline dan online, melakukan wawancara terkait pelatihan edukasi pembuatan pestisida nabati, serta melakukan pengamatan selama kurang lebih 45 hari. Hasil kegiatan pelatihan pembuatan dan penyemprotan pestisida nabati memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman para petani dan manfaat yang dirasakan yaitu mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar, dapat membunuh hama dan menghasilkan padi dengan kualitas yang semakin baik,bahan yang digunakan untuk membuat pestisida juga relative lebih murah, dan dosis nya tidak beresiko pada tanaman padi.
{"title":"STRATEGI MEMBRANTAS HAMA TERHADAP TANAMAN PADI DENGAN PESTISIDA NABATI DI DESA SESANDAN WANASARI TABANAN","authors":"I. G. A. Putu Gita Savitri, Ketut Elly Sutrisni","doi":"10.31970/abditani.v5i2.177","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i2.177","url":null,"abstract":"Padi merupakan tanaman pangan penduduk Indonesia. Tanaman padi perlu selalu ditingkatkan produktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk yang semakin meningkat. Pada tahap awal pengabdian kepada masyarakat ditemukan bahwa masalah tersebesar petani di desa Sesandan Wanasari Tabanan adalah mengenai cara membrantas hama pada tanaman padi yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil observasi maka metode kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan sosialisasi secara offline dan online, melakukan wawancara terkait pelatihan edukasi pembuatan pestisida nabati, serta melakukan pengamatan selama kurang lebih 45 hari. Hasil kegiatan pelatihan pembuatan dan penyemprotan pestisida nabati memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman para petani dan manfaat yang dirasakan yaitu mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar, dapat membunuh hama dan menghasilkan padi dengan kualitas yang semakin baik,bahan yang digunakan untuk membuat pestisida juga relative lebih murah, dan dosis nya tidak beresiko pada tanaman padi. \u0000 ","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134358980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemberdayaan masyarakat tani dengan sasaran petani di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas merupakan program pengabdian masyarakat yang didanai oleh LPPM Universitas Jenderal Soedirman melalui skema Program Penerapan IPTEKS. Tujuan jangka panjang dari pemberdayaan masyarakat tani ini agar petani dapat mengusahakan budidaya tanaman padi secara organik. Dengan budidaya padi secara organik, maka petani tidak saja diberdayakan untuk mendapatkan hasil produksi yang meningkat, namun aspek keberlanjutan usahatani, kemandirian petani, daya saing produk yang dihasilkan, daya tawar petani dan keramahan lingkungan akan dicapai. Namun dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang tersebut, permasalahan awal yang dihadapi oleh petani yakni masih rendahnya tingkat ketrampilan petani (psikomotorik) dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati (Pesnab). Demi mengatasi permasalahan tersebut, Program Penerapan IPTEKS dilaksanakan dengan metode berupa pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati yang dilaksanakan di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Pupuk organik cair dan pestisida nabati dibuat dengan memanfaatkan sumberdaya alam sekitar, karena bahan baku yang dibutuhkan relatif banyak di lingkungan pedesaan. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat tani ini, petani di Desa Dawuhan menjadi lebih terampil dan mampu dalam membuat pupuk organik cair dan pestisida nabati, sehingga dapat dimanfaatkan langsung untuk budidaya tanaman padi secara organik
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA NABATI","authors":"Rifki Andi Novia, Lutfi Zulkifli, Indah Setiawati, Aulidya Nurul Habibah","doi":"10.31970/abditani.v5i2.174","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i2.174","url":null,"abstract":"Pemberdayaan masyarakat tani dengan sasaran petani di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas merupakan program pengabdian masyarakat yang didanai oleh LPPM Universitas Jenderal Soedirman melalui skema Program Penerapan IPTEKS. Tujuan jangka panjang dari pemberdayaan masyarakat tani ini agar petani dapat mengusahakan budidaya tanaman padi secara organik. Dengan budidaya padi secara organik, maka petani tidak saja diberdayakan untuk mendapatkan hasil produksi yang meningkat, namun aspek keberlanjutan usahatani, kemandirian petani, daya saing produk yang dihasilkan, daya tawar petani dan keramahan lingkungan akan dicapai. Namun dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang tersebut, permasalahan awal yang dihadapi oleh petani yakni masih rendahnya tingkat ketrampilan petani (psikomotorik) dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati (Pesnab). Demi mengatasi permasalahan tersebut, Program Penerapan IPTEKS dilaksanakan dengan metode berupa pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati yang dilaksanakan di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Pupuk organik cair dan pestisida nabati dibuat dengan memanfaatkan sumberdaya alam sekitar, karena bahan baku yang dibutuhkan relatif banyak di lingkungan pedesaan. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat tani ini, petani di Desa Dawuhan menjadi lebih terampil dan mampu dalam membuat pupuk organik cair dan pestisida nabati, sehingga dapat dimanfaatkan langsung untuk budidaya tanaman padi secara organik","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116224750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-25DOI: 10.31970/abditani.v5i2.232
Aris Aksarah Pas, Kasman Jaya Saad, Faigah A. Badjamal
Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok tani “Subur Makmur” yang berada di wilayah Kelurahan Boyaoge Kecamatan Tatanga, antara lain : Pemanfaatan pupuk organik yang langka akibat tidak adanya sumber pupuk organik (pupuk kandang dan kompos) yang dekat dari lokasi usaha. Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang tinggi, karena jenis tanaman monokultur pada luasan yang sempit. Rendahnya nilai jual komoditas yang diusahakan, karena hasil panen hanya dijual di pasar tradisional. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani, antara lain : Pemanfaatan sampah pasar berupa sisa sisa sayuran dan buah buahan menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan MOL. Penggunaan teknologi mulsa plastik untuk menekan pertumbuhan gulma. Menerapkan metode pengendalian hama secara terpadu. Membina petani dalam manajemen pengolahan hasil agar dapat memasarkan hasilnya di pasar modern (swalayan). Solusi yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini adalah : Pendidikan dan penyuluhan tentang pemanfaatan pupuk organik dan pengendalian hama terpadu, pelatihan dan bimbingan teknis pembuatan MOL, teknik aplikasi di lapangan (praktek lapang) dan demonstrasi plot, penggunaan mulsa serta pengolahan dan pengemasan hasil, pembinaan dan monitoring. Luaran dihasilkan dalam program PKM ini meliputi : Adanya rakitan teknologi pembuatan pupuk organik cair MOL, dijadikan alternatif pemenuhan kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian hortikultura. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok masyarakat sasaran (mitra), sehingga memiliki kemandirian dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Terciptanya usaha kecil produksi pupuk organik padat dan pupuk organik cair MOL untuk memenuhi memenuhi kebutuhan pupuk petani. Pemanfaatan mulsa plastik untuk menekan pertumbuhan gulma, sehingga mengurangi kompetisi dengan tanam utama dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Petani (mitra) lebih bijak dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan sistem PHT serta mitra memasarkan hasilnya di pasar modern dengan harga jual yang lebih tinggi.
塔丹加省(Boyaoge street of Tatanga)的“肥沃”农场面临的问题包括:由于附近没有有机肥料(肥料和堆肥)资源,很少使用有机肥料。高侵入性植物生物(OPT)的攻击,由于其在狭窄的空间中单一栽培。贸易商品的价格较低,因为农产品只能在传统市场出售。农民群体所面临的问题可以采取的措施包括:利用剩余蔬菜和水果的市场垃圾转化为有机肥料,利用塑料mulsa技术来抑制杂草的生长。采用统一的害虫防治方法。在农产品管理中培养农民,使他们能够将农产品推向现代市场。在这些活动中可以找到解决方案:有机肥料利用和综合害虫防治方面的教育和教育、鼹鼠制造技术培训和指导、实地应用技术(练习)和情节演示、使用mulsa、处理和包装、指导和监督。在这些PKM项目中产生的Luaran技术包括:熔融有机肥生产技术,而不是园艺农场对肥料的需求。增加目标(合作伙伴)社区的知识和技能,使其有能力开展企业活动。创造了小型企业,生产固体有机肥料和液体有机肥,以满足农民的需求。利用塑料mulsa来抑制杂草的生长,从而减少与主要作物的竞争,促进作物的生长和产品。农民(伙伴)通过使用PHT系统和伙伴将产品以更高的价格推向现代市场,从而更明智地控制害虫和作物疾病。
{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PUPUK ORGANIK","authors":"Aris Aksarah Pas, Kasman Jaya Saad, Faigah A. Badjamal","doi":"10.31970/abditani.v5i2.232","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i2.232","url":null,"abstract":"Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok tani “Subur Makmur” yang berada di wilayah Kelurahan Boyaoge Kecamatan Tatanga, antara lain : Pemanfaatan pupuk organik yang langka akibat tidak adanya sumber pupuk organik (pupuk kandang dan kompos) yang dekat dari lokasi usaha. Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang tinggi, karena jenis tanaman monokultur pada luasan yang sempit. Rendahnya nilai jual komoditas yang diusahakan, karena hasil panen hanya dijual di pasar tradisional. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani, antara lain : Pemanfaatan sampah pasar berupa sisa sisa sayuran dan buah buahan menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan MOL. Penggunaan teknologi mulsa plastik untuk menekan pertumbuhan gulma. Menerapkan metode pengendalian hama secara terpadu. Membina petani dalam manajemen pengolahan hasil agar dapat memasarkan hasilnya di pasar modern (swalayan). Solusi yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini adalah : Pendidikan dan penyuluhan tentang pemanfaatan pupuk organik dan pengendalian hama terpadu, pelatihan dan bimbingan teknis pembuatan MOL, teknik aplikasi di lapangan (praktek lapang) dan demonstrasi plot, penggunaan mulsa serta pengolahan dan pengemasan hasil, pembinaan dan monitoring. Luaran dihasilkan dalam program PKM ini meliputi : Adanya rakitan teknologi pembuatan pupuk organik cair MOL, dijadikan alternatif pemenuhan kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian hortikultura. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok masyarakat sasaran (mitra), sehingga memiliki kemandirian dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Terciptanya usaha kecil produksi pupuk organik padat dan pupuk organik cair MOL untuk memenuhi memenuhi kebutuhan pupuk petani. Pemanfaatan mulsa plastik untuk menekan pertumbuhan gulma, sehingga mengurangi kompetisi dengan tanam utama dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Petani (mitra) lebih bijak dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan sistem PHT serta mitra memasarkan hasilnya di pasar modern dengan harga jual yang lebih tinggi.","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113943732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-25DOI: 10.31970/abditani.v5i2.231
Kukuh Madyaningrana, Tri Yahya Budiarso, Catarina Aprilia Ariestanti, Daniel Pandapotan, Wulan Indah Sari Sinaga
Pembumian konsumsi Bayam Brasil (Althernanthera sissoo) sebagai tanaman sayur alternatif bagi masyarakat perkotaan perlu didukung oleh pemahaman teknik budidaya yang baik. Sebagai salah satu unsur penting dalam tahapan budidaya, pemilihan dan pembuatan pupuk pendukung pertumbuhan tanaman sayur mutlak untuk dicermati. Pupuk organik cair (POC) sebagai salah satu bentuk pupuk organik layak menjadi opsi dalam pemilihan pupuk tanaman bayam brasil karena faktor ketersediaan bahan baku dan ruang pembuatan di lingkungan komunitas pegiat urban farming. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan cara pembuatan pupuk organik cair (POC) berbasis sampah organik yang ada di sekitar lingkungan komunitas urban farming Omah Paseduluran Sleman Gemah Ripah Yogyakarta yang menjadi lokasi pilot project budidaya tanaman Bayam Brasil. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa POC berbasis sampah organik seperti air cucian beras, irisan kulit buah dan urin ternak domba mudah untuk dibuat. Peserta kegiatan pelatihan pembuatan POC antusias dalam mengikuti kegiatan dan bertekad untuk membuat POC ini secara mandiri untuk diaplikasikan di tanaman budidaya yang dipunyai, baik itu bayam brasil atau tanaman lainnya. Kata kunci : sampah organik, pupuk organik cair, bayam brasil
{"title":"PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN BAYAM BRASIL DI KOMUNITAS OMAH PASEDULURAN SLEMAN DAN GEMAH RIPAH YOGYAKARTA","authors":"Kukuh Madyaningrana, Tri Yahya Budiarso, Catarina Aprilia Ariestanti, Daniel Pandapotan, Wulan Indah Sari Sinaga","doi":"10.31970/abditani.v5i2.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i2.231","url":null,"abstract":"Pembumian konsumsi Bayam Brasil (Althernanthera sissoo) sebagai tanaman sayur alternatif bagi masyarakat perkotaan perlu didukung oleh pemahaman teknik budidaya yang baik. Sebagai salah satu unsur penting dalam tahapan budidaya, pemilihan dan pembuatan pupuk pendukung pertumbuhan tanaman sayur mutlak untuk dicermati. Pupuk organik cair (POC) sebagai salah satu bentuk pupuk organik layak menjadi opsi dalam pemilihan pupuk tanaman bayam brasil karena faktor ketersediaan bahan baku dan ruang pembuatan di lingkungan komunitas pegiat urban farming. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan cara pembuatan pupuk organik cair (POC) berbasis sampah organik yang ada di sekitar lingkungan komunitas urban farming Omah Paseduluran Sleman Gemah Ripah Yogyakarta yang menjadi lokasi pilot project budidaya tanaman Bayam Brasil. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa POC berbasis sampah organik seperti air cucian beras, irisan kulit buah dan urin ternak domba mudah untuk dibuat. Peserta kegiatan pelatihan pembuatan POC antusias dalam mengikuti kegiatan dan bertekad untuk membuat POC ini secara mandiri untuk diaplikasikan di tanaman budidaya yang dipunyai, baik itu bayam brasil atau tanaman lainnya. \u0000Kata kunci : sampah organik, pupuk organik cair, bayam brasil","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127412382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.31970/abditani.v5i1.101
Gading Wilda Aniriani, Marsha Savira Agatha Putri
Sidokumpul adalah sebuah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Penduduk Sidokumpul sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan petambak. Pada musim penghujan lahan tersebut berfungsi sebagai tambak yang dimanfaatkan petani untuk budidaya ikan, sedangkan pada musim kemarau untuk usahatani padi monokultur atau padi dikombinasikan dengan ikan atau udang windu. Untuk mendukung program peningkatan produktivitas usahatani di lahan sawah tambak di Kabupaten Lamongan, perlu dilakukan sosialisasi pembuatan dan penggunaan EM4 kepada petani sawah-tambak yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari persiapan kegiatan (survey lokasi, permohonan ijin, pengurusan administrasi, persiapan alat bahan dan akomodasi) pada 13 Juni 2021 hingga pelaksanaan kegiatan (penyuluhan pembuatan dan penggunaan EM4, sesi diskusi/ tanya jawab serta pemberian door prize kepada peserta penyuluhan sebagai bentuk evaluasi tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan) pada 28 Juni 2021 yang bertempat di Sekretariat Gapoktan “Darma Sari” Kelurahan Sidokumpul. Peserta penyuluhan ini adalah anggota Gapoktan “Darma Sari” dan petani yang berdomisili disekitar Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan. Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan terlaksana dengan baik, para peserta terlihat antusias dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan pada waktu yang akan datang dan menjalin kerja sama lebih lanjut untuk pengujian efektivitas penggunaan EM4 di lahan sawah salah satu anggota Gapoktan.
{"title":"SOSIALISASI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN EM4 KEPADA ANGGOTA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) “DARMA SARI” KELURAHAN SIDOKUMPUL KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Gading Wilda Aniriani, Marsha Savira Agatha Putri","doi":"10.31970/abditani.v5i1.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.101","url":null,"abstract":"Sidokumpul adalah sebuah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Penduduk Sidokumpul sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan petambak. Pada musim penghujan lahan tersebut berfungsi sebagai tambak yang dimanfaatkan petani untuk budidaya ikan, sedangkan pada musim kemarau untuk usahatani padi monokultur atau padi dikombinasikan dengan ikan atau udang windu. Untuk mendukung program peningkatan produktivitas usahatani di lahan sawah tambak di Kabupaten Lamongan, perlu dilakukan sosialisasi pembuatan dan penggunaan EM4 kepada petani sawah-tambak yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari persiapan kegiatan (survey lokasi, permohonan ijin, pengurusan administrasi, persiapan alat bahan dan akomodasi) pada 13 Juni 2021 hingga pelaksanaan kegiatan (penyuluhan pembuatan dan penggunaan EM4, sesi diskusi/ tanya jawab serta pemberian door prize kepada peserta penyuluhan sebagai bentuk evaluasi tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan) pada 28 Juni 2021 yang bertempat di Sekretariat Gapoktan “Darma Sari” Kelurahan Sidokumpul. Peserta penyuluhan ini adalah anggota Gapoktan “Darma Sari” dan petani yang berdomisili disekitar Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan. Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan terlaksana dengan baik, para peserta terlihat antusias dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan pada waktu yang akan datang dan menjalin kerja sama lebih lanjut untuk pengujian efektivitas penggunaan EM4 di lahan sawah salah satu anggota Gapoktan.","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125232309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.31970/abditani.v5i1.111
Fathnur Sani K, Y. Yuliawati, D. Utami, Gusmanely Gusmanely
Salah satu komuditas yang paling diminati masyarakat adalah Jamur Tiram. Jamur ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan serta memiliki tekstur yang mirip dengan daging sehingga cocok untuk di modifikasi menjadi bentuk bakso jamur yang enak untuk dinikmati. Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anak-anak panti asuhan Baiturrahman. Tempat ini menjadi pilihan karena dianggap sangat perlu untuk memberikan pelatihan serta praktek langsung pembuatan produk olahan jamur tiram sebagai upaya meningkatkan kualitas pangan dimasa pandemic Covid-19 serta bisa menjadi sumber inspirasi wirausaha yang dapat dikembangkan oleh anak panti asuhan Baiturrahman kedepannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan anak panti tentang pengolah jamur tiram menjadi bentuk sediaan bakso yang disukai oleh seluruh kalangan baik anak-anak maupun dewasa.
{"title":"INOVASI BAKSO BERBAHAN DASAR JAMUR SEBAGAI PELUANG USAHA BAGI ANAK PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN","authors":"Fathnur Sani K, Y. Yuliawati, D. Utami, Gusmanely Gusmanely","doi":"10.31970/abditani.v5i1.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.111","url":null,"abstract":"Salah satu komuditas yang paling diminati masyarakat adalah Jamur Tiram. Jamur ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan serta memiliki tekstur yang mirip dengan daging sehingga cocok untuk di modifikasi menjadi bentuk bakso jamur yang enak untuk dinikmati. Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anak-anak panti asuhan Baiturrahman. Tempat ini menjadi pilihan karena dianggap sangat perlu untuk memberikan pelatihan serta praktek langsung pembuatan produk olahan jamur tiram sebagai upaya meningkatkan kualitas pangan dimasa pandemic Covid-19 serta bisa menjadi sumber inspirasi wirausaha yang dapat dikembangkan oleh anak panti asuhan Baiturrahman kedepannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan anak panti tentang pengolah jamur tiram menjadi bentuk sediaan bakso yang disukai oleh seluruh kalangan baik anak-anak maupun dewasa.","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131600936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.31970/abditani.v5i1.118
Niki Widiastutik Niki
Usaha mikro rangginang Ibu Yayuk memerlukan dukungan untuk memperoleh produk rangginang yang bermutu baik, serta lebih laku dipasaran. Sebagian permasalahan produksi serta pengembangan menjadi hambatan untuk menggapai tujuan antara lain adalah adanya inovasi yang bisa dikembangkan pada rangginang. Permasalahan yang diangkat dalam bentuk metode Asset Based Community Development (ABCD) yag mengutamakan pemanfaatan aset serta kemampuan dekat, dalam pengabdian ini merupakan sedikitnya inovasi yang diangkat dalam usaha rangginang. Dari aktivitas pengabdian ini sudah dihasilkan inovasi produk rangginang yang semula tiap satu minggu sekali memproduksi 35 bungkus rangginang, setelah terdapatnya inovasi yang dituangkan dalam produk rangginang jadi 50 bungkus dalam satu minggu sekali. Salah satu rasa yang jadi unggulan produk ini adalah rasa manis, serta inovasi yang dituangkan merupakan inovasi rasa asin serta tambahan toping gula merah cair pada rangginang.
{"title":"INOVASI PRODUK SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RANGGINANG DI DESA PURWOSARI","authors":"Niki Widiastutik Niki","doi":"10.31970/abditani.v5i1.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.118","url":null,"abstract":"Usaha mikro rangginang Ibu Yayuk memerlukan dukungan untuk memperoleh produk rangginang yang bermutu baik, serta lebih laku dipasaran. Sebagian permasalahan produksi serta pengembangan menjadi hambatan untuk menggapai tujuan antara lain adalah adanya inovasi yang bisa dikembangkan pada rangginang. Permasalahan yang diangkat dalam bentuk metode Asset Based Community Development (ABCD) yag mengutamakan pemanfaatan aset serta kemampuan dekat, dalam pengabdian ini merupakan sedikitnya inovasi yang diangkat dalam usaha rangginang. Dari aktivitas pengabdian ini sudah dihasilkan inovasi produk rangginang yang semula tiap satu minggu sekali memproduksi 35 bungkus rangginang, setelah terdapatnya inovasi yang dituangkan dalam produk rangginang jadi 50 bungkus dalam satu minggu sekali. Salah satu rasa yang jadi unggulan produk ini adalah rasa manis, serta inovasi yang dituangkan merupakan inovasi rasa asin serta tambahan toping gula merah cair pada rangginang.","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126369002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.31970/abditani.v5i1.85
Anindita Imam Basri, Puguh Bintang Pamungkas
Ketahanan pangan tentunya akan menjadikan permasalahan pokok di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Apalagi dengan adanya pandemi saat ini tentunya muncul permasalahan kembali, menjadikan tantangan juga bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pertanian. Indonesia merupakan negara agraris yang tentunya memanfaatkan pertanian secara optimal. Kehidupan ini ada kaitannya dengan pertanian dalam hal mencukupi kebutuhan sehari-hari.Adanya permasalahan tersebut, tidak lantas dibiarkan begitu saja tetapi harus adanya upaya yang dilakukan oleh masyarakat maupun pihak-pihak yang paham mengenai pertanian, agar bisa membantu dalam pelaksanaan pemanfaatan lahan pertanian untuk mengatasi krisis pangan ini. Pemuda merupakan ujung tombak adanya perubahan, dan juga mempunyai semangat yang lebih untuk kemajuan wilayahnya. Perlu adanya upaya yang dilakukan oleh pemuda untuk menangani permasalahan pertanian ini, agar nantinya masyarakat bisa ikut serta terlibat dalam pertanian. Program pengabdian masyarakat ini berupa “Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pertanian untuk Penguatan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang dilaksanakan di Desa Godegan RT 05, Pedukuhan II, Dusun Gatak, Kelurahan Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
{"title":"KEMAJUAN PERTANIAN DALAM KETAHANAN PANGAN DITANGAN PEMUDA PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Anindita Imam Basri, Puguh Bintang Pamungkas","doi":"10.31970/abditani.v5i1.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.85","url":null,"abstract":"Ketahanan pangan tentunya akan menjadikan permasalahan pokok di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Apalagi dengan adanya pandemi saat ini tentunya muncul permasalahan kembali, menjadikan tantangan juga bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pertanian. Indonesia merupakan negara agraris yang tentunya memanfaatkan pertanian secara optimal. Kehidupan ini ada kaitannya dengan pertanian dalam hal mencukupi kebutuhan sehari-hari.Adanya permasalahan tersebut, tidak lantas dibiarkan begitu saja tetapi harus adanya upaya yang dilakukan oleh masyarakat maupun pihak-pihak yang paham mengenai pertanian, agar bisa membantu dalam pelaksanaan pemanfaatan lahan pertanian untuk mengatasi krisis pangan ini. Pemuda merupakan ujung tombak adanya perubahan, dan juga mempunyai semangat yang lebih untuk kemajuan wilayahnya. Perlu adanya upaya yang dilakukan oleh pemuda untuk menangani permasalahan pertanian ini, agar nantinya masyarakat bisa ikut serta terlibat dalam pertanian. Program pengabdian masyarakat ini berupa “Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pertanian untuk Penguatan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang dilaksanakan di Desa Godegan RT 05, Pedukuhan II, Dusun Gatak, Kelurahan Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116716117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.31970/abditani.v5i1.88
Devie Rienzani Supriadi, R. Agustini, M. Adham
Pengembangan budidaya tanaman hortikultura di dataran rendah semakin dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran dipasaran, akan tetapi timbul permasalahan pada budidaya kubis bunga dataran rendah yaitu pemilihan varietas yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman kubis bunga. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan informasi mengenai budidaya tanaman kubis bunga di dataran rendah Kabupaten Karawang, tepatnya di Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar kelompok tani dapat memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai pengembangan budidaya kubis bunga yang diawali dengan penelitian mengenai beberapa varietas kubis bunga dan umur pembibitan yang berbeda serta pengaruhnya terhadap produksi kubis bunga. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan diskusi mengenai hasil penelitian kubis bunga yang dilakukan oleh tim Dosen serta aplikasinya di lapangan. Kegiatan ini dihadiri oleh UPTD, PPL, ketua dan anggota kelompok tani hortikultura Sabanajaya.
{"title":"PENGEMBANGAN TEKNIK BUDIDAYA BEBERAPA VARIETAS KUBIS BUNGA (Brassica oleracea. L) DATARAN RENDAH DI KECAMATAN RAWAMERTA KABUPATEN KARAWANG","authors":"Devie Rienzani Supriadi, R. Agustini, M. Adham","doi":"10.31970/abditani.v5i1.88","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.88","url":null,"abstract":"Pengembangan budidaya tanaman hortikultura di dataran rendah semakin dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran dipasaran, akan tetapi timbul permasalahan pada budidaya kubis bunga dataran rendah yaitu pemilihan varietas yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman kubis bunga. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan informasi mengenai budidaya tanaman kubis bunga di dataran rendah Kabupaten Karawang, tepatnya di Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar kelompok tani dapat memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai pengembangan budidaya kubis bunga yang diawali dengan penelitian mengenai beberapa varietas kubis bunga dan umur pembibitan yang berbeda serta pengaruhnya terhadap produksi kubis bunga. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan diskusi mengenai hasil penelitian kubis bunga yang dilakukan oleh tim Dosen serta aplikasinya di lapangan. Kegiatan ini dihadiri oleh UPTD, PPL, ketua dan anggota kelompok tani hortikultura Sabanajaya.","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115116059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.31970/abditani.v5i1.86
Yogi Mahardhika, Yudha Nurdian
Pandemi Covid-19 merupakan masalah yang saat ini dihadapi oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali pada masyarakat di Desa Walikukun Kabupaten Ngawi yang mengakibatkan penurunan pendapatan ekonomi. Berdasarkan kebijakan pemerintah dalam menjaga keseimbangan perekonomian perlu menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini bertujuan agar masyarakat bisa produktif kembali. Selain itu, PPKM juga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki perekonomian Indonesia termasuk di Desa Walikukun. Tujuan dari artikel ini untuk mengembalikan perekonomian mayarakat melalui penjualan produk frozen food dengan menerapkan inovasi produk dan inovasi pemasaran produk, sehingga produk frozen food yang dijual dapatn mengembalikan perekonomian masyarakat. Metode pengabdian masyarakan yang melalui kegiatan KKN Back to Village menggunakan beberapa metode seperti Survei tempat dan wawancara pelaku usaha frozen food, Merencanakan Inovasi Produk dan Inovasi Pemasaran Produk, Pembuatan Inovasi Produk, Pendampingan pada saat kegiatan inovasi berjalan, Pemasaran Produk, dan Evaluasi monitoring produk untuk menentukan indikator keberasilan. Hasil dari penerapan program kerja KKN ini menghasilkan penaikan pendapatan ekonomi, dari penjualan produk frozen food dengan cara ofline didapat keuntungan sebesar 30-35% per bungkus, sedangkan penjualan melalui online didapat keuntungan sebesar 20-25% per bungkus
{"title":"RESUREKSI PANGAN OLAHAN BEKU PRODUK UNGGULAN WALIKUKUN NGAWI","authors":"Yogi Mahardhika, Yudha Nurdian","doi":"10.31970/abditani.v5i1.86","DOIUrl":"https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.86","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 merupakan masalah yang saat ini dihadapi oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali pada masyarakat di Desa Walikukun Kabupaten Ngawi yang mengakibatkan penurunan pendapatan ekonomi. Berdasarkan kebijakan pemerintah dalam menjaga keseimbangan perekonomian perlu menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini bertujuan agar masyarakat bisa produktif kembali. Selain itu, PPKM juga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki perekonomian Indonesia termasuk di Desa Walikukun. Tujuan dari artikel ini untuk mengembalikan perekonomian mayarakat melalui penjualan produk frozen food dengan menerapkan inovasi produk dan inovasi pemasaran produk, sehingga produk frozen food yang dijual dapatn mengembalikan perekonomian masyarakat. Metode pengabdian masyarakan yang melalui kegiatan KKN Back to Village menggunakan beberapa metode seperti Survei tempat dan wawancara pelaku usaha frozen food, Merencanakan Inovasi Produk dan Inovasi Pemasaran Produk, Pembuatan Inovasi Produk, Pendampingan pada saat kegiatan inovasi berjalan, Pemasaran Produk, dan Evaluasi monitoring produk untuk menentukan indikator keberasilan. Hasil dari penerapan program kerja KKN ini menghasilkan penaikan pendapatan ekonomi, dari penjualan produk frozen food dengan cara ofline didapat keuntungan sebesar 30-35% per bungkus, sedangkan penjualan melalui online didapat keuntungan sebesar 20-25% per bungkus\u0000 ","PeriodicalId":105620,"journal":{"name":"Jurnal Abditani","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133167459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}