Rizki Andalia, Rinaldi, Irma Zarwinda, Qotrun Nada, Mudita Sari, A. Farmasi, Dan Makanan, Banda Aceh
Krim pemutih merupakan jenis kosmetik yang digunakan pada bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki dan bagian lainnya yang berfungsi untuk memutihkan atau memudarkan noda hitam sehingga menjadikan kulit putih dan bersinar. Sediaan krim pemutih sering digunakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga kemungkinan sediaan tersebut terjadi kontaminasi dengan mikroorganisme. Kosmetik yang baik atau berkualitas merupakan kosmetik yang terbebas dari cemaran mikroba dan cemaran logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Angka Lempeng Total (ALT) pada krim pemutih wajah yang dijual secara online. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan penentuan Angka Lempeng Total (ALT) secara teknik cawan tuang pada 2 merek krim pemutih wajah yang dijual secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel 1 diperoleh total bakteri sebanyak 98x103 koloni/gram dan pada sampel 2 sebanyak 1,17x103 koloni/gram. Menurut peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran Bakteri dan Cemaran Logam bahwa nilai angka lempeng total pada kosmetik tidak boleh melebihi dari angka 103 koloni/ml atau koloni/gram. Mengacu pada peraturan tersebut maka 2 krim pemutih wajah yang dijual secara online tercemar bakteri dengan Angka Lempeng Total melebihi persyaratan yang diperbolehkan.
美白霜是一种适用于面部、手、脚等部位的化妆品,用于美白或使皮肤变白和发光。漂白剂库存经常在很长一段时间内使用,因此会导致微生物污染。优质或优质化妆品是一种摆脱微生物和重金属污染的化妆品。这项研究旨在确定在线销售的面部美白霜的总板数(ALT)。使用的方法是一种描述性的,通过测定总板数(ALT),将杯子技术应用于两种品牌的在线美白面霜中。研究结果表明,在样本1中获得的细菌总数为98x103个菌落/克,在样本中获得的细菌为117x103个菌落/克。根据香港数字BPOM RI . 03.1.07 .6662 2014年的规定,化妆品总板分数不应超过103个菌落/ml或克。根据这项规定,网上出售的两种面部美白霜被一种细菌污染,其总印数超过法定要求。
{"title":"UJI CEMARAN MIKROBA PADA KRIM PEMUTIH YANG DIJUAL ONLINE SECARA ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)","authors":"Rizki Andalia, Rinaldi, Irma Zarwinda, Qotrun Nada, Mudita Sari, A. Farmasi, Dan Makanan, Banda Aceh","doi":"10.56690/jskd.v3i1.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.78","url":null,"abstract":"Krim pemutih merupakan jenis kosmetik yang digunakan pada bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki dan bagian lainnya yang berfungsi untuk memutihkan atau memudarkan noda hitam sehingga menjadikan kulit putih dan bersinar. Sediaan krim pemutih sering digunakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga kemungkinan sediaan tersebut terjadi kontaminasi dengan mikroorganisme. Kosmetik yang baik atau berkualitas merupakan kosmetik yang terbebas dari cemaran mikroba dan cemaran logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Angka Lempeng Total (ALT) pada krim pemutih wajah yang dijual secara online. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan penentuan Angka Lempeng Total (ALT) secara teknik cawan tuang pada 2 merek krim pemutih wajah yang dijual secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel 1 diperoleh total bakteri sebanyak 98x103 koloni/gram dan pada sampel 2 sebanyak 1,17x103 koloni/gram. Menurut peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran Bakteri dan Cemaran Logam bahwa nilai angka lempeng total pada kosmetik tidak boleh melebihi dari angka 103 koloni/ml atau koloni/gram. Mengacu pada peraturan tersebut maka 2 krim pemutih wajah yang dijual secara online tercemar bakteri dengan Angka Lempeng Total melebihi persyaratan yang diperbolehkan.","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128986580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Air minum isi ulang merupakan air yang telah melalui proses pengolahan yang berasal dari mataair dan telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan airnya. Mutu air sangatmenentukan kelayakan air tersebut dikonsumsi. Air yang dapat dikonsumsi yaitu air yang bebasdari jenis bakteri yang berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaranbakteri coliform di dalam air minum isi ulang di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Penelitian inidilakukan menggunakan metode MPN. Sampel air minum isi ulang yang diambil yaitu dari 5depot air minum di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Teknik pengambilan dilakukan secara totalsampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada uji praduga terhadap 5 sampel air minum isiulang semuanya positif bakteri coliform, dengan hasil indeks MPN yang ditunjukkan pada ujipenegasan yaitu pada sampel air minum A dan B (Rizka RO dan Dekya RO) dengan indeks MPN1898/100 ml, sampel air minum C (Riz Q RO) dengan indeks MPN 18/100 ml, sampel air minumD (Simpang 4 RO) dengan indeks MPN 15/100 ml, dan sampel air minum E (Ikhsan RO) denganindeks MPN 11/100 ml. Hasil ini menunjukkan semua sampel air minum isi ulang di KelurahanLamgarot Aceh Besar secara mikrobiologis tidak layak dikonsumsi karena tidak memenuhipersyaratan Permenkes RI Nomor 429/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100 ml atau harus bebasdari mikroorganisme pathogen yang biasanya berasal dari tinja
补充水是通过处理过程的水,通过净化水源的各个阶段。水的质量在很大程度上决定了水的食用价值。可消耗的水是有害细菌释放的水。本研究的目的是查明亚齐自来水中是否存在二甲菌黄素。这项研究是用MPN方法进行的。充电的饮用水样本即取自5depot大亚齐Lamgarot区饮用水。检索技术进行totalsampling。研究结果得到了试验最终先入为主,对五isiulang饮用水样本,每个人都积极coliform细菌,MPN指数的结果所示的在饮用水样本中ujipenegasan即A和B(晨会RO和Dekya RO) C MPN1898/100 ml,饮用水样本分类索引和索引(里兹Q RO) MPN 18/100 ml,水样minumD (4 RO)和索引的十字路口MPN 15/100 ml,和E (Ikhsan RO)饮用水样本denganindeks MPN 11/100 ml。这一结果显示所有饮用水样品微生物在大亚齐KelurahanLamgarot充电不适合,因为食用memenuhipersyaratan Permenkes RI 429号MENKES / PER / IV / 2010年即0/100 ml或必须的bebasdari微生物病原体通常来自粪便
{"title":"UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR DI KELURAHAN LAMGAROT ACEH BESAR","authors":"H. Hardiana, Yuni Dewi Safrida, Irma Zarwinda","doi":"10.56690/jskd.v3i1.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.77","url":null,"abstract":"Air minum isi ulang merupakan air yang telah melalui proses pengolahan yang berasal dari mataair dan telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan airnya. Mutu air sangatmenentukan kelayakan air tersebut dikonsumsi. Air yang dapat dikonsumsi yaitu air yang bebasdari jenis bakteri yang berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaranbakteri coliform di dalam air minum isi ulang di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Penelitian inidilakukan menggunakan metode MPN. Sampel air minum isi ulang yang diambil yaitu dari 5depot air minum di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Teknik pengambilan dilakukan secara totalsampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada uji praduga terhadap 5 sampel air minum isiulang semuanya positif bakteri coliform, dengan hasil indeks MPN yang ditunjukkan pada ujipenegasan yaitu pada sampel air minum A dan B (Rizka RO dan Dekya RO) dengan indeks MPN1898/100 ml, sampel air minum C (Riz Q RO) dengan indeks MPN 18/100 ml, sampel air minumD (Simpang 4 RO) dengan indeks MPN 15/100 ml, dan sampel air minum E (Ikhsan RO) denganindeks MPN 11/100 ml. Hasil ini menunjukkan semua sampel air minum isi ulang di KelurahanLamgarot Aceh Besar secara mikrobiologis tidak layak dikonsumsi karena tidak memenuhipersyaratan Permenkes RI Nomor 429/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100 ml atau harus bebasdari mikroorganisme pathogen yang biasanya berasal dari tinja","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"611 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123062512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lidah buaya (Aloe vera L.) dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetik. Lidah buaya memiliki fungsi sebagai antiseptik, menghaluskan dan melembabkan kulit. Lidah buaya mengandung senyawa lignin atau selulosa, vitamin A, B1, B2, C, D, E, K dan mineral seperti kalsium, zat besi, sodium dan potasium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun mandi padat ekstrak etanol lidah buaya dan minyak zaitun. Sabun mandi padat diformulasikan dengan ekstrak etanol lidah buaya pada konsentrasi 0% (F0), 3% (F1), 6% (F2) dan 9% (F3). Uji mutu sediaan sabun mandi padat meliputi uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas busa, uji alkali bebas dan uji iritasi selama 14 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol lidah buaya memiliki bau lemon, berbentuk padat, warna kream dengan pH 10, dengan stabilitas busa pada hari ke-3 F0:17,4%, F1:57,9%, F2:80,5% dan F3:87,0% dan pada hari ke-14 F0:87,2%, F1:80%, F2:82,5%, dan F3:85% dan kadar alkali bebas F0:0,0008%, F1:0,0038%, F2:0,00096% dan F3:0,0024%. Hasil dari uji iritasi meliputi kulit gatal dan kulit kemerahan sehingga dapat disimpulkan bahwa formula sabun mandi padat F0, F1, F2 dan F3 memenuhi syarat SNI pada parameter organoleptik, pH, stabilitas busa dan kadar alkali
{"title":"STUDI FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L) DENGAN PENAMBAHAN BASIS MINYAK ZAITUN (Olea Euroaea)","authors":"Kesehatan Darussalam, Azmalina Adriani, Irma Zarwinda, Desi Milanda","doi":"10.56690/jskd.v3i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.81","url":null,"abstract":"Lidah buaya (Aloe vera L.) dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetik. Lidah buaya memiliki fungsi sebagai antiseptik, menghaluskan dan melembabkan kulit. Lidah buaya mengandung senyawa lignin atau selulosa, vitamin A, B1, B2, C, D, E, K dan mineral seperti kalsium, zat besi, sodium dan potasium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun mandi padat ekstrak etanol lidah buaya dan minyak zaitun. Sabun mandi padat diformulasikan dengan ekstrak etanol lidah buaya pada konsentrasi 0% (F0), 3% (F1), 6% (F2) dan 9% (F3). Uji mutu sediaan sabun mandi padat meliputi uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas busa, uji alkali bebas dan uji iritasi selama 14 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol lidah buaya memiliki bau lemon, berbentuk padat, warna kream dengan pH 10, dengan stabilitas busa pada hari ke-3 F0:17,4%, F1:57,9%, F2:80,5% dan F3:87,0% dan pada hari ke-14 F0:87,2%, F1:80%, F2:82,5%, dan F3:85% dan kadar alkali bebas F0:0,0008%, F1:0,0038%, F2:0,00096% dan F3:0,0024%. Hasil dari uji iritasi meliputi kulit gatal dan kulit kemerahan sehingga dapat disimpulkan bahwa formula sabun mandi padat F0, F1, F2 dan F3 memenuhi syarat SNI pada parameter organoleptik, pH, stabilitas busa dan kadar alkali","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121387581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Munaziatul Jannah, Yuni Dewi Safrida, Irma Zarwinda, Hardiana, A. Farmasi, Dan Makanan, Banda Aceh
Daun Vitex pinnata L. merupakan suatu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan sebagai obat yaitu demam dan luka. Daun laban mengandung flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid atau steroid, dan glikosida yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini dilakukan uji daya hambat ekstrak etanol daun laban (Vitex Pinnata L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschrichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun laban terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschrichia coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Metode yang digunakan adalah secara Difusi Disk. Sampel yang digunakan adalah daun laban, penelitian ini dilakukan di Labolatorium AKAFARMA pada bulan ferbuari 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun laban mampu menghambat pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus dan Eschrichia coli. Dengan diameter zona hambat yang dihasilkan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 100% yaitu 10 mm. Sedangkan diameter zona hambat yang dihasilkan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 100% yaitu 9 mm. Respon hambatan yang dihasilkan oleh bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% di golongkan dalam kategori sedang..
{"title":"UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN LABAN (Vitex Pinnata L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli","authors":"Munaziatul Jannah, Yuni Dewi Safrida, Irma Zarwinda, Hardiana, A. Farmasi, Dan Makanan, Banda Aceh","doi":"10.56690/jskd.v3i1.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.80","url":null,"abstract":"Daun Vitex pinnata L. merupakan suatu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan sebagai obat yaitu demam dan luka. Daun laban mengandung flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid atau steroid, dan glikosida yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini dilakukan uji daya hambat ekstrak etanol daun laban (Vitex Pinnata L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschrichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun laban terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschrichia coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Metode yang digunakan adalah secara Difusi Disk. Sampel yang digunakan adalah daun laban, penelitian ini dilakukan di Labolatorium AKAFARMA pada bulan ferbuari 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun laban mampu menghambat pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus dan Eschrichia coli. Dengan diameter zona hambat yang dihasilkan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 100% yaitu 10 mm. Sedangkan diameter zona hambat yang dihasilkan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 100% yaitu 9 mm. Respon hambatan yang dihasilkan oleh bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% di golongkan dalam kategori sedang..","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121144022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalan farmasi, dengan memanfaatkan sumber- sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengetahuan staf puskesmas tentang pengelolaan obat di kota Sabang. Metode penelitian bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian didapatkan hasil pengetahuan staf puskesmas pada pengelolaan obat kategori baik 63,3%, perencenaan obat kategori baik 80%, pengadaan obat kategori baik 60%, penyimpanan obat kategori baik 76,7%, pendistribusian obat kategori baik 63,3% dan pencatatan serta pelaporan obat kategori baik 73,3%. Dapat disimpulkan pengetahuan staf puskesmas tentang pengelolaan obat di kota sabang termasuk baik.
{"title":"PENGETAHUAN STAF PUSKESMAS TENTANG SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI KOTA SABANG","authors":"Kesehatan Darussalam, Defri Aroni, Khairaniswati, Noni Zakiah, Burdah, Stikes Muhammadiyah Aceh","doi":"10.56690/jskd.v3i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.84","url":null,"abstract":"Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalan farmasi, dengan memanfaatkan sumber- sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengetahuan staf puskesmas tentang pengelolaan obat di kota Sabang. Metode penelitian bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian didapatkan hasil pengetahuan staf puskesmas pada pengelolaan obat kategori baik 63,3%, perencenaan obat kategori baik 80%, pengadaan obat kategori baik 60%, penyimpanan obat kategori baik 76,7%, pendistribusian obat kategori baik 63,3% dan pencatatan serta pelaporan obat kategori baik 73,3%. Dapat disimpulkan pengetahuan staf puskesmas tentang pengelolaan obat di kota sabang termasuk baik. \u0000 ","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127580785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azmalina Adriani, Arina Ahsana, Irma Zarwinda, Irfan Mustafa
Buah Jamblang merupakan buah yang memiliki warna ungu tua, warna ungu pada buah disebabkan oleh antosianin, antosianin merupakan pembentuk pigmen warna merah, ungu dan biru pada tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator alami, yang dapat menggantikan indikator sintesis seperti Methyl orange, Phenolthalein dan Metil merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kertas indikator asam basa dari ekstrak buah jamblang sebagai pengganti indikator lakmus. Metodelogi penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Akafarma Banda Aceh pada bulan Mei 2022. Pengambilan sampel secara total sampling dengan ekstrak buah jamblang yang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Indikator dibuat dari kertas saring yang dicelupkan dalam ekstrak buah jamblang dan dikeringkan. Dilakukan pengujian ekstrak buah jamblang pada sampel jeruk nipis, sprite, cuka, shampo, detergen dan baking soda. Dari hasil diperoleh kertas indikator ekstrak buah jamlang mengalami perubahan warna seperti sprite merah keungguan, jeruk nipis merah, cuka unggu, shampo biru, detergen unggu kebiruan serta baking soda berwarna kuning kehijauan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kertas indikator dari ekstrak buah jamblang dapat digunakan sebagai kertas indikator alami dalam penentuan asam basa.
{"title":"PEMBUATAN KERTAS INDIKATOR ALAMI DARI EKSTRAK BUAH JAMBLANG SEBAGAI PENENTU SIFAT ASAM DAN BASA SUATU LARUTAN","authors":"Azmalina Adriani, Arina Ahsana, Irma Zarwinda, Irfan Mustafa","doi":"10.56690/jskd.v3i1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.79","url":null,"abstract":"Buah Jamblang merupakan buah yang memiliki warna ungu tua, warna ungu pada buah disebabkan oleh antosianin, antosianin merupakan pembentuk pigmen warna merah, ungu dan biru pada tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator alami, yang dapat menggantikan indikator sintesis seperti Methyl orange, Phenolthalein dan Metil merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kertas indikator asam basa dari ekstrak buah jamblang sebagai pengganti indikator lakmus. Metodelogi penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Akafarma Banda Aceh pada bulan Mei 2022. Pengambilan sampel secara total sampling dengan ekstrak buah jamblang yang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Indikator dibuat dari kertas saring yang dicelupkan dalam ekstrak buah jamblang dan dikeringkan. Dilakukan pengujian ekstrak buah jamblang pada sampel jeruk nipis, sprite, cuka, shampo, detergen dan baking soda. Dari hasil diperoleh kertas indikator ekstrak buah jamlang mengalami perubahan warna seperti sprite merah keungguan, jeruk nipis merah, cuka unggu, shampo biru, detergen unggu kebiruan serta baking soda berwarna kuning kehijauan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kertas indikator dari ekstrak buah jamblang dapat digunakan sebagai kertas indikator alami dalam penentuan asam basa.","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123107459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengasinan ikan adalah salah satu cara pengawetan ikan agar tidak mengalami kebusukan oleh bakteri dengan penambahan garam. Ikan asin tiga waja merupakan jenis ikan asin yang paling banyak diminati oleh masyarakat Batang. Berdasarkan Permenkes Nomor 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan boraks dan formalin tidak diperbolehkan ada dalam makanan. Jika boraks dan formalin dikonsumsi oleh manusia akan berdampak negatif bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil identifikasi formalin dan boraks pada ikan asin tiga waja yang diperoleh dari beberapa pedagang di Pasar Tradisional Kabupaten Batang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif observasional untuk memberikan gambaran pengawet formalin dan boraks pada ikan asin tiga waja dipasar tradisional Kabupaten Batang. Metode sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi secara kualitatif untuk identifikasi formalin menggunakan Schiff dan KMnO₄, sedangkan identifikasi boraks menggunakan uji nyala api dan uji tusuk gigi, untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat pengawet berbahaya formalin dan boraks pada sampel ikan asin yang beredar di pasar tradisional Kabupaten Batang. Berdasarkan hasil identifikasi kualitatif formalin dengan uji pereaksi Schiff dan KMnO₄ diperoleh hasil dari 7 sampel ikan asin tiga waja tidak satupun mengandung formalin. Sedangkan hasil identifikasi kualitatif boraks dengan uji nyala api dan tusuk gigi diperoleh hasil dari 7 sampel ikan asin tiga waja tidak satupun mengandung boraks. Diketahui dari 7 sampel ikan asin tiga waja dengan presentase 100% tidak mengandung formalin dan boraks, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 033 Tahun 2012 dan layak untuk dikonsumsi. Kata kunci : Formalin, Boraks, Ikan asin
{"title":"IDENTIFIKASI FORMALIN DAN BORAKS PADA IKAN ASIN TIGA WAJA DI PASAR TRADISONAL KABUPATEN BATANG","authors":"Lu'luul Mahmudah, Kharismatul Khasanah","doi":"10.56690/jskd.v3i1.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.76","url":null,"abstract":"Pengasinan ikan adalah salah satu cara pengawetan ikan agar tidak mengalami kebusukan oleh bakteri dengan penambahan garam. Ikan asin tiga waja merupakan jenis ikan asin yang paling banyak diminati oleh masyarakat Batang. Berdasarkan Permenkes Nomor 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan boraks dan formalin tidak diperbolehkan ada dalam makanan. Jika boraks dan formalin dikonsumsi oleh manusia akan berdampak negatif bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil identifikasi formalin dan boraks pada ikan asin tiga waja yang diperoleh dari beberapa pedagang di Pasar Tradisional Kabupaten Batang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif observasional untuk memberikan gambaran pengawet formalin dan boraks pada ikan asin tiga waja dipasar tradisional Kabupaten Batang. Metode sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi secara kualitatif untuk identifikasi formalin menggunakan Schiff dan KMnO₄, sedangkan identifikasi boraks menggunakan uji nyala api dan uji tusuk gigi, untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat pengawet berbahaya formalin dan boraks pada sampel ikan asin yang beredar di pasar tradisional Kabupaten Batang. Berdasarkan hasil identifikasi kualitatif formalin dengan uji pereaksi Schiff dan KMnO₄ diperoleh hasil dari 7 sampel ikan asin tiga waja tidak satupun mengandung formalin. Sedangkan hasil identifikasi kualitatif boraks dengan uji nyala api dan tusuk gigi diperoleh hasil dari 7 sampel ikan asin tiga waja tidak satupun mengandung boraks. Diketahui dari 7 sampel ikan asin tiga waja dengan presentase 100% tidak mengandung formalin dan boraks, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 033 Tahun 2012 dan layak untuk dikonsumsi. \u0000Kata kunci : Formalin, Boraks, Ikan asin","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133363723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, fitoalbumin dan memiliki khasiat antioksidan, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan, salah satunya dalam bentuk serbuk effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menentukan karakteristik fisik (organoleptis, kadar air, waktu alir, waktu dispersi) serta tingkat kesukaan serbuk effervescent sari kulit buah naga dengan variasi konsentrasi aspartam sebagai pemanis. Penelitian menggunakan metode eksperimental, dengan 3 variasi konsentrasi aspartam, yaitu FI: 2,5%, FII: 3%, FIII: 3,5%. Hasil penelitian menunjukkan FI, FII dan FIII berwarna merah muda tidak homogen, aroma tidak berbau, FI berasa asam FII asam manis, dan FIII manis. Kadar air FI, FII, dan FIII secara berturut-turut 3,6%, 3,19% dan 2,35%, dengan waktu alir 8,86 detik, 8,32 detik dan 8,62 detik, sudut diam 34o, 33o, dan 32o, dan waktu dispersi 1,77 menit, 1,45 menit dan 1,12 menit. Karakteristik fisik ketiga formula tidak jauh berbeda dengan serbuk Adem Sari®. Uji tingkat kesukaan untuk FI, FII dan FIII diperoleh masing-masing nilai 3,56 (cukup suka), nilai 4 dengan (suka), dan nilai 3,5 dengan (cukup suka). Didapat kesimpulan bahwa serbuk effervescent kulit buah naga merah dengan variasi konsentrasi aspartam memenuhi persyaratan karakteristik fisik dan tingkat kesukaan tertinggi adalah pada FII dengan variasi konsentrasi aspartam sebanyak 3%. Kata kunci : Kulit buah naga merah, serbuk effervescent, aspartam, karakteristik fisik, uji hedonik
{"title":"Formulasi Dan Uji Kesukaan Serbuk Effervescent Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)","authors":"Nurmalia Zakaria, Amelia Sari","doi":"10.56690/jskd.v3i1.86","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v3i1.86","url":null,"abstract":"Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, fitoalbumin dan memiliki khasiat antioksidan, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan, salah satunya dalam bentuk serbuk effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menentukan karakteristik fisik (organoleptis, kadar air, waktu alir, waktu dispersi) serta tingkat kesukaan serbuk effervescent sari kulit buah naga dengan variasi konsentrasi aspartam sebagai pemanis. Penelitian menggunakan metode eksperimental, dengan 3 variasi konsentrasi aspartam, yaitu FI: 2,5%, FII: 3%, FIII: 3,5%. Hasil penelitian menunjukkan FI, FII dan FIII berwarna merah muda tidak homogen, aroma tidak berbau, FI berasa asam FII asam manis, dan FIII manis. Kadar air FI, FII, dan FIII secara berturut-turut 3,6%, 3,19% dan 2,35%, dengan waktu alir 8,86 detik, 8,32 detik dan 8,62 detik, sudut diam 34o, 33o, dan 32o, dan waktu dispersi 1,77 menit, 1,45 menit dan 1,12 menit. Karakteristik fisik ketiga formula tidak jauh berbeda dengan serbuk Adem Sari®. Uji tingkat kesukaan untuk FI, FII dan FIII diperoleh masing-masing nilai 3,56 (cukup suka), nilai 4 dengan (suka), dan nilai 3,5 dengan (cukup suka). Didapat kesimpulan bahwa serbuk effervescent kulit buah naga merah dengan variasi konsentrasi aspartam memenuhi persyaratan karakteristik fisik dan tingkat kesukaan tertinggi adalah pada FII dengan variasi konsentrasi aspartam sebanyak 3%. \u0000 \u0000Kata kunci : Kulit buah naga merah, serbuk effervescent, aspartam, karakteristik fisik, uji hedonik","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127589916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kontrasepsi hormonal dengan menggunakan suntik yang paling sering digunakan adalah DMPA (Depo Medroxyprogresterone Asetat). Wanita yang memakai kontrasepsi hormonal selama 5 tahun atau lebih, frekuensi perubahan tekanan darah tinggi meningkat 2 sampai 3 kali daripada tidak memakai alat kontrasepsi hormonal. Risiko terjadinya tekanan darah tinggi akan meningkat dengan bertambahnya umur, lama pemakaian kontrasepsi, dan bertambahnya berat badan. Tujuan penelitian ini untuk melihat Hubungan Antara Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) Dengan Perubahan Tekanan Darah Pada Ibu Aseptor KB. Desain penelitian bersifat analitik dengan rancangan penelitian crosectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu aseptor KB suntik DMPA berjumlah 32 orang di Desa Alur Dua. untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen melalui uji Chi-Square Tes (x). Hasil Penelitian didapatkan dari ibu yang telah lama menggunakan KB DMPA yang ada mengalami tekanan darah sebanyak 15 orang. Hasil dilakukan uji chi-square didapatkan hasil ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA terhadap perubahan tekanan darah pada ibu akseptor KB dengan nilai P value 0,017. Hasil penelitian dapat disimpulkan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA berhubungan dengan peningkatan tekanan darah pada ibu akseptor KB. Disarankan untuk tenaga kesehatan agar lebih banyak memberikan penyuluhan dan konseling kepada ibu tentang lama penggunaan KB
使用最常用的注射器进行荷尔蒙控制是DMPA (dpo Medroxyprogresterone醋酸盐)。服用荷尔蒙避孕的妇女在5年或更长时间内,高血压变化的频率是没有荷尔蒙避孕措施的2到3倍。发生高血压的风险会随着年龄的增长,增加长期使用避孕药具,体重增加。研究目的是为了看看旧的避孕药具使用DMPA注射之间的关系(仓库Medroksi黄体酮醋酸)与血压变化Aseptor KB的母亲。研究设计具有交叉设计的分析性。在人口研究这是妈妈注射避孕aseptor DMPA情节两村共有32人。决定独立变量和从属变量之间的关系通过Chi-Square试验测试(x)。研究结果得到了母亲的血压使用DMPA避孕的时间还要长经历了15人。做chi-square试验结果得到的结果之间存在着关系长期避孕注射使用DMPA akseptor KB的母亲对血压变化的P value 0,017价值。研究结果可以推断,长期使用DMPA注射器与外科医生的血压上升有关。建议卫生工作者为母亲长期使用避孕措施提供更多的教育和咨询
{"title":"HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA (DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT) DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA IBU ASEPTOR KB","authors":"Rina Hanum, Reva Afdila, Lili Kartika Sari Hrp","doi":"10.56690/jskd.v2i2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v2i2.60","url":null,"abstract":"Kontrasepsi hormonal dengan menggunakan suntik yang paling sering digunakan adalah DMPA (Depo Medroxyprogresterone Asetat). Wanita yang memakai kontrasepsi hormonal selama 5 tahun atau lebih, frekuensi perubahan tekanan darah tinggi meningkat 2 sampai 3 kali daripada tidak memakai alat kontrasepsi hormonal. Risiko terjadinya tekanan darah tinggi akan meningkat dengan bertambahnya umur, lama pemakaian kontrasepsi, dan bertambahnya berat badan. Tujuan penelitian ini untuk melihat Hubungan Antara Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) Dengan Perubahan Tekanan Darah Pada Ibu Aseptor KB. Desain penelitian bersifat analitik dengan rancangan penelitian crosectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu aseptor KB suntik DMPA berjumlah 32 orang di Desa Alur Dua. untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen melalui uji Chi-Square Tes (x). Hasil Penelitian didapatkan dari ibu yang telah lama menggunakan KB DMPA yang ada mengalami tekanan darah sebanyak 15 orang. Hasil dilakukan uji chi-square didapatkan hasil ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA terhadap perubahan tekanan darah pada ibu akseptor KB dengan nilai P value 0,017. Hasil penelitian dapat disimpulkan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA berhubungan dengan peningkatan tekanan darah pada ibu akseptor KB. Disarankan untuk tenaga kesehatan agar lebih banyak memberikan penyuluhan dan konseling kepada ibu tentang lama penggunaan KB","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127218247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam garam dapur harus terdapat Kalium Iodat (KIO3) yang merupakan iodium dalam garam yang sangat penting untuk sintesa hormon tiroid. Garam biasa digunakan sebagai bahan tambahan pangan yang mengandung mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kalium iodat dalam garam dapur serta menentukan kadar KIO3 dalam garam dapur produksi Kuala Bau Aceh Selatan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh. Metode penelitian dilakukan secara uji kualitatif dengan reaksi warna dan uji kuantitatif pada 4 sampel dengan metode Iodometri. Pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat sampel garam yang di analisa positif mengandung KIO3 dengan kadar rata-rata kalium iodat KIO3 dalam sampel garam A yaitu 37,65 ppm, garam B 35.37 ppm, garam C 35.23 ppm dan garam D 36.56. Dari hasil analisis keempat garam tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh SNI 01-3556-2016 yaitu 30-80 ppm. Kata kunci : Garam, Iodometri, Kalium Iodat (KIO3)
{"title":"ANALISIS KALIUM IODAT (KIO3) DALAM GARAM DAPUR PRODUKSI KUALA BAU ACEH SELATAN","authors":"Azmalina Adriani, Fauziah, Sri Ria Ranti","doi":"10.56690/jskd.v2i2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.56690/jskd.v2i2.59","url":null,"abstract":"Dalam garam dapur harus terdapat Kalium Iodat (KIO3) yang merupakan iodium dalam garam yang sangat penting untuk sintesa hormon tiroid. Garam biasa digunakan sebagai bahan tambahan pangan yang mengandung mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kalium iodat dalam garam dapur serta menentukan kadar KIO3 dalam garam dapur produksi Kuala Bau Aceh Selatan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh. Metode penelitian dilakukan secara uji kualitatif dengan reaksi warna dan uji kuantitatif pada 4 sampel dengan metode Iodometri. Pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat sampel garam yang di analisa positif mengandung KIO3 dengan kadar rata-rata kalium iodat KIO3 dalam sampel garam A yaitu 37,65 ppm, garam B 35.37 ppm, garam C 35.23 ppm dan garam D 36.56. Dari hasil analisis keempat garam tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh SNI 01-3556-2016 yaitu 30-80 ppm. \u0000Kata kunci : Garam, Iodometri, Kalium Iodat (KIO3)","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122266739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}