Ni Putu Dian Adnyani Putri, I Ketut Wardana, Dewa Ayu Ari Wiryadi Joni
Koreksi oleh guru dianggap sebagai faktor kritis dalam proses pembelajaran menulis, karena dapat memengaruhi bagaimana siswa menilai keterampilan menulis mereka dan pada akhirnya dapat memengaruhi pencapaian menulis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh koreksi oleh guru terhadap tingkat kepercayaan diri dan pencapaian menulis siswa dalam konteks pembelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan eks post facto dengan desain korelasi sebab-akibat. Melibatkan 300 siswa kelas delapan sekolah menengah pertama dan melalui teknik purposive sampling, 10% atau 30 siswa dipilih sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan melalui kuesioner pre-test dan post-test yang mengukur tingkat kepercayaan diri siswa dan tes menulis paragraf deskriptif baik sebelum maupun setelah menerima koreksi dari guru. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t pretest-posttest berpasangan untuk menentukan signifikansi statistik dari perubahan yang diamati. Hasil menunjukkan bahwa koreksi oleh guru memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan diri siswa dalam menulis (7.133 > 2.045). Setelah menerima koreksi dari guru, siswa cenderung merasa lebih percaya diri dalam kemampuan menulis mereka dan lebih termotivasi untuk terus meningkatkan keterampilan menulis mereka (4.205 > 2.045).. Selain itu, koreksi oleh guru juga memiliki dampak positif pada pencapaian menulis siswa. Siswa yang menerima koreksi dan umpan balik dari guru cenderung menunjukkan peningkatan dalam kualitas menulis mereka. Temuan ini menyoroti pentingnya peran guru dalam memberikan koreksi yang efektif dan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa dalam proses pembelajaran menulis.
{"title":"SIGNIFICANCE OF TEACHER CORRECTION ON STUDENT CONFIDENCE AND WRITING ACHIEVEMENT","authors":"Ni Putu Dian Adnyani Putri, I Ketut Wardana, Dewa Ayu Ari Wiryadi Joni","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8084","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8084","url":null,"abstract":"Koreksi oleh guru dianggap sebagai faktor kritis dalam proses pembelajaran menulis, karena dapat memengaruhi bagaimana siswa menilai keterampilan menulis mereka dan pada akhirnya dapat memengaruhi pencapaian menulis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh koreksi oleh guru terhadap tingkat kepercayaan diri dan pencapaian menulis siswa dalam konteks pembelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan eks post facto dengan desain korelasi sebab-akibat. Melibatkan 300 siswa kelas delapan sekolah menengah pertama dan melalui teknik purposive sampling, 10% atau 30 siswa dipilih sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan melalui kuesioner pre-test dan post-test yang mengukur tingkat kepercayaan diri siswa dan tes menulis paragraf deskriptif baik sebelum maupun setelah menerima koreksi dari guru. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t pretest-posttest berpasangan untuk menentukan signifikansi statistik dari perubahan yang diamati. Hasil menunjukkan bahwa koreksi oleh guru memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan diri siswa dalam menulis (7.133 > 2.045). Setelah menerima koreksi dari guru, siswa cenderung merasa lebih percaya diri dalam kemampuan menulis mereka dan lebih termotivasi untuk terus meningkatkan keterampilan menulis mereka (4.205 > 2.045).. Selain itu, koreksi oleh guru juga memiliki dampak positif pada pencapaian menulis siswa. Siswa yang menerima koreksi dan umpan balik dari guru cenderung menunjukkan peningkatan dalam kualitas menulis mereka. Temuan ini menyoroti pentingnya peran guru dalam memberikan koreksi yang efektif dan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa dalam proses pembelajaran menulis.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"38 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140366699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran online, yang menjadi solusi terhadap tantangan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19, telah diadopsi oleh SMP Saraswati 1 Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran daring berbasis aplikasi Google Classroom pada mata pelajaran IPA serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi siswa dalam proses belajar. Penelitian ini dilakukan pada 02 Mei hingga 16 Juni 2022, di SMP Saraswati 1 Denpasar. Variabel terikat penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi Google Classroom. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner tertutup. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei deskriptif kuantitatif. Populasi studi ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Saraswati 1 Denpasar, dan sampelnya adalah kelas VIII D dan VIII G. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan pendekatan statistik regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap efektivitas pembelajaran daring dengan Google Classroom pada beberapa aspek, meskipun ada aspek yang mendapat respon negatif. Dengan demikian, model pembelajaran daring dengan Google Classroom dianggap efektif.
{"title":"PERSEPSI SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA SECARA DARING BERBASIS APLIKASI GOOGLE CLASSROOM DI SMP (SLUB) SARASWATI 1 DENPASAR","authors":"Desak Nyoman, Budiningsih","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8618","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8618","url":null,"abstract":"Pembelajaran online, yang menjadi solusi terhadap tantangan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19, telah diadopsi oleh SMP Saraswati 1 Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran daring berbasis aplikasi Google Classroom pada mata pelajaran IPA serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi siswa dalam proses belajar. Penelitian ini dilakukan pada 02 Mei hingga 16 Juni 2022, di SMP Saraswati 1 Denpasar. Variabel terikat penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi Google Classroom. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner tertutup. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei deskriptif kuantitatif. Populasi studi ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Saraswati 1 Denpasar, dan sampelnya adalah kelas VIII D dan VIII G. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan pendekatan statistik regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap efektivitas pembelajaran daring dengan Google Classroom pada beberapa aspek, meskipun ada aspek yang mendapat respon negatif. Dengan demikian, model pembelajaran daring dengan Google Classroom dianggap efektif.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"10 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140367294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Kadek, Ni Wayan, Krismayani, Dewa Gede, Agung Gana, Kumara, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk keefektifan metode pembelajaran tell-show dalam meningkatkan tingkat kemampuan menulis pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Ubud tahun ajaran 2022/2023. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, digunakan pre-test, post-test, dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan hasil pre-test pra siklus diketahui bahwa subjek mempunyai kemampuan menulis yang baik, khususnya dalam membuat paragraf deskriptif. Setelah itu, metodetell-show digunakan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Hasil post-test 1 sesi kedua menunjukkan bahwa kemajuan subjek kurang dari pre-test sebelumnya. Lebih lanjut, hasil post-test 2 menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan menulis, yaitu dari baik menjadi sangat baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa reaksi positif siswa terhadap metode yang digunakan. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa metode tell-show dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VIII di SMPN 2 Ubud pada tahun ajaran 2022/2023. Selain itu, para siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap metode ini. Guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Ubud disarankan untuk menggunakan tell-show untuk memudahkan siswa dalam menulis. Guru juga dapat memberikan fakta pendukung dalam bentuk gambar yang sesuai dengan topik.
{"title":"TELL AND SHOW: STRATEGIES FOR IMPROVING STUDENTS' WRITING","authors":"Ni Kadek, Ni Wayan, Krismayani, Dewa Gede, Agung Gana, Kumara, Universitas Mahasaraswati Denpasar","doi":"10.36733/jsp.v14i1.7775","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.7775","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk keefektifan metode pembelajaran tell-show dalam meningkatkan tingkat kemampuan menulis pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Ubud tahun ajaran 2022/2023. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, digunakan pre-test, post-test, dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan hasil pre-test pra siklus diketahui bahwa subjek mempunyai kemampuan menulis yang baik, khususnya dalam membuat paragraf deskriptif. Setelah itu, metodetell-show digunakan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Hasil post-test 1 sesi kedua menunjukkan bahwa kemajuan subjek kurang dari pre-test sebelumnya. Lebih lanjut, hasil post-test 2 menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan menulis, yaitu dari baik menjadi sangat baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa reaksi positif siswa terhadap metode yang digunakan. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa metode tell-show dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VIII di SMPN 2 Ubud pada tahun ajaran 2022/2023. Selain itu, para siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap metode ini. Guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Ubud disarankan untuk menggunakan tell-show untuk memudahkan siswa dalam menulis. Guru juga dapat memberikan fakta pendukung dalam bentuk gambar yang sesuai dengan topik.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"60 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140367564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putu Ade, Andre Payadnya, G. Putu, Aryani Wulandari, Kadek Rahayu Puspadewi, A. Dewi, Chandra Pradnyanita, N. Nyoman, A. Laksmi, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Etnomatematika, atau matematika budaya, sangat penting dalam upaya memahami, menjelaskan, memanipulasi, dan akhirnya menggunakan konsep matematika untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Namun etnomatematika dipandang sebagai topik yang kompleks di Indonesia sehingga dapat menimbulkan kesulitan karena harus dipahami dengan baik. Penelitian ini bermaksud untuk menutup kesenjangan tersebut dengan menggali perspektif pendidik matematika di Indonesia sebagai pemangku kepentingan yang penting dalam mempelajari pentingnya etnomatematika secara mendalam. Responden penelitian ini adalah dosen, guru, dan guru prajabatan Indonesia. Kuesioner dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi, dan pemeriksaan kualitas data melalui sumber merupakan beberapa teknik analisis data yang digunakan. Respon positif ditunjukkan oleh para pendidik matematika mengenai pentingnya etnomatematika dalam pembelajaran, dengan rata-rata skor responden di Indonesia sebesar 4,77. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya mengintegrasikan etnomatematika dalam pendidikan, yang terkait erat dengan pengembangan budaya, menekankan peran penting penggunaan strategi komprehensif dalam implementasinya. Penelitian berikutnya diharapkan akan melibatkan lebih banyak responden dari berbagai latar belakang budaya, serta dilakukan secara lintas negara
{"title":"PERSPEKTIF PENDIDIK MATEMATIKA DI BALI INDONESIA TENTANG SIGNIFIKANSI PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA","authors":"Putu Ade, Andre Payadnya, G. Putu, Aryani Wulandari, Kadek Rahayu Puspadewi, A. Dewi, Chandra Pradnyanita, N. Nyoman, A. Laksmi, Universitas Mahasaraswati Denpasar","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8662","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8662","url":null,"abstract":"Etnomatematika, atau matematika budaya, sangat penting dalam upaya memahami, menjelaskan, memanipulasi, dan akhirnya menggunakan konsep matematika untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Namun etnomatematika dipandang sebagai topik yang kompleks di Indonesia sehingga dapat menimbulkan kesulitan karena harus dipahami dengan baik. Penelitian ini bermaksud untuk menutup kesenjangan tersebut dengan menggali perspektif pendidik matematika di Indonesia sebagai pemangku kepentingan yang penting dalam mempelajari pentingnya etnomatematika secara mendalam. Responden penelitian ini adalah dosen, guru, dan guru prajabatan Indonesia. Kuesioner dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi, dan pemeriksaan kualitas data melalui sumber merupakan beberapa teknik analisis data yang digunakan. Respon positif ditunjukkan oleh para pendidik matematika mengenai pentingnya etnomatematika dalam pembelajaran, dengan rata-rata skor responden di Indonesia sebesar 4,77. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya mengintegrasikan etnomatematika dalam pendidikan, yang terkait erat dengan pengembangan budaya, menekankan peran penting penggunaan strategi komprehensif dalam implementasinya. Penelitian berikutnya diharapkan akan melibatkan lebih banyak responden dari berbagai latar belakang budaya, serta dilakukan secara lintas negara","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"52 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140367872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nofita Damayanti, A. Murni, Maimunah, Universitas Riau
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis disposisi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deksriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner gaya belajar dan angket disposisi matematis siswa. Subjek pada penelitian ini adalah 18 siswa kelas XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru tahun ajaran 2023/2024. Hasil dari penelitian ini adalah secara keseluruhan disposisi matematis siswa kelas XI SMA Nurul Falah Pekanbaru berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 10 siswa (55,55%), kemudian kategori tinggi sebanyak 5 siswa (27,78%), dan kategori sedang sebanyak 3 siswa (16,67%). Jika ditinjau dari gaya belajar, disposisi matematis siswa dengan gaya belajar visual sebesar 81,125% yang tergolong sangat tinggi, disposisi matematis siswa dengan gaya belajar auditori sebesar 76% berada pada kategori tinggi, dan disposisi matematis siswa dengan gaya belajar kinestetik sebesar 81,67% berada pada kategori sangat tinggi.
{"title":"ANALISIS DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA NURUL FALAH PEKANBARU DITINJAU DARI GAYA BELAJAR","authors":"Nofita Damayanti, A. Murni, Maimunah, Universitas Riau","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8752","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8752","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis disposisi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deksriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner gaya belajar dan angket disposisi matematis siswa. Subjek pada penelitian ini adalah 18 siswa kelas XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru tahun ajaran 2023/2024. Hasil dari penelitian ini adalah secara keseluruhan disposisi matematis siswa kelas XI SMA Nurul Falah Pekanbaru berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 10 siswa (55,55%), kemudian kategori tinggi sebanyak 5 siswa (27,78%), dan kategori sedang sebanyak 3 siswa (16,67%). Jika ditinjau dari gaya belajar, disposisi matematis siswa dengan gaya belajar visual sebesar 81,125% yang tergolong sangat tinggi, disposisi matematis siswa dengan gaya belajar auditori sebesar 76% berada pada kategori tinggi, dan disposisi matematis siswa dengan gaya belajar kinestetik sebesar 81,67% berada pada kategori sangat tinggi.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"60 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140365089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran menjadi tren global dan tuntutan di sektor pendidikan. Namun, memiliki kemampuan dalam berbahasa Inggris bukan berarti tidak adanya kesalahan saat menggunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini berfokus pada kesalahan siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris saat presentasi. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui kesalahan tata bahasa umum terjadi ketika siswa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris; dan (2) untuk mengetahui perasaan dalam menggunakan bahasa Inggris. Desain penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. 40 mahasiswa program studi pendidikan Biologi menjadi subjek penelitian. Mereka berpartisipasi untuk mengisi kuesioner. Empat rekaman video presentasi diunggah ke YouTube sebagai data penelitian. Data kesalahan tata bahasa siswa juga dikumpulkan dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa mampu melakukan presentasi dalam bahasa Inggris namun melakukan kesalahan dalam tenses, pemilihan kata, dan kata benda tunggal/jamak; (2) kecemasan terjadi ketika mereka berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini menyiratkan bahwa siswa memerlukan kursus bahasa Inggris intensif untuk memperkuat bahasa Inggris dasar mereka.
{"title":"ERROR ANALYSIS OF NON-ENGLISH STUDENTS IN ENGLISH PRESENTATION: ITS EVIDENCE AND PERCEPTION","authors":"I Gde Putu Agus Pramerta","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8730","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8730","url":null,"abstract":"Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran menjadi tren global dan tuntutan di sektor pendidikan. Namun, memiliki kemampuan dalam berbahasa Inggris bukan berarti tidak adanya kesalahan saat menggunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini berfokus pada kesalahan siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris saat presentasi. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui kesalahan tata bahasa umum terjadi ketika siswa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris; dan (2) untuk mengetahui perasaan dalam menggunakan bahasa Inggris. Desain penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. 40 mahasiswa program studi pendidikan Biologi menjadi subjek penelitian. Mereka berpartisipasi untuk mengisi kuesioner. Empat rekaman video presentasi diunggah ke YouTube sebagai data penelitian. Data kesalahan tata bahasa siswa juga dikumpulkan dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa mampu melakukan presentasi dalam bahasa Inggris namun melakukan kesalahan dalam tenses, pemilihan kata, dan kata benda tunggal/jamak; (2) kecemasan terjadi ketika mereka berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini menyiratkan bahwa siswa memerlukan kursus bahasa Inggris intensif untuk memperkuat bahasa Inggris dasar mereka.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"45 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140365941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Kadek, S. Purnama, Fortinata Mada, Ni Wayan Ekayanti, Ni Komang, Dina Suciari, Dewa Ayu, Sri Ratnani, Nengah Dwi Handayani, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Biologi di sekolah Indonesia telah menjadi fokus utama dalam era pendidikan digital. Penelitian ini menggunakan metode literature review untuk menyelidiki dampak dan tantangan integrasi teknologi ini. Dengan menganalisis literatur terbitan antara tahun 2019 hingga 2024 yang dapat diakses melalui Google Scholar menggunakan aplikasi Publish or Perish (PoP), hasil penelitian menunjukkan gambaran yang jelas tentang penggunaan ICT dalam konteks pembelajaran IPA dan Biologi di sekolah. Integrasi teknologi ini memberikan kontribusi yang signifikan, termasuk peningkatan minat dan motivasi siswa serta kreativitas guru dalam proses pembelajaran. Namun, masih ada tantangan seperti kurangnya kesiapan teknis dan kendala aksesibilitas infrastruktur yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Secara keseluruhan, integrasi ICT dalam pembelajaran IPA dan Biologi di sekolah Indonesia memberikan dampak positif yang signifikan. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan sumber daya, penggunaan ICT telah membawa manfaat dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa, mempersiapkan calon guru dengan lebih baik, serta meningkatkan profesionalisme guru melalui TPACK. Hal ini membantu pembelajaran IPA dan Biologi terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pendidikan di Indonesia.
{"title":"PROFIL PENGGUNAAN ICT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH: SEBUAH LITERATURE REVIEW","authors":"Ni Kadek, S. Purnama, Fortinata Mada, Ni Wayan Ekayanti, Ni Komang, Dina Suciari, Dewa Ayu, Sri Ratnani, Nengah Dwi Handayani, Universitas Mahasaraswati Denpasar","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8665","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8665","url":null,"abstract":"Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Biologi di sekolah Indonesia telah menjadi fokus utama dalam era pendidikan digital. Penelitian ini menggunakan metode literature review untuk menyelidiki dampak dan tantangan integrasi teknologi ini. Dengan menganalisis literatur terbitan antara tahun 2019 hingga 2024 yang dapat diakses melalui Google Scholar menggunakan aplikasi Publish or Perish (PoP), hasil penelitian menunjukkan gambaran yang jelas tentang penggunaan ICT dalam konteks pembelajaran IPA dan Biologi di sekolah. Integrasi teknologi ini memberikan kontribusi yang signifikan, termasuk peningkatan minat dan motivasi siswa serta kreativitas guru dalam proses pembelajaran. Namun, masih ada tantangan seperti kurangnya kesiapan teknis dan kendala aksesibilitas infrastruktur yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Secara keseluruhan, integrasi ICT dalam pembelajaran IPA dan Biologi di sekolah Indonesia memberikan dampak positif yang signifikan. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan sumber daya, penggunaan ICT telah membawa manfaat dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa, mempersiapkan calon guru dengan lebih baik, serta meningkatkan profesionalisme guru melalui TPACK. Hal ini membantu pembelajaran IPA dan Biologi terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pendidikan di Indonesia.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"55 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140367845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sang Putu, Kaler Surata, I. M. Diarta, I. Made, Surya Hermawan, Wayan Mardikayasa
Meskipun menggambar telah menjadi pendekatan interaktif dan visual yang populer dalam pendidikan biologi, tetapi media tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam pelatihan guru, khususnya terkait pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian ini mengkaji pemahaman mahasiswa calon guru dalam program "Pendidikan Profesi Guru" (PPG) di Indonesia tentang pengembangan perangkat pembelajaran biologi melalui visualisasi dalam bentuk gambar, baik sebelum maupun setelah sesi pembelajaran. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian melibatkan sembilan partisipan mahasiswa PPG bidang biologi. Partisipan menggambar perspektif mereka tentang pengembangan alat peraga pembelajaran sebelum dan sesudah pelatihan, kemudian menuliskan narasi visual mereka. Gambar dan narasi dianalisis dengan memilih kata kunci dan mengklasifikannya ke dalam tiga model mental yang mewakili tingkat pemahaman yang berbeda: pemahaman tidak lengkap, sebagian, dan lengkap. Hasil penelitian menemukan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konseptual partisipan, dengan perubahan dalam pola gambar, peningkatan penggunaan kata kunci, dan pilihan warna yang lebih beragam. Namun, sebagian besar peserta masih menunjukkan pemahaman yang tidak lengkap tentang konsep tersebut. Hal itu mengindikasikan perlunya perbaikan lebih lanjut dalam metodologi instruksional terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran. Wawasan ini memberikan umpan balik yang berharga untuk program pelatihan guru di masa depan.
{"title":"VISUALISASI MEDIA GAMBAR: PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU TENTANG PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI","authors":"Sang Putu, Kaler Surata, I. M. Diarta, I. Made, Surya Hermawan, Wayan Mardikayasa","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8731","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8731","url":null,"abstract":"Meskipun menggambar telah menjadi pendekatan interaktif dan visual yang populer dalam pendidikan biologi, tetapi media tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam pelatihan guru, khususnya terkait pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian ini mengkaji pemahaman mahasiswa calon guru dalam program \"Pendidikan Profesi Guru\" (PPG) di Indonesia tentang pengembangan perangkat pembelajaran biologi melalui visualisasi dalam bentuk gambar, baik sebelum maupun setelah sesi pembelajaran. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian melibatkan sembilan partisipan mahasiswa PPG bidang biologi. Partisipan menggambar perspektif mereka tentang pengembangan alat peraga pembelajaran sebelum dan sesudah pelatihan, kemudian menuliskan narasi visual mereka. Gambar dan narasi dianalisis dengan memilih kata kunci dan mengklasifikannya ke dalam tiga model mental yang mewakili tingkat pemahaman yang berbeda: pemahaman tidak lengkap, sebagian, dan lengkap. Hasil penelitian menemukan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konseptual partisipan, dengan perubahan dalam pola gambar, peningkatan penggunaan kata kunci, dan pilihan warna yang lebih beragam. Namun, sebagian besar peserta masih menunjukkan pemahaman yang tidak lengkap tentang konsep tersebut. Hal itu mengindikasikan perlunya perbaikan lebih lanjut dalam metodologi instruksional terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran. Wawasan ini memberikan umpan balik yang berharga untuk program pelatihan guru di masa depan.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"29 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140368169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putu Sista Dewi, Gusti Ayu Ade Fitria Dwita Indah Sari, Anak Agung Putri Maharani, Ni Made Wersi Murtini, Anak Agung Putu Arsana
Smart Society 5.0 mengharuskan literasi digital menjadi keterampilan penting dalam konteks ELT. Tugas guru bahasa Inggris termasuk membantu siswa menjadi melek digital serta memanfaatkan teknologi untuk membantu mereka menggunakannya dengan tepat dan sukses. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan meneliti tantangan yang dihadapi oleh guru bahasa Inggris dalam mengintegrasikan dan menerapkan literasi digital ke dalam ELT. Responden penelitian ini adalah 33 guru bahasa Inggris yang bekerja di SMA Negeri dan Swasta di sekitar Denpasar, Bali. Selain itu, penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif dimana data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner online terbuka, wawancara dan focus group discussion. Kemudian data dianalisis secara kualitatif yang terdari dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ditemukan bahwa beragam tantangan dihadapi oleh guru bahasa Inggris dalam menerapkan literasi digital di konteks ELT. Tantangan yang dihadapi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang muncul dari internal dan eksternal guru bahasa Inggris.
{"title":"SMART SOCIETY 5.0: THE CHALLENGES FACED BY THE ENGLISH TEACHERS IN EMPLOYING DIGITAL LITERACY WITHIN ENGLISH LANGUAGE TEACHING","authors":"Putu Sista Dewi, Gusti Ayu Ade Fitria Dwita Indah Sari, Anak Agung Putri Maharani, Ni Made Wersi Murtini, Anak Agung Putu Arsana","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8736","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8736","url":null,"abstract":"Smart Society 5.0 mengharuskan literasi digital menjadi keterampilan penting dalam konteks ELT. Tugas guru bahasa Inggris termasuk membantu siswa menjadi melek digital serta memanfaatkan teknologi untuk membantu mereka menggunakannya dengan tepat dan sukses. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan meneliti tantangan yang dihadapi oleh guru bahasa Inggris dalam mengintegrasikan dan menerapkan literasi digital ke dalam ELT. Responden penelitian ini adalah 33 guru bahasa Inggris yang bekerja di SMA Negeri dan Swasta di sekitar Denpasar, Bali. Selain itu, penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif dimana data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner online terbuka, wawancara dan focus group discussion. Kemudian data dianalisis secara kualitatif yang terdari dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ditemukan bahwa beragam tantangan dihadapi oleh guru bahasa Inggris dalam menerapkan literasi digital di konteks ELT. Tantangan yang dihadapi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang muncul dari internal dan eksternal guru bahasa Inggris.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"1 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140365882","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewa Ayu, Ari Wiryadi, Putu Ayu, Paramita Dharmayanti, Gusti Agung, Putri Wirastuti, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menemukan korelasi antara motivasi dan kemampuan berbicara bahasa Inggris pada mahasiswa ekonomi di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Sampel yang digunakan berjumlah 36 orang yang diambil menggunakan teknik kluster random sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket motivasi dan penilaian kinerja. Data yang ditemukan diolah menggunakan Pearson Product Moment Correlation berbantuan SPSS 27.0. Hasil dari analisis memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dan kemampuan berbicara bahasa Inggris dari mahasiswa ekonomi di Universitas Mahasaraswati Denpasar, dengan nilai r sebesar 0.431 yang dapat dikategorikan sebagai hubungan yang cukup tinggi.
本研究是一项定量研究,旨在找出登巴萨玛哈萨拉斯瓦蒂大学(Mahasaraswati University Denpasar)经济学专业学生的学习动机与英语口语能力之间的相关性。研究采用分组随机抽样技术,抽取了 36 名样本。使用的工具是动机问卷和成绩评估。在 SPSS 27.0 的辅助下,使用皮尔逊乘积矩相关法对所发现的数据进行了处理。分析结果表明,登巴萨玛哈萨拉斯瓦蒂大学经济学专业学生的学习动机与英语口语能力之间存在显著的正相关关系,r 值为 0.431,可归类为中高相关关系。
{"title":"MOTIVATION AND ENGLISH-SPEAKING ABILITY OF THE ECONOMICS STUDENTS","authors":"Dewa Ayu, Ari Wiryadi, Putu Ayu, Paramita Dharmayanti, Gusti Agung, Putri Wirastuti, Universitas Mahasaraswati Denpasar","doi":"10.36733/jsp.v14i1.8577","DOIUrl":"https://doi.org/10.36733/jsp.v14i1.8577","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menemukan korelasi antara motivasi dan kemampuan berbicara bahasa Inggris pada mahasiswa ekonomi di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Sampel yang digunakan berjumlah 36 orang yang diambil menggunakan teknik kluster random sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket motivasi dan penilaian kinerja. Data yang ditemukan diolah menggunakan Pearson Product Moment Correlation berbantuan SPSS 27.0. Hasil dari analisis memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dan kemampuan berbicara bahasa Inggris dari mahasiswa ekonomi di Universitas Mahasaraswati Denpasar, dengan nilai r sebesar 0.431 yang dapat dikategorikan sebagai hubungan yang cukup tinggi.","PeriodicalId":109491,"journal":{"name":"Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)","volume":"96 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140366145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}