Sistem budidaya minapadi mendapatkan hasil panen ganda berupa padi dan ikan dalam waktu yang relatif sama. Ikan nila (O. niloticus) menjadi salah satu pilihan kultivan untuk dibudidayakan di sistem budidayaminapadi karena pertumbuhannya relatif cepat. Budidaya ikan nila dengan sistem minapadi pada siklus sebelumnya banyak mengalami kematian dikarenakan suhu yang terlalu tinggi, salah satu cara yang dapatdilakukan yaitu dengan penambahan debit air untuk meningkatkan oksigen terlarut. Debit air yang bertambah mengakibatkan jumlah oksigen terlarut meningkat dengan meningkatnya oksigen nafsu makan ikan akanmeningkat dan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan.Ikan uji yang digunakan adalah benih nila (O. niloticus) dengan bobot rata-rata 27.56±1,69 g/ekor, panjang rata rata 13,45±0,44 cm/ekor dan ditebar sebanyak 1000 ekor pada luasan 800m2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap 2 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (debit air 1,5 L/detik), B (debit air 0,5 L/detik). Data yang didapatkan diuji dengan uji t dengan menggunakan SPSS versi 24. Data yang diamati meliputi laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, kelulushidupan, produksi biomassa ikan, produksi biomassa padi dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A (Debit air 1,5 L/detik) memberikan nilai laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, kelulushidupan dan produksi biomassa ikan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perlakuan B (Debit air 0,5 L/detik) yaitu SGR: 3,50±0,05%/hari, FCR: 1,11 ±0,10, SR: 92,60±2,41%, dan Produksi ikan: 0,26±0,01 kg tiap m2. Pada hasil produksi padi perlakuan B lebih besar daripada perlakuan A yaitu 6,57 ± 0,61 kwintal. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah debit air 1,5 L/detik memberikan nilai SGR, SR, dan biomassa ikan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan debit air 0,5 L/detik, namun kedua perlakuan yang diberikan memberikan hasil yang sama terhadap nilai FCR. Debit air0,5 L/detik memberikan nilai biomassa padi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan debit air 1,5 L/detik. Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan nila (O. niloticus) pada sistem budidaya minapadi.
米纳帕迪栽培系统在相对较长的时间内获得了水稻和鱼类的双重作物。凤尾鱼(O. niloticus)是几种植物在米纳帕迪植物系统中生长的选择之一,因为它的生长速度相对较快。在过去的一个周期中,养殖尼拉鱼的数量导致了许多因温度过高而导致的死亡。随着水的流动,溶解的氧气数量的增加,鱼的食欲会增加,直接影响它的生长。测试使用的是种子罗非鱼鱼(O niloticus)的平均重量27。56±1.69 g -尾巴,平均长度13.45±44厘米-尾巴和填满的多达1000只把800m2。本研究采用随机设计的实验方法,完成2种治疗方法和5次重复。本研究采用A治疗(引水1.5 L/秒),B治疗(引水0.5 L/秒)。通过SPSS版本24测试获得的数据。所观察的数据包括特定的生长速度、饲料转化率、生命输出、鱼类生物质量、稻米生物质量和水质。研究结果表明,A(借记卡水1.5 L /秒)待遇给出,具体价值增长率的比例,kelulushidupan和生物量生产鱼的饲料转化率更好的待遇相比B水0.5 L /秒(借记卡)即SGR: 3.5±0.05% /一天,FCR: 1,11±0,10,SR: 92.60±2,41%,生产鱼:ketebalan 0,26±0,01公斤每平方米。对水稻产量B大于待遇待遇即6.57±0,61 kwintal。这项研究得出的结论是,通过1.5 L/秒的排水量,鱼的SGR、SR和生物量比0.5 L/秒的排水量要高得多,但这两种治疗方法对FCR值的结果都是一样的。空0.5 L/秒的放电提供了比水1.5 L/秒更大的生物米量。维持介质中的水质与minapadi培养系统的尼拉鱼(O. niloticus)养殖所需的范围相当。
{"title":"PERFORMA PERTUMBUHAN, KELULUSHIDUPAN, DAN PRODUKSI BIOMASSA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN DEBIT AIR YANG BERBEDA PADA SISTEM BUDIDAYA MINAPADI DI DUSUN KANDHANGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA","authors":"M. K. Anam, F. Basuki, L. L. Widowati","doi":"10.14710/SAT.V1I1.2456","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/SAT.V1I1.2456","url":null,"abstract":"Sistem budidaya minapadi mendapatkan hasil panen ganda berupa padi dan ikan dalam waktu yang relatif sama. Ikan nila (O. niloticus) menjadi salah satu pilihan kultivan untuk dibudidayakan di sistem budidayaminapadi karena pertumbuhannya relatif cepat. Budidaya ikan nila dengan sistem minapadi pada siklus sebelumnya banyak mengalami kematian dikarenakan suhu yang terlalu tinggi, salah satu cara yang dapatdilakukan yaitu dengan penambahan debit air untuk meningkatkan oksigen terlarut. Debit air yang bertambah mengakibatkan jumlah oksigen terlarut meningkat dengan meningkatnya oksigen nafsu makan ikan akanmeningkat dan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan.Ikan uji yang digunakan adalah benih nila (O. niloticus) dengan bobot rata-rata 27.56±1,69 g/ekor, panjang rata rata 13,45±0,44 cm/ekor dan ditebar sebanyak 1000 ekor pada luasan 800m2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap 2 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (debit air 1,5 L/detik), B (debit air 0,5 L/detik). Data yang didapatkan diuji dengan uji t dengan menggunakan SPSS versi 24. Data yang diamati meliputi laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, kelulushidupan, produksi biomassa ikan, produksi biomassa padi dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A (Debit air 1,5 L/detik) memberikan nilai laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, kelulushidupan dan produksi biomassa ikan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perlakuan B (Debit air 0,5 L/detik) yaitu SGR: 3,50±0,05%/hari, FCR: 1,11 ±0,10, SR: 92,60±2,41%, dan Produksi ikan: 0,26±0,01 kg tiap m2. Pada hasil produksi padi perlakuan B lebih besar daripada perlakuan A yaitu 6,57 ± 0,61 kwintal. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah debit air 1,5 L/detik memberikan nilai SGR, SR, dan biomassa ikan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan debit air 0,5 L/detik, namun kedua perlakuan yang diberikan memberikan hasil yang sama terhadap nilai FCR. Debit air0,5 L/detik memberikan nilai biomassa padi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan debit air 1,5 L/detik. Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan nila (O. niloticus) pada sistem budidaya minapadi.","PeriodicalId":109911,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121045264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah salah satu ikan air payau yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk terus dikembangkan, pada kegiatan budidaya biaya pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Pakan yang dikonsumsi ikan sebaiknya memiliki nutrisi yang mudah dicerna dan diserap dengan baik oleh ikan, sehingga pakan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ikan. Pemanfaatan pakan dapat dicapai dengan penambahan eksogen enzim pencernaan pada pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis terbaik penambahan eksogen enzim pencernaan dengan merek dagang BioEnzyme terhadap pertumbuhan, efesiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan bandeng (C. chanos).Metode penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hewan uji adalah ikan bandeng (C. chanos) dengan bobot 2,68±0,24 g/ekor, dengan padat tebar 10 ekor/20 L. Pakan diberikan 3 kali sehari pada jam 08:00, 12:00 dan 16:00, secara at satiation selama 42 hari. Perlakuan adalah penambahan eksogen enzim pencernaan dengan dosis 0% (A); 0,05% (B); 0,1% (C) dan 0,15% (D). Data yang diamati meliputi: Protein Effeciency Ratio (PER), Efesiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Specific Growth Rate (SGR), Survival Rate (SR) dan kualitas air. Penambahan eksogen enzim pencernaan dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap Protein Effeciency Ratio (PER) dan Specific Growth Rate (SGR), berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap Efesiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap Survival Rate (SR) dan tidak mempengaruhi kualitas air. Dosis eksogen enzim pencernaan terbaik ditemukan pada ikan bandeng (C. chanos) yang diberi pakan dengan kandungan enzim pencernaan 0,05% (B) dan mampu menghasilkan nilai PER 1,69±0,03%, EPP 68,66±1,40%, SGR 2,46±0,18%/hari dan SR 100%. Kualitas air pemeliharaan masih dalam kisaran baik untuk kehidupan ikan bandeng (C. chanos).
{"title":"PENAMBAHAN EKSOGEN ENZIM PENCERNAAN DALAM PAKAN BUATAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN EFESIENSI PEMANFAATAN PAKAN IKAN BANDENG (Chanos chanos)","authors":"T. Susanto, A. Sudaryono, Pinandoyo Pinandoyo","doi":"10.14710/SAT.V1I1.2455","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/SAT.V1I1.2455","url":null,"abstract":"Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah salah satu ikan air payau yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk terus dikembangkan, pada kegiatan budidaya biaya pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Pakan yang dikonsumsi ikan sebaiknya memiliki nutrisi yang mudah dicerna dan diserap dengan baik oleh ikan, sehingga pakan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ikan. Pemanfaatan pakan dapat dicapai dengan penambahan eksogen enzim pencernaan pada pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis terbaik penambahan eksogen enzim pencernaan dengan merek dagang BioEnzyme terhadap pertumbuhan, efesiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan bandeng (C. chanos).Metode penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hewan uji adalah ikan bandeng (C. chanos) dengan bobot 2,68±0,24 g/ekor, dengan padat tebar 10 ekor/20 L. Pakan diberikan 3 kali sehari pada jam 08:00, 12:00 dan 16:00, secara at satiation selama 42 hari. Perlakuan adalah penambahan eksogen enzim pencernaan dengan dosis 0% (A); 0,05% (B); 0,1% (C) dan 0,15% (D). Data yang diamati meliputi: Protein Effeciency Ratio (PER), Efesiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Specific Growth Rate (SGR), Survival Rate (SR) dan kualitas air. Penambahan eksogen enzim pencernaan dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap Protein Effeciency Ratio (PER) dan Specific Growth Rate (SGR), berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap Efesiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap Survival Rate (SR) dan tidak mempengaruhi kualitas air. Dosis eksogen enzim pencernaan terbaik ditemukan pada ikan bandeng (C. chanos) yang diberi pakan dengan kandungan enzim pencernaan 0,05% (B) dan mampu menghasilkan nilai PER 1,69±0,03%, EPP 68,66±1,40%, SGR 2,46±0,18%/hari dan SR 100%. Kualitas air pemeliharaan masih dalam kisaran baik untuk kehidupan ikan bandeng (C. chanos).","PeriodicalId":109911,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125444600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang relatif lambat disebabkan oleh kecernaan pakan yang kurang maksimal, sehingga nutrisi dalam pakan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Enzim papain dan probiotik dalam pakan mampu meningkatkan pemanfaatan pakan. Enzim papain berperan dalam memecah protein menjadi senyawa lebih sederhana, sehingga mudah diserap ke dalam tubuh. Sedangkan mikroba probiotik yang ada dalam saluran pencernaan menghasilkan enzim eksogenus yang dapat meningkatkan kecernaan pakan dan penyerapan nutrisi dari pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik dan enzim dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan gurami. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gurami dengan bobot tubuh rata-rata sebesar 7,7±0,26 g/ekor, dengan kepadatan sebanyak 1 ekor/2 liter air. Metode penelitian ini menggunakan experimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap pola faktorial (2x2). Faktor yang digunakan adalah enzim papain dan probiotik. Masing-masing faktor diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pakan dengan pemberian enzim papain sebesar 0,25 g/kg pakan (E1) dan 0,5 g/kg pakan (E2). Faktor kedua adalah pemberian pakan dengan probiotik sebesar 10 ml/kg pakan (P1) dan 15 ml/kg pakan (P2). Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), tingkat konsumsi pakan total (TKP), rasio efisiensi protein (PER), dan kelulushidupan (SR). Berdasar pada hasil yang telah diperoleh diketahui bahwa pakan dengan penambahan enzim papain sebesar 0,25 g/kg pakan dan probiotik sebesar 15 ml/kg pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai EPP dan PER ikan gurami. Namun, pakan tersebut memberikan pengaruh yang sama (P>0,05) terhadap nilai RGR, TKP, dan SR ikan gurami. Hasil tersebut tidak menunjukkan interaksi pada semua variabel. Selama penelitian berlangsung, kualitas air ikan gurami masuk dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan gurami (O. gouramy).
{"title":"PENGARUH ENZIM PAPAIN DAN PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP TINGKAT EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)","authors":"R. Mareta, Subandiyono Subandiyono, S. Hastuti","doi":"10.14710/SAT.V1I1.2452","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/SAT.V1I1.2452","url":null,"abstract":"Pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang relatif lambat disebabkan oleh kecernaan pakan yang kurang maksimal, sehingga nutrisi dalam pakan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Enzim papain dan probiotik dalam pakan mampu meningkatkan pemanfaatan pakan. Enzim papain berperan dalam memecah protein menjadi senyawa lebih sederhana, sehingga mudah diserap ke dalam tubuh. Sedangkan mikroba probiotik yang ada dalam saluran pencernaan menghasilkan enzim eksogenus yang dapat meningkatkan kecernaan pakan dan penyerapan nutrisi dari pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik dan enzim dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan gurami. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gurami dengan bobot tubuh rata-rata sebesar 7,7±0,26 g/ekor, dengan kepadatan sebanyak 1 ekor/2 liter air. Metode penelitian ini menggunakan experimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap pola faktorial (2x2). Faktor yang digunakan adalah enzim papain dan probiotik. Masing-masing faktor diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pakan dengan pemberian enzim papain sebesar 0,25 g/kg pakan (E1) dan 0,5 g/kg pakan (E2). Faktor kedua adalah pemberian pakan dengan probiotik sebesar 10 ml/kg pakan (P1) dan 15 ml/kg pakan (P2). Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), tingkat konsumsi pakan total (TKP), rasio efisiensi protein (PER), dan kelulushidupan (SR). Berdasar pada hasil yang telah diperoleh diketahui bahwa pakan dengan penambahan enzim papain sebesar 0,25 g/kg pakan dan probiotik sebesar 15 ml/kg pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai EPP dan PER ikan gurami. Namun, pakan tersebut memberikan pengaruh yang sama (P>0,05) terhadap nilai RGR, TKP, dan SR ikan gurami. Hasil tersebut tidak menunjukkan interaksi pada semua variabel. Selama penelitian berlangsung, kualitas air ikan gurami masuk dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan gurami (O. gouramy).","PeriodicalId":109911,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122971280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fika Ainallaudia Fissabela, Suminto Suminto, Ristiawan Agung Nugroho
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan recombinant Growth Hormone (rGH) pada pakan komersial dengan dosis berbeda terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan dan mengetahui perlakuan pemberian recombinant Growth Hormone (rGH) pada pakan komersial yang memberikan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin (P. pangasius) yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah Tengah pada 14 November – 15 Januari 2016. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan patin (P. Pangasius), dengan benih 0,9 - 1,4 g. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yakni, perlakuan A (pakan + 0 mg/kg), B (pakan + 1 mg/kg), C (pakan + 2 mg/kg), dan D (pakan + 3 mg/kg). Pembuatan larutan rGH untuk 1 kg pakan adalah pencampuran rGH sesuai dosis ditambah kuning telur 20 ml + larutan Phosphate Buffered Saline (PBS) 100 ml, dicampur & disemprotkan secara merata ke pakan dan diberikan secara at satiation sehari 2 kali. Data yang diamati meliputi TKP, EPP, PER, SGR, SR dan kualitas air. Data dianalisa menggunakan ANOVA untuk melihat perbedaannya, kemudian jika terdapat perbedaan maka dilakukan uji wilayah Duncan untuk melihat perlakuan terbaik. Pendederan benih berlangsung selama 63 hari. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi rGH dan pakan komersial, menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, SGR, panjang mutlak dan SR. Perlakun terbaik terhadap TKP, EPP, PER, SGR, dan SR adalah perlakuan C dengan nilai TKP sebesar 670,36±26,11 gram, EPP sebesar 58,49±0,92%, PER sebesar 1,13±0,02%, SGR sebesar 4,60±0,02%, dan kelulushidupan sebesar 73,33±2,89%. Sehingga perlakuan penambahan rGH dengan dosis 2 mg/kg menghasilkan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan terbaik untuk ikan patin (P. pangasius).
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN RECOMBINANT GROWTH HORMONE (rGH) DENGAN DOSIS BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN PATIN (P. pangasius)","authors":"Fika Ainallaudia Fissabela, Suminto Suminto, Ristiawan Agung Nugroho","doi":"10.14710/SAT.V1I1.2449","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/SAT.V1I1.2449","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan recombinant Growth Hormone (rGH) pada pakan komersial dengan dosis berbeda terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan dan mengetahui perlakuan pemberian recombinant Growth Hormone (rGH) pada pakan komersial yang memberikan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin (P. pangasius) yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah Tengah pada 14 November – 15 Januari 2016. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan patin (P. Pangasius), dengan benih 0,9 - 1,4 g. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yakni, perlakuan A (pakan + 0 mg/kg), B (pakan + 1 mg/kg), C (pakan + 2 mg/kg), dan D (pakan + 3 mg/kg). Pembuatan larutan rGH untuk 1 kg pakan adalah pencampuran rGH sesuai dosis ditambah kuning telur 20 ml + larutan Phosphate Buffered Saline (PBS) 100 ml, dicampur & disemprotkan secara merata ke pakan dan diberikan secara at satiation sehari 2 kali. Data yang diamati meliputi TKP, EPP, PER, SGR, SR dan kualitas air. Data dianalisa menggunakan ANOVA untuk melihat perbedaannya, kemudian jika terdapat perbedaan maka dilakukan uji wilayah Duncan untuk melihat perlakuan terbaik. Pendederan benih berlangsung selama 63 hari. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi rGH dan pakan komersial, menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, SGR, panjang mutlak dan SR. Perlakun terbaik terhadap TKP, EPP, PER, SGR, dan SR adalah perlakuan C dengan nilai TKP sebesar 670,36±26,11 gram, EPP sebesar 58,49±0,92%, PER sebesar 1,13±0,02%, SGR sebesar 4,60±0,02%, dan kelulushidupan sebesar 73,33±2,89%. Sehingga perlakuan penambahan rGH dengan dosis 2 mg/kg menghasilkan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan terbaik untuk ikan patin (P. pangasius).","PeriodicalId":109911,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132207540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}