Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria yang muncul pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.Faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklamsia terdiri dari umur, paritas, faktor keturunan (genetik), kehamilan kembar, riwayat penyakit yang lalu (Hiperten sikronik, diabetes, penyakit ginjal, dan obesitas Rancangan penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif yang dimaksud untuk mendeskripsikan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian tentang sesuatu keadaan secara objektif Hasil Hasil penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia Di Klinik Bidan Ernita Kota Pekanbaru Tahun 2021didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia pada kategori cukup sebanyak 24 orang (40%).Hal ini sejalan dengan hasiil penelitian Widuri.yang salah satu kesimpulannya mengatakan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian preeklampsia di PuskesmasBerdasarkan uraian dari hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia di klinik Bidan Ernita Kota Pekanbaru Tahun 2021 pada bulan Maret 2021, maka dapat di simpulkan dari penelitian ini bahwa sebagian besar ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan ANC ke Klinik Bidan Ernita memiliki pengetahuan yang cukup tentang preeklampsia yaitu sebanyak 24 orang (48%).
{"title":"Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia Di Klinik Bidan Ernita Pekanbaru Tahun 2021","authors":"Dinda Apriani, Sumia Arsita Sari","doi":"10.58794/jkems.v1i2.508","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i2.508","url":null,"abstract":"Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria yang muncul pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.Faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklamsia terdiri dari umur, paritas, faktor keturunan (genetik), kehamilan kembar, riwayat penyakit yang lalu (Hiperten sikronik, diabetes, penyakit ginjal, dan obesitas Rancangan penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif yang dimaksud untuk mendeskripsikan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian tentang sesuatu keadaan secara objektif Hasil Hasil penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia Di Klinik Bidan Ernita Kota Pekanbaru Tahun 2021didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia pada kategori cukup sebanyak 24 orang (40%).Hal ini sejalan dengan hasiil penelitian Widuri.yang salah satu kesimpulannya mengatakan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian preeklampsia di PuskesmasBerdasarkan uraian dari hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia di klinik Bidan Ernita Kota Pekanbaru Tahun 2021 pada bulan Maret 2021, maka dapat di simpulkan dari penelitian ini bahwa sebagian besar ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan ANC ke Klinik Bidan Ernita memiliki pengetahuan yang cukup tentang preeklampsia yaitu sebanyak 24 orang (48%).","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135088604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eva Oktariani, Eliya Mursyida, None Nurmaliza, Wahyu Ramdhan
Pendahuluan: stunting pada anak masih menjadi masalah gizi balita dunia. Pencegahan kejadian stunting di Indonesia memerlukan pencegahan sedini mungkin dan dilaksanakan sejak calon ibu berusia remaja. Tujuan: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Tangkerang Tengah tentang pengetahuan stunting dan konsumsi tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel berjumlah 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum edukasi, remaja putri memiliki pengetahuan baik (41,3%), pengetahuan cukup (33,3%) dan kurang (25,4%), dan setelah dilakukan edukasi remaja putri memiliki pengetahuan baik (71,4%), pengetahuan cukup (23,8%) dan kurang (4,8%). Sebanyak 45 murid remaja putri memiliki kepatuhan untuk langsung meminum tablet tambah darah setelah edukasi. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang stunting, namun masih ada yang memiliki pengetahuan kurang. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan mengembangkan penelitian berkaitan dengan anemia defisiensi besi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.
{"title":"Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pencegahan Stunting Dan Konsumsi Tablet Tambah Darah","authors":"Eva Oktariani, Eliya Mursyida, None Nurmaliza, Wahyu Ramdhan","doi":"10.58794/jkems.v1i2.500","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i2.500","url":null,"abstract":"Pendahuluan: stunting pada anak masih menjadi masalah gizi balita dunia. Pencegahan kejadian stunting di Indonesia memerlukan pencegahan sedini mungkin dan dilaksanakan sejak calon ibu berusia remaja. Tujuan: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Tangkerang Tengah tentang pengetahuan stunting dan konsumsi tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel berjumlah 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum edukasi, remaja putri memiliki pengetahuan baik (41,3%), pengetahuan cukup (33,3%) dan kurang (25,4%), dan setelah dilakukan edukasi remaja putri memiliki pengetahuan baik (71,4%), pengetahuan cukup (23,8%) dan kurang (4,8%). Sebanyak 45 murid remaja putri memiliki kepatuhan untuk langsung meminum tablet tambah darah setelah edukasi. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang stunting, namun masih ada yang memiliki pengetahuan kurang. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan mengembangkan penelitian berkaitan dengan anemia defisiensi besi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135088436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak perlu mendapatkan zat gizi sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pola makan dan nafsu makan anak mengalami perubahan ketika memasuki usia sekolah pada usia 6-12 tahun. Pada era globalisasi dan semakin berkembangnya kemajuan teknologi terdapat kecenderungan konsumsi makanan fast food pada anak semakin meningkat. Makanan cepat saji merupakan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi tinggi makanan cepat saji diduga dapat menyebabkan obesitas dan kekurangan akan zat gizi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kebiasaan konsumsi fast food pada anak SDN 70 Pekanbaru. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh siswa kelas IV dan V yang berjumlah 274 siswa dengan sampel 70 siswa. Data melalui kuesioner, dan Food Frequency Questionaire (FFQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SDN 70 Rata–rata (41,4%) anak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kebiasaan konsumsi fast food. Sebagian kecil (48,6%) anak memiliki sikap baik kebiasaan konsumsi fast food. Sebagian besar (55,7%) anak sering memiliki kebiasaan konsumsi fast food. Jenis Makanan fast food yang dikonsumsi sosis (64,3%), nugget (58,6%), bakso bakar (72,9%), dan kentang goreng (68,6%) Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan konsumsi fast food pada anak di SDN 70 Pekanbaru, nilai p=0,037< 0,05. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan konsumsi fast food pada anak di SDN 70 Pekanbaru, nilai p=0,226>0,05. Perlunya guru dapat memberikan perhatian dan melakukan pendidikan kesehatan terkait konsumsi makanan siap saji (fast food) serta pengawasan makanan yang dijual di kantin sekolah maupun yang dijual di sekitar sekolah.
{"title":"Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kebiasaan Konsumsi Fast Food Pada Siswa SD N 70 Kota Pekanbaru","authors":"Tengku Hartian, Mustika Hana Harahap","doi":"10.58794/jkems.v1i2.493","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i2.493","url":null,"abstract":"Anak perlu mendapatkan zat gizi sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pola makan dan nafsu makan anak mengalami perubahan ketika memasuki usia sekolah pada usia 6-12 tahun. Pada era globalisasi dan semakin berkembangnya kemajuan teknologi terdapat kecenderungan konsumsi makanan fast food pada anak semakin meningkat. Makanan cepat saji merupakan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi tinggi makanan cepat saji diduga dapat menyebabkan obesitas dan kekurangan akan zat gizi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kebiasaan konsumsi fast food pada anak SDN 70 Pekanbaru. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh siswa kelas IV dan V yang berjumlah 274 siswa dengan sampel 70 siswa. Data melalui kuesioner, dan Food Frequency Questionaire (FFQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SDN 70 Rata–rata (41,4%) anak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kebiasaan konsumsi fast food. Sebagian kecil (48,6%) anak memiliki sikap baik kebiasaan konsumsi fast food. Sebagian besar (55,7%) anak sering memiliki kebiasaan konsumsi fast food. Jenis Makanan fast food yang dikonsumsi sosis (64,3%), nugget (58,6%), bakso bakar (72,9%), dan kentang goreng (68,6%) Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan konsumsi fast food pada anak di SDN 70 Pekanbaru, nilai p=0,037< 0,05. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan konsumsi fast food pada anak di SDN 70 Pekanbaru, nilai p=0,226>0,05. Perlunya guru dapat memberikan perhatian dan melakukan pendidikan kesehatan terkait konsumsi makanan siap saji (fast food) serta pengawasan makanan yang dijual di kantin sekolah maupun yang dijual di sekitar sekolah.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingginya kasus tuberkulosis (TB) dan rendahnya angka capaian pengobatan yang salah satunya diakibatkan putus obat menyebabkan pengobatan memakan waktu yang lebih lama. Selain itu, dapat menyebabkan tingginya kasus Multi Drug Resistance (MDR) dan komplikasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat (OAT) pada pasien TB paru di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dllakukan pada tanggal 9 – 17 juni 2022 di Puskesmas Payung Sekaki. Populasi pada penelitian ini berjumlah 122 kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling sebanyak 53 responden. Hasil penelitian didapatkan dukungan keluarga baik sebanyak 36 responden (67,9%), sedangkan dukungan keluarga buruk sebanyak 17 responden (32,1%). Responden yang patuh minum obat sebanyak 39 responden (73,6%), sedangkan tidak patuh sebanyak 14 responden (26,4%). Berdasarkan hasil uji menggunakan chi-square diperoleh nilai P value = 0,001 < α (0,05) maka Ho ditolak, disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT) pada pasien TB paru. Untuk itu disarankan kepada keluarga selalu memberikan dukungan terhadap penderita agar selalu patuh minum obat.
{"title":"Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Pada Pasien Tb","authors":"None Asniati","doi":"10.58794/jkems.v1i2.480","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i2.480","url":null,"abstract":"Tingginya kasus tuberkulosis (TB) dan rendahnya angka capaian pengobatan yang salah satunya diakibatkan putus obat menyebabkan pengobatan memakan waktu yang lebih lama. Selain itu, dapat menyebabkan tingginya kasus Multi Drug Resistance (MDR) dan komplikasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat (OAT) pada pasien TB paru di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dllakukan pada tanggal 9 – 17 juni 2022 di Puskesmas Payung Sekaki. Populasi pada penelitian ini berjumlah 122 kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling sebanyak 53 responden. Hasil penelitian didapatkan dukungan keluarga baik sebanyak 36 responden (67,9%), sedangkan dukungan keluarga buruk sebanyak 17 responden (32,1%). Responden yang patuh minum obat sebanyak 39 responden (73,6%), sedangkan tidak patuh sebanyak 14 responden (26,4%). Berdasarkan hasil uji menggunakan chi-square diperoleh nilai P value = 0,001 < α (0,05) maka Ho ditolak, disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT) pada pasien TB paru. Untuk itu disarankan kepada keluarga selalu memberikan dukungan terhadap penderita agar selalu patuh minum obat.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135602701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Apriyanto, Sri Aprilianti Idris, Adriatman Rasak, Marni Syahrani Ado
Chitinolytic bacteria are a group of bacteria capable of producing chitinase enzymes. Chitinase enzyme is an enzyme that has the ability to degrade chitin. Chitinolytic bacteria can be isolated from soil and water. Brackish water is a breeding ground for chitinolytic bacteria because brackish water is a habitat for several types of chitin-producing animals such as shrimp, crabs and cuttlefish. This study aims to isolate and identify chitinolytic bacteria in brackish water. The type of research used is a descriptive experiment with the sampling technique carried out by one shot case study. From the observation of the identification of the morphology of bacteria on NA media and the results of the gram staining that has been carried out, the first sample was found to be bacteria with macroscopic characteristics of white, rhizopoid, smooth surface, flat elevation and gram-positive bacilli were found in gram staining. The second sample has morphological characteristics of white, round, smooth surface, convex elevation on gram staining found in the form of vibrio with gram negative.
{"title":"Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik Pada Air Payau Menggunakan Media Kitin Dari Tulang Sotong","authors":"Apriyanto, Sri Aprilianti Idris, Adriatman Rasak, Marni Syahrani Ado","doi":"10.58794/jkems.v1i1.406","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i1.406","url":null,"abstract":"Chitinolytic bacteria are a group of bacteria capable of producing chitinase enzymes. Chitinase enzyme is an enzyme that has the ability to degrade chitin. Chitinolytic bacteria can be isolated from soil and water. Brackish water is a breeding ground for chitinolytic bacteria because brackish water is a habitat for several types of chitin-producing animals such as shrimp, crabs and cuttlefish. This study aims to isolate and identify chitinolytic bacteria in brackish water. The type of research used is a descriptive experiment with the sampling technique carried out by one shot case study. From the observation of the identification of the morphology of bacteria on NA media and the results of the gram staining that has been carried out, the first sample was found to be bacteria with macroscopic characteristics of white, rhizopoid, smooth surface, flat elevation and gram-positive bacilli were found in gram staining. The second sample has morphological characteristics of white, round, smooth surface, convex elevation on gram staining found in the form of vibrio with gram negative.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121419824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Wahyuni, Sara, Yusmaharani, Asuhan Kebidanan, Bidan Praktek Komprehensif, Mandiri
Tujuan penulisan artikel ini adalah Memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir & neonatus serta KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta mendokumentasikan asuhan yang diberikan dalam bentuk SOAP. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care (ANC) di wilayah kerja BPM Hj. Dince Safrina dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity care pada Ny. A dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sudah terlaksanakan dengan baik sesuai dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas serta asuhan BBL dan neonatus. Didalam kasus ini bukan hanya kehamilan saja yang di bahas tetapi juga dilakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin di BPM Hj. Dince Safrina selama masa asuhan dan pemantauan maka dapat diambil kesimpulan bahwa selama asuhan diberikan ibu dapat bersalin normal dan sesuai dengan teori yang ada. Dan setelah asuhan persalinan terlaksana penulis juga melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas serta asuhan neonatus di BPM Hj. Dince Safrina dan di rumah pasien. Selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu maupun bayinya. Pada asuhan continuity care ini di dapati ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi yaitu alat kontrasepsi implant. Setelah asuhan masa nifas terlaksana penulis juga melakukan pemantauan kepada bayi dengan melakukan kunjungan bayi baru lahir di BPM Hj. Dince Safrina dan rumah pasien. Selama asuhan kebidanan pada bayi baru lahir tidak didapati masalah pada bayi.
{"title":"Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny. A Di Bidan Praktek Mandiri Hj. Dince Safrina","authors":"Sri Wahyuni, Sara, Yusmaharani, Asuhan Kebidanan, Bidan Praktek Komprehensif, Mandiri","doi":"10.58794/jkems.v1i1.422","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i1.422","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah Memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir & neonatus serta KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta mendokumentasikan asuhan yang diberikan dalam bentuk SOAP. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care (ANC) di wilayah kerja BPM Hj. Dince Safrina dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity care pada Ny. A dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sudah terlaksanakan dengan baik sesuai dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas serta asuhan BBL dan neonatus. Didalam kasus ini bukan hanya kehamilan saja yang di bahas tetapi juga dilakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin di BPM Hj. Dince Safrina selama masa asuhan dan pemantauan maka dapat diambil kesimpulan bahwa selama asuhan diberikan ibu dapat bersalin normal dan sesuai dengan teori yang ada. Dan setelah asuhan persalinan terlaksana penulis juga melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas serta asuhan neonatus di BPM Hj. Dince Safrina dan di rumah pasien. Selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu maupun bayinya. Pada asuhan continuity care ini di dapati ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi yaitu alat kontrasepsi implant. Setelah asuhan masa nifas terlaksana penulis juga melakukan pemantauan kepada bayi dengan melakukan kunjungan bayi baru lahir di BPM Hj. Dince Safrina dan rumah pasien. Selama asuhan kebidanan pada bayi baru lahir tidak didapati masalah pada bayi.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114990289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penulisan artikel ini adalah memberikan asuhan komprehensif dari masa kehamilan hingga nifas pada NY. A di bpm prapti vidiasningsih. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format Asuhan Kebidanan mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir Hasil asuhan yang diberikan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah dilakukan pada Ny. A diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care (ANC) di wilayah kerja BPM Prapti Vidiasningsih dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara berkelanjutan pada Ny. A dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, BBL, neonates serta nifas. Dalam pemantauan ini dapat disimpulkan bahwa selama asuhan diberikan sudah terlaksana dengan baik, namun masih ada kesenjangan dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan. Selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu maupun bayinya.
{"title":"Auhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A Di BPM Prapti Vidiasningsih","authors":"Amalia Salfadila, Selia Juita","doi":"10.58794/jkems.v1i1.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i1.420","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah memberikan asuhan komprehensif dari masa kehamilan hingga nifas pada NY. A di bpm prapti vidiasningsih. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format Asuhan Kebidanan mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir Hasil asuhan yang diberikan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah dilakukan pada Ny. A diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care (ANC) di wilayah kerja BPM Prapti Vidiasningsih dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara berkelanjutan pada Ny. A dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, BBL, neonates serta nifas. Dalam pemantauan ini dapat disimpulkan bahwa selama asuhan diberikan sudah terlaksana dengan baik, namun masih ada kesenjangan dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan. Selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu maupun bayinya.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133512824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penulisan artikel ini adalah melaksanakan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny.Y di praktek mandiri bidan prapti Vidiasningsih. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format Asuhan Kebidanan mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir Hasil asuhan yang diberikan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah dilakukan pada Ny. A diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care(ANC) di wilayah kerja BPM Prapti Vidiasningsih dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara berkelanjutan pada Ny. Y dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, BBL, neonatus serta nifas. Dalam pemantauan ini dapat disimpulkan bahwa selama asuhan diberikan sudah terlaksana dengan baik, namun masih ada kesenjangan dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan. Setelah asuhan masa nifas terlaksana penulis juga melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas dan asuhan neonatus di BPM Prapti Vidiasningsih dan dirumah pasien. Selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu maupun bayinya.
{"title":"Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. Y Di Bidan Praktek Mandiri Prapti Vidiasningsih","authors":"NursyahriSapriani, Selia Juita","doi":"10.58794/jkems.v1i1.421","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i1.421","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah melaksanakan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny.Y di praktek mandiri bidan prapti Vidiasningsih. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format Asuhan Kebidanan mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir Hasil asuhan yang diberikan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah dilakukan pada Ny. A diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care(ANC) di wilayah kerja BPM Prapti Vidiasningsih dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara berkelanjutan pada Ny. Y dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, BBL, neonatus serta nifas. Dalam pemantauan ini dapat disimpulkan bahwa selama asuhan diberikan sudah terlaksana dengan baik, namun masih ada kesenjangan dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan. Setelah asuhan masa nifas terlaksana penulis juga melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas dan asuhan neonatus di BPM Prapti Vidiasningsih dan dirumah pasien. Selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu maupun bayinya.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115989025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penulisan artikel ini adalah Memberikan asuhan kebidanan secara continuity care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan neonatus serta KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta mendokumentasikan asuhan yang diberikan dalam bentuk SOAP. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care (ANC) di wilayah kerja Bidan Rosita, Amd.keb dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalakansanaan) maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity care pada Ny. V dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sudah terlaksana dengan baik sesuia dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, asuhan BBL neonatus serta nifas dan ada pun yang tidak sesuai teori tidak di lakukan IMD tetapi selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu mau pun bayinya. Pada asuhan continuity care ini dapat ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi yaitu alat kontrasepsi IUD.
{"title":"Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny.V Di Bidan Rosita","authors":"Riska, Andesta Partia, Yusmaharani, Sara Herlina, Asuhan Kebidanan, Bidan Praktek Komprehensif, Mandiri","doi":"10.58794/jkems.v1i1.423","DOIUrl":"https://doi.org/10.58794/jkems.v1i1.423","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah Memberikan asuhan kebidanan secara continuity care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan neonatus serta KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta mendokumentasikan asuhan yang diberikan dalam bentuk SOAP. Asuhan kebidanan pada kunjungan Ante Natal Care (ANC) di wilayah kerja Bidan Rosita, Amd.keb dilakukan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalakansanaan) maka dapat diambil kesimpulan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity care pada Ny. V dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sudah terlaksana dengan baik sesuia dengan teori-teori dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, asuhan BBL neonatus serta nifas dan ada pun yang tidak sesuai teori tidak di lakukan IMD tetapi selama dilakukan asuhan tidak ditemukan masalah yang dapat membahayakan ibu mau pun bayinya. Pada asuhan continuity care ini dapat ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi yaitu alat kontrasepsi IUD.","PeriodicalId":112699,"journal":{"name":"JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132036640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}