Pub Date : 2019-10-27DOI: 10.20956/jipsp.v6i12.6804
Bonny Lantang, S. L. Merly
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan target dan ikan non-target serta untuk mengetahui komposisi spesies, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks dominansi yang ditangkap di Muara ke Area Gudang Arang di Sungai Maro, Kabupaten Merauke. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Random Sampling. Untuk mengetahui keberadaan spesies, dilakukan studi komposisi spesies ikan, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangkapan ikan target adalah 11 spesies dan non-target sebanyak 6 spesies. Kelimpahan hasil tangkapan relatif pada ikan target tertinggi diperoleh pada ikan Bawal putih (Rhinoprenes Pentanemus) dengan nilai 54,47% sedangkan ikan non-target tertinggi berada di White Baung (Cinetodus crassilabri) dengan nilai 82,75%. Indeks keanekaragaman tangkapan spesies ikan target adalah 1,41 sehingga dikategorikan sebagai keanekaragaman sedang, dalam spesies non-target adalah 0,73 dan rendah. Tidak ada jenis yang mendominasi tangkapan, baik ikan target maupun ikan non-target.
{"title":"HASIL TANGKAPAN IKAN TARGET DAN NON TARGET YANG TERTANGKAP DENGAN GILL NET DI MUARA SAMPAI KAWASAN GUDANG ARANG SUNGAI MARO KABUPATEN MERAUKE","authors":"Bonny Lantang, S. L. Merly","doi":"10.20956/jipsp.v6i12.6804","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/jipsp.v6i12.6804","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan target dan ikan non-target serta untuk mengetahui komposisi spesies, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks dominansi yang ditangkap di Muara ke Area Gudang Arang di Sungai Maro, Kabupaten Merauke. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Random Sampling. Untuk mengetahui keberadaan spesies, dilakukan studi komposisi spesies ikan, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangkapan ikan target adalah 11 spesies dan non-target sebanyak 6 spesies. Kelimpahan hasil tangkapan relatif pada ikan target tertinggi diperoleh pada ikan Bawal putih (Rhinoprenes Pentanemus) dengan nilai 54,47% sedangkan ikan non-target tertinggi berada di White Baung (Cinetodus crassilabri) dengan nilai 82,75%. Indeks keanekaragaman tangkapan spesies ikan target adalah 1,41 sehingga dikategorikan sebagai keanekaragaman sedang, dalam spesies non-target adalah 0,73 dan rendah. Tidak ada jenis yang mendominasi tangkapan, baik ikan target maupun ikan non-target.","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133950427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.20956/jipsp.v6i12.7379
Ahmad Rezha Oktari, Muhammad Ridwan, M. Zainuddin, M. Musbir
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memetakan pola pergerakan ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) pada bulan Juli – Oktober 2018 dengan fishing base di Kabupaten Pinrang di Selat Makassar. Data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan dengan mengikuti operasi penangkapan purse seine dan dikombinasikan dengan data sekunder yaitu citra satelit suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diperoleh dari satelit Aqua modis sesuai dengan waktu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dimana data sampling dianalisis dengan menggunakan analisis statistic General Additive Model (GAM) yang menganalisis hasil tangkapan dan beberapa parameter oseanografi. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan analisis dengan tehnik spasial analisis pada sistem informasi geografis (SIG) menggunakan perangkat lunak ArcGis 10.2 sehingga didapatkan pola pergerakan ikan cakalang di Perairan Selat Makassar. Hasil penelitian menunjukkan pola pergerakan ikan cakalang pada bulan Juli sampai Oktober secara signifikan dipengaruhi oleh konsentrasi Klorofil-a. Pola pergerakan ikan cakalang di Perairan Selat Makassar yaitu pada bulan Juli – Agustus 2018 berada di Perairan Pare pare – Barru, Sulawesi selatan dan bulan September gerombolan ikan bergerak ke arah barat lepas pantai. Selanjutnya pada bulan Oktober konsentrasi ikan cenderung bergerak terus ke arah barat mendekati perairan pantai Kotabaru, Kalimantan Selatan. Diduga kuat pola pergerakan ikan cakalang terkait dengan pola distribusi makanan ikan / nutrient yang diindikasikan oleh kondisi klorofil-a.
{"title":"PEMETAAN POLA PERGERAKAN PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT DAN PURSE SEINE DI SELAT MAKASSAR SELAMA JULI-OKTOBER 2018","authors":"Ahmad Rezha Oktari, Muhammad Ridwan, M. Zainuddin, M. Musbir","doi":"10.20956/jipsp.v6i12.7379","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/jipsp.v6i12.7379","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memetakan pola pergerakan ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) pada bulan Juli – Oktober 2018 dengan fishing base di Kabupaten Pinrang di Selat Makassar. Data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan dengan mengikuti operasi penangkapan purse seine dan dikombinasikan dengan data sekunder yaitu citra satelit suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diperoleh dari satelit Aqua modis sesuai dengan waktu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dimana data sampling dianalisis dengan menggunakan analisis statistic General Additive Model (GAM) yang menganalisis hasil tangkapan dan beberapa parameter oseanografi. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan analisis dengan tehnik spasial analisis pada sistem informasi geografis (SIG) menggunakan perangkat lunak ArcGis 10.2 sehingga didapatkan pola pergerakan ikan cakalang di Perairan Selat Makassar. Hasil penelitian menunjukkan pola pergerakan ikan cakalang pada bulan Juli sampai Oktober secara signifikan dipengaruhi oleh konsentrasi Klorofil-a. Pola pergerakan ikan cakalang di Perairan Selat Makassar yaitu pada bulan Juli – Agustus 2018 berada di Perairan Pare pare – Barru, Sulawesi selatan dan bulan September gerombolan ikan bergerak ke arah barat lepas pantai. Selanjutnya pada bulan Oktober konsentrasi ikan cenderung bergerak terus ke arah barat mendekati perairan pantai Kotabaru, Kalimantan Selatan. Diduga kuat pola pergerakan ikan cakalang terkait dengan pola distribusi makanan ikan / nutrient yang diindikasikan oleh kondisi klorofil-a.","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124123646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-30DOI: 10.20956/jipsp.v6i12.7382
Andi Eka Putri Merdekawati, A. Mallawa, Faisal Amir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas pokok PPI Lonrae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2019 di Pangkalan Pendaratan Ikan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus. Data primer meliputi panjang dermaga, jarak antar kapal, lama waktu bertambat kapal dan lama waktu trip, dan ukuran dan jumlah kapal yang berlabuh dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan, data sekunder meliputi produksi hasil tangkapan, perkembangan jumlah dan jenis unit penangkapan, ukuran luas kolam pelabuhan, kedalaman perairan dikumpulkan melalui wawancara. Hasil peneletian bahwa fasilitas pokok yang ada di PPI Lonrae ialah dermaga, kolam pelabuhan, alur keluar masuk pelabuhan, dan daratan pelabuhan. Tingkat pemanfaatan fasilitas-fasilitas pokok di PPI Lonrae yaitu tingkat pemanfaatan dermaga sebesar 108%, kolam pelabuhan sebesar 45,5%, daratan pelabuhan 26%, dan dibutuhkan kedalaman perairan tiga meter. Kesimpulan bahwa panjang dermaga saat ini tidak dapat menampung kapal yang berlabuh sehingga perlu penambahan, kolam pelabuhan dan daratan pelabuhan masih memenuhi, kedalam alur pelayaran keluar masuk kapal perlu diperdalam.
{"title":"ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS POKOK DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN LONRAE KECAMATAN TANETE RIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE, SULAWESI SELATAN","authors":"Andi Eka Putri Merdekawati, A. Mallawa, Faisal Amir","doi":"10.20956/jipsp.v6i12.7382","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/jipsp.v6i12.7382","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas pokok PPI Lonrae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2019 di Pangkalan Pendaratan Ikan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus. Data primer meliputi panjang dermaga, jarak antar kapal, lama waktu bertambat kapal dan lama waktu trip, dan ukuran dan jumlah kapal yang berlabuh dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan, data sekunder meliputi produksi hasil tangkapan, perkembangan jumlah dan jenis unit penangkapan, ukuran luas kolam pelabuhan, kedalaman perairan dikumpulkan melalui wawancara. Hasil peneletian bahwa fasilitas pokok yang ada di PPI Lonrae ialah dermaga, kolam pelabuhan, alur keluar masuk pelabuhan, dan daratan pelabuhan. Tingkat pemanfaatan fasilitas-fasilitas pokok di PPI Lonrae yaitu tingkat pemanfaatan dermaga sebesar 108%, kolam pelabuhan sebesar 45,5%, daratan pelabuhan 26%, dan dibutuhkan kedalaman perairan tiga meter. Kesimpulan bahwa panjang dermaga saat ini tidak dapat menampung kapal yang berlabuh sehingga perlu penambahan, kolam pelabuhan dan daratan pelabuhan masih memenuhi, kedalam alur pelayaran keluar masuk kapal perlu diperdalam.","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121139243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-11DOI: 10.20956/jipsp.v6i12.6677
Nuraisyah Nuraisyah, A. Nelwan, St. Aisjah Farhum
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas hasil tangkapan dan hubungannya dengan kondisi oseanografi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2018 yang bertempat di Desa Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, pengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan selama 30 trip. Meliputi pengukuran dan penimbangan hasil tangkapan, perhitungan waktu penarikan tali kolor dan parameter oseanografi. Analisis data dilakukan terhadap produktivitas hasil tangkapan ikan tongkol (E.affinis) dan hubungan produktivitas hasil tangkapan dengan kondisi oseanografi menggunakan uji cobb douglas. Hasil penelitian menunjukkan ikan tongkol yang tertangkap dengan purse seine hidup pada kisaran suhu 27-30OC. Produktivitas penangkapan ikan tongkol dengan purse seine berkisaran antara 1.87 kg/menit - 14.50 kg/menit, dan berdasalkan analisis regresi diketahui bahwa suhu memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas penangkapan.
{"title":"PRODUKTIVITAS PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) MENGGUNAKAN PURSE SEINE DI PERAIRAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KONDISI OSEANOGRAFI","authors":"Nuraisyah Nuraisyah, A. Nelwan, St. Aisjah Farhum","doi":"10.20956/jipsp.v6i12.6677","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/jipsp.v6i12.6677","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas hasil tangkapan dan hubungannya dengan kondisi oseanografi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2018 yang bertempat di Desa Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, pengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan selama 30 trip. Meliputi pengukuran dan penimbangan hasil tangkapan, perhitungan waktu penarikan tali kolor dan parameter oseanografi. Analisis data dilakukan terhadap produktivitas hasil tangkapan ikan tongkol (E.affinis) dan hubungan produktivitas hasil tangkapan dengan kondisi oseanografi menggunakan uji cobb douglas. Hasil penelitian menunjukkan ikan tongkol yang tertangkap dengan purse seine hidup pada kisaran suhu 27-30OC. Produktivitas penangkapan ikan tongkol dengan purse seine berkisaran antara 1.87 kg/menit - 14.50 kg/menit, dan berdasalkan analisis regresi diketahui bahwa suhu memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas penangkapan.","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122317133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-26DOI: 10.20956/JIPSP.V6I11.6381
Rini Sahni Putri, A. R. S. Putri, Suhartono Nurdin, Andi Alamsyah Rivai
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya ikan pelagis besar dan memberikan gambaran kondisi oseanografi di WPP 713 secara temporal dan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data statistik produksi perikanan tangkap serta data citra satelit berupa data suhu permukaan laut dan klorofil-a tahun 2005-2014. Data-data tersebut dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan produksi ikan pelagis besar tertinggi di WPP 713 pada tahun 2014 yaitu sebanyak 172.428 ton dengan Suhu Permukaan Laut (SPL) yaitu sebesar 29.4°C dan kandungan klorofil-a sebesar 0,34 mg m-³. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam manajemen operasi penangkapan ikan pelagis besar di WPP 713 sehingga operasi penangkapan dapat menjadi lebih efesien dan efektif dengan tetap memperhatikan keberlanjutan sumberdaya ikan.Kata Kunci: ikan pelagis besar, klorofil-a, suhu permukaan laut, satelit penginderaan jauh, WPP 713
{"title":"PRODUKSI TANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN 713, INDONESIA","authors":"Rini Sahni Putri, A. R. S. Putri, Suhartono Nurdin, Andi Alamsyah Rivai","doi":"10.20956/JIPSP.V6I11.6381","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/JIPSP.V6I11.6381","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya ikan pelagis besar dan memberikan gambaran kondisi oseanografi di WPP 713 secara temporal dan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data statistik produksi perikanan tangkap serta data citra satelit berupa data suhu permukaan laut dan klorofil-a tahun 2005-2014. Data-data tersebut dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan produksi ikan pelagis besar tertinggi di WPP 713 pada tahun 2014 yaitu sebanyak 172.428 ton dengan Suhu Permukaan Laut (SPL) yaitu sebesar 29.4°C dan kandungan klorofil-a sebesar 0,34 mg m-³. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam manajemen operasi penangkapan ikan pelagis besar di WPP 713 sehingga operasi penangkapan dapat menjadi lebih efesien dan efektif dengan tetap memperhatikan keberlanjutan sumberdaya ikan.Kata Kunci: ikan pelagis besar, klorofil-a, suhu permukaan laut, satelit penginderaan jauh, WPP 713","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"29 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120940496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-26DOI: 10.20956/JIPSP.V6I11.6380
M. Rais, Eddy Hamka, La Ode Parisa
Tuna merupakan salah salah satu jenis ikan ekonomis penting di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas eksport utama sektor perikanan, sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang terencana untuk menjamin keseimbangan antara pemanfaatan dan populasi tuna. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari sebagai pusat pendaratan ikan menunjukkan masih banyak juvenil tuna oleh (bangkumis) tertangkap khususnya pada alat tangkap purse seine. Tujuan dari penelitan ini yaitu untuk mengetahui (1) distribusi ukuran panjang menggunakan analisis distribusi frekuensi, (2) Produktivitas penangkapan juvenil tuna yang tertangkap menggunakan analisis CPUE, (3) Sebaran spasial lokasi penangkapan juvenil tuna menggunakan analisis spasial (GIS). Penelitian dilaksanakan pada januari sampai juni 2017 di laut banda dengan Fishing base Pelabuhan Perikanan Samudera. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan purse seine pada 30 Titik penangkapan lalu melakukan pencatatan ukuran panjang dan berat total tagkapan juvenil tuna. Hasil penelitian menunjukkan ukuran juvenil tuna yang tertangkap di laut banda memiliki rentang ukuran 22,5 cm - 55,4 cm. Produktivitas penangkapan dilihat dari nilai CPUE perbulan pada semua alat tangkap purse seine yang menangkap juvenil tuna di laut banda. CPUE tertinggi pada bulan juni dengan nilai 2728 kg per unit penangkapan dan terendah pada bulan maret dan april dengan nilai 1243 kg per unit penangkapan. Lokasi penangkapan juvenil tuna selama penelitian tersebar di wilayah Utara, tenggara dan selatan laut banda (030 LU – 060 LS, 1220 BT – 1240 BT). Penelitian ini memberi berkontribusi dalam perumusan kebijakan pengelolaan perikanan tuna di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara, sehingga stok sumberdaya ikan tuna secara jangka panjang akan terjaga yang pada akhirnya berdampak bagi keberlanjutan ekologi dan ekonomi usaha perikanan tuna. Kata kunci : GIS, CPUE, Produktivitas, PPS Kendari, Tuna
{"title":"DISTRIBUSI JUVENIL TUNA BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI LAUT BANDA","authors":"M. Rais, Eddy Hamka, La Ode Parisa","doi":"10.20956/JIPSP.V6I11.6380","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/JIPSP.V6I11.6380","url":null,"abstract":"Tuna merupakan salah salah satu jenis ikan ekonomis penting di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas eksport utama sektor perikanan, sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang terencana untuk menjamin keseimbangan antara pemanfaatan dan populasi tuna. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari sebagai pusat pendaratan ikan menunjukkan masih banyak juvenil tuna oleh (bangkumis) tertangkap khususnya pada alat tangkap purse seine. Tujuan dari penelitan ini yaitu untuk mengetahui (1) distribusi ukuran panjang menggunakan analisis distribusi frekuensi, (2) Produktivitas penangkapan juvenil tuna yang tertangkap menggunakan analisis CPUE, (3) Sebaran spasial lokasi penangkapan juvenil tuna menggunakan analisis spasial (GIS). Penelitian dilaksanakan pada januari sampai juni 2017 di laut banda dengan Fishing base Pelabuhan Perikanan Samudera. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan purse seine pada 30 Titik penangkapan lalu melakukan pencatatan ukuran panjang dan berat total tagkapan juvenil tuna. Hasil penelitian menunjukkan ukuran juvenil tuna yang tertangkap di laut banda memiliki rentang ukuran 22,5 cm - 55,4 cm. Produktivitas penangkapan dilihat dari nilai CPUE perbulan pada semua alat tangkap purse seine yang menangkap juvenil tuna di laut banda. CPUE tertinggi pada bulan juni dengan nilai 2728 kg per unit penangkapan dan terendah pada bulan maret dan april dengan nilai 1243 kg per unit penangkapan. Lokasi penangkapan juvenil tuna selama penelitian tersebar di wilayah Utara, tenggara dan selatan laut banda (030 LU – 060 LS, 1220 BT – 1240 BT). Penelitian ini memberi berkontribusi dalam perumusan kebijakan pengelolaan perikanan tuna di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara, sehingga stok sumberdaya ikan tuna secara jangka panjang akan terjaga yang pada akhirnya berdampak bagi keberlanjutan ekologi dan ekonomi usaha perikanan tuna. Kata kunci : GIS, CPUE, Produktivitas, PPS Kendari, Tuna","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"47 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116899398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-26DOI: 10.20956/JIPSP.V6I11.6382
Siska Putri Utami, Metusalach Metusalach, N. Amir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengasapan ikan yang dilakukan oleh pengasap ikan di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dan menganalisis kualitas Ikan Cakalang dan Tuna Sirip Kuning Asap di Desa Singa Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan evaluasi. Survei dilakukan untuk mengetahui proses pengasapan dan melihat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pengolah ikan asap yang ada di Desa Singa Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Evaluasi untuk mengetahui kualitas organoleptik bahan baku dari produk ikan asap. Data hasil uji organoleptik dianalisa menggunakan uji-t, anova, dan uji tukey dengan menetapkan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan ikan asap yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Singa menggunakan metode pengasapan panas yang dilakukan secara terbuka dan lama pengasapan yang singkat. Kualitas organoleptik bahan baku ikan cakalang dan tuna sirip kuning setelah dibeli dari penangkap/pelelangan dan sebelum diproses memiliki nilai 8,18 artinya mutu (sangat segar) sesuai dengan SNI 2729:2006, sedangkan kualitas organoleptik bahan baku ikan cakalang dan tuna sirip kuning sesudah pengasapan memiliki nilai 7,2 artinya mutu (segar) sesuai dengan SNI 2725:2013.Ikan cakalang dan tuna sirip kuning asap hanya dapat bertahan 18 - 20 jam disimpan pada suhu kamar, setelah itu produk sudah tidak layak konsumsi. Kata kunci: Asap, cakalang dan tuna sirip kuning, kualitas, pengasapan, tradisional.
{"title":"PROSES PENGASAPAN DAN KUALITAS IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) ASAP DI DESA SINGA KECAMATAN HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA","authors":"Siska Putri Utami, Metusalach Metusalach, N. Amir","doi":"10.20956/JIPSP.V6I11.6382","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/JIPSP.V6I11.6382","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengasapan ikan yang dilakukan oleh pengasap ikan di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dan menganalisis kualitas Ikan Cakalang dan Tuna Sirip Kuning Asap di Desa Singa Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan evaluasi. Survei dilakukan untuk mengetahui proses pengasapan dan melihat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pengolah ikan asap yang ada di Desa Singa Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Evaluasi untuk mengetahui kualitas organoleptik bahan baku dari produk ikan asap. Data hasil uji organoleptik dianalisa menggunakan uji-t, anova, dan uji tukey dengan menetapkan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan ikan asap yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Singa menggunakan metode pengasapan panas yang dilakukan secara terbuka dan lama pengasapan yang singkat. Kualitas organoleptik bahan baku ikan cakalang dan tuna sirip kuning setelah dibeli dari penangkap/pelelangan dan sebelum diproses memiliki nilai 8,18 artinya mutu (sangat segar) sesuai dengan SNI 2729:2006, sedangkan kualitas organoleptik bahan baku ikan cakalang dan tuna sirip kuning sesudah pengasapan memiliki nilai 7,2 artinya mutu (segar) sesuai dengan SNI 2725:2013.Ikan cakalang dan tuna sirip kuning asap hanya dapat bertahan 18 - 20 jam disimpan pada suhu kamar, setelah itu produk sudah tidak layak konsumsi. Kata kunci: Asap, cakalang dan tuna sirip kuning, kualitas, pengasapan, tradisional. ","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126813027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-25DOI: 10.20956/jipsp.v5i10.6376
M. I. Amir, M. Zainuddin, N. Najamuddin, A. R. S. Putri
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi zona potensial penangkapan ikan serta mengestimasi kelimpahan ikan Cakalang di perairan Selat Makassar berbasis data satelit dan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan terdiri dari data primer (titik koordinat penangkapan, suhu permukaan laut, klorofil-a, salinitas, dan jumlah hasil tangkapan) dan data sekunder (citra suhu permukaan laut, klorofil-a, kedalaman, kecepatan arus, dan salinitas). Prediksi kelimpahan ikan cakalang dihitung dengan persamaan multiple regresi kemudian dipetakan dengan teknik sistem informasi georafis. Hasil menunjukkan bahwa zona potensial penangkapan ikan cakalang di perairan selat Makassar pada bulan April – Juli 2018 secara umum berada pada perairan yang lebih dalam. Adapun prediksi kelimpahan ikan cakalang berdasarkan zona potensial penangkapan ikan pada bulan April diperoleh sebanyak 39,6430 ekor/km², pada bulan Mei sebanyak 24,0087 ekor/km², pada bulan Juni sebanyak 18,4314 ekor/km², dan pada bulan Juli sebanyak 8,5404 ekor/km². Kata Kunci: Ikan cakalang, Selat Makassar, kelimpahan, tangkapan
{"title":"PENDUGAAN KELIMPAHAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT DAN TEKNIK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS","authors":"M. I. Amir, M. Zainuddin, N. Najamuddin, A. R. S. Putri","doi":"10.20956/jipsp.v5i10.6376","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/jipsp.v5i10.6376","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi zona potensial penangkapan ikan serta mengestimasi kelimpahan ikan Cakalang di perairan Selat Makassar berbasis data satelit dan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan terdiri dari data primer (titik koordinat penangkapan, suhu permukaan laut, klorofil-a, salinitas, dan jumlah hasil tangkapan) dan data sekunder (citra suhu permukaan laut, klorofil-a, kedalaman, kecepatan arus, dan salinitas). Prediksi kelimpahan ikan cakalang dihitung dengan persamaan multiple regresi kemudian dipetakan dengan teknik sistem informasi georafis. Hasil menunjukkan bahwa zona potensial penangkapan ikan cakalang di perairan selat Makassar pada bulan April – Juli 2018 secara umum berada pada perairan yang lebih dalam. Adapun prediksi kelimpahan ikan cakalang berdasarkan zona potensial penangkapan ikan pada bulan April diperoleh sebanyak 39,6430 ekor/km², pada bulan Mei sebanyak 24,0087 ekor/km², pada bulan Juni sebanyak 18,4314 ekor/km², dan pada bulan Juli sebanyak 8,5404 ekor/km². Kata Kunci: Ikan cakalang, Selat Makassar, kelimpahan, tangkapan","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114269089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-25DOI: 10.20956/JIPSP.V6I11.6379
I. E. Putra, Stephani C. Mangunsong
Pencatatan data pengolahan tuna secara manual kadangkala terjadi kesalahan pencatatan, kehilangan dan kerusakan dokumen data dan proses pencarian data manual yang memerlukan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendigitalisasi pencatatan data pengolahan tuna melalui penggunaan kode internal lot pada setiap tahapan proses pengolahan tuna . Data sampel yaitu berat tuna sejumlah 32,6 ton dari 16 supplier, dan loin yang diproduksi sejumlah 24,5 ton. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan mengamati dan mendeskripkan sistem informasi pada perusahaan pengolahan tuna. Kajian sistem pengolahan tuna dilakukan pada periode 26 Januari-15 Februari 2018 melalui implementasi sistem pada jaringan komputer lokal dengan perangkat komputer, timbangan digital, printer label, dan scanner QR Code dengan penempatan komputer pada tiap tahapan proses yang terdiri dari receiving, cutting, retouching, packing dan stuffing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Informasi label berupa kode quick response code (QR Code) yang berisi kode loin, jenis species, grade, berat loin, kode lot internal, kode supplier, jenis ikan, tanggal pengolahan, dan lokasi penangkapan. Melalui penerapan sistem informasi pengolahan tuna, membantu pengelolaan informasi yang baik untuk memudahkan penelusuran produk tuna. Kata Kunci: Pencatatan, Pengolahan Data Tuna, Ketertelusuran, Digital, Sistem Informasi
{"title":"SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN IKAN TUNA UNTUK KETERTELUSURAN PERIKANAN SKALA KECIL","authors":"I. E. Putra, Stephani C. Mangunsong","doi":"10.20956/JIPSP.V6I11.6379","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/JIPSP.V6I11.6379","url":null,"abstract":"Pencatatan data pengolahan tuna secara manual kadangkala terjadi kesalahan pencatatan, kehilangan dan kerusakan dokumen data dan proses pencarian data manual yang memerlukan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendigitalisasi pencatatan data pengolahan tuna melalui penggunaan kode internal lot pada setiap tahapan proses pengolahan tuna . Data sampel yaitu berat tuna sejumlah 32,6 ton dari 16 supplier, dan loin yang diproduksi sejumlah 24,5 ton. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan mengamati dan mendeskripkan sistem informasi pada perusahaan pengolahan tuna. Kajian sistem pengolahan tuna dilakukan pada periode 26 Januari-15 Februari 2018 melalui implementasi sistem pada jaringan komputer lokal dengan perangkat komputer, timbangan digital, printer label, dan scanner QR Code dengan penempatan komputer pada tiap tahapan proses yang terdiri dari receiving, cutting, retouching, packing dan stuffing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Informasi label berupa kode quick response code (QR Code) yang berisi kode loin, jenis species, grade, berat loin, kode lot internal, kode supplier, jenis ikan, tanggal pengolahan, dan lokasi penangkapan. Melalui penerapan sistem informasi pengolahan tuna, membantu pengelolaan informasi yang baik untuk memudahkan penelusuran produk tuna. Kata Kunci: Pencatatan, Pengolahan Data Tuna, Ketertelusuran, Digital, Sistem Informasi","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130043111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-08DOI: 10.20956/JIPSP.V6I11.6273
Fadli Yunus, Mukti Zainuddin, St. Aisjah Farhum
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara hasil tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) dengan faktor oseanografi dan memetakan Zona Potensial Penangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) di Perairan Selat Makassar. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data lapangan dan parameter oseanografi dari Juli hingga Oktober 2018, kemudian diolah dan dianalisis di Laboratorium Sistem Informasi Perikanan dan Geospasial Kelautan, UNHAS. Metode yang digunakan adalah metode survei untuk memperoleh data primer. Sedangkan data sekunder berupa data citra suhu permukaan laut (SST), Klorofil – a dan Salinitas. Analisis data menggunakan fungsi GAM untuk mengetahui parameter yang paling berpengaruh. Pembuatan peta zona potensial penangkapan ikan tongkol menggunakan Softwere Arcgis. Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan adalah klorofil – a (0.21 – 0.24 mg/m3), suhu permukaan laut (28.5 – 29.5 0C) dan salinitas (32.6 – 33.0 ppt). Zona potensial penangkapan ikan tongkol secara spasial umumnya berada pada titik koordinat antara 3 0 23 ’ 28.37 ’’ LS sampai 5 0 33 ’ 19.33 ’’ LS dan antara 117 0 0 ’43.21 ’’ BT sampai 119 0 34 ’ 31.96 ’’ BT.Kata kunci : Tongkol, zona potensial penangkapan, Klorofil-a, SPL, salinitas, GAM
{"title":"PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus sp ) DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR","authors":"Fadli Yunus, Mukti Zainuddin, St. Aisjah Farhum","doi":"10.20956/JIPSP.V6I11.6273","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/JIPSP.V6I11.6273","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara hasil tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) dengan faktor oseanografi dan memetakan Zona Potensial Penangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) di Perairan Selat Makassar. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data lapangan dan parameter oseanografi dari Juli hingga Oktober 2018, kemudian diolah dan dianalisis di Laboratorium Sistem Informasi Perikanan dan Geospasial Kelautan, UNHAS. Metode yang digunakan adalah metode survei untuk memperoleh data primer. Sedangkan data sekunder berupa data citra suhu permukaan laut (SST), Klorofil – a dan Salinitas. Analisis data menggunakan fungsi GAM untuk mengetahui parameter yang paling berpengaruh. Pembuatan peta zona potensial penangkapan ikan tongkol menggunakan Softwere Arcgis. Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan adalah klorofil – a (0.21 – 0.24 mg/m3), suhu permukaan laut (28.5 – 29.5 0C) dan salinitas (32.6 – 33.0 ppt). Zona potensial penangkapan ikan tongkol secara spasial umumnya berada pada titik koordinat antara 3 0 23 ’ 28.37 ’’ LS sampai 5 0 33 ’ 19.33 ’’ LS dan antara 117 0 0 ’43.21 ’’ BT sampai 119 0 34 ’ 31.96 ’’ BT.Kata kunci : Tongkol, zona potensial penangkapan, Klorofil-a, SPL, salinitas, GAM","PeriodicalId":117173,"journal":{"name":"Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126899670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}