Maria Rina Alfie Oktavia, Indro Sulistyanto, Ismadi
Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala melengkapi fungsi kota yaitu pengembangan sektor-sektor : Pariwisata, pendidikan, industri, perdagangan, budaya dan olahraga. Permasalahan yang timbul baik dari tuntutan manusia,kebutuhan akses cepat menuju area perkantoran, gaya hidup, pengaruh tingkat kemacetan lalu lintas ekonomi maupun tuntutan lahan yang tersedia maka keberadaan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall merupakan salah satu alternatif pilihan fasilitas yang cukup untuk memenuhi tuntutan kebutuhan saat ini dan dapat sebagai investasi dimasa mendatang sesuai kualitas penghuninya. Dalam hal ini baik kualitas fisik bangunan yang menarik, letak yang strategis, dan fasilitas penunjang yang lengkap serta kualitas non fisik yang berupa tingkat privasi yang tinggi, rasa aman, suasanya yang menyenangkan dan nyaman. Konsep dasar perencanaan dan perancangan yang digunakan yaitu Sustainable Design yang berkaitan pada ketiga fungsi bangunan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall. Dimana konsep yang digunakan dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada lokasi perancangan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling mendukung antara objek perancangan dengan lingkungan sekitar, Karena definisi dari Sustainable Design sendiri adalah menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Pendekatan dengan konsep sustainable design akan diterapkan pada perencanaan dan perancangan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall dalam rangka menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Guna meminimalisir kerusakan lingkungan karena dampak global warming.
{"title":"SOLO KONDOMINIUM, HOTEL, AND SHOPING MALL BERPENDEKATAN ARCHITECTURE SUSTAINABLE DESIGN","authors":"Maria Rina Alfie Oktavia, Indro Sulistyanto, Ismadi","doi":"10.36728/jtsa.v24i2.980","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/jtsa.v24i2.980","url":null,"abstract":"Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala melengkapi fungsi kota yaitu pengembangan sektor-sektor : Pariwisata, pendidikan, industri, perdagangan, budaya dan olahraga. Permasalahan yang timbul baik dari tuntutan manusia,kebutuhan akses cepat menuju area perkantoran, gaya hidup, pengaruh tingkat kemacetan lalu lintas ekonomi maupun tuntutan lahan yang tersedia maka keberadaan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall merupakan salah satu alternatif pilihan fasilitas yang cukup untuk memenuhi tuntutan kebutuhan saat ini dan dapat sebagai investasi dimasa mendatang sesuai kualitas penghuninya. Dalam hal ini baik kualitas fisik bangunan yang menarik, letak yang strategis, dan fasilitas penunjang yang lengkap serta kualitas non fisik yang berupa tingkat privasi yang tinggi, rasa aman, suasanya yang menyenangkan dan nyaman. Konsep dasar perencanaan dan perancangan yang digunakan yaitu Sustainable Design yang berkaitan pada ketiga fungsi bangunan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall. Dimana konsep yang digunakan dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada lokasi perancangan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling mendukung antara objek perancangan dengan lingkungan sekitar, Karena definisi dari Sustainable Design sendiri adalah menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Pendekatan dengan konsep sustainable design akan diterapkan pada perencanaan dan perancangan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall dalam rangka menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Guna meminimalisir kerusakan lingkungan karena dampak global warming.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132302418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Joglo merupakan arsitektur tradisional sebagai representasi budaya Jawa terpopuler. Hambatan utama adalah pada aspek keberlanjutannya dalam menghadapi pengaruh global. Akibatnya, eksistensinya di masa mendatang hanya akan tertinggal pada “museum†yang terlepas dari masyarakat/budaya aslinya. Kampung Joglo di Pondokrejo ini sangat unik (anomali) karena ekesitensi rumah joglo masih sangat banyak dan tetap tumbuh. Penelitian ini mendata eksistensi rumah-rumah joglo yang ada serta menganalisis pada empat pilar keberlanjutan (sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya). Pendekatan kualitatif dilakukan pada tahap pendataan dan analisis bangunan, serta dilanjutkan kualitatif melalui wawancara mendalam untuk menganalisis keberlanjutannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi dan jumlah rumah joglo masih sangat banyak dan tetap bertambah dari tahun ke tahun. Semua pilar keberlanjutan adalah terlihat dan jelas dalam lingkungan ini, sehingga dapat menjelaskan eksistensi dan berkelanjutannya.
{"title":"EKSISTENSI DAN KEBERLANJUTAN KAMPUNG JOGLO DALAM MASYARAKAT, BUDAYA DAN LINGKUNGAN ASLINYA","authors":"Baju Arie Wibawa, Kurnia Widiastutui, Velma Nindita","doi":"10.36728/JTSA.V24I1.819","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/JTSA.V24I1.819","url":null,"abstract":"Joglo merupakan arsitektur tradisional sebagai representasi budaya Jawa terpopuler. Hambatan utama adalah pada aspek keberlanjutannya dalam menghadapi pengaruh global. Akibatnya, eksistensinya di masa mendatang hanya akan tertinggal pada “museum†yang terlepas dari masyarakat/budaya aslinya. Kampung Joglo di Pondokrejo ini sangat unik (anomali) karena ekesitensi rumah joglo masih sangat banyak dan tetap tumbuh. Penelitian ini mendata eksistensi rumah-rumah joglo yang ada serta menganalisis pada empat pilar keberlanjutan (sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya). Pendekatan kualitatif dilakukan pada tahap pendataan dan analisis bangunan, serta dilanjutkan kualitatif melalui wawancara mendalam untuk menganalisis keberlanjutannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi dan jumlah rumah joglo masih sangat banyak dan tetap bertambah dari tahun ke tahun. Semua pilar keberlanjutan adalah terlihat dan jelas dalam lingkungan ini, sehingga dapat menjelaskan eksistensi dan berkelanjutannya.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124640539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Wardani, Ratri Septina Saraswati, Fajri Ferdiansyah
Berangkat dari permasalahan bahwa bangunan di kompleks Kantor Kepala Desa Kenalan sudah memerlukan penyesuaian, dengan redesain bangunan sehingga tercipta efisiensi lahan di lingkungan Kantor Desa Kenalan. Setelah menjadi desa wisata di tahun 2017, dan dibangunnya Balai Ekonomi Desa (Balkondes) sebagai prasarana pariwisata oleh BUMN, bersebelahan dengan kantor Pemerintah Desa Kenalan, Aktivitas warga meningkat dengan mulai berdatangannya pengunjung, dan akibat keterbatasan lahan pengunjung memarkir kendaraannya di halaman kantor desa. Dampaknya timbul ketidaknyamanan di lingkungan kantor, terutama bagi kegiatan sekolah PAUD. Pemecahan masalah utama lingkungan PAUD dengan pembuatan desain bangunan baru sehingga murid bisa beraktifitas belajar dan bermain di dalam ruang kelas maupun di taman tanpa terganggu. Lahan yang tersedia sangat terbatas dan memiliki kontur cukup ekstrim, tetapi memiliki potensi alam sungai dan kebun yang memberikan iklim sejuk. Maka dibuat desain bangunan yang menyesuaikan kondisi tersebut, memperhatikan kekuatan konstruksi, estetika, tetapi juga efisiensi bahan, Pada bagian lahan berkontur menggunakan ketinggian lantai berjenjang, sehingga dapat membentuk bangunan dua lantai, dengan fungsi PAUD di dasar dan kantor desa di lantai atas. Bangunan didesain menggunakan konstruksi batu kali, dinding bata, dan memanfaatkan udara alami dengan ventilasi bersilang sehingga memberi keamanan dan kenyamanan pengguna. Pembuatan ramp sebagai pengganti tangga dan pemagaran tepi sungai untuk keamanan siswa.
{"title":"REDESAIN LINGKUNGAN KANTOR DESA KENALAN BERBASIS KONSTRUKSI SEDERHANA DAN PEMANFAATAN BAHAN BANGUNAN LOKAL","authors":"A. Wardani, Ratri Septina Saraswati, Fajri Ferdiansyah","doi":"10.36728/JTSA.V24I1.817","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/JTSA.V24I1.817","url":null,"abstract":"Berangkat dari permasalahan bahwa bangunan di kompleks Kantor Kepala Desa Kenalan sudah memerlukan penyesuaian, dengan redesain bangunan sehingga tercipta efisiensi lahan di lingkungan Kantor Desa Kenalan. Setelah menjadi desa wisata di tahun 2017, dan dibangunnya Balai Ekonomi Desa (Balkondes) sebagai prasarana pariwisata oleh BUMN, bersebelahan dengan kantor Pemerintah Desa Kenalan, Aktivitas warga meningkat dengan mulai berdatangannya pengunjung, dan akibat keterbatasan lahan pengunjung memarkir kendaraannya di halaman kantor desa. Dampaknya timbul ketidaknyamanan di lingkungan kantor, terutama bagi kegiatan sekolah PAUD. Pemecahan masalah utama lingkungan PAUD dengan pembuatan desain bangunan baru sehingga murid bisa beraktifitas belajar dan bermain di dalam ruang kelas maupun di taman tanpa terganggu. Lahan yang tersedia sangat terbatas dan memiliki kontur cukup ekstrim, tetapi memiliki potensi alam sungai dan kebun yang memberikan iklim sejuk. Maka dibuat desain bangunan yang menyesuaikan kondisi tersebut, memperhatikan kekuatan konstruksi, estetika, tetapi juga efisiensi bahan, Pada bagian lahan berkontur menggunakan ketinggian lantai berjenjang, sehingga dapat membentuk bangunan dua lantai, dengan fungsi PAUD di dasar dan kantor desa di lantai atas. Bangunan didesain menggunakan konstruksi batu kali, dinding bata, dan memanfaatkan udara alami dengan ventilasi bersilang sehingga memberi keamanan dan kenyamanan pengguna. Pembuatan ramp sebagai pengganti tangga dan pemagaran tepi sungai untuk keamanan siswa.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127120689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang syarat dengan resiko kecelakaan kerja. Dari sumber-sumber literatur diperoleh data bahwa Kecelakaan kerja pada sektor konstruksi merupakan sektor tertinggi dalam kecelakaan kerja di Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana pelaksanaan keselamatan kerja pada proyek konstruksi. Dalam Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek Pembangunan Interchange Boyolali. Penelitian dilakkukan dengan metode deskriptif. Data diambil melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan questioner. Pengamatan dilakukan pada lokasi kerja, pekerjaan galian tanah, pekerjaan talud, pekerjaan tanah urug, pekerjaan pemadatan tanah dan pekerjaan beton. Hasil analisis data didapat 7 item tindakan K3 dari 10 item tindakan K3 dilokasi kerja sudah dilaksanakan. Tindakan k3 yang belum dilaksanakan adalah memberi barikade pada daerah berbahaya, memberri tanda yang jelas pada daerah berbahaya dan lokasi tidak rapih. Hasil analisi mean jawaban rensponden dalam hal penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sebesar 2,36. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan K3 pada proyek Pembangunan Interchange Boyolali adalah kurang.
{"title":"PELAKSANAAN K3 PADA PROYEK PEMBANGUNAN INTERCHANGE BOYOLALI","authors":"Herman Susila","doi":"10.36728/jtsa.v24i1.820","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/jtsa.v24i1.820","url":null,"abstract":"Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang syarat dengan resiko kecelakaan kerja. Dari sumber-sumber literatur diperoleh data bahwa Kecelakaan kerja pada sektor konstruksi merupakan sektor tertinggi dalam kecelakaan kerja di Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana pelaksanaan keselamatan kerja pada proyek konstruksi. Dalam Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek Pembangunan Interchange Boyolali. Penelitian dilakkukan dengan metode deskriptif. Data diambil melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan questioner. Pengamatan dilakukan pada lokasi kerja, pekerjaan galian tanah, pekerjaan talud, pekerjaan tanah urug, pekerjaan pemadatan tanah dan pekerjaan beton. Hasil analisis data didapat 7 item tindakan K3 dari 10 item tindakan K3 dilokasi kerja sudah dilaksanakan. Tindakan k3 yang belum dilaksanakan adalah memberi barikade pada daerah berbahaya, memberri tanda yang jelas pada daerah berbahaya dan lokasi tidak rapih. Hasil analisi mean jawaban rensponden dalam hal penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sebesar 2,36. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan K3 pada proyek Pembangunan Interchange Boyolali adalah kurang.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131824935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The road network has a very important function, namely as an infrastructure for moving people and goods, encouraging economic growth and equitable development efforts. The frequency of vehicles passing through a road causes the road to become easily worn and damaged. Regular repairs or maintenance are needed so that more severe damage can be avoided. Careful planning is needed by the community so that the road is always in good condition so that it can provide optimal service. Identification of network conditions and road pavement is needed in each region so that appropriate efforts to handle it. The stages of this study include: road network mapping, identification of types of pavement, inventory of road pavement damage and preparation of damage repair plans. The results showed that the existing road network was connected from a small road (alley) to the road to the road to the main road. There are four types of pavement in the research location, namely asphalt road, concrete road, paving road and dirt road, dominated by 18,875 km of asphalt road. Generally the road conditions are still good but damage to some roads is found. Damage found on the asphalt road: drop, divided plate, cracks, damage to the connection cover, and surface damage. On the concrete road, deformation, cracks, disintegration, down edges, patches, holes and damage to the joints were found to be damaged. Damage repair needs to be done as soon as possible so that damage does not spread. Jaringan jalan mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu sebagai prasarana untuk memindahkan orang maupun barang, mendorong pertumbuhan ekonomi dan upaya pemerataan pembangunan. Besarnya frekuensi kendaraan yang melewati sebuah jalan menyebabkan jalan menjadi mudah aus dan rusak. Perbaikan atau pemeliharaan rutin diperlukan agar kerusakan yang lebih parah dapat dihindari. Perencanaan yang matang sangat dibutuhkan masyarakat agar jalan selalu dalam kondisi baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal. Diperlukan identifikasi kondisi jaringan dan perkerasan jalan pada tiap wilayah sehingga tepat upaya penanganannya. Tahapan penelitian ini meliputi: pemetaan jaringan jalan, identifikasi jenis perkerasan, inventarisasi kerusakan perkerasan jalan dan penyusunan rencana perbaikan kerusakan. Hasil penelitian didapatkan jaringan jalan yang ada telah terkoneksi dari jalan kecil (gang) ke jalan lingkungan sampai ke jalan besar. Ada empat jenis perkerasan jalan dilokasi penelitian yaitu jalan aspal, jalan beton, jalan paving dan jalan tanah, dengan didominasi jalan aspal sepanjang 18,875 km. Umumnya kondisi jalan masih baik tetapi dijumpai kerusakan pada beberapa jalan. Pada jalan aspal dijumpai kerusakan : penurunan, pelat terbagi, retak, kerusakan penutup sambungan, dan kerusakan permukaan. Pada jalan beton ditemukan kerusakan deformasi, retak, disintegrasi, pinggir turun, tambalan, lubang dan kerusakan penutup sambungan. Perlu dilakukan perbaikan kerusakan sesegera mungkin agar kerusakan tida
公路网具有非常重要的功能,即作为运送人员和货物、鼓励经济增长和公平发展努力的基础设施。车辆的频繁通过导致道路变得容易磨损和损坏。为了避免更严重的损坏,需要定期修理或保养。社区需要仔细规划,使道路始终处于良好状态,以便提供最佳服务。需要识别每个地区的网络状况和道路路面,以便适当地处理它。本研究的阶段包括:路网制图、路面类型识别、路面损坏清单和损坏修复计划的编制。结果表明:现有路网由小道路(小巷)到大道路再到大道路再到主干道连接。研究区位的路面类型有沥青路面、混凝土路面、铺装路面和土路四种,沥青路面以18875公里为主。总的来说,道路状况仍然良好,但发现一些道路受损。沥青路面上发现的损坏:跌落、分板、裂缝、连接盖板损坏、表面损坏。在混凝土路面上发现变形、裂缝、崩解、下缘、斑块、孔洞、接缝破损。损坏的修复需要尽快进行,这样损坏就不会扩散。Â janingan jalan menpunyai funsi yang sangat penting yitu sebagai prasarana untuk menmendahkan orang maupun barang, mendorong pertumbuhan经济和penbangunan。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Perbaikan atau pemeliharaan rutin diperlukan agar kerusakan yang lebih parah dapat dihindari。perencananan yang matang sangat dibutuhkan masyarakat agar jalan selalu dalam kondisi baik sehinga dapat memberikan pelayanan yang optimal。Diperlukan identifikasi kondisi jaringan an perkerasan jalan pada tiap wilayah seinga upaya penanganannya。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”Hasil penelitian didapatkan jaringan jalan yang ada telah terkoneksi dari jalan kecil (gang) ke jalan lingkungan sampai ke jalan besar。Ada empat jenis perkerasan jalan dilokasi penelitian yitu jalan aspal, jalan beton, jalan铺路dan jalan tanah, dengan didominasi jalan aspal sepanjang 18,875公里。Umumnya kondisi jalan masih baik tetapi dijumpai kerusakan pada beberapa jalan。Pada jalan aspal dijumpai kerusakan: penurunan, pelat terbagi, retak, kerusakan penutup sambungan, dan kerusakan permukaan。Pada jalan beton ditemukan kerusakan deformasi, retak, disintegrasi, pinggir turun, tambalan, lubang dan kerusakan penutup sambungan。Perlu dilakukan perbaikan kerusakan sesegera mungkin agar kerusakan tidak meluas。Kata kunci: jaringan jalan, kondisi, perbaikan kerusakan。
{"title":"EVALUASI KONDISI JARINGAN DAN PERKERASAN JALAN DI LINGKUNGAN KELURAHAN GILINGAN SURAKARTA","authors":"Teguh Yuono, Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono","doi":"10.36728/JTSA.V24I1.824","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/JTSA.V24I1.824","url":null,"abstract":"The road network has a very important function, namely as an infrastructure for moving people and goods, encouraging economic growth and equitable development efforts. The frequency of vehicles passing through a road causes the road to become easily worn and damaged. Regular repairs or maintenance are needed so that more severe damage can be avoided. Careful planning is needed by the community so that the road is always in good condition so that it can provide optimal service. Identification of network conditions and road pavement is needed in each region so that appropriate efforts to handle it. The stages of this study include: road network mapping, identification of types of pavement, inventory of road pavement damage and preparation of damage repair plans. The results showed that the existing road network was connected from a small road (alley) to the road to the road to the main road. There are four types of pavement in the research location, namely asphalt road, concrete road, paving road and dirt road, dominated by 18,875 km of asphalt road. Generally the road conditions are still good but damage to some roads is found. Damage found on the asphalt road: drop, divided plate, cracks, damage to the connection cover, and surface damage. On the concrete road, deformation, cracks, disintegration, down edges, patches, holes and damage to the joints were found to be damaged. Damage repair needs to be done as soon as possible so that damage does not spread. Jaringan jalan mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu sebagai prasarana untuk memindahkan orang maupun barang, mendorong pertumbuhan ekonomi dan upaya pemerataan pembangunan. Besarnya frekuensi kendaraan yang melewati sebuah jalan menyebabkan jalan menjadi mudah aus dan rusak. Perbaikan atau pemeliharaan rutin diperlukan agar kerusakan yang lebih parah dapat dihindari. Perencanaan yang matang sangat dibutuhkan masyarakat agar jalan selalu dalam kondisi baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal. Diperlukan identifikasi kondisi jaringan dan perkerasan jalan pada tiap wilayah sehingga tepat upaya penanganannya. Tahapan penelitian ini meliputi: pemetaan jaringan jalan, identifikasi jenis perkerasan, inventarisasi kerusakan perkerasan jalan dan penyusunan rencana perbaikan kerusakan. Hasil penelitian didapatkan jaringan jalan yang ada telah terkoneksi dari jalan kecil (gang) ke jalan lingkungan sampai ke jalan besar. Ada empat jenis perkerasan jalan dilokasi penelitian yaitu jalan aspal, jalan beton, jalan paving dan jalan tanah, dengan didominasi jalan aspal sepanjang 18,875 km. Umumnya kondisi jalan masih baik tetapi dijumpai kerusakan pada beberapa jalan. Pada jalan aspal dijumpai kerusakan : penurunan, pelat terbagi, retak, kerusakan penutup sambungan, dan kerusakan permukaan. Pada jalan beton ditemukan kerusakan deformasi, retak, disintegrasi, pinggir turun, tambalan, lubang dan kerusakan penutup sambungan. Perlu dilakukan perbaikan kerusakan sesegera mungkin agar kerusakan tida","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122653946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Sumardiningsih, Elvis Umbu Lolo, Widianto Widianto
Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat potensial. Oleh karena itu maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah limbah cair sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku, diantaranya untuk kandungan phospat yang dapat menimbulkan kerugian seperti pertumbuhan ganggang yang cepat dan tidak terkendali, sehingga air menjadi keruh dan berbau yang menyebabkan habisnya kadar oksigen dalam sungai. Salah satu metode untuk menurunkan kandungan phospat yaitu dengan penambahan Poli Aluminium Chlorida (PAC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Poli Aluminium Chlorida (PAC) dengan dosis 0,01 gr/l; 0,02 gr/l; 0,03 gr/l; 0.04 gr/l; dan 0,05 gr/l terhadap kadar phospat dan Total Dissolved Suspended (TDS) pada air limbah Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta serta untuk mengetahui dosis efektif PAC.Metode penelitian dengan melakukan eksperimental di laboratorium. Adapun sampel air limbah diambil dari Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta, sedangkan percobaan dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Pusat Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret Surakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PAC dapat menurunkan kadar phospat dalam air limbah dengan penurunan rata-rata kadar phospat dengan dosis 0,01 gr/l sebesar 35,24 %, dosis 0,02 gr/l sebesar 44,28%, dosis 0,03 gr/l sebesar 49,70 %, dosis 0,04 gr/l sebesar 68,67 % dan 0,05 gr/l sebesar 44,88 % serta menaikkan kadar TDS dengan kenaikan rata-rata kadar TDS dengan dosis 0,01 gr/l sebesar 1,3 %, dosis 0,02 gr/l sebesar 1,9 %, dosis 0,03 gr/l sebesar 2 %, dosis 0,04 gr/l sebesar 3,9 % dan dosis 0,05 gr/l sebesar 4,6 %. Pengaruh pemberian Poli Aluminium Chlorida (PAC) terhadap kadar phospat yaitu pada penambahan Poli Aluminium Chlorida (PAC) dari 0,01 gr/l sampai dengan 0,04 gr/l kadar phospat mengalami penurunan secara optimum yaitu dengan kadar 0,014 mg/l, sedangkan pada penambahan Poli Aluminium Chlorida (PAC) dari 0,04 gr/l sampai dengan 0,05 gr/l mengalami kenaikan. Pengaruh PAC terhadap kadar TDS yaitu bahwa semakin tinggi dosis PAC maka kadar TDS semakin tinggi.
医院的废水是潜在的水源之一。因此,每家医院都必须在符合标准条件的情况下进行污水处理,其中包括磷含量的有害物质,如快速、不受控制的藻类生长,导致水变暗和气味,导致河流中缺氧。降低磷含量的方法之一是加入氯化铝聚。本研究的目的是用0.01克/l的剂量确定氯化铝聚能的效果;0.005 gr / l;0.03 gr / l;0。04 gr / l;和0.05克/l对光磷酸水平和不完全溶解的死水意见一致。至于从苏拉卡塔骨科教授R. Soeharso Surakarta骨科提取的废水样本,而在苏拉卡塔饮用水地区公司(PDAM)进行实验,并于3月11日在亚的斯亚贝市大学(MIPA)进行样本筛查。研究结果表明,PAC的礼物可以降低废水中的phospat水平和平均水平下降phospat 0,01 gr - l 35.24 %,大剂量的剂量0.005 gr - l 44,28%, 0.03 gr - l 49,70大剂量大小,0.04 gr - l 68.67大剂量% 0。05 44.88大小的gr - l %和TDS含量的提高与常规剂量的TDS含量平均上涨0,01 gr - l 130万,剂量0.005 gr - l共计1.9 %,0.03 gr - l大剂量2 %,0.04克/l的剂量为3.9%,0.05克/l的剂量为4.6%。氯化铝多糖对磷含量的影响是,从0.01克/l到0.04克/l磷量的最佳增减为0.014 mg/l,而在0.04克/l增减为0.05克/l。PAC对TDS水平的影响是,PAC剂量越高,TDS含量就越高。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN POLI ALUMINIUM CHLORIDA TERHADAP KADAR PHOSPAT DAN TOTAL DISSOLVED SOLID PADA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA","authors":"S. Sumardiningsih, Elvis Umbu Lolo, Widianto Widianto","doi":"10.36728/jtsa.v24i1.823","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/jtsa.v24i1.823","url":null,"abstract":"Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat potensial. Oleh karena itu maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah limbah cair sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku, diantaranya untuk kandungan phospat yang dapat menimbulkan kerugian seperti pertumbuhan ganggang yang cepat dan tidak terkendali, sehingga air menjadi keruh dan berbau yang menyebabkan habisnya kadar oksigen dalam sungai. Salah satu metode untuk menurunkan kandungan phospat yaitu dengan penambahan Poli Aluminium Chlorida (PAC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Poli Aluminium Chlorida (PAC) dengan dosis 0,01 gr/l; 0,02 gr/l; 0,03 gr/l; 0.04 gr/l; dan 0,05 gr/l terhadap kadar phospat dan Total Dissolved Suspended (TDS) pada air limbah Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta serta untuk mengetahui dosis efektif PAC.Metode penelitian dengan melakukan eksperimental di laboratorium. Adapun sampel air limbah diambil dari Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta, sedangkan percobaan dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Pusat Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret Surakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PAC dapat menurunkan kadar phospat dalam air limbah dengan penurunan rata-rata kadar phospat dengan dosis 0,01 gr/l sebesar 35,24 %, dosis 0,02 gr/l sebesar 44,28%, dosis 0,03 gr/l sebesar 49,70 %, dosis 0,04 gr/l sebesar 68,67 % dan 0,05 gr/l sebesar 44,88 % serta menaikkan kadar TDS dengan kenaikan rata-rata kadar TDS dengan dosis 0,01 gr/l sebesar 1,3 %, dosis 0,02 gr/l sebesar 1,9 %, dosis 0,03 gr/l sebesar 2 %, dosis 0,04 gr/l sebesar 3,9 % dan dosis 0,05 gr/l sebesar 4,6 %. Pengaruh pemberian Poli Aluminium Chlorida (PAC) terhadap kadar phospat yaitu pada penambahan Poli Aluminium Chlorida (PAC) dari 0,01 gr/l sampai dengan 0,04 gr/l kadar phospat mengalami penurunan secara optimum yaitu dengan kadar 0,014 mg/l, sedangkan pada penambahan Poli Aluminium Chlorida (PAC) dari 0,04 gr/l sampai dengan 0,05 gr/l mengalami kenaikan. Pengaruh PAC terhadap kadar TDS yaitu bahwa semakin tinggi dosis PAC maka kadar TDS semakin tinggi.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125175855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada umumnya kawasan yang berpotensi di Indonesia belum dikelola secara baik, sebagian peraturan masih bersifat peraturan secara umum, tetapi belum berfungsi sebagai alat pengendali operasional di lapangan, sehingga diperlukan peraturan yang mampu menjangkau ke arah pengendalian arsitektur bangunan secara tiga dimensional. Penyusunan peraturan bangunan khusus merupakan rancangan pengendalian bangunan kawasan yang diperlukan setelah adanya rencana tata ruang kota, untuk mewujudkan tertib bangunan agar sesuai dengan karakteristik bangunan setempat, pengaturan keselamatan bangunan yang bertujuan agar setiap bangunan dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Pengembangan obyek pariwisata diperlukan langkah yang terpadu untuk menjaga kelestarian dan mutu lingkungan hidupnya, kota Yogyakarta dengan beraneka ragam arsitekturnya dan kawasan wisata yang banyak berperan dalam menyerap wisatawan, akan berdampak pada peningkatan kualitas bangunan dimasa datang dan aktifitas pariwisatanya. Dari masalah tersebut kawasan Cagar Budaya Kraton Yogyakarta sudah memerlukan adanya suatu peraturan bangunan khusus sebagai alat pengendali pembangunan fisik.
{"title":"PERAN PERATURAN BANGUNAN KHUSUS DALAM MENGURANGI PERUBAHAN KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KRATON YOGYAKARTA","authors":"Rully Rully","doi":"10.36728/JTSA.V24I1.822","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/JTSA.V24I1.822","url":null,"abstract":"Pada umumnya kawasan yang berpotensi di Indonesia belum dikelola secara baik, sebagian peraturan masih bersifat peraturan secara umum, tetapi belum berfungsi sebagai alat pengendali operasional di lapangan, sehingga diperlukan peraturan yang mampu menjangkau ke arah pengendalian arsitektur bangunan secara tiga dimensional. Penyusunan peraturan bangunan khusus merupakan rancangan pengendalian bangunan kawasan yang diperlukan setelah adanya rencana tata ruang kota, untuk mewujudkan tertib bangunan agar sesuai dengan karakteristik bangunan setempat, pengaturan keselamatan bangunan yang bertujuan agar setiap bangunan dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Pengembangan obyek pariwisata diperlukan langkah yang terpadu untuk menjaga kelestarian dan mutu lingkungan hidupnya, kota Yogyakarta dengan beraneka ragam arsitekturnya dan kawasan wisata yang banyak berperan dalam menyerap wisatawan, akan berdampak pada peningkatan kualitas bangunan dimasa datang dan aktifitas pariwisatanya. Dari masalah tersebut kawasan Cagar Budaya Kraton Yogyakarta sudah memerlukan adanya suatu peraturan bangunan khusus sebagai alat pengendali pembangunan fisik.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132313199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perdagangan bebas ditandai dengan semakin tingginya mobilitas sumberdaya manusia, modal, teknologi, dan informasi. Komoditi yang diperdagangkan tidak lagi terbatas pada barang dan jasa yang secara telanjang dapat dinikmati oleh indera manusia, berupa perangkat-perangkat keras, tetapi akan mulai merambah pada perangkat lunak atau hak cipta intelektual.Dunia jasa konstruksi dituntut untuk dapat berperan dalam bentuk upaya penanganan proses rancang-bangun secara profesional. Salah satu kendali yang dapat digunakan dalam menunjang profesi dalam rancang-bangun di bidang jasa konstruksi adalah penerapan prinsip-prinsip perancangan dan pelaksanaan pembangunan dalam kesatuan proses membangun . Kegiatan rekayasa bangunan perlu kesiapan dari sejak studi kelayakan, perancangan, pengadaan barang, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, dan lingkungan hidup-termasuk di dalamnya lingkungan binaan.Sebagai pemeran kunci dalam layanan jasa konstruksi, Arsitek merupakan salah satu tenaga ahli yang memberikan kontribusi menentukan di bidang rancang-bangun, dan diharapkan dapat secara profesional berperan pada perancangan dan rekayasa bangunan. Kemampuan profesional ini merupakan salah satu syarat penting untuk mampu bersaing secara bebas dalam era perdagangan bebas. Wawasan Arsitek yang secara profesional mampu menghayati dan menuangkan ide-gagasannya secara runtut dalam kesatuan proses pembangunan yang sistematik, diharapkan dapat menjadi modal dalam mengikuti persaingan bebas, khususnya pada proses perancangan dan rekayasa bangunan. Ada beberapa kelemahan yang sering terjadi dalam proses rancang bangun, berupa kurangnya wawasan Arsitek, baik dari sisi latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, upaya pengembangan wawasan, variasi jenis pekerjaan, dan perannya dalam organisasi-profesi, yang mampu secara menyeluruh dan runtut menggunakan proses pembangunan melalui penerapan prinsip-prinsip perancangan dan rekayasa bangunan. Kondisi tersebut perlu diantisipasi, khususnya akan semakin meningkatnya persaingan dengan layanan jasa konstruksi asing, dengan tenaga ahli yang memiliki tingkat penguasaan informasi, teknologi, dan modal yang memiliki potensi besar untuk melakukan persaingan di era perdagangan bebas. Kata kunci: Arsitek, Prinsip perancangan, Prinsip rekayasa Â
{"title":"BUILD ABILITY DAN DESIGNABILITY SEBAGAI COMPETITIVE ADVANTAGE DI ERA PERDAGANGAN BEBAS","authors":"Indro Sulistyanto","doi":"10.36728/JTSA.V24I1.821","DOIUrl":"https://doi.org/10.36728/JTSA.V24I1.821","url":null,"abstract":"Perdagangan bebas ditandai dengan semakin tingginya mobilitas sumberdaya manusia, modal, teknologi, dan informasi. Komoditi yang diperdagangkan tidak lagi terbatas pada barang dan jasa yang secara telanjang dapat dinikmati oleh indera manusia, berupa perangkat-perangkat keras, tetapi akan mulai merambah pada perangkat lunak atau hak cipta intelektual.Dunia jasa konstruksi dituntut untuk dapat berperan dalam bentuk upaya penanganan proses rancang-bangun secara profesional. Salah satu kendali yang dapat digunakan dalam menunjang profesi dalam rancang-bangun di bidang jasa konstruksi adalah penerapan prinsip-prinsip perancangan dan pelaksanaan pembangunan dalam kesatuan proses membangun . Kegiatan rekayasa bangunan perlu kesiapan dari sejak studi kelayakan, perancangan, pengadaan barang, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, dan lingkungan hidup-termasuk di dalamnya lingkungan binaan.Sebagai pemeran kunci dalam layanan jasa konstruksi, Arsitek merupakan salah satu tenaga ahli yang memberikan kontribusi menentukan di bidang rancang-bangun, dan diharapkan dapat secara profesional berperan pada perancangan dan rekayasa bangunan. Kemampuan profesional ini merupakan salah satu syarat penting untuk mampu bersaing secara bebas dalam era perdagangan bebas. Wawasan Arsitek yang secara profesional mampu menghayati dan menuangkan ide-gagasannya secara runtut dalam kesatuan proses pembangunan yang sistematik, diharapkan dapat menjadi modal dalam mengikuti persaingan bebas, khususnya pada proses perancangan dan rekayasa bangunan. Ada beberapa kelemahan yang sering terjadi dalam proses rancang bangun, berupa kurangnya wawasan Arsitek, baik dari sisi latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, upaya pengembangan wawasan, variasi jenis pekerjaan, dan perannya dalam organisasi-profesi, yang mampu secara menyeluruh dan runtut menggunakan proses pembangunan melalui penerapan prinsip-prinsip perancangan dan rekayasa bangunan. Kondisi tersebut perlu diantisipasi, khususnya akan semakin meningkatnya persaingan dengan layanan jasa konstruksi asing, dengan tenaga ahli yang memiliki tingkat penguasaan informasi, teknologi, dan modal yang memiliki potensi besar untuk melakukan persaingan di era perdagangan bebas. Kata kunci: Arsitek, Prinsip perancangan, Prinsip rekayasa  ","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124109596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}