The problem in this study was the low footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes. This type of research is quasi-experimental using ANOVA 2 x 2 design. The population of this study is 20 people. Sampling used the total sampling technique then carried out a training motivation test with a motivational questionnaire, after the motivational questionnaire data was obtained, it was divided into 5 people per group using the Matching technique so that a sample of 20 athletes was obtained. After the sample was obtained, it was given treatment in 20 meetings. The results of data analysis in this study are 1). There is a significant difference in the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who are given shadow play training and athletes who are given ladder drill training significantly with a significance value of 0.048. 2). There is a significant difference in the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who have high exercise motivation and athletes who have low exercise motivation significantly with a significance value of 0.000. 3). There was no interaction between training variants and exercise motivation on improving the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes with a significance value of 0.759. 4). the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who were given ladder drill training was better than shadow play in the group of athletes who had high training motivation but not significant with a significance value of 0.268. 5). The footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who were given ladder drill training was better than shadow play in the group of athletes who had low training motivation but not significant with a significance value of 0.113.
{"title":"Perbandingan Metode Latihan Dan Motivasi Latihan Terhadap Kemampuan Footwork Atlet Tenis Meja","authors":"Suhermon Suhermon, Arisman Arisman, Siska Siska, Tofikin Tofikin, Ferry Hendriyanto","doi":"10.24036/jst.v6i2.1159","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i2.1159","url":null,"abstract":"The problem in this study was the low footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes. This type of research is quasi-experimental using ANOVA 2 x 2 design. The population of this study is 20 people. Sampling used the total sampling technique then carried out a training motivation test with a motivational questionnaire, after the motivational questionnaire data was obtained, it was divided into 5 people per group using the Matching technique so that a sample of 20 athletes was obtained. After the sample was obtained, it was given treatment in 20 meetings. The results of data analysis in this study are 1). There is a significant difference in the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who are given shadow play training and athletes who are given ladder drill training significantly with a significance value of 0.048. 2). There is a significant difference in the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who have high exercise motivation and athletes who have low exercise motivation significantly with a significance value of 0.000. 3). There was no interaction between training variants and exercise motivation on improving the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes with a significance value of 0.759. 4). the footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who were given ladder drill training was better than shadow play in the group of athletes who had high training motivation but not significant with a significance value of 0.268. 5). The footwork ability of PTM Pasir Pengaraian table tennis athletes who were given ladder drill training was better than shadow play in the group of athletes who had low training motivation but not significant with a significance value of 0.113. ","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128933483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zulhasniati Zulhasniati, Yustinus Yustinus, B. Suhartini
Aktivitas fisik berupa olahraga lari, jalan cepat, skipping dengan intesitas sedang dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif salah satunya adalah memori. Memori jangka pendek memliki peran yang sangat penting dalam kehidupan terutama dalam proses pengelolahan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat memori jangka pendek. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. dengan membahas referensi melalui berbagai jurnal, sumber teori yang relevan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh aktivitas fisik (lari, jalan cepat, skipping) ) yang dilakukan secara rutin dapat menigkatkan kemampuan memori jangka pendek.
{"title":"Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Peningkatan Kemampuan Memori Jangka Panjang","authors":"Zulhasniati Zulhasniati, Yustinus Yustinus, B. Suhartini","doi":"10.24036/jst.v6i2.1182","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i2.1182","url":null,"abstract":"Aktivitas fisik berupa olahraga lari, jalan cepat, skipping dengan intesitas sedang dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif salah satunya adalah memori. Memori jangka pendek memliki peran yang sangat penting dalam kehidupan terutama dalam proses pengelolahan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat memori jangka pendek. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. dengan membahas referensi melalui berbagai jurnal, sumber teori yang relevan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh aktivitas fisik (lari, jalan cepat, skipping) ) yang dilakukan secara rutin dapat menigkatkan kemampuan memori jangka pendek.","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130665158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract Myogenic LBP is a type of pain that can occur between the 12th thoracic vertebrae and the base of the hip or anus. It is caused by the potential for damage or damage to tissues, including blood vessels, fascia, muscles, tendons, cartilage, bone, ligaments, and synovium. The goal of this study was to find out the best way to help people with myogenic LBP engage in physical activity and function normally. This can be done using infrared and messages. Keywords: low back pain (LBP), myogenic, infrared, message Abstrak Myogenic LBP adalah jenis nyeri yang dapat terjadi antara vertebra toraks ke-12 dan dasar pinggul atau anus. Ini disebabkan oleh potensi kerusakan atau kerusakan pada jaringan, termasuk pembuluh darah, fasia, otot, tendon, tulang rawan, tulang, ligamen, dan sinovium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara terbaik untuk membantu orang dengan myogenic LBP menjalani aktivitas fisik dan berfungsi secara normal. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan infrared dan message. Kata kunci: low back pain (LBP), miogenik, infrared, message
摘要 肌源性枸杞痛是一种疼痛,可发生在第 12 胸椎与臀部或肛门底部之间。它是由血管、筋膜、肌肉、肌腱、软骨、骨骼、韧带和滑膜等组织的潜在损伤或损坏引起的。这项研究的目的是找出帮助肌源性膀胱痛患者从事体育活动并正常工作的最佳方法。这可以通过红外线和信息来实现。关键词:腰背痛;肌源性;红外线;信息 Abstrak Myogenic LBP adalah jenis nyeri yang dapat terjadi antara vertebra toraks ke-12 and dasar pinggul atau anus.它的发病部位包括椎体、骨、耳、腱、韧带、韧带、韧带和鼻窦。本研究的目的是为了帮助那些患有肌源性腰椎间盘突出症的人恢复正常的肌功能和运动能力。它可以通过红外线和信息来实现。关键词: 腰背痛、肌源性、红外线、信息
{"title":"Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Miogenik Dengan Metode Infrared Dan Massage","authors":"Danuditya Purna Atmaja, Ainul Ghurri","doi":"10.24036/jst.v6i2.1189","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i2.1189","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Myogenic LBP is a type of pain that can occur between the 12th thoracic vertebrae and the base of the hip or anus. It is caused by the potential for damage or damage to tissues, including blood vessels, fascia, muscles, tendons, cartilage, bone, ligaments, and synovium. The goal of this study was to find out the best way to help people with myogenic LBP engage in physical activity and function normally. This can be done using infrared and messages. \u0000Keywords: low back pain (LBP), myogenic, infrared, message \u0000 \u0000Abstrak \u0000Myogenic LBP adalah jenis nyeri yang dapat terjadi antara vertebra toraks ke-12 dan dasar pinggul atau anus. Ini disebabkan oleh potensi kerusakan atau kerusakan pada jaringan, termasuk pembuluh darah, fasia, otot, tendon, tulang rawan, tulang, ligamen, dan sinovium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara terbaik untuk membantu orang dengan myogenic LBP menjalani aktivitas fisik dan berfungsi secara normal. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan infrared dan message. \u0000Kata kunci: low back pain (LBP), miogenik, infrared, message","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"2021 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131045147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Seyed Mohammad Hoseini Ravesh, Masha Nakhaei Moghadam
Purpose: Cell homeostasis is an essential factor in maintaining cellular health and intracellular mechanisms, which can also be associated with inflammatory factors and increased stress for muscle cell health. Calcium is also a necessary factor in cell health and is to establish homeostasis in the body. This study aimed to investigate the effect of high-intensity training on serum calcium levels in combat women. Method: For this purpose, 18 women karateka in the age range of 17 to 23 years were randomly divided into 2 groups: control (n=7) and exercise ((n=11). The exercise group performed proper exercises to improve karate and aerobic techniques for 6 weeks in the intensities of more than 80% of the maximum heart rate reserve. Physiological indices and blood samples were measured 24 hours before and 48 hours after the training protocol. To measure calcium cell biomarker, the Pars Azmoon calcium kit was used. Research data were analysed by covariance test at the significant level (P≤0.05) using SPSS software version 25. Results: After six weeks of high-intensity training, there was a significant difference in serum calcium levels in the exercise group compared to the control group (P = 0.002). Also, the results within the group showed a significant increase in serum calcium (P = 0.016) in the exercise group compared to baseline conditions. Conclusions: High intensity training seems to increase serum calcium in female athletes, and this can lead to precursors to cellular disorders, muscle damage and increase inflammatory factors and ultimately decrease the performance of female athletes. However, more research is essential in this regard.
{"title":"The Effect Of High-Intensity Exercise Training On Serum Calcium Of Female Combat Athletes","authors":"Seyed Mohammad Hoseini Ravesh, Masha Nakhaei Moghadam","doi":"10.24036/jst.v6i2.1219","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i2.1219","url":null,"abstract":"Purpose: Cell homeostasis is an essential factor in maintaining cellular health and intracellular mechanisms, which can also be associated with inflammatory factors and increased stress for muscle cell health. Calcium is also a necessary factor in cell health and is to establish homeostasis in the body. This study aimed to investigate the effect of high-intensity training on serum calcium levels in combat women. Method: For this purpose, 18 women karateka in the age range of 17 to 23 years were randomly divided into 2 groups: control (n=7) and exercise ((n=11). The exercise group performed proper exercises to improve karate and aerobic techniques for 6 weeks in the intensities of more than 80% of the maximum heart rate reserve. Physiological indices and blood samples were measured 24 hours before and 48 hours after the training protocol. To measure calcium cell biomarker, the Pars Azmoon calcium kit was used. Research data were analysed by covariance test at the significant level (P≤0.05) using SPSS software version 25. Results: After six weeks of high-intensity training, there was a significant difference in serum calcium levels in the exercise group compared to the control group (P = 0.002). Also, the results within the group showed a significant increase in serum calcium (P = 0.016) in the exercise group compared to baseline conditions. Conclusions: High intensity training seems to increase serum calcium in female athletes, and this can lead to precursors to cellular disorders, muscle damage and increase inflammatory factors and ultimately decrease the performance of female athletes. However, more research is essential in this regard.","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122529651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan menunjukkkan bahwa masih kurangnya kemampuan keterampilan Jurus Tunggal Baku mahsiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan. Penelitian ini betujuan untuk menjelaskan kontribusi daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan dan koordinasi gerak terhadap Keterampilan Jurus Tunggal Baku mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi baik tunggal maupun ganda. Populasi penelitian ini berjumlah 107 orang mahasiswa dengan sampel 34 orang yang di ambil secara purposive sampling yaitu mahasiswa laki-laki. Pengukuran data daya ledak otot tungkai menggunakan Vertical jump test untuk mendapatkan Jump Reach Score, kemudian menimbang berat badan sampel selanjutnya di olah dengan rumus nomogram lewis, untuk data daya ledak otot lengan menggunakan medicine ball test, dan koordinasi gerak dengan squat thrust test. Untuk pengumpulan data Keterampilan Jurus Tunggal Baku dibantu oleh tiga orang juri dengan menggunakan kisi-kisi instrumen Keterampilan Jurus Tunggal Baku. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi sebesar 17,97% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku. (2) daya ledak otot lengan memberikan kontribusi sebesar 23,04% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku. (3) koordinasi gerak memberikan konstribusi sebesar 14,98% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku. (4) daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan dan koordinasi gerak memberikan konstribusi sebesar 39,24% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku.
{"title":"Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai, Otot Lengan Dan Koordinasi Gerak Terhadap Keterampilan Jurus Tunggal Baku Pencak Silat","authors":"Sonya Nelson, Fahmil Haris","doi":"10.24036/jst.v6i2.1231","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i2.1231","url":null,"abstract":"Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan menunjukkkan bahwa masih kurangnya kemampuan keterampilan Jurus Tunggal Baku mahsiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan. Penelitian ini betujuan untuk menjelaskan kontribusi daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan dan koordinasi gerak terhadap Keterampilan Jurus Tunggal Baku mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi baik tunggal maupun ganda. Populasi penelitian ini berjumlah 107 orang mahasiswa dengan sampel 34 orang yang di ambil secara purposive sampling yaitu mahasiswa laki-laki. Pengukuran data daya ledak otot tungkai menggunakan Vertical jump test untuk mendapatkan Jump Reach Score, kemudian menimbang berat badan sampel selanjutnya di olah dengan rumus nomogram lewis, untuk data daya ledak otot lengan menggunakan medicine ball test, dan koordinasi gerak dengan squat thrust test. Untuk pengumpulan data Keterampilan Jurus Tunggal Baku dibantu oleh tiga orang juri dengan menggunakan kisi-kisi instrumen Keterampilan Jurus Tunggal Baku. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi sebesar 17,97% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku. (2) daya ledak otot lengan memberikan kontribusi sebesar 23,04% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku. (3) koordinasi gerak memberikan konstribusi sebesar 14,98% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku. (4) daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan dan koordinasi gerak memberikan konstribusi sebesar 39,24% terhadap keterampilan Jurus Tunggal Baku.","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125797368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Satria Armanjaya, Ahmad Nuruhudin, Ziko Fajar Ramadhan, Aditya Trinanda
Research Objectives: To analyze the effect of fixed target training methods and changing target training on the accuracy of kicks on soccer goals. Analyzing the influence of high power and low power on the accuracy of kicks on soccer goals. Analyzing the interaction between training methods and power on the accuracy of kicks on soccer goals on SSB Pringsewu Football School players. Research Methods Experiment with 2 x 2 factorial design. The factorial design involves two factors as independent variables, namely exercise method and leg power. The population of this study were 24 SSB Pringsewu Football School players aged 13 years. The results of the study showed that the results of the training method (fixed targets and changing targets) were 0.035 (<0.05). So there is an influence between fixed target training methods and changing target training on the accuracy of kicks at goal. The sig value for leg power (high and low) was 0.017 (<0.05). So there is an influence between high power and low power on the accuracy of kicks on soccer goals for SSB Pringsewu Football School players. The sig value for Training Method * Power is 0.000 (<0.05). In conclusion, the target training method has changed, resulting in significantly better shot accuracy on goal. High leg power is significantly better than low power. There is an interaction between training methods and power on the accuracy of kicks on goal by SSB Pringsewu Football School players.
{"title":"Pengaruh Metode Latihan Dan Power Tungkai Terhadap Tendangan Ke Gawang Jarak 16 Meter Sepak Bola","authors":"Satria Armanjaya, Ahmad Nuruhudin, Ziko Fajar Ramadhan, Aditya Trinanda","doi":"10.24036/jst.v6i1.1220","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i1.1220","url":null,"abstract":"Research Objectives: To analyze the effect of fixed target training methods and changing target training on the accuracy of kicks on soccer goals. Analyzing the influence of high power and low power on the accuracy of kicks on soccer goals. Analyzing the interaction between training methods and power on the accuracy of kicks on soccer goals on SSB Pringsewu Football School players. Research Methods Experiment with 2 x 2 factorial design. The factorial design involves two factors as independent variables, namely exercise method and leg power. The population of this study were 24 SSB Pringsewu Football School players aged 13 years. The results of the study showed that the results of the training method (fixed targets and changing targets) were 0.035 (<0.05). So there is an influence between fixed target training methods and changing target training on the accuracy of kicks at goal. The sig value for leg power (high and low) was 0.017 (<0.05). So there is an influence between high power and low power on the accuracy of kicks on soccer goals for SSB Pringsewu Football School players. The sig value for Training Method * Power is 0.000 (<0.05). In conclusion, the target training method has changed, resulting in significantly better shot accuracy on goal. High leg power is significantly better than low power. There is an interaction between training methods and power on the accuracy of kicks on goal by SSB Pringsewu Football School players.","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114958831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract This study aims to improve the quality of long jump learning for students at SMKN 1 Makassar. This type of research is classroom action research (PTK) which consists of 4 steps, namely: planning, action, observation and reflection. Classroom action was carried out in several cycles, each cycle consisting of two meetings of 2 x 45 minutes each. Using the media box as a form of long jump game is used to improve long jump learning. Initial long jump data showed that 43% completed from the total frequency 13 and 57% incomplete from the total frequency 17. The results of the performance of the long jump cycle 1 which scored 87.50 were 1 person and 8 people who got 81.3 and 16 who getting a score of 75.00 and 1 person getting a score of 62.5 and 4 people getting a score of 56.3 and the long jump percentage shows 25 students (83.33%) in the complete category and (16.67%) in the incomplete category. The results of the performance of the long jump in cycle 2 which got a score of 87.50 were 9 people and 6 people who got a score of 81.25 and 15 people who got a score of 75. And the percentage of the long jump showed 30 students (100%) in the complete category and (0 %) the long unfinished category and the long jump also increased. The results for the performance of the long jump cycle 1 showed 25 students (83%) in the complete category and 5 students (17%) in the incomplete category. Meanwhile, the results for the long jump performance in cycle 2 showed 30 students (100%) in the complete category and (0% ) incomplete category. Keywords: Long Jump Learning Outcomes, Media Box Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lompat jauh pada siswa SMKN 1 Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 langkah langkah, yakni : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan masing-masing 2 x 45 menit. Dengan menggunakan media box sebagai bentuk permainan lompat jauh gunanya untuk meningkatkan pembelajaran lompat jauh. Data awal lompat jauh menunjukkan 43% tuntas dari jumlah frekuensi 13 dan 57% tidak tuntas dari jumlah frekuensi 17. Hasil dari unjuk kerja lompat jauh siklus 1 yang mendapatkan nilai 87,50 sebanyak 1 orang dan 8 orang yang mendapatkan 81,3 dan 16 yang mendapatkan nilai 75,00 dan 1 orang yang mendapatkan nilai 62,5 dan 4 orang yang mendapatkan nilai 56,3 dan persentase lompat jauh menunjukkan 25 siswa (83,33%) kategori tuntas dan (16,67%) kategori tidak tuntas. Hasil dari unjuk kerja lompat jauh siklus 2 yang mendapatkan nilai 87,50 sebanyak 9 orang dan 6 orang yang mendapatkan nilai 81,25 dan 15 orang yang mendapatkan nilai 75.Dan persentase lompat jauh menunjukkan 30 siswa (100%) kategori tuntas dan (0%) kategori tidak tuntas jauh dan lompatan lompat jauh ikut meningkat. Hasil untuk unjuk kerja lompat jauh siklus 1 menunjukkan 25 siswa (83%) kategori tuntas d
摘要本研究旨在提高望加锡中学中学生跳远学习的质量。这种类型的研究是课堂行动研究(PTK),它包括4个步骤,即:计划、行动、观察和反思。课堂行动分几个周期进行,每个周期包括两次会议,每次会议2 x 45分钟。利用媒体盒作为跳远游戏的一种形式,提高跳远的学习效果。最初的跳远数据显示,43%的人从总频率13完成,57%的人从总频率17不完成。跳远总分87.50的第一轮比赛成绩为81.3分1人8人,75.00分16人,62.5分1人56.3分4人,跳远完好率为25人(83.33%),不完好率为16.67%。跳远第二圈成绩为87.50分的有9人,81.25分的有6人,75分的有15人。跳远的完好率为30人(100%),跳远未完好率为0%,跳远的完好率也有所提高。跳远循环1成绩为25人(83%),不完全5人(17%)。同时,第二周期跳远成绩为30人(100%),不完全(0%)。关键词:跳远学习效果,媒体盒,摘要,Penelitian ini bertujuan untuk, meningkatkan, kualitas, pembelajaran, lompat, jauh, padiswa,望加西Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 langkah langkah, yakni: perencanan, tindakan, observasi dan refleksi。Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan masing-masing 2 × 45分钟。登干,蒙古纳坎媒体箱,sebagai bentuk永久lompat jauh gunanya untuk meningkatkan pembelajan lompat jauh。数据awal lompat jauh menunjukkan 43% tuntas dari jumlah frekuensi 13 dan 57% tidak tuntas dari jumlah frekuensi 17。Hasil dari unjuk kerja lompat jauh siklus 1 yang mendapatkan nilai 87,50 sebanyak 1 orang yang mendapatkan nilai 88,3 dan 16 yang mendapatkan nilai 75,000 dan 1 orang yang mendapatkan nilai 62,5 dan 4 orang yang mendapatkan nilai 56,3 dan persentase lompat jauh menunjukkan 25 siswa (83,33%) kategori tuntas dan (16,67%) kategori tidak tuntas。哈西尔达里unjuk kerja lompat jauh siklus 2 yang mendapatkan nilai 87,50 sebanyak 9 orang dan 6 orang yang mendapatkan nilai 81,25 dan 15 orang yang mendapatkan nilai 75。Dan present ase lompat jauh menunjukkan 30 siswa (100%) kategori tuntas Dan (0%) kategori tidak tuntas jauh Dan lompatan lompat jauh ikut meningkat。Hasil untuk unjuk kerja lompat jauh siklus 1 menunjukkan 25 siswa (83%) kategori tuntas和5 siswa (17%) kategori tidak tuntas。Sedangakan untuk hasil unjuk kerja lompat jauh siklus 2 menunjukkan 30 siswa (100%) kategori tuntas dan (0%) kategori tidak tuntas。Hasil Belajar Lompat Jauh, Media Box
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Dengan Menggunakan Media Box Pada Siswa","authors":"Jumaking Jumaking, W. Wahyudin","doi":"10.24036/jst.v6i1.1227","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i1.1227","url":null,"abstract":"Abstract This study aims to improve the quality of long jump learning for students at SMKN 1 Makassar. This type of research is classroom action research (PTK) which consists of 4 steps, namely: planning, action, observation and reflection. Classroom action was carried out in several cycles, each cycle consisting of two meetings of 2 x 45 minutes each. Using the media box as a form of long jump game is used to improve long jump learning. Initial long jump data showed that 43% completed from the total frequency 13 and 57% incomplete from the total frequency 17. The results of the performance of the long jump cycle 1 which scored 87.50 were 1 person and 8 people who got 81.3 and 16 who getting a score of 75.00 and 1 person getting a score of 62.5 and 4 people getting a score of 56.3 and the long jump percentage shows 25 students (83.33%) in the complete category and (16.67%) in the incomplete category. The results of the performance of the long jump in cycle 2 which got a score of 87.50 were 9 people and 6 people who got a score of 81.25 and 15 people who got a score of 75. And the percentage of the long jump showed 30 students (100%) in the complete category and (0 %) the long unfinished category and the long jump also increased. The results for the performance of the long jump cycle 1 showed 25 students (83%) in the complete category and 5 students (17%) in the incomplete category. Meanwhile, the results for the long jump performance in cycle 2 showed 30 students (100%) in the complete category and (0% ) incomplete category. \u0000Keywords: Long Jump Learning Outcomes, Media Box \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lompat jauh pada siswa SMKN 1 Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 langkah langkah, yakni : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan masing-masing 2 x 45 menit. Dengan menggunakan media box sebagai bentuk permainan lompat jauh gunanya untuk meningkatkan pembelajaran lompat jauh. Data awal lompat jauh menunjukkan 43% tuntas dari jumlah frekuensi 13 dan 57% tidak tuntas dari jumlah frekuensi 17. Hasil dari unjuk kerja lompat jauh siklus 1 yang mendapatkan nilai 87,50 sebanyak 1 orang dan 8 orang yang mendapatkan 81,3 dan 16 yang mendapatkan nilai 75,00 dan 1 orang yang mendapatkan nilai 62,5 dan 4 orang yang mendapatkan nilai 56,3 dan persentase lompat jauh menunjukkan 25 siswa (83,33%) kategori tuntas dan (16,67%) kategori tidak tuntas. Hasil dari unjuk kerja lompat jauh siklus 2 yang mendapatkan nilai 87,50 sebanyak 9 orang dan 6 orang yang mendapatkan nilai 81,25 dan 15 orang yang mendapatkan nilai 75.Dan persentase lompat jauh menunjukkan 30 siswa (100%) kategori tuntas dan (0%) kategori tidak tuntas jauh dan lompatan lompat jauh ikut meningkat. Hasil untuk unjuk kerja lompat jauh siklus 1 menunjukkan 25 siswa (83%) kategori tuntas d","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123469668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to examine the success of Futsal Athletes from Makassar City who won a gold medal at the 17th provincial performance in Bulukumba Sinjai Regency in terms of the physical condition of the players. The study is descriptive research. The sample in this study were 19 Makassar City Futsal Athletes. Data collection techniques in this study included several physical condition tests for futsal, namely the Multi Stage Fitness Test, Vertical Jump Test, 20 meter Run Test, Shuttle Run Test and Leg Dynamometer Test. The results showed that the average endurance of the Athletes was in the less category, while good category was found in the explosive power component. On the other hand, perfect category was experienced in the speed and agility component. Furthermore, the strength component showed a sufficient category. To sum up the 5 physical components needed, 3 physical components are above average and 2 physical components are below average.
{"title":"Prestasi Tim Futsal Kota Makassar Pada Pekan Olahraga Provinsi Ditinjau Dari Kondisi Fisik","authors":"Sulaeman Sulaeman, Yadi Jayadilaga","doi":"10.24036/jst.v6i1.1201","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i1.1201","url":null,"abstract":"This study aims to examine the success of Futsal Athletes from Makassar City who won a gold medal at the 17th provincial performance in Bulukumba Sinjai Regency in terms of the physical condition of the players. The study is descriptive research. The sample in this study were 19 Makassar City Futsal Athletes. Data collection techniques in this study included several physical condition tests for futsal, namely the Multi Stage Fitness Test, Vertical Jump Test, 20 meter Run Test, Shuttle Run Test and Leg Dynamometer Test. The results showed that the average endurance of the Athletes was in the less category, while good category was found in the explosive power component. On the other hand, perfect category was experienced in the speed and agility component. Furthermore, the strength component showed a sufficient category. To sum up the 5 physical components needed, 3 physical components are above average and 2 physical components are below average. \u0000 ","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131558300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen tes keputusan pembeli terhadap produk olahraga. Dalam penelitian ini,kami menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur penelitian adalah: (1) tahap pertama adalah studi literatur,pengumpulan data, dan analisis kebutuhan,(2) tahap kedua adalah perencanaan pengembangan instrumen, dan (3) tahap ketiga adalah uji coba, evaluasi, dan revisi, dan (4) tahap keempat adalah implementasi instrumen. Sebanyak 253 orang berpartisipasi dalam penelitian ini Analisis validitas dan reabilitas yang akan dipergunakan adalah korelasi product-moment untuk uji validitas dan cronbach alpha untuk uji reliabilitas. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah 1) terciptanya instrumen tingkat pengetahuan pembeli . 2) Berdasarkan uji validitas ini, dari 50 butir soal hanya 48 butir soal yang dinyatakan valid,instrumen penelitian keputusan pembeli yang diujikan diperoleh 48 item dengan r-hitung > 0,304 dan dinyatakan valid untuk digunakan dalam pengambilan data penelitian. 3) Hasil yang diperoleh adalah r -hitung = 0,951 dan r tabel 0,304, sehingga nilai r hitung > r tabel, maka instrumen ini dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Kesimpulan. Pengembangan instrumen keputusan pembeli menghasilkan instrumen yang valid dapat mengukur dan mengevaluasi tingkat pengetahuan pembeli terhadap produk olahraga.
{"title":"Pengembangan Instrumen Keputusan Pembeli Terhadap Produk Olahraga","authors":"Nuridin Widya Pranoto, Raihan Alfarobi, Andri Gemaini","doi":"10.24036/jst.v6i1.1222","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i1.1222","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen tes keputusan pembeli terhadap produk olahraga. Dalam penelitian ini,kami menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur penelitian adalah: (1) tahap pertama adalah studi literatur,pengumpulan data, dan analisis kebutuhan,(2) tahap kedua adalah perencanaan pengembangan instrumen, dan (3) tahap ketiga adalah uji coba, evaluasi, dan revisi, dan (4) tahap keempat adalah implementasi instrumen. Sebanyak 253 orang berpartisipasi dalam penelitian ini Analisis validitas dan reabilitas yang akan dipergunakan adalah korelasi product-moment untuk uji validitas dan cronbach alpha untuk uji reliabilitas. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah 1) terciptanya instrumen tingkat pengetahuan pembeli . 2) Berdasarkan uji validitas ini, dari 50 butir soal hanya 48 butir soal yang dinyatakan valid,instrumen penelitian keputusan pembeli yang diujikan diperoleh 48 item dengan r-hitung > 0,304 dan dinyatakan valid untuk digunakan dalam pengambilan data penelitian. 3) Hasil yang diperoleh adalah r -hitung = 0,951 dan r tabel 0,304, sehingga nilai r hitung > r tabel, maka instrumen ini dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Kesimpulan. Pengembangan instrumen keputusan pembeli menghasilkan instrumen yang valid dapat mengukur dan mengevaluasi tingkat pengetahuan pembeli terhadap produk olahraga.","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127816529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The factor of busy working hours causes many people to choose to exercise at night. This study aims to determine the value of cortisol levels in night futsal players. This type of research is descriptive observational research with 15 futsal players as subjects. The data collection technique was carried out by measuring the value of serum cortisol levels using an enzyme linked immunosorbent assay. The results showed that of the 15 subjects, the lowest cortisol level in night futsal players was 0.54 µg/dl and the highest cortisol level was 1.69 µg/dl. Furthermore, the average value of cortisol levels at night futsal players is 1.09 µg/dl. The results of this study revealed that the value of serum cortisol levels in night futsal players was at a normal level Faktor jam kerja yang padat menyebabkan banyak masyarakat memilih berolahraga pada malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar kortisol pada pemain futsal malam hari. Jenis penelitian adalah penelitain deskriptif observasional dengan jumlah subjek 15 orang pemain futsal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengukur nilai kadar kortisol serum menggunakan alat enzyme linked immunosorbent assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 subjek, kadar kortisol paling rendah pada pemain futsal di malam hari adalah 0,54 µg/dl dan kadar kortisol tertinggi adalah 1,69 µg/dl. Selanjutnya, nilai rata-rata kadar kortisol pemain futsal malam hari adalah 1,09 µg/dl. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai kadar kortisol serum pada pemain futsal malam hari berada pada level normal.
工作繁忙的因素使许多人选择在晚上锻炼。本研究旨在确定夜间五人制足球运动员皮质醇水平的值。这类研究是描述性观察性研究,以15名五人制足球运动员为研究对象。数据收集技术是通过使用酶联免疫吸附法测量血清皮质醇水平的值来进行的。结果显示,15名受试者中,夜间五人制运动员皮质醇水平最低为0.54µg/dl,皮质醇水平最高为1.69µg/dl。此外,夜间五人制足球运动员的皮质醇水平平均值为1.09微克/分升。本研究结果显示,夜间五人制足球运动员的血清皮质醇水平处于正常水平。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar kortisol pada保持五人制malam hari。简氏五人制足球,足球观察,足球比赛,足球比赛,足球比赛,足球比赛。孟古纳坎酶联免疫吸附试验。Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15受试者,kadar kortisol paling rendah paada pemain五人制di malam hari adalah 0,54µg/dl, kadar kortisol tertinggi adalah 1,69µg/dl。Selanjutnya, nilai rata-rata kadar kortisol pemain五人制malam hari adal1,09µg/dl。Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai kadar kortisol血清pada维持五人制malam hari berada pada水平正常。
{"title":"Nilai Kadar Kortisol Serum Pada Pemain Futsal Malam Hari","authors":"Yadi Jayadilaga, R. Putra, Melia Handayani","doi":"10.24036/jst.v6i1.1210","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/jst.v6i1.1210","url":null,"abstract":"The factor of busy working hours causes many people to choose to exercise at night. This study aims to determine the value of cortisol levels in night futsal players. This type of research is descriptive observational research with 15 futsal players as subjects. The data collection technique was carried out by measuring the value of serum cortisol levels using an enzyme linked immunosorbent assay. The results showed that of the 15 subjects, the lowest cortisol level in night futsal players was 0.54 µg/dl and the highest cortisol level was 1.69 µg/dl. Furthermore, the average value of cortisol levels at night futsal players is 1.09 µg/dl. The results of this study revealed that the value of serum cortisol levels in night futsal players was at a normal level \u0000Faktor jam kerja yang padat menyebabkan banyak masyarakat memilih berolahraga pada malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar kortisol pada pemain futsal malam hari. Jenis penelitian adalah penelitain deskriptif observasional dengan jumlah subjek 15 orang pemain futsal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengukur nilai kadar kortisol serum menggunakan alat enzyme linked immunosorbent assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 subjek, kadar kortisol paling rendah pada pemain futsal di malam hari adalah 0,54 µg/dl dan kadar kortisol tertinggi adalah 1,69 µg/dl. Selanjutnya, nilai rata-rata kadar kortisol pemain futsal malam hari adalah 1,09 µg/dl. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai kadar kortisol serum pada pemain futsal malam hari berada pada level normal.","PeriodicalId":126073,"journal":{"name":"JURNAL STAMINA","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122233500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}