The Christian Church must play a role in various aspects for the advancement of ministry and quality improvement both internally and externally to the church. The command of the Lord Jesus in Matthew 28:20 “Teach them to do everything that I teach you. And know that I am with you always, even to the end of the age.” This command became the basis for the church to achieve quality improvement. Churches and universities are two parts that cannot be separated in carrying out the Great Commission of Jesus Christ. The Church must play a role in supporting Christian Education through the formation of the character of human resources in the church. Higher Education is a theological kitchen thar influences the quality of the church and the church becomes an educational agent whose role is to support the growth of quality tertiary institutions. The church’s role is to prepare a quality generation and support the efforts of universities in running the education system to achieve quality universities that are able to compete in various situations.
{"title":"Peran Gereja Dalam Akreditasi Perguruan Tinggi Teologi","authors":"Maidiantius Tanyid","doi":"10.46445/nccet.v1i1.693","DOIUrl":"https://doi.org/10.46445/nccet.v1i1.693","url":null,"abstract":"The Christian Church must play a role in various aspects for the advancement of ministry and quality improvement both internally and externally to the church. The command of the Lord Jesus in Matthew 28:20 “Teach them to do everything that I teach you. And know that I am with you always, even to the end of the age.” This command became the basis for the church to achieve quality improvement. Churches and universities are two parts that cannot be separated in carrying out the Great Commission of Jesus Christ. The Church must play a role in supporting Christian Education through the formation of the character of human resources in the church. Higher Education is a theological kitchen thar influences the quality of the church and the church becomes an educational agent whose role is to support the growth of quality tertiary institutions. The church’s role is to prepare a quality generation and support the efforts of universities in running the education system to achieve quality universities that are able to compete in various situations.","PeriodicalId":126198,"journal":{"name":"Proceeding National Conference of Christian Education and Theology","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121911765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Putu, A. Darmawan, John Mardin, Sekolah Tinggi Teologi, Simpson Ungaran, Pendidikan dalam Gereja, Partisipasi Kristen, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Pendidikan dalam gereja berpengaruh bagi generasi gereja. Pendidikan dalam gereja sebagai bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa didasari oleh fondasi teologis. Ada beberapa prinsip dalam Alkitab dan misi gereja yang menjadi dasar teologis pendidikan dalam gereja yaitu, pendidikan dalam gereja adalah tanggung jawab orang Kristen. Orang percaya harus meneruskan pengajaran dan pembinaan pada generasi selanjutnya. Kemudian pendidikan dalam gereja juga merupakan sebuah pembentukan karakter. Setiap anggota gereja didik untuk memiliki karakter yang serupa dengan Kristus. Selanjutnya, pendidikan dalam gereja juga adalah sebuah misi membawa orang menjadi murid Kristus. Kemudian, pendidikan dalam gereja juga untuk membawa jemaat mengenal Allah dan firman-Nya. Pendidikan dalam gereja membawa jemaat pada pembinaan iman dan ketekunan. Dari fondasi teologis yang terdapat dalam prinsip-prinsip Alkitab tersebut menghasilkan bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Adapun bentuk pendidikan dalam gereja yang berkontibusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu Pendidikan Agama Kristen. Kontribusi yang dilakukan oleh pendidikan agama Kristen meliputi 1) Pengajaran dasar iman Kristen, studi Alkitab dan juga praktik spiritual; 2) Sekolah Minggu yang merupakan pendidikan non-formal yang diselenggaran gereja untuk memberikan pembentukan karakter anak-anak sehingga memiliki moralitas yang baik; 3) Membentuk kelompok kecil atau persekutuan dalam gereja dapat membantu anggota gereja dalam pembelajaran dan pertumbuhan rohani bagi anggota gereja dengan konsep belajar bersama, berdiskusi, saling mendudukang dan menerapkan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari; 4) Gereja yang mendirikan sekolah Kristen tidak hanya memberikan kontribusi dalam aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan spiritual siswa; 5) Pelayanan Sosial dan Pembinaan Karakter. Gereja mendorong anggotanya untuk berkontribusi dalam pelayanan sosial sebagai bentuk partisispasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
{"title":"Pendidikan dalam Gereja Sebagai Bentuk Partisipasi Kristen dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa","authors":"I. Putu, A. Darmawan, John Mardin, Sekolah Tinggi Teologi, Simpson Ungaran, Pendidikan dalam Gereja, Partisipasi Kristen, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa","doi":"10.46445/nccet.v1i1.702","DOIUrl":"https://doi.org/10.46445/nccet.v1i1.702","url":null,"abstract":"Pendidikan dalam gereja berpengaruh bagi generasi gereja. Pendidikan dalam gereja sebagai bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa didasari oleh fondasi teologis. Ada beberapa prinsip dalam Alkitab dan misi gereja yang menjadi dasar teologis pendidikan dalam gereja yaitu, pendidikan dalam gereja adalah tanggung jawab orang Kristen. Orang percaya harus meneruskan pengajaran dan pembinaan pada generasi selanjutnya. Kemudian pendidikan dalam gereja juga merupakan sebuah pembentukan karakter. Setiap anggota gereja didik untuk memiliki karakter yang serupa dengan Kristus. Selanjutnya, pendidikan dalam gereja juga adalah sebuah misi membawa orang menjadi murid Kristus. Kemudian, pendidikan dalam gereja juga untuk membawa jemaat mengenal Allah dan firman-Nya. Pendidikan dalam gereja membawa jemaat pada pembinaan iman dan ketekunan. Dari fondasi teologis yang terdapat dalam prinsip-prinsip Alkitab tersebut menghasilkan bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Adapun bentuk pendidikan dalam gereja yang berkontibusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu Pendidikan Agama Kristen. Kontribusi yang dilakukan oleh pendidikan agama Kristen meliputi 1) Pengajaran dasar iman Kristen, studi Alkitab dan juga praktik spiritual; 2) Sekolah Minggu yang merupakan pendidikan non-formal yang diselenggaran gereja untuk memberikan pembentukan karakter anak-anak sehingga memiliki moralitas yang baik; 3) Membentuk kelompok kecil atau persekutuan dalam gereja dapat membantu anggota gereja dalam pembelajaran dan pertumbuhan rohani bagi anggota gereja dengan konsep belajar bersama, berdiskusi, saling mendudukang dan menerapkan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari; 4) Gereja yang mendirikan sekolah Kristen tidak hanya memberikan kontribusi dalam aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan spiritual siswa; 5) Pelayanan Sosial dan Pembinaan Karakter. Gereja mendorong anggotanya untuk berkontribusi dalam pelayanan sosial sebagai bentuk partisispasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.","PeriodicalId":126198,"journal":{"name":"Proceeding National Conference of Christian Education and Theology","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127600852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini berjudul tentang Manajemen Mutu Terpadu dalam pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Pandemik covid 19. Dunia pendidikan terkena dampak covid 19 sehingga peserta didik mengalami kehilangan pembelajaran. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tentang Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu dan Pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Covid-19. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah apa saja yang menjadi Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu dan Pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Covid-19? Adapun metode yang digunakan ialah metode kepustakaan Penelitian yang menggunakan metode kepustakaan ialah jenis penelitian yang bersifat kualitatif yang biasa dipakai umumnya yang dilakukan dengan cara tidak terjun langsung ke lapangan dalam mencari sumber data karena penelitian ini dilakukan berdasarkan atas karya tertulis seperti jurnal atau buku yang sudah terpublikasi. Hasil prinsip-prinsip Manajemen mutu terpadu ialah berfokus pada pelanggan, perbaikan yang berkelanjutan, komitmen dan pengukuran. Dalam pemulihan sektor pendidikan pasca covid-19 ialah menerapkankan kurikulum merdeka belajar dan menerapkan model pembelajaran jarak jauh.
{"title":"Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Ayang Emiyati","doi":"10.46445/nccet.v1i1.695","DOIUrl":"https://doi.org/10.46445/nccet.v1i1.695","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul tentang Manajemen Mutu Terpadu dalam pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Pandemik covid 19. Dunia pendidikan terkena dampak covid 19 sehingga peserta didik mengalami kehilangan pembelajaran. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tentang Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu dan Pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Covid-19. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah apa saja yang menjadi Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu dan Pemulihan Sektor Pendidikan Pasca Covid-19? Adapun metode yang digunakan ialah metode kepustakaan Penelitian yang menggunakan metode kepustakaan ialah jenis penelitian yang bersifat kualitatif yang biasa dipakai umumnya yang dilakukan dengan cara tidak terjun langsung ke lapangan dalam mencari sumber data karena penelitian ini dilakukan berdasarkan atas karya tertulis seperti jurnal atau buku yang sudah terpublikasi. Hasil prinsip-prinsip Manajemen mutu terpadu ialah berfokus pada pelanggan, perbaikan yang berkelanjutan, komitmen dan pengukuran. Dalam pemulihan sektor pendidikan pasca covid-19 ialah menerapkankan kurikulum merdeka belajar dan menerapkan model pembelajaran jarak jauh.","PeriodicalId":126198,"journal":{"name":"Proceeding National Conference of Christian Education and Theology","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133200954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}