Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan asli / agama suku dari suatu masyarakat adat tetap bertahan kuat sampai saat ini didalam struktur kepercayaan, walaupun kepercayaan asli tersebut telah diganti oleh agama dan kepercayaan baru. .Lewat penelitian mengenai Batu Krois, ditemukan bahwa pemahaman dan kepercayaan terhadap tete-bapa-nene-moyang begitu kuat mewarnai kehidupan masyarakat, baik dalam tatanan ide maupun dalam kenyataan praktis. Mereka masih terus berhubungan dengan roh-roh para leluhur, hal mana muncul dalam pemahaman adat tentang tempat tinggal tete-bapa-nene moyang atau roh para leluhur, pemahaman tentang kekuatan atau kekuasaan atau kekuatan tete-bapa-nene moyang dan peranan orang mati. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskreptif, yaitu penulis mendapatkan informasi melalui wawancara langsung, sebagai bagian dari fenomena.
{"title":"KAJIAN TEOLOGIS KRISTIANI TERHADAP KEPERCAYAAN PADA “BATU KROIS” DI JEMAAT GPM IMMANUEL KILANG AMBON","authors":"W. A. Wattimury, Thomson F Elias","doi":"10.56942/ejit.v7i1.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v7i1.33","url":null,"abstract":"Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan asli / agama suku dari suatu masyarakat adat tetap bertahan kuat sampai saat ini didalam struktur kepercayaan, walaupun kepercayaan asli tersebut telah diganti oleh agama dan kepercayaan baru. .Lewat penelitian mengenai Batu Krois, ditemukan bahwa pemahaman dan kepercayaan terhadap tete-bapa-nene-moyang begitu kuat mewarnai kehidupan masyarakat, baik dalam tatanan ide maupun dalam kenyataan praktis. Mereka masih terus berhubungan dengan roh-roh para leluhur, hal mana muncul dalam pemahaman adat tentang tempat tinggal tete-bapa-nene moyang atau roh para leluhur, pemahaman tentang kekuatan atau kekuasaan atau kekuatan tete-bapa-nene moyang dan peranan orang mati. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskreptif, yaitu penulis mendapatkan informasi melalui wawancara langsung, sebagai bagian dari fenomena.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132164028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengaruh Lingkungan keluarga sangat besar dalam perkembangan seorang anak, terutama dalam pembentukan perilaku. Dalam observasi awal penulis menemukan bahwa di Kelurahan Warmasen ada sebagian keluarga yang mengalami permasalahan yang berdampak pada perubahan perkembangan perilaku anak yang tadinya baik menjadi buruk. Hal ini yang mendorong penulis untuk meneliti tentang hal ini. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis merasa yang penting untuk melakukan penelitian di Kelurahan Warmasen, untuk mengetahui apa saja yang menjadi dampak bagi perkembangan perilaku anak di dalam keluarga. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, yang dimana metode ini dilakukan dengan cara penulis melakukan penelitian secara langsung dengan turun lapangan untuk mengambil data kepada objek yang diteliti. Teknik pengambilan data dengan observasi dan Wawancara. Dalam penelitian ini terdapat populasi sebanyak 261 KK, dengan jumlah L+P sebanyak 572 orang. Sedangkan untuk sampelnya sebanyak 30 orang termasuk didalam adalah hasil observasi dari penulis. Hasil yang didapatkan di tempat penelitian yaitu, Dalam lingkungan keluarga ada orangtua yang mendidik anak mereka dengan baik tetapi juga ada keluarga yang tidak memperhatikan anak-anak mereka dengan baik. Sehingga mengakibatkan perubahan perilaku anak yang tadinya baik menjadi buruk. Oleh sebab itu sebagai orangtua harus menunjukkan sikap dan teladan yang baik didepan anak, karena teladan orangtua dapat menjadi pengaruh besar dalam pertumbuhan anak baik di dalam keluarga, Gereja dan Masyarakat
{"title":"PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA DI KELURAHAN WARMASEN WAISAI KOTA KABUPATEN RAJA AMPAT","authors":"Skivo Reiner Watak, Ariance Trivena Mambrasar","doi":"10.56942/ejit.v7i1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v7i1.31","url":null,"abstract":"Pengaruh Lingkungan keluarga sangat besar dalam perkembangan seorang anak, terutama dalam pembentukan perilaku. Dalam observasi awal penulis menemukan bahwa di Kelurahan Warmasen ada sebagian keluarga yang mengalami permasalahan yang berdampak pada perubahan perkembangan perilaku anak yang tadinya baik menjadi buruk. Hal ini yang mendorong penulis untuk meneliti tentang hal ini. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis merasa yang penting untuk melakukan penelitian di Kelurahan Warmasen, untuk mengetahui apa saja yang menjadi dampak bagi perkembangan perilaku anak di dalam keluarga. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, yang dimana metode ini dilakukan dengan cara penulis melakukan penelitian secara langsung dengan turun lapangan untuk mengambil data kepada objek yang diteliti. Teknik pengambilan data dengan observasi dan Wawancara. Dalam penelitian ini terdapat populasi sebanyak 261 KK, dengan jumlah L+P sebanyak 572 orang. Sedangkan untuk sampelnya sebanyak 30 orang termasuk didalam adalah hasil observasi dari penulis. Hasil yang didapatkan di tempat penelitian yaitu, Dalam lingkungan keluarga ada orangtua yang mendidik anak mereka dengan baik tetapi juga ada keluarga yang tidak memperhatikan anak-anak mereka dengan baik. Sehingga mengakibatkan perubahan perilaku anak yang tadinya baik menjadi buruk. Oleh sebab itu sebagai orangtua harus menunjukkan sikap dan teladan yang baik didepan anak, karena teladan orangtua dapat menjadi pengaruh besar dalam pertumbuhan anak baik di dalam keluarga, Gereja dan Masyarakat","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121620637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan pemimpin jemaat menjadi pemimpin seperti Yesus, indicator yang dominan membentuk pemimpin jemaat menjadi pemimpin seperti Yesus dan kategori latar belakang yang membentuk menjadi pemimpin seperti Yesus. Metode penelitian yang digunakan adalah survei yang bersifat eksplanatori. Disebut survei, karena penelitian ini menggunakan sampel yang representatif untuk mengambil kesimpulan di populasi. Penelitian survei ini juga bersifat eksplanatori, karena dalam prosesnya, penelitian ini ingin mengkaji atau mengeksplorasi secara mendalam variabel terikat (Y) yang disebut dependent variable yang dalam penelitian ini variabel tersebut difungsikan sebagai endogenous variable yang digali secara mendalam melalui indikator-indikatornya yang disebut dengan exogenous variable. Hasil penelitian menunjukkan pemimpin jemaat cenderung “ Menjadi Pemimpin seperti Yesus” secara signifikan pada a<0,05. Indikator Pemimpin yang Memimpin dengan Kasih (X1) merupakan aspek yang dominan menentukan terbentuknya pemimpin jemaat Menjadi Pemimpin seperti Yesus secara signifikan pada a<0,05. Jenis Kelamin (X6) merupakan kategori latar belakang pemimpin jemaat yang dominan menentukan terbentuknya Menjadi Pemimpin seperti Yesus Di Klasis GKI Sorong secara signifikan pada a<0,05.
{"title":"MENJADI PEMIMPIN SEPERTI YESUS (Studi Eksplanatori dan Konvirmatori)","authors":"Ricky Donald Montang","doi":"10.56942/ejit.v7i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v7i1.30","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan pemimpin jemaat menjadi pemimpin seperti Yesus, indicator yang dominan membentuk pemimpin jemaat menjadi pemimpin seperti Yesus dan kategori latar belakang yang membentuk menjadi pemimpin seperti Yesus. Metode penelitian yang digunakan adalah survei yang bersifat eksplanatori. Disebut survei, karena penelitian ini menggunakan sampel yang representatif untuk mengambil kesimpulan di populasi. Penelitian survei ini juga bersifat eksplanatori, karena dalam prosesnya, penelitian ini ingin mengkaji atau mengeksplorasi secara mendalam variabel terikat (Y) yang disebut dependent variable yang dalam penelitian ini variabel tersebut difungsikan sebagai endogenous variable yang digali secara mendalam melalui indikator-indikatornya yang disebut dengan exogenous variable. Hasil penelitian menunjukkan pemimpin jemaat cenderung “ Menjadi Pemimpin seperti Yesus” secara signifikan pada a<0,05. Indikator Pemimpin yang Memimpin dengan Kasih (X1) merupakan aspek yang dominan menentukan terbentuknya pemimpin jemaat Menjadi Pemimpin seperti Yesus secara signifikan pada a<0,05. Jenis Kelamin (X6) merupakan kategori latar belakang pemimpin jemaat yang dominan menentukan terbentuknya Menjadi Pemimpin seperti Yesus Di Klasis GKI Sorong secara signifikan pada a<0,05.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122422020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manajemen dan gereja memeiliki dua fungsi yang berbeda.Gereja adalah organisme yang tidak dapat di layani dengan menggunakan teknik-teknik manajemen sekuler sedangkan.Manajemen adalah sarana pelayanan,sehingga fungsi dan tekniknya dapat di manfaatkan demi efisiensi pelayanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan pentingnya manajemen gereja dalam meningkatkan pelayanan di jemaat Gki efata mariat pantai. Penelitian ini peneliti menggunakan,penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara, Populasi dan sampel. Dalam penelitian ini yaitu seluruh jemaaat Gki efata mariat pantai yang berjumlah 2.910 jiwa. Pengambilan sampel terdiri dari PHMJ dan jemaat berjumlah 50 responden dalam jemaat.Dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara Tanya jawab ke subjek secara langsung, mencatat dokumen untuk mengumpulkan data-data yang digunakan dalam menunjang penelitian. Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil yang di wawancarai tentang pentingnya manajemen gereja yang baik dalam meningkatkan pelayanan di jemaat Gki efata mariat pantai. Penelitian ini di ketahui berhasil bahwa sebenarnaya. Manajemen adalah aspek penting dalam sarana pelayanan gereja dan juga merupakan suatu inti yang tidak ada perbedaan esensial antara fungsi dan teknik manajemen yang di pakai di dalamn pelayanan gereja,tujuannya untuk meningkatkan pelayanan dalam jemaat.
{"title":"PENTINGNYA MANAJEMEN GEREJA YANG BAIK DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN DI JEMAAT GKI EFATA MARIAT PANTAI","authors":"Richard Reinhard Tanawany, Marthince M. Kokmala","doi":"10.56942/ejit.v7i1.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v7i1.32","url":null,"abstract":"Manajemen dan gereja memeiliki dua fungsi yang berbeda.Gereja adalah organisme yang tidak dapat di layani dengan menggunakan teknik-teknik manajemen sekuler sedangkan.Manajemen adalah sarana pelayanan,sehingga fungsi dan tekniknya dapat di manfaatkan demi efisiensi pelayanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan pentingnya manajemen gereja dalam meningkatkan pelayanan di jemaat Gki efata mariat pantai. \u0000Penelitian ini peneliti menggunakan,penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara, Populasi dan sampel. Dalam penelitian ini yaitu seluruh jemaaat Gki efata mariat pantai yang berjumlah 2.910 jiwa. Pengambilan sampel terdiri dari PHMJ dan jemaat berjumlah 50 responden dalam jemaat.Dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara Tanya jawab ke subjek secara langsung, mencatat dokumen untuk mengumpulkan data-data yang digunakan dalam menunjang penelitian. \u0000Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil yang di wawancarai tentang pentingnya manajemen gereja yang baik dalam meningkatkan pelayanan di jemaat Gki efata mariat pantai. Penelitian ini di ketahui berhasil bahwa sebenarnaya. Manajemen adalah aspek penting dalam sarana pelayanan gereja dan juga merupakan suatu inti yang tidak ada perbedaan esensial antara fungsi dan teknik manajemen yang di pakai di dalamn pelayanan gereja,tujuannya untuk meningkatkan pelayanan dalam jemaat.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128489572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem kepemimpinan individualis dan politik ideologi Raja Manasye dalam 2Raja-raja 21:1-9. Banyak hal yang terjadi ketika ketidakadilan melanda suatu organisasi. Tindakan-tindakan anarkis pasti akan bermunculan. Namun ternyata seringkali sistem yang memaksakan, sehingga kaum elit melakukan tindakan-tindakan yang amoral. Raja Manasye merupakan seorang raja yang menghancurkan monoteisme yang telah dibangun oleh ayahnya Raja Hizkia. Melalui metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan hermeneutik-eksegesis, ditemukan bahwa sistem kepemimpinan Raja Manasye dalam pemerintahannya terjebak pada politik ideologi. Kebijakan yang tidak menciptakan kesejahteraan bersama (common welfare) tetapi hanya mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan finansial kelompok tertentu, pasti berdampak negatif pada survival komunitas dan kinerja, yang nantinya akan menuju pada kehancuran.
{"title":"KEPEMIMPINAN INDIVIDUALIS DAN POLITIK IDEOLOGI RAJA MANASYE (Studi Eksegesis 2 Raja-raja 21:1-9)","authors":"Jimmy Rungkat","doi":"10.56942/ejit.v7i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v7i1.29","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem kepemimpinan individualis dan politik ideologi Raja Manasye dalam 2Raja-raja 21:1-9. Banyak hal yang terjadi ketika ketidakadilan melanda suatu organisasi. Tindakan-tindakan anarkis pasti akan bermunculan. Namun ternyata seringkali sistem yang memaksakan, sehingga kaum elit melakukan tindakan-tindakan yang amoral. Raja Manasye merupakan seorang raja yang menghancurkan monoteisme yang telah dibangun oleh ayahnya Raja Hizkia. Melalui metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan hermeneutik-eksegesis, ditemukan bahwa sistem kepemimpinan Raja Manasye dalam pemerintahannya terjebak pada politik ideologi. Kebijakan yang tidak menciptakan kesejahteraan bersama (common welfare) tetapi hanya mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan finansial kelompok tertentu, pasti berdampak negatif pada survival komunitas dan kinerja, yang nantinya akan menuju pada kehancuran.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127974299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspek terpenting yang menjadi penunjang utama dalam pelayanan gereja secara khusus di lingkungan Gereja Kristen Injili Kimih (GKIK) Air Hidup Kilo Meter Kota Sorong adalah karakter yang baik dari para hamba Tuhan di tangah melaksanakan tugas pemberitaan Injil Kristus yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan iman warga gereja sebagai ahli waris kerajaan Allah. Namun dalam kenyataannya dari karakter hamba Tuhan itu masih terkesan aspek karakter tertentu yang bertentangan ajaran Alkitab dan juga keinginan jemaat yang secara tidak disadari memberikan pengaruh kurang baik terhadap perkembangan pelayanan jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakter hamba Tuhan terhadap pelayanan kepada jemaat dan juga tingkat keaktifan warga jemaat dalam kegiatan rohania di lingkungan gereja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka dan kuesioner, dengan analisa data berupa skala likert dengan item-item pertanyaan dan analisa secara presentasi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tingkat pemahaman yang baik dari para hamba Tuhan dan warga jemaat tentang karakter yang baik berdasarkan 1 Timotius 3:1-7, yang bias diterapkan dalam pelayanan jemaat, olehnya memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan pelayanan baik melalui meningkatnya jumlah warga jemaat dan pertumbuhan rohani yang baik dan teruji dalam setian keterlibatan warga jemaat dalam pelayanan di masa sekarang dan masa mendatang.
{"title":"PENGARUH KARAKTER HAMBA TUHAN BERDASARKAN 1 TIMOTIUS 3:1-7 TEREHADAP PELAYANAN JEMAAT","authors":"Ricky Donald Montang, Welem Kabag","doi":"10.56942/ejit.v6i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v6i2.28","url":null,"abstract":"Aspek terpenting yang menjadi penunjang utama dalam pelayanan gereja secara khusus di lingkungan Gereja Kristen Injili Kimih (GKIK) Air Hidup Kilo Meter Kota Sorong adalah karakter yang baik dari para hamba Tuhan di tangah melaksanakan tugas pemberitaan Injil Kristus yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan iman warga gereja sebagai ahli waris kerajaan Allah. Namun dalam kenyataannya dari karakter hamba Tuhan itu masih terkesan aspek karakter tertentu yang bertentangan ajaran Alkitab dan juga keinginan jemaat yang secara tidak disadari memberikan pengaruh kurang baik terhadap perkembangan pelayanan jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakter hamba Tuhan terhadap pelayanan kepada jemaat dan juga tingkat keaktifan warga jemaat dalam kegiatan rohania di lingkungan gereja. \u0000Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka dan kuesioner, dengan analisa data berupa skala likert dengan item-item pertanyaan dan analisa secara presentasi. \u0000Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tingkat pemahaman yang baik dari para hamba Tuhan dan warga jemaat tentang karakter yang baik berdasarkan 1 Timotius 3:1-7, yang bias diterapkan dalam pelayanan jemaat, olehnya memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan pelayanan baik melalui meningkatnya jumlah warga jemaat dan pertumbuhan rohani yang baik dan teruji dalam setian keterlibatan warga jemaat dalam pelayanan di masa sekarang dan masa mendatang.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123525903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keluarga adalah merupakan jemaat terkecil dalam persekutuan gereja. Keluarga juga mempunyai peranan penting dalam melakukan pemberitaan injil didalam keluarga untuk mendidik anak dengan baik dan benar yang berlandaskan akan kebenaran Firman Tuhan. Meja makan merupakan bagian yang terpenting dalam keluarga. Meja makan juga bisa dipakai untuk memberitakan injil dalam keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui sejauh mana keluarga Kristen menjadikan meja makan sebagai sarana untuk memberitakan injil dalam keluarga lewat makan bersama sehingga keluarga terhindar dari kehidupan yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode Kualitatif dimana metode ini penulis meneliti secara langsung kelapangan untuk mencari data atau informasi sedalam-dalamnya yang dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap responden sehingga penulis mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya sehingga dapat melengkapi penulisan karya ilmiah ini. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa, sekarang ini hampir sebagian besar dari keluarga Kristen sudah tidak menjadikan meja makan sebagai sarana untuk memberitakan injil didalam keluarga karena kurangnya perhatian orang tua akan pentingnya persekutuan keluarga dimeja makan mereka lebih mengutamakan aktifitasnya untuk bekerja sehingga kurang ada waktu untuk bersama dengan keluarga dimeja makan. Hanya sebagian kecil dari keluarga Kristen yang menjadikan meja makan sebagai sarana pemberitaan injil dalam keluarga.
{"title":"KAJIAN TEOLOGIS KRISTEN, TENTANG MAKNA MEJA MAKAN SEBAGAI SARANA PEMBERITAAN INJIL DALAM KELUARGA","authors":"Fence Benny","doi":"10.56942/ejit.v6i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v6i2.25","url":null,"abstract":"Keluarga adalah merupakan jemaat terkecil dalam persekutuan gereja. Keluarga juga mempunyai peranan penting dalam melakukan pemberitaan injil didalam keluarga untuk mendidik anak dengan baik dan benar yang berlandaskan akan kebenaran Firman Tuhan. Meja makan merupakan bagian yang terpenting dalam keluarga. Meja makan juga bisa dipakai untuk memberitakan injil dalam keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui sejauh mana keluarga Kristen menjadikan meja makan sebagai sarana untuk memberitakan injil dalam keluarga lewat makan bersama sehingga keluarga terhindar dari kehidupan yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. \u0000 Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode Kualitatif dimana metode ini penulis meneliti secara langsung kelapangan untuk mencari data atau informasi sedalam-dalamnya yang dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap responden sehingga penulis mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya sehingga dapat melengkapi penulisan karya ilmiah ini. \u0000Hasil dari penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa, sekarang ini hampir sebagian besar dari keluarga Kristen sudah tidak menjadikan meja makan sebagai sarana untuk memberitakan injil didalam keluarga karena kurangnya perhatian orang tua akan pentingnya persekutuan keluarga dimeja makan mereka lebih mengutamakan aktifitasnya untuk bekerja sehingga kurang ada waktu untuk bersama dengan keluarga dimeja makan. Hanya sebagian kecil dari keluarga Kristen yang menjadikan meja makan sebagai sarana pemberitaan injil dalam keluarga.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114461554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mas kawin adalah harta benda yang di berikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan,sebagai bukti keseriusan calon pengantin lak-laki kepada calon pengantin perempuan,sekaligus menjadi syarat sahnya suatu perkawinan menurut adat,dan hal sudah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang di daerah suku Biak. Namun terkadang mas kawin ini menjadi penghambat terlaksananya sebuah pernikahan kudus,karena harus melunasi terlebih dahulu,kemudian baru boleh menikah Sehingga dalam Penelitian ini,penulis bertujuan untuk mengkaji tentang pengaruh mas kawin terhadap pernikahan kudus di dalam lingkungan suku Biak untuk mengetahui sejauh mana pengaruh mas kawin terhadap penikahan kudus. Dalam Penelitian ini,penulis mengunakan metode Kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian dianalisis. Dan teknik pengambilan data mengunakan kuesioner yang di sebarkan kepada 50 orang responden, yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil penelian yang di peroleh dari penelitian ini adalah Maskawin masih mempunyai pengaruh terhadap pernikahan kudus. Meskipun gereja sudah maksimal dalam melakukan pembinaan bagi jemaat namun sebagian jemaat masih mempertahankan Tardisi membayar Mas Kawin sebelum menikah.
{"title":"PENGARUH MAS KAWIN TERHADAP PERNIKAHAN KUDUS DALAM KELUARGA KRISTEN","authors":"Dina Mariana Inwasef","doi":"10.56942/ejit.v6i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v6i2.24","url":null,"abstract":"Mas kawin adalah harta benda yang di berikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan,sebagai bukti keseriusan calon pengantin lak-laki kepada calon pengantin perempuan,sekaligus menjadi syarat sahnya suatu perkawinan menurut adat,dan hal sudah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang di daerah suku Biak. Namun terkadang mas kawin ini menjadi penghambat terlaksananya sebuah pernikahan kudus,karena harus melunasi terlebih dahulu,kemudian baru boleh menikah \u0000Sehingga dalam Penelitian ini,penulis bertujuan untuk mengkaji tentang pengaruh mas kawin terhadap pernikahan kudus di dalam lingkungan suku Biak untuk mengetahui sejauh mana pengaruh mas kawin terhadap penikahan kudus. \u0000Dalam Penelitian ini,penulis mengunakan metode Kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian dianalisis. Dan teknik pengambilan data mengunakan kuesioner yang di sebarkan kepada 50 orang responden, yang menjadi sampel dalam penelitian ini. \u0000Hasil penelian yang di peroleh dari penelitian ini adalah Maskawin masih mempunyai pengaruh terhadap pernikahan kudus. Meskipun gereja sudah maksimal dalam melakukan pembinaan bagi jemaat namun sebagian jemaat masih mempertahankan Tardisi membayar Mas Kawin sebelum menikah.","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131971666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam upaya menjalankan peran guru agama kristen bagi peserta didik sesuai dengan permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana berperilaku yang mempengaruhi keimanan anak. Semoga para guru pendidikan agama kristen diharapkan dapat berperan lebih lebih baik atau lebih efektif agar kedepannya iman anak ini terbimbing kepada Tuhan ditengah-tengah dunia pendidikan khususnya disekolah dan dimana pun mereka berada,guru di lembaga pendidikan yaitu Sma Ypk Ebenhaiser, Kota Sorong. Perlu mengoptimalkan peran aktif siswa agar nantinya anak-anak tersebut tumbuh dan eksis dalam iman. Sesuai dengan penulisan yang telah diuraikan diatas, maka metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dimana metode ini merupakan metode berbasis penelitian untuk memperoleh informasi dan hasil yang akurat. Dari mereka yang diwawancarai di lokasi penelitian dengan responden. Seuai denga hasil yang telah ditentukan penulis dilokasi penelitian yaitu: di Sma Ypk Ebenhaiser Kota Sorong perlu dijelaskan bahasa sebagai guru pendidikan agama kristen haruslah berperan dalam memutuskan yang sering terajadi agar kedepannya pertumbuhan iman anak dapat berjalan sesuai harapan
{"title":"PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN ANAK DIDIK","authors":"Leonard Soor","doi":"10.56942/ejit.v6i2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v6i2.26","url":null,"abstract":"Dalam upaya menjalankan peran guru agama kristen bagi peserta didik sesuai dengan permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana berperilaku yang mempengaruhi keimanan anak. Semoga para guru pendidikan agama kristen diharapkan dapat berperan lebih lebih baik atau lebih efektif agar kedepannya iman anak ini terbimbing kepada Tuhan ditengah-tengah dunia pendidikan khususnya disekolah dan dimana pun mereka berada,guru di lembaga pendidikan yaitu Sma Ypk Ebenhaiser, Kota Sorong. Perlu mengoptimalkan peran aktif siswa agar nantinya anak-anak tersebut tumbuh dan eksis dalam iman. \u0000Sesuai dengan penulisan yang telah diuraikan diatas, maka metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dimana metode ini merupakan metode berbasis penelitian untuk memperoleh informasi dan hasil yang akurat. Dari mereka yang diwawancarai di lokasi penelitian dengan responden. \u0000 Seuai denga hasil yang telah ditentukan penulis dilokasi penelitian yaitu: di Sma Ypk Ebenhaiser Kota Sorong perlu dijelaskan bahasa sebagai guru pendidikan agama kristen haruslah berperan dalam memutuskan yang sering terajadi agar kedepannya pertumbuhan iman anak dapat berjalan sesuai harapan","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114498801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tugas akhir ini membahas mengenai Kajian Etis teologis tentang perceraian dalam keluarga Kristen dijemaat GKI Imanuel Werur. Dengan melihat, angka perceraian yang begitu tinggi dalam kehidupan keluarga Kristen di jemaat Imanuel Werur sangat terlihat. Padahal sudah sangat jelas dalam ajaran Kristen Protestan perceraian tidak pernah dibenarkan, hanya maut yang dapat memisahkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang menyebabkan perecraian dan kajian etis teologis tentang perceraian dijemaat Imanuel Werur Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi dan Wawancara. Populasi adalah seluruh jemaat Imanuel Werur yang berjumblah 469 jiwa, Penentuan Sampel menggunakan teknik purposive sampling atau Sampel bertujuan. Sampel yang ditetapkan dianggap mampu memberikan data yang akurat, jumblah sampel 67 orang yang terdiri Majelis Jemaat,Toko- Tokoh Adat, Keluarga dan tetangga dari pasangan yang bercerai, Anak dari pasangan yang bercerai, Pendeta, dan pasangan yang bercerai. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui beberapa faktor yang menjadi penyebab keluarga Kristen dijemaat GKI Imanuel Werur bercerai, diantaranya Perzinahan, Kekerasan dalam Rumah tangga, Tingkat kecemburuan yang tinggi, dan Kebutuhan Ekonomi. Dalam Kajian Etis Teologis ada 3 pendekatan yang dipakai, Deontologis, Teleologis, Kontekstual, dari 3 pendekatan ini yang difokuskan oleh peneliti adalah Kajian Etis Deontologis karena Perceraian itu merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan. Alkitab menjadi penuntun, dalam mengatur kehidupan manusia sehingga suami istri memiliki peran penting dalam sebuah pernikahan seperti yang diinginkan Allah
{"title":"KAJIAN ETIS TEOLOGIS KRISTEN TENTANG PERCERAIAN DALAM KELUARGA KRISTEN","authors":"Marlina Paraibabo","doi":"10.56942/ejit.v6i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.56942/ejit.v6i2.27","url":null,"abstract":"Tugas akhir ini membahas mengenai Kajian Etis teologis tentang perceraian dalam keluarga Kristen dijemaat GKI Imanuel Werur. Dengan melihat, angka perceraian yang begitu tinggi dalam kehidupan keluarga Kristen di jemaat Imanuel Werur sangat terlihat. Padahal sudah sangat jelas dalam ajaran Kristen Protestan perceraian tidak pernah dibenarkan, hanya maut yang dapat memisahkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang menyebabkan perecraian dan kajian etis teologis tentang perceraian dijemaat Imanuel Werur \u0000 Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi dan Wawancara. Populasi adalah seluruh jemaat Imanuel Werur yang berjumblah 469 jiwa, Penentuan Sampel menggunakan teknik purposive sampling atau Sampel bertujuan. Sampel yang ditetapkan dianggap mampu memberikan data yang akurat, jumblah sampel 67 orang yang terdiri Majelis Jemaat,Toko- Tokoh Adat, Keluarga dan tetangga dari pasangan yang bercerai, Anak dari pasangan yang bercerai, Pendeta, dan pasangan yang bercerai. \u0000Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui beberapa faktor yang menjadi penyebab keluarga Kristen dijemaat GKI Imanuel Werur bercerai, diantaranya Perzinahan, Kekerasan dalam Rumah tangga, Tingkat kecemburuan yang tinggi, dan Kebutuhan Ekonomi. Dalam Kajian Etis Teologis ada 3 pendekatan yang dipakai, Deontologis, Teleologis, Kontekstual, dari 3 pendekatan ini yang difokuskan oleh peneliti adalah Kajian Etis Deontologis karena Perceraian itu merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan. Alkitab menjadi penuntun, dalam mengatur kehidupan manusia sehingga suami istri memiliki peran penting dalam sebuah pernikahan seperti yang diinginkan Allah","PeriodicalId":133029,"journal":{"name":"EIRENE Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"87 20","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120818737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}