Pub Date : 2018-07-15DOI: 10.32511/JUTEKS.V3I1.193
T. Bria, Tedy Wonlele, Melchior Bria
Bangunan Rumah Toko atau sering disingkat Ruko, tumbuh pesat di perkotaan sebagai imbas dari meningkatnya perekonomian suatu wilayah. Bahkan tidak hanya di kota, telah pula merambah hingga pedesaan, mengubah fungsi lahan pertanian menjadi bangunan Ruko. Hal ini jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan dampak yang negative jika dilakukan dalam skala besar dan bersifat massif. Untuk itu penelitian ini menggambarkan bagaimana pembangunan gedung merespon adanya prinsip green building yang tertuang dalam green building council khusus dalam hal penanganan sampah/limbah konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 21 % dari prinsip green building council dalam hal penanganan sampah yang diterapkan oleh pemilik maupun pelaksana pembangunan Rumah Toko. Sedangkan dai kriteria Prinsip Green Building Council dari aspek penanganan sampah, menurut responden memiliki tingkat kepentingan yang kuat sampai sangat kuat terhadap kriteria yang ada.
由于该地区经济的增长,住宅商店或简称Ruko在城市里迅速发展。不仅在城市里,它也渗透到农村,把农田变成了Ruko的建筑。如果处理不当,就会产生负面影响。为此,该研究描述了建筑是如何应对绿楼建筑委员会(green building council)处理建筑垃圾的原则的。研究结果表明,只有21%的绿色建筑委员会的垃圾处理原则是由业主和商店建筑工人实施的。然而,与处理垃圾有关的绿色建筑委员会(Green Building Council)的原则相比,受访者表示,他们对现有标准有着强烈的兴趣。
{"title":"APSEK PENANGANAN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP GREEN BUILDING (STUDI KASUS PADA BANGUNAN RUKO DI KUPANG)","authors":"T. Bria, Tedy Wonlele, Melchior Bria","doi":"10.32511/JUTEKS.V3I1.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/JUTEKS.V3I1.193","url":null,"abstract":"Bangunan Rumah Toko atau sering disingkat Ruko, tumbuh pesat di perkotaan sebagai imbas dari meningkatnya perekonomian suatu wilayah. Bahkan tidak hanya di kota, telah pula merambah hingga pedesaan, mengubah fungsi lahan pertanian menjadi bangunan Ruko. Hal ini jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan dampak yang negative jika dilakukan dalam skala besar dan bersifat massif. Untuk itu penelitian ini menggambarkan bagaimana pembangunan gedung merespon adanya prinsip green building yang tertuang dalam green building council khusus dalam hal penanganan sampah/limbah konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 21 % dari prinsip green building council dalam hal penanganan sampah yang diterapkan oleh pemilik maupun pelaksana pembangunan Rumah Toko. Sedangkan dai kriteria Prinsip Green Building Council dari aspek penanganan sampah, menurut responden memiliki tingkat kepentingan yang kuat sampai sangat kuat terhadap kriteria yang ada.","PeriodicalId":138866,"journal":{"name":"JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125394673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-15DOI: 10.32511/juteks.v3i1.199
Yosefus Conterius
Konstruksi secara umum di terjemahkan sebagai segala bentuk pembuatan infrastruktur (contoh jalan, jembatan, gedung, irigasi, gedung) serta pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, proyek konstruksi membutuhkan suatu manajemen untuk mengolah dari bahan baku sebagai input kegiatan menjadi suatu konstruksi. Dengan kata lain, kegiatan pelaksanaan proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara, yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk dengan kriteria-kriteria yang telah digariskan secara jelas dalam kontrak. Demikian halnya dengan proyek pemeliharaan jalan yang membutuhkan aspek manajemen proyek yang baik seperti pada ruas jalan Oben–Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Jalan ini sering dilalui oleh truk-truck yang mengangkut material di pantai selatan. Selain itu juga merupakan jalan utama menuju tempat Ziarah Gua Bunda Maria yang ada di Desa Usapi. Perlu adanya pemeliharaan karena kondisi jalan lama yang sudah rusak, yang berdampak pada ketidak nyamanan yang dirasakan para pengguna jalan tersebut sehingga mengganggu arus transportasi baik jasa maupun barang. Dalam proses pelaksanaan pemeliharaan jalan Oben-Bone Kabupaten Kupang diperlukan penanganan yang baik dengan sumber daya yang memadai pula berdasarkan 5 M + I diantaranya man (tenaga kerja), money (biaya), methods (metode), machines (peralatan), materials (bahan) market (pasar) dan Information. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan adalah penggunaan biaya dan penjadwalan waktu kerja. Penggunaan biaya harus digunakan secara efisien dan waktu kerja harus direncanakan secara efektif. Dari kedua hal tersebut akan sangat membantu dalam mencapai tujuan yaitu keberhasilan pelaksanan suatu proyek.
{"title":"KAJIAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN PADA RUAS JALAN OBEN BONE KABUPATEN KUPANG NTT","authors":"Yosefus Conterius","doi":"10.32511/juteks.v3i1.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v3i1.199","url":null,"abstract":"Konstruksi secara umum di terjemahkan sebagai segala bentuk pembuatan infrastruktur (contoh jalan, jembatan, gedung, irigasi, gedung) serta pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, proyek konstruksi membutuhkan suatu manajemen untuk mengolah dari bahan baku sebagai input kegiatan menjadi suatu konstruksi. Dengan kata lain, kegiatan pelaksanaan proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara, yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk dengan kriteria-kriteria yang telah digariskan secara jelas dalam kontrak. Demikian halnya dengan proyek pemeliharaan jalan yang membutuhkan aspek manajemen proyek yang baik seperti pada ruas jalan Oben–Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Jalan ini sering dilalui oleh truk-truck yang mengangkut material di pantai selatan. Selain itu juga merupakan jalan utama menuju tempat Ziarah Gua Bunda Maria yang ada di Desa Usapi. Perlu adanya pemeliharaan karena kondisi jalan lama yang sudah rusak, yang berdampak pada ketidak nyamanan yang dirasakan para pengguna jalan tersebut sehingga mengganggu arus transportasi baik jasa maupun barang. Dalam proses pelaksanaan pemeliharaan jalan Oben-Bone Kabupaten Kupang diperlukan penanganan yang baik dengan sumber daya yang memadai pula berdasarkan 5 M + I diantaranya man (tenaga kerja), money (biaya), methods (metode), machines (peralatan), materials (bahan) market (pasar) dan Information. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan adalah penggunaan biaya dan penjadwalan waktu kerja. Penggunaan biaya harus digunakan secara efisien dan waktu kerja harus direncanakan secara efektif. Dari kedua hal tersebut akan sangat membantu dalam mencapai tujuan yaitu keberhasilan pelaksanan suatu proyek.","PeriodicalId":138866,"journal":{"name":"JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132637395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-15DOI: 10.32511/JUTEKS.V3I1.195
I. Lasmana, Yohana Milo
Dalam mencapai ketahanan dan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi pangan khususnya beras di Propinsi Nusa Tenggara Timur, pemanfaatan air tanah dapat digunakan sebagai air irigasi di daerah-daerah yang kekurangan air. Seiring dengan waktu pemanfaatannya dan usia guna pada beberapa sumur bor untuk Jaringan irigasi air tanah (JIAT) di Kecamatan Insana Utara kabupaten Timor Tengah Utara, mesin pompa maupun jaringannya mengalami penurunan. Bahkan dibeberapa titik lokasi (banyak sistem jaringan Air Tanah tersebut tidak berfungsi. Perlu dilakukannya evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan airi irigasi di Kabupaten Timor Tengah Utara umumnya dan kecamatan Insana Utara khususnya. Penelitian evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah di kabupaten Timor Tengah Utara di lakukan di kecamatan Insana Utara. Terdapat 5 Sumur bor di Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara yang pemanfaatan untuk Jaringan irigasi air tanah (JIAT) yaitu Sumur POI-90, POI-91, POI-92,POI-93 dan sumur POI-95 dengan total daerah layanan sawah seluas +49 Ha. Dari hasil identifikasi masing-masing sumur tersebut menunjukan 2 sumur (POI-90, POI-92) Rumah pompa dalam kondisi rusak berat, 5 Sumur menunjukkan mesin dan pompa mengalami kerusakan, 3 Sumur (POI-90, POI-91, POI-92) system jaringan pipa mengalami kerusakan termasuk asesoriesnya. Hasil evaluasi penilaian Kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) yang meliputi komponen (1) prasarana fisik, (2) Produktifitas tanaman, (3) Sarana penunjang, (4) Organisasi personalia, (5) Dokumentasi JIAT (6) Petani Pemakai Air Tanah (P3AT) masing diperoleh : Sumur POI-90 = 35% , POI-91 = 30%, Sumur POI- 92 = 10%, Sumur POI-93 = 31% dan Sumur POI-95 = 32 %. Kriteria yang diperoleh dari 5 sumur bor tersebut menunjukkan kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) adalah kinerja Buruk/jelek dan perlu perhatian (< 50%). Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada lahan di masing lokasi perlu dilakukan perbaikan.
{"title":"EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI AIR TANAH GUNA PENINGKATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (STUDI KASUS DI KECAMATAN INSANA UTARA)","authors":"I. Lasmana, Yohana Milo","doi":"10.32511/JUTEKS.V3I1.195","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/JUTEKS.V3I1.195","url":null,"abstract":"Dalam mencapai ketahanan dan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi pangan khususnya beras di Propinsi Nusa Tenggara Timur, pemanfaatan air tanah dapat digunakan sebagai air irigasi di daerah-daerah yang kekurangan air. Seiring dengan waktu pemanfaatannya dan usia guna pada beberapa sumur bor untuk Jaringan irigasi air tanah (JIAT) di Kecamatan Insana Utara kabupaten Timor Tengah Utara, mesin pompa maupun jaringannya mengalami penurunan. Bahkan dibeberapa titik lokasi (banyak sistem jaringan Air Tanah tersebut tidak berfungsi. Perlu dilakukannya evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan airi irigasi di Kabupaten Timor Tengah Utara umumnya dan kecamatan Insana Utara khususnya. Penelitian evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah di kabupaten Timor Tengah Utara di lakukan di kecamatan Insana Utara. Terdapat 5 Sumur bor di Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara yang pemanfaatan untuk Jaringan irigasi air tanah (JIAT) yaitu Sumur POI-90, POI-91, POI-92,POI-93 dan sumur POI-95 dengan total daerah layanan sawah seluas +49 Ha. Dari hasil identifikasi masing-masing sumur tersebut menunjukan 2 sumur (POI-90, POI-92) Rumah pompa dalam kondisi rusak berat, 5 Sumur menunjukkan mesin dan pompa mengalami kerusakan, 3 Sumur (POI-90, POI-91, POI-92) system jaringan pipa mengalami kerusakan termasuk asesoriesnya. Hasil evaluasi penilaian Kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) yang meliputi komponen (1) prasarana fisik, (2) Produktifitas tanaman, (3) Sarana penunjang, (4) Organisasi personalia, (5) Dokumentasi JIAT (6) Petani Pemakai Air Tanah (P3AT) masing diperoleh : Sumur POI-90 = 35% , POI-91 = 30%, Sumur POI- 92 = 10%, Sumur POI-93 = 31% dan Sumur POI-95 = 32 %. Kriteria yang diperoleh dari 5 sumur bor tersebut menunjukkan kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) adalah kinerja Buruk/jelek dan perlu perhatian (< 50%). Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada lahan di masing lokasi perlu dilakukan perbaikan.","PeriodicalId":138866,"journal":{"name":"JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124561274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}