Pub Date : 2023-07-09DOI: 10.37567/cbjis.v5i1.2150
A. Pandi, Bahaking Rama, Muhammad Yahdi, Pengetahuan Alam, Meliputi, Ilmu Astronomi, Ilmu Matematika, Ilmu Kimia, Ilmu Kedokteran, B. Filsafat, Bidang Sastra, Kontribusi Islam, P. Barat
Researchers are interested in researching this in order to find out: The Contribution of Islam to Western Civilization. This study aims to determine the Contribution of Islam to Western Civilization. The results of this study indicate that Islamic civilization in the West, the history of the development of Islam, experienced ups and downs and periodization, which Harun Nasution divided into five periods, namely: (1) Classical (2) Disintegration (3) Middle Ages (4) Three Great Kingdoms and (5) Modern - now. So that Islam came only to experience changes after Islamic scholastic thought entered the Western world as recognized by K.Bon that the changes that occurred in the West were due to the contributions of the Muslims, so that Christian Europe applauded its savagery. The arrival of Islam is a revolution that can reverse the flow of cultural waves towards a new world, which can place human values, freedom and safety. The Contribution of Islam to the Western World, The development of the Western world to this day, many contributions of Islamic intellectuals who developed in the classical period. There are several things that are most prominent in the contribution of Islam to Western civilization, namely: Natural Sciences Include: Astronomy, Mathematics, Chemistry and Medicine, Philosophy, Literature.
{"title":"Kontribusi Islam Terhadap Peradaban Barat Islamic Contribution To Western Civilization","authors":"A. Pandi, Bahaking Rama, Muhammad Yahdi, Pengetahuan Alam, Meliputi, Ilmu Astronomi, Ilmu Matematika, Ilmu Kimia, Ilmu Kedokteran, B. Filsafat, Bidang Sastra, Kontribusi Islam, P. Barat","doi":"10.37567/cbjis.v5i1.2150","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v5i1.2150","url":null,"abstract":"Researchers are interested in researching this in order to find out: The Contribution of Islam to Western Civilization. This study aims to determine the Contribution of Islam to Western Civilization. The results of this study indicate that Islamic civilization in the West, the history of the development of Islam, experienced ups and downs and periodization, which Harun Nasution divided into five periods, namely: (1) Classical (2) Disintegration (3) Middle Ages (4) Three Great Kingdoms and (5) Modern - now. So that Islam came only to experience changes after Islamic scholastic thought entered the Western world as recognized by K.Bon that the changes that occurred in the West were due to the contributions of the Muslims, so that Christian Europe applauded its savagery. The arrival of Islam is a revolution that can reverse the flow of cultural waves towards a new world, which can place human values, freedom and safety. The Contribution of Islam to the Western World, The development of the Western world to this day, many contributions of Islamic intellectuals who developed in the classical period. There are several things that are most prominent in the contribution of Islam to Western civilization, namely: Natural Sciences Include: Astronomy, Mathematics, Chemistry and Medicine, Philosophy, Literature.","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134554589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-06DOI: 10.37567/cbjis.v5i1.2119
Lailatul Rif’ah
Yahudi dan Nasrani disebut sebagai Ahl kitab adalah karena Allah telah menggutus Nabi-nabi ditengah-tengah mereka dan membawa kitab masing-masing. Kitab Taurah kapada nabi Musa As yang kemudian isinya dirubah. Umat tersebut disebut yahudi dan kitab Injil kepada nabi Isa As. Yang kemudian pengikutnya disebut sebagai nasrani. Mereka disebut ahl kitab karena pada dasarnya kitab yang diturunkan adalah murni dari Allah. berbeda dengan agama yang dibuat berdasarkan kepercayaan yang dikolaborasi oleh budaya, adat istiadat tatakrama dan filosofi sebuah masyarakat. Dalam hal ini penulis berpedoman pada kitab Mu’jam Mufahras li Alfādẓ Al-Qur’ān Al-Karīm dan Mu’jam Al-Mauḍūi li Ᾱyat Al-Qur’ᾱn Al-Karῑm. Dari kitab Mu’jam Mufahras li Alfādẓ Al-Qur’ān Al karim. Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literatur seperti kitab kuning atau buku-buku serta karya-karya ilmiah yang menuju pada keterangan yang dibahas sebagai sumber data. Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah metode yang mana memaparkan data dan memberikan penjelasan secara mendalam mengenai sebuah data. Metode ini untuk menyelidiki dengan menuturkan data, kemudahan menjelaskan data tersebut. Hasil dari penelitian imi ditemukan bahwa Al quran, didalamnya menyebutkan sekitar 30 ayat yang berada dalam 9 surat mengenai lafaẓ yang berhubungan dengan Ahl al Kitab. Sebagian golongan ahl al kitab akan masuk surga karena di dalam hati mereka ada keimaman kepada Tuhan yang Esa. Pada surat al Mᾱidah ayat 66 dan 68 juga berisi tentang pujian kepada ahl al kitab. Dalam surat al Bayyinah ayat 6 juga menjelaskan tentang orang musyrik dan orang kafir dari golongan ahl kitab akan masuk surga karena mereka menemukan bukti kebenaran tuhan sehingga hati mereka condong pada agama Islam
犹太人和拿撒勒人被称为“书中的Ahl”,是因为神在他们中间兴起先知,把他们各人的书都带来了。在先知摩西的书中,它的内容发生了变化。这些人被称为犹太人,圣经被称为先知耶稣。他的追随者后来被称为基督徒。它们被称为《圣经》ahl,因为它们本质上是上帝的纯洁之书。不同于一种基于文化、礼貌习俗和社会哲学的信仰而建立的宗教。在这种情况下,只有你的书的作者'jam李Mufahras Alfādẓān Al-Kar可兰经īm和你'jam Al-Mauḍnūi李具Ᾱᾱ可兰经Al-Karῑm。李的一本书你'jam Mufahras Alfādẓān Al -卡里姆可兰经。这项研究是对图书馆的研究,是对黄书、书籍和科学著作的研究。至于本研究中使用的数据分析技术,则是一种描述性分析的方法。描述性方法是一种描述数据并对数据进行深入解释的方法。这种调查方法通过叙述数据,容易解释数据。这研究的结果发现《古兰经》,里面提到了大约30节在9封信关于拉法ẓ有关阿尔教授艾尔的那本书。其中一些圣经章节将进入天堂,因为在他们的心中有一个祭司的职任给一个神。公元信alᾱidah第66节和第68》也包含了关于以赞美为祭,献给阿尔教授艾尔。在第6节的al Bayyinah中也解释了圣经中musyrik和异教徒将进入天堂,因为他们发现了上帝真理的证据,使他们的心倾向于伊斯兰教
{"title":"Analisis Kontekstual Terhadap Ahl al Kitab","authors":"Lailatul Rif’ah","doi":"10.37567/cbjis.v5i1.2119","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v5i1.2119","url":null,"abstract":"Yahudi dan Nasrani disebut sebagai Ahl kitab adalah karena Allah telah menggutus Nabi-nabi ditengah-tengah mereka dan membawa kitab masing-masing. Kitab Taurah kapada nabi Musa As yang kemudian isinya dirubah. Umat tersebut disebut yahudi dan kitab Injil kepada nabi Isa As. Yang kemudian pengikutnya disebut sebagai nasrani. Mereka disebut ahl kitab karena pada dasarnya kitab yang diturunkan adalah murni dari Allah. berbeda dengan agama yang dibuat berdasarkan kepercayaan yang dikolaborasi oleh budaya, adat istiadat tatakrama dan filosofi sebuah masyarakat. Dalam hal ini penulis berpedoman pada kitab Mu’jam Mufahras li Alfādẓ Al-Qur’ān Al-Karīm dan Mu’jam Al-Mauḍūi li Ᾱyat Al-Qur’ᾱn Al-Karῑm. Dari kitab Mu’jam Mufahras li Alfādẓ Al-Qur’ān Al karim. Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literatur seperti kitab kuning atau buku-buku serta karya-karya ilmiah yang menuju pada keterangan yang dibahas sebagai sumber data. Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah metode yang mana memaparkan data dan memberikan penjelasan secara mendalam mengenai sebuah data. Metode ini untuk menyelidiki dengan menuturkan data, kemudahan menjelaskan data tersebut. Hasil dari penelitian imi ditemukan bahwa Al quran, didalamnya menyebutkan sekitar 30 ayat yang berada dalam 9 surat mengenai lafaẓ yang berhubungan dengan Ahl al Kitab. Sebagian golongan ahl al kitab akan masuk surga karena di dalam hati mereka ada keimaman kepada Tuhan yang Esa. Pada surat al Mᾱidah ayat 66 dan 68 juga berisi tentang pujian kepada ahl al kitab. Dalam surat al Bayyinah ayat 6 juga menjelaskan tentang orang musyrik dan orang kafir dari golongan ahl kitab akan masuk surga karena mereka menemukan bukti kebenaran tuhan sehingga hati mereka condong pada agama Islam","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126763797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-06DOI: 10.37567/cbjis.v5i1.2120
Lailatul Mas’udah
Plural juga berasal dari bahasa ingris Plural yang berarti jamak atau lebih dari satu. Dalam kajian filosofis, pluralisme diberi makna sebagai doktrin bahwa subtansi hakiki itu tidak satu (monoisme), tidak dua (dualisme), akan tetapi banyak (jamak). Dalam al-qur’an kalimat yang menunukkan adanya kemajemukan dapat dilihat dari berbagai bentuk, beberapa diantaranya adalah kemajemukan suku bangsa, agama, partai atau golongan. Dalam hal ini penulis berpedoman pada kitab Mu’jam Mufahras li Alfād ẓ Al-Qur’ān Al-Karīm dan Mu’jam Al-Mau ḍ ū’i li Ᾱyat Al-Qur’ᾱn Al-Kar ῑ m. Dari kitab Mu’jam Mufahras li Alfād ẓ Al-Qur’ān Al karim. Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literatur seperti kitab kuning atau buku-buku serta karya-karya ilmiah yang menuju pada keterangan yang dibahas sebagai sumber data. Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah metode yang mana memaparkan data dan memberikan penjelasan secara mendalam mengenai sebuah data. Metode ini untuk menyelidiki dengan menuturkan data, kemudahan menjelaskan data tersebut. Hasil dari penelitian yang berkaitan dengan pluralisme salah satu di antaranya adalah , Pluralisme menunjukkan kepada wahana untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan secara jujur, terbuka. Pluralisme harus pada posisi yang porposional. Pluralisme harus pada posisi yang netral, tidak memihak dan objektif. Dan terakhir Pluralisme menunjukkan adanya perasaan kepemilikan bersama , untuk kepentingan bersama dan diupayakan bersama. Karakteristik seperti ini merupakan puncak dari kesadaran bahwa sebenarnya pluralisme merupakan manifestasi jati diri kita
复数也来源于复数英语,意思是复数或不止一种。在哲学研究中,多元主义被赋予了内在的意义,即最终的基础不是一神论,不是两神论,而是许多(复数)。在《古兰经》中,可以看到许多形式的多样性,其中一些是民族、宗教、政党或阶级的多样性。在这种情况下,只有你的书的作者'jam李Mufahras Alfādẓān Al-Kar可兰经īm和你'jam Al-Mauḍnū‘我一具李Ᾱᾱ可兰经Al-Karῑm .你从《'jam李Mufahras Alfādẓān Al -卡里姆可兰经。这项研究是对图书馆的研究,是对黄书、书籍和科学著作的研究。至于本研究中使用的数据分析技术,则是一种描述性分析的方法。描述性方法是一种描述数据并对数据进行深入解释的方法。这种调查方法通过叙述数据,容易解释数据。与多元化相关的研究的结果包括,多元化展示了诚实、开放的发展和提高能力的游离。多元化应该是两极分化的。多元化必须保持中立、公正和客观。最后,多元主义表现出一种共同拥有、共同追求的感觉。这些特征标志着一种认识的顶点,即多元其实是我们身份的表现
{"title":"Pluralisme dalam Al Quran","authors":"Lailatul Mas’udah","doi":"10.37567/cbjis.v5i1.2120","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v5i1.2120","url":null,"abstract":"Plural juga berasal dari bahasa ingris Plural yang berarti jamak atau lebih dari satu. Dalam kajian filosofis, pluralisme diberi makna sebagai doktrin bahwa subtansi hakiki itu tidak satu (monoisme), tidak dua (dualisme), akan tetapi banyak (jamak). Dalam al-qur’an kalimat yang menunukkan adanya kemajemukan dapat dilihat dari berbagai bentuk, beberapa diantaranya adalah kemajemukan suku bangsa, agama, partai atau golongan. Dalam hal ini penulis berpedoman pada kitab Mu’jam Mufahras li Alfād ẓ Al-Qur’ān Al-Karīm dan Mu’jam Al-Mau ḍ ū’i li Ᾱyat Al-Qur’ᾱn Al-Kar ῑ m. Dari kitab Mu’jam Mufahras li Alfād ẓ Al-Qur’ān Al karim. Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literatur seperti kitab kuning atau buku-buku serta karya-karya ilmiah yang menuju pada keterangan yang dibahas sebagai sumber data. Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah metode yang mana memaparkan data dan memberikan penjelasan secara mendalam mengenai sebuah data. Metode ini untuk menyelidiki dengan menuturkan data, kemudahan menjelaskan data tersebut. Hasil dari penelitian yang berkaitan dengan pluralisme salah satu di antaranya adalah , Pluralisme menunjukkan kepada wahana untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan secara jujur, terbuka. Pluralisme harus pada posisi yang porposional. Pluralisme harus pada posisi yang netral, tidak memihak dan objektif. Dan terakhir Pluralisme menunjukkan adanya perasaan kepemilikan bersama , untuk kepentingan bersama dan diupayakan bersama. Karakteristik seperti ini merupakan puncak dari kesadaran bahwa sebenarnya pluralisme merupakan manifestasi jati diri kita","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"220 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128858570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.37567/cbjis.v5i1.2108
La Adu, Bahaking Rama, Muhammad Yahdi
The idea of Islamization of science is a phenomenon of modernity that emerges as a response to the development of modern knowledge in the dominance of non-Islamic Western civilization. The dominance of secular civilization becomes the dominant factor in the decline of the Islamic ummah, whereas in the early history of its development, Muslims were able to prove themselves as a center of civilization and scientific growth. The advancement of science in the Islamic world continues to fade along with the decline of Islamic political power, while the rapid progress in the West indirectly has positive implications for the Islamic world. Based on this awareness, Islam undergoes a new dynamic through the reorientation and transformation of its teachings. Islamic thinkers make a breakthrough by integrating general sciences and religious sciences that we are familiar with, known as the Islamization of science. The Islamization of science is done by Islamizing the entire discipline with the fundamental essence of Islam (belief/monotheism) as its core, rather than simply adopting the secular, materialistic, and empirical nature of Western science
{"title":"Islamisasi Ilmu Pengetahuan","authors":"La Adu, Bahaking Rama, Muhammad Yahdi","doi":"10.37567/cbjis.v5i1.2108","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v5i1.2108","url":null,"abstract":"The idea of Islamization of science is a phenomenon of modernity that emerges as a response to the development of modern knowledge in the dominance of non-Islamic Western civilization. The dominance of secular civilization becomes the dominant factor in the decline of the Islamic ummah, whereas in the early history of its development, Muslims were able to prove themselves as a center of civilization and scientific growth. The advancement of science in the Islamic world continues to fade along with the decline of Islamic political power, while the rapid progress in the West indirectly has positive implications for the Islamic world. Based on this awareness, Islam undergoes a new dynamic through the reorientation and transformation of its teachings. Islamic thinkers make a breakthrough by integrating general sciences and religious sciences that we are familiar with, known as the Islamization of science. The Islamization of science is done by Islamizing the entire discipline with the fundamental essence of Islam (belief/monotheism) as its core, rather than simply adopting the secular, materialistic, and empirical nature of Western science","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130867559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-08DOI: 10.37567/cbjis.v5i1.2019
Ainun Jariyah MTsN, Indonesia Jombang
Motivasi belajar Peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas IX D di MTs Negeri 12 Jombang masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya proses pembelajaran yang belum optimal. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here untuk meningkatkan motivasi belajar Peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas IX D MTs Negeri 12 Jombang dan untuk mengetahui kendala- kendala dalam penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here. Penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian berlangsung selama 3 siklus. Sumber data dari penelitian ini Peserta Didik kelas IXD MTs Negeri 12 Jombang. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan catatan lapangan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik triangulasi metode. Penelitian menggunakan analisis data analisis analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here ditambah dengan kompetisi berkelompok, pujian, dan pemberian hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar IPS Peserta Didik kelas IXD di MTs Negeri 12 Jombang. Hal tersebut terlihat dari peningkatan motivasi berdasarkan basil angket yang diberikan. Pada siklus I rata-rata motivasi kelas Peserta Didik mencapai 64,2% atau meningkat 3,8% dari angket sebelum tindakan. Pada siklus II rata-rata motivasi belajar kelas mengalami peningkatan 7,9% sehingga mencapai 72,1%. Pada siklus III rata-rata motivasi kelas adalah 78,3% atau mengalami peningkatan sebesar 6,2%. Dengan demikian, penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan motivasi belajar Peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas IXD MTs Negeri 12 Jombang Adapun kendala dalam penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here adalah membutubkan waktu pembelajaran yang lama.
MTs国家MTs IX - D类学习者学习动机仍然很低。它是由几个因素引起的,其中一个是最不理想的学习过程。研究的目的是了解每个人如何应用积极的学习技术研究是课堂行动研究,包括计划、执行、观察和反思。研究持续三个周期。本研究的数据来源是IXD MTs国家12节学校学习者。通过观察、采访、标签、记录和现场记录来获取数据的技术。用于研究的数据的有效性是方法的三角测量技术。基于数据分析分析定性分析的研究。研究结果表明,通过应用活跃的技术学习,每个人都是这里的教师,加上团体比赛、表扬和奖励,可以增加IXD班学生在MTs地区12 Jombang的IXD学习动机。这可以从基于杆菌热刺的动机的增加中看出来。在I循环中,学习者的平均动机达到64.2%,或者在采取行动之前增加3.8%。在II循环中,班级学习动机平均增长了7.9%,达到了72.1%。在第三周期中,平均上班率是78.3%,或者上升了6.2%。因此,在这里应用积极的学习技术每个人都是一个教师,可以增加参与者在IPS班的IXD MTs的学习动力。
{"title":"Penerepan Pembelajaran Aktif Teknik Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Materi Globalisasi","authors":"Ainun Jariyah MTsN, Indonesia Jombang","doi":"10.37567/cbjis.v5i1.2019","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v5i1.2019","url":null,"abstract":"Motivasi belajar Peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas IX D di MTs Negeri 12 Jombang masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya proses pembelajaran yang belum optimal. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here untuk meningkatkan motivasi belajar Peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas IX D MTs Negeri 12 Jombang dan untuk mengetahui kendala- kendala dalam penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here. Penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian berlangsung selama 3 siklus. Sumber data dari penelitian ini Peserta Didik kelas IXD MTs Negeri 12 Jombang. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan catatan lapangan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik triangulasi metode. Penelitian menggunakan analisis data analisis analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here ditambah dengan kompetisi berkelompok, pujian, dan pemberian hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar IPS Peserta Didik kelas IXD di MTs Negeri 12 Jombang. Hal tersebut terlihat dari peningkatan motivasi berdasarkan basil angket yang diberikan. Pada siklus I rata-rata motivasi kelas Peserta Didik mencapai 64,2% atau meningkat 3,8% dari angket sebelum tindakan. Pada siklus II rata-rata motivasi belajar kelas mengalami peningkatan 7,9% sehingga mencapai 72,1%. Pada siklus III rata-rata motivasi kelas adalah 78,3% atau mengalami peningkatan sebesar 6,2%. Dengan demikian, penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan motivasi belajar Peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas IXD MTs Negeri 12 Jombang Adapun kendala dalam penerapan pembelajaran aktif teknik Everyone Is a Teacher Here adalah membutubkan waktu pembelajaran yang lama.","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"104 12S 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129740380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.37567/cbjis.v5i1.1921
Abdul Pandi, Arifuddin Ahmad, Erwin Hafid
Researchers are interested in researching this in order to find out: Neighboring ethics in a hadith perspective. Aims to find out about: neighborly ethics, neighborly ethics in the hadith perspective and the virtues of neighbors. This research is entirely in the nature of library research. The results of this study indicate that, neighborly ethics in Islam is part of the guidelines and ethics in neighbors that need to be considered by Muslims in all lines. Neighbors are people around us who need to be respected and treated in the best possible way because every day we interact with people around us. Therefore, we need to apply neighborly ethics in accordance with Islamic teachings so that relations with neighbors remain harmonious. and established good friendships. Neighboring ethics among Muslims, This treatment is not only given to our neighbors whose background is Muslim, but also to our neighbors who are non-Muslims. In fact, in order to protect the rights and honor of his neighbours, Al-Hasan has no problem giving sacrificial meat to non-Muslim neighbours, both Jews and Christians. The virtue of having a ladder because neighbors are the closest family from the existing environment, and live side by side with each other. If every neighbor respects other neighbors, and everyone glorifies their neighbors, the community will undoubtedly be good, because a sense of brotherhood has been created, mutual love, and mutual respect for other neighbors. Humans do not only establish a vertical relationship with Allah (read: hablul minallah) but also build an intimate horizontal relationship with other creatures, with the principle of mutual need.
{"title":"Etika Bertetangga Dalam Presfektif Hadis","authors":"Abdul Pandi, Arifuddin Ahmad, Erwin Hafid","doi":"10.37567/cbjis.v5i1.1921","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v5i1.1921","url":null,"abstract":"Researchers are interested in researching this in order to find out: Neighboring ethics in a hadith perspective. Aims to find out about: neighborly ethics, neighborly ethics in the hadith perspective and the virtues of neighbors. This research is entirely in the nature of library research. The results of this study indicate that, neighborly ethics in Islam is part of the guidelines and ethics in neighbors that need to be considered by Muslims in all lines. Neighbors are people around us who need to be respected and treated in the best possible way because every day we interact with people around us. Therefore, we need to apply neighborly ethics in accordance with Islamic teachings so that relations with neighbors remain harmonious. and established good friendships. Neighboring ethics among Muslims, This treatment is not only given to our neighbors whose background is Muslim, but also to our neighbors who are non-Muslims. In fact, in order to protect the rights and honor of his neighbours, Al-Hasan has no problem giving sacrificial meat to non-Muslim neighbours, both Jews and Christians. The virtue of having a ladder because neighbors are the closest family from the existing environment, and live side by side with each other. If every neighbor respects other neighbors, and everyone glorifies their neighbors, the community will undoubtedly be good, because a sense of brotherhood has been created, mutual love, and mutual respect for other neighbors. Humans do not only establish a vertical relationship with Allah (read: hablul minallah) but also build an intimate horizontal relationship with other creatures, with the principle of mutual need.","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127960958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-22DOI: 10.37567/cbjis.v4i2.1730
Lutfiah Fatmah Sujanto, Zaki Kurniawan, Abdul Holik
This study aims to plan to increase the extent of the role of Islamic Religious Education (PAI) teachers and how to increase the cultural literacy movement in schools. This is due to the low level of students' reading literacy culture in the form of a lack of students not using the school library. Even though the role of the school library is also very important to enhance the school literacy culture movement for students. This research method uses interviews (interviews) with several students and several PAI teachers in improving the school literacy culture movement. The results of this study indicate that the efforts made by PAI teachers are still minimal for students to carry out literacy culture movements in schools. So that shared awareness in terms of increasing the cultural literacy movement is very important for the future
{"title":"PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN GERAKAN BUDAYA LITERASI SEKOLAH PESERTA DIDIK DI SMKN 14 BANDUNG","authors":"Lutfiah Fatmah Sujanto, Zaki Kurniawan, Abdul Holik","doi":"10.37567/cbjis.v4i2.1730","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v4i2.1730","url":null,"abstract":"This study aims to plan to increase the extent of the role of Islamic Religious Education (PAI) teachers and how to increase the cultural literacy movement in schools. This is due to the low level of students' reading literacy culture in the form of a lack of students not using the school library. Even though the role of the school library is also very important to enhance the school literacy culture movement for students. This research method uses interviews (interviews) with several students and several PAI teachers in improving the school literacy culture movement. The results of this study indicate that the efforts made by PAI teachers are still minimal for students to carry out literacy culture movements in schools. So that shared awareness in terms of increasing the cultural literacy movement is very important for the future","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128019067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-16DOI: 10.37567/cbjis.v4i2.1720
Fahmi Fadilah, Lailatul Mas’udah
Etika adalah cerminan ilmiah dari perilaku manusia dari sudut pandang norma atau dari titik baik dan buruk. Dalam penelitian ini, etika yang dimaksud adalah moral yang bersumber dari Al -Qur'an dan Sunnah. Pada abad ke-21, banyak masalah muncul dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dari aspek pendidikan. Berbagai metode pembelajaran di dunia barat bersumber dari tokoh pendidikan Barat. Penting untuk mempelajari bagaimana Al -Qur'an memberikan bimbingan dan pedoman norma-norma ketika belajar dari berbagai literatur. Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana interpretasi al-sha'rᾱw ῑ tentang etika belajar di Surah al-Kahfi ayat 60-82 (2) bagaimana implementasi etika yang menuntut pengetahuan dalam pendidikan saat ini sistem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian literatur untuk melacak al-sha'rᾱwi> interpretasi dalam ayat 60-82 dan untuk mengetahui implementasi etika yang menuntut pengetahuan dalam sistem pendidikan saat ini. Penelitian ini menggunakan data deskriptif untuk memberikan penjelasan tentang etika belajar dalam perspektif al-sha'rᾱwi, serta> implementasi etika yang menuntut pengetahuan dalam sistem pendidikan saat ini. Hasil penelitian ini, al-sha'rᾱwi> mengatakan ada 7 etika dalam proses pembelajaran: (1) tidak berkecil hati dalam memperoleh pengetahuan (2) meminta izin kepada guru sebelum memulai pembelajaran (3) tidak terburu-buru untuk belajar (4) mencoba untuk dapat melakukan kontrak pembelajaran yang disepakati (5) jangan ragu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang dilakukan kepada guru (7) yang bersedia menerima konsekuensi dari kesalahan yang ia buat dengan dada yang lapang. Adapun implementasi etika belajar dalam sistem pendidikan saat ini, memilih teman -teman yang memiliki dampak positif, menanyakan Allah SWT. Untuk diberi kesabaran, hormati guru dengan perbuatan dan pidato, tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh lembaga
{"title":"Etika Menuntut Ilmu Dalam Perspektif al-Sha’rᾱwῑ (Studi Analisis Penafsiran Surah al-Kahfi Ayat 66-73)","authors":"Fahmi Fadilah, Lailatul Mas’udah","doi":"10.37567/cbjis.v4i2.1720","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v4i2.1720","url":null,"abstract":"Etika adalah cerminan ilmiah dari perilaku manusia dari sudut pandang norma atau dari titik baik dan buruk. Dalam penelitian ini, etika yang dimaksud adalah moral yang bersumber dari Al -Qur'an dan Sunnah. Pada abad ke-21, banyak masalah muncul dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dari aspek pendidikan. Berbagai metode pembelajaran di dunia barat bersumber dari tokoh pendidikan Barat. Penting untuk mempelajari bagaimana Al -Qur'an memberikan bimbingan dan pedoman norma-norma ketika belajar dari berbagai literatur. Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana interpretasi al-sha'rᾱw ῑ tentang etika belajar di Surah al-Kahfi ayat 60-82 (2) bagaimana implementasi etika yang menuntut pengetahuan dalam pendidikan saat ini sistem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian literatur untuk melacak al-sha'rᾱwi> interpretasi dalam ayat 60-82 dan untuk mengetahui implementasi etika yang menuntut pengetahuan dalam sistem pendidikan saat ini. Penelitian ini menggunakan data deskriptif untuk memberikan penjelasan tentang etika belajar dalam perspektif al-sha'rᾱwi, serta> implementasi etika yang menuntut pengetahuan dalam sistem pendidikan saat ini. Hasil penelitian ini, al-sha'rᾱwi> mengatakan ada 7 etika dalam proses pembelajaran: (1) tidak berkecil hati dalam memperoleh pengetahuan (2) meminta izin kepada guru sebelum memulai pembelajaran (3) tidak terburu-buru untuk belajar (4) mencoba untuk dapat melakukan kontrak pembelajaran yang disepakati (5) jangan ragu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang dilakukan kepada guru (7) yang bersedia menerima konsekuensi dari kesalahan yang ia buat dengan dada yang lapang. Adapun implementasi etika belajar dalam sistem pendidikan saat ini, memilih teman -teman yang memiliki dampak positif, menanyakan Allah SWT. Untuk diberi kesabaran, hormati guru dengan perbuatan dan pidato, tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh lembaga","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127228227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-16DOI: 10.37567/cbjis.v4i2.1721
Putri Nur Adhima, Lailatul Rif’ah
Harapan meraih kesuksesan dunia dan akhirat adalah dambaan setiap orang. Banyak orang ingin meraih kesuksesan dalam waktu singkat padahal sebenarnya tidak ada kesuksesan yang diraih secara instan tanpa perjuangan. Tidak sedikit manusia yang mengalami kelumpuhan total saat dilanda kegagalan, karena kemampuan mengendalikan perilaku bergantung pada kemantapan dan kemampuan manusia untuk melihat dan mengambil keputusan dengan jelas. Optimisme adalah salah satu roda penggerak kehidupan. Optimisme memiliki pengaruh besar pada kehidupan manusia. Jadi Al-Qur'an berperan sebagai hudan linnãs (petunjuk hidup manusia). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini didasarkan pada model penelitian tematik karakter, yaitu model penelitian yang difokuskan pada interpretasi seseorang terhadap suatu masalah. Terutama dalam pemikiran Buya Hamka, untuk menggali konsep optimis dalam al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia agar jauh dari keputusasaan, dan mengkontekstualisasikannya pada kehidupan era modern. Dalam Al-Qur'an optimisme tidak disebutkan secara eksplisit, namun dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang mewakili makna optimisme yaitu Asy-Syuara' [19]:62, Al-Isra' [17]:57, Yusuf [ 12]:87, Az-Zumar [39]:53, An-Nahl [16]:127, Al-Anbiya' [21]: 90, Ali Imran [3]:139. Ayat-ayat ini mengandung banyak iman. Tafsir Buya Hamka terhadap ayat optimisme adalah bahwa Allah melarang hambanya untuk berputus asa dari luasnya rahmat-Nya, dan kebiasaan putus asa hanya dimiliki oleh orang-orang kafir, Allah melarang untuk menjadi lemah, dan sedih dalam menghadapi cobaan, yakin bahwa Allah akan membantu hamba-Nya dan menunjukkan jalan keselamatan, Allah memerintahkan kesabaran karena kesabaran bukanlah kelemahan melainkan kekuatan dalam pengendalian diri, selalu berharap kepada Allah atas rahmat dan ampunan-Nya, dan merasa takut (khauf) kepada-Nya, sehingga dengan itu dapat menambah kedekatan (taqarrub) kepada Allah. Optimisme merupakan kunci dalam meraih kesuksesan yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu memiliki sifat qana'ah dalam menyikapi karunia Allah yang diberikan, memiliki sikap keberanian, dan mental yang kuat dalam meraih kesuksesan, berjuang dengan sungguh-sungguh, husnuẒan terhadap segala sesuatu yang menjadi takdir Allah, bertawakal setelah berusaha dengan maksimal, dan konsisten atau istiqamah, sehingga tetap teguh dan tidak goyah terhadap apa yang diyakini. Optimisme dibangun atas dasar keyakinan kepada Tuhan untuk mencapai kesuksesan
{"title":"Sikap Optimisme Dalam Perspektif Buya Hamka (Kajian Kitab Tafsir Al-Azhar)","authors":"Putri Nur Adhima, Lailatul Rif’ah","doi":"10.37567/cbjis.v4i2.1721","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v4i2.1721","url":null,"abstract":"Harapan meraih kesuksesan dunia dan akhirat adalah dambaan setiap orang. Banyak orang ingin meraih kesuksesan dalam waktu singkat padahal sebenarnya tidak ada kesuksesan yang diraih secara instan tanpa perjuangan. Tidak sedikit manusia yang mengalami kelumpuhan total saat dilanda kegagalan, karena kemampuan mengendalikan perilaku bergantung pada kemantapan dan kemampuan manusia untuk melihat dan mengambil keputusan dengan jelas. Optimisme adalah salah satu roda penggerak kehidupan. Optimisme memiliki pengaruh besar pada kehidupan manusia. Jadi Al-Qur'an berperan sebagai hudan linnãs (petunjuk hidup manusia). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini didasarkan pada model penelitian tematik karakter, yaitu model penelitian yang difokuskan pada interpretasi seseorang terhadap suatu masalah. Terutama dalam pemikiran Buya Hamka, untuk menggali konsep optimis dalam al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia agar jauh dari keputusasaan, dan mengkontekstualisasikannya pada kehidupan era modern. Dalam Al-Qur'an optimisme tidak disebutkan secara eksplisit, namun dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang mewakili makna optimisme yaitu Asy-Syuara' [19]:62, Al-Isra' [17]:57, Yusuf [ 12]:87, Az-Zumar [39]:53, An-Nahl [16]:127, Al-Anbiya' [21]: 90, Ali Imran [3]:139. Ayat-ayat ini mengandung banyak iman. Tafsir Buya Hamka terhadap ayat optimisme adalah bahwa Allah melarang hambanya untuk berputus asa dari luasnya rahmat-Nya, dan kebiasaan putus asa hanya dimiliki oleh orang-orang kafir, Allah melarang untuk menjadi lemah, dan sedih dalam menghadapi cobaan, yakin bahwa Allah akan membantu hamba-Nya dan menunjukkan jalan keselamatan, Allah memerintahkan kesabaran karena kesabaran bukanlah kelemahan melainkan kekuatan dalam pengendalian diri, selalu berharap kepada Allah atas rahmat dan ampunan-Nya, dan merasa takut (khauf) kepada-Nya, sehingga dengan itu dapat menambah kedekatan (taqarrub) kepada Allah. Optimisme merupakan kunci dalam meraih kesuksesan yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu memiliki sifat qana'ah dalam menyikapi karunia Allah yang diberikan, memiliki sikap keberanian, dan mental yang kuat dalam meraih kesuksesan, berjuang dengan sungguh-sungguh, husnuẒan terhadap segala sesuatu yang menjadi takdir Allah, bertawakal setelah berusaha dengan maksimal, dan konsisten atau istiqamah, sehingga tetap teguh dan tidak goyah terhadap apa yang diyakini. Optimisme dibangun atas dasar keyakinan kepada Tuhan untuk mencapai kesuksesan","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"333 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123230719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-01DOI: 10.37567/cbjis.v4i2.1650
Widyawati
The purpose of this study was to determine the implementation and results of the Islamic religious education (PAI) learning strategy outside of class hours as a social laboratory and also to determine the process of monitoring and assessing religious education learning outside of class hours as a social laboratory at MI BAITUL HIKMAH KEDIRI. This research was conducted through data collection using observation, interview, and document recording techniques systematically. In addition, the research design was applied by making direct observations and recording systematically about the phenomena being investigated. Based on the results of the study, it can be concluded that learning Islamic religious education that is carried out outside of class hours is a religious activity in the context of actualizing religious education that is carried out in class hours. Learning Islamic religious education that is carried out outside of class hours such as dhuha prayer in congregation, dzuhur prayer in congregation, Friday prayer, tarawih prayer for a full month, training in reading the Koran for students who have difficulty or are unable to read the Koran properly. fluency, zakat fitrah, qurban and Islamic Holidays (PHBI) strongly support formal religious learning programs, so that students are able to apply Islamic religious education properly and correctly. Learning Islamic religious education outside of class hours uses a hidden curriculum approach, which is a curriculum that is implemented outside the structured curriculum in lessons or PBM in the classroom. Also uses active learning, where students carry out religious activities responsibly and actively and creatively. Supporting factors for learning religious education outside of class hours are relatively active students, school and parent support and adequate infrastructure. While the inhibiting factor faced by Islamic religious education teachers in carrying out Islamic religious education learning outside of class hours is that there is still a difference in the understanding of the importance of religious education compared to general lessons so that sometimes in its application in the field of religious lessons it is always secondary
{"title":"STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LUAR JAM PELAJARAN SEBAGAI LABORATORIUM SOSIAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH BAITUL HIKMAH KEDIRI","authors":"Widyawati","doi":"10.37567/cbjis.v4i2.1650","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/cbjis.v4i2.1650","url":null,"abstract":" The purpose of this study was to determine the implementation and results of the Islamic religious education (PAI) learning strategy outside of class hours as a social laboratory and also to determine the process of monitoring and assessing religious education learning outside of class hours as a social laboratory at MI BAITUL HIKMAH KEDIRI. This research was conducted through data collection using observation, interview, and document recording techniques systematically. In addition, the research design was applied by making direct observations and recording systematically about the phenomena being investigated. Based on the results of the study, it can be concluded that learning Islamic religious education that is carried out outside of class hours is a religious activity in the context of actualizing religious education that is carried out in class hours. Learning Islamic religious education that is carried out outside of class hours such as dhuha prayer in congregation, dzuhur prayer in congregation, Friday prayer, tarawih prayer for a full month, training in reading the Koran for students who have difficulty or are unable to read the Koran properly. fluency, zakat fitrah, qurban and Islamic Holidays (PHBI) strongly support formal religious learning programs, so that students are able to apply Islamic religious education properly and correctly. Learning Islamic religious education outside of class hours uses a hidden curriculum approach, which is a curriculum that is implemented outside the structured curriculum in lessons or PBM in the classroom. Also uses active learning, where students carry out religious activities responsibly and actively and creatively. Supporting factors for learning religious education outside of class hours are relatively active students, school and parent support and adequate infrastructure. While the inhibiting factor faced by Islamic religious education teachers in carrying out Islamic religious education learning outside of class hours is that there is still a difference in the understanding of the importance of religious education compared to general lessons so that sometimes in its application in the field of religious lessons it is always secondary","PeriodicalId":143596,"journal":{"name":"CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129485366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}