Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.357
Raihana Raihana, Suwaibah Bueraheng
Abstrak Tujuan dilaksankannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja peran ibu dalam penerapan moral pada anak usia dini di TK Islam YLPI Marpoyan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah lima orang informan yaitu dua informan berasal dari ibu yang bekerja, dua orang informan lagi berasal dari ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) dan satu informan lagi yaitu guru kelas TK Islam YLPI sebagai informan pendukung. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa baik ibu yang bekerja dan tidak bekerja melaksanakan peran ibu dalam penerapan moral pada anak sangat baik dan sudah dapat dikatakan berhasil, pentingnya peran keluarga khususnya ibu dalam penerapan nilai-nilai kebaikan dalam rangka mengenalkan dan menerapkan nilai moral. Nilai-nilai seperti menghargai dan menghormati, disiplin diri, kebaikan, tanggung jawab harus dimiliki anak sebagai bentuk perilaku moral yang akan berkembangan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya di masa depan dan nilai rasa hormat, tanggung jawab berguna agar anak dapat memahami perilakunya. Kata Kunci: Peran ibu, Moral, Anak Usia Dini Abstract The purpose of this research is to find out what are the roles of mothers in the application of morals to early childhood in Islamic Kindergarten YLPI Marpoyan. This research uses descriptive qualitative method. The subjek in this study amounted to five informants, namely two informants from working mothers, two more informants from mothers who did not work (housewives) and one more informant, namely the YLPI Islamic Kindergarten class teacher as a supporting informant. The results of this study indicate that both working and non-working mothers carry out the role of mothers in the application of morals to children very well and can be said to be successful, the importance of the role of families, especially mothers in the application of good values in order to introduce and apply moral values. Values such as respect and respect, self-discipline, kindness, responsibility must be owned by children as a form of moral behavior that will develop and be passed on to the next generation in the future and the value of respect, responsibility is useful so that children can understand their behavior. Keywords: Role Mother, Moral, Early Childhood
本研究旨在探讨母亲在伊斯兰幼儿园YLPI Marpoyan中的道德应用中的作用。本研究采用描述性质的方法。这项研究的对象有五名线人,其中两名是工作中的母亲,另外两名是失业的母亲,还有一名是伊斯兰幼儿园教师YLPI作为支持线人。这项研究的结果是,工作和不工作的母亲都在道德上发挥了自己的作用,而且已经取得了一定的成功,家庭在引入和应用道德价值方面发挥的重要性尤为重要。价值观如尊重和尊重、自律、善良、责任等必须作为一种道德行为的形式存在,这种行为会影响孩子的行为,并代代相传,并赋予孩子理解行为的价值。关键字:母亲、道德和幼儿忽视这项研究的目的是发现伊斯兰金德加滕·伊尔比·马波扬的母亲们在道德上的幼稚行为。这个研究人员描述了几种几种可能的方法。这项研究的对象包括五名线人,namely两名在职母亲的线人,还有两名不工作的母亲的两名线人,还有一名伊斯兰儿童教师,namely yThe results of this study indicate that两者短期和non-working母亲嘉莉出去应用程序》《母亲》角色很morals到儿童和重要性》可以成为说要成为成功,家庭,尤其是母亲》之角色的应用程序好价值观》to introduce秩序和道德价值观专心。美国价值观如此尊重和尊重self-discipline善良,责任一定道德owned by a form of美国儿童社会行为发展到这种威尔冲洗和成为昏倒在《下一代》和《未来与价值的尊重,责任是有用的话那儿童能理解他们的社会行为。母亲的角色,道德上,童年的早期
{"title":"PERAN IBU DALAM PENERAPAN MORAL PADA ANAK USIA DINI DI TK YLPI MARPOYAN","authors":"Raihana Raihana, Suwaibah Bueraheng","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.357","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.357","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan dilaksankannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja peran ibu dalam penerapan moral pada anak usia dini di TK Islam YLPI Marpoyan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah lima orang informan yaitu dua informan berasal dari ibu yang bekerja, dua orang informan lagi berasal dari ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) dan satu informan lagi yaitu guru kelas TK Islam YLPI sebagai informan pendukung. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa baik ibu yang bekerja dan tidak bekerja melaksanakan peran ibu dalam penerapan moral pada anak sangat baik dan sudah dapat dikatakan berhasil, pentingnya peran keluarga khususnya ibu dalam penerapan nilai-nilai kebaikan dalam rangka mengenalkan dan menerapkan nilai moral. Nilai-nilai seperti menghargai dan menghormati, disiplin diri, kebaikan, tanggung jawab harus dimiliki anak sebagai bentuk perilaku moral yang akan berkembangan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya di masa depan dan nilai rasa hormat, tanggung jawab berguna agar anak dapat memahami perilakunya. \u0000Kata Kunci: Peran ibu, Moral, Anak Usia Dini \u0000Abstract \u0000The purpose of this research is to find out what are the roles of mothers in the application of morals to early childhood in Islamic Kindergarten YLPI Marpoyan. This research uses descriptive qualitative method. The subjek in this study amounted to five informants, namely two informants from working mothers, two more informants from mothers who did not work (housewives) and one more informant, namely the YLPI Islamic Kindergarten class teacher as a supporting informant. The results of this study indicate that both working and non-working mothers carry out the role of mothers in the application of morals to children very well and can be said to be successful, the importance of the role of families, especially mothers in the application of good values in order to introduce and apply moral values. Values such as respect and respect, self-discipline, kindness, responsibility must be owned by children as a form of moral behavior that will develop and be passed on to the next generation in the future and the value of respect, responsibility is useful so that children can understand their behavior. \u0000Keywords: Role Mother, Moral, Early Childhood","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127353250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.542
Miftach Tri Ramawati, Dewi Komalasari
Abstrak Pada usia dini, tahapan perkembangan kognitif anak masuk pada tahap pra-oprasional usia 2-7 tahun. Tahap ini anak mulai belajar memecahkan masalah sederhana. Salah satu cara untuk melatih pemecahan masalah dan meningkatkan kognitif anak usia dini yaitu melalui permainan maze magnet. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memcahkan pemecahan masalah melalu media permainan maze magnet pada anak usia 5-6. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan selama 3 siklus dengan kriteria keberhasilan minimal 75%. Hasil penelitian menunjukkan 27% anak yang muncul pada siklus I, kemampuan anak semakin meningkat sebesar 54% anak yang muncul pada siklus II, Kemudian hasil dari siklus III yang sudah muncul sebanyak 81% anak, presentase tersebut melebihi batas minimum rata-rata yaitu 75%. Hasil ini menunjukkan bahwa permainan maze magnet dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah anak, dengan implikasi melatih anak untuk belejar memecahkan permasalahan sederhana sehari-hari seperti, berinisiatif belajar membuka bekal makan sendiri, belajar menyelesaikan kegiatan pembelajaran, dan juga belajar menganalisi permasalahan yang dialami. Kata Kunci: Perkembangan Kognitif, permainan maze magnet, pemecahan masalah. Abstract At an early age, the stages of cognitive development of children enter the pre-operational stage aged 2-7 years. At this stage the child begins to learn to solve simple problems. One way to practice problem solving and improve cognitive early childhood is through a magnet maze game. This study aims to improve the ability to solve problems through the media of the maze magnet game in children aged 5-6. The research method used is descriptive quantitative, for 3 cycles with a minimum success criterion of 75%. The results showed that 27% of children appeared in cycle I, the ability of children increased by 54% of children who appeared in cycle II, then the results of cycle III which had appeared as many as 81% of children, this percentage exceeded the minimum average limit of 75%. . These results indicate that the maze magnet game can improve children's problem solving skills, with the implication of training children to learn to solve simple everyday problems such as taking the initiative to learn to open their own lunchboxes, learn to complete learning activities, and also learn to analyze the problems they are experiencing. Keywords: Cognitive Development, magnetic maze game, problem solving.
在很小的时候,孩子的认知发育阶段进入了2-7岁的术前阶段。在这个阶段,孩子们开始学习解决简单的问题。训练解决问题和提高幼儿认知能力的方法之一是通过迷宫磁化游戏。这项研究的目的是提高在5-6岁儿童的媒体迷宫游戏中解决问题的能力。描述性研究使用的是定量的方法,用三年周期至少75%的成功标准。研究表明,在第一个周期出现的儿童中,儿童的能力增加了54%,在第二次周期出现的儿童的能力增加了81%,而第三周期的结果则超过了平均最低75%。结果表明,迷宫磁学游戏可以提高孩子解决问题的能力,其含义是训练孩子解决日常生活中简单的问题,比如主动打开自己的午餐盒,学会完成学习活动,并学会分析所经历的问题。关键词:认知发展,迷宫磁性游戏,解决问题。儿童早期认知发展的阶段进入了前阶段,持续了2-7年。在这个舞台上,孩子们开始学着解决简单的问题。解决和改善童年早期认知的一种方法是通过一个磁化的迷宫游戏。这种研究可以通过儿童玩的迷宫磁场游戏中解决问题的能力来培养这些能力。研究使用的方法是描述3周期的数量,而最小的成功标准是75%。结果显示,27%的儿童在周期中消失,儿童的能力增加了54%这些results磁铁indicate that迷宫游戏can improve儿童问题解决技能,with the implication学会解决简单的日常训练儿童的problems这样的美国《倡议》的应试学会开放自己的lunchboxes学会完整的学习活动,和也学会analyze the problems experiencing划破。Keywords:认知发展,磁迷宫游戏,问题解决。
{"title":"PENGGUNAAN PERMAINAN MAZE MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USAI 5-6 TAHUN","authors":"Miftach Tri Ramawati, Dewi Komalasari","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.542","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.542","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pada usia dini, tahapan perkembangan kognitif anak masuk pada tahap pra-oprasional usia 2-7 tahun. Tahap ini anak mulai belajar memecahkan masalah sederhana. Salah satu cara untuk melatih pemecahan masalah dan meningkatkan kognitif anak usia dini yaitu melalui permainan maze magnet. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memcahkan pemecahan masalah melalu media permainan maze magnet pada anak usia 5-6. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan selama 3 siklus dengan kriteria keberhasilan minimal 75%. Hasil penelitian menunjukkan 27% anak yang muncul pada siklus I, kemampuan anak semakin meningkat sebesar 54% anak yang muncul pada siklus II, Kemudian hasil dari siklus III yang sudah muncul sebanyak 81% anak, presentase tersebut melebihi batas minimum rata-rata yaitu 75%. Hasil ini menunjukkan bahwa permainan maze magnet dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah anak, dengan implikasi melatih anak untuk belejar memecahkan permasalahan sederhana sehari-hari seperti, berinisiatif belajar membuka bekal makan sendiri, belajar menyelesaikan kegiatan pembelajaran, dan juga belajar menganalisi permasalahan yang dialami. \u0000Kata Kunci: Perkembangan Kognitif, permainan maze magnet, pemecahan masalah. \u0000Abstract \u0000At an early age, the stages of cognitive development of children enter the pre-operational stage aged 2-7 years. At this stage the child begins to learn to solve simple problems. One way to practice problem solving and improve cognitive early childhood is through a magnet maze game. This study aims to improve the ability to solve problems through the media of the maze magnet game in children aged 5-6. The research method used is descriptive quantitative, for 3 cycles with a minimum success criterion of 75%. The results showed that 27% of children appeared in cycle I, the ability of children increased by 54% of children who appeared in cycle II, then the results of cycle III which had appeared as many as 81% of children, this percentage exceeded the minimum average limit of 75%. . These results indicate that the maze magnet game can improve children's problem solving skills, with the implication of training children to learn to solve simple everyday problems such as taking the initiative to learn to open their own lunchboxes, learn to complete learning activities, and also learn to analyze the problems they are experiencing. \u0000Keywords: Cognitive Development, magnetic maze game, problem solving.","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114076666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.493
Indri Dwi Isnaini, N. Sukmawati
Keterampilan membaca pada anak usia dini hanya terbatas pada mengenal dan menghafal huruf. Tahapan mengenal huruf pada anak adalah berupa menghafal simbol. Dalam memperkenalkan melafalkan huruf pada anakdibantumelaluimedia, sebab dengan adanya media anak bisa mengembangkan pemikirannya secara nyata. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah papan magnet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan mengenal huruf ananda MF yang memiliki kesulitan mengenal dan menghafal huruf. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah membuat sebuah deskripsi, gambaran yang sistematis, faktual serta akurat yang sesuai dengan kenyataan (fakta), sifat serta keterkaitan antar fenomena yang diamati.Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam dipenelitian ini ialah observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwaperkembangan mengenal huruf ananda MF ketika menggunakan papan magnet ada sedikit perubahan, dimana MF hanya mampu mengenal 2 huruf saja, yakni huruf “a dan c”. Dari hasil observasi sebelum menggunakan papan magnet ananda MF sama sekali belum mampu mengenal huruf. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwaananda MF mengalami kesulitan saat mengenal atau memahami huruf tanpa media pembelajaran.
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 6 TAHUN MENGGUNAKAN PAPAN MAGNET","authors":"Indri Dwi Isnaini, N. Sukmawati","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.493","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.493","url":null,"abstract":"Keterampilan membaca pada anak usia dini hanya terbatas pada mengenal dan menghafal huruf. Tahapan mengenal huruf pada anak adalah berupa menghafal simbol. Dalam memperkenalkan melafalkan huruf pada anakdibantumelaluimedia, sebab dengan adanya media anak bisa mengembangkan pemikirannya secara nyata. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah papan magnet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan mengenal huruf ananda MF yang memiliki kesulitan mengenal dan menghafal huruf. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah membuat sebuah deskripsi, gambaran yang sistematis, faktual serta akurat yang sesuai dengan kenyataan (fakta), sifat serta keterkaitan antar fenomena yang diamati.Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam dipenelitian ini ialah observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwaperkembangan mengenal huruf ananda MF ketika menggunakan papan magnet ada sedikit perubahan, dimana MF hanya mampu mengenal 2 huruf saja, yakni huruf “a dan c”. Dari hasil observasi sebelum menggunakan papan magnet ananda MF sama sekali belum mampu mengenal huruf. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwaananda MF mengalami kesulitan saat mengenal atau memahami huruf tanpa media pembelajaran. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115893177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The social environment provides its own challenge for the child’s development phase, especially in communicating verbally or speaking. This ability can also affect a child's performance at school. However, there are still many children who have less ability to speak, so this study aims to determine the stimulation of speaking ability with wayang cardboard media in children aged 5-6 years at Kindergarten ABA 5 Ganjuran. Subjects in the study were 5-6 years old, totaling 16 children, consisting of 7 boys and 9 girls. This Classroom Action Research was conducted in three cycles and each cycle was conducted in three meetings. The results of the research conducted show that shildren’s speaking ability can be improved through the application of the storytelling method. This is proven by the increase in the results of the assessment in each cycle, the ability to speak at pre-action reached 12% good, and in cycle I it increased to 19% well, the ability to speak in cycle II was 44% good and in cycle III it increased to 81.25% good . The conclusion from this classroom action research is that the storytelling method can improve the speaking skills of the children in the ABA 5 Ganjuran Kindergarten group. Keywords: early childhood education, storytelling, speaking ability
{"title":"STIMULASI KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA WAYANG KARDUS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN","authors":"Dyah Hesti Kusmawarni, Febru Puji Astuti, Khusnul Laely, Reza Edwin Sulistyaningtyas","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.509","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.509","url":null,"abstract":"The social environment provides its own challenge for the child’s development phase, especially in communicating verbally or speaking. This ability can also affect a child's performance at school. However, there are still many children who have less ability to speak, so this study aims to determine the stimulation of speaking ability with wayang cardboard media in children aged 5-6 years at Kindergarten ABA 5 Ganjuran. Subjects in the study were 5-6 years old, totaling 16 children, consisting of 7 boys and 9 girls. This Classroom Action Research was conducted in three cycles and each cycle was conducted in three meetings. The results of the research conducted show that shildren’s speaking ability can be improved through the application of the storytelling method. This is proven by the increase in the results of the assessment in each cycle, the ability to speak at pre-action reached 12% good, and in cycle I it increased to 19% well, the ability to speak in cycle II was 44% good and in cycle III it increased to 81.25% good . The conclusion from this classroom action research is that the storytelling method can improve the speaking skills of the children in the ABA 5 Ganjuran Kindergarten group. \u0000Keywords: early childhood education, storytelling, speaking ability","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"186 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121055328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan metode pembelejaran Reggio Emilia pada anak usial dini dalam membentuk kreativitas. Metode pembelajaran Reggio Emilia ini merupakan salah satu metode untuk mengembangan kreativitas anak pada bakat serta minat yang anak miliki. Penelitian ini merancangan studi kepustakaan (literature study). Adapun metode yang digunakan adalah studi literature. Hasil penelitian ini menunjukkan pada perencanaan pembelajaran metode Reggio Emilia dikenal sebagai kurikulum emergen, pada penyusunan metode pemebelajaran ini dilihat melalui minat dan bakat anak. Dalam pelaksanaan pembelajaran metode Reggio Emilia ini dikenal sebagai istilah proyek dan episode, dimana anak dapat melakukan individual ataupun berkelompok. Maksud dari episode ini adalah pertemuan jangan pendek maupun pertemuan jangka panjang yang disebut dengan proyek. Metode pembelajaran ini dianggap anak pada masa awal perkembangan diperlukan pendekatan yang kompeten untuk memenuhi pontensi pada anak usia dini. Penataan sumber belajar Reggio Emilia dipenuhi dengan bermacam-macam materi yang di gunakan untuk mengeksplorasi dan mempresentasikan kreativitas anak pada ide-ide yang dimilikinya. Pada Reggio Emilia ini anak bisa belajar melalui pengalaman serta memiliki peluang untuk mengekspresikan diri dengan kreativitas yang anak miliki dan dapat dikembangan dengan baik. Dengan metode pembelajaran Reggio Emilia ini kreativitas anak diharapkan dapat terus berekmbangan serta dapat meningkatkan kualitas dalam diri anak. Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Reggio Emilia, Kreativitas Abstract The purpose of this study was to analyze the planning of the Reggio Emilia learning method in early childhood in forming creativity. The Reggio Emilia learning method is one method to develop children's creativity in their talents and interests. This study designed a literature study (literaturel study). Thel method usedl is a literaturel study. Thel results ofl this studyl indicate thatl the Reggiol Emilia method of learningl planning is knownl as an emergentl curriculum, in the preparationl of this learning method it is seen through the interests and talents of children. In the implementation of learning the Reggio Emilia method is known as the term project and episode, where children can do individually or in groups. The purpose of this episode is neither a short meeting nor a long term meeting called a project. This learning method is considered a child in the early stages of development, a competent approach is needed to fulfill the potential of early childhood. The arrangement of Reggio Emilia learning resources is filled with a variety of materials that are used to explore and present children's creativity in the ideas they have. In Reggio Emilia, children can learn through experience and have the opportunity to express themselves with the creativity that children have and can be developed properly. With this Reggio Emilia learning method, childre
{"title":"PERENCANAAN METODE PEMBELAJARAN REGGIO EMILIA DALAM MEMBENTUK KREATIVITAS ANAK USIA DINI","authors":"Lathipah Hasanah, Falliza Aristy Intan, Fina Hayati, N. Saputri, Shinta Amalia Hediyanti","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.535","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.535","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan metode pembelejaran Reggio Emilia pada anak usial dini dalam membentuk kreativitas. Metode pembelajaran Reggio Emilia ini merupakan salah satu metode untuk mengembangan kreativitas anak pada bakat serta minat yang anak miliki. Penelitian ini merancangan studi kepustakaan (literature study). Adapun metode yang digunakan adalah studi literature. Hasil penelitian ini menunjukkan pada perencanaan pembelajaran metode Reggio Emilia dikenal sebagai kurikulum emergen, pada penyusunan metode pemebelajaran ini dilihat melalui minat dan bakat anak. Dalam pelaksanaan pembelajaran metode Reggio Emilia ini dikenal sebagai istilah proyek dan episode, dimana anak dapat melakukan individual ataupun berkelompok. Maksud dari episode ini adalah pertemuan jangan pendek maupun pertemuan jangka panjang yang disebut dengan proyek. Metode pembelajaran ini dianggap anak pada masa awal perkembangan diperlukan pendekatan yang kompeten untuk memenuhi pontensi pada anak usia dini. Penataan sumber belajar Reggio Emilia dipenuhi dengan bermacam-macam materi yang di gunakan untuk mengeksplorasi dan mempresentasikan kreativitas anak pada ide-ide yang dimilikinya. Pada Reggio Emilia ini anak bisa belajar melalui pengalaman serta memiliki peluang untuk mengekspresikan diri dengan kreativitas yang anak miliki dan dapat dikembangan dengan baik. Dengan metode pembelajaran Reggio Emilia ini kreativitas anak diharapkan dapat terus berekmbangan serta dapat meningkatkan kualitas dalam diri anak. \u0000Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Reggio Emilia, Kreativitas \u0000Abstract \u0000The purpose of this study was to analyze the planning of the Reggio Emilia learning method in early childhood in forming creativity. The Reggio Emilia learning method is one method to develop children's creativity in their talents and interests. This study designed a literature study (literaturel study). Thel method usedl is a literaturel study. Thel results ofl this studyl indicate thatl the Reggiol Emilia method of learningl planning is knownl as an emergentl curriculum, in the preparationl of this learning method it is seen through the interests and talents of children. In the implementation of learning the Reggio Emilia method is known as the term project and episode, where children can do individually or in groups. The purpose of this episode is neither a short meeting nor a long term meeting called a project. This learning method is considered a child in the early stages of development, a competent approach is needed to fulfill the potential of early childhood. The arrangement of Reggio Emilia learning resources is filled with a variety of materials that are used to explore and present children's creativity in the ideas they have. In Reggio Emilia, children can learn through experience and have the opportunity to express themselves with the creativity that children have and can be developed properly. With this Reggio Emilia learning method, childre","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129511849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.503
Arif Nursihah, Hilman Mangkuwibawa, Dinar Farida Fauziah
Abstrak Melatih kemampuan kognitif pada anak terutama dalam mengenalkan angka sangat penting diperlukan untuk mengasah keterampilan matematika pada anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempersiapkan diri anak terhadap pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi di masa yang akan datang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Metode penelitian yang akan digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis kuantitatif korelasional (sampling jenuh), serta teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam aktivitas penggunaan media papan flanel memperoleh nilai rata-rata 80 berada pada rentang 80-100 yang berinterpretasikan sangat baik. Sedangkan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini memperoleh nilai rata-rata 75 berada pada rentang 70-79 yang berinterpretasikan baik. Selanjutnya, hubungan antara aktivitas penggunaan media papan flanel dengan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,773. Hasil uji signifikansi korelasi t hitung = 3,854 > t tabel = 2,228, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hubungan antara aktivitas penggunaan media papan flanel memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini sebesar 59,75%, sisanya yaitu 40,25 dipengaruhi faktor lain. Kata Kunci: Anak Usia Dini, Kemampuan Mengenal Angka, Media Papan Flanel Abstract Training cognitive abilities in children, especially in introducing numbers is very important to hone math skills in children. The purpose of this study is to prepare children for education at a higher level in the future according to their stage of growth and development. The research method that will use a quantitative approach with the correlation method is to determine the relationship of a variable with other variables. In this study, researchers used correlational quantitative analysis techniques (saturated sampling), as well as data collection techniques using observation, documentation and interviews. The results of the data analysis show that in the activity of using flannel board media, an average value of 80 is in the range of 80-100 which is interpreted very well. While the ability to recognize numbers at an early age obtains an average value of 75 in the range of 70-79 which has a good interpretation. Furthermore, the relationship between the activity of using flannel board media and the ability to recognize numbers in early childhood obtained a correlation coefficient of 0.773. The results of the correlation significance test t count = 3.854 > t table = 2.228, then H0 is rejected and Ha is accepted. Thus, the relationship between the activity of using flannel board media has a positive and significant relationship with the ability to recognize numbers in early childhood by 59.75%,
{"title":"HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA PADA ANAK USIA DINI","authors":"Arif Nursihah, Hilman Mangkuwibawa, Dinar Farida Fauziah","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.503","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Melatih kemampuan kognitif pada anak terutama dalam mengenalkan angka sangat penting diperlukan untuk mengasah keterampilan matematika pada anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempersiapkan diri anak terhadap pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi di masa yang akan datang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Metode penelitian yang akan digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis kuantitatif korelasional (sampling jenuh), serta teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam aktivitas penggunaan media papan flanel memperoleh nilai rata-rata 80 berada pada rentang 80-100 yang berinterpretasikan sangat baik. Sedangkan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini memperoleh nilai rata-rata 75 berada pada rentang 70-79 yang berinterpretasikan baik. Selanjutnya, hubungan antara aktivitas penggunaan media papan flanel dengan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,773. Hasil uji signifikansi korelasi t hitung = 3,854 > t tabel = 2,228, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hubungan antara aktivitas penggunaan media papan flanel memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini sebesar 59,75%, sisanya yaitu 40,25 dipengaruhi faktor lain. \u0000Kata Kunci: Anak Usia Dini, Kemampuan Mengenal Angka, Media Papan Flanel \u0000Abstract \u0000Training cognitive abilities in children, especially in introducing numbers is very important to hone math skills in children. The purpose of this study is to prepare children for education at a higher level in the future according to their stage of growth and development. The research method that will use a quantitative approach with the correlation method is to determine the relationship of a variable with other variables. In this study, researchers used correlational quantitative analysis techniques (saturated sampling), as well as data collection techniques using observation, documentation and interviews. The results of the data analysis show that in the activity of using flannel board media, an average value of 80 is in the range of 80-100 which is interpreted very well. While the ability to recognize numbers at an early age obtains an average value of 75 in the range of 70-79 which has a good interpretation. Furthermore, the relationship between the activity of using flannel board media and the ability to recognize numbers in early childhood obtained a correlation coefficient of 0.773. The results of the correlation significance test t count = 3.854 > t table = 2.228, then H0 is rejected and Ha is accepted. Thus, the relationship between the activity of using flannel board media has a positive and significant relationship with the ability to recognize numbers in early childhood by 59.75%,","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129678453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.510
Herlina Herlina, Reza Edwin Sulistyaningtyas
Abstrak Matematika sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk digunakan dalam setiap aspek kehidupan. Maka matematika perlu diajarkan sejak anak berusia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru anak usia 4 - 6 tahun dalam mengajarkan matematika awal. Survei yang dilakukan di PAUD di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Propinsi Jawa tengah. Sampel penelitian sebanyak 49 guru yang mengajar pada anak yang berusia 4-6 tahun.Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan instrumen yang dibagikan adalah Early Math Beliefs and Confidence Survey (EM-BSC). Hasil survei diperoleh yaitu tingkat kepercayaan diri guru dalam mengajar matematika pada anak usia dini tinggi namun tingkat kemampuan matematika cenderung rendah. Kata Kunci: kepercayaan diri, kemampuan guru, matematika untuk anak usia dini. Abstract Mathematics is needed by everyone to be used in every aspect of life. So mathematics needs to be taught from an early age. This study aims to determine the ability of teachers of children aged 4 - 6 years in prohibiting early mathematics. The survey was conducted at PAUD in Mungkid District, Magelang Regency, Central Java Province. The research sample consisted of 49 teachers teaching children aged 4-6 years. The data collection technique used a questionnaire and the instruments distributed were the Early Math Beliefs and Confidence Survey (EM-BSC). The survey results obtained showed that the level of teacher confidence in teaching mathematics to early childhood was high, but the level of mathematical ability tended to be low. Keywords: self-confidence, teacher abilities, mathematics for early childhood.
{"title":"TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJARKAN MATEMATIKA AWAL ANAK USIA 4 – 6 TAHUN","authors":"Herlina Herlina, Reza Edwin Sulistyaningtyas","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.510","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.510","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Matematika sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk digunakan dalam setiap aspek kehidupan. Maka matematika perlu diajarkan sejak anak berusia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru anak usia 4 - 6 tahun dalam mengajarkan matematika awal. Survei yang dilakukan di PAUD di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Propinsi Jawa tengah. Sampel penelitian sebanyak 49 guru yang mengajar pada anak yang berusia 4-6 tahun.Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan instrumen yang dibagikan adalah Early Math Beliefs and Confidence Survey (EM-BSC). Hasil survei diperoleh yaitu tingkat kepercayaan diri guru dalam mengajar matematika pada anak usia dini tinggi namun tingkat kemampuan matematika cenderung rendah. \u0000Kata Kunci: kepercayaan diri, kemampuan guru, matematika untuk anak usia dini. \u0000 \u0000Abstract \u0000Mathematics is needed by everyone to be used in every aspect of life. So mathematics needs to be taught from an early age. This study aims to determine the ability of teachers of children aged 4 - 6 years in prohibiting early mathematics. The survey was conducted at PAUD in Mungkid District, Magelang Regency, Central Java Province. The research sample consisted of 49 teachers teaching children aged 4-6 years. The data collection technique used a questionnaire and the instruments distributed were the Early Math Beliefs and Confidence Survey (EM-BSC). The survey results obtained showed that the level of teacher confidence in teaching mathematics to early childhood was high, but the level of mathematical ability tended to be low. \u0000Keywords: self-confidence, teacher abilities, mathematics for early childhood.","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127372615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Studi ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan interpersonal anak, yang meliputi ketidakmampuan mereka memahami perasaan orang lain, menghargai karya teman, membentuk dan menjaga persahabatan, dan bertindak dengan cara yang menunjukkan kepada teman mereka bahwa mereka mirip dengan mereka. dan bahwa mereka memaafkan kesalahan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain rumah balok terhadap kecerdasan interpersonal siswa Kelompok A di TK Pandan Aran. Penelitian ini mengadopsi metodologi penelitian eksperimen. Sampling Non-Probabilitas, sering dikenal sebagai sampling saturasi, adalah metode sampel yang digunakan. Temuan studi menunjukkan bahwa siswa di kelompok A mampu bekerja sama dengan teman-temannya melalui kegiatan bermain peran, menjaga teman mereka dengan mengulurkan tangan saat dibutuhkan, dan berbagi makanan atau perlengkapan bermain peran. Hal ini menunjukkan bagaimana latihan bermain peran secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan kecerdasan interpersonal siswa kelompok A di TK Pandan Aran Beran Ngawi. Hasil post-test dan pre-test menunjukkan bahwa kegiatan bermain Block House berdampak pada kecerdasan interpersonal. Latihan Bermain rumah balok memiliki hasil yang lebih besar pada Kecerdasan Interpersonal setelah (perawatan). Kata Kunci: Bermain Peran, Rumah Balok, Kecerdasan Interpersonal. Abstract This study is based on the issue of children's low interpersonal intelligence, which includes their inability to understand other people's feelings, to appreciate their friends' work, to form and maintain friendships, and to act in ways that show their friends they are similar to them and that they are forgiving of their mistakes. This study intends to investigate the impact of the block house role-playing activity on the interpersonal intelligence of Group A students at Pandan Aran Kindergarten. This study adopted an experimental research methodology. Non-Probability Sampling, often known as saturation sampling, is the sample method employed. The study's findings indicate that students in group A are able to cooperate with their friends through role-playing activities, take care of their friends by lending a hand when needed, and share food or role-playing supplies. This demonstrates how role-playing exercises significantly affect the growth of interpersonal intelligence in group A pupils at Pandan Aran Beran Ngawi Kindergarten. The outcomes of the post-test and pre-test show that Block House role-playing activities have an impact on interpersonal intelligence. Block House Role Playing Exercises had greater results on Interpersonal Intelligence following (treatment). Keywords: Role Playing, Block House, Interpersonal Intelligence
这种抽象的研究是孩子们缺乏人际交往能力的基础,包括他们无法理解他人的感受,欣赏朋友的工作,塑造和维持友谊,并以向朋友表明他们与自己相似的方式行事。他们原谅自己的错误。本研究旨在确定在TK Pandan Aran的课堂玩耍活动对A班学生的人际交往能力的影响。本研究采用了实验研究方法。非概率抽样,通常被称为饱和取样,是使用的样本方法。研究发现,A组的学生能够通过角色扮演活动与朋友们一起工作,在需要的时候帮助他们的朋友,分享角色扮演的食物或道具。这说明了角色扮演练习是如何显著影响幼儿园潘兰丹兰的A班学生的人际智力成长的。博彩和预赛的结果表明,区块家庭的游戏活动影响了人际交往能力。梁家庭游戏练习在治疗后对人际交往能力有更大的影响。关键词:角色扮演,积木之家,人际交往能力。抽象研究这个问题》是改编自儿童低人际情报,他们哪种includes inability to理解别人的感觉,谢谢他们的朋友’工作,去参加表格和maintain friendships,还有act in #方式发展到这种表演他们的朋友,他们是类似,那它们是无限的错误的结果。这项研究旨在研究布洛克家族对一名学生在幼儿园的团体间相互作用的角色扮演。这个研究是一种实验方法研究。不可能的样本,我所知道的十种样本,就是样本的有效方法。研究结果表明,小组中的学生有能力在角色扮演活动中与朋友合作,在需要的时候用手捂住朋友的手,分享食物或角色扮演供应。在Ngawi Kindergarten的一群学生中,角色扮演的意义深远。封装家庭角色扮演的角色的外部表现对人际关系情报有影响。Block House Role角色扮演的Exercises有更大的人际智能遵循结果。角色扮演,封锁房子,人际情报
{"title":"PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN RUMAH BALOK TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL PADA ANAK","authors":"Rizky Dyah Purwani, Wening Sekar Kusuma, Dita Primashanti Koesmadi","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.482","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.482","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Studi ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan interpersonal anak, yang meliputi ketidakmampuan mereka memahami perasaan orang lain, menghargai karya teman, membentuk dan menjaga persahabatan, dan bertindak dengan cara yang menunjukkan kepada teman mereka bahwa mereka mirip dengan mereka. dan bahwa mereka memaafkan kesalahan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain rumah balok terhadap kecerdasan interpersonal siswa Kelompok A di TK Pandan Aran. Penelitian ini mengadopsi metodologi penelitian eksperimen. Sampling Non-Probabilitas, sering dikenal sebagai sampling saturasi, adalah metode sampel yang digunakan. Temuan studi menunjukkan bahwa siswa di kelompok A mampu bekerja sama dengan teman-temannya melalui kegiatan bermain peran, menjaga teman mereka dengan mengulurkan tangan saat dibutuhkan, dan berbagi makanan atau perlengkapan bermain peran. Hal ini menunjukkan bagaimana latihan bermain peran secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan kecerdasan interpersonal siswa kelompok A di TK Pandan Aran Beran Ngawi. Hasil post-test dan pre-test menunjukkan bahwa kegiatan bermain Block House berdampak pada kecerdasan interpersonal. Latihan Bermain rumah balok memiliki hasil yang lebih besar pada Kecerdasan Interpersonal setelah (perawatan). \u0000Kata Kunci: Bermain Peran, Rumah Balok, Kecerdasan Interpersonal. \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000 \u0000This study is based on the issue of children's low interpersonal intelligence, which includes their inability to understand other people's feelings, to appreciate their friends' work, to form and maintain friendships, and to act in ways that show their friends they are similar to them and that they are forgiving of their mistakes. This study intends to investigate the impact of the block house role-playing activity on the interpersonal intelligence of Group A students at Pandan Aran Kindergarten. This study adopted an experimental research methodology. Non-Probability Sampling, often known as saturation sampling, is the sample method employed. The study's findings indicate that students in group A are able to cooperate with their friends through role-playing activities, take care of their friends by lending a hand when needed, and share food or role-playing supplies. This demonstrates how role-playing exercises significantly affect the growth of interpersonal intelligence in group A pupils at Pandan Aran Beran Ngawi Kindergarten. The outcomes of the post-test and pre-test show that Block House role-playing activities have an impact on interpersonal intelligence. Block House Role Playing Exercises had greater results on Interpersonal Intelligence following (treatment). \u0000Keywords: Role Playing, Block House, Interpersonal Intelligence","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"10 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114130308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.544
Masita Turrahmah, N. Simatupang
Abstrak Kemampuan motorik anak harus di perhatikan dan distimulus agar berkembang dengan baik. Namun, peneliti menemukan permasalahan pada anak kelompok A1 di TK Labschool Unesa 1 Surabaya bahwa perkembangan motorik kasar anak masih rendah. Beberapa anak belum bisa melompat menggunakan satu kaki dengan seimbang. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan modifikasi engklek pada anak kelompok A1 TK Labschool Unesa 1 Surabaya. Ada 3 siklus dalam penelitian ini. Subjek penelitian adalah 19 anak kelompok A1 TK Labschool Unesa 1 Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi. Teknik analisis data dibuat secara deskriptif kuantitatif. Dilihat dari hasil penelitian ini bahwa dari 19 anak, kemampuan fisik motorik yang sudah muncul pada siklus I sebanyak 5 anak, siklus II sebanyak 9 anak, dan siklus III sebanyak 15 anak. Hasil persentase menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak yang sudah muncul pada setiap siklus diperoleh siklus I sebesar 26,3 %, siklus II sebesar 47,3 %, dan siklus III sebesar 79 %. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa permainan modifikasi engklek mampu meningkatkan perkembangan fisik motorik anak usia dini terutama pada kemampuan motorik kasar anak kelompok A1 di TK Labschool Unesa 1 Surabaya. Kata Kunci: Permainan Engklek, Motorik Kasar, Anak. Abstract The child's motor skills must be considered and stimulated to develop properly. However, researchers found a problem in group A1 children at TK Labschool Unesa 1 Surabaya that children's gross motor development was still low. Some children have not been able to jump on one leg in a balanced manner. Therefore, researchers conducted a collaborative classroom action study aimed at improving gross motor skills through crank modification games in group A1 children of Unesa 1 Labschool Kindergarten Surabaya. There were 3 cycles in this study. The subjects of the study were 19 children of group A1 TK Labschool Unesa 1 Surabaya. The data collection method used in this study used observation method. Data analysis techniques are made descriptively quantitatively. Judging from the results of this study that from 19 children, physical motor abilities that have appeared in cycle I as many as 5 children, cycle II as many as 9 children, and cycle III as many as 15 children. The percentage results showed that the gross motor skills of children who had appeared in each cycle were obtained cycle I by 26.3%, cycle II by 47.3%, and cycle III by 79%. So the researchers concluded that the crank modification game was able to improve the physical motor development of early childhood, especially in the gross motor skills of group A1 children at TK Labschool Unesa 1 Surabaya. Keywords: Game Crank, Gross Motor, Early.
{"title":"PENERAPAN PERMAINAN MODIFIKASI ENGKLEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK","authors":"Masita Turrahmah, N. Simatupang","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.544","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.544","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kemampuan motorik anak harus di perhatikan dan distimulus agar berkembang dengan baik. Namun, peneliti menemukan permasalahan pada anak kelompok A1 di TK Labschool Unesa 1 Surabaya bahwa perkembangan motorik kasar anak masih rendah. Beberapa anak belum bisa melompat menggunakan satu kaki dengan seimbang. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan modifikasi engklek pada anak kelompok A1 TK Labschool Unesa 1 Surabaya. Ada 3 siklus dalam penelitian ini. Subjek penelitian adalah 19 anak kelompok A1 TK Labschool Unesa 1 Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi. Teknik analisis data dibuat secara deskriptif kuantitatif. Dilihat dari hasil penelitian ini bahwa dari 19 anak, kemampuan fisik motorik yang sudah muncul pada siklus I sebanyak 5 anak, siklus II sebanyak 9 anak, dan siklus III sebanyak 15 anak. Hasil persentase menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak yang sudah muncul pada setiap siklus diperoleh siklus I sebesar 26,3 %, siklus II sebesar 47,3 %, dan siklus III sebesar 79 %. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa permainan modifikasi engklek mampu meningkatkan perkembangan fisik motorik anak usia dini terutama pada kemampuan motorik kasar anak kelompok A1 di TK Labschool Unesa 1 Surabaya. \u0000Kata Kunci: Permainan Engklek, Motorik Kasar, Anak. \u0000 \u0000Abstract \u0000The child's motor skills must be considered and stimulated to develop properly. However, researchers found a problem in group A1 children at TK Labschool Unesa 1 Surabaya that children's gross motor development was still low. Some children have not been able to jump on one leg in a balanced manner. Therefore, researchers conducted a collaborative classroom action study aimed at improving gross motor skills through crank modification games in group A1 children of Unesa 1 Labschool Kindergarten Surabaya. There were 3 cycles in this study. The subjects of the study were 19 children of group A1 TK Labschool Unesa 1 Surabaya. The data collection method used in this study used observation method. Data analysis techniques are made descriptively quantitatively. Judging from the results of this study that from 19 children, physical motor abilities that have appeared in cycle I as many as 5 children, cycle II as many as 9 children, and cycle III as many as 15 children. The percentage results showed that the gross motor skills of children who had appeared in each cycle were obtained cycle I by 26.3%, cycle II by 47.3%, and cycle III by 79%. So the researchers concluded that the crank modification game was able to improve the physical motor development of early childhood, especially in the gross motor skills of group A1 children at TK Labschool Unesa 1 Surabaya. \u0000Keywords: Game Crank, Gross Motor, Early.","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"64 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126861169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.35896/ijecie.v7i1.553
Hartik, N. Novitasari, T. Rahman
Abstrak Penelitian ini menjelaskan tentang penerapan metode outdoor learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa RA Al Irsyad pada tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diterapkannya metode outdoor learning motivasi belajar siswa meningkat dari 19 siswa hanya ada 2 siswa yang Mulai Berkembang (MB), sedangkan 7 siswa Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 9 siswa Berkembang dengan Baik (BSB). Dari hasil tersebut dapat dikatakan metode outdoor learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa RA Al Irsyad Jatirogo tahun pelajaran 2022/2023. Faktor pendukung pada penelitian ini adalah media pembelajaran mudah didapat dan tidak mahal, kegiatan belajar lebih bebas dan menyenangkan, media belajar konkrit dan siswa lebih aktif. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya konsentrasi, memakan banyak waktu apabila lokasi belajar jauh, dan cuaca panas dingin serta polusi udara yang menyebabkan siswa mudah terserang penyakit. Kata Kunci: motivasi belajar, outdoor learning, metode pembelajaran. Abstract This study describes the application of the outdoor learning method to increase the learning motivation of RA Al Ersyad students in the 2022/2023 school year. This research use desciptive qualitative approach. Data collection methods used are interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that after the application of the outdoor learning method, student learning motivation increased from 19 students, only 2 students started to develop (MB), while 7 students developed according to expectations (BSH) and 9 students developed well (BSB). From these results it can be said that the outdoor learning method is able to increase the learning motivation of RA Al Irsyad Jatirogo students for the 2022/2023 academic year. Supporting factors in this study are learning media that are easy to obtain and inexpensive, learning activities are more free and enjoyable, learning media are concrete and students are more active. While the inhibiting factors are lack of concentration, it takes a lot of time if the study location is far away, and hot and cold weather and air pollution make students susceptible to disease. Keywords: motivation to learn, outdoor learning, learning methods
这项研究解释了应用抽象户外学习的方法来提高学生的学习动机RA年艾尔Irsyad 2022/2023课。本研究采用描述性质的方法。采用的数据收集方法是访谈、观察和记录。这项研究的结果表明,在采用室外学习方法后,学生的学习动机从19名学生中增加了,只有2名学生开始蓬勃发展(MB),而7名学生按照期望发展(BSH), 9名学生发展良好(BSB)。从这些结果可以看出,室外学习方法提高了学生学习动机。因素在这个研究是很容易学习和媒体不贵,媒体更自由、更有趣,学习具体活动和学生更积极的作用。而窒息的因素是注意力不集中,学习地点离我们很远需要时间,以及导致学生易患疾病的冷热和空气污染。关键词:学习动机,室外学习,学习方法。抽象这个研究描述了《户外学习方法的应用程序增加境RA的Al Ersyad学生之学习motivation 2022/2023学校一年。这项研究有一定的道理。有用的方法收集数据正在接受采访、观察和证明。The results of this study indicate that户外应用程序》之后的学习方法,学生学习motivation increased从19个学生,只有2个学生开始到冲洗(MB),而7学生developed弥足变异(BSH)和9学生developed嗯(BSB)。从这些推荐中,我们可以说,户外学习方法可以增加RA Al irshad jatougo students的学习动力,因为他们是2022/2023学年。Supporting factors in this study学习发展到这种是容易得到媒体和inexpensive是学习活动更多的是free and enjoyable),学习是混凝土和学生是媒体更多的活性。虽然抑制因素缺乏集中精神,但如果研究地点离得很远,热、冷、水污染使学生容易患病,那就需要很多时间。安装:motivation到户外学习,学习,学习方法
{"title":"PENERAPAN METODE OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI RA","authors":"Hartik, N. Novitasari, T. Rahman","doi":"10.35896/ijecie.v7i1.553","DOIUrl":"https://doi.org/10.35896/ijecie.v7i1.553","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini menjelaskan tentang penerapan metode outdoor learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa RA Al Irsyad pada tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diterapkannya metode outdoor learning motivasi belajar siswa meningkat dari 19 siswa hanya ada 2 siswa yang Mulai Berkembang (MB), sedangkan 7 siswa Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 9 siswa Berkembang dengan Baik (BSB). Dari hasil tersebut dapat dikatakan metode outdoor learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa RA Al Irsyad Jatirogo tahun pelajaran 2022/2023. Faktor pendukung pada penelitian ini adalah media pembelajaran mudah didapat dan tidak mahal, kegiatan belajar lebih bebas dan menyenangkan, media belajar konkrit dan siswa lebih aktif. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya konsentrasi, memakan banyak waktu apabila lokasi belajar jauh, dan cuaca panas dingin serta polusi udara yang menyebabkan siswa mudah terserang penyakit. \u0000Kata Kunci: motivasi belajar, outdoor learning, metode pembelajaran. \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000This study describes the application of the outdoor learning method to increase the learning motivation of RA Al Ersyad students in the 2022/2023 school year. This research use desciptive qualitative approach. Data collection methods used are interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that after the application of the outdoor learning method, student learning motivation increased from 19 students, only 2 students started to develop (MB), while 7 students developed according to expectations (BSH) and 9 students developed well (BSB). From these results it can be said that the outdoor learning method is able to increase the learning motivation of RA Al Irsyad Jatirogo students for the 2022/2023 academic year. Supporting factors in this study are learning media that are easy to obtain and inexpensive, learning activities are more free and enjoyable, learning media are concrete and students are more active. While the inhibiting factors are lack of concentration, it takes a lot of time if the study location is far away, and hot and cold weather and air pollution make students susceptible to disease. \u0000Keywords: motivation to learn, outdoor learning, learning methods","PeriodicalId":145975,"journal":{"name":"Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126814623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}