Pub Date : 2023-10-23DOI: 10.36526/v-mac.v8i2.3168
G. Gusnawati
Abstrak Air bersih adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Meningkatnya kesadaran akan konsumsi air yang berkualitas, sehat, dan aman telah mendorong permintaan akan air minum yang berkualitas, sehat, dan terjangkau. Salah satu produk yang memenuhi kebutuhan ini adalah air minum isi ulang. Kualitas air minum isi ulang harus mematuhi persyaratan kesehatan yang telah diatur dalam peraturan kesehatan, termasuk persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Meskipun ada masyarakat yang lebih memilih metode alternatif seperti memasak air atau menggunakan filter dispenser, depot air minum isi ulang telah menjadi industri yang populer. Sayangnya, banyak depot air minum yang tidak memenuhi standar kebersihan dan keamanan yang ditetapkan, dengan minimnya pengawasan dari pihak yang berwenang. Teknologi pengolahan air yang beragam telah dikembangkan, termasuk teknologi Reverse Osmosis (RO), yang dianggap salah satu yang terbaik. RO melibatkan tekanan tinggi untuk memisahkan air dari komponen-komponen yang tidak diinginkan melalui membran semipermeabel. Teknologi ini tidak memerlukan penambahan bahan kimia dan memproses air pada suhu rendah. Artikel ini mengkaji peran teknologi RO dalam pengolahan air minum isi ulang. Dengan semakin meningkatnya permintaan akan air minum berkualitas, teknologi ini dapat menjadi solusi yang penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak teknologi ini dalam memastikan penyediaan air minum isi ulang yang sehat dan aman bagi konsumen. Kata kunci: kualitas, air minum isi ulang, reverse osmosis.
{"title":"Pengaruh Kualitas Air Minum Isi Ulang Dengan Menggunakan Teknologi Reverse Osmosis (RO)","authors":"G. Gusnawati","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3168","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3168","url":null,"abstract":"Abstrak Air bersih adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Meningkatnya kesadaran akan konsumsi air yang berkualitas, sehat, dan aman telah mendorong permintaan akan air minum yang berkualitas, sehat, dan terjangkau. Salah satu produk yang memenuhi kebutuhan ini adalah air minum isi ulang. Kualitas air minum isi ulang harus mematuhi persyaratan kesehatan yang telah diatur dalam peraturan kesehatan, termasuk persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Meskipun ada masyarakat yang lebih memilih metode alternatif seperti memasak air atau menggunakan filter dispenser, depot air minum isi ulang telah menjadi industri yang populer. Sayangnya, banyak depot air minum yang tidak memenuhi standar kebersihan dan keamanan yang ditetapkan, dengan minimnya pengawasan dari pihak yang berwenang. Teknologi pengolahan air yang beragam telah dikembangkan, termasuk teknologi Reverse Osmosis (RO), yang dianggap salah satu yang terbaik. RO melibatkan tekanan tinggi untuk memisahkan air dari komponen-komponen yang tidak diinginkan melalui membran semipermeabel. Teknologi ini tidak memerlukan penambahan bahan kimia dan memproses air pada suhu rendah. Artikel ini mengkaji peran teknologi RO dalam pengolahan air minum isi ulang. Dengan semakin meningkatnya permintaan akan air minum berkualitas, teknologi ini dapat menjadi solusi yang penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak teknologi ini dalam memastikan penyediaan air minum isi ulang yang sehat dan aman bagi konsumen. Kata kunci: kualitas, air minum isi ulang, reverse osmosis.","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315050","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-17DOI: 10.36526/v-mac.v8i2.3134
Muchamad Romadon Dwi Arianto, Ratna Dewi Anjani
Abstrak Pengecoran adalah proses pembuatan produk dengan melelehkan logam dalam tungku dan menuangkannya ke dalam cetakan. Tungku adalah komponen kunci dalam proses ini, dan banyak tungku peleburan yang tersedia di pasaran hanya digunakan untuk peleburan logam, dengan gas buang yang masih memiliki suhu tinggi. Artikel ini membahas perancangan dan simulasi sebuah tungku untuk mencairkan aluminium sebanyak 5 kg. Tungku ini dirancang dengan dua pintu sisi kiri dan kanan sebagai tempat logam cair, berbentuk bujur sangkar horizontal, dan menggunakan bahan bakar gas LPG. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi keterbatasan tungku konvensional dalam fungsi mereka. Simulasi dilakukan menggunakan Ansys 19.R untuk menganalisis distribusi temperatur dan penggunaan energi dalam tungku. Hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi panas dalam tungku cukup merata, tetapi konsumsi bahan bakar gas yang tinggi. Artikel ini juga membahas pengaruh jarak inlet pembakaran dan laju aliran massa gas terhadap kinerja tungku. Kesimpulannya, tungku hasil modifikasi ini dapat mencapai temperatur yang dibutuhkan untuk melelehkan aluminium, tetapi membutuhkan jumlah bahan bakar gas yang besar. Kata kunci: Pengecoran, Tungku peleburan, Simulasi CFD
{"title":"Perancangan Tungku Untuk Peleburan Aluminium Dengan Kapasitas 5 Kg","authors":"Muchamad Romadon Dwi Arianto, Ratna Dewi Anjani","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3134","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3134","url":null,"abstract":"Abstrak Pengecoran adalah proses pembuatan produk dengan melelehkan logam dalam tungku dan menuangkannya ke dalam cetakan. Tungku adalah komponen kunci dalam proses ini, dan banyak tungku peleburan yang tersedia di pasaran hanya digunakan untuk peleburan logam, dengan gas buang yang masih memiliki suhu tinggi. Artikel ini membahas perancangan dan simulasi sebuah tungku untuk mencairkan aluminium sebanyak 5 kg. Tungku ini dirancang dengan dua pintu sisi kiri dan kanan sebagai tempat logam cair, berbentuk bujur sangkar horizontal, dan menggunakan bahan bakar gas LPG. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi keterbatasan tungku konvensional dalam fungsi mereka. Simulasi dilakukan menggunakan Ansys 19.R untuk menganalisis distribusi temperatur dan penggunaan energi dalam tungku. Hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi panas dalam tungku cukup merata, tetapi konsumsi bahan bakar gas yang tinggi. Artikel ini juga membahas pengaruh jarak inlet pembakaran dan laju aliran massa gas terhadap kinerja tungku. Kesimpulannya, tungku hasil modifikasi ini dapat mencapai temperatur yang dibutuhkan untuk melelehkan aluminium, tetapi membutuhkan jumlah bahan bakar gas yang besar. Kata kunci: Pengecoran, Tungku peleburan, Simulasi CFD","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-13DOI: 10.36526/v-mac.v8i2.3129
Benny Haddli Irawan, Reza Widyanto, I. Saputra
Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan proses manufaktur suatu produk sangatlah berpengaruh terutama dengan meningkatkan kualitas dari produk. Dalam penelitian ini kualitas produk dihasilkan dengan kecepatan produksi dan mesin yang berkualitas. Jig dan Fixture merupakan alat atau perkakas bantu yang berfungsi untuk memegang dan mengarahkan benda kerja sehingga proses manufaktur suatu produksi lebih efesien dan akurat. Jig di defenisikan sebagai peralatan khusus yang memegang atau menyangga komponen yang akan dipasang pada mesin. Fixture adalah peralatan produksi yang menyangga benda kerja secara kuat sehingga proses pemesinan dapat dilakukan. Pada umumnya Jig dan Fixture adalah satu kesatuan dimana sebagai alat pemegang benda kerja produksi. Alat ini dirancang sebagai alat bantu produksi berfungsi untuk menempatkan dan memegang benda kerja dan juga menyatukan dua komponen produk menjadi satu dengan menggunakan mekanisme pengepresan yang memakai sistem pneumatik dimana dengan pengumpulan data dari customer dan internal perusahaan sehingga menghasilkan perancangan mesin Pressing Jig Diseji P702 dengan detail dan sesuai dengan tahapan pembuatan mesin.
{"title":"Rancang Bangun Semi Auto Pressing Jig Diseji P702","authors":"Benny Haddli Irawan, Reza Widyanto, I. Saputra","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3129","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3129","url":null,"abstract":"Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan proses manufaktur suatu produk sangatlah berpengaruh terutama dengan meningkatkan kualitas dari produk. Dalam penelitian ini kualitas produk dihasilkan dengan kecepatan produksi dan mesin yang berkualitas. Jig dan Fixture merupakan alat atau perkakas bantu yang berfungsi untuk memegang dan mengarahkan benda kerja sehingga proses manufaktur suatu produksi lebih efesien dan akurat. Jig di defenisikan sebagai peralatan khusus yang memegang atau menyangga komponen yang akan dipasang pada mesin. Fixture adalah peralatan produksi yang menyangga benda kerja secara kuat sehingga proses pemesinan dapat dilakukan. Pada umumnya Jig dan Fixture adalah satu kesatuan dimana sebagai alat pemegang benda kerja produksi. Alat ini dirancang sebagai alat bantu produksi berfungsi untuk menempatkan dan memegang benda kerja dan juga menyatukan dua komponen produk menjadi satu dengan menggunakan mekanisme pengepresan yang memakai sistem pneumatik dimana dengan pengumpulan data dari customer dan internal perusahaan sehingga menghasilkan perancangan mesin Pressing Jig Diseji P702 dengan detail dan sesuai dengan tahapan pembuatan mesin.","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139319628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-11DOI: 10.36526/v-mac.v8i2.3125
I. Qiram, Galih Dwi Wahyudi, Adhi Purna Yulian Putra
Abstrak Tumpahan minyak di lingkungan kerja, seperti bengkel otomotif, merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dampak negatif terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi bioadsorben berbahan serat alam yang efektif dalam menurunkan konsentrasi cairan limbah minyak di bengkel. Terdapat dua jenis serat alam yang digunakan, yaitu serat sabut kelapa (cocopeat), dan serat bambu pada rentang ukuran <25 µm tanpa proses aktivasi kimia. Pengujian menggunakan 5 gram serbuk untuk menurunkan cairan limbah pada volume total 225 ml. Lama waktu kontak adsorben terhadap larutan divariasi pada 1; 2; dan 5 menit dan selanjutnya dilakukan proses penyaringan menggunakan kertas Whatman-42. Analisis data adsorpsi meliputi laju dan efektifitas serap adsorben berdasarkan selisih berat masing-masing serbuk, volume cairan, dan konsentrasi minyak sebelum dan sesudah perlakukan. Hasil penelitian telah mengungkapkan kinerja adsorpsi minyak pada kedua serat alam. Serat cocopeat menunjukkan kinerja lebih optimal dibandingkan serat bambu dengan nilai efektifitas mencapai 22 % pada waktu kontak 5 menit. Studi morfologi telah mengkonfirmasi sifat adsorbansi pada struktur mikropori serat cocopeat. Kata kunci: adsorben, serat alam, tumpahan minyak, bengkel, pengembangan teknologi
{"title":"Pengembangan Teknologi Adsorber Berbahan Serat Alam dalam Mengatasi Tumpahan Minyak di Bengkel","authors":"I. Qiram, Galih Dwi Wahyudi, Adhi Purna Yulian Putra","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3125","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3125","url":null,"abstract":"Abstrak Tumpahan minyak di lingkungan kerja, seperti bengkel otomotif, merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dampak negatif terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi bioadsorben berbahan serat alam yang efektif dalam menurunkan konsentrasi cairan limbah minyak di bengkel. Terdapat dua jenis serat alam yang digunakan, yaitu serat sabut kelapa (cocopeat), dan serat bambu pada rentang ukuran <25 µm tanpa proses aktivasi kimia. Pengujian menggunakan 5 gram serbuk untuk menurunkan cairan limbah pada volume total 225 ml. Lama waktu kontak adsorben terhadap larutan divariasi pada 1; 2; dan 5 menit dan selanjutnya dilakukan proses penyaringan menggunakan kertas Whatman-42. Analisis data adsorpsi meliputi laju dan efektifitas serap adsorben berdasarkan selisih berat masing-masing serbuk, volume cairan, dan konsentrasi minyak sebelum dan sesudah perlakukan. Hasil penelitian telah mengungkapkan kinerja adsorpsi minyak pada kedua serat alam. Serat cocopeat menunjukkan kinerja lebih optimal dibandingkan serat bambu dengan nilai efektifitas mencapai 22 % pada waktu kontak 5 menit. Studi morfologi telah mengkonfirmasi sifat adsorbansi pada struktur mikropori serat cocopeat. Kata kunci: adsorben, serat alam, tumpahan minyak, bengkel, pengembangan teknologi","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"1982 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139320660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Mesin perkakas yang ada di laboratorium memiliki kebisingan dengan intensitas yang variatif mulai dari kebisingan ringan hingga kebisingan tinggi. Dampak dari kebisingan mengakibatkan gangguan pendengaran yang dikenal dengan Noise Induce Hearing Loss. Aktivitas-aktivitas di workshop dengan peralatan mesin berteknologi menghasilkan bunyi yang cukup keras dan frekuensi bunyi yang mengganggu manusia di sekitarnya. Sejak Laboratorium Terpadu ITK berdiri pada 2021, belum pernah dilakukan pengukuran, pengujian, maupun penelitian terkait kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur intensitas kebisingan pada mesin perkakas di Workshop Manufaktur dan mengevaluasi tingkat kebisingan tersebut sesuai dengan standar yang berlaku, serta memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah pencegahan yang dapat diimplementasikan, seperti memberikan jeda waktu kerja di tengah pekerjaan dan menggunakan alat pelindung diri (APD), guna mencegah tingginya suara yang diterima telinga dan potensi terjadinya penyakit akibat kerja pada pengguna alat tersebut. Metode pengambilan data menggunakan SNI 7231: 2009 yang diintegrasikan dengan Permenaker No.5 tahun 2018 untuk menyimpulkan metode tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Workshop Manufaktur yang alatnya telah diidentifikasi bahayanya sebelum pengambilan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada alat Plasma Cutting memiliki intensitas bising tinggi sebesar 97.2 dB pada saat proses produksi, sementara mesin bubut dan mesin gerinda masih berada dalam nilai ambang batas normal antara 76.1-83,3 dB. Rekomendasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan agar tidak muncul penyakit akibat kerja pada pengguna alat tersebut. Kata kunci: Kebisingan, Laboratorium, Pemetaan, Sound Level Meter
{"title":"Pengujian Dan Analisis Karakteristik Kebisingan Pada Alat Di Workshop Laboratorium Terpadu ITK","authors":"Teo Lukmanul Hakim, Muhadi Reza, Andika Setiawan, Aries Rohiyanto","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3124","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3124","url":null,"abstract":"Abstrak Mesin perkakas yang ada di laboratorium memiliki kebisingan dengan intensitas yang variatif mulai dari kebisingan ringan hingga kebisingan tinggi. Dampak dari kebisingan mengakibatkan gangguan pendengaran yang dikenal dengan Noise Induce Hearing Loss. Aktivitas-aktivitas di workshop dengan peralatan mesin berteknologi menghasilkan bunyi yang cukup keras dan frekuensi bunyi yang mengganggu manusia di sekitarnya. Sejak Laboratorium Terpadu ITK berdiri pada 2021, belum pernah dilakukan pengukuran, pengujian, maupun penelitian terkait kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur intensitas kebisingan pada mesin perkakas di Workshop Manufaktur dan mengevaluasi tingkat kebisingan tersebut sesuai dengan standar yang berlaku, serta memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah pencegahan yang dapat diimplementasikan, seperti memberikan jeda waktu kerja di tengah pekerjaan dan menggunakan alat pelindung diri (APD), guna mencegah tingginya suara yang diterima telinga dan potensi terjadinya penyakit akibat kerja pada pengguna alat tersebut. Metode pengambilan data menggunakan SNI 7231: 2009 yang diintegrasikan dengan Permenaker No.5 tahun 2018 untuk menyimpulkan metode tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Workshop Manufaktur yang alatnya telah diidentifikasi bahayanya sebelum pengambilan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada alat Plasma Cutting memiliki intensitas bising tinggi sebesar 97.2 dB pada saat proses produksi, sementara mesin bubut dan mesin gerinda masih berada dalam nilai ambang batas normal antara 76.1-83,3 dB. Rekomendasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan agar tidak muncul penyakit akibat kerja pada pengguna alat tersebut. Kata kunci: Kebisingan, Laboratorium, Pemetaan, Sound Level Meter","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139320653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-11DOI: 10.36526/v-mac.v8i2.3028
Anas Mukhtar, Gatut Rubiono
Mikroplastik merupakan polutan baru yang saat ini menjadi masalah global yang mengkhawatirkan bagi lingkungan. Mikroplastik adalah partikel plastik dengan ukuran <5 mm. Mikroplastik dapat berasal dari hasil produksi industri atau dari sampah plastik yang mengalami degradasi menjadi potongan-potongan kecil. Mikroplastik dapat bercampur dengan air, udara dan sangat berbahaya bagi kesehatan apabila masuk dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan kanker dan gangguan sistem pernapasan. Salah satu cara untuk mereduksi kadar mikroplastik yang terdapat pada air adalah ferrofluid. Ferrofluid merupakan cairan koloid yang terbuat dari dari partikel feromagnetik nano yang tersuspensi dalam cairan pembawa, biasanya pelarut organik atau air. Dalam penelitian ini akan dikaji tentang penggunaan beberapa jenis logam yang digunakan untuk membuat cairan ferrofluid yang lebih efisien dalam menyerap mikroplastik dalam air. Sehingga penelitian ini nantinya akan menjadi referensi tambahan tentang ukuran partikel serbuk logam untuk aplikasi ferrofluid dalam upaya mengurangi polusi mikroplastik domestik. Penelitian dilakukan di laboratorium untuk uji Scanning Electron Microscope (SEM) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR) untuk untuk mendapatkan data struktur senyawa atau gugus fungsi dari ferrofluid.
{"title":"Investigasi Ferrofluid Dengan Bahan Besi dan Nikel Menggunakan Software Image J","authors":"Anas Mukhtar, Gatut Rubiono","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3028","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3028","url":null,"abstract":"Mikroplastik merupakan polutan baru yang saat ini menjadi masalah global yang mengkhawatirkan bagi lingkungan. Mikroplastik adalah partikel plastik dengan ukuran <5 mm. Mikroplastik dapat berasal dari hasil produksi industri atau dari sampah plastik yang mengalami degradasi menjadi potongan-potongan kecil. Mikroplastik dapat bercampur dengan air, udara dan sangat berbahaya bagi kesehatan apabila masuk dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan kanker dan gangguan sistem pernapasan. Salah satu cara untuk mereduksi kadar mikroplastik yang terdapat pada air adalah ferrofluid. Ferrofluid merupakan cairan koloid yang terbuat dari dari partikel feromagnetik nano yang tersuspensi dalam cairan pembawa, biasanya pelarut organik atau air. Dalam penelitian ini akan dikaji tentang penggunaan beberapa jenis logam yang digunakan untuk membuat cairan ferrofluid yang lebih efisien dalam menyerap mikroplastik dalam air. Sehingga penelitian ini nantinya akan menjadi referensi tambahan tentang ukuran partikel serbuk logam untuk aplikasi ferrofluid dalam upaya mengurangi polusi mikroplastik domestik. Penelitian dilakukan di laboratorium untuk uji Scanning Electron Microscope (SEM) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR) untuk untuk mendapatkan data struktur senyawa atau gugus fungsi dari ferrofluid.","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139320431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.36526/v-mac.v8i2.3020
Henry Widya Prasetya, A. Zulkarnain, Diki Wahyu, Arobi
One of the facility maintenance performed on the bogie is removing the rubber journal spring. The removal of the rubber journal spring is still done manually, namely slamming it to the floor using a long bolt of about 10 cm which is inserted into the hole in the rubber journal cap to push the rubber so that it can be released from the hat within 8-10 minutes. This research was conducted to innovate tools with the aim of facilitating the maintenance process, shorter time and guaranteed safety in removing the rubber journal spring. The manufacturer of this release tool uses a pneumatic system with the components used in the form of a cylinder with a diameter of 100 mm × 200 mm in length, a 4/2 pust button valve, an air filter, a manometer, and an 8 mm air hose. From the test results, the rubber journal spring removal tool on bogie K5 using a pneumatic system requires 1.2 minutes with a pressure of 5 bar to release 1 rubber journal spring. This tool has dimensions weighing 40 kg, length 50 cm, width 30 cm, height 90 cm. Keyword: rubber journal spring, bogie, pneumatic
{"title":"Pembuatan Alat Bantu Kerja Pneumatik Pelepas Rubber Journal Spring Pada Bogie K5","authors":"Henry Widya Prasetya, A. Zulkarnain, Diki Wahyu, Arobi","doi":"10.36526/v-mac.v8i2.3020","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v8i2.3020","url":null,"abstract":"One of the facility maintenance performed on the bogie is removing the rubber journal spring. The removal of the rubber journal spring is still done manually, namely slamming it to the floor using a long bolt of about 10 cm which is inserted into the hole in the rubber journal cap to push the rubber so that it can be released from the hat within 8-10 minutes. This research was conducted to innovate tools with the aim of facilitating the maintenance process, shorter time and guaranteed safety in removing the rubber journal spring. The manufacturer of this release tool uses a pneumatic system with the components used in the form of a cylinder with a diameter of 100 mm × 200 mm in length, a 4/2 pust button valve, an air filter, a manometer, and an 8 mm air hose. From the test results, the rubber journal spring removal tool on bogie K5 using a pneumatic system requires 1.2 minutes with a pressure of 5 bar to release 1 rubber journal spring. This tool has dimensions weighing 40 kg, length 50 cm, width 30 cm, height 90 cm. Keyword: rubber journal spring, bogie, pneumatic","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139348656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-26DOI: 10.36526/v-mac.v7i1.1946
Gatut Rubiono, Khoirul Anam
Panjer Kiling is a local culture of Banyuwangi district in the form of a windmill made of bamboo and wood. Kiling is generally positioned in the rice fields to chase away birds or just become a farmer's entertainment. This article aims to analyze Panjer Kiling as a potential renewable energy source. The analysis was carried out with a literature review obtained from the publication of research results on the internet. The analysis begins with technical data obtained by surveying and interviewing a Kiling maker. The study was conducted for the performance of wind turbine blades and the development of application of bamboo material as wind turbine blades. The results of the study indicate that bamboo has a very high potential to be developed into wind turbine blade material. This shows that the Kiling has the potential to be developed into a small-scale wind energy source. Keywords: panjer, kiling, blade, turbine, wind
{"title":"Panjer Kiling: Kincir Angin Tradisional Banyuwangi Sebagai Potensi Sumber Energi Terbarukan","authors":"Gatut Rubiono, Khoirul Anam","doi":"10.36526/v-mac.v7i1.1946","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v7i1.1946","url":null,"abstract":"Panjer Kiling is a local culture of Banyuwangi district in the form of a windmill made of bamboo and wood. Kiling is generally positioned in the rice fields to chase away birds or just become a farmer's entertainment. This article aims to analyze Panjer Kiling as a potential renewable energy source. The analysis was carried out with a literature review obtained from the publication of research results on the internet. The analysis begins with technical data obtained by surveying and interviewing a Kiling maker. The study was conducted for the performance of wind turbine blades and the development of application of bamboo material as wind turbine blades. The results of the study indicate that bamboo has a very high potential to be developed into wind turbine blade material. This shows that the Kiling has the potential to be developed into a small-scale wind energy source. \u0000Keywords: panjer, kiling, blade, turbine, wind","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114698474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-26DOI: 10.36526/v-mac.v7i1.1485
Hadi Nur Widianto, Ikhwanul Qiram, Anas Mukhtar
The ball mill machine for grinding red brick waste is a tool for crushing red brick waste into powder. Factors that influence the production process are the length of time and the number of solid balls. This study aims to determine the effect of variations in the length of time and the comparison of the number of solid balls on the performance of the ball mill machine for grinding red brick waste. The method used in this study includes variations in the length of time and the ratio of the number of solid balls with a time of 10,15, and 20 minutes with a ratio of the number of solid balls 5:0, 5:5, 5:8 and 5:10. Measurement of the results of red brick powder using a wire-mesh with a size of 16; 60; and 100 mesh. The results showed that there was an effect of treatment variations in the length of time and the ratio of the number of solid balls to the production capacity of the red brick waste grinding machine. Where the highest value was obtained at a 5:0 ball ratio variation with an experimental length of 20 minutes with a mass difference of 104 grams, and the lowest result was obtained at a 5:5 ratio weighing 11 grams with an experimental time of 10 minutes.
{"title":"Pengaruh Lama Waktu dan Rasio Bola Penghancur Terhadap Karakteristik Produk Penggilingan Bata Merah","authors":"Hadi Nur Widianto, Ikhwanul Qiram, Anas Mukhtar","doi":"10.36526/v-mac.v7i1.1485","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v7i1.1485","url":null,"abstract":"The ball mill machine for grinding red brick waste is a tool for crushing red brick waste into powder. Factors that influence the production process are the length of time and the number of solid balls. This study aims to determine the effect of variations in the length of time and the comparison of the number of solid balls on the performance of the ball mill machine for grinding red brick waste. The method used in this study includes variations in the length of time and the ratio of the number of solid balls with a time of 10,15, and 20 minutes with a ratio of the number of solid balls 5:0, 5:5, 5:8 and 5:10. Measurement of the results of red brick powder using a wire-mesh with a size of 16; 60; and 100 mesh. The results showed that there was an effect of treatment variations in the length of time and the ratio of the number of solid balls to the production capacity of the red brick waste grinding machine. Where the highest value was obtained at a 5:0 ball ratio variation with an experimental length of 20 minutes with a mass difference of 104 grams, and the lowest result was obtained at a 5:5 ratio weighing 11 grams with an experimental time of 10 minutes.","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134490104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-26DOI: 10.36526/v-mac.v7i1.1947
Y. Prasetyo, Anas Mukhtar
The heat of vehicle engine emission is still can be used in order to efficiency effort and thermal polution preventive activity. This research is aimed to get the effect of the insulator coating pattern on the header on the motorcycle exhaust temperature. The reserach is done for Honda Scoopy motorcycle with engine rotation vary as 1000, 1500 and 2000 rpm. Isolator insulation vary for insulation pattern as 0, 1 and 2 cm in distance. The temperatures of exhaust are measured in 4 points measurement with K type thermocouple. The result shows that insulator coating pattern affects the temperature of the exhaust gas heat dissipation exhaust pipe (header) motorcycle exhaust. Keywords: header, exhaust, isolator insulation, heat
{"title":"Pengaruh Pola Pelapisan Isolator di Bagian Header Terhadap Temperatur Knalpot Sepeda Motor","authors":"Y. Prasetyo, Anas Mukhtar","doi":"10.36526/v-mac.v7i1.1947","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/v-mac.v7i1.1947","url":null,"abstract":"The heat of vehicle engine emission is still can be used in order to efficiency effort and thermal polution preventive activity. This research is aimed to get the effect of the insulator coating pattern on the header on the motorcycle exhaust temperature. The reserach is done for Honda Scoopy motorcycle with engine rotation vary as 1000, 1500 and 2000 rpm. Isolator insulation vary for insulation pattern as 0, 1 and 2 cm in distance. The temperatures of exhaust are measured in 4 points measurement with K type thermocouple. The result shows that insulator coating pattern affects the temperature of the exhaust gas heat dissipation exhaust pipe (header) motorcycle exhaust. \u0000Keywords: header, exhaust, isolator insulation, heat","PeriodicalId":148301,"journal":{"name":"V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130462578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}