Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis integrasi Islam dan untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan model Borg and Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono. Ada 7 tahap dalam pengembangan ini yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi produk, uji coba produk, dan revisi produk. Hasil penelitian LKS berbasis integrasi Islam berdasarkan validasi ahli media memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria valid, skor penilaian dari validasi ahli materi memperoleh rata-rata 3 dengan kriteria cukup valid dan skor penilaian dari validasi ahli agama memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria valid. Pada uji coba siswa didapatkan rata-rata skor 3,68 dengan kriteria sangat menarik. Dari validasi ahli dan uji coba produk maka penulis dapat menyimpulkan bahwa LKS Berbasis Integrasi Islam sangat layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.
{"title":"Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Integrasi Islam Materi Pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia Kelas VIII MTs. NW Jauhar Pelita","authors":"Risalatul Umami, Awalliyah Ramadhan","doi":"10.33627/oz.v11i1.716","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/oz.v11i1.716","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis integrasi Islam dan untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan model Borg and Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono. Ada 7 tahap dalam pengembangan ini yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi produk, uji coba produk, dan revisi produk. Hasil penelitian LKS berbasis integrasi Islam berdasarkan validasi ahli media memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria valid, skor penilaian dari validasi ahli materi memperoleh rata-rata 3 dengan kriteria cukup valid dan skor penilaian dari validasi ahli agama memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria valid. Pada uji coba siswa didapatkan rata-rata skor 3,68 dengan kriteria sangat menarik. Dari validasi ahli dan uji coba produk maka penulis dapat menyimpulkan bahwa LKS Berbasis Integrasi Islam sangat layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.","PeriodicalId":148870,"journal":{"name":"ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133550382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hermina Jemimi, Gusti Ayu Dewi Setiawati, Sang Putu Kaler Surata
Biokultur adalah integrasi antara keanekaragaman hayati dan budaya dengan berbagai ragam bahasa sebagai mediatornya. Karena itu pendekatan biokultur membuka peluang untuk memperluas perspektif tentang biologi yang kontektual dengan budaya dan lingkungan lokal bagi kalangan di luar bidang ilmu biologi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penilaian mahasiswa terhadap aspek keanerakagaman biokultur kuliner kantin sekolah melalui pendekatan photovoice. Partisipan penelitian adalah mahasiswa dari Program Studi Manajemen, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain riset partisipatif berbasis komunitas. Intstrumen penelitian meliputi foto kuliner, wawancara semi struktur, dan rekaman dari diskusi kelompok terarah (DKT). Analisis fenomena interpretatif digunakan dalam menganalisis data dan menginterpretasikan fenomena. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan perspektif mahasiswa tentang biokultur setelah mengikuti dua kali DKT. Jika pada DKT pertama partisipan hanya mampu menunjukkan tema yang hanya terlihat dalam foto, sebaliknya pada DKT kedua mereka memperluas dengan tema yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan nyata. Hal tersebut menunjukkan effektivitas photovoice berbasis kuliner lokal dalam meningkatkan perpspektif biokultur bagi mahasiswa di luar bidang ilmu biologi.
{"title":"Penilaian Partisipatif Mahasiswa Terhadap Aspek Biokultur Kuliner Lokal Kantin Melalui Pendekatan Photovoice","authors":"Hermina Jemimi, Gusti Ayu Dewi Setiawati, Sang Putu Kaler Surata","doi":"10.33627/oz.v11i1.707","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/oz.v11i1.707","url":null,"abstract":"Biokultur adalah integrasi antara keanekaragaman hayati dan budaya dengan berbagai ragam bahasa sebagai mediatornya. Karena itu pendekatan biokultur membuka peluang untuk memperluas perspektif tentang biologi yang kontektual dengan budaya dan lingkungan lokal bagi kalangan di luar bidang ilmu biologi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penilaian mahasiswa terhadap aspek keanerakagaman biokultur kuliner kantin sekolah melalui pendekatan photovoice. Partisipan penelitian adalah mahasiswa dari Program Studi Manajemen, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain riset partisipatif berbasis komunitas. Intstrumen penelitian meliputi foto kuliner, wawancara semi struktur, dan rekaman dari diskusi kelompok terarah (DKT). Analisis fenomena interpretatif digunakan dalam menganalisis data dan menginterpretasikan fenomena. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan perspektif mahasiswa tentang biokultur setelah mengikuti dua kali DKT. Jika pada DKT pertama partisipan hanya mampu menunjukkan tema yang hanya terlihat dalam foto, sebaliknya pada DKT kedua mereka memperluas dengan tema yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan nyata. Hal tersebut menunjukkan effektivitas photovoice berbasis kuliner lokal dalam meningkatkan perpspektif biokultur bagi mahasiswa di luar bidang ilmu biologi.","PeriodicalId":148870,"journal":{"name":"ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126981620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) merupakan tanaman yang memiliki zat aktif dalam pengobatan. Pertumbuhan tanaman mahkota dewa dikategorikan tidaklah sukar, dalam perawatan atau pemeliharaan perlu dilakukan pemupukan, dan pemupukan yang digunakan tidak boleh pupuk kimia dikarenakan akan dapat merusak atau mengurangi kadar zat efektif dari metabolit sekunder yang terkandung di dalam tanaman mahkota dewa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis pupuk yang paling baik dalam pertumbuhan mahkota dewa, terutama dalam menghasilkan berat kering tanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah memberikan variasi dosis pupuk kandang yaitu 0gr, 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr diberikan pada bibit tanaman mahkota dewa; untuk memperoleh berat kering tanaman dilakukan pengeringan dan penimbangan dari tanaman mahkota dewa yang sudah berusia 8 minggu. Berat kering tanaman mahkota dewa yang diberi perlakuan dosis pupuk kandang 250 gr menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain dengan nilai rerata berat kering yang diperoleh sebesar 6,67 gr.
{"title":"Pengaruh Pemberian Variasi Dosis Pupuk Kandang Terhadap Berat Kering Tanaman Mahkota Dewa","authors":"D. Anggraeni","doi":"10.33627/oz.v11i1.706","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/oz.v11i1.706","url":null,"abstract":"Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) merupakan tanaman yang memiliki zat aktif dalam pengobatan. Pertumbuhan tanaman mahkota dewa dikategorikan tidaklah sukar, dalam perawatan atau pemeliharaan perlu dilakukan pemupukan, dan pemupukan yang digunakan tidak boleh pupuk kimia dikarenakan akan dapat merusak atau mengurangi kadar zat efektif dari metabolit sekunder yang terkandung di dalam tanaman mahkota dewa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis pupuk yang paling baik dalam pertumbuhan mahkota dewa, terutama dalam menghasilkan berat kering tanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah memberikan variasi dosis pupuk kandang yaitu 0gr, 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr diberikan pada bibit tanaman mahkota dewa; untuk memperoleh berat kering tanaman dilakukan pengeringan dan penimbangan dari tanaman mahkota dewa yang sudah berusia 8 minggu. Berat kering tanaman mahkota dewa yang diberi perlakuan dosis pupuk kandang 250 gr menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain dengan nilai rerata berat kering yang diperoleh sebesar 6,67 gr.","PeriodicalId":148870,"journal":{"name":"ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130462499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nikman Azmin, H. Hartati, Muh. Nasir, Mely Yulianti
Penelitian inventarisasi keanekaragaman gastropoda dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis tingkat keanekaragaman gastropoda di kawasan mangrove Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Metode yang digunakan adalah belt transek yang terdiri dari 3 stasiun dengan jarak antara satu stasiun dengan stasiun 460 meter. Dari setiap stasiun diambil 3 transek dan setiap transek terdiri dari 3 plot dengan ukuran 2 mx 2 m. Penempatan jarak antara transek dengan transek berikutnya adalah 10 meter dari garis pantai. Dengan demikian total transek penelitian adalah 27 plot. Pada setiap transek, jumlah spesies gastropoda yang ditemukan dan jumlah individu dihitung. Untuk menghitung tingkat keanekaragaman menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Identifikasi spesies dilakukan dengan menggunakan buku identifikasi. Hasil penelitian di kawasan mangrove Desa Wilamaci Kecamatan Monta Kabupaten Bima dari 27 trensek ditemukan 919 individu gastropoda dengan 9 spesies dari 5 famili yang muncul dari 3 stasiun. Stasiun dengan jumlah gastropoda terbanyak adalah stasiun I = 401 individu gastropoda, disusul stasiun III = 328 individu gastropoda dan individu gastropoda paling sedikit yaitu pada stasiun II 190 individu individu makroalga berasal dari 5 famili yaitu muricidae, littorinidae, potamididae, muricinae dan ellobidae. Pada famili muricidae terdapat 1 jenis, littorinidae terdapat 2 jenis, potamididae terdapat 4 jenis, ellobidae terdapat 1 jenis dan muricinae terdapat 1 jenis.
{"title":"Iventarisasi Keanekaragaman Gastropoda Dikawasan Mangrove Desa Wilamaci Kecamatan Monta Kabupaten Bima","authors":"Nikman Azmin, H. Hartati, Muh. Nasir, Mely Yulianti","doi":"10.33627/oz.v11i1.691","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/oz.v11i1.691","url":null,"abstract":"Penelitian inventarisasi keanekaragaman gastropoda dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis tingkat keanekaragaman gastropoda di kawasan mangrove Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Metode yang digunakan adalah belt transek yang terdiri dari 3 stasiun dengan jarak antara satu stasiun dengan stasiun 460 meter. Dari setiap stasiun diambil 3 transek dan setiap transek terdiri dari 3 plot dengan ukuran 2 mx 2 m. Penempatan jarak antara transek dengan transek berikutnya adalah 10 meter dari garis pantai. Dengan demikian total transek penelitian adalah 27 plot. Pada setiap transek, jumlah spesies gastropoda yang ditemukan dan jumlah individu dihitung. Untuk menghitung tingkat keanekaragaman menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Identifikasi spesies dilakukan dengan menggunakan buku identifikasi. Hasil penelitian di kawasan mangrove Desa Wilamaci Kecamatan Monta Kabupaten Bima dari 27 trensek ditemukan 919 individu gastropoda dengan 9 spesies dari 5 famili yang muncul dari 3 stasiun. Stasiun dengan jumlah gastropoda terbanyak adalah stasiun I = 401 individu gastropoda, disusul stasiun III = 328 individu gastropoda dan individu gastropoda paling sedikit yaitu pada stasiun II 190 individu individu makroalga berasal dari 5 famili yaitu muricidae, littorinidae, potamididae, muricinae dan ellobidae. Pada famili muricidae terdapat 1 jenis, littorinidae terdapat 2 jenis, potamididae terdapat 4 jenis, ellobidae terdapat 1 jenis dan muricinae terdapat 1 jenis.","PeriodicalId":148870,"journal":{"name":"ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131086151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}