A. Ramdhani, Dini Turipanam Alamanda, Ema Rismayanti
Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah citrarasa dan kenikmatan masakan, di Desa Panembong hasil pertanian bawang merah begitu sangat melimpah yang mencapai 7 ribu ton persekali panen, artikel ini menjelaskan tentang program pengabdian masyarakat khususnya pada penyuluhan pegelohan hasil pertanian bawang merah menjadi bawang goreng guna membuat nilai ekonomi pada hasil pertanian bawang merah, kegiatan tim Universitas Garut 2018 di Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Garut. Metode yang obervatif dan studi dukumentasi. Analisis yang dilakukan berfokus pada hasil pengelohan data data angka yang diinterpretasikan dengan fenomena banyak hasil bawang merah yang tidak lolos pasar tetapi sangat layak untuk dikonsumsi. Analisis mengahasilkan penyelesaian masalah berupa, penyuluhan dan pendidikan masyarakat dan pelatihan pada produk unggulan desa. Beberapa program yang dilakukan adalah obervasi pertanian, pelatihan pembuatan bawang merah goreng dari bawang merah yang tidak lolos pasar, edukasi masyarakat terhadap perencanaan dan pemasaran yang efektif untuk produk hasil pertanian. Program tersebut diharapkan dapat turut membantu menyelesaikan masalah banyaknya bawang merah yang tidak lolos pasar di Desa Panembong. Selain itu, artikel ini juga menjelaskan pentingnya masyarakat atau ibu – Ibu PKK tau bagaimana menggolah hasil pertanian agar lebih mempunyai nilai ekonomi.
{"title":"Penyuluhan Pengelohan Bawang Merah Untuk Menambah Nilai Ekonomi","authors":"A. Ramdhani, Dini Turipanam Alamanda, Ema Rismayanti","doi":"10.36624/jbm.v1i2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.36624/jbm.v1i2.34","url":null,"abstract":"Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah citrarasa dan kenikmatan masakan, di Desa Panembong hasil pertanian bawang merah begitu sangat melimpah yang mencapai 7 ribu ton persekali panen, artikel ini menjelaskan tentang program pengabdian masyarakat khususnya pada penyuluhan pegelohan hasil pertanian bawang merah menjadi bawang goreng guna membuat nilai ekonomi pada hasil pertanian bawang merah, kegiatan tim Universitas Garut 2018 di Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Garut. Metode yang obervatif dan studi dukumentasi. Analisis yang dilakukan berfokus pada hasil pengelohan data data angka yang diinterpretasikan dengan fenomena banyak hasil bawang merah yang tidak lolos pasar tetapi sangat layak untuk dikonsumsi. Analisis mengahasilkan penyelesaian masalah berupa, penyuluhan dan pendidikan masyarakat dan pelatihan pada produk unggulan desa. Beberapa program yang dilakukan adalah obervasi pertanian, pelatihan pembuatan bawang merah goreng dari bawang merah yang tidak lolos pasar, edukasi masyarakat terhadap perencanaan dan pemasaran yang efektif untuk produk hasil pertanian. Program tersebut diharapkan dapat turut membantu menyelesaikan masalah banyaknya bawang merah yang tidak lolos pasar di Desa Panembong. Selain itu, artikel ini juga menjelaskan pentingnya masyarakat atau ibu – Ibu PKK tau bagaimana menggolah hasil pertanian agar lebih mempunyai nilai ekonomi.","PeriodicalId":151516,"journal":{"name":"Jurnal Budaya Masyarakat (JBM)","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124425510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Rustiana, Pupung Pundenswari, Riska Nurnafajrin
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sampai saat ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan anak. Ditengah upaya untuk mengatasi masalah tersebut melalui program revitalisasi Posyandu, secara tiba-tiba pada tahun 2005 kita kembali dikagetkan dengan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dibidang gizi dengan munculnya kasus gizi buruk diberbagai daerah ditanah air seperti busung lapar dan merebaknya penyakit folio. Munculnya kejadian tersebut erat kaitannya dengan kemunduran dan matinya sekitar 60 persen posyandu di Indonesia. Posyandu sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat apabila kita amati masih banyak masyarakat yang menggagap bahwa kegiatan posyandu hanya sebagai pos penimbangan balita, sehingga antusias dalam melalukan posyandu sedikit kurang, oleh sebab itu tim FISIP UNIGA membantu masyarakat khususnya yang ada di Desa Girijaya untuk mengetahui mafaat apa saja yang dapat di peroleh dalam pelayanan posyandu.Posyandu merupakan pos pelayanan terpadu yang menjadi sarana penting di dalam masyarakat yang mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi, membantu penurunan angka kematian bayi dan kelahiran serta mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Program ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang ada di Desa Girijaya dan diselenggarakan satu bulan sekali. Dalam kesempatan ini kami mengikuti kegiatan tersebut dengan membantu dalam pelaksanaan posyandu dalam kurun waktu 10-20 Maret 2018 yang diselenggarakan di 10 RW desa Girijaya.
{"title":"Membantu kegiatan Posyandu","authors":"E. Rustiana, Pupung Pundenswari, Riska Nurnafajrin","doi":"10.36624/jbm.v1i2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.36624/jbm.v1i2.37","url":null,"abstract":"Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sampai saat ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan anak. Ditengah upaya untuk mengatasi masalah tersebut melalui program revitalisasi Posyandu, secara tiba-tiba pada tahun 2005 kita kembali dikagetkan dengan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dibidang gizi dengan munculnya kasus gizi buruk diberbagai daerah ditanah air seperti busung lapar dan merebaknya penyakit folio. Munculnya kejadian tersebut erat kaitannya dengan kemunduran dan matinya sekitar 60 persen posyandu di Indonesia. Posyandu sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat apabila kita amati masih banyak masyarakat yang menggagap bahwa kegiatan posyandu hanya sebagai pos penimbangan balita, sehingga antusias dalam melalukan posyandu sedikit kurang, oleh sebab itu tim FISIP UNIGA membantu masyarakat khususnya yang ada di Desa Girijaya untuk mengetahui mafaat apa saja yang dapat di peroleh dalam pelayanan posyandu.Posyandu merupakan pos pelayanan terpadu yang menjadi sarana penting di dalam masyarakat yang mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi, membantu penurunan angka kematian bayi dan kelahiran serta mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Program ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang ada di Desa Girijaya dan diselenggarakan satu bulan sekali. Dalam kesempatan ini kami mengikuti kegiatan tersebut dengan membantu dalam pelaksanaan posyandu dalam kurun waktu 10-20 Maret 2018 yang diselenggarakan di 10 RW desa Girijaya.","PeriodicalId":151516,"journal":{"name":"Jurnal Budaya Masyarakat (JBM)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129379354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sartibi Bin Hasyim, Yudian Wahyudi, Hasbi Shiddiq Fauzan
Pengobatan tradisional merupakan salah satu unsur budaya yang selama ini tumbuh, berkembang dan diakui masyarakat secara turun temurun, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Dengan tumbuhan yang melimpah masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan di sekitar sebagai obat tradisional,dengan adanya tumbuhan yang melimpah di desa Giriawas Kecamatan Cikajang,tim FISIP UNIGA mengadakan penyuluhan mengenai pengobatan tradisional kepada masyarakat sekitar agar masyarakat dapat mengetahui bahwa tumbuhan dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Penyuluhan tentang pengobatan tradisional ini melibatkan masyarakat yang berada di Desa Giriawas Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Sebelumnya kita menanyakan dahulu kepada masyarakat mengenai tumbuhan yang dapat di manfaatkan untuk obat tradisional, dengan melakukan wawancara secara singkat tentang tumbuhan yang dapat dijadikan obat tradisional dan mengenalkan berbagai macam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional. Tumbuhan tersebut di antaranya: bawang putih, bawang tropong (bawang daun), pisang raja, jambu, sawi, kubis,kunyit, jahe, jagung dll. Dari hasil wawancara dan penyuluhan masih banyak masyarakat belum paham tentang tumbuhan yang dapat dijadikan obattradisonal. Oleh karena itu tim FISIP UNIGA mengadakan seminar tentang penyuluhan obat tradisionl. Tujuan penyuluhan dilakukan agar masyarakat Desa Giriawas Kecamatan Cikajang lebih memahami manfaat obat tradisional.
{"title":"Mengadakan Penyuluhan Mengenai Penggunaan Obat Tradisional","authors":"Sartibi Bin Hasyim, Yudian Wahyudi, Hasbi Shiddiq Fauzan","doi":"10.36624/jbm.v1i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.36624/jbm.v1i2.38","url":null,"abstract":"Pengobatan tradisional merupakan salah satu unsur budaya yang selama ini tumbuh, berkembang dan diakui masyarakat secara turun temurun, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Dengan tumbuhan yang melimpah masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan di sekitar sebagai obat tradisional,dengan adanya tumbuhan yang melimpah di desa Giriawas Kecamatan Cikajang,tim FISIP UNIGA mengadakan penyuluhan mengenai pengobatan tradisional kepada masyarakat sekitar agar masyarakat dapat mengetahui bahwa tumbuhan dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Penyuluhan tentang pengobatan tradisional ini melibatkan masyarakat yang berada di Desa Giriawas Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Sebelumnya kita menanyakan dahulu kepada masyarakat mengenai tumbuhan yang dapat di manfaatkan untuk obat tradisional, dengan melakukan wawancara secara singkat tentang tumbuhan yang dapat dijadikan obat tradisional dan mengenalkan berbagai macam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional. Tumbuhan tersebut di antaranya: bawang putih, bawang tropong (bawang daun), pisang raja, jambu, sawi, kubis,kunyit, jahe, jagung dll. Dari hasil wawancara dan penyuluhan masih banyak masyarakat belum paham tentang tumbuhan yang dapat dijadikan obattradisonal. Oleh karena itu tim FISIP UNIGA mengadakan seminar tentang penyuluhan obat tradisionl. Tujuan penyuluhan dilakukan agar masyarakat Desa Giriawas Kecamatan Cikajang lebih memahami manfaat obat tradisional.","PeriodicalId":151516,"journal":{"name":"Jurnal Budaya Masyarakat (JBM)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123606807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Miman Nurdiaman, R. Pasciana, Imas Astri Mustakiah
Peran pemuda sangat dibutuhkann pada perkembangan saat ini maupun masa yang akan mendatang, namun saat ini banyak pemuda yang masih malu dan tidak npercaya diri untuk berbicara didepan umum , oleh karenanya dibutuhkan latihan tentang public speaking agar mereka mengetahui pentingnya keterampilan sehingga dapat terbiasa berbicara di depan umum. Dengan adanya pelatihan mengenai public speaking diharapkan pemuda mampu mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan. Pelatihan public speaking di dimulai harus dari sejak dini agar terbiasa dalam menyampaikan/mengungkapkan informasi di khalayak banyak orang. Oleh karena itu tim FISIP UNIGA berinisiatif untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak di Desa Cintarasa. Public speaking bertujuan untuk melatih atau mengasah kemampuan anak-anak berbicara di depan khalayak ramai, memupuk rasa percaya diri anak-anak, mengajarkan anak-anak untuk berekspresi dan mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan, melatih anak-anak secara bertahap mampu menjadi leader untuk dirinya sendiri dan bagi teman-temannya. Pelatihan public speaking diikuti oleh kelas 6 SDN 2 Cintarasa. Kegiatan ini diikuti oleh semua murid kelas 6 dengan mengikuti lomba membaca puisi. Latihan public speaking dan persiapan lomba membaca puisi dilakukan di posko. Dalam kegiatan ini metode yang dilakukan beragam dan tidak monoton. Pelatihan public speaking mengajarkan anak-anak mulai dari mengenalkan diri sampai mengeluarkan pendapatnya.
{"title":"Pelatihan Public Speaking","authors":"Miman Nurdiaman, R. Pasciana, Imas Astri Mustakiah","doi":"10.36624/jbm.v1i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.36624/jbm.v1i2.36","url":null,"abstract":"Peran pemuda sangat dibutuhkann pada perkembangan saat ini maupun masa yang akan mendatang, namun saat ini banyak pemuda yang masih malu dan tidak npercaya diri untuk berbicara didepan umum , oleh karenanya dibutuhkan latihan tentang public speaking agar mereka mengetahui pentingnya keterampilan sehingga dapat terbiasa berbicara di depan umum. Dengan adanya pelatihan mengenai public speaking diharapkan pemuda mampu mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan. Pelatihan public speaking di dimulai harus dari sejak dini agar terbiasa dalam menyampaikan/mengungkapkan informasi di khalayak banyak orang. Oleh karena itu tim FISIP UNIGA berinisiatif untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak di Desa Cintarasa. Public speaking bertujuan untuk melatih atau mengasah kemampuan anak-anak berbicara di depan khalayak ramai, memupuk rasa percaya diri anak-anak, mengajarkan anak-anak untuk berekspresi dan mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan, melatih anak-anak secara bertahap mampu menjadi leader untuk dirinya sendiri dan bagi teman-temannya. Pelatihan public speaking diikuti oleh kelas 6 SDN 2 Cintarasa. Kegiatan ini diikuti oleh semua murid kelas 6 dengan mengikuti lomba membaca puisi. Latihan public speaking dan persiapan lomba membaca puisi dilakukan di posko. Dalam kegiatan ini metode yang dilakukan beragam dan tidak monoton. Pelatihan public speaking mengajarkan anak-anak mulai dari mengenalkan diri sampai mengeluarkan pendapatnya.","PeriodicalId":151516,"journal":{"name":"Jurnal Budaya Masyarakat (JBM)","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130707656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kampung KB adalah sebuah model atau bentuk miniatur pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh bidang dilingkungan BKKBN dan bersinergi dengan kementrian atau lembaga, mitra kerja, stakholders instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah (sesuai prasyarat penentuan lokasi Kampung KB) di seluruh Kabupaten atau Kota seperti yang dicanangkan oleh Presiden pada tanggal 14 Januari 2016 bahwa setiap Kecamatan di seluruh Indonesia harus terdapat satu Kampung KB dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat melalui program KKBPK yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lainnya. Pembentukan Kampung Keluarga Berencana sendiri meliliki hakikat dimana kampung tersebut menjadi ikon KB sebagai media kampanye penyebaran program KB, pembinaan keberlangsungan ber KB yang sangat membantu terhadap penurunan angka kelahiran, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan pelayanan.
Kampung KB是一个整体执行的全面实践计划的模型或缩影,涉及BKKBN的整个环境领域,与部属或机构、合作伙伴、相关利益机构的利益相关者,根据利害关系的需要和条件,以及在政府层面执行最低(根据先决条件鉴定KB)在整个地区或城市的家乡就像总统副歌的2016年1月14日,印尼各地的每个街道都必须有一个KB的家乡,以提高家庭和社区的生活质量通过集成的KKBPK项目其他发展部门。建立一个自我计划的家庭村实际上使它们成为计划生育计划的标志,成为计划生育计划的宣传媒介,为降低出生率和通过服务方式满足社区需求做出巨大贡献。
{"title":"Pembentukan Kampung Keluarga Berencana di Desa Mekarwangi","authors":"Muchtar, Nurbudiwati, M. Karmila","doi":"10.36624/jbm.v1i2.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.36624/jbm.v1i2.35","url":null,"abstract":"Kampung KB adalah sebuah model atau bentuk miniatur pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh bidang dilingkungan BKKBN dan bersinergi dengan kementrian atau lembaga, mitra kerja, stakholders instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah (sesuai prasyarat penentuan lokasi Kampung KB) di seluruh Kabupaten atau Kota seperti yang dicanangkan oleh Presiden pada tanggal 14 Januari 2016 bahwa setiap Kecamatan di seluruh Indonesia harus terdapat satu Kampung KB dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat melalui program KKBPK yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lainnya. Pembentukan Kampung Keluarga Berencana sendiri meliliki hakikat dimana kampung tersebut menjadi ikon KB sebagai media kampanye penyebaran program KB, pembinaan keberlangsungan ber KB yang sangat membantu terhadap penurunan angka kelahiran, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan pelayanan.","PeriodicalId":151516,"journal":{"name":"Jurnal Budaya Masyarakat (JBM)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123369082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}