Muskhab Eko Riyadi, Andri Wiguna, Rr Viantika Kusumasari, F. Kurniati
Mahasiswa memiliki berbagai tuntutan akademik yang harus diselesaikan terutama dalam pengerjaan tugas akhir skripsi yang seringkali menjadi hambatan dan adanya kesulitan ketika harus membagi waktu diantara mengerjakan tugas akhir dengan kegiatan akademik lainnya. Tuntutan akademik yang harus dihadapi dan tidak siapnya individu untuk menghadapinya juga dapat mengakibatkan gangguan psikologis yaitu stres. Prevalensi kejadian stres cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta penduduk dunia mengalami stres dan merupakan penyakit dengan peringkat keempat di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan spiritualitas dengan stres pada mahasiswa keperawatan yang mengerjakan tugas akhir skripsi di STIKes Surya Global Yogyakarta. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsi sampling dan besar sampel penelitian ini sebanyak 59 responden. Instrumen penelitian mempergunakan kuesioner untuk mengukur spiritualitas dan stres mahasiswa, sedangkan uji statistik menggunakan uji Kendal’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas mahasiswa keperawatan yang mengerjakan skripsi sebagian besar dalam kategori baik yaitu sebanyak 40 responden (67.8%), sedangkan tingkat stres mahasiswa sebagian besar dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 39 responden (66.1%), hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0.380 dan dengan nilai p-value sebesar 0.003. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang bermakna antara spiritualitas dengan stres pada mahasiswa keperawatan yang mengerjakan skripsi di STIKes Surya Global Yogyakarta.
学生有各种各样的学术要求,主要是在完成论文的期末作业时,这往往是在完成论文和其他学术活动之间的障碍和困难。必须面对的学术需求和个人准备不足也会导致心理障碍——压力。世界上将近3亿5千多万人受到压力,是世界上排名第四的疾病。本研究的目的是确定在日惹太阳系日惹论文上完成论文的学生精神压力的关系。这是一种多分段设计的定量研究,采样技术采用了样本比例和研究样本比例的技术,共有59名受访者。研究工具使用问卷来衡量学生的灵性和压力,而统计测试使用的是肯德尔测试。研究表明,一名护理学生的精神病学研究表明,在40人(67.8%)的论文中,学生的压力水平在中等水平,也就是39人(66.1%),统计数据显示,相关相关的系数为0.380,p-value为0.003。结论是,在日惹《日蚀》(solar Global Yogyakarta)的论文上工作的精神与压力之间存在着一种有意义的联系。
{"title":"Spiritualitas Berhubungan Dengan Stres Pada Mahasiswa Keperawatan Yang Mengerjakan Skripsi","authors":"Muskhab Eko Riyadi, Andri Wiguna, Rr Viantika Kusumasari, F. Kurniati","doi":"10.33655/mak.v7i2.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i2.161","url":null,"abstract":"Mahasiswa memiliki berbagai tuntutan akademik yang harus diselesaikan terutama dalam pengerjaan tugas akhir skripsi yang seringkali menjadi hambatan dan adanya kesulitan ketika harus membagi waktu diantara mengerjakan tugas akhir dengan kegiatan akademik lainnya. Tuntutan akademik yang harus dihadapi dan tidak siapnya individu untuk menghadapinya juga dapat mengakibatkan gangguan psikologis yaitu stres. Prevalensi kejadian stres cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta penduduk dunia mengalami stres dan merupakan penyakit dengan peringkat keempat di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan spiritualitas dengan stres pada mahasiswa keperawatan yang mengerjakan tugas akhir skripsi di STIKes Surya Global Yogyakarta. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsi sampling dan besar sampel penelitian ini sebanyak 59 responden. Instrumen penelitian mempergunakan kuesioner untuk mengukur spiritualitas dan stres mahasiswa, sedangkan uji statistik menggunakan uji Kendal’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas mahasiswa keperawatan yang mengerjakan skripsi sebagian besar dalam kategori baik yaitu sebanyak 40 responden (67.8%), sedangkan tingkat stres mahasiswa sebagian besar dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 39 responden (66.1%), hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0.380 dan dengan nilai p-value sebesar 0.003. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang bermakna antara spiritualitas dengan stres pada mahasiswa keperawatan yang mengerjakan skripsi di STIKes Surya Global Yogyakarta.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132207555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi mulai tahun 2015 hingga tahun 2020 ada sebanyak 1,3 miliar yang menderita hipertensi di dunia, berarti ada 1 dari 3 orang terdiagnosa hipertensi. Setiap tahun angka hipertensi di dunia selalu meningkat, hingga diperkirakan ada 1,5 miliar individu yang akan mengalami hipertensi pada tahun 2025, serta diperkirakan bahwa 9,4 juta individu akan meninggal karena terjadinya komplikasi dari hipertensi setiap tahunnya. Hipertensi dapat menimbulkan rasa nyeri di kepala. Tujuan dilakukan studi kasus adalah untuk melakukan penerapan kompres hangat pada nyeri kepala pasien dengan hipertensi. Aplikasi studi kasus pada penderita hipertensi dengan nyeri kepala dengan metode rancangan pretest – posttest yaitu diukur skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan penerapan kompres hangat. Subyek dari studi kasus adalah 2 pasien hipertensi dengan nyeri kepala sedang dengan metode pemberian kompres hangat dengan suhu 40-450 C selama 15 menit dalam kurun waktu 3 hari. Subyek sesuai dengan kriteria inklusi yang sebelumnya telah diberikan lembar persetujuan. Hasil studi kasus didapatkan terjadi penurunan skala nyeri pada kedua subjek, dimana terjadi perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat. Skala nyeri pada kedua subyek terjadi penurunan yang awalnya nyeri sedang menjadi nyeri ringan. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian kompres hangat dapat menurunkan nyeri kepala pasien hipertensi.
{"title":"Penerapan Kompres Hangat Pada Nyeri Kepala Pasien Dengan Hipertensi","authors":"Chantika Natalia Kusumaningrum, D. Retnaningsih","doi":"10.33655/mak.v7i2.149","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i2.149","url":null,"abstract":"Hipertensi mulai tahun 2015 hingga tahun 2020 ada sebanyak 1,3 miliar yang menderita hipertensi di dunia, berarti ada 1 dari 3 orang terdiagnosa hipertensi. Setiap tahun angka hipertensi di dunia selalu meningkat, hingga diperkirakan ada 1,5 miliar individu yang akan mengalami hipertensi pada tahun 2025, serta diperkirakan bahwa 9,4 juta individu akan meninggal karena terjadinya komplikasi dari hipertensi setiap tahunnya. Hipertensi dapat menimbulkan rasa nyeri di kepala. Tujuan dilakukan studi kasus adalah untuk melakukan penerapan kompres hangat pada nyeri kepala pasien dengan hipertensi. Aplikasi studi kasus pada penderita hipertensi dengan nyeri kepala dengan metode rancangan pretest – posttest yaitu diukur skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan penerapan kompres hangat. Subyek dari studi kasus adalah 2 pasien hipertensi dengan nyeri kepala sedang dengan metode pemberian kompres hangat dengan suhu 40-450 C selama 15 menit dalam kurun waktu 3 hari. Subyek sesuai dengan kriteria inklusi yang sebelumnya telah diberikan lembar persetujuan. Hasil studi kasus didapatkan terjadi penurunan skala nyeri pada kedua subjek, dimana terjadi perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat. Skala nyeri pada kedua subyek terjadi penurunan yang awalnya nyeri sedang menjadi nyeri ringan. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian kompres hangat dapat menurunkan nyeri kepala pasien hipertensi.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115641771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler sering di derita oleh masyarakat. Data World Health Organization (WHO) melaporkan lebih dari 1,3 Miliar orang di dunia menderita penyakit hipertensi. Perilaku hidup yang tidak baik merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi seperti merokok, minuman beralkohol kurang aktivitas dan olah raga, kebiasaan tidur, dan pola makan. Perilaku hidup yang tidak baik merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi. Mengetahui pengaruh edukasi kesehatan PHBS (aktivitas fisik, makan sayur buah, dan tidak merokok) terhadap pengetahuan dan perilaku pada penderita hipertensi Di Desa Gedanganak Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi Eksperiment. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Populasi sejumlah 48 orang . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Rerata nilai edukasi pre-test adalah 30.55 dan post-test adalah 50, nilai rata–rata pre-test perilaku adalah 32 dan post-test adalah 52,60. Hasil uji stastistik menggunakan uji Paired T-test dan Uji Wilcoxon memiliki nilai (2-tailed) yang sama yakni 0,000 < 0,05. Ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dan perilaku pada penderita hipertensi di Desa Gedanganak Kabupaten Semarang.
{"title":"Edukasi Kesehatan PHBS (Aktivitas Fisik, Pola Diet, Dan Berhenti Merokok) Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Pada Penderita Hipertensi","authors":"Sonhaji Sonhaji, Shindi Hapsari, Dicky Candra Kusuma","doi":"10.33655/mak.v7i2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i2.163","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler sering di derita oleh masyarakat. Data World Health Organization (WHO) melaporkan lebih dari 1,3 Miliar orang di dunia menderita penyakit hipertensi. Perilaku hidup yang tidak baik merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi seperti merokok, minuman beralkohol kurang aktivitas dan olah raga, kebiasaan tidur, dan pola makan. Perilaku hidup yang tidak baik merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi. Mengetahui pengaruh edukasi kesehatan PHBS (aktivitas fisik, makan sayur buah, dan tidak merokok) terhadap pengetahuan dan perilaku pada penderita hipertensi Di Desa Gedanganak Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi Eksperiment. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Populasi sejumlah 48 orang . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Rerata nilai edukasi pre-test adalah 30.55 dan post-test adalah 50, nilai rata–rata pre-test perilaku adalah 32 dan post-test adalah 52,60. Hasil uji stastistik menggunakan uji Paired T-test dan Uji Wilcoxon memiliki nilai (2-tailed) yang sama yakni 0,000 < 0,05. Ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dan perilaku pada penderita hipertensi di Desa Gedanganak Kabupaten Semarang.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124071480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nyeri telah menjadi keluhan utama yang paling sering dirasakan oleh penderita kanker. Salah satu cara mengatasi nyeri pada pasien kanker dengan terapi non farmakologi yaitu pemberian terapi relaksasi benson yang dapat menghambat kegiatan saraf simpatis yang kemudian bisa menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh yang kemudian akan membuat otot – otot tubuh menjadi lebih santai dan memicu timbulnya rasa tenang serta nyaman. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian terapi relaksasi benson untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker di yayasan kanker IZI Semarang. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus pendekatan asuhan keperawatan penerapan relaksasi benson untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker. Responden penelitian ini adalah 2 pasien dewasa dengan penyakit kanker yang merasakan nyeri dengan skala 3 – 6 (nyeri ringan hingga nyeri sedang). Hasil studi kasus menunjukkan bahwa terjadi penurunan nyeri kepada kedua responden dimana pada responden I merasakan nyeri dengan skala awal 6 berkurang menjadi 2 dan pada responden II merasakan nyeri dengan skala awal 4 berkurang menjadi 2 setelah diberikan terapi relaksasi benson selama 3 hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi relaksasi benson mampu menurunkan nyeri pada pasien kanker dengan skala ringan hingga sedang.
{"title":"Penerapan Terapi Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Kanker Di Yayasan Kanker Inisiatif Zakat Indonesia Semarang","authors":"D. Fatmawati, Emilia Puspisatari Sugianto","doi":"10.33655/mak.v7i1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.138","url":null,"abstract":"Nyeri telah menjadi keluhan utama yang paling sering dirasakan oleh penderita kanker. Salah satu cara mengatasi nyeri pada pasien kanker dengan terapi non farmakologi yaitu pemberian terapi relaksasi benson yang dapat menghambat kegiatan saraf simpatis yang kemudian bisa menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh yang kemudian akan membuat otot – otot tubuh menjadi lebih santai dan memicu timbulnya rasa tenang serta nyaman. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian terapi relaksasi benson untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker di yayasan kanker IZI Semarang. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus pendekatan asuhan keperawatan penerapan relaksasi benson untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker. Responden penelitian ini adalah 2 pasien dewasa dengan penyakit kanker yang merasakan nyeri dengan skala 3 – 6 (nyeri ringan hingga nyeri sedang). Hasil studi kasus menunjukkan bahwa terjadi penurunan nyeri kepada kedua responden dimana pada responden I merasakan nyeri dengan skala awal 6 berkurang menjadi 2 dan pada responden II merasakan nyeri dengan skala awal 4 berkurang menjadi 2 setelah diberikan terapi relaksasi benson selama 3 hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi relaksasi benson mampu menurunkan nyeri pada pasien kanker dengan skala ringan hingga sedang.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133700048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Podo Yuwono, Erna Erna, M. Marsito, Nada Rahma Wardani
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) mengalami peningkatan ditiap tahunnya, kondisi ini memerlukan penatalaksanaan yang serius untuk mencegah komplikasi. Waktu perawatan yang cukup lama derdampak pada fisik dan psikologis penderita DM. Dampak psikologis muncul akibat beban dan kehawatiran terhadap perawatan, serta akses perawatan penyakit yang diderita. Dukungan emosional keluarga diperlukan dalam mengatasi kekhawatiran, beban emosional, dan support sistem untuk menurunkan tingkat stress pada penderita DM tipe 2 dalam pengobatan. Untuk mengetahui dukungan emosional dalam perawatan DM tipe 2 diPuskesmas Karangsambung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptiff dengan pendekatan survey. Jumlah sampel 63 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dukungan emosional keluarga. Penderita DM sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan usia lebih dari 63 tahun, dan semua responden berstatus menikah. Tingkat pendidikan, responden sebagian besar berpendidikan SD. Hasil dukungan emosional keluarga pada penderita Diabetes Mellitus menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan emosional kategori cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan emosional keluarga dalam perawatan diabetes mellitus pada kategori cukup, diharapkan membantu dalam pengendalian emosi berpengaruh pada semangat dalam perawatan diabetes mellitus.
{"title":"Dukungan Emosional Dalam Perawatan Diabetes Mellitus Di Puskesmas Karangsambung","authors":"Podo Yuwono, Erna Erna, M. Marsito, Nada Rahma Wardani","doi":"10.33655/mak.v7i1.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.155","url":null,"abstract":"Penyakit Diabetes Mellitus (DM) mengalami peningkatan ditiap tahunnya, kondisi ini memerlukan penatalaksanaan yang serius untuk mencegah komplikasi. Waktu perawatan yang cukup lama derdampak pada fisik dan psikologis penderita DM. Dampak psikologis muncul akibat beban dan kehawatiran terhadap perawatan, serta akses perawatan penyakit yang diderita. Dukungan emosional keluarga diperlukan dalam mengatasi kekhawatiran, beban emosional, dan support sistem untuk menurunkan tingkat stress pada penderita DM tipe 2 dalam pengobatan. Untuk mengetahui dukungan emosional dalam perawatan DM tipe 2 diPuskesmas Karangsambung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptiff dengan pendekatan survey. Jumlah sampel 63 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dukungan emosional keluarga. Penderita DM sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan usia lebih dari 63 tahun, dan semua responden berstatus menikah. Tingkat pendidikan, responden sebagian besar berpendidikan SD. Hasil dukungan emosional keluarga pada penderita Diabetes Mellitus menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan emosional kategori cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan emosional keluarga dalam perawatan diabetes mellitus pada kategori cukup, diharapkan membantu dalam pengendalian emosi berpengaruh pada semangat dalam perawatan diabetes mellitus.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"519 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123117443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Nugroho, Dani Prastiwi, Ristiana Putri Apriliani
Sampai saat ini, Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan global dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hipertensi akan semakin diperparah dengan perasaan cemas yang dialami oleh penderitanya. Diperlukan adanya suatu intervensi yang efektif untuk menurunkan kecemasan pada pasien Hipertensi. Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kecemasan pada pasien Hipertensi yang dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal. Penelitian ini berjenis Quasy experiment dengan pre test dan post test with control grup design. Dua puluh orang responden terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing 10 responden. Alat ukur yang digunakan adalah DASS 42. Analisis data menggunakan pair t test untuk mengetahui perbedaan rerata kecemasan pasien sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan wilcoxon pada kelompok kontrol. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan rerata antara kelompok perlakuan dan kontrol menggunakan uji Mann Whitney. Rerata Kecemasan pada kelompok Intervensi sebelum diberikan terapi dzikir 18.90 dan sesudah diberikan terapi dzikir 10.40, dengan penurunan sebesar 8,5 dan p value: 0,016. Pada kelompok kontrol rerata pretest 16.30 dan posttest 13.10, dengan penurunan sebesar 3,6 dan p value: 0,731. Uji Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan rerata signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, dengan p value: 0,00. Terapi Dzikir Berpengaruh Secara Signifikan Untuk Menurunkan Kecemasan Pasien Hipertensi di Ruang Penyakit dalam RSUD kardinah Kota Tegal.
{"title":"Aplikasi Terapi Dzikir Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Pasien Hipertensi di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kardinah Kota Tegal","authors":"S. Nugroho, Dani Prastiwi, Ristiana Putri Apriliani","doi":"10.33655/mak.v7i1.154","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.154","url":null,"abstract":"Sampai saat ini, Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan global dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hipertensi akan semakin diperparah dengan perasaan cemas yang dialami oleh penderitanya. Diperlukan adanya suatu intervensi yang efektif untuk menurunkan kecemasan pada pasien Hipertensi. Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kecemasan pada pasien Hipertensi yang dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal. Penelitian ini berjenis Quasy experiment dengan pre test dan post test with control grup design. Dua puluh orang responden terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing 10 responden. Alat ukur yang digunakan adalah DASS 42. Analisis data menggunakan pair t test untuk mengetahui perbedaan rerata kecemasan pasien sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan wilcoxon pada kelompok kontrol. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan rerata antara kelompok perlakuan dan kontrol menggunakan uji Mann Whitney. Rerata Kecemasan pada kelompok Intervensi sebelum diberikan terapi dzikir 18.90 dan sesudah diberikan terapi dzikir 10.40, dengan penurunan sebesar 8,5 dan p value: 0,016. Pada kelompok kontrol rerata pretest 16.30 dan posttest 13.10, dengan penurunan sebesar 3,6 dan p value: 0,731. Uji Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan rerata signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, dengan p value: 0,00. Terapi Dzikir Berpengaruh Secara Signifikan Untuk Menurunkan Kecemasan Pasien Hipertensi di Ruang Penyakit dalam RSUD kardinah Kota Tegal.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"517 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123100990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Retno Sumara, Nugroho Ari Wibowo, Eni Sumarliyah, Lutfiyatun Nisa
Diabetes Melitus merupakan penyakit degerative metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan organ pankreas tidak mampu mensekresi insulin, sehingga dapat mempengaruhi metabolisme zat gizi karbohidrat, lemak dan protein dengan disertai etiologi multi faktor. Hal tersebut menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak stabil. Selain farmakologi pengelolaan gula darah pada diabetes militus salah satunya dengan mengkonsumsi makanan sampingan untuk mengendalikan kadar gula darah yaitu ubi jalar ungu. Tujuan: Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh konsumsi ubi jalar ungu rebus terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di desa Paciran Lamongan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain One Groups Pre-Posttest Design. Populasi sebanyak 82 dengan sampel sebanyak 35 orang purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan pengamatan, pemberian perlakuan ( pemberian ubi jalar ) dan observasi. Analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar ungu rebus berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah dengan hasil uji statistik ρ = 0,000 < α = 0,05 sehingga terdapat pengaruh konsumsi ubi jalar ungu rebus terhadap penurunan kadar glukosa darah.
糖尿病是一种代谢代谢疾病,其特征是胰腺器官不能分泌胰岛素,从而影响碳水化合物、脂肪和蛋白质的代谢,并伴有多种病因。这导致血糖水平不稳定。除了控制红斑红斑糖尿病的药理治疗之外,红糖就是红糖。目标:本研究的目的是确定炖紫红薯的摄入对南潘塔斯村2型DM患者血糖水平下降的影响。方法:这项研究使用了一个Groups前设计。82个样本,35个采样者符合包裹标准。数据收集使用观察、奖励和观察。使用Wilcoxon Signed Rank测试的统计分析。结果和讨论的结果:研究表明,红薯煮过的紫色影响消费和统计测试血糖水平下降ρ=万<α= 0。05,紫色煮红薯消费有影响血液葡萄糖水平下降。
{"title":"Pemanfaatan Herbal :Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Rebus Sebagai Makanan Selingan Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabates Mellitus Tipe II Di Desa Paciran Lamongan","authors":"Retno Sumara, Nugroho Ari Wibowo, Eni Sumarliyah, Lutfiyatun Nisa","doi":"10.33655/mak.v7i1.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.159","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus merupakan penyakit degerative metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan organ pankreas tidak mampu mensekresi insulin, sehingga dapat mempengaruhi metabolisme zat gizi karbohidrat, lemak dan protein dengan disertai etiologi multi faktor. Hal tersebut menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak stabil. Selain farmakologi pengelolaan gula darah pada diabetes militus salah satunya dengan mengkonsumsi makanan sampingan untuk mengendalikan kadar gula darah yaitu ubi jalar ungu. Tujuan: Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh konsumsi ubi jalar ungu rebus terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di desa Paciran Lamongan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain One Groups Pre-Posttest Design. Populasi sebanyak 82 dengan sampel sebanyak 35 orang purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan pengamatan, pemberian perlakuan ( pemberian ubi jalar ) dan observasi. Analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar ungu rebus berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah dengan hasil uji statistik ρ = 0,000 < α = 0,05 sehingga terdapat pengaruh konsumsi ubi jalar ungu rebus terhadap penurunan kadar glukosa darah.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130040844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sonhaji Sonhaji, N. N. Adinatha, Septiana Arsi Rifwandini
ABSTRAK Latar belakang : Menurut WHO kurang lebih 18% penduduk dunia mengalami gangguan sulit tidur dan meningkat setiap tahunnya. Terdapat 33 orang yang mengatakan sulit tidur atau terbangun dimalam hari, jumlah tidur setiap harinya kurang lebih 3-4 jam perhari. Senam lansia merupakan salah satu contoh aktivitas fisik yang direkomendasikan oleh WHO untuk memperbaiki kualitas tidur lansia. Tujuan : Mengetahui pengaruh senam aerobik dan senam kebugaran jasmani terhadap kualitas tidur lansia. Metode : Jenis penelitian dengan desain Quasi Eksperimental. Sampel penelitian adalah 30 responden dengan teknik total sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Distribusi data diuji normalitasnya dengan uji Saphiro-Wilk. Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney untuk membandingkan pengaruh senam aerobik dan senam kebugaran jasmani terhadap kualitas tidur lansia. Hasil : Rerata nilai kualitas tidur sesudah senam aerobik sebesar 7.93, sedangkan rerata nilai kualitas tidur sesudah senam kebugara jasmani sebesar 9.67. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan tersebut bermakna (p = 0.024 < 0.05) Kesimpulan : Ada pengaruh senam aerobik terhadap kualitas tidur dibandingkan dengan senam kebugaran jasmani.
{"title":"Pengaruh Senam Aerobik Dan Senam Kebugaran Jasmani Terhadap Kualitas Tidur Lansia","authors":"Sonhaji Sonhaji, N. N. Adinatha, Septiana Arsi Rifwandini","doi":"10.33655/mak.v7i1.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.151","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar belakang : Menurut WHO kurang lebih 18% penduduk dunia mengalami gangguan sulit tidur dan meningkat setiap tahunnya. Terdapat 33 orang yang mengatakan sulit tidur atau terbangun dimalam hari, jumlah tidur setiap harinya kurang lebih 3-4 jam perhari. Senam lansia merupakan salah satu contoh aktivitas fisik yang direkomendasikan oleh WHO untuk memperbaiki kualitas tidur lansia. Tujuan : Mengetahui pengaruh senam aerobik dan senam kebugaran jasmani terhadap kualitas tidur lansia. Metode : Jenis penelitian dengan desain Quasi Eksperimental. Sampel penelitian adalah 30 responden dengan teknik total sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Distribusi data diuji normalitasnya dengan uji Saphiro-Wilk. Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney untuk membandingkan pengaruh senam aerobik dan senam kebugaran jasmani terhadap kualitas tidur lansia. Hasil : Rerata nilai kualitas tidur sesudah senam aerobik sebesar 7.93, sedangkan rerata nilai kualitas tidur sesudah senam kebugara jasmani sebesar 9.67. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan tersebut bermakna (p = 0.024 < 0.05) Kesimpulan : Ada pengaruh senam aerobik terhadap kualitas tidur dibandingkan dengan senam kebugaran jasmani.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123855364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Interaksi sosial merupakan hubungan yang erat kaitannya dengan hubungan antar individu. Interaksi sosial individu ini terjadi saat individu satu dengan individu yang lain saling bertemu, berjabat tangan, saling berbicara dan saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seseorang menjadi sulit bertahan hidup jika tidak menjalin interaksi sosial. Dampak negatif penggunaan gadget yang ditimbulkan ini dapat menyebabkan remaja menjadi sering cemas dan tegang, bahkan dampaknya juga dapat menyerang mental para remaja dan mereka cenderung menjadi pribadi yang penakut dan tidak percaya diri, karena kecanduan gadget ini, para remaja menjadi tidak memiliki banyak teman berbicara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial dan kecemasan (normophobia). Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian di dapatkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square untuk menilai hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada remaja, didapatkan nilai ⍴-value 0,006 (⍴<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada remaja. Uji Chi square untuk menilai hubungan penggunaan gadget dengan kecemasan nomophobia di dapatkan nilai ⍴-value 0,023 (⍴<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan gadget terhadap nomophobia pada remaja. Semakin sering gadget mendampingi penggunanya dalam kehidupan sehari-hari maka semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami ketika remaja tidak memiliki akses terhadap gadget nya. Faktor yang mempengaruhi kecemasan (nomophobia) selain penggunaan gawai adalah kontrol diri. Kontrol diri yang baik akan menjauhkan seseorang dari kecanduan pada gadget, dan tentunya individu akan terhindar dari masalah kecemasan bila berada jauh dari gadget atau kecemasan (nomophobia). Kontrol diri yang baik akan membuat individu mengatur penggunaan gadget nya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.
{"title":"Hubungan Pengunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial dan Kecemasan (Nomophobia) pada Remaja Di RW 02 Dusun Keling","authors":"Siti Juwariyah, N. Sari, Putri Amalia","doi":"10.33655/mak.v7i1.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.160","url":null,"abstract":"Interaksi sosial merupakan hubungan yang erat kaitannya dengan hubungan antar individu. Interaksi sosial individu ini terjadi saat individu satu dengan individu yang lain saling bertemu, berjabat tangan, saling berbicara dan saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seseorang menjadi sulit bertahan hidup jika tidak menjalin interaksi sosial. Dampak negatif penggunaan gadget yang ditimbulkan ini dapat menyebabkan remaja menjadi sering cemas dan tegang, bahkan dampaknya juga dapat menyerang mental para remaja dan mereka cenderung menjadi pribadi yang penakut dan tidak percaya diri, karena kecanduan gadget ini, para remaja menjadi tidak memiliki banyak teman berbicara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial dan kecemasan (normophobia). Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian di dapatkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square untuk menilai hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada remaja, didapatkan nilai ⍴-value 0,006 (⍴<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada remaja. Uji Chi square untuk menilai hubungan penggunaan gadget dengan kecemasan nomophobia di dapatkan nilai ⍴-value 0,023 (⍴<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan gadget terhadap nomophobia pada remaja. Semakin sering gadget mendampingi penggunanya dalam kehidupan sehari-hari maka semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami ketika remaja tidak memiliki akses terhadap gadget nya. Faktor yang mempengaruhi kecemasan (nomophobia) selain penggunaan gawai adalah kontrol diri. Kontrol diri yang baik akan menjauhkan seseorang dari kecanduan pada gadget, dan tentunya individu akan terhindar dari masalah kecemasan bila berada jauh dari gadget atau kecemasan (nomophobia). Kontrol diri yang baik akan membuat individu mengatur penggunaan gadget nya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115806257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Uric acid is an inflammation of the joints caused by high purines in the blood which causes pain in the joints. This gout disease often attacks the elderly, the prevalence in Central Java who suffers from uric acid is around 5.1%, gout in Central Java is the second disease that is often suffered by the elderly. One of the non-pharmacological treatments for gout sufferers is soursop leaves. Soursop leaves contain flavonoids and alkaloids which are antioxidants. Purpose: This study aims to determine the application of consuming boiled water of soursop leaves to decrease uric acid levels in the blood of the elderly in Bandungsari Village, Tambangan Village, Mijen District, Semarang City. Methods: The study used a descriptive method with a case approach to elderly people suffering from gout from 27 July to 2 August 2020. The instrument used was a data observation sheet using an interview, measuring uric acid using a measuring device for uric acid levels in the blood (mg / dL). The target is the elderly, giving soursop leaf therapy is given for 7 days, 2x a day in the morning and in the evening as much as 200ml. Results: The average value of uric acid levels before intervention (pre-test) was 8.7 - 9.0 mg / dl and the uric acid levels after intervention (posttest) were 5.5 - 5.8 mg / dl. Conclusion: this study proved to be effective in consume boiled water soursop leaf decoction to reduce uric acid levels in the blood.
{"title":"Penerapan Mengkonsumsi Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia: Case Study","authors":"D. Retnaningsih, Rizki Amalia","doi":"10.33655/mak.v7i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.33655/mak.v7i1.131","url":null,"abstract":"Background: Uric acid is an inflammation of the joints caused by high purines in the blood which causes pain in the joints. This gout disease often attacks the elderly, the prevalence in Central Java who suffers from uric acid is around 5.1%, gout in Central Java is the second disease that is often suffered by the elderly. One of the non-pharmacological treatments for gout sufferers is soursop leaves. Soursop leaves contain flavonoids and alkaloids which are antioxidants. Purpose: This study aims to determine the application of consuming boiled water of soursop leaves to decrease uric acid levels in the blood of the elderly in Bandungsari Village, Tambangan Village, Mijen District, Semarang City. Methods: The study used a descriptive method with a case approach to elderly people suffering from gout from 27 July to 2 August 2020. The instrument used was a data observation sheet using an interview, measuring uric acid using a measuring device for uric acid levels in the blood (mg / dL). The target is the elderly, giving soursop leaf therapy is given for 7 days, 2x a day in the morning and in the evening as much as 200ml. Results: The average value of uric acid levels before intervention (pre-test) was 8.7 - 9.0 mg / dl and the uric acid levels after intervention (posttest) were 5.5 - 5.8 mg / dl. Conclusion: this study proved to be effective in consume boiled water soursop leaf decoction to reduce uric acid levels in the blood.","PeriodicalId":153267,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116203807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}