Air minum isi ulang merupakan air minum alternatif bagi banyak masyarakat saat ini. Di Kabupaten Ponorogo banyak berdiri tempat pengisian air minum isi ulang. Untuk mengetahui kualitas air yang dihasilkan sebagian besar tempat pengisian air minum isi ulang mengandalkan pengecekan dari instansi terkait. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui kualitas air yang dihasilkan. Menurut Permenkes No 492 Tahun 2010 kandungan Total Dissolved Solids maksimal 500mg/l dan kadar pH diantara 6,5-8,5. Rumusan masalah adalah bagaimana cara membuat alat pengontrol kualitas produksi air minum dengan menggunakan sistem kontrol PLC Outseal. Tujuan dari perancangan alat ini adalah membuat alat pengontrol kualitas produksi air minum dengan menggunakan sistem kontrol PLC Outseal. Metode yang digunakan adalah mendeteksi kandungan TDS dan pH pada air minum isi ulang kemudian diproses PLC Outseal. Selanjutnya data pembacaan sensor ditampilkan pada HMI (Human Machine Interface). Apabila kualitas air minum tidak sesuai dengan ketentuan maka buzzer akan memberikan peringatan dan sistem menghentikan proses produksi air minum isi ulang. Dari hasi pengujian, alat ini dapat menampilkan nilai TDS dan pH secara real time dan dapat memberi peringatan saat kualitass air tidak sesuai dengan ketentuan. Manfaat dari perancangan alat kontrol kualitas produksi air minum ini adalah untuk mempermudah pengontrolan dan pengawasan produksi air minum isi ulang sehingga kualitas air minum yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Fauzi Amani dkk hanya mendeteksi kualitas air dan dapat dimonitor nilainya. Sedangkan alat ini dapat diterapkan untuk mengontrol produksi air minum isi ulang.
{"title":"Alat Kontrol Kualitas Produksi Air Minum Berbasis PLC Outseal","authors":"Surdianto Surdianto, Didik Riyanto, Jawwad Sulthon Habiby","doi":"10.30649/je.v4i1.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v4i1.106","url":null,"abstract":"Air minum isi ulang merupakan air minum alternatif bagi banyak masyarakat saat ini. Di Kabupaten Ponorogo banyak berdiri tempat pengisian air minum isi ulang. Untuk mengetahui kualitas air yang dihasilkan sebagian besar tempat pengisian air minum isi ulang mengandalkan pengecekan dari instansi terkait. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui kualitas air yang dihasilkan. Menurut Permenkes No 492 Tahun 2010 kandungan Total Dissolved Solids maksimal 500mg/l dan kadar pH diantara 6,5-8,5. Rumusan masalah adalah bagaimana cara membuat alat pengontrol kualitas produksi air minum dengan menggunakan sistem kontrol PLC Outseal. Tujuan dari perancangan alat ini adalah membuat alat pengontrol kualitas produksi air minum dengan menggunakan sistem kontrol PLC Outseal. Metode yang digunakan adalah mendeteksi kandungan TDS dan pH pada air minum isi ulang kemudian diproses PLC Outseal. Selanjutnya data pembacaan sensor ditampilkan pada HMI (Human Machine Interface). Apabila kualitas air minum tidak sesuai dengan ketentuan maka buzzer akan memberikan peringatan dan sistem menghentikan proses produksi air minum isi ulang. Dari hasi pengujian, alat ini dapat menampilkan nilai TDS dan pH secara real time dan dapat memberi peringatan saat kualitass air tidak sesuai dengan ketentuan. Manfaat dari perancangan alat kontrol kualitas produksi air minum ini adalah untuk mempermudah pengontrolan dan pengawasan produksi air minum isi ulang sehingga kualitas air minum yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Fauzi Amani dkk hanya mendeteksi kualitas air dan dapat dimonitor nilainya. Sedangkan alat ini dapat diterapkan untuk mengontrol produksi air minum isi ulang.","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139241614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
David Andreas, Muhammad Dodi Utomo, Vicko Ghulam Fathurrohman, Dedi Risaldi
Abad ke-21 dapat dikatakan sebagai zaman modern, perkembangannya yang semakin pesat membuktikannya. Sekarang banyak penelitian penelitian yang dikembangkan guna mencari cara untuk memudahkan pekerjaan manusia, sama halnya dengan robot, penelitian tentang sensor juga banyak dilakukan dengan harapan bahwa akan munculnya sensor yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Otomatisasi yang dikembangkan untuk memudahkan hidup manusia, pada penelitian ini akan dilakukan perancangan otomatisasi lampu dengan menggunakan 3 buah sensor, yakni sensor cahaya, suhu dan ultrasonic. Sensor cahaya dapat melakukan kinerjanya jika sensor tersebut menerima cahaya, sensor suhu untuk membaca keadaan dan suhu di ruangan, karena suhu pada siang hari dan malam hari tentu berbeda, dan untuk sensor ultrasonic yang akan mendeteksikeberadaan seseorang dalam radius tertentu dan digunakannya arduino uno sebagai pengontrol ketiga sensor tersebut.
{"title":"PERANCANGAN SIMULASI LAMPU OTOMATIS DENGAN SENSOR TMP36, LDR DAN ULTRASONIK MENGGUNAKAN TINKERCAD","authors":"David Andreas, Muhammad Dodi Utomo, Vicko Ghulam Fathurrohman, Dedi Risaldi","doi":"10.30649/je.v3i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v3i1.59","url":null,"abstract":"Abad ke-21 dapat dikatakan sebagai zaman modern, perkembangannya yang semakin pesat membuktikannya. Sekarang banyak penelitian penelitian yang dikembangkan guna mencari cara untuk memudahkan pekerjaan manusia, sama halnya dengan robot, penelitian tentang sensor juga banyak dilakukan dengan harapan bahwa akan munculnya sensor yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Otomatisasi yang dikembangkan untuk memudahkan hidup manusia, pada penelitian ini akan dilakukan perancangan otomatisasi lampu dengan menggunakan 3 buah sensor, yakni sensor cahaya, suhu dan ultrasonic. Sensor cahaya dapat melakukan kinerjanya jika sensor tersebut menerima cahaya, sensor suhu untuk membaca keadaan dan suhu di ruangan, karena suhu pada siang hari dan malam hari tentu berbeda, dan untuk sensor ultrasonic yang akan mendeteksikeberadaan seseorang dalam radius tertentu dan digunakannya arduino uno sebagai pengontrol ketiga sensor tersebut.","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133293797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu energi alternatif yang paling banyak digunakan adalah sel surya. Namun sel surya hanya dapat bekerja optimal pada suhu 250C. Ini menjadi kendala bagi negara tropis seperti Indonesia yang memiliki suhu rata-rata pada siang hari 320C. Tujuan Penelitian ini adalah membuat sistem pendingin pada sel surya untuk menghasilkan daya optimum yang dapat diperoleh dengan penambahan sistem pendingin. Sistem pendingin yang digunakan menggunakan air untuk membasahi panel surya. Penelitian ini akan membandingkan kinerja dua buah panel surya 20 WP dengan sistem pendingin dan tidak menggunakan sistem pendingin. Air akan mengalir pada permukaan panel surya jika suhu lebih dari 350C. Pengamatan akan dilakukan terhadap tegangan, arus dan daya sel surya untuk mengetahui kinerja sistem pendingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan tegangan, arus dan daya yang dihasilkan adalah sebesar 1,18V, 103,55mA dan 2210mW. Parameter yang paling berpengaruh dengan penambahan sistem pendingin adalah arus. Sehingga pengisian baterai 5.5Ah lebih cepat 1,48 jam dibandingkan tanpa menggunakan sistem pendingin. Ini menunjukkan bahwa sistem pendingin panel surya dengan air mampu meningkatkan kinerja sel surya dengan mempercepat waktu pengisian baterai.
{"title":"Sistem Pendingin Menggunakan Air Untuk Optimasi Kinerja Panel Surya Berbasis Arduino","authors":"Pratama Putra, R. W. Arsianti","doi":"10.30649/je.v3i1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v3i1.64","url":null,"abstract":"Salah satu energi alternatif yang paling banyak digunakan adalah sel surya. Namun sel surya hanya dapat bekerja optimal pada suhu 250C. Ini menjadi kendala bagi negara tropis seperti Indonesia yang memiliki suhu rata-rata pada siang hari 320C. Tujuan Penelitian ini adalah membuat sistem pendingin pada sel surya untuk menghasilkan daya optimum yang dapat diperoleh dengan penambahan sistem pendingin. Sistem pendingin yang digunakan menggunakan air untuk membasahi panel surya. Penelitian ini akan membandingkan kinerja dua buah panel surya 20 WP dengan sistem pendingin dan tidak menggunakan sistem pendingin. Air akan mengalir pada permukaan panel surya jika suhu lebih dari 350C. Pengamatan akan dilakukan terhadap tegangan, arus dan daya sel surya untuk mengetahui kinerja sistem pendingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan tegangan, arus dan daya yang dihasilkan adalah sebesar 1,18V, 103,55mA dan 2210mW. Parameter yang paling berpengaruh dengan penambahan sistem pendingin adalah arus. Sehingga pengisian baterai 5.5Ah lebih cepat 1,48 jam dibandingkan tanpa menggunakan sistem pendingin. Ini menunjukkan bahwa sistem pendingin panel surya dengan air mampu meningkatkan kinerja sel surya dengan mempercepat waktu pengisian baterai.","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127755740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yulian Ardiansyah, Riza Alfita, Koko Joni, Haryanto
Pengukuran uji kualitas density bahan bakar minyak menjadi salah satu kegiatan wajib dalam pengelolaan usaha stasiun pengisihan bahan bakar minyak (SPBU). Uji kualitas density merupakan cara pertamina untuk menjaga kualitas atau standard BBM yang akan digunakan oleh produsen dari pihak SPBU. Pengukuran uji kualitas standard density BBM yang digunakan di SPBU yaitu dengan cara konvensional atau mengukur secara manual menggunakan hidrometer dan termometer. Pada tugas akhir ini dibuat suatu rancang bangun alat uji kualitas density bahan bakar minyak yang berguna untuk menjaga kualitas bahan bakar dari pertamina saat di distribusikan ke SPBU dengan menggunakan paramater massa jenis zat cair dan suhu. Penelitian ini bertujuan menghasilkan alat uji kualitas density untuk BBM sesuai dengan standard density yang ditetapkan oleh pertamina dengan menggunakan metode tekanan hidrostatis berbasis mikrokontroler ATMEGA16 dan Kamera Webcam USB Sturdy PC521 sebagai pendeteksi ketinggian suatu zat cair serta sensor MLX90614 sebagai pendeteksi suhu. Karena parameter metode ini hanya dapat digunakan di kondisi ideal maka untuk mendapatkan density sesuai standardpengukuran dari pertamina maka nilai kombinasi untuk Lux yang dibutuhkan kamera serta jarak penampatan kamera yaitu dengan nila Intensitas cahaya 54-59 Lux dengan jarak kamera webcam 40cm berhadapan dengan objek (Bahan Bakar Minyak). Pemrosesan keluaran dari Kamera Webcam Usb Sturdy PC521 dan sensor MLX90614 akan ditampilkan di GUI Delphi XE7.
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT UJI KUALITAS DENSITY BAHAN BAKAR MINYAK BERDASARKAN METODE TEKANAN HIDROSTATIS","authors":"Yulian Ardiansyah, Riza Alfita, Koko Joni, Haryanto","doi":"10.30649/je.v3i1.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v3i1.61","url":null,"abstract":"Pengukuran uji kualitas density bahan bakar minyak menjadi salah satu kegiatan wajib dalam pengelolaan usaha stasiun pengisihan bahan bakar minyak (SPBU). Uji kualitas density merupakan cara pertamina untuk menjaga kualitas atau standard BBM yang akan digunakan oleh produsen dari pihak SPBU. Pengukuran uji kualitas standard density BBM yang digunakan di SPBU yaitu dengan cara konvensional atau mengukur secara manual menggunakan hidrometer dan termometer. Pada tugas akhir ini dibuat suatu rancang bangun alat uji kualitas density bahan bakar minyak yang berguna untuk menjaga kualitas bahan bakar dari pertamina saat di distribusikan ke SPBU dengan menggunakan paramater massa jenis zat cair dan suhu. Penelitian ini bertujuan menghasilkan alat uji kualitas density untuk BBM sesuai dengan standard density yang ditetapkan oleh pertamina dengan menggunakan metode tekanan hidrostatis berbasis mikrokontroler ATMEGA16 dan Kamera Webcam USB Sturdy PC521 sebagai pendeteksi ketinggian suatu zat cair serta sensor MLX90614 sebagai pendeteksi suhu. Karena parameter metode ini hanya dapat digunakan di kondisi ideal maka untuk mendapatkan density sesuai standardpengukuran dari pertamina maka nilai kombinasi untuk Lux yang dibutuhkan kamera serta jarak penampatan kamera yaitu dengan nila Intensitas cahaya 54-59 Lux dengan jarak kamera webcam 40cm berhadapan dengan objek (Bahan Bakar Minyak). Pemrosesan keluaran dari Kamera Webcam Usb Sturdy PC521 dan sensor MLX90614 akan ditampilkan di GUI Delphi XE7.","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121174748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Rahmawati, Nanda Muhendra Data, Haryanto, Miftachul Ulum
Salah satu proses dalam pembuatan kopi adalah proses penyangraian, proses ini merupakan pengolahan biji kopi mentah menjadi biji kopi matang. Setiap penyangraian memiliki cara yang berbeda-beda, baik itu secara tradisional maupun modern. Adapun untuk cara tradisional, dari proses yang dilakukan hasil kematangan biji kopi yang didapatkan masih kurang merata sehingga tidak sesuai keinginan dan penggunaan alat dalam proses penyangraiannya kurang efisien. Sedangkan cara modern, alat yang digunakan harus sesuai berdasarkan karakteristik sehingga jika penggunaannya tidak mengikuti aturan maka hasil dari penyangraian yang dilakukan tidak sesuai. Dari permasalahan tersebut maka akan dibuat alat penyangraian biji kopi yang efisien untuk menghasilkan kematangan biji kopi yang bermutu. Sistem kerja alat ini menggunakan input berat kopi yang menggunakan metode fuzzy logic untuk mendapatkan waktu kematangan biji kopi dan selanjutnya alat ini akan bekerja dengan cara memutar pengaduk biji kopi yang berada didalam tabung penyangraian dengan menggunakan motor dc (dirrec current) berdasarkan waktu yang didapat. Pemanasan menggunakan elemen pemanas, dengan sistem kontrol otomatis berdasarkan dari sensor suhu yang terdeteksi dan selanjutnya akan mengendalikan pemanas sampai suhu yang diinginkan. Jika suhu masih kurang dari set poin maka pemanasan akan tetap hidup, sedangkan jika suhu melebihi set poin maka pemanasan akan dimatikan. Sehingga didapatkan hasil suhu pemanasan yang stabil. Dari pengujian yang telah dilakukan alat ini dapat mematangkan 3 jenis biji kopi yaitu robusta, arabika, dan liberika. Alat ini memiliki 3 varian kematangan biji kopi antara lain light roast, medium roast, dan dark roast.
{"title":"Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roasting) Kopi Otomatis Menggunakan Metode Fuzzy","authors":"D. Rahmawati, Nanda Muhendra Data, Haryanto, Miftachul Ulum","doi":"10.30649/je.v3i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v3i1.62","url":null,"abstract":"Salah satu proses dalam pembuatan kopi adalah proses penyangraian, proses ini merupakan pengolahan biji kopi mentah menjadi biji kopi matang. Setiap penyangraian memiliki cara yang berbeda-beda, baik itu secara tradisional maupun modern. Adapun untuk cara tradisional, dari proses yang dilakukan hasil kematangan biji kopi yang didapatkan masih kurang merata sehingga tidak sesuai keinginan dan penggunaan alat dalam proses penyangraiannya kurang efisien. Sedangkan cara modern, alat yang digunakan harus sesuai berdasarkan karakteristik sehingga jika penggunaannya tidak mengikuti aturan maka hasil dari penyangraian yang dilakukan tidak sesuai. Dari permasalahan tersebut maka akan dibuat alat penyangraian biji kopi yang efisien untuk menghasilkan kematangan biji kopi yang bermutu. Sistem kerja alat ini menggunakan input berat kopi yang menggunakan metode fuzzy logic untuk mendapatkan waktu kematangan biji kopi dan selanjutnya alat ini akan bekerja dengan cara memutar pengaduk biji kopi yang berada didalam tabung penyangraian dengan menggunakan motor dc (dirrec current) berdasarkan waktu yang didapat. Pemanasan menggunakan elemen pemanas, dengan sistem kontrol otomatis berdasarkan dari sensor suhu yang terdeteksi dan selanjutnya akan mengendalikan pemanas sampai suhu yang diinginkan. Jika suhu masih kurang dari set poin maka pemanasan akan tetap hidup, sedangkan jika suhu melebihi set poin maka pemanasan akan dimatikan. Sehingga didapatkan hasil suhu pemanasan yang stabil. Dari pengujian yang telah dilakukan alat ini dapat mematangkan 3 jenis biji kopi yaitu robusta, arabika, dan liberika. Alat ini memiliki 3 varian kematangan biji kopi antara lain light roast, medium roast, dan dark roast.","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128438323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk memahami cara merancang inverter yang baik dan benar karena inverter merupakan komponen penting yang yang digunakan untuk merubah arus DC menjadi AC. bagaimana cara memasang inverter pada PLTS dan bagaimana cara untuk mengatuhui bagaimana proses untuk merubah arus DC menjadi arus AC. Dari percobaan yang telah dilakukan mendapatkan hasil data beban terbesar yaitu: arus input 11A arus output 0,385A dan tegangan yang didapatkan yaitu: tegangan input 10,61V tegangan output 225V dan didapatkan daya sebesar 62,5. Daya maksimal yang bisa ditampung oleh inverter adalah 120 watt dan jika beban melebihi batas maksimalnya maka inverter akan otomatis mematikan daya dan akan melakukan pengecekan agar tidak terjadi kerusakan pada inverter. Dari hasil percobaan yang telah kita lakukan juga dapat kita simpulkan bahwa inverter yang dibuat sudah memiliki output berupa gelombang sinus murni atau biasa disebut pure sine wave yang merupakan gelombang sinyal terbaik yang dapat digunakan untuk bermacam-macam perangkat elektronik
{"title":"PERANCANGAN INVERTER PADA SISTEM INSTALASI LISTRIK TENAGA SURYA PADA GEDUNG RKB – F UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA","authors":"Herik Pratama, Haryanto, , Koko Joni","doi":"10.30649/je.v3i1.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v3i1.60","url":null,"abstract":"Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk memahami cara merancang inverter yang baik dan benar karena inverter merupakan komponen penting yang yang digunakan untuk merubah arus DC menjadi AC. bagaimana cara memasang inverter pada PLTS dan bagaimana cara untuk mengatuhui bagaimana proses untuk merubah arus DC menjadi arus AC. Dari percobaan yang telah dilakukan mendapatkan hasil data beban terbesar yaitu: arus input 11A arus output 0,385A dan tegangan yang didapatkan yaitu: tegangan input 10,61V tegangan output 225V dan didapatkan daya sebesar 62,5. Daya maksimal yang bisa ditampung oleh inverter adalah 120 watt dan jika beban melebihi batas maksimalnya maka inverter akan otomatis mematikan daya dan akan melakukan pengecekan agar tidak terjadi kerusakan pada inverter. Dari hasil percobaan yang telah kita lakukan juga dapat kita simpulkan bahwa inverter yang dibuat sudah memiliki output berupa gelombang sinus murni atau biasa disebut pure sine wave yang merupakan gelombang sinyal terbaik yang dapat digunakan untuk bermacam-macam perangkat elektronik","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131883732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemanfaatan energi surya sebagai sumber pembangit tenaga listrik untuk penerangan rumah 450 watt dapat membantu mengurangi beban pembiayaan listrik. Menggunakan metode penelitian deskriptif, data penggunaan daya listrik di malam hari didapatkan dari rumah di Kampung Persil Nyeoran, Blok K.12, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Setelah pengamilan data dapat disimpulkan bahwa untuk pembangunan PLTS penerangan rumah sederhana 450 watt diperlukan 6 buah panel surya berkapasitas 100 Wp, 5 buah baterai berkapasitas 12 V 100 Ah, 1 buah inverter berkapasitas 3000 W dan 1 buah charger controller berkapasitas 10 A.
{"title":"Potensi Energi Surya Sebagai Sumber Pembangkit Tenaga Listrik untuk Penerangan Rumah 450 Watt","authors":"Nofia Rohmah, Sudarti","doi":"10.30649/je.v3i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/je.v3i1.63","url":null,"abstract":"Pemanfaatan energi surya sebagai sumber pembangit tenaga listrik untuk penerangan rumah 450 watt dapat membantu mengurangi beban pembiayaan listrik. Menggunakan metode penelitian deskriptif, data penggunaan daya listrik di malam hari didapatkan dari rumah di Kampung Persil Nyeoran, Blok K.12, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Setelah pengamilan data dapat disimpulkan bahwa untuk pembangunan PLTS penerangan rumah sederhana 450 watt diperlukan 6 buah panel surya berkapasitas 100 Wp, 5 buah baterai berkapasitas 12 V 100 Ah, 1 buah inverter berkapasitas 3000 W dan 1 buah charger controller berkapasitas 10 A.","PeriodicalId":166266,"journal":{"name":"J-Eltrik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129874049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}