Abstrak Memperjuangkan pemberantasan tindak pidana korupsi tidak hanya menjadi kewajiban bagi lembaga penegak hukum tetapi juga seluruh masyarakat. Sebagai salah satu lembaga yang menangani tindak pidana korupsi di Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas dan wewenang dalam penyidikan, penyelidikan dan penuntutan. Namun dalam hal kinerja KPK, masyarakat kurang mendapatkan informasi yang cukup. Sehingga publik kurang mengetahui akan sampai mana kasus tersebut berjalan. Dari sini dapat kita lihat bahwasanya publik belum bisa sepenuhnya mengawal KPK. Semestinya setiap langkah KPK dalam menangani kasus harus diinformasikan pada masyarakat luas. Hal itu untuk mengetahui perkembangan tersangka setelah menjadi terdakwa dan divonis apakah ia mengajukan banding atau bahkan ditingkat kasasi hingga ingkrahnya suatu kasus. Untuk itu KPK perlu memberikan informasi agar publik dapat mengawal kasus yang ditanganinya yaitu dengan memanfaatkan media elektronik sebagai sarana KPK untuk meyampaikan informasi pada publik.
{"title":"Partisipasi Publik Dalam Transparansi Penanganan Tindak Pidana Korupsi oleh KPK Melalui Pemanfaatan Media Elektronik","authors":"M. Rohman","doi":"10.34199/oh.v3i2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.34199/oh.v3i2.71","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Memperjuangkan pemberantasan tindak pidana korupsi tidak hanya menjadi kewajiban bagi lembaga penegak hukum tetapi juga seluruh masyarakat. Sebagai salah satu lembaga yang menangani tindak pidana korupsi di Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas dan wewenang dalam penyidikan, penyelidikan dan penuntutan. Namun dalam hal kinerja KPK, masyarakat kurang mendapatkan informasi yang cukup. Sehingga publik kurang mengetahui akan sampai mana kasus tersebut berjalan. Dari sini dapat kita lihat bahwasanya publik belum bisa sepenuhnya mengawal KPK. Semestinya setiap langkah KPK dalam menangani kasus harus diinformasikan pada masyarakat luas. Hal itu untuk mengetahui perkembangan tersangka setelah menjadi terdakwa dan divonis apakah ia mengajukan banding atau bahkan ditingkat kasasi hingga ingkrahnya suatu kasus. Untuk itu KPK perlu memberikan informasi agar publik dapat mengawal kasus yang ditanganinya yaitu dengan memanfaatkan media elektronik sebagai sarana KPK untuk meyampaikan informasi pada publik.","PeriodicalId":196561,"journal":{"name":"Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan","volume":"173 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133614497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini akan berfokus pada akuntansi antropologi pada ritus pernikahan adat jawa. Pernikahan adat jawa yang menggunakan sistem pembukuan untuk meningkatkan nilai kemasyarakatan. Istilah buwuhan muncul pada masyarakat adat jawa dalam ritus pernikahan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui ritus pernikahan adat jawa dengan menggunakan sistem pembukuan untuk meningkatkan nilai kemasyarakatan. Pemilihan informan berdasarkan metode snow ball sampling dan metode pengumpulan data dari sumber data primer dan sekunder. Buwuhan menjadi tradisi masyarakat untuk memberi barang atau uang kepada orang yang memiliki acara pernikahan. Tujuannya tak lain untuk membantu atau meringankan beban orang yang memiliki acara tersebut.
{"title":"Akuntansi Antropologi: Ritus Pernikahan Jawa Dengan Pembukuan Untuk Nilai Kemasyarakatan","authors":"Reza Ramadhania","doi":"10.34199/oh.v3i1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.34199/oh.v3i1.49","url":null,"abstract":"Penelitian ini akan berfokus pada akuntansi antropologi pada ritus pernikahan adat jawa. Pernikahan adat jawa yang menggunakan sistem pembukuan untuk meningkatkan nilai kemasyarakatan. Istilah buwuhan muncul pada masyarakat adat jawa dalam ritus pernikahan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui ritus pernikahan adat jawa dengan menggunakan sistem pembukuan untuk meningkatkan nilai kemasyarakatan. Pemilihan informan berdasarkan metode snow ball sampling dan metode pengumpulan data dari sumber data primer dan sekunder. Buwuhan menjadi tradisi masyarakat untuk memberi barang atau uang kepada orang yang memiliki acara pernikahan. Tujuannya tak lain untuk membantu atau meringankan beban orang yang memiliki acara tersebut.","PeriodicalId":196561,"journal":{"name":"Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115544565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam proses usaha bisnis dalam usaha pertanian dan untuk mengetahui bagaimana orang yang terlibat di dalamnya yaitu petani, memaknai arti kata keuntungan sesuai dengan apa yang telah dilaksanakannya sebagai seorang petani selamai ini. Penelitian ini kemudian menarik sebuah kesimpulan bahwa apa yang telah dipraktikan oleh narasumber dalam usahanya yaitu sebagai pengusaha dalam sektor pertanian jauh dari kata self-interest dan sejalan dengan konsep Tazkiyah yaitu mengutamakan kepentingan bersama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara yang digunakan untuk mendapatkan data langsung dari narasumber dan secara terperinci. Abstract The purpose of this research is to analyze about the business processes in agricultural business and to find out how the people involved, farmers, interpret the meaning of the word “profit” in accordance with what he has done as a farmer. This study then draws a conclusion that what the informants have practiced in their business, is far from self-interest and is in line with the Tazkiyah concept, prioritizing common interests. The method used in this research is the interview method used to obtain primer data from the informants and in detail.
本研究的目的是更深入地了解农业企业的商业经营过程,了解农民是如何参与其中的,根据农民多年来所做的事情来定义利润这个词的含义。这项研究然后得出一个结论,所dipraktikan权威农业领域的企业中,即作为一个商人远非self-interest和符合Tazkiyah即强调共同利益的概念。本研究使用的方法是采访方法,用于从原始资料和详细获取直接数据。本研究的目的是分析农业企业的商业运作,并了解人们是如何参与的,法默斯,用他作为一个农民所做的来解释“利润”这个词的意思。这个研究在那什么然后draws a历史性informants有practiced》是它的商业模式,是远离self-interest和in line with the Tazkiyah共同理念,prioritizing interests。在这项研究中使用的方法是采访方法将原始数据从信息和细节中清除。
{"title":"Mengungkap Makna Keuntungan Melalui Perspektif Petani","authors":"Truly Wulandari","doi":"10.34199/oh.v3i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.34199/oh.v3i1.51","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam proses usaha bisnis dalam usaha pertanian dan untuk mengetahui bagaimana orang yang terlibat di dalamnya yaitu petani, memaknai arti kata keuntungan sesuai dengan apa yang telah dilaksanakannya sebagai seorang petani selamai ini. Penelitian ini kemudian menarik sebuah kesimpulan bahwa apa yang telah dipraktikan oleh narasumber dalam usahanya yaitu sebagai pengusaha dalam sektor pertanian jauh dari kata self-interest dan sejalan dengan konsep Tazkiyah yaitu mengutamakan kepentingan bersama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara yang digunakan untuk mendapatkan data langsung dari narasumber dan secara terperinci. \u0000 \u0000Abstract \u0000The purpose of this research is to analyze about the business processes in agricultural business and to find out how the people involved, farmers, interpret the meaning of the word “profit” in accordance with what he has done as a farmer. This study then draws a conclusion that what the informants have practiced in their business, is far from self-interest and is in line with the Tazkiyah concept, prioritizing common interests. The method used in this research is the interview method used to obtain primer data from the informants and in detail. \u0000 ","PeriodicalId":196561,"journal":{"name":"Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127933902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT : The village is the basic social basis of a country's order, therefore empowering rural communities is very important to support a sustainable economy, performance management through empowerment is the main key in overcoming human resource problems such as poverty, unemployment and social inequality. This study uses qualitative analysis methods, the research data was obtained from literature and field studies in Samirono Getasan Village, Semarang Regency by looking for competent sources, sources of government and private institutions that support and are relevant. Data analysis was performed with a descriptive approach that outlined the facts along with the data obtained at the study site. The results of this study prove that performance management based on community potential empowerment has a significant role in building a sustainable rural economy.
{"title":"Membangun Perekonomian Desa Berkelanjutan Melalui Manajemen Kinerja Berbasis Community Empowerment","authors":"A. Zakaria, Mauliyana Rachmat","doi":"10.34199/oh.v3i1.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.34199/oh.v3i1.65","url":null,"abstract":"ABSTRACT : The village is the basic social basis of a country's order, therefore empowering rural communities is very important to support a sustainable economy, performance management through empowerment is the main key in overcoming human resource problems such as poverty, unemployment and social inequality. This study uses qualitative analysis methods, the research data was obtained from literature and field studies in Samirono Getasan Village, Semarang Regency by looking for competent sources, sources of government and private institutions that support and are relevant. Data analysis was performed with a descriptive approach that outlined the facts along with the data obtained at the study site. The results of this study prove that performance management based on community potential empowerment has a significant role in building a sustainable rural economy. \u0000 ","PeriodicalId":196561,"journal":{"name":"Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128092999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal yang baru dalam pandangan H.O.S Tjokroaminoto tentang gerakan politik Islam Indonesia serta relevansinya dengan Indonesia masa kini, selain itu evaluasi kritis terhadap H.O.S Tjokroaminto tentang Gerakan Politik Islam yang terdapat dalam beberapa karyanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metode Hermeneutika. Hasil penelitian ini adalah Gerakan Politik Islam seharusnya diarahkan untuk menghidupakan persaudaraan sesama anak bangsa dan menciptakan kemandirian yang sebenarnya melalui penggalian terhadap budaya luhur bangsa sehingga mampu menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh lapisan masyarakat. Hakikat gerakan politik Islam H.O.S Tjokroaminoto dan relevansinya dengan Indonesia masa kini dapat menuntun kita menjadi manusia yang aktif dan kreatif serta inovatif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat secara umum. Gerakan politik islam yang berlangsung dengan tanpa persatuan tidak dapat menuju cita-cita dan tujuan utama yaitu membawa berkah bagi semesta.
{"title":"Refleksi Gerakan Politik Islam Indonesia H.O.S Tjokroaminoto Serta Relevansinya Terhadap Indonesia Masa Kini","authors":"Dzulkarnain Jamil","doi":"10.34199/oh.v3i1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.34199/oh.v3i1.64","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal yang baru dalam pandangan H.O.S Tjokroaminoto tentang gerakan politik Islam Indonesia serta relevansinya dengan Indonesia masa kini, selain itu evaluasi kritis terhadap H.O.S Tjokroaminto tentang Gerakan Politik Islam yang terdapat dalam beberapa karyanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metode Hermeneutika. Hasil penelitian ini adalah Gerakan Politik Islam seharusnya diarahkan untuk menghidupakan persaudaraan sesama anak bangsa dan menciptakan kemandirian yang sebenarnya melalui penggalian terhadap budaya luhur bangsa sehingga mampu menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh lapisan masyarakat. Hakikat gerakan politik Islam H.O.S Tjokroaminoto dan relevansinya dengan Indonesia masa kini dapat menuntun kita menjadi manusia yang aktif dan kreatif serta inovatif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat secara umum. Gerakan politik islam yang berlangsung dengan tanpa persatuan tidak dapat menuju cita-cita dan tujuan utama yaitu membawa berkah bagi semesta.","PeriodicalId":196561,"journal":{"name":"Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116550725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-31DOI: 10.34199/oh.1.2.2019.005
D. Imron
Abstrak Tulisan ini bertujuan mengritisi peran manusia yang mengaku intelek, tapi tak peduli pada kemerosotan nilai pada masyarakat. Tanggung jawab kaum ini dipertanyakan sehingga harus dipertanyakan apa yang seharusnya mendasari tindakan kaum intelektual. Manusia intelektual yang sesungguhnya akan menempatkan cinta Ilahi dan cinta insani akan menjadi dasar pengembangan ilmu dan pengetahuan dan pemanfaatannya. Kata Kunci: Cendekiawan; Agama; Budaya Kebaikan Abstract This paper aims to criticize the role of humans who claim to be intellect, but do not care about the deterioration of values in society. The responsibility of these people is questioned so it must be questioned what should be the basis of the actions of intellectuals. Intellectual human beings who actually will place divine love and human love will be the basis for the development of science and knowledge and its utilization. Keywords: Intellectuals; Religion; Good Culture
{"title":"Manusia (intelektual) dan kesadaran terdalam: menghidupkan nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan","authors":"D. Imron","doi":"10.34199/oh.1.2.2019.005","DOIUrl":"https://doi.org/10.34199/oh.1.2.2019.005","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tulisan ini bertujuan mengritisi peran manusia yang mengaku intelek, tapi tak peduli pada kemerosotan nilai pada masyarakat. Tanggung jawab kaum ini dipertanyakan sehingga harus dipertanyakan apa yang seharusnya mendasari tindakan kaum intelektual. Manusia intelektual yang sesungguhnya akan menempatkan cinta Ilahi dan cinta insani akan menjadi dasar pengembangan ilmu dan pengetahuan dan pemanfaatannya. \u0000Kata Kunci: Cendekiawan; Agama; Budaya Kebaikan \u0000 \u0000Abstract \u0000This paper aims to criticize the role of humans who claim to be intellect, but do not care about the deterioration of values in society. The responsibility of these people is questioned so it must be questioned what should be the basis of the actions of intellectuals. Intellectual human beings who actually will place divine love and human love will be the basis for the development of science and knowledge and its utilization. \u0000Keywords: Intellectuals; Religion; Good Culture","PeriodicalId":196561,"journal":{"name":"Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131446608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}