Pemasaran kopi yang dijalankan oleh petani adalah berfokus kepada tengkulak atau pengumpul, hal ini menyebabkan panjangnya rantai pemasaran kopi yang berdampak pada rendahnya keuntungan yang didapatkan petani. Perkembangan teknologi mengenalkan masyarakat pada e-commerce yang menjadi media pemasaran produk baik berupa barang ataupun jasa. Penjualan dengan memanfaatkan e-commerce akan mempengaruhi pemasaran produk pertanian. Namun, pemasaran produk pertanian yang memanfaatkan tersebut masih terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan pemanfaatan e-commerce oleh produsen produk non-pertanian. Meskipun ketersediaan sarana dan prasarana yang belum memadai untuk penerapan e-commerce. Akan tetapi, apabila hambatan bisa diselesaikan dengan keterlibatan semua pihak terkait, maka implementasi e-commerce bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu mengatasi dan mengurangi permasalahan usaha khususnya dalam pengembangan agribisnis kopi. Adapun penelitian ini digolongkan menjadi studi kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis explanatory karena dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang pengaruh e-commerce terhadap pemasaran produk petani kopi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat keuntungan diperoleh oleh petani kopi yang memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran di Kabupaten Enrekang yaitu dalam menjual produk tidak mengalami kesulitan, modal lebih murah karena tidak harus membuka took, dan jangkau promosi lebih luas. (2) Kendala yang dihadapi dalam pemasaran e-commerce terhadap pemasaran produk petani kopi di Kabupaten Enrekang yaitu keterampilan terhadap aplikasi baik dalam melakukan promosi, kemampuan dalam mengelola sistem, dan menciptakan ide baru pada produk. (3) Strategi yang dilakukan kedepannya dalam pemasaran e-commerce agar pengembangan agribisnis kopi dapat mengalami peningkatan di Kabupaten Enrekang yaitu menciptakan cara baru dalam memasarkan produk bisnis online dan menciptakan kebutuhan pelanggan.
{"title":"APLIKASI SISTEM PEMASARAN E-COMMERCE PADA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN ENREKANG","authors":"Pipit Putrina Hamid, Andi Nuddin, Sahabuddin Toaha","doi":"10.55678/jsa.v2i2.742","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i2.742","url":null,"abstract":"Pemasaran kopi yang dijalankan oleh petani adalah berfokus kepada tengkulak atau pengumpul, hal ini menyebabkan panjangnya rantai pemasaran kopi yang berdampak pada rendahnya keuntungan yang didapatkan petani. Perkembangan teknologi mengenalkan masyarakat pada e-commerce yang menjadi media pemasaran produk baik berupa barang ataupun jasa. Penjualan dengan memanfaatkan e-commerce akan mempengaruhi pemasaran produk pertanian. Namun, pemasaran produk pertanian yang memanfaatkan tersebut masih terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan pemanfaatan e-commerce oleh produsen produk non-pertanian. Meskipun ketersediaan sarana dan prasarana yang belum memadai untuk penerapan e-commerce. Akan tetapi, apabila hambatan bisa diselesaikan dengan keterlibatan semua pihak terkait, maka implementasi e-commerce bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu mengatasi dan mengurangi permasalahan usaha khususnya dalam pengembangan agribisnis kopi. Adapun penelitian ini digolongkan menjadi studi kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis explanatory karena dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang pengaruh e-commerce terhadap pemasaran produk petani kopi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat keuntungan diperoleh oleh petani kopi yang memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran di Kabupaten Enrekang yaitu dalam menjual produk tidak mengalami kesulitan, modal lebih murah karena tidak harus membuka took, dan jangkau promosi lebih luas. (2) Kendala yang dihadapi dalam pemasaran e-commerce terhadap pemasaran produk petani kopi di Kabupaten Enrekang yaitu keterampilan terhadap aplikasi baik dalam melakukan promosi, kemampuan dalam mengelola sistem, dan menciptakan ide baru pada produk. (3) Strategi yang dilakukan kedepannya dalam pemasaran e-commerce agar pengembangan agribisnis kopi dapat mengalami peningkatan di Kabupaten Enrekang yaitu menciptakan cara baru dalam memasarkan produk bisnis online dan menciptakan kebutuhan pelanggan.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127281857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi saluran pemasaran biji jambu mete indikator yang digunakan yaitu pendekatan struktur, perilaku dan kinerja pasar (S-C-P) biji jambu mete didesa Lailunggi. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan karena Desa Lailunggi merupakan pusat produksi jambu mete. Responden yang dijadikan sampel adalah petani, pedagang pengumpul, pedagang perantara dan pedagang besar. Pengambilan sampel responden petani dilakukan menggunakan metode simple random sampling sebanyak 40 responden petani dari total anggota populasi sebanyak 201petani. Responden pedagang tengkulak 6 orang, pedagang perantara 5 orang dan pedagang besar 6 orang jadi jumlah keseluruhan yaitu 57 responden. Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran biji jambu mete di Desa Lailunggi tidak effisien. Hal ini dilihat dari harga yang diterima petani tergolong kecil pada saluran pemasaran I. pembagian harga di antara lembaga pemasaran tidak merata. struktur pasar didesa Lailunggi terbentuk pasar persaingan tidak sempurna, cenderung ke pasar monopsoni atau oligopsoni. perilaku pasar terdapat dua saluran pemasaran. Saluran pemasaran I petani- pedagang pengumpul- pedagang perantara- pedagang besar. Saluran pemasaran II petani- pedagang perantara- pedagang besar. Pada saluraan pemasaran I sebanyak 81,5% petani. Pada saluran pemasaran II sebanyak 18,4% petani. Kinerja pasar yaitu hasil analisis marjin pemasaran, saluran pemasaran I memiliki marjin sebesar Rp 500/Kg, sedangkan saluran pemasaran II sebesar Rp 1000/Kg. selanjutnya analisis farmer share tertinggi pada saluran pemasran II yaitu 95,83% dan saluran pemasaran I yaitu 92,75%.
{"title":"EFISIENSI SALURAN PEMASARAN JAMBU METE DI DESA LAILUNGGI","authors":"Frengky Lambu Apu, Jullyo Gideon rohi, Bagus Arrasyid","doi":"10.55678/jsa.v2i2.763","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i2.763","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi saluran pemasaran biji jambu mete indikator yang digunakan yaitu pendekatan struktur, perilaku dan kinerja pasar (S-C-P) biji jambu mete didesa Lailunggi. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan karena Desa Lailunggi merupakan pusat produksi jambu mete. Responden yang dijadikan sampel adalah petani, pedagang pengumpul, pedagang perantara dan pedagang besar. Pengambilan sampel responden petani dilakukan menggunakan metode simple random sampling sebanyak 40 responden petani dari total anggota populasi sebanyak 201petani. Responden pedagang tengkulak 6 orang, pedagang perantara 5 orang dan pedagang besar 6 orang jadi jumlah keseluruhan yaitu 57 responden. Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran biji jambu mete di Desa Lailunggi tidak effisien. Hal ini dilihat dari harga yang diterima petani tergolong kecil pada saluran pemasaran I. pembagian harga di antara lembaga pemasaran tidak merata. struktur pasar didesa Lailunggi terbentuk pasar persaingan tidak sempurna, cenderung ke pasar monopsoni atau oligopsoni. perilaku pasar terdapat dua saluran pemasaran. Saluran pemasaran I petani- pedagang pengumpul- pedagang perantara- pedagang besar. Saluran pemasaran II petani- pedagang perantara- pedagang besar. Pada saluraan pemasaran I sebanyak 81,5% petani. Pada saluran pemasaran II sebanyak 18,4% petani. Kinerja pasar yaitu hasil analisis marjin pemasaran, saluran pemasaran I memiliki marjin sebesar Rp 500/Kg, sedangkan saluran pemasaran II sebesar Rp 1000/Kg. selanjutnya analisis farmer share tertinggi pada saluran pemasran II yaitu 95,83% dan saluran pemasaran I yaitu 92,75%. \u0000 ","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133178335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Syahridah, Abdul Azis Ambar, Sahabuddin Toaha
Mayoritas pengusaha telur itik masih memasarkan produk mereka secara langsung tanpa adanya proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan dan kelayakan antara usaha telur itik dan telur asin di Kabupaten Sidenreng Rappang. Berdasarkan data yang tercatat pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang serta hasil prasurvei yang telah dilakukan terdapat 47 orang peternak itik yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang dan sampel untuk pengusaha telur asin 2 pengusaha. Jumlah sampel ditentukan dengan teknik penarikan sampel jenuh dimana semua populasi dengan jumlah ternak diatas 500 ekor dijadikan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya rata-rata pendapatan usaha telur itik adalah sebesar Rp10.969.250,00 sedangkan pendapatan usaha telur itik asin adalah sebesar Rp17.096.118,40 dan nilai R/C Ratio yang diperoleh usaha telur itik adalah sebesar 1,16 sedangkan usaha telur asin memperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,23. Besarnya nilai pendapatan dan kelayakan yang diperoleh menunjukkan usaha telur asin layak untuk diusahakan.
{"title":"KOMPARASI PENDAPATAN DAN KELAYAKAN ANTARA USAHA TELUR ITIK DENGAN TELUR ITIK ASIN (STUDI KASUS DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG)","authors":"Andi Syahridah, Abdul Azis Ambar, Sahabuddin Toaha","doi":"10.55678/jsa.v2i2.738","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i2.738","url":null,"abstract":"Mayoritas pengusaha telur itik masih memasarkan produk mereka secara langsung tanpa adanya proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan dan kelayakan antara usaha telur itik dan telur asin di Kabupaten Sidenreng Rappang. Berdasarkan data yang tercatat pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang serta hasil prasurvei yang telah dilakukan terdapat 47 orang peternak itik yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang dan sampel untuk pengusaha telur asin 2 pengusaha. Jumlah sampel ditentukan dengan teknik penarikan sampel jenuh dimana semua populasi dengan jumlah ternak diatas 500 ekor dijadikan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya rata-rata pendapatan usaha telur itik adalah sebesar Rp10.969.250,00 sedangkan pendapatan usaha telur itik asin adalah sebesar Rp17.096.118,40 dan nilai R/C Ratio yang diperoleh usaha telur itik adalah sebesar 1,16 sedangkan usaha telur asin memperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,23. Besarnya nilai pendapatan dan kelayakan yang diperoleh menunjukkan usaha telur asin layak untuk diusahakan.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125280087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat efektivitas sistem pemasaran sosial media pada UMKM Produk Olahan Ikan. Penelitian ini dilakukan menggunakan Google Form dimana responden yang terdiri dari Follower dari UMKM yang tergabung dalam grup komunitas yang ada di Sulawesi Selatan yang menggunakan media pemasaran digital sebagai media promosi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, dan Communication). Hasil penelitian mengkomfirmasi bahwa dari dimensi empati (Empathy), dimana pengelola UMKM sudah berjalan dengan efektif, berdasarkan opini dan persepsi para konsumen dan pelanggan. Dimensi persuasi (Persuation) dimana promosi yang dijalankan UMKM telah mampu menarik hati dan meyakinkan responden untuk memesan produk yang diiklankan. Dimensi dampak (Impact) memberi makna bahwa media promosi yang digunakan oleh UMKM Pengolahan sudah menampilkan konten iklan dengan kreatif, inovatif sesuai dengan tema dan tampil beda sehingga dapat menarik konsumen. Serta dimensi komunikasi (Communication) bermakna bahwa UMKM pengolahan ikan sudah memikat hati konsumennya melalui iklan promosi yang disampaikan melalui Instagram, Tiktok dan Facebook. Nilai EPIC rate sebesar 3,26, hal ini menunjukkan media promosi yang dilakukan melalui Instagram, Tiktok dan Facebook. oleh UMKM di Sulawesi Selatan sudah sangat efektif, karena di rentang berada pada 3,26 – 4,00.
{"title":"EPIC MODEL : EFEKTIVITAS SISTEM PEMASARAN MELALUI SOSIAL MEDIA PADA UMKM PRODUK OLAHAN IKAN","authors":"Akmal Abdullah A, Andi Baso Adil, S. Sumarni","doi":"10.55678/jsa.v2i2.791","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i2.791","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat efektivitas sistem pemasaran sosial media pada UMKM Produk Olahan Ikan. Penelitian ini dilakukan menggunakan Google Form dimana responden yang terdiri dari Follower dari UMKM yang tergabung dalam grup komunitas yang ada di Sulawesi Selatan yang menggunakan media pemasaran digital sebagai media promosi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, dan Communication). Hasil penelitian mengkomfirmasi bahwa dari dimensi empati (Empathy), dimana pengelola UMKM sudah berjalan dengan efektif, berdasarkan opini dan persepsi para konsumen dan pelanggan. Dimensi persuasi (Persuation) dimana promosi yang dijalankan UMKM telah mampu menarik hati dan meyakinkan responden untuk memesan produk yang diiklankan. Dimensi dampak (Impact) memberi makna bahwa media promosi yang digunakan oleh UMKM Pengolahan sudah menampilkan konten iklan dengan kreatif, inovatif sesuai dengan tema dan tampil beda sehingga dapat menarik konsumen. Serta dimensi komunikasi (Communication) bermakna bahwa UMKM pengolahan ikan sudah memikat hati konsumennya melalui iklan promosi yang disampaikan melalui Instagram, Tiktok dan Facebook. Nilai EPIC rate sebesar 3,26, hal ini menunjukkan media promosi yang dilakukan melalui Instagram, Tiktok dan Facebook. oleh UMKM di Sulawesi Selatan sudah sangat efektif, karena di rentang berada pada 3,26 – 4,00.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121359483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peran kelompok tani padi dalam distribusi pupuk bersubsidi di Desa Tanra Tuo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dari 4 kelompok tani yang ada di Desa Tanra Tuo, dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode independen dan dipenden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas peran kelompok tani padi terhadap penyaluran pupuk bersubsidi berada pada kategori baik karna di atas rata-rata 1,5. Jadi peran kelompok tani dikatakan baik karena kelompok tani yang ada di Desa Tanra Tuo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang melaksanakan peranannya dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi. Sedangkan penyaluran pupuk bersubsidi di Desa Tanra Tuo dikatakan efektif karena memenuhi semua asas 5 tepat yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu. Pada daerah penelitian konsep tersebut sudah berjalan dengan baik, yang berdasarkan dengan konsep RDKK.
{"title":"EFEKTIVITAS PERAN KELOMPOK TANI PADI DALAM DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI DI DESA TANRA TUO KECAMATAN CEMPA KABUPATEN PINRANG","authors":"Muh NurFitrah Mhw, M. Natsir, S. Sahlan","doi":"10.55678/jsa.v2i2.790","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i2.790","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peran kelompok tani padi dalam distribusi pupuk bersubsidi di Desa Tanra Tuo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dari 4 kelompok tani yang ada di Desa Tanra Tuo, dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode independen dan dipenden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas peran kelompok tani padi terhadap penyaluran pupuk bersubsidi berada pada kategori baik karna di atas rata-rata 1,5. Jadi peran kelompok tani dikatakan baik karena kelompok tani yang ada di Desa Tanra Tuo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang melaksanakan peranannya dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi. Sedangkan penyaluran pupuk bersubsidi di Desa Tanra Tuo dikatakan efektif karena memenuhi semua asas 5 tepat yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu. Pada daerah penelitian konsep tersebut sudah berjalan dengan baik, yang berdasarkan dengan konsep RDKK. \u0000 ","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129930293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usahatani stroberi tidak terlepas dari segala jenis risiko kegagalan dalam usahatani. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko usahatani stroberi dan sumber risiko yang dihadapi petani. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat risiko dengan menggunakan koevisien variasi. Tingkat risiko akan dilihat dari risiko produksi, biaya, dan pendapatannya. Selanjutnya sumber risiko akan dibahas dengan deskriptif kuantitatif dengan tabel frekuensi. Sumber risiko dibahas berdasarkan risiko produksi, SDM, pasar, kelembagaan dan keuangan. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat risiko petani stroberi di Kelurahan Malino dan Pattapang tergolong rendah. Sedangkan sumber risiko segi produksi adalah perubahan cuaca, serangan OPT, serta sarana produksi yang tidak tersedia. Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi sumber daya manusia adalah kurangnya tenaga kerja, serta pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola usahatani stroberi rendah. Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi pasar adalah kurangnya pembeli akibat pembatasan pandemi, serta harga buah stroberi yang turun akibat terlalu lama diambil.. Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi kelembagaan adalah peran penyuluh yang rendah, serta tidak aktifnya kelompok tani Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi keuangan adalah kurangnya modal, tingginya pengeluaran rumah tangga dan tidak adanya pencatatan keuangan usahatani.
{"title":"ANALISIS TINGKAT RESIKO USAHATANI STROBERI DI KAWASAN WISATA MALINO","authors":"Azrarul Amri","doi":"10.55678/jsa.v2i1.674","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i1.674","url":null,"abstract":"Usahatani stroberi tidak terlepas dari segala jenis risiko kegagalan dalam usahatani. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko usahatani stroberi dan sumber risiko yang dihadapi petani. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat risiko dengan menggunakan koevisien variasi. Tingkat risiko akan dilihat dari risiko produksi, biaya, dan pendapatannya. Selanjutnya sumber risiko akan dibahas dengan deskriptif kuantitatif dengan tabel frekuensi. Sumber risiko dibahas berdasarkan risiko produksi, SDM, pasar, kelembagaan dan keuangan. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat risiko petani stroberi di Kelurahan Malino dan Pattapang tergolong rendah. Sedangkan sumber risiko segi produksi adalah perubahan cuaca, serangan OPT, serta sarana produksi yang tidak tersedia. Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi sumber daya manusia adalah kurangnya tenaga kerja, serta pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola usahatani stroberi rendah. Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi pasar adalah kurangnya pembeli akibat pembatasan pandemi, serta harga buah stroberi yang turun akibat terlalu lama diambil.. Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi kelembagaan adalah peran penyuluh yang rendah, serta tidak aktifnya kelompok tani Penyebab atau sumber risiko yang dialami oleh petani stroberi dari segi keuangan adalah kurangnya modal, tingginya pengeluaran rumah tangga dan tidak adanya pencatatan keuangan usahatani.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121752103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi dan produktivitas lahan sawah dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan sawah menjadi tambang batu bata di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu bulan Februari sampai April 2022. Populasi petani yang mengalihfungsika sebanyak 105 orang petani jumlah sampel yang di ambil sebanyak 15%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. dari jumlah populasi tersebut menggunakan teknik sampel secara acak (simple random sampling). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Nilai jual sawah berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata, artinya jika nilai jual sawah naik 1% (satu persen) maka luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata akan naik sebesar 0,3114 persen. Pendapatan usaha batu bata berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata, artinya jika pendapatan usaha batu bata naik 1% (satu persen) maka luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata akan naik sebesar 0,3614 persen.
这项研究的目的是确定稻田的生产和生产力水平以及影响稻田用地运作的因素,以及将其转化为Campagaya迦勒松省(Galesong village Takalar)地区的砖矿。这项研究将在2022年2月至4月进行一个月。转移根系的农民数量为105名农民,样本数量为15%,因此该研究的样本数量为32人。其中一些人使用随机抽样技术(简单的随机抽样)。本研究采用的数据分析技术是线性多元回归分析。这项研究表明,稻田价值变量对稻田用地的面积产生积极而显著的影响,这意味着,如果稻田用地面积上升1%(1%),那么稻田用地和矿山用地的面积将上升0.3114。砖厂的收入对广大地区将稻田用地转化为砖房用地产生积极而重要的影响,这意味着,如果砖房用地增加1%(1%),稻田用地的面积将增加0.3614 %。
{"title":"FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI TAMBANG BATU BATA DI DESA CAMPAGAYA KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR","authors":"Putri Handayani","doi":"10.55678/jsa.v2i1.647","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i1.647","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi dan produktivitas lahan sawah dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan sawah menjadi tambang batu bata di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu bulan Februari sampai April 2022. Populasi petani yang mengalihfungsika sebanyak 105 orang petani jumlah sampel yang di ambil sebanyak 15%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. dari jumlah populasi tersebut menggunakan teknik sampel secara acak (simple random sampling). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Nilai jual sawah berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata, artinya jika nilai jual sawah naik 1% (satu persen) maka luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata akan naik sebesar 0,3114 persen. Pendapatan usaha batu bata berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata, artinya jika pendapatan usaha batu bata naik 1% (satu persen) maka luas alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang batu bata akan naik sebesar 0,3614 persen.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131186964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan pestisida telah meningkat secara signifikan selama 35 tahun terakhir, dengan tingkat pertumbuhan baru-baru ini sebesar 4 – 5,4% di beberapa wilayah di dunia. Adapun tujuan penelitian ini yakni menganalisis perilaku petani dalam penggunaan pestisida kimia di Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan regresi linear berganda. Populasi sebanyak 16.514 petani dan sampel diperoleh dengan metode simple random sampling sehingga diperoleh sebanyak 99 petani. Hasil menunjukkan perilaku petani bawang merah dalam menggunakan pestisida kimia memiliki total skor (129,65) dengan kategori sesuai. Kategori sesuai yakni pada indikator jenis pestisida (19,76), perseiapan penyemprotan (12,68), pencampuran pestisida (13,19), waktu penyemprotan (8,27), perlengkapan yang digunakan (8,28), penyimpanan sia pestisida (19,02) dan penanganan setelah penyemprotan (20,21). Pada indikator mengenai dosis pestisida (7,71), dan aplikasi penyemprotan (17,45) masuk kategori tidak sesuai dan indikator interval penyemprotan kategori sangat tidak sesuai (3,1). Disarankan adanya pengawasan dan penyuluhan mengenai penggunaan pestisida yang benar terhadap petani.
{"title":"PERILAKU PETANI DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA KIMIA DI KABUPATEN ENREKANG","authors":"Adam Rahman Suradi","doi":"10.55678/jsa.v2i1.667","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i1.667","url":null,"abstract":"Penggunaan pestisida telah meningkat secara signifikan selama 35 tahun terakhir, dengan tingkat pertumbuhan baru-baru ini sebesar 4 – 5,4% di beberapa wilayah di dunia. Adapun tujuan penelitian ini yakni menganalisis perilaku petani dalam penggunaan pestisida kimia di Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan regresi linear berganda. Populasi sebanyak 16.514 petani dan sampel diperoleh dengan metode simple random sampling sehingga diperoleh sebanyak 99 petani. Hasil menunjukkan perilaku petani bawang merah dalam menggunakan pestisida kimia memiliki total skor (129,65) dengan kategori sesuai. Kategori sesuai yakni pada indikator jenis pestisida (19,76), perseiapan penyemprotan (12,68), pencampuran pestisida (13,19), waktu penyemprotan (8,27), perlengkapan yang digunakan (8,28), penyimpanan sia pestisida (19,02) dan penanganan setelah penyemprotan (20,21). Pada indikator mengenai dosis pestisida (7,71), dan aplikasi penyemprotan (17,45) masuk kategori tidak sesuai dan indikator interval penyemprotan kategori sangat tidak sesuai (3,1). Disarankan adanya pengawasan dan penyuluhan mengenai penggunaan pestisida yang benar terhadap petani.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114352569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tanaman cengkeh merupakan jenis tanaman perkebunan yang banyak di usahakan oleh masyarakat di Desa Salebba, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahtani cengkeh di desa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Salebba pada bulan januari sampai maret 2022. Responden pada penelitian ini sebanyak 40 dengan jumlah populasi petani cengkeh sebanyak 134 Orang. Metode Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penerimaan petani cengkeh Rp. 20.394736/Ha. Rata-rata total biaya variable Rp. 4.342.105/ha/tahun, Rata-rata biaya tetap Rp. 86.677/Ha. Rata-rata pendapatan petani cengkeh adalah Rp. 15.401.719/Ha/Tahun. Pada kelayakan usahatani cengkeh yakni R/C = 4,08 artinya usahatani cengkeh tersebut layak di usahakan oleh petani mengingat R/C Ratio lebih besar dari 1, dimana nilai tersebut menunjukkan total penerimaan lebih besar dari total biaya biaya yang dikeluarkan oleh petani cengkeh di Desa Salebba, Kecamatan Ponre Kabupaten Bone.
丁香是一种多用途的作物,在Salebba村,Bone区段。本研究的目的是确定村内丁香的收入和价值。这项研究于2022年1月至3月在萨伊巴村进行。在这项研究中,受访者人数为40人,丁香农民总数为134人。所使用的分析方法是创业收入分析。在这项研究中,农民的收入是3.20.394736 /哈。平均变数总成本4,342,105 /ha/年,总计成本为86.677/ ha。丁香农民的平均收入是15401,719卢比/哈/哈。在丁香种植价值即R / C = 4.08意味着农民种植丁香配得上尽量由Ratio记住R / C大于1,这些价值在哪里说明招生总量比村里的农民的费用总成本为丁香Salebba,街道县Ponre骨头。
{"title":"ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CENGKEH DI DESA SALEBBA KECAMATAN PONRE KABUPATEN BONE","authors":"Fatmawati Ramli","doi":"10.55678/jsa.v2i1.668","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i1.668","url":null,"abstract":"Tanaman cengkeh merupakan jenis tanaman perkebunan yang banyak di usahakan oleh masyarakat di Desa Salebba, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahtani cengkeh di desa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Salebba pada bulan januari sampai maret 2022. Responden pada penelitian ini sebanyak 40 dengan jumlah populasi petani cengkeh sebanyak 134 Orang. Metode Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penerimaan petani cengkeh Rp. 20.394736/Ha. Rata-rata total biaya variable Rp. 4.342.105/ha/tahun, Rata-rata biaya tetap Rp. 86.677/Ha. Rata-rata pendapatan petani cengkeh adalah Rp. 15.401.719/Ha/Tahun. Pada kelayakan usahatani cengkeh yakni R/C = 4,08 artinya usahatani cengkeh tersebut layak di usahakan oleh petani mengingat R/C Ratio lebih besar dari 1, dimana nilai tersebut menunjukkan total penerimaan lebih besar dari total biaya biaya yang dikeluarkan oleh petani cengkeh di Desa Salebba, Kecamatan Ponre Kabupaten Bone.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128968306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemuda dalam berkelanjutan usahatani padi dan faktor-faktor yang mengurangi minat pemuda untuk bekerja di sektor pertanian di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar terhadap pekerjaan di sektor pertanian. Populasi dalam penelitian ini adalah pemuda dari keluarga petani sebanyak 250 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu dipilih secara kelompok berdasarkan wilayah dusun sebanyak 10-15% dari total populasi. Responden yang diambil sebanyak 25 orang yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi atau wawancara, kemudian menelah seluruh data yang diperoleh dan diklasifikasi berdasarkan kategorinya kemudian mencari hubungan-hubungan dengan kategori yang lain agar tergambarkan peran pemuda tani terhadap keberlanjutan usahatani padi. Analisis data yang digunakan dalam mengukur tingkat penerapan dilakukan menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini yaitu pemuda di Desa Campagaya termasuk dalam kategori sangat aktif terhadap keberlanjutan usahatani padi di sektor pertanian, ekspektasi pemuda terhadap pekerjaaan di sektor pertanian tergolong sangat tinggi, setiap pemuda di Desa Campagaya sangat berperan penting pada keberlanjutan usahatani padi, kebanyakan pemuda di Desa Campagaya masih sangat antusias dalam mengembangkan usahatani padi, dan faktor-faktor yang mengurangi minat pemuda untuk bekerja di sektor pertanian yaitu membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar, beranggapan bahwa hanya dapat memperoleh penghasilan yang sedikit, serta tidak adanya dukungan dari orang tua. Sesuai dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemuda di Desa Campagaya masih memiliki keinginan yang besar dalam keberlanjutan usahatani dan memiliki peran yang sangat besar dalam mengembangkan usahataninya.
{"title":"PERAN PEMUDA TANI TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI PADI DI DESA CAMPAGAYA KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR","authors":"Muh Izzul Ismatullah","doi":"10.55678/jsa.v2i1.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jsa.v2i1.651","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemuda dalam berkelanjutan usahatani padi dan faktor-faktor yang mengurangi minat pemuda untuk bekerja di sektor pertanian di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar terhadap pekerjaan di sektor pertanian. Populasi dalam penelitian ini adalah pemuda dari keluarga petani sebanyak 250 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu dipilih secara kelompok berdasarkan wilayah dusun sebanyak 10-15% dari total populasi. Responden yang diambil sebanyak 25 orang yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi atau wawancara, kemudian menelah seluruh data yang diperoleh dan diklasifikasi berdasarkan kategorinya kemudian mencari hubungan-hubungan dengan kategori yang lain agar tergambarkan peran pemuda tani terhadap keberlanjutan usahatani padi. Analisis data yang digunakan dalam mengukur tingkat penerapan dilakukan menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini yaitu pemuda di Desa Campagaya termasuk dalam kategori sangat aktif terhadap keberlanjutan usahatani padi di sektor pertanian, ekspektasi pemuda terhadap pekerjaaan di sektor pertanian tergolong sangat tinggi, setiap pemuda di Desa Campagaya sangat berperan penting pada keberlanjutan usahatani padi, kebanyakan pemuda di Desa Campagaya masih sangat antusias dalam mengembangkan usahatani padi, dan faktor-faktor yang mengurangi minat pemuda untuk bekerja di sektor pertanian yaitu membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar, beranggapan bahwa hanya dapat memperoleh penghasilan yang sedikit, serta tidak adanya dukungan dari orang tua. Sesuai dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemuda di Desa Campagaya masih memiliki keinginan yang besar dalam keberlanjutan usahatani dan memiliki peran yang sangat besar dalam mengembangkan usahataninya.","PeriodicalId":248803,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agribisnis","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124677215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}