Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.821
Tri Mulyanto, Supriyono
Kebutuhan akan suatu mesin tepat guna yang dapat dapat mengolah hasil pertanian sehingga meningkatkan pendapatan para petani. Salah satu komoditasnya adalah cabai yang harganya sangat tinggi saat pasokan kurang dan sangat rendah pada saat panen raya, hal ini karena perhitungan waktu tanam yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan suatu mesin yang dapat mengolah kelebihan hasil panen menjadi bubuk cabai dengan mengeringkan terlebih dahulu. Mesin dioperasikan menggunakan sistem pengeringan tipe hibrida dengan memanfaatkan tenaga surya atau listrik sebagai sumber panas. Proses pengeringan dengan cara cabai dimasukkan kedalam tabung lalu dipanaskan dengan temperatur 60 C0, tabung diputar untuk mengaduk cabai dengan agar pengeringan merata. Waktu untuk mengeringkan cabai sekitar 4 jam dengan temperatur stabil. Kapasitas mesin pengering adalah 4 kg untuk sekali proses
{"title":"PROSES MANUFAKTUR MESIN ROTARI TIPE HIBRIDA UNTUK PENGERING CABAI","authors":"Tri Mulyanto, Supriyono","doi":"10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.821","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.821","url":null,"abstract":"Kebutuhan akan suatu mesin tepat guna yang dapat dapat mengolah hasil pertanian sehingga meningkatkan pendapatan para petani. Salah satu komoditasnya adalah cabai yang harganya sangat tinggi saat pasokan kurang dan sangat rendah pada saat panen raya, hal ini karena perhitungan waktu tanam yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan suatu mesin yang dapat mengolah kelebihan hasil panen menjadi bubuk cabai dengan mengeringkan terlebih dahulu. Mesin dioperasikan menggunakan sistem pengeringan tipe hibrida dengan memanfaatkan tenaga surya atau listrik sebagai sumber panas. Proses pengeringan dengan cara cabai dimasukkan kedalam tabung lalu dipanaskan dengan temperatur 60 C0, tabung diputar untuk mengaduk cabai dengan agar pengeringan merata. Waktu untuk mengeringkan cabai sekitar 4 jam dengan temperatur stabil. Kapasitas mesin pengering adalah 4 kg untuk sekali proses","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130678183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.820
Tyas Eka Kurnia, Ande Tri Listanti
Hasil pertanian jambu biji merah di Kabupaten Kendal bisa dikatakan cukup tinggi dan menjadi salah satu komoditas buah yang diunggulkan. Tingginya hasil produksi jambu biji merah tidak turut meningkatkan kesejahteraan para petani jambu biji merah, dikarenakan para petani menjualnya dalam keadaan segar, dimana tidak terdapat nilai tambah. Perlu adanya alternatif lain dalam menjual jambu biji merah agar dapat memberikan nilai tambah yaitu dengan mengolah jambu biji merah menjadi produk olahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keinginankonsumen terhadap kerupuk jambu biji merah, mengetahui atribut persyaratan teknis yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan dan mengetahui atribut keinginan konsumen yang paling mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kerupuk jambu biji merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD).Dari analisa matriks House of Qualitydidapatkan sepuluh atribut keinginan konsumen dan lima belas atribut persyaratan teknis terhadap produk kerupuk jambu biji merah. Berdasarkan perhitungan nilai Improvement Ratio, terdapat sembilan atribut yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen (IR=1) dan satu atribut yang belum sesuai dengan keinginan konsumen yaitu atribut tekstur renyah dan halus karena memiliki nilai IR sebesar 1,12 (IR>1) sehingga perlu dilakukan adanya tindakan perbaikan. Atribut persyaratan teknis (Technical Requirment)yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan adalah konsentrasi jambu biji merah dalam adonan karena memiliki nilai prioritas tertinggi (4,69). Atribut informasi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa pada label kemasan merupakan atribut yang paling mempengaruhi preferensi konsumen ketika membeli kerupuk jambu biji merah karena memiliki bobot kepentingan terbesar (TKK=4,69).
{"title":"IDENTIFIKASI PREFERENSI KONSUMEN PRODUK KERUPUK JAMBU BIJI MERAH MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)","authors":"Tyas Eka Kurnia, Ande Tri Listanti","doi":"10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.820","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.820","url":null,"abstract":"Hasil pertanian jambu biji merah di Kabupaten Kendal bisa dikatakan cukup tinggi dan menjadi salah satu komoditas buah yang diunggulkan. Tingginya hasil produksi jambu biji merah tidak turut meningkatkan kesejahteraan para petani jambu biji merah, dikarenakan para petani menjualnya dalam keadaan segar, dimana tidak terdapat nilai tambah. Perlu adanya alternatif lain dalam menjual jambu biji merah agar dapat memberikan nilai tambah yaitu dengan mengolah jambu biji merah menjadi produk olahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keinginankonsumen terhadap kerupuk jambu biji merah, mengetahui atribut persyaratan teknis yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan dan mengetahui atribut keinginan konsumen yang paling mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kerupuk jambu biji merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD).Dari analisa matriks House of Qualitydidapatkan sepuluh atribut keinginan konsumen dan lima belas atribut persyaratan teknis terhadap produk kerupuk jambu biji merah. Berdasarkan perhitungan nilai Improvement Ratio, terdapat sembilan atribut yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen (IR=1) dan satu atribut yang belum sesuai dengan keinginan konsumen yaitu atribut tekstur renyah dan halus karena memiliki nilai IR sebesar 1,12 (IR>1) sehingga perlu dilakukan adanya tindakan perbaikan. Atribut persyaratan teknis (Technical Requirment)yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan adalah konsentrasi jambu biji merah dalam adonan karena memiliki nilai prioritas tertinggi (4,69). Atribut informasi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa pada label kemasan merupakan atribut yang paling mempengaruhi preferensi konsumen ketika membeli kerupuk jambu biji merah karena memiliki bobot kepentingan terbesar (TKK=4,69).","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114917781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i2.816
Nurjannah, Eko Putri Hadi Winarsih
Kursi sandar merupakan kursi tunggu yang disiapkan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI) disetiap peron stasiun. Pergantian bentuk kursi sandar dinilai tidak memberikan rasa nyaman bagi para penumpang, oleh karena perlu diidentifikasi kebutuhan kursi sandar penumpangdengan menggunakan metode QualityFunction Deployment(QFD). Metode QFD merupakan suatu metode yang terstruktur didalam pengembangan produk yang memungkinkan tim pengembangan produk untuk menetapkan dengan jelas semua keinginan dan kebutuhan konsumen. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan dari penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pengguna commuter linekhususnya yang menggunakan stasiun Manggarai dan stasiun Jatinegara. Pengambilan data melibatkan 100 orang pengguna commuter lineyang diambil secara acak (random sampling). Berdasarkan metode QFD didapatkan kebutuhan pelanggan prioritas dari kursi sandar yaitu nyaman saat digunakan, aman untuk digunakan, tidak mudah rusak, dan mampu menahan beban. Karakteristik teknis prioritas yaitu ukuran tinggi dudukan dan jenis material yang digunakan pada kursi sandar. Perbaikan kursi sandar antara lain mengganti ukuran tinggi kursi, ukuran tinggi dudukan kursi, tinggi sandaran kursi, dan banyaknya jumlah kursi di peron stasiun.
{"title":"IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENGGUNA KURSI SANDAR DI PERON STASIUN","authors":"Nurjannah, Eko Putri Hadi Winarsih","doi":"10.35814/asiimetrik.v1i2.816","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/asiimetrik.v1i2.816","url":null,"abstract":"Kursi sandar merupakan kursi tunggu yang disiapkan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI) disetiap peron stasiun. Pergantian bentuk kursi sandar dinilai tidak memberikan rasa nyaman bagi para penumpang, oleh karena perlu diidentifikasi kebutuhan kursi sandar penumpangdengan menggunakan metode QualityFunction Deployment(QFD). Metode QFD merupakan suatu metode yang terstruktur didalam pengembangan produk yang memungkinkan tim pengembangan produk untuk menetapkan dengan jelas semua keinginan dan kebutuhan konsumen. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan dari penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pengguna commuter linekhususnya yang menggunakan stasiun Manggarai dan stasiun Jatinegara. Pengambilan data melibatkan 100 orang pengguna commuter lineyang diambil secara acak (random sampling). Berdasarkan metode QFD didapatkan kebutuhan pelanggan prioritas dari kursi sandar yaitu nyaman saat digunakan, aman untuk digunakan, tidak mudah rusak, dan mampu menahan beban. Karakteristik teknis prioritas yaitu ukuran tinggi dudukan dan jenis material yang digunakan pada kursi sandar. Perbaikan kursi sandar antara lain mengganti ukuran tinggi kursi, ukuran tinggi dudukan kursi, tinggi sandaran kursi, dan banyaknya jumlah kursi di peron stasiun.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126871585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.818
Siti Rahma, Reza Asriandi Eka Putra
Lalu lintas merupakan penyumbang terbesar polusi udara perkotaan. Oleh karena itu diperlukaan perencanaanlalu lintas yang baikdalam mengurangi polusi udara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan efisiensi pergerakan simpang. Penelitian ini merencanakan pengelolaan simpang dengan optimasi pada cycle time. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi besarnyapengurangan polusi akibat optimasi cycle timepada sebuah simpang dengan studi kasus Simpang Way Halim, Bandar Lampung. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan penguranganbesaran emisi CO pada simpang bersinyal hasil Simulasi menggunakan PTV Vissim. Dari simulasi lalu lintas dihasilkan besar emisi CO pada 2019 sebesar 261.475gr CO dan 2024 adalah sebesar 349.453gr. Setelah optimasi, emisi CO tahun 2019 171.852gr sedangkan tahun 2024 sebesar 174.425gr CO. Kesimpulannya adalah pada dengan optimasi cycle time maka terjadi pengurangan emisi CO 2019 sebesar 34% dari sedangkan pada tahun 2024 terjadi pengurangan CO sebesar 50%.
{"title":"EVALUASI PENGURANGAN POLUSI UDARA AKIBAT OPTIMASI SIKLUS PADA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN APLIKASI PTV VISSIM","authors":"Siti Rahma, Reza Asriandi Eka Putra","doi":"10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.818","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.818","url":null,"abstract":"Lalu lintas merupakan penyumbang terbesar polusi udara perkotaan. Oleh karena itu diperlukaan perencanaanlalu lintas yang baikdalam mengurangi polusi udara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan efisiensi pergerakan simpang. Penelitian ini merencanakan pengelolaan simpang dengan optimasi pada cycle time. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi besarnyapengurangan polusi akibat optimasi cycle timepada sebuah simpang dengan studi kasus Simpang Way Halim, Bandar Lampung. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan penguranganbesaran emisi CO pada simpang bersinyal hasil Simulasi menggunakan PTV Vissim. Dari simulasi lalu lintas dihasilkan besar emisi CO pada 2019 sebesar 261.475gr CO dan 2024 adalah sebesar 349.453gr. Setelah optimasi, emisi CO tahun 2019 171.852gr sedangkan tahun 2024 sebesar 174.425gr CO. Kesimpulannya adalah pada dengan optimasi cycle time maka terjadi pengurangan emisi CO 2019 sebesar 34% dari sedangkan pada tahun 2024 terjadi pengurangan CO sebesar 50%.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134164008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.815
Erwin Suhandono, Y. Sari, Yogi Hamdan Putra
Pada Dinas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan kota administari Jakarta utara dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar masih manual dengan dicatat ke dalam buku agenda yang mengakibatkan sulitnya dalam pencarian berkas surat. Hal ini bertujuan untuk membuat system pengarsiapan surat masuk dan surat keluar untuk memudahkan dalam pengarsipan surat dan pencarian surat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara, sedangkan untuk pengembangan aplikasi metode yang dipakai menggunakan metode MDLC (Mobile Development Life Cycle). Perangkat lunak yang digunakan adalah windows 10,sublime text 3, xampp control panel v3.2.2, viso 2016. Hasil dari aplikasi yang dibangun berdasarkan pengujian alpha adalah secara fungsionalitas mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan dan berdasarkan pengujian betha menurut responden, aplikasi sesuai kebutuhan dan berjalan dengan baik.
{"title":"ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGARSIPAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA DINAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KOTA JAKARTA UTARA","authors":"Erwin Suhandono, Y. Sari, Yogi Hamdan Putra","doi":"10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.815","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.815","url":null,"abstract":"Pada Dinas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan kota administari Jakarta utara dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar masih manual dengan dicatat ke dalam buku agenda yang mengakibatkan sulitnya dalam pencarian berkas surat. Hal ini bertujuan untuk membuat system pengarsiapan surat masuk dan surat keluar untuk memudahkan dalam pengarsipan surat dan pencarian surat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara, sedangkan untuk pengembangan aplikasi metode yang dipakai menggunakan metode MDLC (Mobile Development Life Cycle). Perangkat lunak yang digunakan adalah windows 10,sublime text 3, xampp control panel v3.2.2, viso 2016. Hasil dari aplikasi yang dibangun berdasarkan pengujian alpha adalah secara fungsionalitas mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan dan berdasarkan pengujian betha menurut responden, aplikasi sesuai kebutuhan dan berjalan dengan baik.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115762548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.819
Nafsan Upara, Dimas Anugrah Destianto
Electrical Discharge Machining (EDM) merupakan pemesinan nonkonvensional yang memanfaatkan proses konversi listrik dan panas, dimana energi listrik digunakan untuk memunculkan loncatan bunga api dan proses pelepassan bahan terjadi akibat energi panas yang ditimbulkan dari bunga api tersebut.Keausan elektroda pada proses EDM die sinking merupakan peristiwa yang tidak dapat di hindari, namun dengan mengatur parameter pemotongan yang sesuai, diharapkan keausan yang terjadi pada elektroda se-minim mungkin dan pemakanan benda kerja semaksimal mungkin sehingga didapati tingkat akurasi ukuran pada benda kerja. Pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan L8 orthogonal array memakai elektroda bahan tembaga dan benda kerja material SKS 3. S/N ratio dan ANOVA menentukan performa parameter proses EDM dengan respon yang di teliti adalah Material Removal Rate (MRR) dan Tool Wear Rate (TWR). Hasil dari eksperimen tersebut menghasilkan parameter optimum Aruslevel 2= 6 A; Ponlevel 1=100 µs dan Pofflevel 1=50µs.
{"title":"PENGARUH PARAMETER PROSES EDM DIE SINKING TERHADAP LAJU PELEPASAN BAHAN DAN LAJU KEAUSAN ELEKTRODA","authors":"Nafsan Upara, Dimas Anugrah Destianto","doi":"10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.819","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.819","url":null,"abstract":"Electrical Discharge Machining (EDM) merupakan pemesinan nonkonvensional yang memanfaatkan proses konversi listrik dan panas, dimana energi listrik digunakan untuk memunculkan loncatan bunga api dan proses pelepassan bahan terjadi akibat energi panas yang ditimbulkan dari bunga api tersebut.Keausan elektroda pada proses EDM die sinking merupakan peristiwa yang tidak dapat di hindari, namun dengan mengatur parameter pemotongan yang sesuai, diharapkan keausan yang terjadi pada elektroda se-minim mungkin dan pemakanan benda kerja semaksimal mungkin sehingga didapati tingkat akurasi ukuran pada benda kerja. Pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan L8 orthogonal array memakai elektroda bahan tembaga dan benda kerja material SKS 3. S/N ratio dan ANOVA menentukan performa parameter proses EDM dengan respon yang di teliti adalah Material Removal Rate (MRR) dan Tool Wear Rate (TWR). Hasil dari eksperimen tersebut menghasilkan parameter optimum Aruslevel 2= 6 A; Ponlevel 1=100 µs dan Pofflevel 1=50µs.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133768196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-31DOI: 10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.817
Dimas Suryo Ajitomo
Obat-obatan dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan yang tidak dapat dianggap sebagai kebutuhan tersier dikarenakan dalam situasi dan kondisi tertentu obat dapat menjadi kebutuhan yang sangat penting. Perusahaan farmasi bersaing untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang optimal dan memasarkan produknya yang meliputi obat bebas (OTC, Over The Counter)dan obat resep (ETC, Ethical)untuk memenuhi permintaan konsumen di pasar lokal maupun internasional. Industri farmasi memiliki beberapa tahapan proses, yaitu proses penyimpanan material bahan, produksi, sampai pengemasan. Pada proses pengemasan yang terkait didalamnya adalah proses penyetripan kaplet yang dilakukan menggunakan mesin yang sesuai dengan jenis kapletnya. Walapun demikian, masalah-masalah pada mesin yang menghambat kelancaran proses produksi akan terjadi. Mencari solusi yang tepat untuk masalah yang timbul dan menghambat kelancaran proses produksi mampu dikurangi, dengan tujuan meningkatkan produktifitas mesin, mengurangi rejectpada mesin stripping, meningkatkan tingkat keselamatan kerja operator, dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
日常生活中的药物不能被视为第三种需求,因为在某些情况和条件下,药物可以成为一种非常重要的需求。制药公司竞相生产出最优质量的产品,并将包括免费药物(OTC, Over The Counter)和处方药(ETC, Ethical)在内的产品进行市场营销,以满足当地和国际市场的消费者需求。制药行业在储存材料、生产和包装方面具有几个步骤。在相关的包装过程中,采用与刀片种类相匹配的发动机进行绝缘。然而,抑制生产过程的机器问题将会发生。找到正确的解决问题的方法并抑制生产过程的流畅性,目的是提高机器的生产效率,减少机器脱衣的摄入量,提高操作员的工作效率,提高生产过程的效率。
{"title":"ANALISA TINGKAT KEBISINGAN PADA MESIN STRIP OBAT","authors":"Dimas Suryo Ajitomo","doi":"10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.817","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/ASIIMETRIK.V1I2.817","url":null,"abstract":"Obat-obatan dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan yang tidak dapat dianggap sebagai kebutuhan tersier dikarenakan dalam situasi dan kondisi tertentu obat dapat menjadi kebutuhan yang sangat penting. Perusahaan farmasi bersaing untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang optimal dan memasarkan produknya yang meliputi obat bebas (OTC, Over The Counter)dan obat resep (ETC, Ethical)untuk memenuhi permintaan konsumen di pasar lokal maupun internasional. Industri farmasi memiliki beberapa tahapan proses, yaitu proses penyimpanan material bahan, produksi, sampai pengemasan. Pada proses pengemasan yang terkait didalamnya adalah proses penyetripan kaplet yang dilakukan menggunakan mesin yang sesuai dengan jenis kapletnya. Walapun demikian, masalah-masalah pada mesin yang menghambat kelancaran proses produksi akan terjadi. Mencari solusi yang tepat untuk masalah yang timbul dan menghambat kelancaran proses produksi mampu dikurangi, dengan tujuan meningkatkan produktifitas mesin, mengurangi rejectpada mesin stripping, meningkatkan tingkat keselamatan kerja operator, dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128418178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-10DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i2.822
Poernomo Sari, D. Saputra, dan Donawan
Konsumsi sumber energi fosil meningkat sehingga cadangan minyak bumi semakin berkurang.Peningkatan penggunaan peralatan air conditioner telah menyebabkan pemanasan global.Kondensor adalah salah satu komponen air conditioner split yang mengubah uap menjadi cair dan menurunkan temperaturnya. Proses pada kondensor melepaskan panas. Panas kondensor akan dibuang keudara dan belum dimanfaatkan.Tujuan penelitian adalah menganalisisenergi termalyang dihasilkan dari kondensor air conditioner menjadi energi listrik dengan insulasi dangeneratortermoelektrik. Ducting bahan plataluminium dengan ketebalan 1.2 mm berbentuk silinder,diameter 355 mm, panjang 100 mm dan 200 mm digunakan untuk menampung udara panas dari kondensor. Ductingdihubungkan dengan sisi panas generator termoelektrik, heatsink dan fan dipasang dibagian sisi dingin termoelektrik untuk menjaga kestabilan temperatur. Pengujian dilakukan untukductingmenggunakaninsulasi glasswooldan rockwooldengan ketebalan 4mm. Pengujian untuk ducting 100 mm menggunakan insulasirockwool dan glasswool dengan ketebalan 4 mm menghasilkan dayalistrik rata-rata 0.018 dan 0.015 Watt, ducting 200 mm menghasilkan 0.015 dan 0.012 Watt. Daya listrik rata-rata yang dihasilkan dari panas kondensor untuk ducting 100 mm dan 200 mm dengan insulasirockwool26.76% dan 25.25% lebih besar daripada glasswool.
{"title":"ANALISIS ENERGI LISTRIK DARI PANAS KONDENSOR AIR CONDITIONER DENGAN INSULASI DAN GENERATOR TERMOELEKTRIK","authors":"Poernomo Sari, D. Saputra, dan Donawan","doi":"10.35814/asiimetrik.v1i2.822","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/asiimetrik.v1i2.822","url":null,"abstract":"Konsumsi sumber energi fosil meningkat sehingga cadangan minyak bumi semakin berkurang.Peningkatan penggunaan peralatan air conditioner telah menyebabkan pemanasan global.Kondensor adalah salah satu komponen air conditioner split yang mengubah uap menjadi cair dan menurunkan temperaturnya. Proses pada kondensor melepaskan panas. Panas kondensor akan dibuang keudara dan belum dimanfaatkan.Tujuan penelitian adalah menganalisisenergi termalyang dihasilkan dari kondensor air conditioner menjadi energi listrik dengan insulasi dangeneratortermoelektrik. Ducting bahan plataluminium dengan ketebalan 1.2 mm berbentuk silinder,diameter 355 mm, panjang 100 mm dan 200 mm digunakan untuk menampung udara panas dari kondensor. Ductingdihubungkan dengan sisi panas generator termoelektrik, heatsink dan fan dipasang dibagian sisi dingin termoelektrik untuk menjaga kestabilan temperatur. Pengujian dilakukan untukductingmenggunakaninsulasi glasswooldan rockwooldengan ketebalan 4mm. Pengujian untuk ducting 100 mm menggunakan insulasirockwool dan glasswool dengan ketebalan 4 mm menghasilkan dayalistrik rata-rata 0.018 dan 0.015 Watt, ducting 200 mm menghasilkan 0.015 dan 0.012 Watt. Daya listrik rata-rata yang dihasilkan dari panas kondensor untuk ducting 100 mm dan 200 mm dengan insulasirockwool26.76% dan 25.25% lebih besar daripada glasswool.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134128515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-21DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i1.212
Rovida C. Hartantrie, Saiful Bachri, Eka Maulana, Eddy Djatmiko, A. Suwandi
Biji kakao merupakan salah satu bahan dasar untuk membuat coklat. Sebelum diolah, biji kakao harus mengalami proses fermentasi dan pengeringan terlebih dahulu. Kendala yang dihadapi oleh petani biji kakao di Indonesia adalah harga mesin pengering biji kakao yang mahal dan perawatan yang tidak mudah. Untuk itu, perlu adanya alat pengering biji kakao yang disesuaikan dengan kebutuhan petani di Indonesia. Metode yang digunakan dalam desain alat pengering biji kakao adalah Quality Function Deployment (QFD). Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan interview kepada petani dan pemilik perkebunan biji kakao, kemudian mengumpulkan data sebagai dasar membuat beberapa varian desain alat pengering biji kakao. Mesin pengering biji kakao paling sesuai ditentukan dengan membuat rating pada setiap variasi mesin. Setelah didapatkan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Dari hasil perhitungan didapatkan mesin pengering biji kakao dengan panjang x lebar x tinggi sebesar 1100 mm x 750 mm x 1350 mm. Poros bahan S45 C-D, pasak S 55 C, V-belt tipe A dan diameter puli 95 mm.
可可豆是制作巧克力的基本原料之一。可可豆在加工前必须先发酵和干燥。在印度尼西亚,可可豆种植者面临的一个障碍是可可豆干燥机的成本很高,而且治疗也不容易。为此,需要一种可可豆干燥机,适合印尼农民的需要。可可豆干燥工具的设计方法是优质的功能部署(QFD)。第一阶段是采访可可豆种植园的农民和所有者,然后收集数据,为可可豆干燥机的设计提供基础。可可豆干燥机是通过对可可豆的每一种变化进行评级来确定的。当进行计算以获得准确的结果时。计算结果发现,可可豆干燥机长x宽x长1100毫米×750毫米×1350毫米。采购产品轴材料S45 C- d, S 55 C, v -带A型,直径为9毫米。
{"title":"ANALISIS PERHITUNGAN PERANCANGAN MESIN PENGERING BIJI KAKAO","authors":"Rovida C. Hartantrie, Saiful Bachri, Eka Maulana, Eddy Djatmiko, A. Suwandi","doi":"10.35814/asiimetrik.v1i1.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/asiimetrik.v1i1.212","url":null,"abstract":"Biji kakao merupakan salah satu bahan dasar untuk membuat coklat. Sebelum diolah, biji kakao harus mengalami proses fermentasi dan pengeringan terlebih dahulu. Kendala yang dihadapi oleh petani biji kakao di Indonesia adalah harga mesin pengering biji kakao yang mahal dan perawatan yang tidak mudah. Untuk itu, perlu adanya alat pengering biji kakao yang disesuaikan dengan kebutuhan petani di Indonesia. Metode yang digunakan dalam desain alat pengering biji kakao adalah Quality Function Deployment (QFD). Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan interview kepada petani dan pemilik perkebunan biji kakao, kemudian mengumpulkan data sebagai dasar membuat beberapa varian desain alat pengering biji kakao. Mesin pengering biji kakao paling sesuai ditentukan dengan membuat rating pada setiap variasi mesin. Setelah didapatkan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Dari hasil perhitungan didapatkan mesin pengering biji kakao dengan panjang x lebar x tinggi sebesar 1100 mm x 750 mm x 1350 mm. Poros bahan S45 C-D, pasak S 55 C, V-belt tipe A dan diameter puli 95 mm.","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122748684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-01DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i1.219
Nafsan Upara, Taufik Bayu Laksono
Penelitian ini membahas analisis perbandingan kualitas produk kampas rem jenis cakram (disc brake) antara original dengan aftermarket . Analisis dilakukan pada hasil uji tribologi (uji friksi dan keausan), uji kekerasan, komposisi kimia dan struktur mikro untuk mengetahui ketahanan gesekan dan aus serta bahan yang digunakan. Dari hasil uji diperoleh perbandingan kualitas kampas rem original dan aftermarket yang lebih baik adalah original dimana nilai koefisienfriksi 0,14 dibanding 0,11, sedangkan keausan (kondisi normal) 1.35 x 10-7 g/mm2.detik dan 1.22 x 10-6 g/mm2.detik. Dari uji kekerasan diperoleh kampas rem original kekerasan rata-rata 65.567 HVN dan untuk aftermarket adalah 13.983 HVN, untuk hasil uji komposisi kimia dan struktur mikro menunjukan bahwa material kampas rem original menggunakan serat penguat berbahan karbon (C), tembaga (Cu), Besi (Fe) dan Alumunium (Al). Sedangkan bahan serat penguat yangterdapat pada kampas rem aftermarket adalah asbes, karbon (C), alumunium (Al) dan besi (Fe).
{"title":"ANALISIS KOMPARASI KUALITAS PRODUK KAMPAS REM CAKRAM ANTARA ORIGINAL DENGAN AFTER MARKET","authors":"Nafsan Upara, Taufik Bayu Laksono","doi":"10.35814/asiimetrik.v1i1.219","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/asiimetrik.v1i1.219","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas analisis perbandingan kualitas produk kampas rem jenis cakram (disc brake) antara original dengan aftermarket . Analisis dilakukan pada hasil uji tribologi (uji friksi dan keausan), uji kekerasan, komposisi kimia dan struktur mikro untuk mengetahui ketahanan gesekan dan aus serta bahan yang digunakan. Dari hasil uji diperoleh perbandingan kualitas kampas rem original dan aftermarket yang lebih baik adalah original dimana nilai koefisienfriksi 0,14 dibanding 0,11, sedangkan keausan (kondisi normal) 1.35 x 10-7 g/mm2.detik dan 1.22 x 10-6 g/mm2.detik. Dari uji kekerasan diperoleh kampas rem original kekerasan rata-rata 65.567 HVN dan untuk aftermarket adalah 13.983 HVN, untuk hasil uji komposisi kimia dan struktur mikro menunjukan bahwa material kampas rem original menggunakan serat penguat berbahan karbon (C), tembaga (Cu), Besi (Fe) dan Alumunium (Al). Sedangkan bahan serat penguat yangterdapat pada kampas rem aftermarket adalah asbes, karbon (C), alumunium (Al) dan besi (Fe).","PeriodicalId":256430,"journal":{"name":"Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi","volume":"2793 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127440692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}