Pub Date : 2019-11-19DOI: 10.26714/traksi.19.1.2019.34-47
Gunawan Dwi Haryadi, I. Haryanto, D. B. Wibowo, A. Suprihanto
Korosi terjadi tanpa mengenal waktu di segala aspek kehidupan manusia dan dapat mengakibatkan banyak kerugian. Di industri minyak dan gas, kerugian yang terjadi akibat korosi berdampak pada penurunan kualitas material yang digunakan. Dua hal ini berarti berhubungan dengan lamanya operasional alat berfungsi atau kemampuan jangka panjang dari suatu alat dan kemungkinan terjadinya kegagalan pada peralatan yang digunakan. Sehingga jika korosi menyerang, maka selain kerugian finansial yang dialami. Sehingga jika korosi menyerang maka selain kerugian finansial yang dialami, kerugain juga berdampak terhadap lingkungan sekitar dan juga safety dari pekerja dan masyarakat sekitar juga bisa terjadi. Oleh karena itu inspeksi terhadap peralatan yang ada penting untuk dilakukan. Indonesia yang masih mengacu pada inspeksi berdasarkan jangka waktu (time based inspection) masih memberikan peluang untuk terjadinya kegagalan pada peralatan yang digunakan. Oleh karena itu penting untuk menggunakan acuan lain seperti inspeksi berdasarkan tingkat risiko (Risk-Based Inspection)/RBI.Hasil penelitian menunjukan bahwa dari pipeline yang dianalisa yakni berdiameter 14” dengan lama penggunaan 8 tahun memiliki nilai 1C yang berarti berstatus risiko low medium dan mendapatkan respon corrective maintenance. Usulan inspeksi yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan visual, ultrasonic straight beam, eddy current, flux leakage, radiography, dan pengukuran dimensi. Usulan waktu inspeksi yang dapat dilakukan kembali adalah 3 tahun kemudian. Nilai rendah yang diperoleh melalui penelitian ini dikarenakan pipa memiliki system inspeksi yang baik sehingga nilai TMSF tidak mengalami pertambahan yang signifikan
{"title":"LIFETIME PADA PIPA GAS LURUS 14 MENGGUNAKAN METODE RISK BASED INSPECTION BERDASARKAN API 581","authors":"Gunawan Dwi Haryadi, I. Haryanto, D. B. Wibowo, A. Suprihanto","doi":"10.26714/traksi.19.1.2019.34-47","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/traksi.19.1.2019.34-47","url":null,"abstract":"Korosi terjadi tanpa mengenal waktu di segala aspek kehidupan manusia dan dapat mengakibatkan banyak kerugian. Di industri minyak dan gas, kerugian yang terjadi akibat korosi berdampak pada penurunan kualitas material yang digunakan. Dua hal ini berarti berhubungan dengan lamanya operasional alat berfungsi atau kemampuan jangka panjang dari suatu alat dan kemungkinan terjadinya kegagalan pada peralatan yang digunakan. Sehingga jika korosi menyerang, maka selain kerugian finansial yang dialami. Sehingga jika korosi menyerang maka selain kerugian finansial yang dialami, kerugain juga berdampak terhadap lingkungan sekitar dan juga safety dari pekerja dan masyarakat sekitar juga bisa terjadi. Oleh karena itu inspeksi terhadap peralatan yang ada penting untuk dilakukan. Indonesia yang masih mengacu pada inspeksi berdasarkan jangka waktu (time based inspection) masih memberikan peluang untuk terjadinya kegagalan pada peralatan yang digunakan. Oleh karena itu penting untuk menggunakan acuan lain seperti inspeksi berdasarkan tingkat risiko (Risk-Based Inspection)/RBI.Hasil penelitian menunjukan bahwa dari pipeline yang dianalisa yakni berdiameter 14” dengan lama penggunaan 8 tahun memiliki nilai 1C yang berarti berstatus risiko low medium dan mendapatkan respon corrective maintenance. Usulan inspeksi yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan visual, ultrasonic straight beam, eddy current, flux leakage, radiography, dan pengukuran dimensi. Usulan waktu inspeksi yang dapat dilakukan kembali adalah 3 tahun kemudian. Nilai rendah yang diperoleh melalui penelitian ini dikarenakan pipa memiliki system inspeksi yang baik sehingga nilai TMSF tidak mengalami pertambahan yang signifikan","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120955021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26714/TRAKSI.18.1.2018.37
Rizki Novianto
Pengerakan Ferro karbonat tidak hanya fenomena kristalisasi yang terbentuk dalam proses alami (biomineralization), tetapi merupakan masalah yang sering ditemui dalam berbagai alat berat seperti bulldozer (Alice et al., 2011). Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak seperti besi dan karbonat dalam jumlah yang melebihi kelarutannya pada peralatan berat. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatan industri seperti pada pipa pipa hidrolik alat berat. Kerak merupakan suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu subtansi. Kerak merupakan suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu subtansi. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak seperti alkalin, magnesium, kalsium, klorid, sulfat dalam jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatan industri seperti cooling tower, heat exchangers, pipe, casing manifold, tank dan peralatan industri lainnya
碳化化不仅仅是自然过程中形成的结晶现象,也是斗牛类大型工具(Alice et al., 2011)中常见的问题。这是因为地壳的构造元素,如铁和碳酸盐,数量超过了重型设备的精度。地壳通常在工业设备上沉淀和生长,比如重型液压管。地壳是一种由无机化合物所组成的沉积物,这些化合物被最小化,并在分量层的表面形成晶体。地壳是一种由无机化合物所组成的沉积物,这些化合物被最小化,并在分量层的表面形成晶体。这是因为地壳的构造元素,如碱性、镁、钙、氯、硫酸盐,在平衡状态下超过了溶液的溶液。外壳通常在工业设备上沉淀和生长,如冷却塔、暖化器、管道、管汇、罐管、坦克和其他工业设备
{"title":"PENANGANAN KERAK PADA HANDLING EQUIPMENT MACHINE","authors":"Rizki Novianto","doi":"10.26714/TRAKSI.18.1.2018.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/TRAKSI.18.1.2018.37","url":null,"abstract":"Pengerakan Ferro karbonat tidak hanya fenomena kristalisasi yang terbentuk dalam proses alami (biomineralization), tetapi merupakan masalah yang sering ditemui dalam berbagai alat berat seperti bulldozer (Alice et al., 2011). Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak seperti besi dan karbonat dalam jumlah yang melebihi kelarutannya pada peralatan berat. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatan industri seperti pada pipa pipa hidrolik alat berat. Kerak merupakan suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu subtansi. Kerak merupakan suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu subtansi. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak seperti alkalin, magnesium, kalsium, klorid, sulfat dalam jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatan industri seperti cooling tower, heat exchangers, pipe, casing manifold, tank dan peralatan industri lainnya","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125087644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26714/TRAKSI.18.1.2018.12-24
Sunan Bukhori Ikhwan
Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi maka kami melakukan pengujian untuk membantu mengatasi masalah terhadap pencemaran udara dengan pendekatan dan pemanfaatan teknologi rekayasa. Teknologi rekayasa yang digunakan untuk mengurangi pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan dengan cara pemasangan catalytic converter pada saluran gas buang. Dalam hal ini penelitian menggunakan bahan katalis tembaga (Cu) dan tembaga lapis nikel (Cu*Ni) dengan variasi putaran mesin. Penelitian menggunakan bahan katalis tembaga mampu menurunkan emisi gas buang karbonmonoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Penelitian ini juga meneliti karakteristik material tembaga sebelum pemakaian dan setelah pemakaian yang digunakan untuk mereduksi emisi gas buang, tujuan uji karakteristik material tembaga yang dilakukan dengan menggunakan SEM dan EDX agar dapat mengetahui perubahan unsur material sebelum pemakaian dan sesudah pemakaian.
{"title":"PENGGUNAAN PLAT TEMBAGA BERCOATING NIKEL SEBAGAI FILTER GAS BUANG KENDARAAN","authors":"Sunan Bukhori Ikhwan","doi":"10.26714/TRAKSI.18.1.2018.12-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/TRAKSI.18.1.2018.12-24","url":null,"abstract":"Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi maka kami melakukan pengujian untuk membantu mengatasi masalah terhadap pencemaran udara dengan pendekatan dan pemanfaatan teknologi rekayasa. Teknologi rekayasa yang digunakan untuk mengurangi pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan dengan cara pemasangan catalytic converter pada saluran gas buang. Dalam hal ini penelitian menggunakan bahan katalis tembaga (Cu) dan tembaga lapis nikel (Cu*Ni) dengan variasi putaran mesin. Penelitian menggunakan bahan katalis tembaga mampu menurunkan emisi gas buang karbonmonoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Penelitian ini juga meneliti karakteristik material tembaga sebelum pemakaian dan setelah pemakaian yang digunakan untuk mereduksi emisi gas buang, tujuan uji karakteristik material tembaga yang dilakukan dengan menggunakan SEM dan EDX agar dapat mengetahui perubahan unsur material sebelum pemakaian dan sesudah pemakaian.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127763297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26714/TRAKSI.18.1.2018.1
Devout Prakoso Trismianto
Keausan pada piston dikarenakan kondisi kerja piston yang bekerja menahan suhu yang tinggi, tekanan yang besar dan gaya gesek secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama,sehingga piston mengalami keausan. Salah satu upaya untuk memperkuat piston yang dilakukan yaitu dengan pelapisan Thermal Barrier Coating. Teknik pelapisan dengan metode thermal barrier coating banyak digunakan didunia penerbangan khususnya untuk pembuatan turbin. Pada penelitian ini, hydroxyapatite telah berhasil dilapiskan pada permukaan substrat piston menggunakan metode thermal barrier coating dengan alat flame spray. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap thermal dengan melakukan pelapisan hydroxyapatite (HA) yang menggunakan metode flame spray dengan variasi tekanan gas oksigen. Variasi tekanan gas oksigen yang digunakan adalah 4 bar, 5 bar, 6 bar. Untuk melihat karakteristik dan sifat mekanik dilakukan pengujian Scanning electron microscope (SEM) untuk melihat struktur permukaan lapisan, mikroskop makro untuk melihat penampang samping, uji kerekatan untuk mengetahui tingkat kerekatan lapisan dan uji konduktifitas thermal untuk mengetahui sejauh mana lapisan mampu menahan suhu. Hasil pengujian menunjukkan pelapisan dengan tekanan gas oksigen 6 bar mempunyai struktur mikro yang lebih homogen, tidak terlihat porous, difusi secara merata, memiliki nilai kerekatan yang lebih baik yaitu 4B dengan presentase 4% dan sedangkan untuk uji konduktivitas thermal bahan, didapat nilai konduktivitas thermal dari hydroxyapatite sebesar, KHA = 0,295 cal/msK .
{"title":"PENINGKATAN KETAHANAN PANAS MATERIAL PISTON DENGAN PELAPISAN HA","authors":"Devout Prakoso Trismianto","doi":"10.26714/TRAKSI.18.1.2018.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/TRAKSI.18.1.2018.1","url":null,"abstract":"Keausan pada piston dikarenakan kondisi kerja piston yang bekerja menahan suhu yang tinggi, tekanan yang besar dan gaya gesek secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama,sehingga piston mengalami keausan. Salah satu upaya untuk memperkuat piston yang dilakukan yaitu dengan pelapisan Thermal Barrier Coating. Teknik pelapisan dengan metode thermal barrier coating banyak digunakan didunia penerbangan khususnya untuk pembuatan turbin. Pada penelitian ini, hydroxyapatite telah berhasil dilapiskan pada permukaan substrat piston menggunakan metode thermal barrier coating dengan alat flame spray. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap thermal dengan melakukan pelapisan hydroxyapatite (HA) yang menggunakan metode flame spray dengan variasi tekanan gas oksigen. Variasi tekanan gas oksigen yang digunakan adalah 4 bar, 5 bar, 6 bar. Untuk melihat karakteristik dan sifat mekanik dilakukan pengujian Scanning electron microscope (SEM) untuk melihat struktur permukaan lapisan, mikroskop makro untuk melihat penampang samping, uji kerekatan untuk mengetahui tingkat kerekatan lapisan dan uji konduktifitas thermal untuk mengetahui sejauh mana lapisan mampu menahan suhu. Hasil pengujian menunjukkan pelapisan dengan tekanan gas oksigen 6 bar mempunyai struktur mikro yang lebih homogen, tidak terlihat porous, difusi secara merata, memiliki nilai kerekatan yang lebih baik yaitu 4B dengan presentase 4% dan sedangkan untuk uji konduktivitas thermal bahan, didapat nilai konduktivitas thermal dari hydroxyapatite sebesar, KHA = 0,295 cal/msK .","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115696574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26714/TRAKSI.18.1.2018.52-60
Adi Novianto
Kerak tembaga karbonat (CuCO3) yang mengendap pada dinding pipa diselidiki dalam penelitian ini. Kerak tembaga karbonat adalah kerak yang sering terbentuk pada pipa boiler. Dalam eksperimental, larutan pembentuk kerak disiapkan dengan mencampurkan larutan equimolar CuCl2 dan Na2CO3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil penelitian tentang pembentukan kerak CuCO3 pada pipa boiler kerak CuCO3 dan pada pipa simulasi dengan suhu 300-4000C. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakan analisis karakteristik kerak dan SEM/EDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerak memiliki pelat seperti morfologi dan kerak fase kristal yang ditemukan sebagian besar malasite. Berdasarkan hasil ini, kerak CuCO3 di Boiler memiliki kondisi panas yang sangat tinggi dan waktu panas yang lama membuat kerak CuCO3 berwarna hitam. Warna dan tekstur kerak CuCO3 pada pipa menunjukkan warna yang lebih cerah. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakan analisis SEM / EDX. Perbandingan analisis antara hasil analisis kerak CuCO3 pada pipa boiler dan pipa simulator menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa kristal yang dilakukan melalui eksperimen diambil dari boiler dan pipa. Perbedaan morfologi dan komposisi antara sampel kedua adalah karena boiler lebih panas daripada di pipa sehingga morfologi kristal CuCO3 dalam boiler lebih rapat dibandingkan di pipa.
{"title":"PENGAMATAN TERJADINYA KERAK CuCO3 PADA KETEL UAP","authors":"Adi Novianto","doi":"10.26714/TRAKSI.18.1.2018.52-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/TRAKSI.18.1.2018.52-60","url":null,"abstract":"Kerak tembaga karbonat (CuCO3) yang mengendap pada dinding pipa diselidiki dalam penelitian ini. Kerak tembaga karbonat adalah kerak yang sering terbentuk pada pipa boiler. Dalam eksperimental, larutan pembentuk kerak disiapkan dengan mencampurkan larutan equimolar CuCl2 dan Na2CO3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil penelitian tentang pembentukan kerak CuCO3 pada pipa boiler kerak CuCO3 dan pada pipa simulasi dengan suhu 300-4000C. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakan analisis karakteristik kerak dan SEM/EDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerak memiliki pelat seperti morfologi dan kerak fase kristal yang ditemukan sebagian besar malasite. Berdasarkan hasil ini, kerak CuCO3 di Boiler memiliki kondisi panas yang sangat tinggi dan waktu panas yang lama membuat kerak CuCO3 berwarna hitam. Warna dan tekstur kerak CuCO3 pada pipa menunjukkan warna yang lebih cerah. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakan analisis SEM / EDX. Perbandingan analisis antara hasil analisis kerak CuCO3 pada pipa boiler dan pipa simulator menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa kristal yang dilakukan melalui eksperimen diambil dari boiler dan pipa. Perbedaan morfologi dan komposisi antara sampel kedua adalah karena boiler lebih panas daripada di pipa sehingga morfologi kristal CuCO3 dalam boiler lebih rapat dibandingkan di pipa.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130242495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-12DOI: 10.26714/TRAKSI.18.1.2018.25
Joko Susanto
Telah berhasil dilakukan pembuatan komposit polyester dengan penguat serat alam. Polyester yang diperkuat dengan serat nanas dengan komposisi berat serat 2,5% dan 0% dengan panjang serat 1 cm dan perlakuan annealing selama 24 jam dan komposisi berat serat 2,5% dan 0% dengan panjang serat 1 cm dan perlakuan annealing selama 24 jam memiliki kekuatan tarik yang penurunan seiring dengan bertambahnya berat serat dan lamanya proses annealing.
{"title":"PENGGUNAAN PLAT TEMBAGA BERCOATING NIKEL SEBAGAI FILTER GAS BUANG KENDARAAN","authors":"Joko Susanto","doi":"10.26714/TRAKSI.18.1.2018.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/TRAKSI.18.1.2018.25","url":null,"abstract":"Telah berhasil dilakukan pembuatan komposit polyester dengan penguat serat alam. Polyester yang diperkuat dengan serat nanas dengan komposisi berat serat 2,5% dan 0% dengan panjang serat 1 cm dan perlakuan annealing selama 24 jam dan komposisi berat serat 2,5% dan 0% dengan panjang serat 1 cm dan perlakuan annealing selama 24 jam memiliki kekuatan tarik yang penurunan seiring dengan bertambahnya berat serat dan lamanya proses annealing.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122454847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-19DOI: 10.26714/TRAKSI.18.2.2018.78-95
Nurcahyanto, Hardiman
Pohon pisang yang merupakan limbah, dimanfaatkan pelepahnya untukdiambil seratnya guna pembuatan komposit. Pada penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui potensi sifat mekanik serat batang pisang yangdikombinasikan dengan serbuk mineral Zeolit, dan HDPE (Hight densitypolyethylene) sebagai matrik komposit ini. Untuk mengetahui sifat mekanikpada komposit dilakukan uji tarik ASTM D 638-02 dan DENT. Sebelumdijadikan komposit, serat dilakukan treatment menggunakan larutan NaOH5% selama 2 jam dan dikeringkan pada suhu kamar selama 3-4 hari. Metodepembuatan komposit yaitu menggunakan injeksi molding (injectionmoulding) yang sebelumya dilakukan penyerbukan semua bahan agartercampur sempurna dengan variasi komposisi serat zeolit berturut-turut2%:3%, 3%:2%, 4%:1% dan ligamen dengan variasi panjang 6 mm, 8 mm,dan 10 mm untuk spesimen uji. Hasil yang didapatkan komposit pengujiankomposit dalam penelitian ini berupa uji kekuatan tarik menurut standartASTM D 638-02 dan DENT. Hasil pengujian tarik dengan standart ASTM D638-02 didapat nilai tertinggi maximum force, elongation, modulus young, dantensile strength terdapat pada HDPE murni dengan nilai maximum force678,90 Newton, elongation 16%, modulus young 514,50 N/mm2 dan tensile strength 22,63 N/mm2. Ketangguhan fracture We (essensial kerja) komposit terdapat pada spesimen komposit serat 4% zeolit 1% dengan nilai 203,27kJ/m². Dapat disimpulkan komposit serat 4% zeolit 1% memiliki hubunganlinier we (essensial kerja) yang baik dibandingkan pada komposit lainnya.
一种废物香蕉树,被用来提取纤维形成复合材料。这项研究旨在确定香蕉棒纤维与Zeolit矿物粉末相结合的机械特性,以及HDPE(高密度脂肪酸聚酯)将其作为复合材料的matrik。为了了解复合材料的机械特性,采用了ASTM D 638-02和DENT测试。在合成前,纤维使用nao5%溶液进行治疗,并在室温下3-4天干燥。复合材料的制造方法是使用混合剂,所有混合物之前都是通过传导zeolit纤维的基因变化而完全混合在一起的。根据标准标准d638 -02和登特,在本研究中获得的复合材料测试是魅力测试。标准ASTM d638我们(essensial fracture)工作的韧性复合纤维合成沸石杨林安1%和4%的标本上有203,27kJ / m²的价值。可以推断出4%的zeolit纤维复合材料比其他合成材料有很好的线性关系。
{"title":"EVALUASI SIFAT MEKANIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE YANG DIISI SERAT BATANG PISANG DAN PARTIKEL ZEOLIT ALAM","authors":"Nurcahyanto, Hardiman","doi":"10.26714/TRAKSI.18.2.2018.78-95","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/TRAKSI.18.2.2018.78-95","url":null,"abstract":"Pohon pisang yang merupakan limbah, dimanfaatkan pelepahnya untukdiambil seratnya guna pembuatan komposit. Pada penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui potensi sifat mekanik serat batang pisang yangdikombinasikan dengan serbuk mineral Zeolit, dan HDPE (Hight densitypolyethylene) sebagai matrik komposit ini. Untuk mengetahui sifat mekanikpada komposit dilakukan uji tarik ASTM D 638-02 dan DENT. Sebelumdijadikan komposit, serat dilakukan treatment menggunakan larutan NaOH5% selama 2 jam dan dikeringkan pada suhu kamar selama 3-4 hari. Metodepembuatan komposit yaitu menggunakan injeksi molding (injectionmoulding) yang sebelumya dilakukan penyerbukan semua bahan agartercampur sempurna dengan variasi komposisi serat zeolit berturut-turut2%:3%, 3%:2%, 4%:1% dan ligamen dengan variasi panjang 6 mm, 8 mm,dan 10 mm untuk spesimen uji. Hasil yang didapatkan komposit pengujiankomposit dalam penelitian ini berupa uji kekuatan tarik menurut standartASTM D 638-02 dan DENT. Hasil pengujian tarik dengan standart ASTM D638-02 didapat nilai tertinggi maximum force, elongation, modulus young, dantensile strength terdapat pada HDPE murni dengan nilai maximum force678,90 Newton, elongation 16%, modulus young 514,50 N/mm2 dan tensile strength 22,63 N/mm2. Ketangguhan fracture We (essensial kerja) komposit terdapat pada spesimen komposit serat 4% zeolit 1% dengan nilai 203,27kJ/m². Dapat disimpulkan komposit serat 4% zeolit 1% memiliki hubunganlinier we (essensial kerja) yang baik dibandingkan pada komposit lainnya.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129579316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-19DOI: 10.26714/traksi.18.2.2018.69-77
Adi Noviyanto
Kerak tembaga karbonat (CuCO3) yang mengendap pada dinding pipa diselidiki dalampenelitian ini. Kerak tembaga karbonat adalah kerak yang sering terbentuk pada pipaboiler. Dalam eksperimental, larutan pembentuk kerak disiapkan dengan mencampurkanlarutan equimolar CuCl2 dan Na2CO3. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmembandingkan hasil penelitian tentang pembentukan kerak CuCO3 pada pipa boilerkerak CuCO3 dan pada pipa simulasi dengan suhu 300-4000C. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakan analisis karakteristik kerak dan SEM/EDX. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kerak memiliki pelat seperti morfologi dan kerak fasekristal yang ditemukan sebagian besar malasite. Berdasarkan hasil ini, kerak CuCO3 diBoiler memiliki kondisi panas yang sangat tinggi dan waktu panas yang lama membuatkerak CuCO3 berwarna hitam. Warna dan tekstur kerak CuCO3 pada pipa menunjukkanwarna yang lebih cerah. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakananalisis SEM / EDX. Perbandingan analisis antara hasil analisis kerak CuCO3 pada pipaboiler dan pipa simulator menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil analisis SEMmenunjukkan bahwa kristal yang dilakukan melalui eksperimen diambil dari boiler danpipa. Perbedaan morfologi dan komposisi antara sampel kedua adalah karena boiler lebihpanas daripada di pipa sehingga morfologi kristal CuCO3 dalam boiler lebih rapatdibandingkan di pipa.
{"title":"ANALISA KOMPARASI PEMBENTUKAN KERAK KUPRI KARBONAT (CuCO3) PADA PIPA BOILER DAN PIPA SIMULATOR","authors":"Adi Noviyanto","doi":"10.26714/traksi.18.2.2018.69-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/traksi.18.2.2018.69-77","url":null,"abstract":"Kerak tembaga karbonat (CuCO3) yang mengendap pada dinding pipa diselidiki dalampenelitian ini. Kerak tembaga karbonat adalah kerak yang sering terbentuk pada pipaboiler. Dalam eksperimental, larutan pembentuk kerak disiapkan dengan mencampurkanlarutan equimolar CuCl2 dan Na2CO3. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmembandingkan hasil penelitian tentang pembentukan kerak CuCO3 pada pipa boilerkerak CuCO3 dan pada pipa simulasi dengan suhu 300-4000C. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakan analisis karakteristik kerak dan SEM/EDX. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kerak memiliki pelat seperti morfologi dan kerak fasekristal yang ditemukan sebagian besar malasite. Berdasarkan hasil ini, kerak CuCO3 diBoiler memiliki kondisi panas yang sangat tinggi dan waktu panas yang lama membuatkerak CuCO3 berwarna hitam. Warna dan tekstur kerak CuCO3 pada pipa menunjukkanwarna yang lebih cerah. Kerak yang terbentuk kemudian dievaluasi menggunakananalisis SEM / EDX. Perbandingan analisis antara hasil analisis kerak CuCO3 pada pipaboiler dan pipa simulator menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil analisis SEMmenunjukkan bahwa kristal yang dilakukan melalui eksperimen diambil dari boiler danpipa. Perbedaan morfologi dan komposisi antara sampel kedua adalah karena boiler lebihpanas daripada di pipa sehingga morfologi kristal CuCO3 dalam boiler lebih rapatdibandingkan di pipa.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134033450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-19DOI: 10.26714/traksi.18.2.2018.61-68
Alaya F.H. Mukhammad, Bambang Setyoko
Kecepatan Cetakan meruakan salah satu parameter utama dalam pembuatan Radial Sliding Bearing (RSB)menggunakan metode horizontal centrifugal casting. Kecepatan cetakan akan mempengaruhi kualitas hasil pengecoran yang ditunjukkan dengansedikitnya cacat pengecoran yang dihasilkan. Selain cacat pengecoran kualitas RSBjuga dipengaruhi properties dari babbitt yang dihasilkan dari pengecoran berupakekerasan, ketahanan aus dan ikatan interface babbitt-shell. Penelitian ini bertujuanmengetahui pengaruh kecepatan putaran cetakan (shell) dengan variasi 500, dan 1000rpm terhadap kekerasan dan struktur mikro pada babbitt dan shell. Bahan yangdigunakan adalah pipa steam (baja karbon) dan babbitt (Tin). Hasil pengujian kekerasandan struktur mikro menunjukkan kecepatan putaran cetakan tidak berpengaruh secarasignifikan dan proses tinning shell, pemanasan awal dan pengecoran babbitt tidakmemberikan perubahan struktur mikro pada logam shell.
{"title":"PENGARUH KECEPATAN CETAKAN HORIZONTAL CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA RADIAL SLIDING BEARING BABBITT-BAJA KARBON","authors":"Alaya F.H. Mukhammad, Bambang Setyoko","doi":"10.26714/traksi.18.2.2018.61-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/traksi.18.2.2018.61-68","url":null,"abstract":"Kecepatan Cetakan meruakan salah satu parameter utama dalam pembuatan Radial Sliding Bearing (RSB)menggunakan metode horizontal centrifugal casting. Kecepatan cetakan akan mempengaruhi kualitas hasil pengecoran yang ditunjukkan dengansedikitnya cacat pengecoran yang dihasilkan. Selain cacat pengecoran kualitas RSBjuga dipengaruhi properties dari babbitt yang dihasilkan dari pengecoran berupakekerasan, ketahanan aus dan ikatan interface babbitt-shell. Penelitian ini bertujuanmengetahui pengaruh kecepatan putaran cetakan (shell) dengan variasi 500, dan 1000rpm terhadap kekerasan dan struktur mikro pada babbitt dan shell. Bahan yangdigunakan adalah pipa steam (baja karbon) dan babbitt (Tin). Hasil pengujian kekerasandan struktur mikro menunjukkan kecepatan putaran cetakan tidak berpengaruh secarasignifikan dan proses tinning shell, pemanasan awal dan pengecoran babbitt tidakmemberikan perubahan struktur mikro pada logam shell.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"490 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128383242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-19DOI: 10.26714/traksi.18.2.2018.109-123
Arif Windarto
Proses alami dari reaksi kimia antara kandungan-kandungan yang terkandung atau terlarutdi dalam air dalam suatu pergerakan sistem kerja yanga mengakibatkan timbulnya keraksehingga terjadi kerugian di dalam sistem. Salah satunya komponennya adalah Ferro karbonat Fe2 (CO3)3. Fenomena pengerakan sering dijumpai di sistem perpiapaan industri maupun rumah tangga. Penyumbatan yang diahasilkan dari proses pengerakanmenimbulkan masalah teknis maupun ekonomis. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak seperti besi dan karbonat dalam jumlah yang melebihikelarutannya pada peralatan berat. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatanindustri seperti pada pipa pipa hidrolik alat berat. Kerak merupakan suatu deposit darisenyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal padapermukaan suatu subtansi. Kerak merupakan suatu deposit dari senyawa-senyawaanorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatusubtansi. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak sepertialkalin, magnesium, kalsium, klorid, sulfat dalam jumlah yang melebihi kelarutannya padakeadaan kesetimbangan. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatan industridan rumah tangga yang mememanfaatkan pergerakan fluida untuk proses kerjanya.
{"title":"KINETIKA DAN PEMBENTUKAN FERRO KARBONAT DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT 1500 mg dan 3000 mg","authors":"Arif Windarto","doi":"10.26714/traksi.18.2.2018.109-123","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/traksi.18.2.2018.109-123","url":null,"abstract":"Proses alami dari reaksi kimia antara kandungan-kandungan yang terkandung atau terlarutdi dalam air dalam suatu pergerakan sistem kerja yanga mengakibatkan timbulnya keraksehingga terjadi kerugian di dalam sistem. Salah satunya komponennya adalah Ferro karbonat Fe2 (CO3)3. Fenomena pengerakan sering dijumpai di sistem perpiapaan industri maupun rumah tangga. Penyumbatan yang diahasilkan dari proses pengerakanmenimbulkan masalah teknis maupun ekonomis. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak seperti besi dan karbonat dalam jumlah yang melebihikelarutannya pada peralatan berat. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatanindustri seperti pada pipa pipa hidrolik alat berat. Kerak merupakan suatu deposit darisenyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal padapermukaan suatu subtansi. Kerak merupakan suatu deposit dari senyawa-senyawaanorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatusubtansi. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur pembentuk kerak sepertialkalin, magnesium, kalsium, klorid, sulfat dalam jumlah yang melebihi kelarutannya padakeadaan kesetimbangan. Kerak biasanya mengendap dan tumbuh pada peralatan industridan rumah tangga yang mememanfaatkan pergerakan fluida untuk proses kerjanya.","PeriodicalId":263364,"journal":{"name":"T R A K SI","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126196751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}