Pub Date : 2023-08-29DOI: 10.15294/hisped.v12i1.58931
Nur Aini H. Khasanah, Arif Purnomo
Kemampuan lebih dari seorang guru dituntut dalam pembelajaran ketika sekolah itu ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak karena manajemen yang dilakukan oleh sekolah itu lebih dibandingkan dengan sekolah lain. Guru harus bisa menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran sejarah dengan kreativitas yang dimiliki agar pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui media pembelajaran sejarah yang digunakan guru (2) menganalisis pengembangan media pembelajaran sejarah (3) menganalisis kendala-kendala yang dihadapi guru sejarah dalam mengembangkan media pembelajaran di SMA N 1 Karangtengah dan SMA N 1 Mranggen sebagai Sekolah Penggerak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bahwa (1) Dalam penggunaan media guru sejarah memperhatikan beberapa kriteria dalam pemilihan media yang akan digunakan (2) kreativitas guru sejarah dalam pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan mencari di internet serta dengan dua pola yaitu pola sendiri dan pola kelompok. Media yang digunakan dalam pembelajaran sejarah mempunyai banyak manfaatnya (3) Kendala-kendala yang dialami dalam menggunakan media pembelajaran adalah sarana prasarana yang kurang mendukung, serta kendala-kendala dalam pengembangan media adalah waktu, penyesuaian media dengan karakteristik siswa, dan faktor keterbatasan penggunaan teknologi. Kata kunci: pengembangan media pembelajaran, pembelajaran sejarah, Sekolah Penggerak The ability of a teacher is demanded more in learning when the school is designated as a "Sekolah Penggerak" (Driving School) due to its management being more advanced compared to other schools. Teachers must be able to use and develop historical learning media with their creativity so that learning can be achieved to the maximum extent. The objectives of this research are (1) to identify the historical learning media used by teachers, (2) to analyze the development of historical learning media, and (3) to analyze the challenges faced by history teachers in developing learning media at SMA N 1 Karangtengah and SMA N 1 Mranggen as Sekolah Penggerak. The research method used is a qualitative method with a case study strategy. The results of the research show that (1) History teachers consider several criteria in selecting media for their use, (2) the creativity of history teachers in developing learning media is done by searching on the internet and using two patterns: individual pattern and group pattern. The media used in historical learning has many benefits, (3) The challenges experienced in using learning media are the lack of supportive facilities and infrastructure, and the challenges in media development are related to time, adjusting the media to the students' characteristics, and limited use of technology. Keywords: learning media development, historical learning, Sekolah Penggerak
当学校被指定为学校助推器时,教师的能力是需要在学习中,因为学校的管理能力比其他学校更重要。教师必须能够利用和发展具有创造力的历史学习媒介,以便最大限度地实现学习。本研究的目的是(1)了解教师使用的历史学习媒体(2)分析历史学习媒体的发展(3)分析历史教师在发展中学生媒体和1 2 Mranggen高中时所面临的障碍。研究方法是一种基于案例研究策略的定性方法。研究结果表明,(1)使用历史教师媒体时,会注意到选择要使用的媒体的一些标准(2)学习媒体的历史教师创造力是通过搜索互联网以及两种单独的模式和群体模式来实现的。用于历史学习的媒体有许多好处(3)使用学习媒体的障碍是不受欢迎的基础设施,而媒体发展中的障碍是时间、对学生特征的媒体调整和技术使用限制因素。关键字:媒体发展、历史学习、教师能力学校要求更多的教育。教师必须能够利用和培养其富有创造力的历史学习媒介,这样才能达到最大的成就。objectives》这个研究是(1)向媒体透露《历史学习以前由师范,(2)to analyze The development of历史学习,和(3)to analyze媒体《挑战faced by历史师范高中in developing学习媒体at N 1高中Karangtengah和N Mranggen推进美国学校。研究方法是一种有资格的研究策略的方法。研究显示(1)历史教师考虑到在选择有用的媒体时所考虑的多种文化教师,(2)开发学习媒体的历史教师的可行性是由互联网搜索和使用两个模式:个体模式和群体模式所做的。媒体过去在历史的学习有很多benefits,(3)《挑战经历缺乏》是在利用媒体学习supportive facilities基础设施,和《时代媒体发展是相关的挑战,adjusting《学生》‘characteristics,媒体与有限的用of technology)。关键字:学习媒介发展,历史学习,学校助推器
{"title":"Kreativitas Guru Sejarah dalam Mengembangkan Media Pembelajaran pada SMA Negeri 1 Karangtengah dan SMA Negeri 1 Mranggen sebagai Sekolah Penggerak di Kabupaten Demak","authors":"Nur Aini H. Khasanah, Arif Purnomo","doi":"10.15294/hisped.v12i1.58931","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/hisped.v12i1.58931","url":null,"abstract":"Kemampuan lebih dari seorang guru dituntut dalam pembelajaran ketika sekolah itu ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak karena manajemen yang dilakukan oleh sekolah itu lebih dibandingkan dengan sekolah lain. Guru harus bisa menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran sejarah dengan kreativitas yang dimiliki agar pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui media pembelajaran sejarah yang digunakan guru (2) menganalisis pengembangan media pembelajaran sejarah (3) menganalisis kendala-kendala yang dihadapi guru sejarah dalam mengembangkan media pembelajaran di SMA N 1 Karangtengah dan SMA N 1 Mranggen sebagai Sekolah Penggerak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bahwa (1) Dalam penggunaan media guru sejarah memperhatikan beberapa kriteria dalam pemilihan media yang akan digunakan (2) kreativitas guru sejarah dalam pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan mencari di internet serta dengan dua pola yaitu pola sendiri dan pola kelompok. Media yang digunakan dalam pembelajaran sejarah mempunyai banyak manfaatnya (3) Kendala-kendala yang dialami dalam menggunakan media pembelajaran adalah sarana prasarana yang kurang mendukung, serta kendala-kendala dalam pengembangan media adalah waktu, penyesuaian media dengan karakteristik siswa, dan faktor keterbatasan penggunaan teknologi. \u0000Kata kunci: pengembangan media pembelajaran, pembelajaran sejarah, Sekolah Penggerak \u0000The ability of a teacher is demanded more in learning when the school is designated as a \"Sekolah Penggerak\" (Driving School) due to its management being more advanced compared to other schools. Teachers must be able to use and develop historical learning media with their creativity so that learning can be achieved to the maximum extent. The objectives of this research are (1) to identify the historical learning media used by teachers, (2) to analyze the development of historical learning media, and (3) to analyze the challenges faced by history teachers in developing learning media at SMA N 1 Karangtengah and SMA N 1 Mranggen as Sekolah Penggerak. The research method used is a qualitative method with a case study strategy. The results of the research show that (1) History teachers consider several criteria in selecting media for their use, (2) the creativity of history teachers in developing learning media is done by searching on the internet and using two patterns: individual pattern and group pattern. The media used in historical learning has many benefits, (3) The challenges experienced in using learning media are the lack of supportive facilities and infrastructure, and the challenges in media development are related to time, adjusting the media to the students' characteristics, and limited use of technology. \u0000Keywords: learning media development, historical learning, Sekolah Penggerak","PeriodicalId":264694,"journal":{"name":"Historia Pedagogia","volume":"222 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131193115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-11DOI: 10.15294/hisped.v12i1.65118
Zahra Fitri Ainiyyah, Ufi Saraswati
Kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai. Model pembelajaran discovery learning menekankan pada peserta didik untuk belajar mencari dan menemukan sendiri suatu konsep permasalahan yang ada dalam pembelajaran. Adapun dalam berpikir kritis dapat diterapkan melalui materi pelajaran yang sudah disiapkan. Proses memecahkan masalah diperlukan waktu dan juga melewati tahapan, yaitu pendidik harus mengenali tiap unsur permasalahan dalam materi, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk: mengetahui penerapan model discovery learning pembelajaran dalam materi manusia dan sejarah di MA Al Asror, untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam materi manusia dan sejarah di MA Al Asror, untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan berpikir siswa dalam materi manusia dan sejarah di MA Al Asror. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis yang dilakukan pada uji bahwa penggunaan model pembelajaran discovery learning ditinjau lebih efektif daripada menggunakan metode ceramah. Selain itu, pembelajaran ini digunakan untuk memperhatikan cara berpikir kritis dalam meningkatkan mutu pembelajaran sejarah. Kata Kunci: model pembelajaran discovery learning, pembelajaran sejarah, berpikir kritis Learning activities are a process, while learning outcomes represent the results achieved. The discovery learning model emphasizes students' ability to independently find and understand concepts related to the problems encountered in their learning. Critical thinking skills can be fostered through well-prepared subject matter. The process of problem-solving requires time and involves various stages, during which educators must recognize each element of the problem within the material to ensure optimal results. The objectives of this study are as follows: 1) To examine the application of the discovery learning model in teaching Human and History subjects at MA Al Asror; 2) To assess students' critical thinking skills in the context of Human and History subjects at MA Al Asror; 3) To investigate the impact of the discovery learning model on students' thinking abilities in Human and History subjects at MA Al Asror. The results of the study indicate that, compared to the lecture method, the use of the discovery learning model was found to be more effective. Furthermore, this approach enhances the quality of historical learning by promoting critical thinking skills. Keywords: discovery learning model, history learning, critical thinking
{"title":"Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Manusia dan Sejarah Kelas X IPS di MA Al Asror Tahun Pelajaran 2022/2023","authors":"Zahra Fitri Ainiyyah, Ufi Saraswati","doi":"10.15294/hisped.v12i1.65118","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/hisped.v12i1.65118","url":null,"abstract":"Kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai. Model pembelajaran discovery learning menekankan pada peserta didik untuk belajar mencari dan menemukan sendiri suatu konsep permasalahan yang ada dalam pembelajaran. Adapun dalam berpikir kritis dapat diterapkan melalui materi pelajaran yang sudah disiapkan. Proses memecahkan masalah diperlukan waktu dan juga melewati tahapan, yaitu pendidik harus mengenali tiap unsur permasalahan dalam materi, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk: mengetahui penerapan model discovery learning pembelajaran dalam materi manusia dan sejarah di MA Al Asror, untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam materi manusia dan sejarah di MA Al Asror, untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan berpikir siswa dalam materi manusia dan sejarah di MA Al Asror. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis yang dilakukan pada uji bahwa penggunaan model pembelajaran discovery learning ditinjau lebih efektif daripada menggunakan metode ceramah. Selain itu, pembelajaran ini digunakan untuk memperhatikan cara berpikir kritis dalam meningkatkan mutu pembelajaran sejarah. \u0000Kata Kunci: model pembelajaran discovery learning, pembelajaran sejarah, berpikir kritis \u0000Learning activities are a process, while learning outcomes represent the results achieved. The discovery learning model emphasizes students' ability to independently find and understand concepts related to the problems encountered in their learning. Critical thinking skills can be fostered through well-prepared subject matter. The process of problem-solving requires time and involves various stages, during which educators must recognize each element of the problem within the material to ensure optimal results. The objectives of this study are as follows: 1) To examine the application of the discovery learning model in teaching Human and History subjects at MA Al Asror; 2) To assess students' critical thinking skills in the context of Human and History subjects at MA Al Asror; 3) To investigate the impact of the discovery learning model on students' thinking abilities in Human and History subjects at MA Al Asror. The results of the study indicate that, compared to the lecture method, the use of the discovery learning model was found to be more effective. Furthermore, this approach enhances the quality of historical learning by promoting critical thinking skills. \u0000Keywords: discovery learning model, history learning, critical thinking","PeriodicalId":264694,"journal":{"name":"Historia Pedagogia","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127933338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-05DOI: 10.15294/hisped.v12i1.57227
Isma Nurfaizatin Nikmah, H. T. Atmaja
Penanaman nilai merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran sejarah. Melalui penanaman nilai, kita dapat membentuk kepribadian bangsa yang unggul dan berkarakter. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menggali peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan Soekarno, mengingat memori siswa tentang kepemimpinan Soekarno, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari di SMA Kesatrian 1 Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan Soekarno dapat dilihat dari segi pengetahuan yang disampaikan melalui ceramah dan penayangan video, nilai-nilai yang ditanamkan pada siswa, media yang digunakan, serta metode dan evaluasi pembelajaran. Salah satu memori siswa yang paling diingat tentang Soekarno adalah perannya sebagai proklamator. Namun, pada era liberal, siswa sulit mengingat kepemimpinan Soekarno, namun mereka mengingat tentang demokrasi terpimpin di mana Soekarno memiliki kekuasaan penuh. Nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk kepemimpinan yang tegas dan bijaksana, semangat nasionalisme yang ditunjukkan melalui partisipasi dalam upacara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sikap sosial yang tinggi seperti toleransi, menghargai pendapat orang lain, dan tidak egois. Saran bagi para guru adalah memberikan pengetahuan kepada siswa yang tidak hanya terfokus pada satu topik, melakukan evaluasi terhadap materi yang diajarkan, menyediakan fasilitas ruang sejarah di sekolah, dan mendorong siswa untuk meningkatkan literasi membaca materi sejarah. Kata kunci: penanaman nilai, ketokohan Soekarno, pembelajaran sejarah The cultivation of values is an important aspect of history education. By instilling values, it can contribute to shaping the nation's character and fostering superior individuality. The purpose of this writing is to explore the role of teachers in instilling the values of Soekarno's leadership, students' memory of Soekarno's leadership, and the implementation of these values in daily life at SMA Kesatrian 1 Semarang. The method used in this study is the qualitative descriptive method. The research findings indicate that the role of teachers in instilling the values of Soekarno's leadership can be seen through aspects such as knowledge conveyed through lectures and video presentations, the values instilled in students, the media used, and the teaching methods and evaluation. The most remembered memory of students about Soekarno is his role as the proclaimer of independence. However, in the liberal era, students cannot recall Soekarno's leadership, but they do remember the guided democracy period when Soekarno had full authority. The values that can be implemented in daily life include firm and wise leadership, nationalism manifested through participating in ceremonies, singing the Indonesian national anthem, and having a high sense of social spirit displ
分数植入在历史学习中是非常重要的。通过价值的种植,我们可以塑造一个优秀的、有个性的国家。这篇文章的目的是挖掘教师在灌输苏加诺领导价值观、记住学生对苏加诺领导的记忆以及将这些价值观应用到萨隆高中1三郎的日常生活中所起的作用。本研究采用的方法是描述性质的方法。研究结果表明,教师在灌输苏加诺的领导价值方面的作用可以通过演讲和视频展示、灌输给学生的价值观、使用的媒体以及学习方法和评估来衡量。苏加诺学生最难忘的记忆之一是他作为解放者的角色。然而,在自由主义时代,学生们很难记住苏加诺的领导,但他们记得苏加诺拥有完全权力的领导民主。适用于日常生活的价值观包括果断和明智的领导,通过参加仪式表现出的民族主义精神,唱印度尼西亚国歌,以及宽容、尊重他人意见和无私等高度社会态度。教师的建议是给那些不仅专注于一个主题的学生知识,对教授的材料进行评估,提供学校的历史设施,并鼓励学生提高对历史材料的识字能力。关键词:价值种植、Soekarno tokohan、研究价值文化文化的历史是历史教育的重要方面。通过对国家的贡献和崇高的个性,这是一种契约。这篇文章的目的是解释苏加诺大学领导、学生记忆、苏加诺高中日常生活中这些价值观的重要性。这项研究使用的方法是合格的解释方法。这项研究的结果是,苏卡诺大学教师所扮演的角色,其价值可以通过lectures和视频演示、学生中存在的价值,以及教学方法和评估来衡量。关于苏加诺的大多数记忆学生是他作为独立宣言的角色。在自由主义时代,学生们无法回忆苏加诺的领袖身份,但他们确实记得苏加诺全权授权时的指导民主。《每日生活价值观,以至于可以成为implemented include公司和怀斯leadership, nationalism manifested无论是participating在仪式、唱《印尼国家国歌和玩得a sense of social高精神展示通过容忍、尊重为opinions和selfishness的缺乏。为师范include Suggestions提供学生和知识这是beyond一个热门话题,evaluating单曲《教材料,提供历史空间》和学生enhancing literacy在阅读历史材料的结果。关键词:价值观文化,苏加诺的领导,历史学习
{"title":"Penanaman Nilai-Nilai Ketokohan Soekarno dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Kesatrian 1 Semarang","authors":"Isma Nurfaizatin Nikmah, H. T. Atmaja","doi":"10.15294/hisped.v12i1.57227","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/hisped.v12i1.57227","url":null,"abstract":"Penanaman nilai merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran sejarah. Melalui penanaman nilai, kita dapat membentuk kepribadian bangsa yang unggul dan berkarakter. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menggali peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan Soekarno, mengingat memori siswa tentang kepemimpinan Soekarno, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari di SMA Kesatrian 1 Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan Soekarno dapat dilihat dari segi pengetahuan yang disampaikan melalui ceramah dan penayangan video, nilai-nilai yang ditanamkan pada siswa, media yang digunakan, serta metode dan evaluasi pembelajaran. Salah satu memori siswa yang paling diingat tentang Soekarno adalah perannya sebagai proklamator. Namun, pada era liberal, siswa sulit mengingat kepemimpinan Soekarno, namun mereka mengingat tentang demokrasi terpimpin di mana Soekarno memiliki kekuasaan penuh. Nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk kepemimpinan yang tegas dan bijaksana, semangat nasionalisme yang ditunjukkan melalui partisipasi dalam upacara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sikap sosial yang tinggi seperti toleransi, menghargai pendapat orang lain, dan tidak egois. Saran bagi para guru adalah memberikan pengetahuan kepada siswa yang tidak hanya terfokus pada satu topik, melakukan evaluasi terhadap materi yang diajarkan, menyediakan fasilitas ruang sejarah di sekolah, dan mendorong siswa untuk meningkatkan literasi membaca materi sejarah. \u0000Kata kunci: penanaman nilai, ketokohan Soekarno, pembelajaran sejarah \u0000The cultivation of values is an important aspect of history education. By instilling values, it can contribute to shaping the nation's character and fostering superior individuality. The purpose of this writing is to explore the role of teachers in instilling the values of Soekarno's leadership, students' memory of Soekarno's leadership, and the implementation of these values in daily life at SMA Kesatrian 1 Semarang. The method used in this study is the qualitative descriptive method. The research findings indicate that the role of teachers in instilling the values of Soekarno's leadership can be seen through aspects such as knowledge conveyed through lectures and video presentations, the values instilled in students, the media used, and the teaching methods and evaluation. The most remembered memory of students about Soekarno is his role as the proclaimer of independence. However, in the liberal era, students cannot recall Soekarno's leadership, but they do remember the guided democracy period when Soekarno had full authority. The values that can be implemented in daily life include firm and wise leadership, nationalism manifested through participating in ceremonies, singing the Indonesian national anthem, and having a high sense of social spirit displ","PeriodicalId":264694,"journal":{"name":"Historia Pedagogia","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116213649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-12DOI: 10.15294/hisped.v12i1.68726
Slamet Dumadi, Romadi Romadi
Pembelajaran sejarah akan menarik perhatian peserta didik manakala dapat memberikan keberartian terhadap topik yang sedang dibahas. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan mengaitkan dan ”membidik” materi dari sisi sejarah lokal atau kedaerahan. Peristiwa-peristiwa yang jauh dalam pemahaman peserta didik didekatkan oleh guru dengan tinggalan yang terdapat di daerah sekitar. Materi sejarah tentang Mempertahankan Kemerdekaan dan Agresi Militer Belanda di kelas XI semester 1 dapat diupayakan oleh guru dengan tinjauan Sejarah Lokal. Langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar dapat melakukan ini adalah memperbanyak literasi dengan membaca dan menggali informasi dari orang-orang di lingkungan sekitar, karena dimungkinkan peristiwa-peristiwa itu belum tertulis pada buku-buku paket. Dengan strategi ini peserta didik akan merasakan keberartian dan sekaligus memberikan kebanggaan terhadap daerahnya. Kata Kunci: mempertahankan kemerdekaan, agresi militer, sejarah lokal The teaching of history will capture the attention of students when it can provide significance to the topics being discussed. One strategy that teachers can employ is by connecting and “targeting” the material from a local or regional historical perspective. Distant events that may be difficult for students to grasp are brought closer by the teacher through artifacts found in the surrounding area. The history curriculum on the Defense of Independence and Dutch Military Aggression in the first semester of eleventh grade can be approached by teachers with a focus on Local History. To accomplish this, a teacher can increase literacy by reading and gathering information from individuals in the local community, as it is possible that these events have not been documented in textbooks. Through this strategy, students will experience the significance of the subject matter and simultaneously develop pride in their region. Keywords: defense of independence, military aggression, local history
{"title":"Agresi Militer Belanda I Dalam Perspektif Sejarah Lokal Untuk Pembelajaran Sejarah di SMA","authors":"Slamet Dumadi, Romadi Romadi","doi":"10.15294/hisped.v12i1.68726","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/hisped.v12i1.68726","url":null,"abstract":"Pembelajaran sejarah akan menarik perhatian peserta didik manakala dapat memberikan keberartian terhadap topik yang sedang dibahas. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan mengaitkan dan ”membidik” materi dari sisi sejarah lokal atau kedaerahan. Peristiwa-peristiwa yang jauh dalam pemahaman peserta didik didekatkan oleh guru dengan tinggalan yang terdapat di daerah sekitar. Materi sejarah tentang Mempertahankan Kemerdekaan dan Agresi Militer Belanda di kelas XI semester 1 dapat diupayakan oleh guru dengan tinjauan Sejarah Lokal. Langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar dapat melakukan ini adalah memperbanyak literasi dengan membaca dan menggali informasi dari orang-orang di lingkungan sekitar, karena dimungkinkan peristiwa-peristiwa itu belum tertulis pada buku-buku paket. Dengan strategi ini peserta didik akan merasakan keberartian dan sekaligus memberikan kebanggaan terhadap daerahnya. \u0000Kata Kunci: mempertahankan kemerdekaan, agresi militer, sejarah lokal \u0000The teaching of history will capture the attention of students when it can provide significance to the topics being discussed. One strategy that teachers can employ is by connecting and “targeting” the material from a local or regional historical perspective. Distant events that may be difficult for students to grasp are brought closer by the teacher through artifacts found in the surrounding area. The history curriculum on the Defense of Independence and Dutch Military Aggression in the first semester of eleventh grade can be approached by teachers with a focus on Local History. To accomplish this, a teacher can increase literacy by reading and gathering information from individuals in the local community, as it is possible that these events have not been documented in textbooks. Through this strategy, students will experience the significance of the subject matter and simultaneously develop pride in their region. \u0000Keywords: defense of independence, military aggression, local history","PeriodicalId":264694,"journal":{"name":"Historia Pedagogia","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121846254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Tegal memiliki cukup banyak peristiwa masa lampau yang bersemayam di dalamnya. Namun sayangnya, kini banyak generasi muda yang belum mengetahui mengenai sejarah lokal yang berada di daerahnya, sehingga nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam sejarah masih belum tersampaikan secara maksimal. Dalam pembelajaran sejarah, khusunya mengenai Ki Gede Sebayu, erat kaitannya dengan pendidikan karakter, sehingga dengan mempelajari sejarah Ki Gede Sebayu harapannya dapat menyampaikan nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Namun, anggapan bahwa belajar sejarah itu membosankan masih sering ditemui di sebagian generasi muda, sehingga hal ini bisa yang kerap menjadi penghambat generasi muda untuk mempelajari sejarah Ki Gede Sebayu. Maka dari itu, Penulis ingin membuat sebuah inovasi pembelajaran sejarah yang lebih menarik. Berdasarkan konteks permasalahan yang dikaji peneliti, penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan serta bersifat eksploratif dan evaluatif. Penelitian eksploratif dilakukan dengan tujuan mengetahui informasi yang lebih jauh dan lebih dalam mengenai sejarah Ki Gede Sebayu yang akan diimplementasikan dalam platform TikTok. Hasil dari inovasi media pembelajaran tersebut dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari sejarah lokal Ki Gede Sebayu.
Kata kunci: sejarah lokal, pendidikan karakter, platform TikTok
Tegal Regency has a rich history with numerous past events embedded within it. Unfortunately, many young people are currently unaware of the local history in their area. As a result, the valuable lessons and wisdom encompassed in this history are not being optimally conveyed. Learning about history, particularly regarding Ki Gede Sebayu, is closely intertwined with character education. By studying the history of Ki Gede Sebayu, it is hoped that the character values embedded therein can be effectively communicated. However, the notion that studying history is boring remains prevalent among some of the younger generation, thereby hindering their exploration of Ki Gede Sebayu's history. Consequently, the authors aim to introduce a more captivating approach to history education. In accordance with the research problems, this study employs qualitative methods based on a literature review, encompassing exploratory and evaluative aspects. The exploratory research phase was conducted to gather comprehensive and in-depth information about the history of Ki Gede Sebayu, which will be implemented on the TikTok platform. The outcome of this innovative learning media is expected to motivate students to engage with the local history of Ki Gede Sebayu.
Keywords: local history, character education, TikTok platform
{"title":"Inovasi Media Pembelajaran Sejarah Lokal Ki Gede Sebayu Melalui Platform TikTok","authors":"Imada Cahya Septiyaningsih, Hibatullah Habil Waskito","doi":"10.15294/hisped.v12i1.68755","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/hisped.v12i1.68755","url":null,"abstract":"Kabupaten Tegal memiliki cukup banyak peristiwa masa lampau yang bersemayam di dalamnya. Namun sayangnya, kini banyak generasi muda yang belum mengetahui mengenai sejarah lokal yang berada di daerahnya, sehingga nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam sejarah masih belum tersampaikan secara maksimal. Dalam pembelajaran sejarah, khusunya mengenai Ki Gede Sebayu, erat kaitannya dengan pendidikan karakter, sehingga dengan mempelajari sejarah Ki Gede Sebayu harapannya dapat menyampaikan nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Namun, anggapan bahwa belajar sejarah itu membosankan masih sering ditemui di sebagian generasi muda, sehingga hal ini bisa yang kerap menjadi penghambat generasi muda untuk mempelajari sejarah Ki Gede Sebayu. Maka dari itu, Penulis ingin membuat sebuah inovasi pembelajaran sejarah yang lebih menarik. Berdasarkan konteks permasalahan yang dikaji peneliti, penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan serta bersifat eksploratif dan evaluatif. Penelitian eksploratif dilakukan dengan tujuan mengetahui informasi yang lebih jauh dan lebih dalam mengenai sejarah Ki Gede Sebayu yang akan diimplementasikan dalam platform TikTok. Hasil dari inovasi media pembelajaran tersebut dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari sejarah lokal Ki Gede Sebayu.
 Kata kunci: sejarah lokal, pendidikan karakter, platform TikTok
 Tegal Regency has a rich history with numerous past events embedded within it. Unfortunately, many young people are currently unaware of the local history in their area. As a result, the valuable lessons and wisdom encompassed in this history are not being optimally conveyed. Learning about history, particularly regarding Ki Gede Sebayu, is closely intertwined with character education. By studying the history of Ki Gede Sebayu, it is hoped that the character values embedded therein can be effectively communicated. However, the notion that studying history is boring remains prevalent among some of the younger generation, thereby hindering their exploration of Ki Gede Sebayu's history. Consequently, the authors aim to introduce a more captivating approach to history education. In accordance with the research problems, this study employs qualitative methods based on a literature review, encompassing exploratory and evaluative aspects. The exploratory research phase was conducted to gather comprehensive and in-depth information about the history of Ki Gede Sebayu, which will be implemented on the TikTok platform. The outcome of this innovative learning media is expected to motivate students to engage with the local history of Ki Gede Sebayu.
 Keywords: local history, character education, TikTok platform","PeriodicalId":264694,"journal":{"name":"Historia Pedagogia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135269034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}