Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, penolakan tindakan medis yang dilakukan oleh pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan karena faktor pengentahuan dan dari segi tingkat pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent dan pengaruh tingkat pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodo penelitian kualitatif. Metodo pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara dan observasi. Peneliti mewawancarai 3 orang informan kunci untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pelaksanaan pemberian informed consent telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Petugas yang bertanggungjawab dalam mengedukasi dan mengarahkan pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan yaitu bagian koordintor rawat jalan dan DPJP (dokter penanggungjawab pasien), dijelasakan secara lisan kepada pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan dan juga dijelasakan seca rinci dan terbuka. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent di jelaskan dan diberi edukasi oleh petugas, di lakukan kepada pasien dan keluarga pasien dijelaskan langsung secara lisan oleh petugas yang bertanggungjawab.
{"title":"Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Penolakan Tindakan Medis Oleh Pasien Di Unit Rawat Jalan Di RSUD M Natsir Solok","authors":"Nabilah Rahmadhini, Rezi Prima, Rantih Fadylya Adri, Silvia Adi Putri, Elsi Susanti","doi":"10.55866/jak.v3i2.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.131","url":null,"abstract":"Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, penolakan tindakan medis yang dilakukan oleh pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan karena faktor pengentahuan dan dari segi tingkat pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent dan pengaruh tingkat pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodo penelitian kualitatif. Metodo pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara dan observasi. Peneliti mewawancarai 3 orang informan kunci untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pelaksanaan pemberian informed consent telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Petugas yang bertanggungjawab dalam mengedukasi dan mengarahkan pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan yaitu bagian koordintor rawat jalan dan DPJP (dokter penanggungjawab pasien), dijelasakan secara lisan kepada pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan dan juga dijelasakan seca rinci dan terbuka. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent di jelaskan dan diberi edukasi oleh petugas, di lakukan kepada pasien dan keluarga pasien dijelaskan langsung secara lisan oleh petugas yang bertanggungjawab.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117330022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kualitas Pelayanan Keperawatan yang kurang baik dapat dikeluhkan oleh pasien sebagai penerima tindakan keperawatan. Hal ini dapat menjadi gambaran tingkat keberhasilan pelayanan sebuah rumah sakit, yang secara tidak langsung menggambarkan kemampuan perawat dalam menerapkan standar keperawatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Sampel yang digunakan menggunakan random sampling dengan jumlah besar sampel 24 responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan penilaian kinerja berdasarkan aspek prilaku dengan kategori amat baik sebesar 88%, aspek kemampuan professional berkategori amat baik sebesar 79% dan aspek proses keperawatan berkategorikan amat baik sebesar 79%.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ditemukan bahwa secara keseluruhan perawat memiliki kualitas pelayanan yang amat baik. Sarannya dari hasil penelitian ini rumah sakit dapat memberikan kebijakan mengenai penambahan pelatihan terkait aspek-aspek dari kualitas pelayanan keperawatan tersebut agar perawat dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memberikan mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas.
{"title":"Gambaran Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Madina Bukittinggi","authors":"Meisy Rahmadhani, Yasherly Bachri, Rantih Fadylya Adri, Erpidawati, Elsi Susanti","doi":"10.55866/jak.v3i2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.130","url":null,"abstract":"Kualitas Pelayanan Keperawatan yang kurang baik dapat dikeluhkan oleh pasien sebagai penerima tindakan keperawatan. Hal ini dapat menjadi gambaran tingkat keberhasilan pelayanan sebuah rumah sakit, yang secara tidak langsung menggambarkan kemampuan perawat dalam menerapkan standar keperawatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Sampel yang digunakan menggunakan random sampling dengan jumlah besar sampel 24 responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan penilaian kinerja berdasarkan aspek prilaku dengan kategori amat baik sebesar 88%, aspek kemampuan professional berkategori amat baik sebesar 79% dan aspek proses keperawatan berkategorikan amat baik sebesar 79%.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ditemukan bahwa secara keseluruhan perawat memiliki kualitas pelayanan yang amat baik. Sarannya dari hasil penelitian ini rumah sakit dapat memberikan kebijakan mengenai penambahan pelatihan terkait aspek-aspek dari kualitas pelayanan keperawatan tersebut agar perawat dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memberikan mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125598588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran via online dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa, misalnya stress.Peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang responden di STKes YPAK Padang menunjukan bahwa 5 mahasisiwa mengalami stress kategori berat dengan penyebab adalah kuranya pengetahuan tentang pembelajaran daring yang menyebabkan penurunan konsentrasi belajar dan sulit tidur karena disebabkan tugas daring.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pembelajaran sistem daring selama pandemi Covid-19 terhadap tingkat stress mahasiswa di STIKes YPAK Padang tahun 2021.Desain penelitiandeskriptif analitik.Penelitian ini dilakukan di STIKes YPAK Padang.Waktu penelitian pada bulan Februari sampai November 2021.Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan total sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 46 orang responden di STIKes YPAK Padang.Hasil penelitianlebih dari separoh yaitu 25 (54,3%) orang merasa pembelajaran daring tidak efektif, lebih dari separoh yaitu 25 (54,3%) orang responden mengalami tingkat stress ringan, dan terdapat hubungan antara pembelajaran sistem daring masa pandemi covid-19 dengan tingkat stress mahasiswa tingkat pertama di STIKes YPAK Padang tahun 2021 (p=0,021).Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pembelajaran sistem daring masa pandemi covid-19 dengan tingkat stress mahasiswa tingkat pertama di STIKes YPAK Padang tahun 2021. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebuah informasi dan masukan kepada Pemimpin STIKes YPAK Padang agar bisa memperbaiki dan meningkatkan semangat dalam menghadapi pembelajaran Daring.
{"title":"Hubungan Pembelajaran Sistem Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Dengan Tingkat Stress Mahasiswa STIKes YPAK Padang","authors":"I. Budiarti, Eliwarti","doi":"10.55866/jak.v3i2.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.120","url":null,"abstract":"Pembelajaran via online dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa, misalnya stress.Peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang responden di STKes YPAK Padang menunjukan bahwa 5 mahasisiwa mengalami stress kategori berat dengan penyebab adalah kuranya pengetahuan tentang pembelajaran daring yang menyebabkan penurunan konsentrasi belajar dan sulit tidur karena disebabkan tugas daring.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pembelajaran sistem daring selama pandemi Covid-19 terhadap tingkat stress mahasiswa di STIKes YPAK Padang tahun 2021.Desain penelitiandeskriptif analitik.Penelitian ini dilakukan di STIKes YPAK Padang.Waktu penelitian pada bulan Februari sampai November 2021.Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan total sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 46 orang responden di STIKes YPAK Padang.Hasil penelitianlebih dari separoh yaitu 25 (54,3%) orang merasa pembelajaran daring tidak efektif, lebih dari separoh yaitu 25 (54,3%) orang responden mengalami tingkat stress ringan, dan terdapat hubungan antara pembelajaran sistem daring masa pandemi covid-19 dengan tingkat stress mahasiswa tingkat pertama di STIKes YPAK Padang tahun 2021 (p=0,021).Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pembelajaran sistem daring masa pandemi covid-19 dengan tingkat stress mahasiswa tingkat pertama di STIKes YPAK Padang tahun 2021. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebuah informasi dan masukan kepada Pemimpin STIKes YPAK Padang agar bisa memperbaiki dan meningkatkan semangat dalam menghadapi pembelajaran Daring.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116007647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan dimana fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di lingkungan kerja Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adnaan WD Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas sudah sesuai standar dimulai daridistribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit. Namun ditemukan ketidaksesuain pada kepatuhan petugas dalam pengunaan APD. Kesimpulan penelitian ini pada distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakitdi RSUD dr.Adnaan WD Payakumbuh sudah sesuai dengan teori
{"title":"Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh","authors":"Serenada Aryn Mutia, Silvia Adi Putri, Irma Fidora, Elsi Susanti, Sylvi Nezi Azwita","doi":"10.55866/jak.v3i2.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.125","url":null,"abstract":"Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan dimana fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di lingkungan kerja Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adnaan WD Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas sudah sesuai standar dimulai daridistribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit. Namun ditemukan ketidaksesuain pada kepatuhan petugas dalam pengunaan APD. Kesimpulan penelitian ini pada distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakitdi RSUD dr.Adnaan WD Payakumbuh sudah sesuai dengan teori","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116197923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
W. Putri, Elsi Susanti, Erpidawati, Silvia Adi Putri, Hendry Wibowo
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, di RSUD M. Natsir Solok proses tersebut sudah dilakukan, namun perekrutan calon karyawan belum dilakukan secara terbuka. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok Tahun 2021. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapat adalah proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok sudah dilaksanakan, seperti seleksi syarat administrasi, seleksi pengetahuan umum, seleksi psikologi dan seleksi wawancara. Namun belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok sudah dilaksanakan sesuai prosedur dari rumh sakit, namun sebaiknya proses rekrutmen dilakukan secara terbuka supaya masyarakat tau adanya perekrutan calon karyawan di rumah sakit.
{"title":"Gambaran Proses Seleksi Tenaga Kerja Non Medis di Rumah Sakit Umum Daerah M Natsir Solok","authors":"W. Putri, Elsi Susanti, Erpidawati, Silvia Adi Putri, Hendry Wibowo","doi":"10.55866/jak.v3i2.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.124","url":null,"abstract":"Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, di RSUD M. Natsir Solok proses tersebut sudah dilakukan, namun perekrutan calon karyawan belum dilakukan secara terbuka. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok Tahun 2021. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapat adalah proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok sudah dilaksanakan, seperti seleksi syarat administrasi, seleksi pengetahuan umum, seleksi psikologi dan seleksi wawancara. Namun belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok sudah dilaksanakan sesuai prosedur dari rumh sakit, namun sebaiknya proses rekrutmen dilakukan secara terbuka supaya masyarakat tau adanya perekrutan calon karyawan di rumah sakit.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"239 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114155103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya minat donor darah di Dusun Siren Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur dengan harapan PMI Lombok Timur bisa mengevaluasial tersebut sehingga masyarakat memiliki motivasi dan minat untuk mendonorkan darahnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data secara primer. Data diperoleh dari data pengisian kuisioner oleh masyarakat di Dusun Siren Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 83 responden. Data primer yang sudah terkumpul pada penelitian ini diolah dengan program SPSS statistik versi 25 kemudian ditampilkan dalam bentuk statistik deskriptif berupa tabel diagram dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab rendahnya minat donor darah sebagian besar karena banyaknya masyarakat yang tidak mengerti syarat donor darah yaitu sebanyak 75.9% dari 83 responden, takut pusing saat donor darah sebanyak 73.5%, tidak mengerti manfaat donor darah 57.8%, tidak ada yang menawarkan untuk donor darah 55.4%, takut jarum suntik 53%, takut kesakitan saat donor darah 51.8%, takut tertular penyakit 50.6%, jarak PMI jauh dari rumah 49.4%, sibuk bekerja seharian 47%, menunggu keluarga membutuhkan darah 45.8%, takut darah habis saat donor 43.4%, phobia darah 33.7%, tidak suka dengan pelayanan petugas 24.1%, dan yang terakhir memiliki masalah kesehatan sebanyak 22.9%. UDD PMI Kabupaten Lombok Timur hendaknya sering melakukan sosialisasi donor darah supaya menambah pengetahuan masyarakat tentang donor darah.
{"title":"Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Minat Donor Darah Di Dusun Siren Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur","authors":"Widia Rahmatullah, Shofiana Amini Rizki, Shinta","doi":"10.55866/jak.v3i2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.129","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya minat donor darah di Dusun Siren Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur dengan harapan PMI Lombok Timur bisa mengevaluasial tersebut sehingga masyarakat memiliki motivasi dan minat untuk mendonorkan darahnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data secara primer. Data diperoleh dari data pengisian kuisioner oleh masyarakat di Dusun Siren Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 83 responden. Data primer yang sudah terkumpul pada penelitian ini diolah dengan program SPSS statistik versi 25 kemudian ditampilkan dalam bentuk statistik deskriptif berupa tabel diagram dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab rendahnya minat donor darah sebagian besar karena banyaknya masyarakat yang tidak mengerti syarat donor darah yaitu sebanyak 75.9% dari 83 responden, takut pusing saat donor darah sebanyak 73.5%, tidak mengerti manfaat donor darah 57.8%, tidak ada yang menawarkan untuk donor darah 55.4%, takut jarum suntik 53%, takut kesakitan saat donor darah 51.8%, takut tertular penyakit 50.6%, jarak PMI jauh dari rumah 49.4%, sibuk bekerja seharian 47%, menunggu keluarga membutuhkan darah 45.8%, takut darah habis saat donor 43.4%, phobia darah 33.7%, tidak suka dengan pelayanan petugas 24.1%, dan yang terakhir memiliki masalah kesehatan sebanyak 22.9%. UDD PMI Kabupaten Lombok Timur hendaknya sering melakukan sosialisasi donor darah supaya menambah pengetahuan masyarakat tentang donor darah.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121084316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemilihan alat kontrasepsi harus diputuskan dengan baik, dengan melihat kebutuhan, keuntungan dan efek samping dari pemakaian. Pemilihan alat kontrasepsi berhubungan dengan dukungan suami atau persetujuan pasangan. Dukungan yang diberikan oleh suami memantapkan pemakaian alat kontrasepsi pada istri. Banyak perempuan yang mengalami kesulitan di dalam menentukkan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya lingkungan dan orang tua.Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara dukungan suami dengan pemakaian IUD (Intra Uterine Device) di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang. Penelitian ini menggunakan metode Survey analitik dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Wanita Usia Subur yang terdekat di kelaurahan Andalas dan Kelurahan Simpang Haru sebanyak 65 orang dan didapatkan sampel 31 orang dengan teknik Purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh p-value 0,003 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna anatar dukungan suami dengan penggunaan IUD. Saran yang diberikan kepada ibu dan suami agar selalu berkomunikai mengenai alat kontrasepsi yang diinginkan, selain itu tenaga kesehatan memberikaninformasi terkait dengan penggunaan IUD kepada pasangan suami istri.
{"title":"Hubungan Dukungan Suami Dengan Pengambilan Keputusan Pemakaian IUD (Intra Uterine Device) Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang","authors":"Rizawati","doi":"10.55866/jak.v3i2.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.119","url":null,"abstract":"Pemilihan alat kontrasepsi harus diputuskan dengan baik, dengan melihat kebutuhan, keuntungan dan efek samping dari pemakaian. Pemilihan alat kontrasepsi berhubungan dengan dukungan suami atau persetujuan pasangan. Dukungan yang diberikan oleh suami memantapkan pemakaian alat kontrasepsi pada istri. Banyak perempuan yang mengalami kesulitan di dalam menentukkan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya lingkungan dan orang tua.Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara dukungan suami dengan pemakaian IUD (Intra Uterine Device) di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang. Penelitian ini menggunakan metode Survey analitik dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Wanita Usia Subur yang terdekat di kelaurahan Andalas dan Kelurahan Simpang Haru sebanyak 65 orang dan didapatkan sampel 31 orang dengan teknik Purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh p-value 0,003 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna anatar dukungan suami dengan penggunaan IUD. Saran yang diberikan kepada ibu dan suami agar selalu berkomunikai mengenai alat kontrasepsi yang diinginkan, selain itu tenaga kesehatan memberikaninformasi terkait dengan penggunaan IUD kepada pasangan suami istri.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115955764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Praktik adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. AKB sebanyak 22,23 per 1.000 jumlah kelahiran hidup, target Millinium Development Goals (MDGs) yaitu sebesar 23 per kelahiran hidup AKB merupakan jumlah kematian bayi dalam rentang usia 0 – 11 bulan pertama kehidupan (Kemenkes, 2017). Berdasarkan survey awal dilakukan dari 10 responden, 7 orang mahasiswa yang bisa melakuklan pendokumentasian dan 3 orang mahasiswa yang bisa melakukan pendokumentasian, dimana kurangnya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa terhadap pendokumentasian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Keterampilan Asuhan Kebidanan Mempengaruhi Pendokumentasian pada Kegawatdaruratan Neonatal. Metode penelitian pre-experimental design dengan desain one-shot case study. Populasi dalam penelitian ini 30 orang dan sampel diambil dengan teknik Total sampling yaitu sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 – 30 Agustus 2021. Data dikumpulkan dan dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square menunjukan Keterampilan Asuhan Kebidanan Mempengaruhi Pendokumentasian pada Kegawatdaruratan Neonatal. Diharapkan penelitian lebih ditingkatkan pada keterampilan praktik pendokumentasian Asuhan Kebidanan.
练习是一种在行动中不会自动实现的态度。AKB的活产率为22.23 / 1000,而Millinium Development Goals (MDGs)的目标为AKB每出生23次,是生命的前10 - 11个月婴儿死亡率的总和(Kemenkes, 2017)。基于10的受访者中,7人进行初步调查的学生可以melakuklan英文译本和三个学生能做英文译本,在缺乏知识和技能的学生对英文译本。研究的目的是确定产科技能对新生儿紧急情况的记录影响。实验设计与单一点火案例研究设计。这项研究的人口为30人,样本采用了30人的总抽样技术。这项研究于2021年8月10日至30日进行。因式地收集数据和分析和统计测试使用二元Chi广场展示孤儿院助产技能影响新生儿Kegawatdaruratan的英文译本。希望对助产教育的实践技能进行更深入的研究。
{"title":"Keterampilan Asuhan Kebidanan Mempengaruhi Pendokumentasian Pada Kegawatdaruratan Neonatal","authors":"Eka Seba Marta","doi":"10.55866/jak.v3i2.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.122","url":null,"abstract":"Praktik adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. AKB sebanyak 22,23 per 1.000 jumlah kelahiran hidup, target Millinium Development Goals (MDGs) yaitu sebesar 23 per kelahiran hidup AKB merupakan jumlah kematian bayi dalam rentang usia 0 – 11 bulan pertama kehidupan (Kemenkes, 2017). Berdasarkan survey awal dilakukan dari 10 responden, 7 orang mahasiswa yang bisa melakuklan pendokumentasian dan 3 orang mahasiswa yang bisa melakukan pendokumentasian, dimana kurangnya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa terhadap pendokumentasian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Keterampilan Asuhan Kebidanan Mempengaruhi Pendokumentasian pada Kegawatdaruratan Neonatal. Metode penelitian pre-experimental design dengan desain one-shot case study. Populasi dalam penelitian ini 30 orang dan sampel diambil dengan teknik Total sampling yaitu sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 – 30 Agustus 2021. Data dikumpulkan dan dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square menunjukan Keterampilan Asuhan Kebidanan Mempengaruhi Pendokumentasian pada Kegawatdaruratan Neonatal. Diharapkan penelitian lebih ditingkatkan pada keterampilan praktik pendokumentasian Asuhan Kebidanan.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125784724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Adanya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis di RSUD M. Natsir Solok .Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang tidak tepat waktu, peminjaman berkas rekam medis dan pemusnahan berkas rekam medis yang dilakukan dalam waktu 5 tahun sekali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitaif. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi dan dokumentasi dengan 3 responden untuk mendapatkan hasil penelitian.Teknik analisa yang peneliti gunakan yaitu analisa kualitatif yang membandingkan kenyataan yang terjadi di lapangan dengan teori yang ada.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan rekam medis rawat inap RSUD M. Natsir Solok pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu, peminjaman berkas rekam medis yang belum menggunakan tracer atau kartu peminjam berkas rekam medis serta peminjaman berkas rekam medis pasien rawat inap yang tidak dikembalikan sesuai dengan jatuh tempo waktu pengembalian berkas rekam medis dan pemusnahan berkas rekam medis yang sudah dilaksanakan dalam waktu 5 tahun sekali.Kesimpulan dari penelitian ini adanya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis karena tenaga kesehatan yang masih belum mengisi secara lengkap data rekam medis pasien serta peminjaman berkas rekam medis yang belum menggunakan tracer atau kartu peminjam berkas rekam medis, pemusnahan berkas rekam medis yang hanya beranggotakan dari unit rekam medis saja
{"title":"Gambaran Pelaksanan Pelayanan Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah M. Natsir Solok","authors":"Dinda Putri Amne Putri Amne, Elsi Susanti, Irma Fidora","doi":"10.55866/jak.v3i2.123","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.123","url":null,"abstract":"Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Adanya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis di RSUD M. Natsir Solok .Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang tidak tepat waktu, peminjaman berkas rekam medis dan pemusnahan berkas rekam medis yang dilakukan dalam waktu 5 tahun sekali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitaif. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi dan dokumentasi dengan 3 responden untuk mendapatkan hasil penelitian.Teknik analisa yang peneliti gunakan yaitu analisa kualitatif yang membandingkan kenyataan yang terjadi di lapangan dengan teori yang ada.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan rekam medis rawat inap RSUD M. Natsir Solok pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu, peminjaman berkas rekam medis yang belum menggunakan tracer atau kartu peminjam berkas rekam medis serta peminjaman berkas rekam medis pasien rawat inap yang tidak dikembalikan sesuai dengan jatuh tempo waktu pengembalian berkas rekam medis dan pemusnahan berkas rekam medis yang sudah dilaksanakan dalam waktu 5 tahun sekali.Kesimpulan dari penelitian ini adanya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis karena tenaga kesehatan yang masih belum mengisi secara lengkap data rekam medis pasien serta peminjaman berkas rekam medis yang belum menggunakan tracer atau kartu peminjam berkas rekam medis, pemusnahan berkas rekam medis yang hanya beranggotakan dari unit rekam medis saja","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130799410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondisi pandemi menimbulkan banyak dampak seperti: masalah fisik, psikologis, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial dan gangguan mental. Penularan SARS-CoV-2 terjadi dari manusia ke manusia melalui transmisi aerosol di lingkungan yang relatif tertutup karena membuat virus berkonsentrasi untuk bertahan pada waktu yang lama. Sehubungan dengan karakteristik penularan covid 19 yang mudah sehingga penyebarannya akan terus berlanjut dan jumlah kasus yang terus meningkat dapat mempengaruhi tingkat perekonomian serta kehidupan sosial sehingga penelitian masih perlu terus berlangsung. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik pasien yang dirawat di rumah sakit Ibnu Sina Pekanbaru. Rancangan penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan data pada rekam medis pasien yang didiagnosis sebagai penderita covid 19. Populasi penelitian adalah semua penderita yang didiagnosis covid 19 yang dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru sebanyak 65 pasien dari periode 01 April 2021-30 Juni 2021. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel yaitu 56 Sampel. Hasil penelitian didapatkan data bahwa mayoritas responden berumur 56-75 Tahun (lansia akhir) 41 responden (73,2%), responden berpendidikan SMP-SMA 19 responden (33,9%), responden bekerja swasta sebanyak 26 responden (46,4%), dan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 35 responden (62,5%). Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi dalam menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya mengenai karakteristik pasien covid 19 di masa awal pandemi.
{"title":"Gambaran Karakteristik Pasien Covid 19 di Rumah Sakit Ibnu sina Pekan Baru","authors":"Mersi Eka Putri, Destria Efliani, Salmi Witri","doi":"10.55866/jak.v3i2.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.55866/jak.v3i2.128","url":null,"abstract":"Kondisi pandemi menimbulkan banyak dampak seperti: masalah fisik, psikologis, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial dan gangguan mental. Penularan SARS-CoV-2 terjadi dari manusia ke manusia melalui transmisi aerosol di lingkungan yang relatif tertutup karena membuat virus berkonsentrasi untuk bertahan pada waktu yang lama. Sehubungan dengan karakteristik penularan covid 19 yang mudah sehingga penyebarannya akan terus berlanjut dan jumlah kasus yang terus meningkat dapat mempengaruhi tingkat perekonomian serta kehidupan sosial sehingga penelitian masih perlu terus berlangsung. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik pasien yang dirawat di rumah sakit Ibnu Sina Pekanbaru. Rancangan penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan data pada rekam medis pasien yang didiagnosis sebagai penderita covid 19. Populasi penelitian adalah semua penderita yang didiagnosis covid 19 yang dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru sebanyak 65 pasien dari periode 01 April 2021-30 Juni 2021. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel yaitu 56 Sampel. Hasil penelitian didapatkan data bahwa mayoritas responden berumur 56-75 Tahun (lansia akhir) 41 responden (73,2%), responden berpendidikan SMP-SMA 19 responden (33,9%), responden bekerja swasta sebanyak 26 responden (46,4%), dan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 35 responden (62,5%). Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi dalam menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya mengenai karakteristik pasien covid 19 di masa awal pandemi.","PeriodicalId":270395,"journal":{"name":"Jurnal Amanah Kesehatan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134488822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}