Pub Date : 2023-08-10DOI: 10.37250/khazanah.v7i2.198
Santi Perawati, Deny Sutrisno
Latar Belakang : Suku Anak Dalam merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh adat istiadat dan budayanya, termasuk pengetahuan lokalnya mengenai pengobatan menggunakan tumbuhan obat. Salah satu komunitas masyarakat Suku Anak Dalam tinggal di Desa Pemayongan, kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Penelitian Etnofarmasi ini dilakukan untuk mengetahui berbagai penyakit yang dialami SAD dan mengetahui berbagai sumber alam yang dimanfaatkan sebagai pengobatan Metode : Penelitian ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal dan teknik pengambilan sampel yaitu snowball sampling melalui wawancara open-ended-interview terhadap informan. Hasil : Hasil penelitian menyatakan bahwa penyakin yang sering dialami oleh Suku Anak Dalam diantaranya demam, batuk, gatal-gatal, sesak napas dan sakit perut. Pengobatan penyakit tersebut dengan memanfaatkan sumber alam berupa tumbuhan maupun hewan. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah akar, daun, kulit batang, dan getah buah, sedangkan untuk hewan bagian yang digunakan adalah lemak, sisik, dan daging. Cara pengolahan yaitu dikikis, ditumbuk, direbus, digoreng, sedangkan penggunaan bahan tersebut dengan cara dimakan, diminum, dan dioleskan pada bagian yang sakit Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 5 penyakit yang sering terjadi dan ada 9 macam tumbuhan dan 5 hewan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kata kunci: Etnofarmasi, Penyakit, Jambi, Suku Anak Dalam, Sumber Alam
{"title":"STUDI ETNOFARFARMASI PADA SUKU ANAK DALAM (SAD) DI DESA PEMAYONGAN KECAMATAN SUMAY KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI","authors":"Santi Perawati, Deny Sutrisno","doi":"10.37250/khazanah.v7i2.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i2.198","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Suku Anak Dalam merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh adat istiadat dan budayanya, termasuk pengetahuan lokalnya mengenai pengobatan menggunakan tumbuhan obat. Salah satu komunitas masyarakat Suku Anak Dalam tinggal di Desa Pemayongan, kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Penelitian Etnofarmasi ini dilakukan untuk mengetahui berbagai penyakit yang dialami SAD dan mengetahui berbagai sumber alam yang dimanfaatkan sebagai pengobatan \u0000Metode : Penelitian ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal dan teknik pengambilan sampel yaitu snowball sampling melalui wawancara open-ended-interview terhadap informan. \u0000Hasil : Hasil penelitian menyatakan bahwa penyakin yang sering dialami oleh Suku Anak Dalam diantaranya demam, batuk, gatal-gatal, sesak napas dan sakit perut. Pengobatan penyakit tersebut dengan memanfaatkan sumber alam berupa tumbuhan maupun hewan. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah akar, daun, kulit batang, dan getah buah, sedangkan untuk hewan bagian yang digunakan adalah lemak, sisik, dan daging. Cara pengolahan yaitu dikikis, ditumbuk, direbus, digoreng, sedangkan penggunaan bahan tersebut dengan cara dimakan, diminum, dan dioleskan pada bagian yang sakit \u0000 Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 5 penyakit yang sering terjadi dan ada 9 macam tumbuhan dan 5 hewan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. \u0000 \u0000Kata kunci: Etnofarmasi, Penyakit, Jambi, Suku Anak Dalam, Sumber Alam","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"154 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132999073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-08DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.195
Suharwinda Suharwinda, Aisa Dinda Mitra, S. Aliyah
A good prescription should have enough information to allow the pharmacist concerned to know what drug to give the patient. But there are still errors found. This can be detrimental to the patient due to possible errors in prescribing or medication (medication error). Completeness of prescription includes Administration, Pharmaceutical, and Clinical. The purpose of this study is to find out the completeness of Administration, Pharmaceuticals and Clinical Prescriptions at Puskesmas X City of SungaiFull in 2022 in accordance with Permenkes No.74 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards at Puskesmas and technical instructions for pharmaceutical service standards at Puskesmas of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2019 This type of research is a retrospective descriptive design. The results showed that the complete administration category included aspects of patient name (96%), age aspects (44%), gender aspects (0%), weight aspects (21.79%), height aspects (0.5%) doctor's name (44.87%), doctor's initials (1.02%), date of prescription (98.7%), unit of prescription (4.87%). The Pharmaceutical category includes aspects of dosage form and strength (23.84%), aspects of dosage and amount of drug (83.07%), aspects of directions for use (96.41%), aspects of stability and availability (0.25%), aspects of non-mixture medicine (100%). The clinical category includes aspects of proper dosage (96.41%), aspects of drug duplication (100%), aspects of side effects and drug interactions (100%), aspects of contraindications and addictive effects 0. Conclusion: Based on the research that has been done it can be concluded that there are still incomplete Pharmaceutical and clinical administration in the 2022 Prescription in accordance with Minister of Health Regulation No. 74 of 2016 concerning Pharmaceutical Service standards at Community Health Centers and technical guidelines for pharmaceutical service standards at Health Ministry Health Centers of the Republic of Indonesia in 2019. Keywords: Completion of Prescription, Medication Error, Community Health Center.
{"title":"ANALISIS KELENGKAPAN ADMINISTRASI, FARMASETIK DAN KLINIS PADA RESEP DI PUSKESMAS X KOTA SUNGAI PENUH, JAMBI","authors":"Suharwinda Suharwinda, Aisa Dinda Mitra, S. Aliyah","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.195","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.195","url":null,"abstract":"A good prescription should have enough information to allow the pharmacist concerned to know what drug to give the patient. But there are still errors found. This can be detrimental to the patient due to possible errors in prescribing or medication (medication error). Completeness of prescription includes Administration, Pharmaceutical, and Clinical. The purpose of this study is to find out the completeness of Administration, Pharmaceuticals and Clinical Prescriptions at Puskesmas X City of SungaiFull in 2022 in accordance with Permenkes No.74 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards at Puskesmas and technical instructions for pharmaceutical service standards at Puskesmas of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2019 This type of research is a retrospective descriptive design. The results showed that the complete administration category included aspects of patient name (96%), age aspects (44%), gender aspects (0%), weight aspects (21.79%), height aspects (0.5%) doctor's name (44.87%), doctor's initials (1.02%), date of prescription (98.7%), unit of prescription (4.87%). The Pharmaceutical category includes aspects of dosage form and strength (23.84%), aspects of dosage and amount of drug (83.07%), aspects of directions for use (96.41%), aspects of stability and availability (0.25%), aspects of non-mixture medicine (100%). The clinical category includes aspects of proper dosage (96.41%), aspects of drug duplication (100%), aspects of side effects and drug interactions (100%), aspects of contraindications and addictive effects 0. Conclusion: Based on the research that has been done it can be concluded that there are still incomplete Pharmaceutical and clinical administration in the 2022 Prescription in accordance with Minister of Health Regulation No. 74 of 2016 concerning Pharmaceutical Service standards at Community Health Centers and technical guidelines for pharmaceutical service standards at Health Ministry Health Centers of the Republic of Indonesia in 2019. \u0000Keywords: Completion of Prescription, Medication Error, Community Health Center. \u0000 ","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"255 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116115787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.190
Rialdi Syaputra
The fact of the pattern of agricultural land conversion in Jambi Province, changes in the area of food crops are more influenced by economic factors (commodity prices, share of food subsectors) and population growth with a tendency to decline every year. The pattern of agricultural land conversion in Jambi Province is also as a result of the use of cultivated land from food crop land to plantation cropland and the massive expansion of oil palm plantations. The objectives of this study are: Evaluating the implementation of agricultural land expansion through the printing of new rice fields in Jambi Province and Analyzing the sustainability status of the agricultural land expansion program through printing new rice fields in Jambi Province. The results of the evaluation of the rice field printing program in Jambi Province, indicates that the rice field printing program can be implemented as planned. The expansion of the land faced several obstacles. These constraints include limited farm capital, inadequate farming roads and irrigation facilities, insufficient availability of agricultural tools and machinery, market access and locations for expanding distant land and relatively less fertile land and relatively low knowledge and skills of farmers. The results of the MDS analysis, whose analysis includes socio-cultural, economic, ecological, infrastructure and institutional dimensions, show that the rice field printing program in Jambi Province is included in the status of being quite sustainable with a sustainability index value of 52.94. Sustainability status of new rice field printing program It only achieves so because the economic, infrastructure and institutional dimensions are relatively low and fall into the category of less, which is less than 50. Meanwhile, ecological and socio-cultural aspects are the highest index values and are included in the sufficient category. The policy implications that can be taken are as follows: Infrastructure development policies in the form of agricultural business road construction, construction / rehabilitation of tertiary irrigation network facilities, drainage of water discharge and irrigation of sluice circulation and meeting the needs of agricultural tools and machinery (Rice threshing machines, rice plow tractors, three-wheeled vehicles), Optimizing rice paddy farming through Paddy plow tractors, three-wheeled vehicles), Optimizing paddy rice farming through a) increasing productivity by improving varieties, improving cultivation technology and conserving land and water resources; b) increasing the rice paddy planting index by building and expanding the reach of irrigation networks and utilizing water resources optimally, and c) increasing the efficiency of farming through optimal utilization of local resources.
{"title":"Program EVALUASI PROGRAM CETAK SAWAH BARU DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI","authors":"Rialdi Syaputra","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.190","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.190","url":null,"abstract":"The fact of the pattern of agricultural land conversion in Jambi Province, changes in the area of food crops are more influenced by economic factors (commodity prices, share of food subsectors) and population growth with a tendency to decline every year. The pattern of agricultural land conversion in Jambi Province is also as a result of the use of cultivated land from food crop land to plantation cropland and the massive expansion of oil palm plantations. The objectives of this study are: Evaluating the implementation of agricultural land expansion through the printing of new rice fields in Jambi Province and Analyzing the sustainability status of the agricultural land expansion program through printing new rice fields in Jambi Province. The results of the evaluation of the rice field printing program in Jambi Province, indicates that the rice field printing program can be implemented as planned. The expansion of the land faced several obstacles. These constraints include limited farm capital, inadequate farming roads and irrigation facilities, insufficient availability of agricultural tools and machinery, market access and locations for expanding distant land and relatively less fertile land and relatively low knowledge and skills of farmers. The results of the MDS analysis, whose analysis includes socio-cultural, economic, ecological, infrastructure and institutional dimensions, show that the rice field printing program in Jambi Province is included in the status of being quite sustainable with a sustainability index value of 52.94. Sustainability status of new rice field printing program It only achieves so because the economic, infrastructure and institutional dimensions are relatively low and fall into the category of less, which is less than 50. Meanwhile, ecological and socio-cultural aspects are the highest index values and are included in the sufficient category. The policy implications that can be taken are as follows: Infrastructure development policies in the form of agricultural business road construction, construction / rehabilitation of tertiary irrigation network facilities, drainage of water discharge and irrigation of sluice circulation and meeting the needs of agricultural tools and machinery (Rice threshing machines, rice plow tractors, three-wheeled vehicles), Optimizing rice paddy farming through Paddy plow tractors, three-wheeled vehicles), Optimizing paddy rice farming through a) increasing productivity by improving varieties, improving cultivation technology and conserving land and water resources; b) increasing the rice paddy planting index by building and expanding the reach of irrigation networks and utilizing water resources optimally, and c) increasing the efficiency of farming through optimal utilization of local resources.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130878362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.183
Alifatuz Zahro
Penggunaan Google Classroom telah lama digunakan dan eksis di Indonesia. Penggunaan Google Classroom banyak digunakan oleh siswa maupun mahasiswa untuk mengkoordinasikan tugas dan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalilsis kebermanfaatan dan kemudahan dalam penggunaan dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis Miles and Huberman. Adapun teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara dan penyebaran angket. Adapun hasil dari penelitian ini, berdasarkan indikator kegunaan Google Classroom, sekitar 79,4% mahasiswa mengakui kebermanfaatan dari penggunaan Google Classroom, dan sekitar 90% kemudahan penggunaan pada fitur-fitur Google Classroom.
{"title":"ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM PADA MAHASISWA DI KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT","authors":"Alifatuz Zahro","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.183","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.183","url":null,"abstract":"Penggunaan Google Classroom telah lama digunakan dan eksis di Indonesia. Penggunaan Google Classroom banyak digunakan oleh siswa maupun mahasiswa untuk mengkoordinasikan tugas dan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalilsis kebermanfaatan dan kemudahan dalam penggunaan dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis Miles and Huberman. Adapun teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara dan penyebaran angket. Adapun hasil dari penelitian ini, berdasarkan indikator kegunaan Google Classroom, sekitar 79,4% mahasiswa mengakui kebermanfaatan dari penggunaan Google Classroom, dan sekitar 90% kemudahan penggunaan pada fitur-fitur Google Classroom.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114984583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.191
Ida Ketut Mudhita, Alam Sumiati, M. Rubiansyah, Musnaini
Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Besarang Desa Natai Sedawak Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara. Tujuan penelitian untuk mengindetifikasi profil kelompok ternak,karakteristik peternak, karakteristik usaha ternak, dan tata laksana usaha ternak, serta menganalisis tingkat pendapatan dan tipologi usaha ternak sapi potong di Kelompok Tani Besarang Desa Natai Sedawak Kecamatan Sukamara. Responden dalam penelitian ini, adalah seluruh anggota Kelompok Tani Besarang yang berjumlah sepuluh peternak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa profil kelompok Tani Besarang berdiri dari tahun 2016, memiliki 10 anggota. Karakteristik peternak yaitu rata-rata peternak berumur 57 tahun, pendidikan rata-rata SD, pekerjaan utama rata-rata petani., pengalaman beternak rata-rata 12-16 tahun, dan jumlah tanggungan keluarga 3-5 orang sebesar 100%. Permodalan peternak 100% modal individu, dalam status kepemilikan ternak 100% milik sendiri, luas lahan yang digunakan untuk menggembala ternak kurang lebih 50 Ha. Penanganan kesehatan dengan pemberian obat cacing maksimal 6 bulan 1 kali, pemasaran hasil 30% oleh blantik dan 70% jual sendiri, area pemasaran Kecamatan Sukamara 60% dan Kecamatan Pantai Lunci 40%. Pendapatan di Kelompok Tani Besarang peternak sebesar Rp. 63.360.000 dalam 1 tahun dengan hitungan rata-rata dari jumlah semua anggota ternak. Penerimaan sebesar Rp. 85.000.000 dan total biaya produksi Rp. 21.640.000-,. Nilai R/C Ratio sebesar 3,92 menunjukan usaha ternak yang menguntungkan dan kontribusi sebesar 13,86 % dari total pendapatan usaha merupakan usaha sampingan karena kontribusi termasuk < 30%.
这项研究是在村内村Natai Sedawak地区Sukamara区进行的。研究目的是确定牛的群体资料、牧场主的特征、畜牧业的特征和畜牧业的运作方式,并分析纳塔伊·塞达瓦克·苏马拉村(Natai Sedawak la Sukamara)农民的收入和分类学水平。在这项研究中,受访者中有10名农民。据了解,一项研究表明,自2016年以来,农民蜂巢小组的资料有10名成员。农民的特点是平均57岁的农民,小学教育的平均水平,农民的主要工作。平均饲养12-16年,3-5个人的家庭责任为100%。私人资本100%饲养者的私人资本,其拥有100%为自己,用于牧放或放牧50公顷(50公顷)的土地。医疗保健,最多6个月零1次,布兰提克30%的市场价,70%的市场区苏马拉山,60%的苏卡玛拉区和伦西海滩区,40%。养牛场农民群体的收入在一年内为63.36万卢比,平均为所有牲畜成员。入股金额为8.5亿卢比,生产成本为21.64万卢比。R/C Ratio(3.92)的价值表明,盈利的畜牧业和总收入中13.86 %的贡献是次要的,因为该企业包括< 30%。
{"title":"ANALISIS USAHA TERNAK SAPI PADA KELOMPOK TANI BESARANG DI DESA NATAI SEDAWAK KECAMATAN SUKAMARA KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH","authors":"Ida Ketut Mudhita, Alam Sumiati, M. Rubiansyah, Musnaini","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.191","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.191","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Besarang Desa Natai Sedawak Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara. Tujuan penelitian untuk mengindetifikasi profil kelompok ternak,karakteristik peternak, karakteristik usaha ternak, dan tata laksana usaha ternak, serta menganalisis tingkat pendapatan dan tipologi usaha ternak sapi potong di Kelompok Tani Besarang Desa Natai Sedawak Kecamatan Sukamara. Responden dalam penelitian ini, adalah seluruh anggota Kelompok Tani Besarang yang berjumlah sepuluh peternak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa profil kelompok Tani Besarang berdiri dari tahun 2016, memiliki 10 anggota. Karakteristik peternak yaitu rata-rata peternak berumur 57 tahun, pendidikan rata-rata SD, pekerjaan utama rata-rata petani., pengalaman beternak rata-rata 12-16 tahun, dan jumlah tanggungan keluarga 3-5 orang sebesar 100%. Permodalan peternak 100% modal individu, dalam status kepemilikan ternak 100% milik sendiri, luas lahan yang digunakan untuk menggembala ternak kurang lebih 50 Ha. Penanganan kesehatan dengan pemberian obat cacing maksimal 6 bulan 1 kali, pemasaran hasil 30% oleh blantik dan 70% jual sendiri, area pemasaran Kecamatan Sukamara 60% dan Kecamatan Pantai Lunci 40%. Pendapatan di Kelompok Tani Besarang peternak sebesar Rp. 63.360.000 dalam 1 tahun dengan hitungan rata-rata dari jumlah semua anggota ternak. Penerimaan sebesar Rp. 85.000.000 dan total biaya produksi Rp. 21.640.000-,. Nilai R/C Ratio sebesar 3,92 menunjukan usaha ternak yang menguntungkan dan kontribusi sebesar 13,86 % dari total pendapatan usaha merupakan usaha sampingan karena kontribusi termasuk < 30%.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124045343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.189
Asrini Asrini
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh langsung efektivitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap implementasi SAP berbasis akrual dan kinerja Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Pendekatan penelitian penjelasan berbsifat kuantitatif, menggunakan data primer yang bersumber dari 80 responden, pengumpulan data secara purposive sampling, hasil analisa menunjukkan bahwa secara langsung efektivitas mempengaruhi kinerja SIPKD tidak tebukti dan ditolak, artinya kinerja SIPKD tetap baik jika efektivitas SDM tidak mendukung, sementara efektivitas SDM secara langsung memberikan kontribusi positif untuk keberhasilan implementasi SAP berbasis akrual, karena SDM yang memiliki intelektual, pengalaman dan terampil dalam akuntasi menjadi tolak ukur yang akurat. Hipotesis ketiga terbukti peran full mediasi menunjukkan bahwa efektivitas SDM tidak menunjukkan kinerja SIPKD apabila tidak dimediasi oleh implementasi SAP berbasis akrual. Rekomendasi bagi pembuat keputusan strategik untuk meningkatkan kinerja SIPKD harus memiliki SDM yang memiliki kemampuan, pendidikan, dan kemahiran dalam mengimplementasikan SAP berbasis akrual. Penelitian mendatang mengeksplorasi anteseden kebijakan, pengendalian internal, komunikasi terhadap penerapan SAP berbasis akrual dan SIPKD.
{"title":"TRANSFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DENGAN MEDIASI IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAMBI","authors":"Asrini Asrini","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.189","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.189","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh langsung efektivitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap implementasi SAP berbasis akrual dan kinerja Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Pendekatan penelitian penjelasan berbsifat kuantitatif, menggunakan data primer yang bersumber dari 80 responden, pengumpulan data secara purposive sampling, hasil analisa menunjukkan bahwa secara langsung efektivitas mempengaruhi kinerja SIPKD tidak tebukti dan ditolak, artinya kinerja SIPKD tetap baik jika efektivitas SDM tidak mendukung, sementara efektivitas SDM secara langsung memberikan kontribusi positif untuk keberhasilan implementasi SAP berbasis akrual, karena SDM yang memiliki intelektual, pengalaman dan terampil dalam akuntasi menjadi tolak ukur yang akurat. Hipotesis ketiga terbukti peran full mediasi menunjukkan bahwa efektivitas SDM tidak menunjukkan kinerja SIPKD apabila tidak dimediasi oleh implementasi SAP berbasis akrual. Rekomendasi bagi pembuat keputusan strategik untuk meningkatkan kinerja SIPKD harus memiliki SDM yang memiliki kemampuan, pendidikan, dan kemahiran dalam mengimplementasikan SAP berbasis akrual. Penelitian mendatang mengeksplorasi anteseden kebijakan, pengendalian internal, komunikasi terhadap penerapan SAP berbasis akrual dan SIPKD.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128223389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-25DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.184
Budi Teguh Harianto
Penerapan kurikulum merdeka menjadi barang baru bagi dunia pendidikan. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan beragam probelamatika IKM dan solusinya. Data diperoleh dari responden perwakilan pengurus MGMP yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, melibputi, bidang studi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam.. Bedasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan yang dilakukan ternyata dapat disimpulkan; (1) problematika yang dihadapi guru di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam implementasi kurikulum merdeka banyak dipanguruhi faktor dari luar dan dari dalam. (2) Sebagian besar guru kesulitan mengakses layanan PMM untuk mendapatkan pemahaman tentang Kurma karena terkendala jaringan telekomunikasi yang memadai serta jaringan listrik yang tidak handal. (3) Seringnya listrik padam dan jaringan telekomunikasi blank spot sangat mengganggu aktivitas guru. Sebagian guru terpaksa mencari waktu yang tepat dan mengunjungi pusat kecamatan untuk mendapatkan layanan jaringan telekomunikasi yang memadai. (4) Kendala dari dalam dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menggunakan perangkat android dan keterbatasan usia yang mendekati pensiun. (5) ditemukan juga guru yang tidakmelakukan diagnostik awal disebabkan karena tidak memiliki pemahaman yang cukup. Dibutukan workshop khusus tentang IKM dan penguatan kelembagaan komunitas guru sebagai tempat untuk mendapatkan beragam informasi tentang IKM. Workshop yang dilakukan dapat berupa bimbingan dan pendampingan khusus bagi guru secara berkala dan terukur agar diperoleh hasil pendampingan yang maksimal. Kata kunci: Problematika, Implementasi Kurikulum Merdeka
{"title":"Problematika Problematika Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka","authors":"Budi Teguh Harianto","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.184","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000Penerapan kurikulum merdeka menjadi barang baru bagi dunia pendidikan. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan beragam probelamatika IKM dan solusinya. Data diperoleh dari responden perwakilan pengurus MGMP yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000melibputi, bidang studi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam.. Bedasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan yang dilakukan ternyata dapat disimpulkan; (1) problematika yang dihadapi guru di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam implementasi kurikulum merdeka banyak dipanguruhi faktor dari luar dan dari dalam. (2) Sebagian besar guru kesulitan mengakses layanan PMM untuk mendapatkan pemahaman tentang Kurma karena terkendala jaringan telekomunikasi yang memadai serta jaringan listrik yang tidak handal. (3) Seringnya listrik padam dan jaringan telekomunikasi blank spot sangat mengganggu aktivitas guru. Sebagian guru terpaksa mencari waktu yang tepat dan mengunjungi pusat kecamatan untuk mendapatkan layanan jaringan telekomunikasi yang memadai. (4) Kendala dari dalam dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menggunakan perangkat android dan keterbatasan usia yang mendekati pensiun. (5) ditemukan juga guru yang tidakmelakukan diagnostik awal disebabkan karena tidak memiliki pemahaman yang cukup. Dibutukan workshop khusus tentang IKM dan penguatan kelembagaan komunitas guru sebagai tempat untuk mendapatkan beragam informasi tentang IKM. Workshop yang dilakukan dapat berupa bimbingan dan pendampingan khusus bagi guru secara berkala dan terukur agar diperoleh hasil pendampingan yang maksimal. \u0000Kata kunci: Problematika, Implementasi Kurikulum Merdeka \u0000 \u0000","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"220 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134564974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-25DOI: 10.37250/khazanah.v7i1.185
Tri Noor Aziza, Desak Widhiatuti Srimarchea
Dua dasawarsa otonomi daerah pasca reformasi diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, pengurangan kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat namun nyatanya masih menyisakan kesenjangan pembangunan khususnya pada wilayah-wilayah yang cenderung tertinggal. Dengan metode deskriptif, tulisan ini mencoba untuk memberikan gambaran kondisi daerah tertinggal, persoalan-persoalan yang dihadapi serta upaya penanganan pembangunan daerah tertinggal. Hasilnya, perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah melalui percepatan pembangunan pada aspek tersebut. Harapannya, dengan capaian pemerintah yang cukup baik dalam mengentaskan daerah-daerah tertinggal tidak membuat pemerintah berbangga diri namun harus lebih meningkatkan kinerja untuk mencapai target pengentasan daerah tertinggal
{"title":"PENANGANAN DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA","authors":"Tri Noor Aziza, Desak Widhiatuti Srimarchea","doi":"10.37250/khazanah.v7i1.185","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i1.185","url":null,"abstract":"Dua dasawarsa otonomi daerah pasca reformasi diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, pengurangan kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat namun nyatanya masih menyisakan kesenjangan pembangunan khususnya pada wilayah-wilayah yang cenderung tertinggal. Dengan metode deskriptif, tulisan ini mencoba untuk memberikan gambaran kondisi daerah tertinggal, persoalan-persoalan yang dihadapi serta upaya penanganan pembangunan daerah tertinggal. Hasilnya, perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah melalui percepatan pembangunan pada aspek tersebut. Harapannya, dengan capaian pemerintah yang cukup baik dalam mengentaskan daerah-daerah tertinggal tidak membuat pemerintah berbangga diri namun harus lebih meningkatkan kinerja untuk mencapai target pengentasan daerah tertinggal","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133528721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-02DOI: 10.37250/khazanah.v6i3.179
Ardi Ardi
Tujuan penelitian yang berjudul Analisis Komuditi Ekspor Provinsi Jambi tahun 2017-2021 dengan model pertumbuhan dimana ditemukan perhitungan sektor pertanian merupakan sektor paling tinggi laju pertumbuhannya sebesar 4,10% dengan nilai ekspor rata-rata sebesar 166.711.156 (US$) pertahun. Untuk sub sektor nilai ekspor komuditi pertanian paling dominan adalah pinang dengan nilai 132.041.479 (US$). Selanjutnya untuk nilai ekspor sub sektor industry paling tinggi adalah komuditi karet dan olahannya sebesar 514.476.993 (US$) dan untuk nilai ekspor sub sektor komuditi pertambangan paling tinggi adalah sektor migas sebesar 1.304.594.833 (US$) atau tumbuh 9,9%. Kebijakan pemerintah adalah perlu mejaga stabilitas nilai ekspor pertanian, industry dan pertambangan karena tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
{"title":"ANALISIS KOMUDITI EKSPOR PROVINSI JAMBI TAHUN 2017-2021","authors":"Ardi Ardi","doi":"10.37250/khazanah.v6i3.179","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v6i3.179","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian yang berjudul Analisis Komuditi Ekspor Provinsi Jambi tahun 2017-2021 dengan model pertumbuhan dimana ditemukan perhitungan sektor pertanian merupakan sektor paling tinggi laju pertumbuhannya sebesar 4,10% dengan nilai ekspor rata-rata sebesar 166.711.156 (US$) pertahun. Untuk sub sektor nilai ekspor komuditi pertanian paling dominan adalah pinang dengan nilai 132.041.479 (US$). Selanjutnya untuk nilai ekspor sub sektor industry paling tinggi adalah komuditi karet dan olahannya sebesar 514.476.993 (US$) dan untuk nilai ekspor sub sektor komuditi pertambangan paling tinggi adalah sektor migas sebesar 1.304.594.833 (US$) atau tumbuh 9,9%. Kebijakan pemerintah adalah perlu mejaga stabilitas nilai ekspor pertanian, industry dan pertambangan karena tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129027114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.37250/khazanah.v6i3.174
Trie Hierdawati, R. Dani
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis volume penjualan gas alam melalui saluran pipa menurut jenis pelanggan (mmscf) di indonesia, 2010-2020. Perkembangan volume penjualan Gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia, 2010-2020 adalah rata-rata sebesar 5,08% dengan rata-rata volume penjualan gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia adalah sebesar 326.837 ton dimana untuk kondisi perkembangan volume penjualan gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 21,82% atau dengan nilai volume sebesar 300.556 ton meningkat tajam dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 212.975 ton. Sedangkan untuk kondisi volume penjualan gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia paling rendah terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 12,47% atau dengan nilai volume sebesar 333.315 ton. Volume penjualan Gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia, 2010-2020 yang paling tinggi terdapat pelanggan industry yaitu sebesar 85,46% sedangkan untuk nilai kontribusi paling rendah untuk jenis pelanggan terhadap volume penjualan Gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia, 2010-2020 terdapat di rumah tangga yaitu sebesar 0,23% disusul pelanggan SPBE/SPBG yaitu sebesar 0,41%.
{"title":"ANALISIS VOLUME PENJUALAN GAS ALAM MELALUI SALURAN PIPA MENURUT JENIS PELANGGAN (MMSCF) DI INDONESIA, 2010-2020","authors":"Trie Hierdawati, R. Dani","doi":"10.37250/khazanah.v6i3.174","DOIUrl":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v6i3.174","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis volume penjualan gas alam melalui saluran pipa menurut jenis pelanggan (mmscf) di indonesia, 2010-2020. Perkembangan volume penjualan Gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia, 2010-2020 adalah rata-rata sebesar 5,08% dengan rata-rata volume penjualan gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia adalah sebesar 326.837 ton dimana untuk kondisi perkembangan volume penjualan gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 21,82% atau dengan nilai volume sebesar 300.556 ton meningkat tajam dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 212.975 ton. Sedangkan untuk kondisi volume penjualan gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia paling rendah terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 12,47% atau dengan nilai volume sebesar 333.315 ton. Volume penjualan Gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia, 2010-2020 yang paling tinggi terdapat pelanggan industry yaitu sebesar 85,46% sedangkan untuk nilai kontribusi paling rendah untuk jenis pelanggan terhadap volume penjualan Gas Alam Melalui Saluran Pipa Menurut Jenis Pelanggan (MMSCF) di Indonesia, 2010-2020 terdapat di rumah tangga yaitu sebesar 0,23% disusul pelanggan SPBE/SPBG yaitu sebesar 0,41%.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130755859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}