Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.7427
Fitriani Ningsih, Muhamad Haris
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptikd an aktivitas antioksidan pada susu kefir berasal dari susu kambing yang dicampurkan jus buah naga merah dengan level yang berbeda. Pengujian organoleptik dan uji aktivitas antioksidan dengan perlakuan P0 (susu kefir tanpa perlakuan), P1 (susu kefir dengan penambahan jus buah naga 15%), P2 (susu kefir dengan penambahan jus buah naga merah 30%) dan P4 (susu kefir dengan penambahan jus buah naga merah 45%). Hasil uji hedonik dan mutu hedonik warna, aroma, rasa pada susu kefir yang disukai panelis adalah susu kefir dengan penambahan jus buah naga merah 45%. Penambahan jus buah naga merah pada susu kefir dapat mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa. Warna, aroma, dan rasa susu kefir yang disukali panelis, adalah: susu kefir dengan penambahan jus buah naga 45%. Aktivitas antioksidan susu kefir tertinggi sebesar 79,24% dihasilkan melalui penambahan jus buah naga 45%.Kata kunci: Kefir; Buah Naga Merah; Organoleptik; Antioksidan
{"title":"Kualitas organoleptik dan kadar antioksidan kefir susu kambing dengan penambahan jus buah naga merah (hylocereus polyrhizus) level berbeda","authors":"Fitriani Ningsih, Muhamad Haris","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.7427","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.7427","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptikd an aktivitas antioksidan pada susu kefir berasal dari susu kambing yang dicampurkan jus buah naga merah dengan level yang berbeda. Pengujian organoleptik dan uji aktivitas antioksidan dengan perlakuan P0 (susu kefir tanpa perlakuan), P1 (susu kefir dengan penambahan jus buah naga 15%), P2 (susu kefir dengan penambahan jus buah naga merah 30%) dan P4 (susu kefir dengan penambahan jus buah naga merah 45%). Hasil uji hedonik dan mutu hedonik warna, aroma, rasa pada susu kefir yang disukai panelis adalah susu kefir dengan penambahan jus buah naga merah 45%. Penambahan jus buah naga merah pada susu kefir dapat mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa. Warna, aroma, dan rasa susu kefir yang disukali panelis, adalah: susu kefir dengan penambahan jus buah naga 45%. Aktivitas antioksidan susu kefir tertinggi sebesar 79,24% dihasilkan melalui penambahan jus buah naga 45%.Kata kunci: Kefir; Buah Naga Merah; Organoleptik; Antioksidan","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128162992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.5900
Fadillah Fadillah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nutrisi pakan komersil terhadap kualitas telur ayam ras pada peternak mandiri di Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2019 dengan penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 100 telur pada masing – masing kandang digunakan 50 sampel telur untuk diukur kualitasnya dengan penentuan sampling menggunakan simple random sampling. Data dianalisa dan ditabulasi, kemudian dipresentasikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para peternak ayam ras petelur di Kecamatan Samarinda Utara Kelurahan Tanah Merah menggunakan pakan komersil sebagai pakan pokok sehari – hari tanpa penambahan campuran pakan lain yang di antara nya nilai nutrisi protein sebesar 18%, lemak kasar 3%, serat kasar 6%, kalsium 3.7% dan fosfor 0.6%. Rata – rata produksi telur, konsumsi pakan, bobot telur, indeks telur dan nilai HU ayam ras petelur di Kecamatan Samarinda Utara berturut – berturut sebesar 63 ± 1.08 %, 115.5 ± 2.12 g/ekor/hari, 63.72 ± 2.76 g, 74,41 ± 2,81 dan 45.25 ± 1.75. Pengaruh kandungan nutrisi berupa pemberian pakan komersil dapat mempengaruhi kualitas eksterior menjadi lebih baik diantaranya pengaruh dari protein, kalsium, fosfor serta kandungan nutrisi pakan komersil hanya sebagian mempengaruhi kualitas interior terutama bobot kuning telur yang secara langsung dipengaruhi lemak kasar dan protein.Kata Kunci: Nutrisi, pakan komersil, rataan produksi, kualitas telur.
本研究旨在探讨萨马林达省北部独立养鸡场对禽蛋质量的商业喂养影响。本研究于2019年9月进行,使用采样方法确定地点。每个笼子上使用多达100个鸡蛋的样本——每个笼子使用50个鸡蛋样本来测量其质量,这些样本使用简单的随机抽样测定。数据分析和筛选,然后以描述性的形式呈现。研究表明,红毛区萨马利达北区养鸡的农民使用商业饲料为他们的日常主食,而不增加18%的蛋白质营养价值、粗体脂肪3%、粗纤维6%、钙3.7%和磷0.6%。——平饲料生产鸡蛋,消费,鸡蛋,鸡蛋和鸡胡价值指数权重连续在街道北萨马林达蛋鸡种族——连续63±1。08 %,115万5±2。12 g - 72 - 63天,尾巴。g±2 . 76,74.41±25±1。75 2,81和45。营养素对营养素的影响会影响外部质量,而蛋白质、钙、磷和营养素所产生的影响仅部分影响其内部质量,特别是直接影响蛋黄和蛋白质的质量。关键词:营养、商业饲料、产量、鸡蛋质量。
{"title":"Pengaruh nutrisi pakan komersil terhadap kualitas telur ayam ras (gallus domesticus) pada peternak ayam di kecamatan Samarinda Utara","authors":"Fadillah Fadillah","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.5900","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.5900","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nutrisi pakan komersil terhadap kualitas telur ayam ras pada peternak mandiri di Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2019 dengan penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 100 telur pada masing – masing kandang digunakan 50 sampel telur untuk diukur kualitasnya dengan penentuan sampling menggunakan simple random sampling. Data dianalisa dan ditabulasi, kemudian dipresentasikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para peternak ayam ras petelur di Kecamatan Samarinda Utara Kelurahan Tanah Merah menggunakan pakan komersil sebagai pakan pokok sehari – hari tanpa penambahan campuran pakan lain yang di antara nya nilai nutrisi protein sebesar 18%, lemak kasar 3%, serat kasar 6%, kalsium 3.7% dan fosfor 0.6%. Rata – rata produksi telur, konsumsi pakan, bobot telur, indeks telur dan nilai HU ayam ras petelur di Kecamatan Samarinda Utara berturut – berturut sebesar 63 ± 1.08 %, 115.5 ± 2.12 g/ekor/hari, 63.72 ± 2.76 g, 74,41 ± 2,81 dan 45.25 ± 1.75. Pengaruh kandungan nutrisi berupa pemberian pakan komersil dapat mempengaruhi kualitas eksterior menjadi lebih baik diantaranya pengaruh dari protein, kalsium, fosfor serta kandungan nutrisi pakan komersil hanya sebagian mempengaruhi kualitas interior terutama bobot kuning telur yang secara langsung dipengaruhi lemak kasar dan protein.Kata Kunci: Nutrisi, pakan komersil, rataan produksi, kualitas telur.","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115897532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.7422
Dina Raudatul Jannah
Penelitian bertujuan mengetahui preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler segar dan beku, mengetahui indikator yang paling dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk membeli karkas ayam broiler. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan teknik angket. Indikator preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler segar terdiri dari warna, tekstur, aroma, dan harga. Indikator preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler beku terdiri dari warna dan tekstur. Preferensi konsumen karkas ayam broiler memilih karkas ayam broiler segar yang terdapat di pasar tradisional dibandingkan pasar modern. Hasil analisis chi square diketahui bahwa preferensi konsumen di Kecamatan Tenggarong memilih karkas ayam broiler segar lebih tinggi dibandingkan dengan karkas ayam broiler beku.Kata kunci: Preferensi konsumen; karkas ayam broiler segar; karkas ayam broiler beku
{"title":"Preferensi konsumen terhadap karkas ayam broiler segar dan beku di kecamatan Tenggarong","authors":"Dina Raudatul Jannah","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.7422","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.7422","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mengetahui preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler segar dan beku, mengetahui indikator yang paling dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk membeli karkas ayam broiler. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan teknik angket. Indikator preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler segar terdiri dari warna, tekstur, aroma, dan harga. Indikator preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler beku terdiri dari warna dan tekstur. Preferensi konsumen karkas ayam broiler memilih karkas ayam broiler segar yang terdapat di pasar tradisional dibandingkan pasar modern. Hasil analisis chi square diketahui bahwa preferensi konsumen di Kecamatan Tenggarong memilih karkas ayam broiler segar lebih tinggi dibandingkan dengan karkas ayam broiler beku.Kata kunci: Preferensi konsumen; karkas ayam broiler segar; karkas ayam broiler beku","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124182789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.6057
Angga Setya Putra, A. Ismanto
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun sirih (Piper betel) level berbeda terhadap kualitas fisik dan organoleptik. Metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 5 ulangan (P0= kontrol; P1= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 10%; P2= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 20%; P3= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 30%; dan P4= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 40%). Nilai pH dan susut masak usus ayam yang direndam dengan ekstrak daun Sirih yang berbeda menunjukkan perbedaan tidak nyata (p>0,05). Perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih yang berbeda menunjukkan pengaruh nyata (p<0.05) terhadap perlakuan warna, aroma, tekstur dan rasa. Perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih pada level yang berbeda menurunkan konsentrasi jumlah bakteri, berpengaruh pada warna, aroma, tekstur, rasa dan pada total bakteri, namun tidak mempengaruhi pada kualitas fisik.Kata kunci: Usus ayam; daun sirih; total bakteri; kualitas fisik
{"title":"Pengaruh perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih (piper betel) terhadap kualitas fisik, organoleptik dan total bakteri","authors":"Angga Setya Putra, A. Ismanto","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.6057","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.6057","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun sirih (Piper betel) level berbeda terhadap kualitas fisik dan organoleptik. Metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 5 ulangan (P0= kontrol; P1= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 10%; P2= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 20%; P3= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 30%; dan P4= perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih 40%). Nilai pH dan susut masak usus ayam yang direndam dengan ekstrak daun Sirih yang berbeda menunjukkan perbedaan tidak nyata (p>0,05). Perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih yang berbeda menunjukkan pengaruh nyata (p<0.05) terhadap perlakuan warna, aroma, tekstur dan rasa. Perendaman usus ayam dengan ekstrak daun sirih pada level yang berbeda menurunkan konsentrasi jumlah bakteri, berpengaruh pada warna, aroma, tekstur, rasa dan pada total bakteri, namun tidak mempengaruhi pada kualitas fisik.Kata kunci: Usus ayam; daun sirih; total bakteri; kualitas fisik","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"45 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120889434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.7433
Kamsul Haerul, Taufan Purwokusumaning, F. Ardhani
Penelitian bertujuan mengetahui toleransi rumput Stenotaphrum secundatumdan Brachiaria humidicola terhadap naungan (pohon), serta kondisi lahan pasca tambang yang cocok ditanami rumput tipe pengembalaan.Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola petak terpisah (split plot), dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Perlakuan naungan pohon memberikan pengaruh pada pertumbuhan jenis rumput Stenophrum secudatum dengan produksi tertinggi berat segar 211 g m-2, berat kering 47 g m-2, imbangan berat batang dan daun 3,09, jumlah anakan 7 pols, dan tinggi tanaman 32,4 cm. Perlakuan jenis rumput Brachiaria humidicola menujukkan pengaruh nyata terhadap perlakuan penanaman di lahan terbuka, memberikan nilai produksi berat segar 214 g m-2, berat kering 73,6 g m-2, imbangan berat daun dan batang 4,39, dan jumlah anakan 9 pols.Kata kunci: rumput;naungan; lahan reklamasi; pasca tambang
研究的目的是确定油菜籽草对树荫的耐受性和适应性。试验使用一个独立网格模式的随机设计(架)试验,有四种治疗方法和六种重复。随后收集的数据使用“反复提取”(ANOVA)指纹进行分析。树荫治疗对植树苗的生长产生了最大的根系草本植物品种的影响,其再生重量为211克m-2,干重47克菌根属禾草的治疗对农场种植产生了明显的影响,产生了新鲜农产品的生产价值214 g m-2、干重73.6 g关键词:草;阴影;开垦土地;矿井后
{"title":"Analisis perbandingan produksi stenotaphrum secundatum, dan brachiaria humidicola yang tumbuh di bawah naungan dan tanpa naungan di lahan reklamasi pasca tambang","authors":"Kamsul Haerul, Taufan Purwokusumaning, F. Ardhani","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.7433","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.7433","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mengetahui toleransi rumput Stenotaphrum secundatumdan Brachiaria humidicola terhadap naungan (pohon), serta kondisi lahan pasca tambang yang cocok ditanami rumput tipe pengembalaan.Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola petak terpisah (split plot), dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Perlakuan naungan pohon memberikan pengaruh pada pertumbuhan jenis rumput Stenophrum secudatum dengan produksi tertinggi berat segar 211 g m-2, berat kering 47 g m-2, imbangan berat batang dan daun 3,09, jumlah anakan 7 pols, dan tinggi tanaman 32,4 cm. Perlakuan jenis rumput Brachiaria humidicola menujukkan pengaruh nyata terhadap perlakuan penanaman di lahan terbuka, memberikan nilai produksi berat segar 214 g m-2, berat kering 73,6 g m-2, imbangan berat daun dan batang 4,39, dan jumlah anakan 9 pols.Kata kunci: rumput;naungan; lahan reklamasi; pasca tambang","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"191 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115794258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.5906
Mujiantoro Mujiantoro, Ibrahim Ibrahim, M. Mursidah
Penelitian bertujuan mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan peternak dalam pemeliharaan sapi potong. Penelitian menggunakan metode survei, data dikumpulkan melalui wawancara dengan peternak menggunakan alat bantu kuesioner. Biaya produksi, penerimaan, dan rasio R/C peternakan sapi potong pemilikan ternak masing-masing: 1) pemilikan 5 ekor sebesar Rp.60.008.500,17, penerimaan mencapai Rp.69.700.000,00, serta rasio R/C 1,162/peternak/th; 2) pemilikan 4 ekor biaya produksi sebesar Rp.49.679.761,83, penerimaan Rp.57.200.000,00 dengan ratio R/C 1,152/peternak/th; 3) pemilikan 3 ekor biaya produksi Rp.37.370.623,91, penerimaan Rp.44.369.565,22, ratio R/C 1,188/peternak/th; 4) pemilikan 2 ekor biaya produksi Rp.28.905.999,92, penerimaan Rp.32.666.666,70, serta rasio R/C 1,132/peternak/th.Kata kunci: Pendapatan; sapi potong; peternakan rakyat
{"title":"Analisis pendapatan peternakan sapi potong di desa sukaraja kecamatan sepaku kabupaten Penajam Paser Utara","authors":"Mujiantoro Mujiantoro, Ibrahim Ibrahim, M. Mursidah","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.5906","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.5906","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan peternak dalam pemeliharaan sapi potong. Penelitian menggunakan metode survei, data dikumpulkan melalui wawancara dengan peternak menggunakan alat bantu kuesioner. Biaya produksi, penerimaan, dan rasio R/C peternakan sapi potong pemilikan ternak masing-masing: 1) pemilikan 5 ekor sebesar Rp.60.008.500,17, penerimaan mencapai Rp.69.700.000,00, serta rasio R/C 1,162/peternak/th; 2) pemilikan 4 ekor biaya produksi sebesar Rp.49.679.761,83, penerimaan Rp.57.200.000,00 dengan ratio R/C 1,152/peternak/th; 3) pemilikan 3 ekor biaya produksi Rp.37.370.623,91, penerimaan Rp.44.369.565,22, ratio R/C 1,188/peternak/th; 4) pemilikan 2 ekor biaya produksi Rp.28.905.999,92, penerimaan Rp.32.666.666,70, serta rasio R/C 1,132/peternak/th.Kata kunci: Pendapatan; sapi potong; peternakan rakyat","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115896856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-02DOI: 10.30872/jpltrop.v5i1.6339
Akhmal Dzuhri, Julinda Romauli Manullang, Ari Wibowo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati performa ayam petelur dari segi produksi telur, konsumsi pakan, Feed Conversion Ratio (FCR), dan Income Over Feed Cost (IOFC) yang dipelihara pada tingkat kepadatan kandang baterai dan umur yang berbeda. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) 2 x 2 perlakuan dengan 6 Ulangan. Faktor pertama adalah kepadatan ternak yang terdiri dari A₁ kepadatan 3 ekor/baterai dan A₂ kepadatan 4 ekor/baterai. Faktor kedua adalah umur yang berbeda yang terdiri dari B₁ umur 49 minggu dan B₂ umur 63 minggu. Penelitian ini menggunakan 84 ekor ayam petelur strain Longman Brown yang berumur 49 minggu dan 63 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan ayam petelur pada perlakuan kepadatan kandang yang berbeda berpengaruh terhadap Hen Day, konsumsi pakan, feed egg ratio (FER), dan income over feed cost (IOFC) tetapi pada tebal kerabang telur tidak memberikan pengaruh nyata. Dan pada perlakuan umur yang berbeda berpengaruh terhadap tebal kerabang tetapi pada Hen Day, konsumsi pakan, feed egg ratio (FER), dan income over feed cost (IOFC) tidak memberikan pengaruh nyata.Kata kunci: Ayam petelur; produksi; kepadatan kandang; umur ternak
{"title":"Produktivitas ayam petelur fase layer dengan tingkat kepadatan kandang baterai dan umur yang berbeda","authors":"Akhmal Dzuhri, Julinda Romauli Manullang, Ari Wibowo","doi":"10.30872/jpltrop.v5i1.6339","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v5i1.6339","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati performa ayam petelur dari segi produksi telur, konsumsi pakan, Feed Conversion Ratio (FCR), dan Income Over Feed Cost (IOFC) yang dipelihara pada tingkat kepadatan kandang baterai dan umur yang berbeda. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) 2 x 2 perlakuan dengan 6 Ulangan. Faktor pertama adalah kepadatan ternak yang terdiri dari A₁ kepadatan 3 ekor/baterai dan A₂ kepadatan 4 ekor/baterai. Faktor kedua adalah umur yang berbeda yang terdiri dari B₁ umur 49 minggu dan B₂ umur 63 minggu. Penelitian ini menggunakan 84 ekor ayam petelur strain Longman Brown yang berumur 49 minggu dan 63 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan ayam petelur pada perlakuan kepadatan kandang yang berbeda berpengaruh terhadap Hen Day, konsumsi pakan, feed egg ratio (FER), dan income over feed cost (IOFC) tetapi pada tebal kerabang telur tidak memberikan pengaruh nyata. Dan pada perlakuan umur yang berbeda berpengaruh terhadap tebal kerabang tetapi pada Hen Day, konsumsi pakan, feed egg ratio (FER), dan income over feed cost (IOFC) tidak memberikan pengaruh nyata.Kata kunci: Ayam petelur; produksi; kepadatan kandang; umur ternak","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116662816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-02DOI: 10.30872/JPLTROP.V1I1.2444
Novi Andriani, Firda Juita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak sapi potong terhadap program inseminasi buatan, mengidentifikasi peran inseminator dalam sosialisasi AI, dan mengidentifikasi masalah dan kendala AI di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini telah dilakukan dari Maret hingga April 2017 di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Distrik Penajam Paser Utara. Data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder. Metode penentuan lokasi dalam penelitian ini diambil secara purposif. Metode sampling proporsional dan pengambilan sampel acak. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan persepsi peternak sapi potong pada program inseminasi buatan positif dengan skor 2558 dan skor rata-rata 71,06. Peran petugas inseminator dalam sosialisasi program AI sangat penting dan membantu para petani dalam memahami program AI. Hambatan dan masalah AI adalah masalah teknis yaitu deteksi estrus pada sapi Brahman Cross dan keterampilan inseminator, pada aspek pembiayaan adalah penyediaan uang untuk layanan inseminator meskipun AI tidak berhasil.
{"title":"PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG TERHADAP PROGRAM INSEMINASI BUATAN (Studi Kasus di Desa Gunung Intan Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara)","authors":"Novi Andriani, Firda Juita","doi":"10.30872/JPLTROP.V1I1.2444","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/JPLTROP.V1I1.2444","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak sapi potong terhadap program inseminasi buatan, mengidentifikasi peran inseminator dalam sosialisasi AI, dan mengidentifikasi masalah dan kendala AI di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini telah dilakukan dari Maret hingga April 2017 di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Distrik Penajam Paser Utara. Data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder. Metode penentuan lokasi dalam penelitian ini diambil secara purposif. Metode sampling proporsional dan pengambilan sampel acak. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan persepsi peternak sapi potong pada program inseminasi buatan positif dengan skor 2558 dan skor rata-rata 71,06. Peran petugas inseminator dalam sosialisasi program AI sangat penting dan membantu para petani dalam memahami program AI. Hambatan dan masalah AI adalah masalah teknis yaitu deteksi estrus pada sapi Brahman Cross dan keterampilan inseminator, pada aspek pembiayaan adalah penyediaan uang untuk layanan inseminator meskipun AI tidak berhasil.","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"50 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113957637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-02DOI: 10.30872/jpltrop.v1i1.2440
Lilis Mulyati, F. Ardhani, Roosena Yusuf
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemerahan terhadap jumlah mikroba dan derajat keasaman (pH) pada susu segar. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan pemerahan yaitu prosedur pemerahan konvensional dan faktor pemerahan inovatif. Pengujian setiap sampel dilakukan dua kali, dengan selang waktu tiga jam setelah pengujian pertama dengan menempatkan sampel pada suhu ruangan (27,5 oC), setiap sampel dihitung jumlah total bakterinya menggunakan uji TPC (Total Plate Count) dan dianalisis menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata TPC menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05) pada prosedur pemerahan konvensional yaitu waktu 0 jam (1,80 ± 0,17) x 10⁶ CFU mL-1 dan waktu 3 jam (2,6 ± 0,09) x 10⁶ CFU mL-1 pada prosedur pemerahan inovatif waktu 0 jam (1,5 ± 0,15) x 10⁶ CFU mL-1 dan waktu 3 jam (1,8 ± 0,17) x 10⁶ CFU mL-1 dan pH susu segar menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata (P>0,05) pula pada prosedur pemerahan konvensional yaitu waktu 0 jam 6,6 ± 0,0 dan waktu 3 jam 6,6 ± 0,0. Pada prosedur pemerahan inovatif waktu 0 jam 6,67 ± 0,12 dan waktu 3 jam 6,70 ± 0,10. Dapat disimpulkan bahwa prosedur pemerahan inovatif dapat menekan pertumbuhan bakteri pada susu saat proses pemerahan, namun total jumlah bakteri di Peternakan Sapi Terpadu masih melebihi batasan SNI yaitu 1 x 106 CFU mL-1
{"title":"Pengujian Kualitas Susu Segar dengan Perbedaan Perlakuan Pemerahan Melalui Evaluasi Jumlah Mikroba dan Derajat Keasaman (pH)","authors":"Lilis Mulyati, F. Ardhani, Roosena Yusuf","doi":"10.30872/jpltrop.v1i1.2440","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v1i1.2440","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemerahan terhadap jumlah mikroba dan derajat keasaman (pH) pada susu segar. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan pemerahan yaitu prosedur pemerahan konvensional dan faktor pemerahan inovatif. Pengujian setiap sampel dilakukan dua kali, dengan selang waktu tiga jam setelah pengujian pertama dengan menempatkan sampel pada suhu ruangan (27,5 oC), setiap sampel dihitung jumlah total bakterinya menggunakan uji TPC (Total Plate Count) dan dianalisis menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata TPC menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05) pada prosedur pemerahan konvensional yaitu waktu 0 jam (1,80 ± 0,17) x 10⁶ CFU mL-1 dan waktu 3 jam (2,6 ± 0,09) x 10⁶ CFU mL-1 pada prosedur pemerahan inovatif waktu 0 jam (1,5 ± 0,15) x 10⁶ CFU mL-1 dan waktu 3 jam (1,8 ± 0,17) x 10⁶ CFU mL-1 dan pH susu segar menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata (P>0,05) pula pada prosedur pemerahan konvensional yaitu waktu 0 jam 6,6 ± 0,0 dan waktu 3 jam 6,6 ± 0,0. Pada prosedur pemerahan inovatif waktu 0 jam 6,67 ± 0,12 dan waktu 3 jam 6,70 ± 0,10. Dapat disimpulkan bahwa prosedur pemerahan inovatif dapat menekan pertumbuhan bakteri pada susu saat proses pemerahan, namun total jumlah bakteri di Peternakan Sapi Terpadu masih melebihi batasan SNI yaitu 1 x 106 CFU mL-1","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127250789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-02DOI: 10.30872/jpltrop.v1i1.2442
Yakob Esa Pirade, A. Ismanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing dikecamatan samarinda utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan September 2017 di Kecamatan Samarinda Utara. Metode pengambilan sempel dilokasi penelitian yaitu rumus slovin dan metode random sampling. hal ini dilakukan berdasarkan kriteria jumlah masyarakat yang relative umur 15 sampai 65 ke atas, jumlah responden sebanyak 72 orang. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder, selanjutnya data di analisis dengan menggunakan metode pengukuran skala persepsi yaitu dengan menggunakan metode Likert (metode skoring). Hasil penelitian ini menunjukan persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing dikecamatan samarinda utara adalah netral dengan skor 4020 dan skor rata-rata 55,81. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing sangat penting dilakukan untuk mengetahui tanggapan masyarakat yang dapat merugikan warga sekitar terutama yang hidup berdampingan dengan peternakan kambing. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing dikecamatan samarinda utara adalah netral. Dengan adanya peternakan kambing cukup membantu masyarakat dalam hal ketersediaan daging dan pupuk.
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PETERNAKAN KAMBING DI KECAMATAN SAMARINDA UTARA","authors":"Yakob Esa Pirade, A. Ismanto","doi":"10.30872/jpltrop.v1i1.2442","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/jpltrop.v1i1.2442","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing dikecamatan samarinda utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan September 2017 di Kecamatan Samarinda Utara. Metode pengambilan sempel dilokasi penelitian yaitu rumus slovin dan metode random sampling. hal ini dilakukan berdasarkan kriteria jumlah masyarakat yang relative umur 15 sampai 65 ke atas, jumlah responden sebanyak 72 orang. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder, selanjutnya data di analisis dengan menggunakan metode pengukuran skala persepsi yaitu dengan menggunakan metode Likert (metode skoring). Hasil penelitian ini menunjukan persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing dikecamatan samarinda utara adalah netral dengan skor 4020 dan skor rata-rata 55,81. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing sangat penting dilakukan untuk mengetahui tanggapan masyarakat yang dapat merugikan warga sekitar terutama yang hidup berdampingan dengan peternakan kambing. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternakan kambing dikecamatan samarinda utara adalah netral. Dengan adanya peternakan kambing cukup membantu masyarakat dalam hal ketersediaan daging dan pupuk.","PeriodicalId":306531,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126305450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}