Pub Date : 2016-11-27DOI: 10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO2.2016PP162-170
Buhaerah Buhaerah
Model pengajaran dan pelatihan strategi kognitif ini menjadi salah satu acuan atau contoh untuk mendesain pembelajaran. Secara praktis, model ini menjadi petunjuk dalam meintegrasikan aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif dengan materi pelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dapat tercapai sekaligus penguasaan materi pelajaran. Upaya menintegrasikan materi pelajaran dengan aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran, diperlukan upaya-upaya yang sistematis, terukur, dan berkelanjutan. Atas dasar inilah model pembelajaran ini dikembangkan. Model pengajaran dan pelatihan strategi kognitif disingkat model P2SK yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis terdiri dari beberapa komponen, yaitu: sintaks, sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak instruksional dan pengiring.
{"title":"MODEL PENGAJARAN DAN PELATIHAN STRATEGI KOGNITIF (MODEL P2SK) YANG MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF","authors":"Buhaerah Buhaerah","doi":"10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO2.2016PP162-170","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO2.2016PP162-170","url":null,"abstract":"Model pengajaran dan pelatihan strategi kognitif ini menjadi salah satu acuan atau contoh untuk mendesain pembelajaran. Secara praktis, model ini menjadi petunjuk dalam meintegrasikan aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif dengan materi pelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dapat tercapai sekaligus penguasaan materi pelajaran. Upaya menintegrasikan materi pelajaran dengan aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran, diperlukan upaya-upaya yang sistematis, terukur, dan berkelanjutan. Atas dasar inilah model pembelajaran ini dikembangkan. Model pengajaran dan pelatihan strategi kognitif disingkat model P2SK yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis terdiri dari beberapa komponen, yaitu: sintaks, sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak instruksional dan pengiring.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"1 1","pages":"162-170"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-11-27DOI: 10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO2.2016PP129-140
M. Arifudin, Hestu Wilujeng, Rukmono Budi Utomo
Kemampuan dalam bidang matematika dapat mengindikasi kemajuan suatu bangsa. Salah satu kemampuan dalam matematika adalah kemampuan penalaran adapatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Ruhul Bayan Cisauk, Tahun Ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design, yang melibatkan 65 siswa sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan menggunakan pretest dan postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa. Hal ini dapat dilihat uji t postest thitung > ttabel (2,533 > 1,99). Serta peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa melalui metode pembelajaran discovery learning lebih baik dari pada menggunakan metode pembelajaran konvensional melalui perhitungan N-Gain Skor.
数学技能可以表明一个国家的进步。数学能力之一是存在推理能力。本研究的目的是确定探索学习方法对学生适应推理能力的影响。这项研究是在2017年12月16日的Ruhul Bayan Cisauk高中进行的。采用的研究方法是采用非equivalent Control Group设计的实验quasi方法,其中包括65名学生作为样本。收集数据使用pretest和postest进行。研究结果表明,探索学习方法影响学生的适应推理能力。它可以看到t postest thitung > ttable测试(2,533 > 1.99)。通过探索学习方法提高学生适应推理的能力,比通过计算n增益分数使用传统学习方法更好。
{"title":"PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TRIGONOMETRI TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMA","authors":"M. Arifudin, Hestu Wilujeng, Rukmono Budi Utomo","doi":"10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO2.2016PP129-140","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO2.2016PP129-140","url":null,"abstract":"Kemampuan dalam bidang matematika dapat mengindikasi kemajuan suatu bangsa. Salah satu kemampuan dalam matematika adalah kemampuan penalaran adapatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Ruhul Bayan Cisauk, Tahun Ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design, yang melibatkan 65 siswa sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan menggunakan pretest dan postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa. Hal ini dapat dilihat uji t postest thitung > ttabel (2,533 > 1,99). Serta peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa melalui metode pembelajaran discovery learning lebih baik dari pada menggunakan metode pembelajaran konvensional melalui perhitungan N-Gain Skor.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"1 1","pages":"129-140"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-05-03DOI: 10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP84-92
Khoerul Umam, Yudi Yudi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh Macromedia Flash terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kelas VIII (delapan) pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan penggunaan Macromedia Flash 8 dengan hasil rerata pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol . (2) hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaaan Macromedia Flash terhadap hasil belajar matematika siswa setelah didapatkan bahwa thitung=2,910 > 2,002=t(0,975;(58)) dengan taraf signifikansi =0,05.
{"title":"PENGARUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII","authors":"Khoerul Umam, Yudi Yudi","doi":"10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP84-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP84-92","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh Macromedia Flash terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kelas VIII (delapan) pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan penggunaan Macromedia Flash 8 dengan hasil rerata pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol . (2) hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaaan Macromedia Flash terhadap hasil belajar matematika siswa setelah didapatkan bahwa thitung=2,910 > 2,002=t(0,975;(58)) dengan taraf signifikansi =0,05.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"1 1","pages":"84-92"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-05-03DOI: 10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP71-83
Yenni Yenni
Penelitian ini dilatarbelakangi kemampuan pemahaman dan koneksi matematis siswa tingkat SMP yang rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle terhadap kemampuan pemahaman dan koneksi matematiks siswa. Populasi diambil dari siswa SMP Negeri 2 Cikupa Kabupaten Tangerang berjumlah 408 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, terpilih kelas VII C sebagai kelas kontrol berjumlah 44 siswa dan VII D sebagai kelas eksperimen berjumlah 47 siswa. Kelas kontrol diberikan model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen diberikan model pembelajaran Learning Cycle. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan Nonequivalent control grup design. Instrument tes berbentuk uraian sebanyak 4 soal pemahaman matematika dan 5 soal koneksi matematika. Uji persyaratan analisis menggunakah Chi Kuadrat dan uji Fisher. Hasil data pretes menunjukkan kelas kontrol dan eksperimen memiliki data yang berdistribusi normal, homogen dan tidak terdapat perbedaan baik kemampuan pemahaman maupun kemampuan koneksi matematika. Hasil data postes kemampuan pemahaman matematika berdistribusi normal, homogen, dan terdapat perbedaan kemampuan pemahaman dan koneksi matematika antara kelas kontrol dan eksperimen. Hasil data postes kemampuan koneksi matematika berdistribusi tidak normal dan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematika antara kelas kontrol dan eksperimen. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Cycle berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman dan koneksi matematis siswa
这项研究以初中生的理解能力和数学联系为基础。研究的目的是了解学习模式学习周期对学生理解能力和数学联系的影响。来自SMP Negeri 2 Cikupa Tangerang区的学生人数为408。样本采样技术,选七年级为控制班,选七年级为实验班,选四十七名学生。控制类提供传统的学习模式和实验类提供学习周期模型。研究方法是采用非equivalent控制设计组的实验性质。仪器测试描述了4个数学理解的问题和5个数学连接的问题。使用Chi²和Fisher测试分析术语的测试。pretes的数据结果显示,控制类和实验具有正常的分布数据,均质性,在理解能力和数学连接能力上没有差异。来自postes的数据是正常分布的数学理解能力、同质性,以及控制类和实验之间的理解能力和数学联系的区别。postes数据是异常分布的数学连接能力,在控制类和实验之间存在数学连接能力上的差异。可以得出结论,使用学习模式模式影响学生的数学理解能力和联系
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP","authors":"Yenni Yenni","doi":"10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP71-83","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP71-83","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi kemampuan pemahaman dan koneksi matematis siswa tingkat SMP yang rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle terhadap kemampuan pemahaman dan koneksi matematiks siswa. Populasi diambil dari siswa SMP Negeri 2 Cikupa Kabupaten Tangerang berjumlah 408 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, terpilih kelas VII C sebagai kelas kontrol berjumlah 44 siswa dan VII D sebagai kelas eksperimen berjumlah 47 siswa. Kelas kontrol diberikan model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen diberikan model pembelajaran Learning Cycle. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan Nonequivalent control grup design. Instrument tes berbentuk uraian sebanyak 4 soal pemahaman matematika dan 5 soal koneksi matematika. Uji persyaratan analisis menggunakah Chi Kuadrat dan uji Fisher. Hasil data pretes menunjukkan kelas kontrol dan eksperimen memiliki data yang berdistribusi normal, homogen dan tidak terdapat perbedaan baik kemampuan pemahaman maupun kemampuan koneksi matematika. Hasil data postes kemampuan pemahaman matematika berdistribusi normal, homogen, dan terdapat perbedaan kemampuan pemahaman dan koneksi matematika antara kelas kontrol dan eksperimen. Hasil data postes kemampuan koneksi matematika berdistribusi tidak normal dan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematika antara kelas kontrol dan eksperimen. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Cycle berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman dan koneksi matematis siswa","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"1 1","pages":"71-83"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-05-03DOI: 10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP59-70
Wahid Umar
George Polya telah meletakan suatu warisan “pentingnya mengajar dengan pemecahan masalah”. Setiap masalah memiliki “sepuluh strategi” yang tepat dengan “empat” langkah pemecahan sesuai dengan aspek-aspek dan sudut pandangnya masing-masing di dalam menyelesaikan suatu masalah matematis. Topik ini telah menjadi komponen utama dalam kurikulum matematika pada semua tingkatan pendidikan. NCTM dalam standards (1989) mempublikasikan ”The Curriculum and Evaluations Standards for School Mathematics”, yang menekankan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam kurikulum matematika di sekolah. Ini berarti bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu topik yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan mengajarkan matematika dengan pemecahan masalah adalah: (1) membantu guru memperbaiki keterampilan pemecahan masalah diri sendiri; (2) diberikan kepada guru untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka; (3) untuk menyelidiki strategi umum pemecahan masalah; dan (4) bagaimana membuat kata “masalah” dan “pemecahan masalah” menantang dan menarik untuk siswa. Pentingnya para siswa mengalami proses pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah matematis. Siswa perlu dipersiapkan dan didorong untuk berpikir bahwa sesuatu itu multi-dimensi sehingga mereka dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah. Dengan demikian, pemecahan masalah matematis dalam pembelajaran matematika merupakan bagian integral dari semua aktivitas matematis. Fokus kajian makalah ini adalah bagaimana strategi pemecahan masalah matematis versi George Polya dan penerapannya dalam pembelajaran matematika.
乔治·波利亚继承了“问题解决教学的重要性”。每个问题都有一个精确的“十种策略”,对应于四个步骤的解决方案,以解决每个数学问题的各个方面和观点。这个主题已经成为教育各级数学课程的主要组成部分。《标准》(1989)在《学校数学标准课程与评估》(The Curriculum and valuation standard for School Mathematics)一书中指出,解决问题应该集中在学校数学课程上。这意味着解决问题是学习数学的一个非常重要的话题。用问题解决教学数学的目的是:(1)帮助教师提高问题解决技巧;(2)授予老师帮助学生发展解决问题的技能;(3)调查一般问题解决策略;(4)如何让“问题”和“解决问题”这两个词对学生来说是具有挑战性和吸引力的。学生通过数学问题的解决来体验数学学习过程的重要性。学生需要做好准备,并被鼓励认为某样东西是多维的,这样他们就可以看到一个问题的许多可能解决方案。因此,解决数学学习中的数学问题是所有数学活动的组成部分。这篇论文的重点是乔治·波利亚的数学问题解决策略及其在数学学习中的应用。
{"title":"STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS VERSI GEORGE POLYA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA","authors":"Wahid Umar","doi":"10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP59-70","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP59-70","url":null,"abstract":"George Polya telah meletakan suatu warisan “pentingnya mengajar dengan pemecahan masalah”. Setiap masalah memiliki “sepuluh strategi” yang tepat dengan “empat” langkah pemecahan sesuai dengan aspek-aspek dan sudut pandangnya masing-masing di dalam menyelesaikan suatu masalah matematis. Topik ini telah menjadi komponen utama dalam kurikulum matematika pada semua tingkatan pendidikan. NCTM dalam standards (1989) mempublikasikan ”The Curriculum and Evaluations Standards for School Mathematics”, yang menekankan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam kurikulum matematika di sekolah. Ini berarti bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu topik yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan mengajarkan matematika dengan pemecahan masalah adalah: (1) membantu guru memperbaiki keterampilan pemecahan masalah diri sendiri; (2) diberikan kepada guru untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka; (3) untuk menyelidiki strategi umum pemecahan masalah; dan (4) bagaimana membuat kata “masalah” dan “pemecahan masalah” menantang dan menarik untuk siswa. Pentingnya para siswa mengalami proses pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah matematis. Siswa perlu dipersiapkan dan didorong untuk berpikir bahwa sesuatu itu multi-dimensi sehingga mereka dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah. Dengan demikian, pemecahan masalah matematis dalam pembelajaran matematika merupakan bagian integral dari semua aktivitas matematis. Fokus kajian makalah ini adalah bagaimana strategi pemecahan masalah matematis versi George Polya dan penerapannya dalam pembelajaran matematika.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"48 1","pages":"59-70"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-05-03DOI: 10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp93-108
Windia Hadi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya dan rendahnya kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VIII pada salah satu SMP Negeri di Jakarta Barat. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII-D dan VIII-F yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan penalaran. Analisis data menggunakan uji-t (Independent Sample T-Test) dan Mann Whitney. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa Peningkatan kemampuan penalaran siswa yang memperoleh pembelajaran discovery dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.
{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK","authors":"Windia Hadi","doi":"10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp93-108","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp93-108","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya dan rendahnya kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VIII pada salah satu SMP Negeri di Jakarta Barat. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII-D dan VIII-F yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan penalaran. Analisis data menggunakan uji-t (Independent Sample T-Test) dan Mann Whitney. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa Peningkatan kemampuan penalaran siswa yang memperoleh pembelajaran discovery dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"1 1","pages":"93-108"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-05-03DOI: 10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP47-58
S. Suwarno
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica dan mahasiswa yang menggunakan pembelajaran tanpa berbantuan Mathematica bila ditinjau secara keseluruhan dan ditinjau dari kategori pengetahuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Kalkulus 1 pada salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang. Perkuliahan Kalkulus 1 terdiri atas 4 kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 120 orang. Dua kelas dipilih secara Purposive Sampling untuk dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas (60 orang) diberikan pretes dan postes yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah. Pada kelas eksperimen diberikan instrument non-tes berupa angket untuk mengetahui respon mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral berbantuan Mathematica peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran integral tanpa berbantuan Mathematica. Selain itu, penggunaan Mathematica dalam proses pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran matematika yang interaktif sehingga mahasiswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika.
{"title":"PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS","authors":"S. Suwarno","doi":"10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP47-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.VOL1NO1.2016PP47-58","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica dan mahasiswa yang menggunakan pembelajaran tanpa berbantuan Mathematica bila ditinjau secara keseluruhan dan ditinjau dari kategori pengetahuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Kalkulus 1 pada salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang. Perkuliahan Kalkulus 1 terdiri atas 4 kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 120 orang. Dua kelas dipilih secara Purposive Sampling untuk dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas (60 orang) diberikan pretes dan postes yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah. Pada kelas eksperimen diberikan instrument non-tes berupa angket untuk mengetahui respon mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral berbantuan Mathematica peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran integral tanpa berbantuan Mathematica. Selain itu, penggunaan Mathematica dalam proses pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran matematika yang interaktif sehingga mahasiswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"18 1","pages":"47-58"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68261041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-05-03DOI: 10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp37-46
Siti Napfiah
Penelitian ini ditujukan untuk menerapkan pembelajaran whole brain pada mata kuliah Telaah Matematika SD. Metode pembelajaran whole brain memberikan cara pemanfaatan manajemen kelas yang baik sebagai dasar proses pembelajaran. Jika manajemen kelas dapat terkelola dengan baik, maka mahasiswa dapat merasa nyaman untuk mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya metode ini menekankan seorang pendidik untuk melakukan pengajaran dengan memanfaatkan kegiatan visual, audio dan kinestetik secara bersama, sehingga kedua bagian otak dapat bekerja secara maksimal. Pendidik harus menggunakan media pembelajaran dan gerakan-gerakan yang menarik dalam penyampaian materi dan dituntut untuk melibatkan peserta didiknya ke dalam setiap pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode pembelajaran whole brain yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa adalah metode pembelajaran whole brain yang mana pengelolaan manajemen kelas harus tertata dengan baik serta peserta didik harus diajak melakukan kegiatan audio, visual, dan kinestetik secara bersama-sama. Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa lebih dari 50% mahasiswa di kelas memperoleh skor lebih dari 75. Dengan metode pembelajaran whole brain yang melibatkan keseluruhan indra yang merangsang kedua bagian otak bekerja secara maksimal dan pengaturan manajemen kelas yang baik maka proses pembelajaran matematika dapat diterima oleh peserta didik dengan baik.
{"title":"PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN PADA MATA KULIAH TELAAH MATEMATIKA SD","authors":"Siti Napfiah","doi":"10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp37-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol1no1.2016pp37-46","url":null,"abstract":"Penelitian ini ditujukan untuk menerapkan pembelajaran whole brain pada mata kuliah Telaah Matematika SD. Metode pembelajaran whole brain memberikan cara pemanfaatan manajemen kelas yang baik sebagai dasar proses pembelajaran. Jika manajemen kelas dapat terkelola dengan baik, maka mahasiswa dapat merasa nyaman untuk mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya metode ini menekankan seorang pendidik untuk melakukan pengajaran dengan memanfaatkan kegiatan visual, audio dan kinestetik secara bersama, sehingga kedua bagian otak dapat bekerja secara maksimal. Pendidik harus menggunakan media pembelajaran dan gerakan-gerakan yang menarik dalam penyampaian materi dan dituntut untuk melibatkan peserta didiknya ke dalam setiap pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode pembelajaran whole brain yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa adalah metode pembelajaran whole brain yang mana pengelolaan manajemen kelas harus tertata dengan baik serta peserta didik harus diajak melakukan kegiatan audio, visual, dan kinestetik secara bersama-sama. Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa lebih dari 50% mahasiswa di kelas memperoleh skor lebih dari 75. Dengan metode pembelajaran whole brain yang melibatkan keseluruhan indra yang merangsang kedua bagian otak bekerja secara maksimal dan pengaturan manajemen kelas yang baik maka proses pembelajaran matematika dapat diterima oleh peserta didik dengan baik.","PeriodicalId":31356,"journal":{"name":"Kalamatika","volume":"232 1","pages":"37-46"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68260999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}