Haidar Natsir Amrulloh, Mades darul Khairansyah, L. Handoko, M. Rahmat, Nur Wakhidatur Rochmawati, Sindy Yurisma Sheila
Aktifitas nelayan penangkap ikan di desa Kalibuntu, Probolinggo berisiko tinggi mengalami kecelakaan kerja yang disebabkan oleh usia perahu, cuaca, dan ombak. Untuk meningkatkan produktivitas nelayan sangat perlu diterapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berdasarkan hasil prosentasi survei pada tanggal 20 Maret 2021 kepada 12 ketua kelompok nelayan dengan anggota berjumlah 175 orang di desa Kalibuntu terdapat 58.3% nelayan yang tidak memahami tentang budaya K3, 83.3% nelayan menganggap bahwa perlengkapan keselamatan saat melaut itu penting, 58,3% tidak membawa perlengkapan keselamatan, 58,3% saat melaut nelayan pernah mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja seringkali tidak bisa di prediksi, membuat nelayan harus mengetahui prosedur keselamatan ketika bekerja. Sehingga diadakanlah pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya budaya K3 yang dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja saat melaut. Kegiatan Pengabdian ini ditekankan pada kegiatan workshop mengenai budaya K3 mengingat keluhan para nelayan. Hasil pengabdian yang telah diadakan sebesar 90% masyarakat telah memahami serta menyadari pentingnya budaya K3 dan pentingnya membawa perlengkapan keselamatan saat melaut.
{"title":"Pengenalan Budaya Keselamatan Kerja dalam Kegiatan Melaut Nelayan Desa Kalibuntu Probolinggo untuk Meningkatkan Keselamatan Bekerja","authors":"Haidar Natsir Amrulloh, Mades darul Khairansyah, L. Handoko, M. Rahmat, Nur Wakhidatur Rochmawati, Sindy Yurisma Sheila","doi":"10.31940/bp.v8i2.93-99","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.93-99","url":null,"abstract":"Aktifitas nelayan penangkap ikan di desa Kalibuntu, Probolinggo berisiko tinggi mengalami kecelakaan kerja yang disebabkan oleh usia perahu, cuaca, dan ombak. Untuk meningkatkan produktivitas nelayan sangat perlu diterapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berdasarkan hasil prosentasi survei pada tanggal 20 Maret 2021 kepada 12 ketua kelompok nelayan dengan anggota berjumlah 175 orang di desa Kalibuntu terdapat 58.3% nelayan yang tidak memahami tentang budaya K3, 83.3% nelayan menganggap bahwa perlengkapan keselamatan saat melaut itu penting, 58,3% tidak membawa perlengkapan keselamatan, 58,3% saat melaut nelayan pernah mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja seringkali tidak bisa di prediksi, membuat nelayan harus mengetahui prosedur keselamatan ketika bekerja. Sehingga diadakanlah pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya budaya K3 yang dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja saat melaut. Kegiatan Pengabdian ini ditekankan pada kegiatan workshop mengenai budaya K3 mengingat keluhan para nelayan. Hasil pengabdian yang telah diadakan sebesar 90% masyarakat telah memahami serta menyadari pentingnya budaya K3 dan pentingnya membawa perlengkapan keselamatan saat melaut.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88518018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-26DOI: 10.31940/bp.v8i2.134-144
Wayan Eka, Dian Rahmanu, I. Putu, Yoga Laksana
Pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris dan guiding di Desa Perean untuk para pokdarwis bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan guiding para anggota kelompok Pokdarwis sehingga mampu memberikan peningkatan kualitas mutu dan pelayanan desa dalam menjadi desa wisata yang maju kedepannya. Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh unit lab bahasa pusat Politeknik Negeri Bali ini dilakukan selama 5 bulan yang terdiri dari 5 tahapan kegiatan yang dimulai dari pengusulan kegiatan, dilanjutkan dengan persiapan, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan dan terakhir yakni pelaksanaan evaluasi kegiatan. Dalam pelaksanaan pelatihan tim pengabdian memberikan beberapa metode pelatihan dan pembelajaran bahasa Inggris dan guiding kepada peserta Pokdarwis. Metode pelatihan yang diberikan antara lain pemberian games interaktif, berbicara, menyimak dan menulis bermanfaat bagi peningkatan kemampuan peserta untuk menggunakan bahasa Inggris. Adanya games interaktif memberikan kesempatan peserta untuk belajar bahasa Inggris tanpa merasakan beban. Hal ini akan berdampak positif terhadap keinginan atau motivasi para peserta didik untuk tetap konsisten belajar bahasa Inggris. Disamping itu, mengkombinasikan pelatihan berbicara, mendengarkan, dan menulis berpeluang untuk mengembangkan skill peserta didik dengan efisien. Kombinasi skill tersebut sangat dibutuhkan untuk bahasa Inggris bagi profesional contohnya pemandu wisata. Namun dengan sedikit lemahnya kemampuan peserta didik mengetahui kosa-kata bahasa Inggris, hal ini merupakan celah bagi peneliti maupun tim pengabdian kepada masyarakat selanjutnya untuk mengem-bangkan pendekatan yang lebih spesifik mengenai peningkatan kosakata bahasa Inggris para peserta. Pendekatan tersebut akan memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kemampuan bahasa Inggris untuk pemandu wisata di Desa Perean, Tabanan, Bali.
{"title":"Pelatihan Bahasa Inggris dan Guiding untuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Desa Perean, Tabanan","authors":"Wayan Eka, Dian Rahmanu, I. Putu, Yoga Laksana","doi":"10.31940/bp.v8i2.134-144","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.134-144","url":null,"abstract":"Pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris dan guiding di Desa Perean untuk para pokdarwis bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan guiding para anggota kelompok Pokdarwis sehingga mampu memberikan peningkatan kualitas mutu dan pelayanan desa dalam menjadi desa wisata yang maju kedepannya. Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh unit lab bahasa pusat Politeknik Negeri Bali ini dilakukan selama 5 bulan yang terdiri dari 5 tahapan kegiatan yang dimulai dari pengusulan kegiatan, dilanjutkan dengan persiapan, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan dan terakhir yakni pelaksanaan evaluasi kegiatan. Dalam pelaksanaan pelatihan tim pengabdian memberikan beberapa metode pelatihan dan pembelajaran bahasa Inggris dan guiding kepada peserta Pokdarwis. Metode pelatihan yang diberikan antara lain pemberian games interaktif, berbicara, menyimak dan menulis bermanfaat bagi peningkatan kemampuan peserta untuk menggunakan bahasa Inggris. Adanya games interaktif memberikan kesempatan peserta untuk belajar bahasa Inggris tanpa merasakan beban. Hal ini akan berdampak positif terhadap keinginan atau motivasi para peserta didik untuk tetap konsisten belajar bahasa Inggris. Disamping itu, mengkombinasikan pelatihan berbicara, mendengarkan, dan menulis berpeluang untuk mengembangkan skill peserta didik dengan efisien. Kombinasi skill tersebut sangat dibutuhkan untuk bahasa Inggris bagi profesional contohnya pemandu wisata. Namun dengan sedikit lemahnya kemampuan peserta didik mengetahui kosa-kata bahasa Inggris, hal ini merupakan celah bagi peneliti maupun tim pengabdian kepada masyarakat selanjutnya untuk mengem-bangkan pendekatan yang lebih spesifik mengenai peningkatan kosakata bahasa Inggris para peserta. Pendekatan tersebut akan memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kemampuan bahasa Inggris untuk pemandu wisata di Desa Perean, Tabanan, Bali.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"99 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82228600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-26DOI: 10.31940/bp.v8i2.108-116
I. Astawa, I. W. Pugra, M. Suardani
Desa Bakas merupakan salah satu desa yang dikembangkan menjadi desa wisata perlu didukung oleh atraksi berbasis pada industri kreatif. Desa Bakas memiliki potensi sumberdaya alam dan potensi sumberdaya manusia yang memadai untuk dapat mengembangkan industri kreatif berupa produk anyaman berbahan baku bambu. Untuk itu program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengabdian dilakukan untuk membantu masyarakat usia lanjut untuk mendukung pengembangan desa wisata di Bakas. Pendekatan yang digunakan dalam program pemberdayaan ini adalah pendekatan model Asset Based Community Development (ABCD Model) merupakan model pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada di sekitar dan dimiliki oleh komunitas masyarakat itu sendiri. Partisipan program adalah kelompok masyarakat yang berusia diatas 60 tahun yang tergabung ke dalam Kelompok Werda Kerti dengan jumlah anggota sebanyak 16 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini secara umum untuk menunjang Desa Bakas sebagai desa wisata dengan mengembangkan industri kreatif anyaman bambu sebagai alternatif atraksi wisata tradisi masyarakat. Tujuan khususnya adalah memberdayakan masyarakat usia lanjut dalam mengatasi tiga persoalan sosial, ekonomi, dan psikologis masyarakat usia lanjut.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Lanjut Usia dengan Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) di Dusun Kawan Desa Bakas Kabupaten Klungkung","authors":"I. Astawa, I. W. Pugra, M. Suardani","doi":"10.31940/bp.v8i2.108-116","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.108-116","url":null,"abstract":"Desa Bakas merupakan salah satu desa yang dikembangkan menjadi desa wisata perlu didukung oleh atraksi berbasis pada industri kreatif. Desa Bakas memiliki potensi sumberdaya alam dan potensi sumberdaya manusia yang memadai untuk dapat mengembangkan industri kreatif berupa produk anyaman berbahan baku bambu. Untuk itu program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengabdian dilakukan untuk membantu masyarakat usia lanjut untuk mendukung pengembangan desa wisata di Bakas. Pendekatan yang digunakan dalam program pemberdayaan ini adalah pendekatan model Asset Based Community Development (ABCD Model) merupakan model pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada di sekitar dan dimiliki oleh komunitas masyarakat itu sendiri. Partisipan program adalah kelompok masyarakat yang berusia diatas 60 tahun yang tergabung ke dalam Kelompok Werda Kerti dengan jumlah anggota sebanyak 16 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini secara umum untuk menunjang Desa Bakas sebagai desa wisata dengan mengembangkan industri kreatif anyaman bambu sebagai alternatif atraksi wisata tradisi masyarakat. Tujuan khususnya adalah memberdayakan masyarakat usia lanjut dalam mengatasi tiga persoalan sosial, ekonomi, dan psikologis masyarakat usia lanjut.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80948307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-26DOI: 10.31940/bp.v8i2.145-150
Muhammad Syahid, Azwar Hayat, Sartika Laban, Lukman Kasim, Rudi Amme
Pemuda milenial kurang tertarik dengan pertanian dan para petani didominasi kaum tua. Hal ini mengkhawatirkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik pemuda millennial terhadap dunia pertanian adalah teknologi yang memudahkan dalam bertani misalnya sistem penyiraman otomatis dengan memanfaatkan tenaga surya. Hal lain yang menjadi perhatian adalah rendahnya pemanfaatan pekarangan untuk pertanian di perkotaan, padahal besar potensinya untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dan membantu ekonomi keluarga. Oleh karena itu sasaran pengabdian ini adalah para pemuda dan ibu-ibu rumah tangga untuk mendayagunakan pekarangan untuk pertanian terutama sayur-mayur dengan sistem pertanian modern yang efiesien dan ramah lingkungan. Pengabdian dilakukan di kota Pare-Pare Sulawesi Selatan, dengan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan untuk pertanian dan aplikasi tenaga surya untuk pertanian. Selain itu dilakukan demonstrasi penggunaan sistem penyiraman otomatis memanfaatkan pompa air tenaga surya. Hasil pemanfaatan pompa ialah penggunaan waktu dan energi yang lebih efisien, karena penyiraman tanaman tidak perlu dilakukan secara manual melainkan dapat dilakukan secara otomatis.
{"title":"Pemanfaatan Pompa Air Tenaga Surya untuk Sistem Penyiraman Otomatis pada Tanaman Pekarangan di Kota Pare-Pare","authors":"Muhammad Syahid, Azwar Hayat, Sartika Laban, Lukman Kasim, Rudi Amme","doi":"10.31940/bp.v8i2.145-150","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.145-150","url":null,"abstract":"Pemuda milenial kurang tertarik dengan pertanian dan para petani didominasi kaum tua. Hal ini mengkhawatirkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik pemuda millennial terhadap dunia pertanian adalah teknologi yang memudahkan dalam bertani misalnya sistem penyiraman otomatis dengan memanfaatkan tenaga surya. Hal lain yang menjadi perhatian adalah rendahnya pemanfaatan pekarangan untuk pertanian di perkotaan, padahal besar potensinya untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dan membantu ekonomi keluarga. Oleh karena itu sasaran pengabdian ini adalah para pemuda dan ibu-ibu rumah tangga untuk mendayagunakan pekarangan untuk pertanian terutama sayur-mayur dengan sistem pertanian modern yang efiesien dan ramah lingkungan. Pengabdian dilakukan di kota Pare-Pare Sulawesi Selatan, dengan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan untuk pertanian dan aplikasi tenaga surya untuk pertanian. Selain itu dilakukan demonstrasi penggunaan sistem penyiraman otomatis memanfaatkan pompa air tenaga surya. Hasil pemanfaatan pompa ialah penggunaan waktu dan energi yang lebih efisien, karena penyiraman tanaman tidak perlu dilakukan secara manual melainkan dapat dilakukan secara otomatis.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81910254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-26DOI: 10.31940/bp.v8i2.100-107
Darna Darna, D. Liliana, F. Fatimah, Iklima Ermis, E. Y. Metekohy
Pandemi covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia membawa pengaruh besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan yang paling terdampak adalah aspek kegiatan ekonomi. Adanya kebijakan pembatasan mobilitas manusia sebagai dampak dari covid tersebut, maka untuk mendapatkan barang kebutuhan yang diinginkan seseorang tidak perlu langsung mempeolehnya dari lokasi dimana barang tersebut tersedia. Konsumen cukup membuka aplikasi marketplace yang tersedia dan langsung memesan barang yang mereka butuhkan dan dalam waktu yang tidak terlalu lama barang tersebut sudah sampai. Keadaan seperti ini menyebabkan pelaku usaha yang tidak mampu menyesuaikadan diri dengan keadaan mengalami kesulitan penjualan dan pada akhirnya mengalami kebangkrutan. Beginilah kondisi yang dihadapi oleh para pelaku UMKM yang berada dibawah organisasi IWAPI Kota Depok, karena ketidakmampuan mereka beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Tujuan pengabdian masyarakat tim pengabdi Politeknik Negeri Jakarta membantu pelaku UMKM yang tergabung dalam Iwapi DPC kota Depok untuk memiliki Website yang dibuat berfungsi sebagai media informasi IWAPI Kota Depok dan yang tidak kalah penting penting adalah sebagai sarana promosi bagi produk-produk UMKM dan sekaligus menjadi marketplace. Metode yang dilaksanakan adalah membuat media promosi dan media penjualan secara digital dengan membuat website sebagai sistem informasi yang dapat dimanfaatkan oleh semua anggota iwapi kota Depok. Selain itu, pada aspek anggota IWAPI memberikan pelatihan kepada tenaga administrasinya agar dapat mengoperasikan website tersebut agar berfungsi secara optimal sesuai tujuan awal pembuatannya. Hasil yang dicapai adalah terimplementasinya website IWAPI dengan nama domain iwapids.com dan keterampilan tenaga adminnya dalam mengelola website tersebut. Integrasi sistem tersebut diharapkan dapat menjadi media promosi yang andal bagi UMKM anggota iwapi dan sekaligus dapat meningkatkan penjualan.
{"title":"Pengembangan Website untuk Meningkatkan Pemasaran Produk UMKM","authors":"Darna Darna, D. Liliana, F. Fatimah, Iklima Ermis, E. Y. Metekohy","doi":"10.31940/bp.v8i2.100-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.100-107","url":null,"abstract":"Pandemi covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia membawa pengaruh besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan yang paling terdampak adalah aspek kegiatan ekonomi. Adanya kebijakan pembatasan mobilitas manusia sebagai dampak dari covid tersebut, maka untuk mendapatkan barang kebutuhan yang diinginkan seseorang tidak perlu langsung mempeolehnya dari lokasi dimana barang tersebut tersedia. Konsumen cukup membuka aplikasi marketplace yang tersedia dan langsung memesan barang yang mereka butuhkan dan dalam waktu yang tidak terlalu lama barang tersebut sudah sampai. Keadaan seperti ini menyebabkan pelaku usaha yang tidak mampu menyesuaikadan diri dengan keadaan mengalami kesulitan penjualan dan pada akhirnya mengalami kebangkrutan. Beginilah kondisi yang dihadapi oleh para pelaku UMKM yang berada dibawah organisasi IWAPI Kota Depok, karena ketidakmampuan mereka beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Tujuan pengabdian masyarakat tim pengabdi Politeknik Negeri Jakarta membantu pelaku UMKM yang tergabung dalam Iwapi DPC kota Depok untuk memiliki Website yang dibuat berfungsi sebagai media informasi IWAPI Kota Depok dan yang tidak kalah penting penting adalah sebagai sarana promosi bagi produk-produk UMKM dan sekaligus menjadi marketplace. Metode yang dilaksanakan adalah membuat media promosi dan media penjualan secara digital dengan membuat website sebagai sistem informasi yang dapat dimanfaatkan oleh semua anggota iwapi kota Depok. Selain itu, pada aspek anggota IWAPI memberikan pelatihan kepada tenaga administrasinya agar dapat mengoperasikan website tersebut agar berfungsi secara optimal sesuai tujuan awal pembuatannya. Hasil yang dicapai adalah terimplementasinya website IWAPI dengan nama domain iwapids.com dan keterampilan tenaga adminnya dalam mengelola website tersebut. Integrasi sistem tersebut diharapkan dapat menjadi media promosi yang andal bagi UMKM anggota iwapi dan sekaligus dapat meningkatkan penjualan.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73670418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adila Sosianika, Arie Indra Gunawan, M. Najib, F. Amalia, Widi Senalasari, Rafiati Kania
Bisnis kuliner sebagai suvenir di Bandung saat ini telah berkembang, namun demikian secara umum mereka belum mampu menyajikan produk kuliner sebagai suvenir yang berkualitas. Hasil studi sebelumnya juga mengindikasikan bahwa aspek kemasan, penjualan, promosi serta kualitas layanan masih perlu penanganan secara serius karena belum dipersepsikan sebagai suatu yang baik. Perbaikan akan hal tersebut mendesak karena, dari sisi turis, kualitas produk, tampilan kemasan, dan bagaimana produk kuliner tersebut dijual merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pembelian suvenir. Studi ini bertujuan untuk turut serta dalam menumbuhkembangkan bisnis kuliner bagi UKM di kota Bandung, khususnya untuk memahami dan menganalisis bagaimana dampak desain visual kemasan terhadap kualitas produk makanan. Produk oleh-oleh makanan Bandung menjadi objek penelitian ini karena produk oleh-oleh makanan dianggap sebagai produk low-involvement yang sering dibeli dan dipengaruhi oleh desain visual kemasan. Studi ini dirancang untuk memahami dan menganalisis pentingnya desain kemasan visual dalam mempengaruhi kualitas produk oleh-oleh makanan Bandung. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudi ini difokuskan pada usaha produk oleh-oleh makanan UKM dengan menggunakan pendekatan eksploratif dan deskriptif. Metode purposive sampling digunakan dalam penelitian dengan menentukan kriteria responden adalah wisatawan yang baru saja berbelanja oleh-oleh khas Bandung. Selanjutnya, data dari 200 responden dianalisis menggunakan metode deskriptif statistik dan multivariate. Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap desain visual kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas suvenir makanan Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi pengusaha produk oleh-oleh makanan untuk membuat de-sain kemasan yang sesuai dengan harapan konsumen agar kualitas produk juga dapat dinilai dengan baik oleh konsumen.
{"title":"Peran Penting Kemasan dalam Meningkatkan Persepsi Kualitas Produk Makanan","authors":"Adila Sosianika, Arie Indra Gunawan, M. Najib, F. Amalia, Widi Senalasari, Rafiati Kania","doi":"10.31940/bp.v8i2.85-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.85-92","url":null,"abstract":"Bisnis kuliner sebagai suvenir di Bandung saat ini telah berkembang, namun demikian secara umum mereka belum mampu menyajikan produk kuliner sebagai suvenir yang berkualitas. Hasil studi sebelumnya juga mengindikasikan bahwa aspek kemasan, penjualan, promosi serta kualitas layanan masih perlu penanganan secara serius karena belum dipersepsikan sebagai suatu yang baik. Perbaikan akan hal tersebut mendesak karena, dari sisi turis, kualitas produk, tampilan kemasan, dan bagaimana produk kuliner tersebut dijual merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pembelian suvenir. Studi ini bertujuan untuk turut serta dalam menumbuhkembangkan bisnis kuliner bagi UKM di kota Bandung, khususnya untuk memahami dan menganalisis bagaimana dampak desain visual kemasan terhadap kualitas produk makanan. Produk oleh-oleh makanan Bandung menjadi objek penelitian ini karena produk oleh-oleh makanan dianggap sebagai produk low-involvement yang sering dibeli dan dipengaruhi oleh desain visual kemasan. Studi ini dirancang untuk memahami dan menganalisis pentingnya desain kemasan visual dalam mempengaruhi kualitas produk oleh-oleh makanan Bandung. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudi ini difokuskan pada usaha produk oleh-oleh makanan UKM dengan menggunakan pendekatan eksploratif dan deskriptif. Metode purposive sampling digunakan dalam penelitian dengan menentukan kriteria responden adalah wisatawan yang baru saja berbelanja oleh-oleh khas Bandung. Selanjutnya, data dari 200 responden dianalisis menggunakan metode deskriptif statistik dan multivariate. Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap desain visual kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas suvenir makanan Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi pengusaha produk oleh-oleh makanan untuk membuat de-sain kemasan yang sesuai dengan harapan konsumen agar kualitas produk juga dapat dinilai dengan baik oleh konsumen.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89826900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Rahmat, Yuning Widiarti, H. A. Widodo, Jossianto Eko Poetro, Nur Wakhidatur Rochmawati, Sindy Yurisma Sheila
Pada beberapa tambak udang vaname di daerah Probolinggo memiliki permasalahan pada kincir air yang berfungsi sebagai aerator. Kurangnya pemeliharaan menyebabkan kondisi kincir air berlumut dan berkarat. Hal ini berpengaruh terhadap penurunan kinerja kincir air terutama pada bagian motor listrik sehingga pertumbuhan udang kurang optimal dan berdampak pada lamanya waktu panen. Pemeliharaan secara rutin sangat diperlukan untuk mengurangi potensi kerusakan motor listrik pada kincir air. Namun karena keterbatasan pengetahuan dan kompetensi petani di bidang motor listrik, maka aktivitas perawatan motor listrik sering terabaikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, dosen Teknik Kelistrikan Kelistrikan Kapal PPNS mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan Problinggo agar dapat membantu meningkatkan hard-skill petani tambak dalam hal perawatan serta perbaikan motor listrik agar dapat meningkatkan hasil panen. Metode penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitif yakni menggambarkan peristiwa yang terjadi secara menyeluruh. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan adalah meningkatnya hardskill petani tambak udang serta mendapatkan pengetahuan dan juga wawasan tentang perawatan dan perbaikan motor listrik.
{"title":"Pelatihan Perbaikan Motor Listrik bagi Petani Tambak Udang","authors":"M. Rahmat, Yuning Widiarti, H. A. Widodo, Jossianto Eko Poetro, Nur Wakhidatur Rochmawati, Sindy Yurisma Sheila","doi":"10.31940/bp.v8i2.77-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.77-84","url":null,"abstract":"Pada beberapa tambak udang vaname di daerah Probolinggo memiliki permasalahan pada kincir air yang berfungsi sebagai aerator. Kurangnya pemeliharaan menyebabkan kondisi kincir air berlumut dan berkarat. Hal ini berpengaruh terhadap penurunan kinerja kincir air terutama pada bagian motor listrik sehingga pertumbuhan udang kurang optimal dan berdampak pada lamanya waktu panen. Pemeliharaan secara rutin sangat diperlukan untuk mengurangi potensi kerusakan motor listrik pada kincir air. Namun karena keterbatasan pengetahuan dan kompetensi petani di bidang motor listrik, maka aktivitas perawatan motor listrik sering terabaikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, dosen Teknik Kelistrikan Kelistrikan Kapal PPNS mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan Problinggo agar dapat membantu meningkatkan hard-skill petani tambak dalam hal perawatan serta perbaikan motor listrik agar dapat meningkatkan hasil panen. Metode penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitif yakni menggambarkan peristiwa yang terjadi secara menyeluruh. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan adalah meningkatnya hardskill petani tambak udang serta mendapatkan pengetahuan dan juga wawasan tentang perawatan dan perbaikan motor listrik.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"2014 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73623177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-26DOI: 10.31940/bp.v8i2.151-158
I. G. L. S. Artatanaya, I. Rahmanu, N. Wijayati, I. M. Widiantara
Permasalahan dalam perkembangan teknologi informasi khususnya dalam transaksi bisnis, beberapa pelaku wisata belum terbiasa menggunakan aplikasi pembayaran online. Dari beberapa wawancara yang dilakukan, beberapa pelaku wisata seperti restoran, villa dan penyedia jasa wisata masih menggunakan cara pembayaran konvensional. Adapun tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain pengusulan kegiatan, persiapan, sosialisasi, pelaksnaan kegiatan, evaluasi kegiatan. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan, peserta pelatihan di kantor desa Canggu antusias mengikuti dan ingin mengetahui lebih dalam fungsi dari sistem kearsipan, integrasi website maupun sosial media, dan QR-Code. Pelatihan sistem kearsipan ditujukan kepada pewagai kantor desa Canggu, pelatihan yang diberikan membuka wawasan para peserta pelatihan kearsipan untuk bisa mengaplikasikannya kedalam kegiatan sehari-hari di kantor. Selain itu, pegawai IT diberikan pelatihan mengenai pentingnya memaksimalkan website dan sosial media untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat desa Canggu. Pada sesi pelatihan QR-Code, narsumber memberikan pengertian mendasar keguanaan QR-Code pada ranah ekonomi yang Sebagian besar dijalankan oleh para peserta pelatihan. Di samping itu, narasumber memaparkan manfaat yang paling besar menggunakan QR-Code adalah pelanggan bisa melakukan tanpa menggunakan uang cash.
{"title":"Pelatihan Peningkatan Digitalisasi di Desa Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung","authors":"I. G. L. S. Artatanaya, I. Rahmanu, N. Wijayati, I. M. Widiantara","doi":"10.31940/bp.v8i2.151-158","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.151-158","url":null,"abstract":"Permasalahan dalam perkembangan teknologi informasi khususnya dalam transaksi bisnis, beberapa pelaku wisata belum terbiasa menggunakan aplikasi pembayaran online. Dari beberapa wawancara yang dilakukan, beberapa pelaku wisata seperti restoran, villa dan penyedia jasa wisata masih menggunakan cara pembayaran konvensional. Adapun tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain pengusulan kegiatan, persiapan, sosialisasi, pelaksnaan kegiatan, evaluasi kegiatan. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan, peserta pelatihan di kantor desa Canggu antusias mengikuti dan ingin mengetahui lebih dalam fungsi dari sistem kearsipan, integrasi website maupun sosial media, dan QR-Code. Pelatihan sistem kearsipan ditujukan kepada pewagai kantor desa Canggu, pelatihan yang diberikan membuka wawasan para peserta pelatihan kearsipan untuk bisa mengaplikasikannya kedalam kegiatan sehari-hari di kantor. Selain itu, pegawai IT diberikan pelatihan mengenai pentingnya memaksimalkan website dan sosial media untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat desa Canggu. Pada sesi pelatihan QR-Code, narsumber memberikan pengertian mendasar keguanaan QR-Code pada ranah ekonomi yang Sebagian besar dijalankan oleh para peserta pelatihan. Di samping itu, narasumber memaparkan manfaat yang paling besar menggunakan QR-Code adalah pelanggan bisa melakukan tanpa menggunakan uang cash.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75022003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-26DOI: 10.31940/bp.v8i2.125-133
Harisal Harisal, Ni Wayan Widya Astuti, Ayu Dwi Yulianthi, Ni Wayan Sintya Dewi, Solihin Solihin
Salah satu daerah tujuan wisata yang dewasa ini sedang menggalakkan pariwisatanya adalah banjar Temukus, kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem. Salah satunya adalah Taman Edelweis yang memiliki pemandangan yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya di Bali, yaitu padang bunga Kasna. Protokoler kesehatan yang diterapkan oleh pihak desa di banjar Temukus masih belum pernah menggunakan desinfektan yang menggunakan bahan alami dan sangat ramah lingkungan, yaitu Eco Enzyme. Oleh karena itu, pengabdian program studi D3 Perhotelan kali ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan Eco Enzyme yang terbuat dari bahan alami untuk digunakan sebagai desinfektan di daerah tujuan wisata sebagai syarat protokoler kesehatan untuk para wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata tersebut, dan sebagai implementasi perwujudan green tourism. Metode pelaksanaan yang digunakan antara lain metode penyuluhan manfaat Eco Enzyme dan pelatihan pembuatan Eco Enzyme. Terlaksananya kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sampah organik dalam menggalakkan potensi wisata di desa mereka. Penggunaan Eco Enzyme sebagai desinfektan di daerah tujuan wisata sangat membantu masyarakat untuk menggalakkan perwujudan green tourism dengan desinfektan yang ramah lingkungan.
{"title":"Peningkatan Protokoler Kesehatan untuk Daerah Tujuan Wisata dengan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme sebagai Desinfektan di Temukus, Rendang, Karangasem","authors":"Harisal Harisal, Ni Wayan Widya Astuti, Ayu Dwi Yulianthi, Ni Wayan Sintya Dewi, Solihin Solihin","doi":"10.31940/bp.v8i2.125-133","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v8i2.125-133","url":null,"abstract":"Salah satu daerah tujuan wisata yang dewasa ini sedang menggalakkan pariwisatanya adalah banjar Temukus, kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem. Salah satunya adalah Taman Edelweis yang memiliki pemandangan yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya di Bali, yaitu padang bunga Kasna. Protokoler kesehatan yang diterapkan oleh pihak desa di banjar Temukus masih belum pernah menggunakan desinfektan yang menggunakan bahan alami dan sangat ramah lingkungan, yaitu Eco Enzyme. Oleh karena itu, pengabdian program studi D3 Perhotelan kali ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan Eco Enzyme yang terbuat dari bahan alami untuk digunakan sebagai desinfektan di daerah tujuan wisata sebagai syarat protokoler kesehatan untuk para wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata tersebut, dan sebagai implementasi perwujudan green tourism. Metode pelaksanaan yang digunakan antara lain metode penyuluhan manfaat Eco Enzyme dan pelatihan pembuatan Eco Enzyme. Terlaksananya kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sampah organik dalam menggalakkan potensi wisata di desa mereka. Penggunaan Eco Enzyme sebagai desinfektan di daerah tujuan wisata sangat membantu masyarakat untuk menggalakkan perwujudan green tourism dengan desinfektan yang ramah lingkungan.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85848750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-20DOI: 10.31940/bp.v7i2.111-120
I. W. Pugra, I. M. Oka, I. Suparta
Artikel ini mengkaji kolaborasi aktor pentahelix dalam pengembangan desa Timpag menuju desa wisata berbasis green tourism. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif melalui metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Informan ditentukan dengan teknik snowball sampling. Informan yang diwawancarai sebanyak 9 orang dengan melibatkan 50 responden. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi aktor pentahelik berperan penting dalam menentukan keberhasilan pengembangan desa ini menuju desa wisata berbasis green. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sinergi harmonis antar aktor pentahelik dalam mendukung kegiatan pembangunan di desa, seperti: gotong-royong dalam menjaga kebersihan lingkungan, membuat jalur trekking, pembentukan pondok edukasi, maupun dalam pembentukan wadah pelestarian budaya. Kolaborasi harmonis tersebut diharapkan tetap berkelanjutan sehingga desa wisata ini tetap eksis dan mampu memenangi persaingan yang semakin kompetitif. Untuk itu pihak akademisi diharapkan lebih berkontribusi dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal sehingga mereka mampu berkontribusi tinggi dalam pengembangan green tourism di desanya.
{"title":"Kolaborasi Pentahelix Untuk Pengembangan Desa Timpag Menuju Desa Wisata Berbasis Green Tourism","authors":"I. W. Pugra, I. M. Oka, I. Suparta","doi":"10.31940/bp.v7i2.111-120","DOIUrl":"https://doi.org/10.31940/bp.v7i2.111-120","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji kolaborasi aktor pentahelix dalam pengembangan desa Timpag menuju desa wisata berbasis green tourism. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif melalui metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Informan ditentukan dengan teknik snowball sampling. Informan yang diwawancarai sebanyak 9 orang dengan melibatkan 50 responden. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi aktor pentahelik berperan penting dalam menentukan keberhasilan pengembangan desa ini menuju desa wisata berbasis green. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sinergi harmonis antar aktor pentahelik dalam mendukung kegiatan pembangunan di desa, seperti: gotong-royong dalam menjaga kebersihan lingkungan, membuat jalur trekking, pembentukan pondok edukasi, maupun dalam pembentukan wadah pelestarian budaya. Kolaborasi harmonis tersebut diharapkan tetap berkelanjutan sehingga desa wisata ini tetap eksis dan mampu memenangi persaingan yang semakin kompetitif. Untuk itu pihak akademisi diharapkan lebih berkontribusi dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal sehingga mereka mampu berkontribusi tinggi dalam pengembangan green tourism di desanya.","PeriodicalId":31965,"journal":{"name":"Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks","volume":"104 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88282511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}