Nurhaliza Amaliah, Anieq Mumthi’ah Al Kautsar, Syatirah Syatirah
Pendahuluan Diare masih menjadi penyebab mordibitas dan mortalitas yang cukup besar didunia dimana diare merupakan gejala infeksi saluran pencernaan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, virus dan parasit dan bahkan di faktori oleh lingkungan dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Metode Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dan pengumpulan referensi yang kemudian dibuat menjadi Literatur review dengan menggunakan metode asuhan 7 langkah Varney. Hasil Didapatkannya asuhan penalataksanaan 5 Lintas Diare serta penatalaksanaan yang menggunakan obat alami dan herbal seperti yogurt dan madu yang terbukti mengurangi frekuensi diare pada Balita selama dilakukannya asuhan. Kesimpulan Didapatkannya penatalaksanaan Diare Akut pada balita disertai dehidrasi berat yang sesuai dengan Evidance Based. Didapatkannya evidence based selain asuhan 7 Langkah Varney mengenai 5 Lintas Diare sebagai acuan penanganan pada balita dengan Diare.
{"title":"MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DISERTAI DENGAN DEHIDRASI BERAT (LITERATUR REVIEW)","authors":"Nurhaliza Amaliah, Anieq Mumthi’ah Al Kautsar, Syatirah Syatirah","doi":"10.24252/JM.V3I1A1","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/JM.V3I1A1","url":null,"abstract":"Pendahuluan Diare masih menjadi penyebab mordibitas dan mortalitas yang cukup besar didunia dimana diare merupakan gejala infeksi saluran pencernaan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, virus dan parasit dan bahkan di faktori oleh lingkungan dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Metode Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dan pengumpulan referensi yang kemudian dibuat menjadi Literatur review dengan menggunakan metode asuhan 7 langkah Varney. Hasil Didapatkannya asuhan penalataksanaan 5 Lintas Diare serta penatalaksanaan yang menggunakan obat alami dan herbal seperti yogurt dan madu yang terbukti mengurangi frekuensi diare pada Balita selama dilakukannya asuhan. Kesimpulan Didapatkannya penatalaksanaan Diare Akut pada balita disertai dehidrasi berat yang sesuai dengan Evidance Based. Didapatkannya evidence based selain asuhan 7 Langkah Varney mengenai 5 Lintas Diare sebagai acuan penanganan pada balita dengan Diare.","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123497335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Khaerunnisa, Hj. Sitti Saleha, Jelita Inayah Sari
Pendahuluan bendungan asi adalah suatu kejadian dimana aliran vena dan limfatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran susu ibu dan alveoli meningkat. Kejadian ini biasanya disebebkan karena air susu yang terkumpul tidak dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Pada umumnya benudngan asi terjadi sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika asi secara normal di hasilkan. Gejala yang sering muncul pada saat terjadi bendungan asi antara lain payudara bengkak, payudara terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu sampai 380C. Berdasarkan dari penelitian dan buku bahwa tindakan yang dilakukan untuk penatalaksanaan ibu nifas dengan bendungan asi yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan, melakukan konseling tentang diet seimbang untuk ibu nifas dan menganjurkan ibu untuk rutin melakukan perawatan payudara serta sering mengosongkan payudara. Kesimpulan dari literatur review ini didapatkannya ibu nifas dengan bendungan asi. Jika dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan sesuai dengan keadaan ibu nifas dengan bendungan asi maka akan didapatkan hasil evaluasi dengan keadaan ibu baik tanpa ada penyulit dan tidak ditemukannya komplikasi atau masalah pada ibu.ABSTRACTIntroduction Breast dam is an increase of venous and lymph flow in the breast when preparing for lactation. As a result of an increase of breast veins and lymph’s flow during the process of lactation, breast engorgement could occur. The breast engorgement can be caused by irregular patterns of breast feeding. This irregularity causes milk to clog around the milk ducts and makes breast swell. Commonly, in normal condition, this problem occurs on the third day to the sixth day after delivery. The major symptom of this problem was the engorgement of breast where the mother would suffer from fever above 38 degree and felt the pain and hard on her breast. From a number of different literature and resources such as books and hournal, it was apparent that the treatment given to patients with breast dam consisted of examing the vital signs of the patient such os blood pressure, pulse, temperature, and respiration. In addition, counseling should also be given in wich information related to balanced diet as well as breast caring tips were given. In order to help the healing process of the patient, patients are suggested to feed their babies regularly. Conclusion This research investigated midwifery care management on patients with breast dam and was conducted through 7-stages of Helen varney midwifery care treatments, patients with breast dam could be well recovered in which no problmes and compiations qould be found
{"title":"MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI","authors":"N. Khaerunnisa, Hj. Sitti Saleha, Jelita Inayah Sari","doi":"10.24252/JM.V3I1A2","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/JM.V3I1A2","url":null,"abstract":"Pendahuluan bendungan asi adalah suatu kejadian dimana aliran vena dan limfatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran susu ibu dan alveoli meningkat. Kejadian ini biasanya disebebkan karena air susu yang terkumpul tidak dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Pada umumnya benudngan asi terjadi sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika asi secara normal di hasilkan. Gejala yang sering muncul pada saat terjadi bendungan asi antara lain payudara bengkak, payudara terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu sampai 380C. Berdasarkan dari penelitian dan buku bahwa tindakan yang dilakukan untuk penatalaksanaan ibu nifas dengan bendungan asi yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan, melakukan konseling tentang diet seimbang untuk ibu nifas dan menganjurkan ibu untuk rutin melakukan perawatan payudara serta sering mengosongkan payudara. Kesimpulan dari literatur review ini didapatkannya ibu nifas dengan bendungan asi. Jika dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan sesuai dengan keadaan ibu nifas dengan bendungan asi maka akan didapatkan hasil evaluasi dengan keadaan ibu baik tanpa ada penyulit dan tidak ditemukannya komplikasi atau masalah pada ibu.ABSTRACTIntroduction Breast dam is an increase of venous and lymph flow in the breast when preparing for lactation. As a result of an increase of breast veins and lymph’s flow during the process of lactation, breast engorgement could occur. The breast engorgement can be caused by irregular patterns of breast feeding. This irregularity causes milk to clog around the milk ducts and makes breast swell. Commonly, in normal condition, this problem occurs on the third day to the sixth day after delivery. The major symptom of this problem was the engorgement of breast where the mother would suffer from fever above 38 degree and felt the pain and hard on her breast. From a number of different literature and resources such as books and hournal, it was apparent that the treatment given to patients with breast dam consisted of examing the vital signs of the patient such os blood pressure, pulse, temperature, and respiration. In addition, counseling should also be given in wich information related to balanced diet as well as breast caring tips were given. In order to help the healing process of the patient, patients are suggested to feed their babies regularly. Conclusion This research investigated midwifery care management on patients with breast dam and was conducted through 7-stages of Helen varney midwifery care treatments, patients with breast dam could be well recovered in which no problmes and compiations qould be found","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125482191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan oksigen dan meningkatkan karbondioksida yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia melalui pendekatan dengan menggunakan teori 7 langkah Varney. Metode Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan pengumpulan referensi yang kemudian dibuat menjadi Literatur Review dengan menggunakan metode asuhan 7 langkah varney. Hasil Pemeriksaan yang dilakukan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ialah dilakukannya pemberian asuhan sesuai dengan evidence based yaitu dengan membersihkannya jalan napas, rangsang reflek pernapasan, serta mempertahankan suhu tubuh. Kesimpulan dari kasus ini yaitu didapatkannya evidence based pada bayi baru lahir dengan asfiksia bahwa pentingnya menilai Apgar atau kondisi bayi yang dilahirkan mengalami asfiksia serta melakukan tindakan segera yaitu resusitasi yang dimana sebagai bantuan hidup dasar untuk mengembalikan pernapasan secara normal.
{"title":"MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA (LITERATUR REVIEW)","authors":"Leny Murniati, Ferawati Taherong, Syatirah Syatirah","doi":"10.24252/JMW.V3I1.21028","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/JMW.V3I1.21028","url":null,"abstract":"Pendahuluan Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan oksigen dan meningkatkan karbondioksida yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia melalui pendekatan dengan menggunakan teori 7 langkah Varney. Metode Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan pengumpulan referensi yang kemudian dibuat menjadi Literatur Review dengan menggunakan metode asuhan 7 langkah varney. Hasil Pemeriksaan yang dilakukan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ialah dilakukannya pemberian asuhan sesuai dengan evidence based yaitu dengan membersihkannya jalan napas, rangsang reflek pernapasan, serta mempertahankan suhu tubuh. Kesimpulan dari kasus ini yaitu didapatkannya evidence based pada bayi baru lahir dengan asfiksia bahwa pentingnya menilai Apgar atau kondisi bayi yang dilahirkan mengalami asfiksia serta melakukan tindakan segera yaitu resusitasi yang dimana sebagai bantuan hidup dasar untuk mengembalikan pernapasan secara normal.","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128888632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurfulaini Nurfulaini, Anieq Mumthi’ah Al Kautsar, Nurfaizah Alza
Pendahuluan Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan dan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkannya. Metode Karya tulis ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan literatur review dengan mengumpulkan berbagai referensi baik dari buku, jurnal nasional maupun jurnal internasional melalui pendekatan 7 langkah Varney. Hasil Didapatkannya asuhan penalataksanaan 5 Lintas Diare serta penatalaksanaan yang menggunakan obat alami dan herbal seperti yogurt dan madu yang terbukti mengurangi frekuensi diare pada Balita selama dilakukannya asuhan. Kesimpulan Kesimpulan dari literatur review ini yakni komplikasi pada ibu dan janin tidak terjadi jika asuhan yang diberikan kepada ibu dengan kehamilan yang disertai dengan kekurangan energi kronis sudah sesuai standar asuhan kebidanan.
{"title":"MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS","authors":"Nurfulaini Nurfulaini, Anieq Mumthi’ah Al Kautsar, Nurfaizah Alza","doi":"10.24252/JMW.V3I1.21029","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/JMW.V3I1.21029","url":null,"abstract":"Pendahuluan Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan dan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkannya. Metode Karya tulis ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan literatur review dengan mengumpulkan berbagai referensi baik dari buku, jurnal nasional maupun jurnal internasional melalui pendekatan 7 langkah Varney. Hasil Didapatkannya asuhan penalataksanaan 5 Lintas Diare serta penatalaksanaan yang menggunakan obat alami dan herbal seperti yogurt dan madu yang terbukti mengurangi frekuensi diare pada Balita selama dilakukannya asuhan. Kesimpulan Kesimpulan dari literatur review ini yakni komplikasi pada ibu dan janin tidak terjadi jika asuhan yang diberikan kepada ibu dengan kehamilan yang disertai dengan kekurangan energi kronis sudah sesuai standar asuhan kebidanan.","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124785524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ardhia Prameswari Regita Cahyani, Syatirah Jalaluddin, A. Asriani
Pendahuluan Measles atau yang dikenal dengan campak sedangkan Rubella jenis lain dari Measles yang dikenal dengan German measles atau campak Jerman merupakan penyakit infeksi yang dapat menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Minimnya pengetahuan dan kesadaran pencegahan Rubella membuat sejumlah ibu menolak imunisasi campak dan Rubella untuk anaknya, oleh karena itu penting diketahui faktor-faktor demografi yang dapat mempengaruhi minat keikutsertaan ibu terhadap vaksinasi MR yang dapat mendukung keberhasilan program pemerintah. Antara lain Tingkat Pendidikan, Faktor Agama, Pengetahuan tentang Vaksin, dan Umur Ibu. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian terkait keterkaitan faktor-faktor tersebut terhadap minat keikutsertaan orang tua dari anak yang akan menerima vaksinasi MR. Metode Jenis penelitian yang digunakan bersifat observasional analitik observasional dengan desain penelitian Cross-Sectional dan menggunakan Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan 96 orang sampel yang memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian diperoleh sebanyak 96 responden, dengan minat imunisasi sebanyak 89,6% dan menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat Pendidikan (p= 0,001), pengetahuan akan vaksinasi MR (p= 0,000) dan tidak ada hubungan antara umur ibu (p= 0,403). Kesimpulan terdapat faktor yang berpengaruh terhadap minat ibu dengan vaksinasi MR seperti pengetahuan akan imunisasi MR, tingkat Pendidikan tapi tidak dengan umur ibu di wilayah kerja Puskesmas.ABSTRACTIntroduction Measles or what is known as measles while Rubella is another type of measles known as German measles or German measles is an infectious disease that can be transmitted through the respiratory tract caused by the measles and rubella viruses. The lack of knowledge and awareness of Rubella prevention has made a number of mothers refuse measles and Rubella immunization for their children, therefore it is important to know the demographic factors that can influence the participation of mothers in MR vaccination that can support the success of the government program. Among others, Education Level, Religious Factors, Knowledge of Vaccines, and Mother's Age. For this reason, it is necessary to conduct an assessment related to the relationship of these factors to the participation of parents of children who will receive MR vaccination. Methods This type of research is observational analytic observational with cross-sectional research design and using purposive sampling technique with 96 samples who meet the criteria. The results of the study were 96 respondents, with an interest in immunization as much as 89.6% and found that there was a significant effect between education level (p = 0.001), knowledge of MR vaccination (p = 0.000) and there was no relationship between maternal age (p = 0.403). In conclusion, there are factors that influence maternal interest in MR vaccination, such as knowledge of MR immunization, education level but no
{"title":"ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN VAKSINASI MR (MEASLES RUBELLA) DI BEBERAPA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR","authors":"Ardhia Prameswari Regita Cahyani, Syatirah Jalaluddin, A. Asriani","doi":"10.24252/JM.V3I1A3","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/JM.V3I1A3","url":null,"abstract":"Pendahuluan Measles atau yang dikenal dengan campak sedangkan Rubella jenis lain dari Measles yang dikenal dengan German measles atau campak Jerman merupakan penyakit infeksi yang dapat menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Minimnya pengetahuan dan kesadaran pencegahan Rubella membuat sejumlah ibu menolak imunisasi campak dan Rubella untuk anaknya, oleh karena itu penting diketahui faktor-faktor demografi yang dapat mempengaruhi minat keikutsertaan ibu terhadap vaksinasi MR yang dapat mendukung keberhasilan program pemerintah. Antara lain Tingkat Pendidikan, Faktor Agama, Pengetahuan tentang Vaksin, dan Umur Ibu. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian terkait keterkaitan faktor-faktor tersebut terhadap minat keikutsertaan orang tua dari anak yang akan menerima vaksinasi MR. Metode Jenis penelitian yang digunakan bersifat observasional analitik observasional dengan desain penelitian Cross-Sectional dan menggunakan Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan 96 orang sampel yang memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian diperoleh sebanyak 96 responden, dengan minat imunisasi sebanyak 89,6% dan menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat Pendidikan (p= 0,001), pengetahuan akan vaksinasi MR (p= 0,000) dan tidak ada hubungan antara umur ibu (p= 0,403). Kesimpulan terdapat faktor yang berpengaruh terhadap minat ibu dengan vaksinasi MR seperti pengetahuan akan imunisasi MR, tingkat Pendidikan tapi tidak dengan umur ibu di wilayah kerja Puskesmas.ABSTRACTIntroduction Measles or what is known as measles while Rubella is another type of measles known as German measles or German measles is an infectious disease that can be transmitted through the respiratory tract caused by the measles and rubella viruses. The lack of knowledge and awareness of Rubella prevention has made a number of mothers refuse measles and Rubella immunization for their children, therefore it is important to know the demographic factors that can influence the participation of mothers in MR vaccination that can support the success of the government program. Among others, Education Level, Religious Factors, Knowledge of Vaccines, and Mother's Age. For this reason, it is necessary to conduct an assessment related to the relationship of these factors to the participation of parents of children who will receive MR vaccination. Methods This type of research is observational analytic observational with cross-sectional research design and using purposive sampling technique with 96 samples who meet the criteria. The results of the study were 96 respondents, with an interest in immunization as much as 89.6% and found that there was a significant effect between education level (p = 0.001), knowledge of MR vaccination (p = 0.000) and there was no relationship between maternal age (p = 0.403). In conclusion, there are factors that influence maternal interest in MR vaccination, such as knowledge of MR immunization, education level but no","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131983449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan Perdarahan Postpartum merupakan penyebab kematian terbesar pada ibu yang ditandai dengan kehilangan darah lebih dari 500 ml. Salah satu penyebab Perdarahan yaitu Retensio Plasenta. Retensio Plasenta adalah tertinggalnya Plasenta di dalam uterus 30 menit setelah bayi lahir yang menyebabkan Perdarahan dan perlu dilakukan tindakan segera seperti Manual Plasenta. Metode Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2019 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil Penanganan yang diberikan kepada Ibu dengan Retensio Plasenta yakni dengan melakukan tindakan pemasangan infus RL + drips Oxytosin 2 ampl, kolaborasi dengan dokter untuk melakukan Manual plasenta, pemberian antibiotik, melakukan Pemeriksaan USG serta memantau Kala IV di RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa Tahun 2019 Kesimpulan dari studi kasus dengan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney dan SOAP yakni dari hari pertama sampai hari ketiga berlangsung normal yang ditandai dengan Plasenta dapat lahir tanpa ada sisa Plasenta, anemia teratasi, syok tidak terjadi, tanda-tanda infeksi tidak tampak serta tanda-tanda vital dalam batas normal. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori.
{"title":"MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”M” DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PADA TANGGAL 12 SEPTEMBER S.D. 25 OKTOBER DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA TAHUN 2019","authors":"Riski Sahid, Darmawansyih Darmawansyih","doi":"10.24252/jm.v2i2a5","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jm.v2i2a5","url":null,"abstract":"Pendahuluan Perdarahan Postpartum merupakan penyebab kematian terbesar pada ibu yang ditandai dengan kehilangan darah lebih dari 500 ml. Salah satu penyebab Perdarahan yaitu Retensio Plasenta. Retensio Plasenta adalah tertinggalnya Plasenta di dalam uterus 30 menit setelah bayi lahir yang menyebabkan Perdarahan dan perlu dilakukan tindakan segera seperti Manual Plasenta. Metode Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2019 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil Penanganan yang diberikan kepada Ibu dengan Retensio Plasenta yakni dengan melakukan tindakan pemasangan infus RL + drips Oxytosin 2 ampl, kolaborasi dengan dokter untuk melakukan Manual plasenta, pemberian antibiotik, melakukan Pemeriksaan USG serta memantau Kala IV di RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa Tahun 2019 Kesimpulan dari studi kasus dengan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney dan SOAP yakni dari hari pertama sampai hari ketiga berlangsung normal yang ditandai dengan Plasenta dapat lahir tanpa ada sisa Plasenta, anemia teratasi, syok tidak terjadi, tanda-tanda infeksi tidak tampak serta tanda-tanda vital dalam batas normal. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori. ","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121943721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internal. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum plasenta previa merupakan penyebab terbanyak. Oleh karena itu, pada kejadian perdarahan atepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan terlebih dahulu karena darah yang keluar terus-menerus bisa mengakibatkan ibu anemia bahkan mengalami syok hingga kematian. Studi ini merupakan laporan kasus dari seorang ibu hamil, 35 tahun, G3P2A0, 26-27 minggu, datang dengan keluhan keluar darah pervaginam tanpa disertai rasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik obstetrik, didapatkan bahwa hasil inspeksi terdapat pengeluaran darah pervaginam, hasil USG dan pemeriksaan laboratorium didapatkan plasenta menutupi seluruh jalan lahir serta mengalami anemia ringan (Hb: 10 gr%). Oleh karena itu, pasien ini didiagnosis dengan plasenta previa totalis disertai anemia ringan. Penatalaksanaan pasien ini yaitu dibutuhkan penanganan ekspektatif
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ibu dengan Masalah Plasenta Previa Disertai Anemia di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 02-04 Agustus 2018","authors":"Serli Serli, Anieq Anieq, Nadyah Nadyah","doi":"10.24252/jmw.v1i2.10717","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jmw.v1i2.10717","url":null,"abstract":"Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internal. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum plasenta previa merupakan penyebab terbanyak. Oleh karena itu, pada kejadian perdarahan atepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan terlebih dahulu karena darah yang keluar terus-menerus bisa mengakibatkan ibu anemia bahkan mengalami syok hingga kematian. Studi ini merupakan laporan kasus dari seorang ibu hamil, 35 tahun, G3P2A0, 26-27 minggu, datang dengan keluhan keluar darah pervaginam tanpa disertai rasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik obstetrik, didapatkan bahwa hasil inspeksi terdapat pengeluaran darah pervaginam, hasil USG dan pemeriksaan laboratorium didapatkan plasenta menutupi seluruh jalan lahir serta mengalami anemia ringan (Hb: 10 gr%). Oleh karena itu, pasien ini didiagnosis dengan plasenta previa totalis disertai anemia ringan. Penatalaksanaan pasien ini yaitu dibutuhkan penanganan ekspektatif","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122848773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kehamilan pada umumnya akan berlangsung normal sebanyak 80-90% dan hanya 10-12% kehamilan yang berkembang menjadi patologis. Salah satunya yaitu hiperemesis gravidarum dimana ibu mengalami mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat I, II, dan III.Studi kasus pada Ny “S” dengan hiperemesis gravidarum tingkat II di RS TNI-AL Jala Ammari menggunakan pendekatan dengan metode manajemen asuhan kebidanan tujuh langkah Varney. Asuhan dilakukan selama 3 hari perawatan di RS dengan memberikan pemenuhan kebutuhan dasar, cairan, obat-obatan, vitamin, support psikologis maupun spiritual. Kemudian melakukan kunjungan rumah selama ±8 minggu sebanyak 5 kali kunjungan.Evaluasi studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan perawatan di RS dan kunjungan rumah, mual dan muntah ibu teratasi, tidak ada penurunan berat badan (BB), dan pembesaran perut sesuai usia kehamilan ibu. Telah dilakukan pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilakukan pada ibu
通常情况下,怀孕时间是正常的80-90%,只有10-12%的怀孕是病态的。其中之一是重力场,母亲在24小时内呕吐超过10次,扰乱了日常活动和一般环境。重力作用分为三层,即1、2和3层。在tnial - al Ammari RS的g - g重力位移II案例研究中,采用了一种采用产科管理方法的7级方法Varney。在医院接受为期三天的治疗,满足了基本需求、液体、药物、维生素、心理和精神上的支持。然后做家访±8星期5次访问。个案研究评估表明,在医院治疗和家访后,母亲的恶心和呕吐消失了,体重没有减轻,胃增大符合妊娠年龄。把所有对母亲的发现和行为都记录下来
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny “S” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat II di Rs TNI Angkatan Laut Jala Ammari Pada Tanggal 27 Mei-18 Juli 2018","authors":"E. Susanti, Firdayanti Firdayanti, Nadyah Haruna","doi":"10.24252/jmw.v1i2.10557","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jmw.v1i2.10557","url":null,"abstract":"Kehamilan pada umumnya akan berlangsung normal sebanyak 80-90% dan hanya 10-12% kehamilan yang berkembang menjadi patologis. Salah satunya yaitu hiperemesis gravidarum dimana ibu mengalami mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat I, II, dan III.Studi kasus pada Ny “S” dengan hiperemesis gravidarum tingkat II di RS TNI-AL Jala Ammari menggunakan pendekatan dengan metode manajemen asuhan kebidanan tujuh langkah Varney. Asuhan dilakukan selama 3 hari perawatan di RS dengan memberikan pemenuhan kebutuhan dasar, cairan, obat-obatan, vitamin, support psikologis maupun spiritual. Kemudian melakukan kunjungan rumah selama ±8 minggu sebanyak 5 kali kunjungan.Evaluasi studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan perawatan di RS dan kunjungan rumah, mual dan muntah ibu teratasi, tidak ada penurunan berat badan (BB), dan pembesaran perut sesuai usia kehamilan ibu. Telah dilakukan pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilakukan pada ibu","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":" 40","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132041844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang relatif tinggi dan tidak seimbang. Hal ini mengakibatkan adanya tekanan yang berat dari berbagai bidang penyediaan pangan, sandang, perumahan, lapangan kerja, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Pemerintah melakukan penanganan dengan membuat program yaitu Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. KB suntik DMPA merupakan salah satu metode KB yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan.Metode jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan KB pada Ny. “F” Akseptor KB suntik DMPA Dengan Peningkatan Berat Badan Di Puskesmas Bara-baraya Makassar Tahun 2018 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP.Hasil diagnosis pada Ny “F” ditegakkan dengan data subjektif, adanya keluhan mengalami peningkatan berat badan selama menjadi akseptor KB suntik DMPA dan data objektif didapatkan ibu pengguna KB suntik DMPA. Diketahui jika peningkatan berat badan yang dialami Ny “F” merupakan hal fisiologi bagi pengguna KB suntik DMPA dengan adanya konseling maka ibu tidak lagi merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya.Kesimpulan dari kasus tersebut yang dapat diambil adalah telah dilakukan pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa dan tindakan untuk Ny “F” sesuai dengan kasus akseptor KB suntik DMPA dengan peningkatan berat badan. Ibu mengerti jika peningkatan berat badan merupakan efek samping penggunaan DMPA. Hal lain yang penting adalah ibu memahami bahwa Islam menganjurkan upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga termasuk melalui KB
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada NY”F” Akseptor KB Suntik Dmpa dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tanggal 07 Juli- 04 Agustus Tahun 2018","authors":"A. Aisyah, Anieq Anieq, Rahma Rahma","doi":"10.24252/jmw.v1i2.10718","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jmw.v1i2.10718","url":null,"abstract":"Pendahuluan Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang relatif tinggi dan tidak seimbang. Hal ini mengakibatkan adanya tekanan yang berat dari berbagai bidang penyediaan pangan, sandang, perumahan, lapangan kerja, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Pemerintah melakukan penanganan dengan membuat program yaitu Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. KB suntik DMPA merupakan salah satu metode KB yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan.Metode jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan KB pada Ny. “F” Akseptor KB suntik DMPA Dengan Peningkatan Berat Badan Di Puskesmas Bara-baraya Makassar Tahun 2018 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP.Hasil diagnosis pada Ny “F” ditegakkan dengan data subjektif, adanya keluhan mengalami peningkatan berat badan selama menjadi akseptor KB suntik DMPA dan data objektif didapatkan ibu pengguna KB suntik DMPA. Diketahui jika peningkatan berat badan yang dialami Ny “F” merupakan hal fisiologi bagi pengguna KB suntik DMPA dengan adanya konseling maka ibu tidak lagi merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya.Kesimpulan dari kasus tersebut yang dapat diambil adalah telah dilakukan pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa dan tindakan untuk Ny “F” sesuai dengan kasus akseptor KB suntik DMPA dengan peningkatan berat badan. Ibu mengerti jika peningkatan berat badan merupakan efek samping penggunaan DMPA. Hal lain yang penting adalah ibu memahami bahwa Islam menganjurkan upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga termasuk melalui KB","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114183975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil yang dapat mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin sehingga penanganan dan pengobatan perlu segera diberikan. Pada Hiperemesis gravidarum tingkat III (Berat), Keadaan umum sangat parah, muntah berhenti, kesadaran sangat menurun, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi menurun, dan ikterus. Komplikasi dapat berakibat fatal pada susunan syaraf pusat dan timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.Karya Tulis ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny“N”dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP. pada kasus ini keadaan ibu kembali normal, serta tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin.Kesimpulan dari Karya Tulis Ilmiah dengan 7 langkah Varney dan SOAP yang digunakan berdasarkan manajemen asuhan. Pada kasus ini proses penyelesaian masalah kebidanan telah dilaksanakan pengkajian berupa pemeriksaan dan analisa data pada Ny “N” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di RSUD Syekh Yusuf Gowa tahun 2019, tindakan segera dan kolaborasi dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum ibu serta proses pengobatan dan pemulihan sehingga kondisi ibu kembali normal. Telah dilakukan pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny “N” dengan hasil tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang didapatkan
重力巨噬症是一名孕妇的严重恶心和呕吐物,这些妇女可能会影响母亲的健康状况,并孕育胎儿,因此需要立即进行治疗和治疗。在重力平衡3级,一般情况严重,呕吐停止,意识高度降低,脉搏迅速,温度上升,张力下降和气候变化。并发症可能是中枢神经系统的致命组成部分,并可能表现出持续的肝功能衰竭。这篇论文的目的是按照瓦尼和SOAP的7步步骤,在2019年,以三重力重力作用为纽约“产妇护理”。在这种情况下,母亲的病情已经恢复正常,母亲和胎儿也没有并发症。以7个步骤的Varney和SOAP为基础的科学论文的结论。这个案子的产科问题解决过程的研究进行了检查和太太" N "上的数据分析Hiperemesis Gravidarum三世在2019年酋长约瑟戈瓦县水平进行合作,立即采取行动,改善母亲和一般治疗和恢复过程,使妈妈的情况恢复正常。已将对“N”号所作的所有发现和行动进行了记录,但始终没有发现理论与案件之间的差距
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny “N” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di Rsud Syekh Yusuf Gowa Tanggal 3 Juni-12 Juli 2019","authors":"Irna Nisaulkhusna Kadir, Sitti Saleha, Nadyah Nadyah","doi":"10.24252/jmw.v1i2.10832","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/jmw.v1i2.10832","url":null,"abstract":"Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil yang dapat mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin sehingga penanganan dan pengobatan perlu segera diberikan. Pada Hiperemesis gravidarum tingkat III (Berat), Keadaan umum sangat parah, muntah berhenti, kesadaran sangat menurun, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi menurun, dan ikterus. Komplikasi dapat berakibat fatal pada susunan syaraf pusat dan timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.Karya Tulis ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny“N”dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP. pada kasus ini keadaan ibu kembali normal, serta tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin.Kesimpulan dari Karya Tulis Ilmiah dengan 7 langkah Varney dan SOAP yang digunakan berdasarkan manajemen asuhan. Pada kasus ini proses penyelesaian masalah kebidanan telah dilaksanakan pengkajian berupa pemeriksaan dan analisa data pada Ny “N” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di RSUD Syekh Yusuf Gowa tahun 2019, tindakan segera dan kolaborasi dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum ibu serta proses pengobatan dan pemulihan sehingga kondisi ibu kembali normal. Telah dilakukan pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny “N” dengan hasil tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang didapatkan ","PeriodicalId":338175,"journal":{"name":"Jurnal Midwifery","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115076499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}