Penelitian dilaksanakan di Sekitar Hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo. Lingkungan di Hutan Adat Desa Baru Pelepat dan hutan adat Desa Batu Kerbau ketinggian tempat 174 mdpl dan 129 mdpl, suhu udara 26 oC dan 28 oC, kelembaban udara 80 % dan 78 %, kecepatan angin 1,0 m/detik dan 4,1 m/detik serta intensitas cahaya matahari 60 Lux dan 61 Lux.Penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling dan Metode yang digunakan dalam pengambilan data tanaman obat yang biasa dipakai oleh masyarakat dilakukan dengan teknik wawancara dan pengisian kuesioner. Metode yang digunakan untuk menghitung keragaman tanaman obat digunakan metode petak ganda (kuadrat) dengan frame.Hasil penelitian menunjukan terdapat 20 jenis tanaman berkhasiat obat yang dipakai oleh masyarakat di Kecamatan Pelepat. Indeks keanekaragaman tanaman obat di Hutan Adat Desa Baru Pelepat dan hutan adat Desa Batu Kerbau tergolong rendah dengan nilai masing-masing 1,916 dan 1,34. Nilai indeks keseragaman tanaman obat di Hutan Adat Desa Baru Pelepat dan Hutan Adat Desa Batu Kerbau tergolong sedang dengan nilai 0,51 dan 0,6. Berdasarkan hasil pengamatan vegetasi tidak ditemukan spesies tanaman yang mendominasi di ekosistem ke dua (2) hutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa areal hutan adat masih menunjang keberagaman tanaman berkhasiat obat
{"title":"TANAMAN OBAT HUTAN YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DI KECAMATAN PELEPAT KABUPATEN BUNGO","authors":"Akhyarnis Febrialdi, Agus Setiawan","doi":"10.36355/jsa.v7i1.811","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/jsa.v7i1.811","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan di Sekitar Hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo. Lingkungan di Hutan Adat Desa Baru Pelepat dan hutan adat Desa Batu Kerbau ketinggian tempat 174 mdpl dan 129 mdpl, suhu udara 26 oC dan 28 oC, kelembaban udara 80 % dan 78 %, kecepatan angin 1,0 m/detik dan 4,1 m/detik serta intensitas cahaya matahari 60 Lux dan 61 Lux.Penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling dan Metode yang digunakan dalam pengambilan data tanaman obat yang biasa dipakai oleh masyarakat dilakukan dengan teknik wawancara dan pengisian kuesioner. Metode yang digunakan untuk menghitung keragaman tanaman obat digunakan metode petak ganda (kuadrat) dengan frame.Hasil penelitian menunjukan terdapat 20 jenis tanaman berkhasiat obat yang dipakai oleh masyarakat di Kecamatan Pelepat. Indeks keanekaragaman tanaman obat di Hutan Adat Desa Baru Pelepat dan hutan adat Desa Batu Kerbau tergolong rendah dengan nilai masing-masing 1,916 dan 1,34. Nilai indeks keseragaman tanaman obat di Hutan Adat Desa Baru Pelepat dan Hutan Adat Desa Batu Kerbau tergolong sedang dengan nilai 0,51 dan 0,6. Berdasarkan hasil pengamatan vegetasi tidak ditemukan spesies tanaman yang mendominasi di ekosistem ke dua (2) hutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa areal hutan adat masih menunjang keberagaman tanaman berkhasiat obat","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131047114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan jumlah ruas stek yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi Robusta (Coffea canephora). Penelitian dilaksanakan di desa Talang Tembago Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Terletak pada ketinggian tempat ± 800 m dpl, pada Andosol dengan pH tanah 6-7. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 18 Januari 2021 sampai 30 April 202.Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 5 ulangan yaitu S1 (1 Ruas Stek kopi Robusta), S2 (2 Ruas Stek kopi Robusta), S3 (3 Ruas Stek kopi Robusta) dan S4 (4 Ruas Stek kopi Robusta). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah panjang Tunas (cm), diameter tunas (mm), jumlah daun (Helai), luas daun (cm2), panjang akar (mm) dan volume akar (ml). Untuk mengetahui pertumbuhan bibit kopi (Coffea canephora.) pengaruh jumlah ruas stek dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam, apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan Multipe Range Test (DMRT) pada taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ruas stek berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas (cm), diameter tunas (mm), luas daun total (cm2), dan panjang akar (mm), berpengaruh nyata terhadap volume akar (ml) dan tidak berpengaruh terhadap jumlah daun (helai) bibit kopi Robusta (Coffea canephora). Perlakuan S2 (2 Ruas Stek Kopi Robusta) adalah perlakuan yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi Robusta (Coffea canephora)
{"title":"PENGARUH JUMLAH RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora)","authors":"Sapri Sapri, Akhyarnis Febrialdi","doi":"10.36355/jsa.v6i2.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/jsa.v6i2.657","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan jumlah ruas stek yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi Robusta (Coffea canephora). Penelitian dilaksanakan di desa Talang Tembago Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Terletak pada ketinggian tempat ± 800 m dpl, pada Andosol dengan pH tanah 6-7. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 18 Januari 2021 sampai 30 April 202.Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 5 ulangan yaitu S1 (1 Ruas Stek kopi Robusta), S2 (2 Ruas Stek kopi Robusta), S3 (3 Ruas Stek kopi Robusta) dan S4 (4 Ruas Stek kopi Robusta). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah panjang Tunas (cm), diameter tunas (mm), jumlah daun (Helai), luas daun (cm2), panjang akar (mm) dan volume akar (ml). Untuk mengetahui pertumbuhan bibit kopi (Coffea canephora.) pengaruh jumlah ruas stek dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam, apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan Multipe Range Test (DMRT) pada taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ruas stek berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas (cm), diameter tunas (mm), luas daun total (cm2), dan panjang akar (mm), berpengaruh nyata terhadap volume akar (ml) dan tidak berpengaruh terhadap jumlah daun (helai) bibit kopi Robusta (Coffea canephora). Perlakuan S2 (2 Ruas Stek Kopi Robusta) adalah perlakuan yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi Robusta (Coffea canephora)","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127602046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo (UMB) Sungai Binjai Km.06 Kecamatan Bathin III dengan ketinggian ± 101 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2018 – Agustus 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa dan terhadap pertumbuhan bawang merah dan mendapatkan penggunaan mulsa manakah yang lebih efesien dan efektif bagi tanaman bawang merahPenelitian ini didesain berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok dengan pemberian berbagai macam Mulsa pada tanah Ultisol yaitu : M0 (Tanpa Pemberian Mulsa, M1(Pemberian Mulsa Jerami Padi), M2 (Pemberian Mulsa Kerinyu), M3 (Pemberian Mulsa Plastik Transparan) dan M4 (Pemberian Mulsa Hitam Perak). Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan perumpun (Helai), Bobot basah umbi perumpun (gram) dan Bobot Umbi perhektar (ton/ha). Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati maka data diperoleh dianalisis secara statistik, menggunakan sidik ragam dan untuk melihat perbedaan antara perlakuan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada tarif nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan berbagai macam mulsa berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati yaitu : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan perumpun (anakan), bobot basah umbi perumpun (gram) dan bobot umbi per hektar (Ton/ha) tanaman bawang daun. Belum ditemukan jenis mulsa yang terbaik untuk pertumbuhan hasil tanaman bawang merah.
{"title":"PENGARUH BERBAGAI MACAM MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH DI ULTISOL KABUPATEN BUNGO","authors":"M. Faisal, G. Yelni","doi":"10.36355/JSA.V6I1.500","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V6I1.500","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo (UMB) Sungai Binjai Km.06 Kecamatan Bathin III dengan ketinggian ± 101 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2018 – Agustus 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa dan terhadap pertumbuhan bawang merah dan mendapatkan penggunaan mulsa manakah yang lebih efesien dan efektif bagi tanaman bawang merahPenelitian ini didesain berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok dengan pemberian berbagai macam Mulsa pada tanah Ultisol yaitu : M0 (Tanpa Pemberian Mulsa, M1(Pemberian Mulsa Jerami Padi), M2 (Pemberian Mulsa Kerinyu), M3 (Pemberian Mulsa Plastik Transparan) dan M4 (Pemberian Mulsa Hitam Perak). Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan perumpun (Helai), Bobot basah umbi perumpun (gram) dan Bobot Umbi perhektar (ton/ha). Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati maka data diperoleh dianalisis secara statistik, menggunakan sidik ragam dan untuk melihat perbedaan antara perlakuan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada tarif nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan berbagai macam mulsa berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati yaitu : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan perumpun (anakan), bobot basah umbi perumpun (gram) dan bobot umbi per hektar (Ton/ha) tanaman bawang daun. Belum ditemukan jenis mulsa yang terbaik untuk pertumbuhan hasil tanaman bawang merah.","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114064333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo, dengan ketinggian 101 meter diatas permukaan laut, dengan temperatur udara berkisar antara 25oC-31oC, dengan rata-rata curah hujan per bulan adalah 179 - 279 mm pada bulan basah dan 68 – 106 mm pada bulan kering dengan tanah jenis Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember sampai dengan 28 Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon Kacang Hijau Varietas Murai terhadap pemberian kombinasi beberapa jenis pupuk pada tanah Ultisol dan untuk mengetahui kombinasi pemberian beberapa jenis pupuk yang terbaik terhadap tanaman kacang hijau varietas murai pada tanah Ultisol.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Adapun perlakuan sebagai berikut : P0 (Pupuk Dolomit 0 t/ha,Pupuk KCL 0 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 0 ml/l air), P1 (Pupuk Dolomit 2 t/ha, Pupuk KCL 25 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 100 ml/l air), P2 (Pupuk Dolomit 4 t/ha, Pupuk KCL 50 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 200 ml/l air), P3 (Pupuk Dolomit 6 t/ha, Pupuk KCl 75 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 300 ml/l air) dan P4 (Pupuk Dolomit 8 t/ha, Pupuk KCl 100 kg/ha dan Pupuk Urine Sapi 400 ml/l air). Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang primer (cm), diameter batang pokok (cm), jumlah polong isi pertanaman (buah), jumlah biji pertanaman (biji) dan hasil biji kering per hektar (ton). Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji duncan’s multiple range test (DNMRT) taraf 5%.Hasil penelitian menunjukan bahwa respon kacang hijau varietas murai terhadap variabel tinggi tanaman (cm) dan lingkar batang (cm) menunjukan respon yang sama sementara pada jumlah cabang primer (buah), jumlah polong isi per tanaman (buah), jumlah biji pertanaman (biji) dan hasil biji kering per hektar (ton) memberikan respon yang berbeda. Respon kacang hijau varietas murai pada perlakuan P1 (dolomit 2 t/ha + KCL 25 kg/ha + 100 ml/l air Fermentasi Urine sapi) merupakan perlakuan terbaik di tanah Ultisol.
这项研究是在海拔101米,空气温度在25031oc之间进行的,在干燥月份平均降雨量为179 - 279毫米,在干燥月份为68 - 106毫米,在陆地上为Ultisol类型。本研究于2017年2月28日至12月1日进行。本研究旨在了解青豆对某些类型的肥料在Ultisol土壤中结合的反应,并了解某些类型的肥料对在Ultisol土壤中生长的青豆品种的最佳组合。该研究采用由5种治疗方法和4种治疗方法组成的随机组设计。至于待遇如下:P0(白云石0 t / ha,肥料KCL 0 kg / ha和牛的尿液发酵水0毫升/ l), P1(白云石2 t -哈,肥料KCL -哈和牛的尿液发酵25公斤100 ml / l水),P2(白云石4 t -哈,肥料KCL 50公斤-哈和牛的尿液发酵水200毫升/ l), P3(白云石6 t -哈,肥料KCL 75公斤-哈和牛的尿液发酵水300毫升/ l)和P4(白云石8 t -哈,肥料KCL 100公斤-哈牛尿液和化肥400 ml / l水)。所观察到的参数包括植物的高度(厘米),主干的数量(厘米),主干茎的直径(厘米),作物的数量(果实),以及每英亩(吨)收获的数量。统计分析的结果是,如果有明显的影响,然后是连续的测试(DNMRT),达到5%。研究结果表明,青豆对植物高变量(厘米)和茎圈(厘米)的反应与原生枝条(果实)的数量、每个作物的三元数(水果)、栽培种子(果实)的数量、每英亩(吨)干种子的数量相同。花生对P1治疗的反应是最有效的。
{"title":"RESPON KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) VARIETAS MURAI TERHADAP KOMBINASI PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK PADA TANAH ULTISOL","authors":"Rendi Hermawan, Effi Yudiawati","doi":"10.36355/JSA.V6I1.505","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V6I1.505","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo, dengan ketinggian 101 meter diatas permukaan laut, dengan temperatur udara berkisar antara 25oC-31oC, dengan rata-rata curah hujan per bulan adalah 179 - 279 mm pada bulan basah dan 68 – 106 mm pada bulan kering dengan tanah jenis Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember sampai dengan 28 Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon Kacang Hijau Varietas Murai terhadap pemberian kombinasi beberapa jenis pupuk pada tanah Ultisol dan untuk mengetahui kombinasi pemberian beberapa jenis pupuk yang terbaik terhadap tanaman kacang hijau varietas murai pada tanah Ultisol.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Adapun perlakuan sebagai berikut : P0 (Pupuk Dolomit 0 t/ha,Pupuk KCL 0 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 0 ml/l air), P1 (Pupuk Dolomit 2 t/ha, Pupuk KCL 25 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 100 ml/l air), P2 (Pupuk Dolomit 4 t/ha, Pupuk KCL 50 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 200 ml/l air), P3 (Pupuk Dolomit 6 t/ha, Pupuk KCl 75 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 300 ml/l air) dan P4 (Pupuk Dolomit 8 t/ha, Pupuk KCl 100 kg/ha dan Pupuk Urine Sapi 400 ml/l air). Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang primer (cm), diameter batang pokok (cm), jumlah polong isi pertanaman (buah), jumlah biji pertanaman (biji) dan hasil biji kering per hektar (ton). Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji duncan’s multiple range test (DNMRT) taraf 5%.Hasil penelitian menunjukan bahwa respon kacang hijau varietas murai terhadap variabel tinggi tanaman (cm) dan lingkar batang (cm) menunjukan respon yang sama sementara pada jumlah cabang primer (buah), jumlah polong isi per tanaman (buah), jumlah biji pertanaman (biji) dan hasil biji kering per hektar (ton) memberikan respon yang berbeda. Respon kacang hijau varietas murai pada perlakuan P1 (dolomit 2 t/ha + KCL 25 kg/ha + 100 ml/l air Fermentasi Urine sapi) merupakan perlakuan terbaik di tanah Ultisol.","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"249 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114543671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan keanekaragaman jenis-jenis capung (odonata) di kawasan sawah Kec. Pangkalan jambu dan Kec. Tabir Kabupaten Merangin. Pengambilan sampel capung dilakukan di Kecamatan Pangkalan Jambu (Desa Bungo Tanjung dan Tanjung Mudo) dan Kecamatan Tabir (Desa Seling dan Desa Kampung Baru) Kabupaten Merangin. Identifikasi capung dilakukan di Laboratorium Universitas Muara Bungo. Penelitian ini dimulai dari tanggal 03 Februari 2019 sampai dengan tanggal 30 April 2019.Penelitian ini berbentuk survei dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Pada tiap kecamatan dipilih dua desa sebagai tempat pengamatan. Pada tiap petak pertanaman ditentukan petak sampel yang berukuran 5 x 5 m secara sistematis pada garis diagonal. Pengambilan sampel Capung di lapangan dilakukan sebanyak 6 kali dengan interval pengambilan sampel dua minggu sekali yang dilakukan dengan dua metode yaitu koleksi secara langsung yaitu menangkap dengan tangan setiap Capung yang ditemukan pada petak sampel dan Metode jaring ayun. Adapun Variabel yang diamati adalah Identifikasi capung, Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan Spesies dan Kekayaan Spesies.Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis-jenis capung (odonata) pada aeral persawahan di Kecamatan Pangkalan Jambu adalah 12 spesies dan 10 spesies di Kecamatan Tabir dengan rincian 8 spesies yang sama yaitu Crocodemis servilia, Orthetrum chrysis, Orthetrum testaceum, Orthetrum pruinosum, Orthetrum sabina, Diplacodes travilis, Agriocenemis femina, Agriocenemis pygmea, dan 6 spesies yang berbeda Pseudagrio pruinosum, Coriagrio colamineum, Orthetrum glaucum, Potamarcha congener, Libellago lineata dan Copera marginipes. Keanekaragaman jenis-jenis capung (odonata) yang ada di kawasan sawah Kecamatan Pangkalan jambu dan kecamatan Tabir Kabupaten Merangin berada pada tingkat sedang dengan indeks keanekaragaman sebesar 2,03 – 2,15, tingkat kemerataan yang stabil dengan indeks kemerataan 0,86-0,88 serta areal persawahan di kecamatan Pangkalan Jambu memiliki kekayan spesies yang lebih tinggi dibandingkan kawasan sawah kec. Tabir. Kata Kunci :Keanekaragaman, Spesies Capung, Areal Persawahan This study aimed to determine types and diversity of dragonflies species (odonata) in Pangkalan Jambu District and Tabir District Merangin Regency. The sampling of dragonflies was carried out in Pangkalan Jambu District (Bungo Tanjung Village and Tanjung Mudo village) and Tabir District (Sling Village and kampung baruh Village) Merangin Regency. Identification of dragonflies was carried out at the Muara Bungo University Laboratory. This study began from February, 3th to April, 30th 2019.This research takes the form of a survey and kind of the sampling method is Purposive Random Sampling. In each district two villages were chosen as observation sites. In each planting plot, a sample plot of 5 x 5 m was determined systematically on a diagonal line. Dragonfly sampling in the field
这项研究的目的是了解Kec稻田中蜻蜓的种类和种类。番石榴基地和Kec。摄政时期的面纱。蜻蜓的样本是在默金摄区番石榴馆(丹戎-丹戎)和钟楼区(Seling和新村)采集的。蜻蜓的身份是在蒙哥大学实验室进行的。本研究始于2019年2月03日至2019年4月30日。这项研究以调查和采样方式进行,目的是随机抽样。在每个地区,选择两个村庄作为观察点。每一株都是由对角线系统中5×5米的样本网格组成的。在野外,每隔两周就会进行6次的抽样,这两种方法是直接收集在试样网格上发现的每只蜻蜓的手和织带方法。至于观察到的变量是对蜻蜓的识别、多样性指数、物种平衡和物种财富的指数。研究结果显示,蜻蜓种类(齿形)在aeral稻田在街道基地番石榴是12和10个物种在同一街道的8种细节的面纱即Crocodemis servilia, Orthetrum chrysis, Orthetrum testaceum, Orthetrum pruinosum Orthetrum萨宾娜,Diplacodes travilis, Agriocenemis femina, Agriocenemis pygmea, 6个不同的物种Pseudagrio pruinosum, Coriagrio colamineum, Orthetrum glaucum, Potamarcha congener,带柳梨和巴西果。蜻蜓种类多样性(齿形)在该地区稻田街道番石榴和街道基地县的面纱的时候正在和多样性指数水平指数稳定的kemerataan水平2.03——威州,与kemerataan 0,86-0,88番石榴和稻田在街道区域基地有财富高于稻田小地区的物种。面纱。关键字:蜻蜓的多样性、种类、文化研究dragonflies之抽样是番石榴carried out in基地区(Bungo海角村和丹戎Mudo村)区(吊索村的面纱和家乡baruh村)时候摄政。河口Identification of dragonflies是carried out at the Bungo大学实验室。这份研究始于2月3日至4月30日至2019日。这项研究采用了调查的形式,采用的方法是随机抽样。在每两个villages区是美国选民observation sites。在每一个情节中,5×5米的情节的样本都有一个对角线的系统。飞龙在地里的样本有六次被埋在二种方法中,每一种方法都被两种方法——namely direct collect,每一种方法都被每一种方法的手抓住。变量观测是蜻蜓识别、多样性指数、物种活动和物种识别索引。《types of The results那里那个dragonflies番石榴(rice字段在基地的齿形)是12个物种和物种10区在同一个物种8区和细节的面纱》namely Crocodemis servilia, Orthetrum chrysis, Orthetrum testaceum, Orthetrum pruinosum Orthetrum萨宾娜,Diplacodes travilis, Agriocenemis femina, Agriocenemis pygmea,和六个不同的物种Pseudagrio pruinosum, Coriagrio colamineum, Orthetrum glaucum, Potamarcha congener,带利贝拉戈、哥们儿、马吉尼皮斯。蜻蜓物种多样性》《帕迪(齿形)陆军基地的时候丽晶特区番石榴区和面纱是at a级温和派都会与多样性指数》2 . 03 - 2 . 15,a级稳定of evenness with an evenness index of 0。86-0,88和赖斯·菲尔兹在《物种番石榴基地区有高richness compared to The rice field区域。多样性,龙,赖斯场
{"title":"KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG (ODONATA) PADA AREAL PERSAWAHAN DI KECAMATAN TABIR DAN DI KECAMATAN PANGKALAN JAMBU KABUPATEN MERANGIN","authors":"Effi Yudiawati, Lusiana Oktavia","doi":"10.36355/JSA.V5I2.467","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V5I2.467","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan keanekaragaman jenis-jenis capung (odonata) di kawasan sawah Kec. Pangkalan jambu dan Kec. Tabir Kabupaten Merangin. Pengambilan sampel capung dilakukan di Kecamatan Pangkalan Jambu (Desa Bungo Tanjung dan Tanjung Mudo) dan Kecamatan Tabir (Desa Seling dan Desa Kampung Baru) Kabupaten Merangin. Identifikasi capung dilakukan di Laboratorium Universitas Muara Bungo. Penelitian ini dimulai dari tanggal 03 Februari 2019 sampai dengan tanggal 30 April 2019.Penelitian ini berbentuk survei dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Pada tiap kecamatan dipilih dua desa sebagai tempat pengamatan. Pada tiap petak pertanaman ditentukan petak sampel yang berukuran 5 x 5 m secara sistematis pada garis diagonal. Pengambilan sampel Capung di lapangan dilakukan sebanyak 6 kali dengan interval pengambilan sampel dua minggu sekali yang dilakukan dengan dua metode yaitu koleksi secara langsung yaitu menangkap dengan tangan setiap Capung yang ditemukan pada petak sampel dan Metode jaring ayun. Adapun Variabel yang diamati adalah Identifikasi capung, Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan Spesies dan Kekayaan Spesies.Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis-jenis capung (odonata) pada aeral persawahan di Kecamatan Pangkalan Jambu adalah 12 spesies dan 10 spesies di Kecamatan Tabir dengan rincian 8 spesies yang sama yaitu Crocodemis servilia, Orthetrum chrysis, Orthetrum testaceum, Orthetrum pruinosum, Orthetrum sabina, Diplacodes travilis, Agriocenemis femina, Agriocenemis pygmea, dan 6 spesies yang berbeda Pseudagrio pruinosum, Coriagrio colamineum, Orthetrum glaucum, Potamarcha congener, Libellago lineata dan Copera marginipes. Keanekaragaman jenis-jenis capung (odonata) yang ada di kawasan sawah Kecamatan Pangkalan jambu dan kecamatan Tabir Kabupaten Merangin berada pada tingkat sedang dengan indeks keanekaragaman sebesar 2,03 – 2,15, tingkat kemerataan yang stabil dengan indeks kemerataan 0,86-0,88 serta areal persawahan di kecamatan Pangkalan Jambu memiliki kekayan spesies yang lebih tinggi dibandingkan kawasan sawah kec. Tabir. Kata Kunci :Keanekaragaman, Spesies Capung, Areal Persawahan This study aimed to determine types and diversity of dragonflies species (odonata) in Pangkalan Jambu District and Tabir District Merangin Regency. The sampling of dragonflies was carried out in Pangkalan Jambu District (Bungo Tanjung Village and Tanjung Mudo village) and Tabir District (Sling Village and kampung baruh Village) Merangin Regency. Identification of dragonflies was carried out at the Muara Bungo University Laboratory. This study began from February, 3th to April, 30th 2019.This research takes the form of a survey and kind of the sampling method is Purposive Random Sampling. In each district two villages were chosen as observation sites. In each planting plot, a sample plot of 5 x 5 m was determined systematically on a diagonal line. Dragonfly sampling in the field","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125107412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lubuk beringin merupakan salah satu destinasi agrowista populer di Kabupaten Bungo. Sungai jernih, hamparan hutan lindung serta puluhan hektar perkebunan karet menjadi daya terik wisata serta menyimpan kekayaan sumberdaya genetik plasma nutfah yang melimpah. Beberapa tumbuhan buah tersebar disekitar hutan pada kawasan lubuk beringin. Artikel ini menyampaikan potensi tanaman beberapa tumbuhan buah lokal pada agrowisata Lubuk Beringin
{"title":"Potensi Beberapa tumbuhan Buah lokal kawasan Agrowisata Lubuk Beringin Kabupaten Bungo","authors":"Akhyarnis Febrialdi","doi":"10.36355/JSA.V5I2.469","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V5I2.469","url":null,"abstract":"Lubuk beringin merupakan salah satu destinasi agrowista populer di Kabupaten Bungo. Sungai jernih, hamparan hutan lindung serta puluhan hektar perkebunan karet menjadi daya terik wisata serta menyimpan kekayaan sumberdaya genetik plasma nutfah yang melimpah. Beberapa tumbuhan buah tersebar disekitar hutan pada kawasan lubuk beringin. Artikel ini menyampaikan potensi tanaman beberapa tumbuhan buah lokal pada agrowisata Lubuk Beringin","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117117613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Chairil Ezward, Elfi Indrawanis, A. Haitami, W. Wahyudi
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting di Kabupaten Kuantan Singingi. Karena beras menjadi sumber bahan makanan pokok masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter agronomi 26 genotipe padi lokal Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial, terdiri dari 26 genotipe padi lokal sebagai perlakuannya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 26 genotipe padi lokal berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pada pengamatan jumlah anakan produktif, genotipe yang paling banyak jumlah anakan produktifnya terdapat pada genotipe PL25 (Saronda kuning) yaitu 11,49 batang. Pada pengamatan jumlah anakan hampa, genotipe yang paling sedikit jumlah anakan hampa adalah genotipe PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) yaitu 0,24 batang. Pada pengamatan jumlah bulir permalai, yang paling banyak jumlah bulir permalai adalah genotipe PL09 (Samo putiah) yaitu 298,67 bulir. Pada pengamatan Berat Gabah Kering (gram/plot), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 102,19 (gram/plot). Pada pengamatan Berat Gabah Kering (ton/hektar), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 1,62 ton/hektar. Kata kunci : Genotipe padi lokal, Kabupaten Kuantan Singingi, Karakter Agronomi.The rice plant is an important food crop in the Kuantan Singingi district. Bicause rice is a source of staple food. The purpose of this study was to determine the agronomic characters of 26 lokal rice genotypes of Kuantan Singingi Regency. The method used in this research is a non factorial randomized block design method, consisted of 26 local rice genotypes as treatment. The result showed that 26 local rice genotypes significantly affected all the observed parameters. On the observation, the highest number of productive tillers was PL25 (Saronda kuning) treatment, namly 11,49 stems. On the observation, the number of empty tillers was the least PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) was 0,24 stems. In observation, the most number of bullets was PL09 (Samo putiah), namely 298,67. In the observation of dry grain weight (grams/plot) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 102,19 grams/plot. In the observation of dry grain weight (tones/hectare) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 1,62 (tones/hectare). Keywords : Local rice genotypes, Kuantan Singingi Regency, Agronomic Character
{"title":"PENAMPAKAN KARAKTER AGRONOMI PADA 26 GENOTIPE PADI LOKAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI","authors":"Chairil Ezward, Elfi Indrawanis, A. Haitami, W. Wahyudi","doi":"10.36355/JSA.V5I2.464","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V5I2.464","url":null,"abstract":"Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting di Kabupaten Kuantan Singingi. Karena beras menjadi sumber bahan makanan pokok masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter agronomi 26 genotipe padi lokal Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial, terdiri dari 26 genotipe padi lokal sebagai perlakuannya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 26 genotipe padi lokal berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pada pengamatan jumlah anakan produktif, genotipe yang paling banyak jumlah anakan produktifnya terdapat pada genotipe PL25 (Saronda kuning) yaitu 11,49 batang. Pada pengamatan jumlah anakan hampa, genotipe yang paling sedikit jumlah anakan hampa adalah genotipe PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) yaitu 0,24 batang. Pada pengamatan jumlah bulir permalai, yang paling banyak jumlah bulir permalai adalah genotipe PL09 (Samo putiah) yaitu 298,67 bulir. Pada pengamatan Berat Gabah Kering (gram/plot), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 102,19 (gram/plot). Pada pengamatan Berat Gabah Kering (ton/hektar), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 1,62 ton/hektar. Kata kunci : Genotipe padi lokal, Kabupaten Kuantan Singingi, Karakter Agronomi.The rice plant is an important food crop in the Kuantan Singingi district. Bicause rice is a source of staple food. The purpose of this study was to determine the agronomic characters of 26 lokal rice genotypes of Kuantan Singingi Regency. The method used in this research is a non factorial randomized block design method, consisted of 26 local rice genotypes as treatment. The result showed that 26 local rice genotypes significantly affected all the observed parameters. On the observation, the highest number of productive tillers was PL25 (Saronda kuning) treatment, namly 11,49 stems. On the observation, the number of empty tillers was the least PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) was 0,24 stems. In observation, the most number of bullets was PL09 (Samo putiah), namely 298,67. In the observation of dry grain weight (grams/plot) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 102,19 grams/plot. In the observation of dry grain weight (tones/hectare) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 1,62 (tones/hectare). Keywords : Local rice genotypes, Kuantan Singingi Regency, Agronomic Character ","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133515777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter, keragaman, kemiripan karakter morfologi tanaman kopi robusta (Coffea robusta L.) sebagai langkah awal pelestarian plasma nutfah tanaman kopi robusta di dataran Medium Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2019, dengan menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif. Pengambilan sampel tanaman kopi robusta dilakukan secara purposive terhadap tanaman yang telah memenuhi kriteria. Data hasil pengamatan secara morfologi ditampilkan dalam bentuk tabel analisis keragaman dan gambar, analisis kemiripan menggunakan program NTSYSpc.v2.10e.Berdasarkan survei dan penggalian informasi dilapangan, didapat bahwa tanaman kopi robusta yang dikembangkan petani ditiga ketinggian berasal dari satu jenis yaitu genotif kopi robusta Ciari. Sampel yang memenuhi kriteria didapat sebanyak 21 aksesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat karakter yang berbeda dan keragaman morfologi dari 21 aksesi. Variabilitas fenotif memiliki kriteria rata-rata sempit pada karakter bentuk daun, panjang daun, lebar daun, panjang tangkai daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, warna daun muda, permukaan daun, bentuk tepi daun, warna matang buah, bentuk buah, diameter buah, warna biji, dan bentuk biji sedangkan pada karakter bentuk stipula dan warna biji menunjukkan variabilitas fenotif luas. Analisis kemiripan dengan menggunakan 11 karakter kualitatif yaitu bentuk stipula, bentuk daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, warna daun muda, permukaan daun, bentuk tepi daun, warna matang buah, bentuk buah, warna biji, dan bentuk biji menghasilkan koefisien kemiripan pada angka 31% yang berarti memiliki tingkat kemiripan rendah. Kata kunci: Tanaman kopi robusta, Dataran medium, Karakterisasi, Morfologi, Keragaman, Kemiripan
{"title":"EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.) DI DATARAN MEDIUM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN","authors":"Acep Sopandi, Feri Herwanto","doi":"10.36355/JSA.V5I2.468","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V5I2.468","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter, keragaman, kemiripan karakter morfologi tanaman kopi robusta (Coffea robusta L.) sebagai langkah awal pelestarian plasma nutfah tanaman kopi robusta di dataran Medium Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2019, dengan menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif. Pengambilan sampel tanaman kopi robusta dilakukan secara purposive terhadap tanaman yang telah memenuhi kriteria. Data hasil pengamatan secara morfologi ditampilkan dalam bentuk tabel analisis keragaman dan gambar, analisis kemiripan menggunakan program NTSYSpc.v2.10e.Berdasarkan survei dan penggalian informasi dilapangan, didapat bahwa tanaman kopi robusta yang dikembangkan petani ditiga ketinggian berasal dari satu jenis yaitu genotif kopi robusta Ciari. Sampel yang memenuhi kriteria didapat sebanyak 21 aksesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat karakter yang berbeda dan keragaman morfologi dari 21 aksesi. Variabilitas fenotif memiliki kriteria rata-rata sempit pada karakter bentuk daun, panjang daun, lebar daun, panjang tangkai daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, warna daun muda, permukaan daun, bentuk tepi daun, warna matang buah, bentuk buah, diameter buah, warna biji, dan bentuk biji sedangkan pada karakter bentuk stipula dan warna biji menunjukkan variabilitas fenotif luas. Analisis kemiripan dengan menggunakan 11 karakter kualitatif yaitu bentuk stipula, bentuk daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, warna daun muda, permukaan daun, bentuk tepi daun, warna matang buah, bentuk buah, warna biji, dan bentuk biji menghasilkan koefisien kemiripan pada angka 31% yang berarti memiliki tingkat kemiripan rendah. Kata kunci: Tanaman kopi robusta, Dataran medium, Karakterisasi, Morfologi, Keragaman, Kemiripan","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121199094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo Sungai Binjai KM 6 Kabupaten Bungo, dengan ketinggian ± 101 m dpl, dengan curah hujan 248,75 mm/bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2019 sampai 14 Agustus 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan jenis mulsa plastik yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang putih (Allium sativum L).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok yaitu : M0 (Tanpa Mulsa), M1 (Mulsa plastik perak), M2 (Mulsa plastik hitam), M3 (Mulsa plastik transparan) dan M4 (Mulsa plastik biru). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter umbi / tanaman (cm), jumlah siung / umbi (siung), bobot basah umbi per rumpun (g), bobot basah umbi per petak (g) dan bobot kering umbi (ton/ha). Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (anova). Apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Ducan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%Dari hasil penelitian diperoleh respon bawang putih terhadap variabel tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter umbi/tanaman (cm), bobot basah umbi perumpun (g), bobot basah umbi perpetak (g) dan berat kering umbi (ton/ha) menunjukan respon yang berbeda sementara jumlah siung/umbi (siung) bawang putih memberikan respon tidak beda. Perlakuan M1 (Mulsa plastik perak) merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang putih (Allium sativum L.). Kata kunci : Mulsa Plastik, bawang putih, Pertumbuhan dan Hasil
{"title":"RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG PUTIH (Allium sativum L) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI MULSA PLASTIK","authors":"G. Yelni, Rahma Sari","doi":"10.36355/JSA.V5I2.461","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V5I2.461","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo Sungai Binjai KM 6 Kabupaten Bungo, dengan ketinggian ± 101 m dpl, dengan curah hujan 248,75 mm/bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2019 sampai 14 Agustus 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan jenis mulsa plastik yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang putih (Allium sativum L).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok yaitu : M0 (Tanpa Mulsa), M1 (Mulsa plastik perak), M2 (Mulsa plastik hitam), M3 (Mulsa plastik transparan) dan M4 (Mulsa plastik biru). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter umbi / tanaman (cm), jumlah siung / umbi (siung), bobot basah umbi per rumpun (g), bobot basah umbi per petak (g) dan bobot kering umbi (ton/ha). Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (anova). Apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Ducan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%Dari hasil penelitian diperoleh respon bawang putih terhadap variabel tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter umbi/tanaman (cm), bobot basah umbi perumpun (g), bobot basah umbi perpetak (g) dan berat kering umbi (ton/ha) menunjukan respon yang berbeda sementara jumlah siung/umbi (siung) bawang putih memberikan respon tidak beda. Perlakuan M1 (Mulsa plastik perak) merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang putih (Allium sativum L.). Kata kunci : Mulsa Plastik, bawang putih, Pertumbuhan dan Hasil","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114804461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Lubuk Punguk Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan di laksanakan mulai dari tangga l01 Januari 2016 sampai dengan 15 April 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulanganyaitu K0:tanpa perlakuan, K1 : 300 g/lubang tanaman setara dengan 3 kg/petak, K2 : 150 g/lubang tanaman setara dengan 6 kg/petak, K3 : 450 g/lubang tanaman setara dengan 9 kg/petak dan K4 : 600 g/lubang tanaman setara dengan 12 kg/petak.Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Statistik Analisis Ragam (Anova), apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Tes’t (DNMRT) pada taraf 5 %. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlahdaun (helai) danBobot Segar Tongkol Bersih Pertanaman (g)Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (helai) dan Bobot Segar Tongkol Bersih Pertanaman (g). Perlakuan terbaik yaitu K4 yaitu 600 g/lubang tanam. Kata Kunci : PupukKandangSapi, PertumbuhandanHasilJagungManis
这项研究已经在默兰金县的穆尔邦邦街道进行了4个月的研究,从2016年1月1日到2016年4月15日的l01楼梯间进行。本研究的目的是了解植物肥料牛棚的礼物对增长的影响和结果洛杉矶甜玉米(Zea mays)。本研究中使用的设计是用随机设计小组(架子)5和4 ulanganyaitu待遇K0:没有待遇,K1: 300 g /植物相当于3公斤洞洞公寓,K2: 1.5 g /相当于6公斤/网格,K3:植物植物450 g -洞相当于9公斤/捉迷藏,f4:600克/植物坑相当于12公斤/网格。根据分析结果(Anova)的统计数据进行分析,如果它具有明显的影响,那么将继续以5%的速度进行新的多场测试。观测到的参数是植物(厘米)高,树干直径(厘米),jumlahdaun(根)danBobot新鲜干净的果穗Pertanaman (g)的研究结果显示,粪肥牛礼物对植物(厘米)高的真实影响,树干的直径(厘米),叶子的数量(股)和新鲜干净Pertanaman棒子的重量(g) K4。就是最好的待遇,即600种g -洞。关键字:牛奶生长和玉米生长
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L)","authors":"Setiono Setiono, Azwarta Azwarta","doi":"10.36355/JSA.V5I2.463","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/JSA.V5I2.463","url":null,"abstract":"Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Lubuk Punguk Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan di laksanakan mulai dari tangga l01 Januari 2016 sampai dengan 15 April 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulanganyaitu K0:tanpa perlakuan, K1 : 300 g/lubang tanaman setara dengan 3 kg/petak, K2 : 150 g/lubang tanaman setara dengan 6 kg/petak, K3 : 450 g/lubang tanaman setara dengan 9 kg/petak dan K4 : 600 g/lubang tanaman setara dengan 12 kg/petak.Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Statistik Analisis Ragam (Anova), apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Tes’t (DNMRT) pada taraf 5 %. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlahdaun (helai) danBobot Segar Tongkol Bersih Pertanaman (g)Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (helai) dan Bobot Segar Tongkol Bersih Pertanaman (g). Perlakuan terbaik yaitu K4 yaitu 600 g/lubang tanam. Kata Kunci : PupukKandangSapi, PertumbuhandanHasilJagungManis","PeriodicalId":340482,"journal":{"name":"Jurnal Sains Agro","volume":"185 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126025068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}