Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.46
Muhammad Anwar, Aldi Pratama, Rio Andria Saputra, Nur Kholilah, Naufal Alfayyadh, M. R. Nurtam, I. Laksmana
Proses pemisahan biji dan kulit kacang tanah dapat dilakukan secara tradisional atau menggunakan mesin. Pengupasan kacang tanah secara tradisional dilakukan dengan menggunakan tangan (tanpa alat bantu) atau tongkat. Pengupasan kacang secara tradisional ini tanah dengan menggunakan tangan membutuhkan banyak tenaga dan waktu walaupun hasil pengupasan sangat bagus. Sedangkan pengupasan kacang tanah dengan menggunakan tongkat membuat kualitas kacang tanah hasil kupasan buruk dengan kapasitas kupasan kacang tanah yang juga kecil. Penelitian ini bertujuan membuat mesin pengupas kulit kacang tanah untuk skala industri rumah tangga dan melakukan analisis kinerja serta analisis ekonomi. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah, penyempurnaan ide rancangan, dilakukan pembuatan alat, uji fungsional, uji kinerja dan terakhir dilakukan analisis ekonomi. Hasil uji kinerja mesin pengupas kulit kacang tanah tipe silinder horizontal diperoleh kapasitas alat 15,22 kg/jam, persentase kacang tidak terkupas 50%, rendemen 33,5%, dan persentase kerusakan hasil 2,15%. Hasil analisis ekonomi teknik diperoleh biaya tetap Rp. 1.654.853,36/tahun, biaya tidak tetap Rp. 27.648,13/jam, biaya pokok Rp. 1.879,48/kg, dan BEP sebanyak 1.732,03 kg/tahun. Mesin ini sangat cocok untuk skala industri rumah tangga karena mempunyai kapasitas 15,22 kg/jam dengan biaya listrik yang kecil sebesar Rp. 272,91/jam.
{"title":"Rancang Bangun dan Analisis Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah Tipe Silinder Horizontal","authors":"Muhammad Anwar, Aldi Pratama, Rio Andria Saputra, Nur Kholilah, Naufal Alfayyadh, M. R. Nurtam, I. Laksmana","doi":"10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.46","url":null,"abstract":"Proses pemisahan biji dan kulit kacang tanah dapat dilakukan secara tradisional atau menggunakan mesin. Pengupasan kacang tanah secara tradisional dilakukan dengan menggunakan tangan (tanpa alat bantu) atau tongkat. Pengupasan kacang secara tradisional ini tanah dengan menggunakan tangan membutuhkan banyak tenaga dan waktu walaupun hasil pengupasan sangat bagus. Sedangkan pengupasan kacang tanah dengan menggunakan tongkat membuat kualitas kacang tanah hasil kupasan buruk dengan kapasitas kupasan kacang tanah yang juga kecil. Penelitian ini bertujuan membuat mesin pengupas kulit kacang tanah untuk skala industri rumah tangga dan melakukan analisis kinerja serta analisis ekonomi. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah, penyempurnaan ide rancangan, dilakukan pembuatan alat, uji fungsional, uji kinerja dan terakhir dilakukan analisis ekonomi. Hasil uji kinerja mesin pengupas kulit kacang tanah tipe silinder horizontal diperoleh kapasitas alat 15,22 kg/jam, persentase kacang tidak terkupas 50%, rendemen 33,5%, dan persentase kerusakan hasil 2,15%. Hasil analisis ekonomi teknik diperoleh biaya tetap Rp. 1.654.853,36/tahun, biaya tidak tetap Rp. 27.648,13/jam, biaya pokok Rp. 1.879,48/kg, dan BEP sebanyak 1.732,03 kg/tahun. Mesin ini sangat cocok untuk skala industri rumah tangga karena mempunyai kapasitas 15,22 kg/jam dengan biaya listrik yang kecil sebesar Rp. 272,91/jam.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46447616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.83
Yuda Hadiwijaya, Kusumiyati Kusumiyati, A. A. Munawar
Kadar air merupakan salah satu atribut kualitas yang penting pada komoditas hortikultura. Penetapan kadar air buah melon dengan metode konvensional memakan waktu yang lama dan perlu merusak sampel buah. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kadar air buah melon golden menggunakan teknologi visible-near infrared spectroscopy (Vis-NIRS). Metode koreksi spektra orthogonal signal correction (OSC) diterapkan pada spektra original untuk meningkatkan kehandalan model kalibrasi. Partial least squares regression (PLSR) digunakan sebagai metode pendekatan regresi untuk mengekstraksi data spektra Vis-NIRS. Hasil penelitian membuktikan bahwa Vis-NIRS dapat diandalkan untuk memprediksi kadar air buah melon golden. Metode koreksi spektra OSC mampu memperkecil jumlah principal component (PC) pada spektra original. Linieritas pada model kalibrasi menggunakan spektra OSC tercatat memperoleh nilai tertinggi sebesar 0,92. Ratio of performance to deviation (RPD) pada spektra OSC menampilkan nilai tertinggi pula yaitu 3,63. Model kalibrasi yang diperoleh pada penelitian ini dapat ditransfer ke dalam spektrometer Vis-NIRS untuk prediksi kadar air melon golden secara cepat dan simultan.
{"title":"Penerapan Teknologi Visible-Near Infrared Spectroscopy untuk Prediksi Cepat dan Simultan Kadar Air Buah Melon (Cucumis melo L.) Golden","authors":"Yuda Hadiwijaya, Kusumiyati Kusumiyati, A. A. Munawar","doi":"10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.83","url":null,"abstract":"Kadar air merupakan salah satu atribut kualitas yang penting pada komoditas hortikultura. Penetapan kadar air buah melon dengan metode konvensional memakan waktu yang lama dan perlu merusak sampel buah. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kadar air buah melon golden menggunakan teknologi visible-near infrared spectroscopy (Vis-NIRS). Metode koreksi spektra orthogonal signal correction (OSC) diterapkan pada spektra original untuk meningkatkan kehandalan model kalibrasi. Partial least squares regression (PLSR) digunakan sebagai metode pendekatan regresi untuk mengekstraksi data spektra Vis-NIRS. Hasil penelitian membuktikan bahwa Vis-NIRS dapat diandalkan untuk memprediksi kadar air buah melon golden. Metode koreksi spektra OSC mampu memperkecil jumlah principal component (PC) pada spektra original. Linieritas pada model kalibrasi menggunakan spektra OSC tercatat memperoleh nilai tertinggi sebesar 0,92. Ratio of performance to deviation (RPD) pada spektra OSC menampilkan nilai tertinggi pula yaitu 3,63. Model kalibrasi yang diperoleh pada penelitian ini dapat ditransfer ke dalam spektrometer Vis-NIRS untuk prediksi kadar air melon golden secara cepat dan simultan.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47959034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.73
M. Amirudin, Elida Novita, Tasliman Tasliman
Pemanfaatan tembakau selama ini terfokus pada daun tembakau. Bagian lain dari tembakau seperti batang tembakau belum banyak dimanfaatkan. Batang tembakau memiliki kandungan selulosa, lignin, hemiselulosa, dan total organik karbon relatif tinggi yang berpotensi dimanfaatkan sebagai arang aktif. Aktivasi secara kimia menggunakan asam sulfat karena memiliki dampak positif terhadap daya jerap arang aktif. Riset ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian konsentrasi asam sulfat terhadap pembuatan arang aktif berbahan batang tembakau. Riset ini menggunakan metode eksperimen dengan membandingkan penambahan konsentrasi H2SO4 6%, 8%, 10% pada pembuatan arang aktif batang daun tembakau dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap perlakuan. Analisis data dengan metode analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut Tukey pada taraf α ≤ 0, 05. Hasil riset memperlihatkan bahwa konsentrasi H2SO4 pada pembuatan arang aktif batang tembakau berpengaruh pada variabel kandungan air, kandungan abu, kandungan zat terbang, kandungan karbon murni, serta energi serap iodium. Perlakuan terbaik dalam pembuatan arang aktif dari batang daun tembakau adalah dengan penambahan konsentrasi H2SO4 10%. Nilai kandungan air, kadar abu, kadar zat terbang, kandungan karbon terikat, dan daya serap iodium secara berurutan yaitu 0, 040%; 0, 035%; 0, 877%; 99, 088%; dan 99,405 miligram/gram.
{"title":"Analisis Variasi Konsentrasi Asam Sulfat sebagai Aktivasi Arang Aktif Berbahan Batang Tembakau (Nicotiana Tabacum)","authors":"M. Amirudin, Elida Novita, Tasliman Tasliman","doi":"10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.73","url":null,"abstract":"Pemanfaatan tembakau selama ini terfokus pada daun tembakau. Bagian lain dari tembakau seperti batang tembakau belum banyak dimanfaatkan. Batang tembakau memiliki kandungan selulosa, lignin, hemiselulosa, dan total organik karbon relatif tinggi yang berpotensi dimanfaatkan sebagai arang aktif. Aktivasi secara kimia menggunakan asam sulfat karena memiliki dampak positif terhadap daya jerap arang aktif. Riset ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian konsentrasi asam sulfat terhadap pembuatan arang aktif berbahan batang tembakau. Riset ini menggunakan metode eksperimen dengan membandingkan penambahan konsentrasi H2SO4 6%, 8%, 10% pada pembuatan arang aktif batang daun tembakau dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap perlakuan. Analisis data dengan metode analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut Tukey pada taraf α ≤ 0, 05. Hasil riset memperlihatkan bahwa konsentrasi H2SO4 pada pembuatan arang aktif batang tembakau berpengaruh pada variabel kandungan air, kandungan abu, kandungan zat terbang, kandungan karbon murni, serta energi serap iodium. Perlakuan terbaik dalam pembuatan arang aktif dari batang daun tembakau adalah dengan penambahan konsentrasi H2SO4 10%. Nilai kandungan air, kadar abu, kadar zat terbang, kandungan karbon terikat, dan daya serap iodium secara berurutan yaitu 0, 040%; 0, 035%; 0, 877%; 99, 088%; dan 99,405 miligram/gram.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43828756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.78
S. Tuhuteru, Inrianti, Maulidiyah, Muhammad Nurdin
Pupuk organik cair NASA ialah pupuk organik natural dari ekstrak bahan organik limbah ternak serta unggas, limbah sebagian tumbuhan tertentu dan zat-zat natural yang lain yang diproses dengan teknologi ramah lingkungan. Percobaan ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui konsentrasi POC NASA yang pas bagi 5 varietas bawang merah yang ditanam di Wamena. Penelitian disusun dalam bentuk rancangan acak kelompok dua faktor. Faktor 1 berupa 5 varietas bawang merah, seperti Crok, Tiron, super Biru dan Bima serta satu varietas lokal Wamena sebagai pembanding. Sedangkan faktor 2 terdiri atas 3 taraf konsentrasi POC NASA yakni: 0 ml, 150 ml dan 250 ml. Informasi hasil penelitian dianalisis memakai ANOVA taraf 5 %. Apabila berpengaruh nyata, maka pengujian dianalisis lanjut dengan tes jarak berganda Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil percobaan membuktikan bahwa produktivitas tanaman bawang merah dipengaruhi oleh interaksi antara konsentrasi POC NASA dengan varietas bawang merah. Hasil penelitian memperlihatkan adanya interaksi nyata oleh perlakuan POC NASA 150 ml dengan varietas Super Biru pada parameter tinggi tanaman dan bobot segar akar, kemudian perlakuan POC NASA 250 ml dengan varietas Lokal Wamena pada parameter bobot kering daun, selanjutnya perlakuan POC NASA 250 ml dengan varietas Bima pada pengamatan kandungan klorofil a dan jumlah daun.
美国国家航空航天局(NASA)液体有机肥料是一种天然有机肥料,它从动物和鸟类废物、某些植物和其他被绿色技术处理过的天然物质中提取出来。这个实验的目的是确定美国国家航空航天局(NASA)对瓦梅纳(Wamena)种植的5种洋葱的最佳浓度。研究以两种因素组合的随机设计形式进行。因素一是五种不同种类的洋葱,如Crok、Tiron、超级蓝和Bima,以及当地瓦梅纳的品种作为比较。而因子2是由美国国家航空航天局POC浓度的3个级别:0 ml、150毫升和250毫升。如果有效,测试将继续进行邓肯多程测试(d捷尔测试)5%的多程测试。实验结果证明,洋葱植物的生产力受到NASA POC浓度与洋葱品种之间的相互作用的影响。研究结果显示,真实的POC NASA 150毫升的待遇与超级蓝玉米品种对高根新鲜的植物和权重参数,然后用本地品种POC NASA 250毫升待遇Wamena NASA在接下来的干树叶,权重参数POC待遇250毫升的叶绿素a含量观察银河系品种和数量的叶子。
{"title":"Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Nasa dalam Meningkatkan Produktivitas Bawang Merah di Daerah Wamena","authors":"S. Tuhuteru, Inrianti, Maulidiyah, Muhammad Nurdin","doi":"10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.78","url":null,"abstract":"Pupuk organik cair NASA ialah pupuk organik natural dari ekstrak bahan organik limbah ternak serta unggas, limbah sebagian tumbuhan tertentu dan zat-zat natural yang lain yang diproses dengan teknologi ramah lingkungan. Percobaan ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui konsentrasi POC NASA yang pas bagi 5 varietas bawang merah yang ditanam di Wamena. Penelitian disusun dalam bentuk rancangan acak kelompok dua faktor. Faktor 1 berupa 5 varietas bawang merah, seperti Crok, Tiron, super Biru dan Bima serta satu varietas lokal Wamena sebagai pembanding. Sedangkan faktor 2 terdiri atas 3 taraf konsentrasi POC NASA yakni: 0 ml, 150 ml dan 250 ml. Informasi hasil penelitian dianalisis memakai ANOVA taraf 5 %. Apabila berpengaruh nyata, maka pengujian dianalisis lanjut dengan tes jarak berganda Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil percobaan membuktikan bahwa produktivitas tanaman bawang merah dipengaruhi oleh interaksi antara konsentrasi POC NASA dengan varietas bawang merah. Hasil penelitian memperlihatkan adanya interaksi nyata oleh perlakuan POC NASA 150 ml dengan varietas Super Biru pada parameter tinggi tanaman dan bobot segar akar, kemudian perlakuan POC NASA 250 ml dengan varietas Lokal Wamena pada parameter bobot kering daun, selanjutnya perlakuan POC NASA 250 ml dengan varietas Bima pada pengamatan kandungan klorofil a dan jumlah daun.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43031564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.71
N. Nasrudin, Arrin Rosmala
Analisis pertumbuhan padi penting diketahui untuk menggambarkan kondisi tumbuh kembang tanaman sehingga dapat berproduksi secara optimal utamanya pada kondisi sub-optimal. Tujuan penelitian yaitu mengetahui proses fisiologi dan produksi biomasa padi lokal aksesi PH 1 pada kondisi salin dengan penambahan pupuk silika padat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama tingkat cekaman salinitas dengan empat taraf yaitu non salin, 4 dS m-1, 8 dS m-1, dan 12 dS m-1. Faktor kedua penambahan dosis silika padat per kg tanah dengan tiga taraf yaitu 300 mg, 450 mg, dan 600 mg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi cekaman salinitas dengan dosis silika yang mempengaruhi luas daun 4 minggu setelah tanam. Dosis silika berpengaruh nyata terhadap bobot segar akar 4 minggu setelah tanam, biomassa 4 minggu setelah tanam, dan laju asimilasi bersih. Cekaman salinitas berpengaruh nyata terhadap biomassa 4 minggu setelah tanam. Peningkatan cekaman salinitas sampai 8 dS m-1 akan menurunkan luas daun dan biomasa tanaman sedangkan peningkatan cekaman salinitas sampai 12 dS m-1 dikombinasikan dengan dosis silika memperbaiki luas daun dan biomasa tanaman. Dosis optimum silika pada kondisi cekaman salinitas adalah 450 mg karena mampu meningkatkan biomasa dan laju asimilasi bersih. Sebaliknya peningkatan dosis silika sampai 600 mg menyebabkan penurunan biomasa dan laju asimilasi bersih, tetapi dapat meningkatkan bobot segar akar.
{"title":"Analisis Pertumbuhan Padi Lokal Aksesi PH 1 Menggunakan Penambahan Pupuk Silika Padat pada Kondisi Salin","authors":"N. Nasrudin, Arrin Rosmala","doi":"10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGROTEKNIKA.V3I2.71","url":null,"abstract":"Analisis pertumbuhan padi penting diketahui untuk menggambarkan kondisi tumbuh kembang tanaman sehingga dapat berproduksi secara optimal utamanya pada kondisi sub-optimal. Tujuan penelitian yaitu mengetahui proses fisiologi dan produksi biomasa padi lokal aksesi PH 1 pada kondisi salin dengan penambahan pupuk silika padat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama tingkat cekaman salinitas dengan empat taraf yaitu non salin, 4 dS m-1, 8 dS m-1, dan 12 dS m-1. Faktor kedua penambahan dosis silika padat per kg tanah dengan tiga taraf yaitu 300 mg, 450 mg, dan 600 mg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi cekaman salinitas dengan dosis silika yang mempengaruhi luas daun 4 minggu setelah tanam. Dosis silika berpengaruh nyata terhadap bobot segar akar 4 minggu setelah tanam, biomassa 4 minggu setelah tanam, dan laju asimilasi bersih. Cekaman salinitas berpengaruh nyata terhadap biomassa 4 minggu setelah tanam. Peningkatan cekaman salinitas sampai 8 dS m-1 akan menurunkan luas daun dan biomasa tanaman sedangkan peningkatan cekaman salinitas sampai 12 dS m-1 dikombinasikan dengan dosis silika memperbaiki luas daun dan biomasa tanaman. Dosis optimum silika pada kondisi cekaman salinitas adalah 450 mg karena mampu meningkatkan biomasa dan laju asimilasi bersih. Sebaliknya peningkatan dosis silika sampai 600 mg menyebabkan penurunan biomasa dan laju asimilasi bersih, tetapi dapat meningkatkan bobot segar akar.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43924831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Risa Meutia Fiana, Wenny Surya Murtius, Aurian Ming
This research has been carried out in the Laboratory of Chemistry, Agricultural Biochemistry and Food Nutrition, Laboratory of Technology and Agricultural Process Engineering Faculty of Agricultural Technology Laboratory of Animal Husbandry Biotechnology Faculty of Animal Husbandry, and Laboratory of Tablet Faculty of Pharmacy in July to August 2018. The aims of this study was to determine the ratio of coconut milk and sugar to the characteristics of instant beras rendang flour and find out the best ratio in organoleptic instant beras rendang product with a differentiation test. This research method used a completely randomized design with 5 treatments and 3 replications, which treatments A (35% coconut milk powder : 15% sugar), B (30% coconut milk Powder : 20% Sugar), C (25% coconut milk Powder : 25% Sugar), D (20% Coconut Milk Powder : 30% Sugar), E (15% Coconut Milk Powder : 15% Sugar). Tests carried out included sensory analysis by differentiating test.
{"title":"Pengaruh Perbandingan Serbuk Santan dan Gula dalam Pembuatan Manisan Instan Beras Rendang terhadap Penerimaan Konsumen dengan Analisis Sensori Uji Pembeda","authors":"Risa Meutia Fiana, Wenny Surya Murtius, Aurian Ming","doi":"10.32530/AGTK.V2I1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V2I1.29","url":null,"abstract":"This research has been carried out in the Laboratory of Chemistry, Agricultural Biochemistry and Food Nutrition, Laboratory of Technology and Agricultural Process Engineering Faculty of Agricultural Technology Laboratory of Animal Husbandry Biotechnology Faculty of Animal Husbandry, and Laboratory of Tablet Faculty of Pharmacy in July to August 2018. The aims of this study was to determine the ratio of coconut milk and sugar to the characteristics of instant beras rendang flour and find out the best ratio in organoleptic instant beras rendang product with a differentiation test. This research method used a completely randomized design with 5 treatments and 3 replications, which treatments A (35% coconut milk powder : 15% sugar), B (30% coconut milk Powder : 20% Sugar), C (25% coconut milk Powder : 25% Sugar), D (20% Coconut Milk Powder : 30% Sugar), E (15% Coconut Milk Powder : 15% Sugar). Tests carried out included sensory analysis by differentiating test.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47103413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perdana Putera, Aguzi Intan, Faisal Mustaqim, Pitra Ramadhan
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna dimana seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun dan buah dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Mesin pengupas sabut kelapa secara mekanik merupakan pengembangan dari alat bantu pengupas sabut kelapa tradisional dan semi mekanik. Pengupas kelapa secara manual dan semi mekanik kurang efektif karena masih menggunakan tenaga manusia sebagai sumber tenaga utama dan kapasitas kerja yang kecil. Mesin pengupas sabut kelapa ini erdiri atas dua silinder yang memiliki gigi yang berfungsi untuk merobek sabut. Silinder ini berputar dengan arah yang berlawanan. Dari uji kinerja diperoleh kapasitas kerja yang lebih besar yaitu 100 buah/jam. Hasil analisa ekonomi mesin pengupas kelapa ini adalah biaya tetap Rp 2.240.784,- /tahun, biaya tidak tetap Rp 11.911,26,- /jam, biaya pokok Rp 129,89,-/buah dan Break Event Point 12.387,55 buah/tahun.
{"title":"Rancang Bangun Mesin Pengupas Sabut Kelapa","authors":"Perdana Putera, Aguzi Intan, Faisal Mustaqim, Pitra Ramadhan","doi":"10.32530/AGTK.V2I1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V2I1.31","url":null,"abstract":"Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna dimana seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun dan buah dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Mesin pengupas sabut kelapa secara mekanik merupakan pengembangan dari alat bantu pengupas sabut kelapa tradisional dan semi mekanik. Pengupas kelapa secara manual dan semi mekanik kurang efektif karena masih menggunakan tenaga manusia sebagai sumber tenaga utama dan kapasitas kerja yang kecil. Mesin pengupas sabut kelapa ini erdiri atas dua silinder yang memiliki gigi yang berfungsi untuk merobek sabut. Silinder ini berputar dengan arah yang berlawanan. Dari uji kinerja diperoleh kapasitas kerja yang lebih besar yaitu 100 buah/jam. Hasil analisa ekonomi mesin pengupas kelapa ini adalah biaya tetap Rp 2.240.784,- /tahun, biaya tidak tetap Rp 11.911,26,- /jam, biaya pokok Rp 129,89,-/buah dan Break Event Point 12.387,55 buah/tahun.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48147082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fidela Violalita, Henny Fitri Yanti, S. Syahrul, Khandra Fahmy
Brownies bengkuang merupakan salah satu bentuk pengaplikasian tepung bengkuang pada produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung bengkuang pada pembuatan brownies. Pada penelitian ini dilakukan subtitusi tepung terigu dengan tepung bengkuang dengan perlakuan kontrol, 60%, 70%, 80% dan 100%. Analisa yang dilakukan pada brownis bengkuang adalah analisis proksimat dan analisis organoleptik. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi analisis kadar air, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein, kadar abu dan kadar serat kasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa substitusi tepung bengkuang pada pembuatan brownies memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada karbohidrat, protein dan serat kasar brownies bengkuang. Berdasarkan analisis organoleptik yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin banyak penambahan tepung bengkuang, brownies yang dihasilkan memiliki tekstur yang semakin padat dan berserat. Hasil analisis organoleptik menunjukkan substitusi tepung bengkuang yang paling disukai panelis adalah brownies yang disubstitusi tepung bengkuang 60%, dengan memberikan penilaian terhadap warna 4,20 (agak suka), aroma 3,92 (agak suka), rasa 4,20 (agak suka), dan tekstur 3,96 (agak suka). Brownies dengan substitusi tepung bengkuang 60% memiliki kadar air 31,24%, kadar karbohidrat 43,42%, kadar lemak 14,14%, kadar protein 10,57%, kadar abu 0,63%, dan kadar serat kasar 1,81%.
{"title":"Substitusi Tepung Bengkuang pada Pembuatan Brownies","authors":"Fidela Violalita, Henny Fitri Yanti, S. Syahrul, Khandra Fahmy","doi":"10.32530/AGTK.V2I1.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V2I1.32","url":null,"abstract":"Brownies bengkuang merupakan salah satu bentuk pengaplikasian tepung bengkuang pada produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung bengkuang pada pembuatan brownies. Pada penelitian ini dilakukan subtitusi tepung terigu dengan tepung bengkuang dengan perlakuan kontrol, 60%, 70%, 80% dan 100%. Analisa yang dilakukan pada brownis bengkuang adalah analisis proksimat dan analisis organoleptik. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi analisis kadar air, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein, kadar abu dan kadar serat kasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa substitusi tepung bengkuang pada pembuatan brownies memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada karbohidrat, protein dan serat kasar brownies bengkuang. Berdasarkan analisis organoleptik yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin banyak penambahan tepung bengkuang, brownies yang dihasilkan memiliki tekstur yang semakin padat dan berserat. Hasil analisis organoleptik menunjukkan substitusi tepung bengkuang yang paling disukai panelis adalah brownies yang disubstitusi tepung bengkuang 60%, dengan memberikan penilaian terhadap warna 4,20 (agak suka), aroma 3,92 (agak suka), rasa 4,20 (agak suka), dan tekstur 3,96 (agak suka). Brownies dengan substitusi tepung bengkuang 60% memiliki kadar air 31,24%, kadar karbohidrat 43,42%, kadar lemak 14,14%, kadar protein 10,57%, kadar abu 0,63%, dan kadar serat kasar 1,81%.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42853445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan oxtail dan ekstrak brokoli (Brassica oleracea, L.) terhadap karakteristik kaldu instan yang dihasilkan dan mendapatkan produk terbaik berdasarkan analisis sensori. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan (perbandingan oxtail dan ekstrak brokoli A (100%: 0%), B (90%: 10%), C (80%: 20%), D (70% : 30%) dan E (60%: 40%)) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test pada α 5%. Pengamatan pada produk yang dihasilkan adalah analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar nitrogen amino, kadar lemak, kadar asam lemak bebas, aktivitas antioksidan, total karoten, natrium klorida, dan analisis sensori. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perbedaan oxtail dan ekstrak brokoli berpengaruh signifikan terhadap kadar air, abu, protein, nitrogen amino, lemak, asam lemak bebas, aktivitas antioksidan, total karoten, dan analisis sensorik. Produk terbaik dalam menghasilkan stok daging sapi instan terdapat pada produk dengan perbandingan oxtail 80% dan ekstrak brokoli 20% dengan karakteristik kadar air 9,59%, abu 11,56%, protein 3,84%, nitrogen amino 0,027%, lemak 0,52%, asam lemak bebas 0,92%, aktivitas antioksidan 60,88%, total karoten 0,85 mg / 100g, analisis sensorik terhadap warna (4,00), aroma (4,15), penampilan (3,65), dan rasa (4,00).
{"title":"Pembuatan Kaldu Sapi Instan dengan Pemanfaatan Oxtail dan Brokoli (Brassica oleraceae, L.)","authors":"Deivy Andhika Permata, Ismed Ismed, Hardini Putri","doi":"10.32530/AGTK.V2I1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V2I1.28","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan oxtail dan ekstrak brokoli (Brassica oleracea, L.) terhadap karakteristik kaldu instan yang dihasilkan dan mendapatkan produk terbaik berdasarkan analisis sensori. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan (perbandingan oxtail dan ekstrak brokoli A (100%: 0%), B (90%: 10%), C (80%: 20%), D (70% : 30%) dan E (60%: 40%)) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test pada α 5%. Pengamatan pada produk yang dihasilkan adalah analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar nitrogen amino, kadar lemak, kadar asam lemak bebas, aktivitas antioksidan, total karoten, natrium klorida, dan analisis sensori. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perbedaan oxtail dan ekstrak brokoli berpengaruh signifikan terhadap kadar air, abu, protein, nitrogen amino, lemak, asam lemak bebas, aktivitas antioksidan, total karoten, dan analisis sensorik. Produk terbaik dalam menghasilkan stok daging sapi instan terdapat pada produk dengan perbandingan oxtail 80% dan ekstrak brokoli 20% dengan karakteristik kadar air 9,59%, abu 11,56%, protein 3,84%, nitrogen amino 0,027%, lemak 0,52%, asam lemak bebas 0,92%, aktivitas antioksidan 60,88%, total karoten 0,85 mg / 100g, analisis sensorik terhadap warna (4,00), aroma (4,15), penampilan (3,65), dan rasa (4,00).","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41976157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurmeji, Fendi Lisman, Yuni, R. Syahriza, Mohammad Riza Nurtam, Musdar Effy Djinis, Irzal, Amrizal
Proses pemipilan jagung di Kabupaten Limapuluh Kota masih dilakukan secara manual atau tradisional seperti dengan menggunakan tangan maupun alat bantuan sederhana seperti obeng. Pemipilan dengan cara manual akan membutuhkan banyak tenaga, waktu dan kapasitas produksi juga kecil. Jika pemipilan dilakukan dengan menggunakan mesin, maka biaya produksi akan lebih besar. Rancangan alat pemipil jagung sederhana ini dibuat untuk membantu petani jagung skala kecil. Analisa ekonomi teknik dari alat pemipil jagung ini diperoleh total biaya tetap Rp. 246.960/Tahun, total biaya tidak tetap Rp. 7.029,16/jam, biaya kerja Rp. 7.132/jam, biaya pokok Rp. 187,7/kg, dan break event point (BEP) 16.464 kg/tahun. Harga jual alat pemipil jagung ini adalah Rp. 980.000,- dengan laba 15%.
{"title":"Rancang Bangun Alat Pemipil Jagung Sederhana","authors":"Nurmeji, Fendi Lisman, Yuni, R. Syahriza, Mohammad Riza Nurtam, Musdar Effy Djinis, Irzal, Amrizal","doi":"10.32530/AGTK.V2I1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V2I1.30","url":null,"abstract":"Proses pemipilan jagung di Kabupaten Limapuluh Kota masih dilakukan secara manual atau tradisional seperti dengan menggunakan tangan maupun alat bantuan sederhana seperti obeng. Pemipilan dengan cara manual akan membutuhkan banyak tenaga, waktu dan kapasitas produksi juga kecil. Jika pemipilan dilakukan dengan menggunakan mesin, maka biaya produksi akan lebih besar. Rancangan alat pemipil jagung sederhana ini dibuat untuk membantu petani jagung skala kecil. Analisa ekonomi teknik dari alat pemipil jagung ini diperoleh total biaya tetap Rp. 246.960/Tahun, total biaya tidak tetap Rp. 7.029,16/jam, biaya kerja Rp. 7.132/jam, biaya pokok Rp. 187,7/kg, dan break event point (BEP) 16.464 kg/tahun. Harga jual alat pemipil jagung ini adalah Rp. 980.000,- dengan laba 15%.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42766973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}