Pub Date : 2023-01-28DOI: 10.32490/didaktik.v5i2.96
Siani Listio
AbstractOne of the successes in learning is the student’s interest and the teacher’s skill in delivering material.Students of SMPN 2 Sumbermanjing Wetan, Christian Religious Education class are assumed to be less interesed in Christian Religious study. This can be showed from their attitudes such as being lazy in doing assignment, not pay attention to the teacher who teaches, but talking to themselves with their friends, often having permission to the toilet, considering Christian religious lesson is not important, because these lessons are often obstained at home or at the church.The purpose of this research is to find out whether the students of SMPN 2 Sumbermanjing Wetan understand the meaning of interest in learning, to know the condition of their interest in learning, and to find out the causes and solutions so that they can be interested in the subject of Christian Religious EducationThis research uses qualitative method with an intrinsic case study approach because the researcher wants to understand this case in all its specificity and simplicityThe results obstained from observations, interviews, and existing documents show that SMPN 2 students understand the meaning og interest in learning. The constraints come from students (less enthusiastic, unstable). The other constraints are religion classroom with capacity of 30 filled more than 30 .There is no fan in the class, the hot air make them discomfort.Lesson conducted at noon between 10.50 – 12.50 and the lack of supporting facilities such LCD which are limited , so the teacher is not always able to use this facility To overcome this situation , teacher creativity is needed in in teaching. Class can divided in groups , giving group assigments that can be done outside the classroom, still encouraging or give motivation to the students, providing guidance or conseling outside of teaching hours. The coorperation among students, teachers, and school principal ai also needed and spiritual guidance teacher in spurring student interest in learning
{"title":"Rendahnya Minat Belajar Siswa Pendidikan Agama Kristen : Studi Kasus di SMPN 2 Sumbermanjing Wetan","authors":"Siani Listio","doi":"10.32490/didaktik.v5i2.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.32490/didaktik.v5i2.96","url":null,"abstract":"AbstractOne of the successes in learning is the student’s interest and the teacher’s skill in delivering material.Students of SMPN 2 Sumbermanjing Wetan, Christian Religious Education class are assumed to be less interesed in Christian Religious study. This can be showed from their attitudes such as being lazy in doing assignment, not pay attention to the teacher who teaches, but talking to themselves with their friends, often having permission to the toilet, considering Christian religious lesson is not important, because these lessons are often obstained at home or at the church.The purpose of this research is to find out whether the students of SMPN 2 Sumbermanjing Wetan understand the meaning of interest in learning, to know the condition of their interest in learning, and to find out the causes and solutions so that they can be interested in the subject of Christian Religious EducationThis research uses qualitative method with an intrinsic case study approach because the researcher wants to understand this case in all its specificity and simplicityThe results obstained from observations, interviews, and existing documents show that SMPN 2 students understand the meaning og interest in learning. The constraints come from students (less enthusiastic, unstable). The other constraints are religion classroom with capacity of 30 filled more than 30 .There is no fan in the class, the hot air make them discomfort.Lesson conducted at noon between 10.50 – 12.50 and the lack of supporting facilities such LCD which are limited , so the teacher is not always able to use this facility To overcome this situation , teacher creativity is needed in in teaching. Class can divided in groups , giving group assigments that can be done outside the classroom, still encouraging or give motivation to the students, providing guidance or conseling outside of teaching hours. The coorperation among students, teachers, and school principal ai also needed and spiritual guidance teacher in spurring student interest in learning","PeriodicalId":365644,"journal":{"name":"DIDAKTIKOS Jurnal Pendidikan Agama Kristen","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124243185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-28DOI: 10.32490/didaktik.v5i2.151
Farmelda Sileta, Yonathan Mujianto
Bertitik tolak dari observasi lapangan yang dikaitkan dengan hikmat Salomo dalam Alkitab dapat dianggap bahwa firman Tuhan sebagai sumber moralitas yang membentuk perilaku keagamaan seseorang. Salomo menuliskan agar orang muda, “janganlah engkau melupakan ajaran tetapi hati mereka dipelihara oleh firman Tuhan agar memperoleh damai sejahtara di sepanjang kehidupan” (Amsal 3:1-6). Meskipun secara kontekstual nilai-nilai perilaku keagamaan semua orang-orang muda harus berasal dari nilai-nilai moralitas berdasarkan firman Tuhan namun secara faktual didapati bahwa nilai-nilai moral mereka bertransformasi dengan nilai-nilai moral yang berlaku secara umum atau universal.Sementara, ada nilai-nilai kehidupan yang berasal Firman Tuhan atau Alkitab yang dimiliki dan dipegang secara institusional, yaitu oleh gereja dan keluarga dalam hal ini adalah orang-tua. Seharusnya, gereja dan keluarga memiliki sarana penentu perilaku keagamaan karena institusi tersebutlah dapat menjamin nilai-nilai moralitas yang membentuk perilaku kehidupan. Atau dengan kata lain, adanya keterkaitan seseorang kepada Tuhan yang dapat menjaga nilai-nilai kehidupan moralitas berperilaku. Namun secara faktual didapati bahwa pemahaman yang luas seputaran permasalahan remaja di dalam semua aspek khususnya di era milenial menunjukkan suatu bentuk transformasi pada nilai perilaku atau moral dan nilai keagamaan atau spiritualitas yang semakin abai dan bahkan semakin menjauh dari nilai-nilai perilaku keagamaan Kristiani.Penelitian ini dilakukan di gereja-lokal Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Hermon Mulyorejo Kediri melalui pendekatan penelitian kualitatif jenis Studi Kasus yaitu mengeskplorasi kasus tunggal atau majemuk yang bisa dipelajari agar dicarikan jalan keluar yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak gereja-lokal (GPdI Hermon), keluarga (orang tua- anggota gereja-lokal). Ada tiga kasus yang harus dicarikan jalan keluarnya berupa pengajaran nilai-nilai berkenaan dengan transformasi perilaku keagamaan dan lingkungan, transformasi perilaku keagamaan gereja, serta transformasi perilaku keagamaan dan orang tua.
{"title":"Pengajaran Tranformasi Perilaku Keagamaan Remaja Era Milenial Oleh Gereja dan Orang Tua","authors":"Farmelda Sileta, Yonathan Mujianto","doi":"10.32490/didaktik.v5i2.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.32490/didaktik.v5i2.151","url":null,"abstract":"Bertitik tolak dari observasi lapangan yang dikaitkan dengan hikmat Salomo dalam Alkitab dapat dianggap bahwa firman Tuhan sebagai sumber moralitas yang membentuk perilaku keagamaan seseorang. Salomo menuliskan agar orang muda, “janganlah engkau melupakan ajaran tetapi hati mereka dipelihara oleh firman Tuhan agar memperoleh damai sejahtara di sepanjang kehidupan” (Amsal 3:1-6). Meskipun secara kontekstual nilai-nilai perilaku keagamaan semua orang-orang muda harus berasal dari nilai-nilai moralitas berdasarkan firman Tuhan namun secara faktual didapati bahwa nilai-nilai moral mereka bertransformasi dengan nilai-nilai moral yang berlaku secara umum atau universal.Sementara, ada nilai-nilai kehidupan yang berasal Firman Tuhan atau Alkitab yang dimiliki dan dipegang secara institusional, yaitu oleh gereja dan keluarga dalam hal ini adalah orang-tua. Seharusnya, gereja dan keluarga memiliki sarana penentu perilaku keagamaan karena institusi tersebutlah dapat menjamin nilai-nilai moralitas yang membentuk perilaku kehidupan. Atau dengan kata lain, adanya keterkaitan seseorang kepada Tuhan yang dapat menjaga nilai-nilai kehidupan moralitas berperilaku. Namun secara faktual didapati bahwa pemahaman yang luas seputaran permasalahan remaja di dalam semua aspek khususnya di era milenial menunjukkan suatu bentuk transformasi pada nilai perilaku atau moral dan nilai keagamaan atau spiritualitas yang semakin abai dan bahkan semakin menjauh dari nilai-nilai perilaku keagamaan Kristiani.Penelitian ini dilakukan di gereja-lokal Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Hermon Mulyorejo Kediri melalui pendekatan penelitian kualitatif jenis Studi Kasus yaitu mengeskplorasi kasus tunggal atau majemuk yang bisa dipelajari agar dicarikan jalan keluar yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak gereja-lokal (GPdI Hermon), keluarga (orang tua- anggota gereja-lokal). Ada tiga kasus yang harus dicarikan jalan keluarnya berupa pengajaran nilai-nilai berkenaan dengan transformasi perilaku keagamaan dan lingkungan, transformasi perilaku keagamaan gereja, serta transformasi perilaku keagamaan dan orang tua.","PeriodicalId":365644,"journal":{"name":"DIDAKTIKOS Jurnal Pendidikan Agama Kristen","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132338774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.32490/didaktik.v5i2.147
Meilani Meilani, Mariajina Soares, Andreas Fernando
In today's era, in facing the influence of globalization on remaining delinquency or promiscuity, Christian education in counteracting the culture of promiscuity in adolescents is very influential. the solution to the problem of promiscuity among adolescents by departing from sociological analysis. This paper uses a descriptive qualitative method with a literature study approach by searching for data and information from the Bible. journal books. trusted news articles and articles related to sociological culture in Indonesia from the point of view of Christian education and articles related to the culture of promiscuity among teenagers. The result is that Christian religious education, in its process and function towards social and cultural change, especially among Indonesian teenagers, plays a role in teaching students to build a culture of holy living reflecting on the behavior of the characterof Christ as the right means to counteract the entry and embedding of a culture of promiscuity among the nation’s next generation. AbstrakPada zaman ini, budaya pergaulan bebas semakin merebak luas di kalangan remaja Indonesia, maka Pendidikan agama Kristen harus segera mengambil langkah dalam menangkal budaya pergaulan bebas tersebut sehingga tidak semakin berkembang dan menjadi gaya hidup generasi muda di Indonesia yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengupayakan solusi dari permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja dengan berangkat dari mengkaji Pendidikan agama Kristen secara sosiologis. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dengan mencari data dan informasi dari alkitab, buku-buku,jurnal, berita tulis terpercaya dan artikel yang berhubungan dengan sosiologis budaya di Indonesia dalam sudut pandang Pendidikan Kristen serta tulisan yang berkenaan dengan budaya pergaulan bebas di kalangan remaja. Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan agama Kristen dalam proses dan fungsinya terhadap perubahan sosial dan kultural khususnya di kalangan remaja Indonesia berperan untuk mengajarkan peserta didik membangun budaya hidup kudus bercermin dari perilaku karakter Kristus sebagai sarana yang tepat untuk menangkal masuk dan tertanamnya budaya pergaulan bebas di kalangan generasi muda penerus bangsa.
在当今时代,面对全球化对遗留的犯罪或滥交的影响,基督教教育在抵制青少年滥交文化方面是非常有影响力的。脱离社会学分析,解决青少年滥交问题。本文采用描述定性的方法,结合文献研究法,从圣经中寻找数据和信息。杂志书。值得信赖的新闻文章,以及从基督教教育的角度与印尼社会文化有关的文章,以及与青少年滥交文化有关的文章。其结果是,基督教宗教教育,在其对社会和文化变革的过程和作用中,特别是在印度尼西亚青少年中,在教导学生建立一种神圣生活的文化方面发挥了作用,这种文化反映了基督的行为特征,作为抵制国家下一代滥交文化的进入和嵌入的正确手段。轻轨AbstrakPada zaman ini, budaya pergaulan贝巴semakin merebak di kalangan remaja印度尼西亚,马卡Pendidikan蜥蜴克里斯汀harus segera mengambil langkah dalam menangkal budaya pergaulan贝巴于sehingga有些semakin berkembang丹menjadi戈雅hidup generasi穆达迪印尼杨kelak阿坎人menjadi generasi penerus bangsa ini。Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengupayakan solusi dari permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja dengan berangkat dari mengkaji Pendidikan agama Kristen secara生理学。设定ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan某pustaka dengan mencari数据丹informasi达里语alkitab, buku-buku, jurnal, berita tulis terpercaya丹杨artikel berhubungan dengan sosiologis budaya di印尼dalam sudut pandang Pendidikan克里斯汀舒达设定杨berkenaan dengan budaya pergaulan贝巴di kalangan remaja。Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan agama Kristen dalam proprodan fungsinya terhadap perubahan社会dan文化khususnya di kalangan remajan印度尼西亚berperan untuk mengajarkan peserta didik成员khususnya budaya hidup kudus bercermin dari peraku karakter Kristus sebagai sarana yang tepat untuk menangkal masuk dantertanamnya budaya pergaulan bebas di kalangan generasi muda penerus bangsa。
{"title":"Pendidikan Kristiani Menangkal Budaya Pergaulan Bebas: Sebuah Pendekatan Sosio-teologis","authors":"Meilani Meilani, Mariajina Soares, Andreas Fernando","doi":"10.32490/didaktik.v5i2.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.32490/didaktik.v5i2.147","url":null,"abstract":"In today's era, in facing the influence of globalization on remaining delinquency or promiscuity, Christian education in counteracting the culture of promiscuity in adolescents is very influential. the solution to the problem of promiscuity among adolescents by departing from sociological analysis. This paper uses a descriptive qualitative method with a literature study approach by searching for data and information from the Bible. journal books. trusted news articles and articles related to sociological culture in Indonesia from the point of view of Christian education and articles related to the culture of promiscuity among teenagers. The result is that Christian religious education, in its process and function towards social and cultural change, especially among Indonesian teenagers, plays a role in teaching students to build a culture of holy living reflecting on the behavior of the characterof Christ as the right means to counteract the entry and embedding of a culture of promiscuity among the nation’s next generation. AbstrakPada zaman ini, budaya pergaulan bebas semakin merebak luas di kalangan remaja Indonesia, maka Pendidikan agama Kristen harus segera mengambil langkah dalam menangkal budaya pergaulan bebas tersebut sehingga tidak semakin berkembang dan menjadi gaya hidup generasi muda di Indonesia yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengupayakan solusi dari permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja dengan berangkat dari mengkaji Pendidikan agama Kristen secara sosiologis. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dengan mencari data dan informasi dari alkitab, buku-buku,jurnal, berita tulis terpercaya dan artikel yang berhubungan dengan sosiologis budaya di Indonesia dalam sudut pandang Pendidikan Kristen serta tulisan yang berkenaan dengan budaya pergaulan bebas di kalangan remaja. Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan agama Kristen dalam proses dan fungsinya terhadap perubahan sosial dan kultural khususnya di kalangan remaja Indonesia berperan untuk mengajarkan peserta didik membangun budaya hidup kudus bercermin dari perilaku karakter Kristus sebagai sarana yang tepat untuk menangkal masuk dan tertanamnya budaya pergaulan bebas di kalangan generasi muda penerus bangsa. ","PeriodicalId":365644,"journal":{"name":"DIDAKTIKOS Jurnal Pendidikan Agama Kristen","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116737286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.32490/didaktik.v5i2.152
Kezia Eirene Gabriel
This research aims to determine students' active learning level in Christian religious education at SMP 17 Surakarta during the pandemic by using Moodle-based E-Learning as an application that can change a learning media into a web form. Moodle allows students to enter digital classrooms to access learning materials online. This research was conducted at SMP Negeri 17 Surakarta with 40 Christian students in grades 8 and 9. The research method used was a quantitative approach with data analysis using statistical rules with the help of questionnaires and SPSS 25 software. -Moodle-Based Learning effectively increases the learning activity of Christian Religious Education and Character Education subjects at SMP Negeri 17 Surakarta during the pandemic. From the analysis results, Moodle-Based E-Learning is predicted to increase learning activity in Christian Religious Education and Character Education at SMP Negeri 17 Surakarta in the future so that this application is representative for use in post-covid-19 learning. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa dalam pembe-lajaran pendidikan agama Kristen di SMP 17 Surakarta pada masa pandemi dengan menggunakan E-Learning berbasis Moodle sebagai aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Moodle memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran secara online. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta dengan jumlah sampel penelitian 40 orang siswa kristen kelas 8 dan 9. Adapun meto-de penelitian yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan analisa data menggunakan kaidah statistik dengan bantuan angket kuesioner dan software SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukan penggunaan E-Learning Berbasis Moodle efektif dalam meningkatkan Keaktifan belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Di SMP Negeri 17 Surakarta pada masa pandemi serta dari hasil analisa penggunaan E-Learning Berbasis Moodle diprediksi akan memba-wa peningkatan Keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SMP Negeri 17 Surakarta kedepannya sehingga aplikasi ini representatif untuk digunakan pada pembelajaran pasca pandemi covid-19.
本研究旨在通过使用基于modle的E-Learning作为可以将学习媒体转换为网络形式的应用程序,确定大流行期间SMP 17 Surakarta基督教宗教教育中学生的主动学习水平。Moodle允许学生进入数字教室访问在线学习材料。这项研究是在Surakarta的SMP Negeri 17对40名8年级和9年级的基督徒学生进行的。研究方法采用定量方法,采用统计规则,借助问卷调查和SPSS 25软件进行数据分析。-在疫情期间,以模式为基础的学习有效地增加了Surakarta Negeri 17小学基督教宗教教育和品格教育科目的学习活动。从分析结果来看,预计基于模块的电子学习将在未来增加SMP Negeri 17 Surakarta的基督教宗教教育和品格教育的学习活动,从而使该应用程序在covid-19后的学习中具有代表性。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractMoodle memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam runang kelas digital untuk mengakses material - materii penbelajaran secara online。Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta dengan jumlah样本Penelitian 40橙色siswa kristen kelas 8丹9。应用统计软件spspss 25。Hasil penelitian ini menunjukan penggunaan E-Learning Berbasis Moodle efektif dalam meningkatkan Keaktifan belajan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Di SMP Negeri 17 Surakarta kedepantian pandemi seritan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Di SMP Negeri代表untuk digunakan padan penajanPembelajaran pasca covid-19大流行。
{"title":"Analisis Keaktifan Belajar Pendidikan Agama Kristen Melalui Aplikasi Moodle Pada Masa Post-Pandemi Covid-19: Studi Kasus Siswa SMPN 17 Surakarta","authors":"Kezia Eirene Gabriel","doi":"10.32490/didaktik.v5i2.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.32490/didaktik.v5i2.152","url":null,"abstract":"This research aims to determine students' active learning level in Christian religious education at SMP 17 Surakarta during the pandemic by using Moodle-based E-Learning as an application that can change a learning media into a web form. Moodle allows students to enter digital classrooms to access learning materials online. This research was conducted at SMP Negeri 17 Surakarta with 40 Christian students in grades 8 and 9. The research method used was a quantitative approach with data analysis using statistical rules with the help of questionnaires and SPSS 25 software. -Moodle-Based Learning effectively increases the learning activity of Christian Religious Education and Character Education subjects at SMP Negeri 17 Surakarta during the pandemic. From the analysis results, Moodle-Based E-Learning is predicted to increase learning activity in Christian Religious Education and Character Education at SMP Negeri 17 Surakarta in the future so that this application is representative for use in post-covid-19 learning. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa dalam pembe-lajaran pendidikan agama Kristen di SMP 17 Surakarta pada masa pandemi dengan menggunakan E-Learning berbasis Moodle sebagai aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Moodle memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran secara online. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta dengan jumlah sampel penelitian 40 orang siswa kristen kelas 8 dan 9. Adapun meto-de penelitian yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan analisa data menggunakan kaidah statistik dengan bantuan angket kuesioner dan software SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukan penggunaan E-Learning Berbasis Moodle efektif dalam meningkatkan Keaktifan belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Di SMP Negeri 17 Surakarta pada masa pandemi serta dari hasil analisa penggunaan E-Learning Berbasis Moodle diprediksi akan memba-wa peningkatan Keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SMP Negeri 17 Surakarta kedepannya sehingga aplikasi ini representatif untuk digunakan pada pembelajaran pasca pandemi covid-19. ","PeriodicalId":365644,"journal":{"name":"DIDAKTIKOS Jurnal Pendidikan Agama Kristen","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129324090","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32490/didaktik.v5i2.143
Desi Wasari, Carolina Etnasari Anjaya, Yonatan Alex Arifianto
This study describes the importance of missionological learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education. Learning strategies in missionology-based Christian Religious Education to learners are very effective in strengthening the foundation of children's faith from an early age on the importance of carrying out the Great commission to preach the gospel. Coupled with holistic service learning strategies can help students quickly to implement missionology learning in schools and the community. Therefore, through this study, the author conveys that considering the importance of missionology learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education can equip and instill mission values with holistic service in students from an early age. This research uses descriptive qualitative methods with a literature study approach, so it can be concluded that the indicators of missionology learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education stated in this study can help readers understand the importance of missionary learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pendidik Kristen tentang pentingnya pendidikan misi melalui pelayanan holistik kepada peserta didik sejak dini melalui Pendidikan Kristen. Strategi pembelajaran dalam Pendidikan Agama Kristen yang berbasis misi kepada peserta didik sangat efektif untuk memperkuat fondasi iman anak-anak sejak dini tentang pentingnya pelayanan yang holistik tanpa harus dibatasi atau mengesampingkan yang lain. Strategi pembelajaran pelayanan holistik juga dapat membantu peserta didik dengan mudah untuk mengimplementasikan misi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis menyampaikan bahwa misi melalui pelayanan holistik sangat penting dalam Pendidikan Kristen, karena dapat membekali dan menanamkan nilai-nilai misi dengan pelayanan holistik dalam diri peserta didik sejak dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literatur dan memberikan kesimpulan mengenai indikator-indikator sebagai faktor yang menentukan pentingnya strategi pembelajaran misi melalui pelayanan holistik dalam Pendidikan Agama Kristen.
本研究描述了宣教学习策略和全人事工在基督教宗教教育中的重要性。在以宣教为基础的基督教宗教教育中,对学习者的学习策略是非常有效的,可以在孩子很小的时候就加强他们对执行大使命传福音的重要性的信仰基础。结合整体服务学习策略,可以帮助学生迅速在学校和社区实施宣教学习。因此,透过本研究,笔者认为在基督教宗教教育中重视宣教学学习策略和全人事工,可以让学生从小就装备和灌输全人服务的宣教价值观。本研究采用描述性定性研究方法及文献研究法,因此本研究所提出的宣教学习策略与全人事工指标,可以帮助读者了解宣教学习策略与全人事工在基督教宗教教育中的重要性。摘要:penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pendidik Kristen tententingnya pendidikan misi melalui pelayanan整体kepaada peserta didik sejak dini melalui pendidikan Kristen。杨Strategi pembelajaran dalam Pendidikan蜥蜴克里斯汀berbasis斯kepada peserta didik sangat efektif为她memperkuat fondasi伊玛尼anak-anak sejak dini tentang pentingnya pelayanan杨holistik tanpa harus dibatasi atau mengesampingkan杨躺。战略、发展与发展、整体战略、发展与发展战略、发展与发展战略、发展与发展战略、发展与发展战略、发展与发展战略。我是说,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。Penelitian ini menggunakan方法,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标,质量指标。
{"title":"Misi melalui Pelayanan Holistik dalam Pendidikan Kristiani","authors":"Desi Wasari, Carolina Etnasari Anjaya, Yonatan Alex Arifianto","doi":"10.32490/didaktik.v5i2.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.32490/didaktik.v5i2.143","url":null,"abstract":"This study describes the importance of missionological learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education. Learning strategies in missionology-based Christian Religious Education to learners are very effective in strengthening the foundation of children's faith from an early age on the importance of carrying out the Great commission to preach the gospel. Coupled with holistic service learning strategies can help students quickly to implement missionology learning in schools and the community. Therefore, through this study, the author conveys that considering the importance of missionology learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education can equip and instill mission values with holistic service in students from an early age. This research uses descriptive qualitative methods with a literature study approach, so it can be concluded that the indicators of missionology learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education stated in this study can help readers understand the importance of missionary learning strategies and holistic ministry in Christian Religious Education. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pendidik Kristen tentang pentingnya pendidikan misi melalui pelayanan holistik kepada peserta didik sejak dini melalui Pendidikan Kristen. Strategi pembelajaran dalam Pendidikan Agama Kristen yang berbasis misi kepada peserta didik sangat efektif untuk memperkuat fondasi iman anak-anak sejak dini tentang pentingnya pelayanan yang holistik tanpa harus dibatasi atau mengesampingkan yang lain. Strategi pembelajaran pelayanan holistik juga dapat membantu peserta didik dengan mudah untuk mengimplementasikan misi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis menyampaikan bahwa misi melalui pelayanan holistik sangat penting dalam Pendidikan Kristen, karena dapat membekali dan menanamkan nilai-nilai misi dengan pelayanan holistik dalam diri peserta didik sejak dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literatur dan memberikan kesimpulan mengenai indikator-indikator sebagai faktor yang menentukan pentingnya strategi pembelajaran misi melalui pelayanan holistik dalam Pendidikan Agama Kristen.","PeriodicalId":365644,"journal":{"name":"DIDAKTIKOS Jurnal Pendidikan Agama Kristen","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133697635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}