Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.111
I Putu Agus Suwastawa, Octavianus Sumardana Pratama, Ni Kadek Ari Arianti
Adanya loyalitas nasabah untuk perusahaan sangatlah penting. Keberhasilan mencapai tujuan tersebut di tentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah antara lain kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah. Begitu juga pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar. Bila kualitas pelayanan tersebut di mata nasabah baik, maka akan menyebabkan tingginya loyalitas nasabah. Demikian pula jika nasabah puas terhadap pelayanan yang diterima, kemungkinan akan melakukan transaksi ulang. Sehingga makin nasabah merasa puas maka loyalitas nasabah juga akan semakin tinggi. Adanya perhatian dan temuan mengenai permasalahan mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah dalam upaya untuk meningkatkan loyalitas nasabah sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan secara simultan dan parsial antara kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar dalam situasi pandemi Covid-19. Pengambilan sampel, dilakukan dengan menggunakan purposive sampling sebanyak 96 orang responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, metode kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar dalam situasi pandemi Covid-19.
客户对公司的忠诚是至关重要的。成功达成这一目标是由影响客户忠诚的因素决定的,这些因素包括服务质量和客户满意度。PT. BPR Mas Giri香水詹亚尔也是如此。如果服务的质量在良好的客户看来是好的,那么服务就会导致客户忠诚度的增加。同样,如果顾客对所接受的服务感到满意,可能会重新交易。因此,顾客越满意,他们的忠诚度就越高。关注和发现的问题关于服务质量和客户满意度中努力提高客户忠诚度符合研究的目的是为了发现之间的部分,同时产生了积极的影响显著,服务质量和顾客满意度对顾客忠诚的PT . BPR金鱼Giri贾雅尔香Covid-19流行病情况。提取样本,使用96个采样器进行。所使用的数据收集方法包括观察、访谈、问卷调查和文献研究。所使用的数据分析技术是定量分析和定性分析。研究结果表明,在Covid-19大流行情况下,服务质量与客户对PT. BPR Mas Giri的忠诚同时产生了积极和重要的影响。
{"title":"Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar Dalam Situasi Pandemi Covid-19","authors":"I Putu Agus Suwastawa, Octavianus Sumardana Pratama, Ni Kadek Ari Arianti","doi":"10.56910/jispendiora.v1i2.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i2.111","url":null,"abstract":"Adanya loyalitas nasabah untuk perusahaan sangatlah penting. Keberhasilan mencapai tujuan tersebut di tentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah antara lain kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah. Begitu juga pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar. Bila kualitas pelayanan tersebut di mata nasabah baik, maka akan menyebabkan tingginya loyalitas nasabah. Demikian pula jika nasabah puas terhadap pelayanan yang diterima, kemungkinan akan melakukan transaksi ulang. Sehingga makin nasabah merasa puas maka loyalitas nasabah juga akan semakin tinggi. Adanya perhatian dan temuan mengenai permasalahan mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah dalam upaya untuk meningkatkan loyalitas nasabah sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan secara simultan dan parsial antara kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar dalam situasi pandemi Covid-19. Pengambilan sampel, dilakukan dengan menggunakan purposive sampling sebanyak 96 orang responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, metode kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada PT. BPR Mas Giri Wangi Gianyar dalam situasi pandemi Covid-19.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127298679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-23DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.78
Asep Rully Ferdiansyah
The pandemic COVID-19 is the health disaster that becomes the threat for many countries including Indonesia. Since the first positive case of COVID-19 found in March 2020 in Indonesia, the government has made policies starting from the Great Social Restriction (GSR), then changed into the Enforcement of Emergency Community Activity Restriction (ECAR), and finally became the Enforcement of Community Acvitity Restriction (ECAR) Level 4. Pandemic COVID-19 sparked the most devastating crisis experienced by multi-sectors with prolonged problems and uncertainty. Since the beginning of the implementation of the Enforcement of Community Acvitity Restriction (ECAR) Level 4, there have been many polemics caused by the lack of policy socialization to all society levels, implementation transparency and social grants accountability. This study uses the consructivist paradigm in the form of qualitative descriptive with the formal evaluation approach. This Enforcement of Community Acvitity Restriction (ECAR) Level 4 is the only “Top Down” or centralized policy base, and less decentralized the decentralization and concurrent. The three stakeholders (government, public and private sector) need to improve the collaboration to achieve the synergy. The government needs to take actions to be more interactive, negotiable, open to dialogue and facilitating all stakeholders in order to help people in this difficult situation for getting the full support from all stakeholders.
{"title":"ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEBIJAKAN PEMERINTAH (STUDI KASUS PPKM LEVEL 4 COVID-19 JAWA-BALI 2021)","authors":"Asep Rully Ferdiansyah","doi":"10.56910/jispendiora.v1i2.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i2.78","url":null,"abstract":"The pandemic COVID-19 is the health disaster that becomes the threat for many countries including Indonesia. Since the first positive case of COVID-19 found in March 2020 in Indonesia, the government has made policies starting from the Great Social Restriction (GSR), then changed into the Enforcement of Emergency Community Activity Restriction (ECAR), and finally became the Enforcement of Community Acvitity Restriction (ECAR) Level 4. Pandemic COVID-19 sparked the most devastating crisis experienced by multi-sectors with prolonged problems and uncertainty. Since the beginning of the implementation of the Enforcement of Community Acvitity Restriction (ECAR) Level 4, there have been many polemics caused by the lack of policy socialization to all society levels, implementation transparency and social grants accountability. This study uses the consructivist paradigm in the form of qualitative descriptive with the formal evaluation approach. This Enforcement of Community Acvitity Restriction (ECAR) Level 4 is the only “Top Down” or centralized policy base, and less decentralized the decentralization and concurrent. The three stakeholders (government, public and private sector) need to improve the collaboration to achieve the synergy. The government needs to take actions to be more interactive, negotiable, open to dialogue and facilitating all stakeholders in order to help people in this difficult situation for getting the full support from all stakeholders. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131483140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-16DOI: 10.56910/jispendiora.v1i1.69
Muhammad Ibnu Faruk Fauzi
Ibn Athaillah is a figure of the Shadziliyah order, where syadziliyah is one of the leading Sufi orders in the world, especially in Indonesia. Ibn Athaillah was a prolific scholar with his works in the fields of interpretation, Sufism, hadith, aqidah, nahwu, and ushul fiqh. One of his best known works in the field of Sufism is the book of Al-Hikam. Al-Hikam is a popular book among Muslims. The Book of Al-Hikam is the main work of ibn Athaillah which has been very popular in the islamic world for centuries to the present day. This book is also the main study of almost all Islamic boarding schools in Indonesia. It contains wise words about morals, heart, and his relationship with the Khaliq, namely Allah Almighty. Ibn Athaillah in his study in the book of Al-Hikam with reference to the Qur'an and As-Sunah. The Book of Al-Hikam is a hallmark of Ibn Athaillah's thought, especially in terms of Sufism. This athaillah thought is not just a sufism style that prioritizes theology, but contains elements of shari'a experience, tarikat, and essence pursued in a methodical way.
{"title":"Konsep Pemikiran Pendidikan Sufisme Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari Studi Kitab Al-Hikam","authors":"Muhammad Ibnu Faruk Fauzi","doi":"10.56910/jispendiora.v1i1.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i1.69","url":null,"abstract":"Ibn Athaillah is a figure of the Shadziliyah order, where syadziliyah is one of the leading Sufi orders in the world, especially in Indonesia. Ibn Athaillah was a prolific scholar with his works in the fields of interpretation, Sufism, hadith, aqidah, nahwu, and ushul fiqh. One of his best known works in the field of Sufism is the book of Al-Hikam. Al-Hikam is a popular book among Muslims. The Book of Al-Hikam is the main work of ibn Athaillah which has been very popular in the islamic world for centuries to the present day. This book is also the main study of almost all Islamic boarding schools in Indonesia. It contains wise words about morals, heart, and his relationship with the Khaliq, namely Allah Almighty. Ibn Athaillah in his study in the book of Al-Hikam with reference to the Qur'an and As-Sunah. The Book of Al-Hikam is a hallmark of Ibn Athaillah's thought, especially in terms of Sufism. This athaillah thought is not just a sufism style that prioritizes theology, but contains elements of shari'a experience, tarikat, and essence pursued in a methodical way.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"259 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123099808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-16DOI: 10.56910/jispendiora.v1i1.68
Masniati Murni Ritonga, Roni Juliansyah
Attitude and awareness are essential factors in learning foreign language because they are reflected to the students feeling towards it. English is placed as foreign language in Indonesia play a very important role troughout human’s life academically on non-academically. It is due to English was functioned as the main ctool of communication in the world,especially in Technology era nowdays. All technology was designed in English to operate it. The phenomena happened recently was that the development of technology and the shifting process of learning spontanously onto digital,force students to be accustomed to operate digital media in learning without any well-preparation and training. Unrealizedly, students should communicate via digital media which English got alredy settled in it. Spontanously they were accustomed to interract with English words in their gadget, on the other hands, they learned autodidactly. This study amied to investigate how the students’ language attitude towards English learning pasca digitalization era. The study was designed by using qualitative with simple quantitative data survey and applying closed questionnaire that administered to respondents (all Business Administration students grade II academic Year 2021-2022). The sample was taken at all because the population was 56 students, then all of them will be the sample of the research. Furthermore, the Questionnaire will be analysed quantitatively based on the theory proposed by Miles, Huberman and Saldana such as data displaying, classifying, analyzing, comparing and concluding. Based on the study, it was found that the students shew positive attitude toward Learning English pasca digitalization learning. There were 47 students who are intereseted in learnng English and there were 8 students who felt bored in doing the English learning. Meanwhile the researher found something unique in this study, eventhough the students are interested in it, the students got 20% decressing score than before applying digital media for learning, the researchers found that there was another thing affected their score and English achivement, such as the teahers’ teaching methodology.
{"title":"STUDENTS' LANGUAGE ATTITUDE TOWARDS ENGLISH PASCA DIGITALIZATION LEARNING","authors":"Masniati Murni Ritonga, Roni Juliansyah","doi":"10.56910/jispendiora.v1i1.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i1.68","url":null,"abstract":"Attitude and awareness are essential factors in learning foreign language because they are reflected to the students feeling towards it. English is placed as foreign language in Indonesia play a very important role troughout human’s life academically on non-academically. It is due to English was functioned as the main ctool of communication in the world,especially in Technology era nowdays. All technology was designed in English to operate it. The phenomena happened recently was that the development of technology and the shifting process of learning spontanously onto digital,force students to be accustomed to operate digital media in learning without any well-preparation and training. Unrealizedly, students should communicate via digital media which English got alredy settled in it. Spontanously they were accustomed to interract with English words in their gadget, on the other hands, they learned autodidactly. This study amied to investigate how the students’ language attitude towards English learning pasca digitalization era. The study was designed by using qualitative with simple quantitative data survey and applying closed questionnaire that administered to respondents (all Business Administration students grade II academic Year 2021-2022). The sample was taken at all because the population was 56 students, then all of them will be the sample of the research. Furthermore, the Questionnaire will be analysed quantitatively based on the theory proposed by Miles, Huberman and Saldana such as data displaying, classifying, analyzing, comparing and concluding. Based on the study, it was found that the students shew positive attitude toward Learning English pasca digitalization learning. There were 47 students who are intereseted in learnng English and there were 8 students who felt bored in doing the English learning. Meanwhile the researher found something unique in this study, eventhough the students are interested in it, the students got 20% decressing score than before applying digital media for learning, the researchers found that there was another thing affected their score and English achivement, such as the teahers’ teaching methodology.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"139 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124617580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-14DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.65
Nur Fitriyah Sari
Manusia sebagai makhluk sosial erat kaitannya berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu kebutuhan manusia pada saat ini yakni transaksi bisnis. Penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim sehingga terjadi banyak transaksi bisnis menggunakan kontrak perjanjian sesuai dengan prinsip syariah dan tidak melanggar hukum positif. Kontrak perjanjian bisnis syariah dari segi nama dibagi menjadi dua yaitu, akad bernama dan akad tidak bernama. Penelitian yang dilakukan lebih terfokus pada akad tidak bernama dalam hukum kontrak bisnis syariah dan menurut hukum positif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan.
{"title":"IMPLEMENTASI AKAD TIDAK BERNAMA DALAM HUKUM POSITIF DAN HUKUM KONTRAK BISNIS ISLAM","authors":"Nur Fitriyah Sari","doi":"10.56910/jispendiora.v1i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i2.65","url":null,"abstract":"Manusia sebagai makhluk sosial erat kaitannya berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu kebutuhan manusia pada saat ini yakni transaksi bisnis. Penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim sehingga terjadi banyak transaksi bisnis menggunakan kontrak perjanjian sesuai dengan prinsip syariah dan tidak melanggar hukum positif. Kontrak perjanjian bisnis syariah dari segi nama dibagi menjadi dua yaitu, akad bernama dan akad tidak bernama. Penelitian yang dilakukan lebih terfokus pada akad tidak bernama dalam hukum kontrak bisnis syariah dan menurut hukum positif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. \u0000 ","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"515 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116209172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.63
Muhammad Yusub
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang hampir tidak pernah digunakan dalam pembelajaran selama pandemi. Dalam hal ini peneliti melihat fenomena yang terjadi di SDN Puluhan kondisi sarana dan prasarana dimasa pandemic covid 19 yang belum diketahui. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana Pendidikan jasmani dimasa pandemi Covid 19 Di SDN Puluhan. Penelitian ini kualitatif dengan metode survei. Sumber data yang akan diperoleh seluruh populasi di SDN Puluhan yang menjelaskan jumlah, kondisi sarana dan prasarana pendidikan jasmani. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan lembar observasi, analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian sarana dan prasarana untuk cabang atletik di SDN Puluhan Kab Bantul sebesar 41% kategori Cukup Baik. untuk cabang permainan sebesar 74% dalam kategori Baik. untuk cabang aktivitas ritmik sebesar 32% dalam kategori Sangat Kurang Baik. Rerata keadaaan sarana dan prasarana semua cabang olahraga yaitu 49% bahwa pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada SDN Puluhan Kabupaten Bantul dalam kategori Cukup Baik.
{"title":"SURVEI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DIMASA PANDEMI COVID 19 DI SDN PULUHAN KABUPATEN BANTUL","authors":"Muhammad Yusub","doi":"10.56910/jispendiora.v1i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i2.63","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang hampir tidak pernah digunakan dalam pembelajaran selama pandemi. Dalam hal ini peneliti melihat fenomena yang terjadi di SDN Puluhan kondisi sarana dan prasarana dimasa pandemic covid 19 yang belum diketahui. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana Pendidikan jasmani dimasa pandemi Covid 19 Di SDN Puluhan. Penelitian ini kualitatif dengan metode survei. Sumber data yang akan diperoleh seluruh populasi di SDN Puluhan yang menjelaskan jumlah, kondisi sarana dan prasarana pendidikan jasmani. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan lembar observasi, analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian sarana dan prasarana untuk cabang atletik di SDN Puluhan Kab Bantul sebesar 41% kategori Cukup Baik. untuk cabang permainan sebesar 74% dalam kategori Baik. untuk cabang aktivitas ritmik sebesar 32% dalam kategori Sangat Kurang Baik. Rerata keadaaan sarana dan prasarana semua cabang olahraga yaitu 49% bahwa pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada SDN Puluhan Kabupaten Bantul dalam kategori Cukup Baik.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127087935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-08DOI: 10.56910/jispendiora.v1i1.58
Hudaya Hudaya
The principal is a leader as well as an influential manager in determining the gates of success and progress in all areas of life in the school environment. He has a dominant role in improving the quality of learning outcomes and the success of the school he leads so that the principal is obliged to foster, examine, measure the work of educators in the school he leads including to organize and manage personnel, advice and funds. Every school member must know the meaning and benefits of discipline. The will to carry out discipline must come from oneself and without coercion from others. However, if the school community does not yet have awareness in this matter, it is necessary to impose coercion or obligations from the principal who is responsible for implementing and maintaining the disciplined attitude of educators and education staff. This Best Practice provides information about whether Si Raja Smile's strategy can improve the discipline and responsibility of educators and education staff at SMP Negeri 4 Depok? and How is the implementation of Si Raja Smile's strategy in increasing the discipline and responsibility of educators and education staff at SMP Negeri 4 Depok? The results depicted in this best practice occur when Si Raja Smile is implemented around 83%, can increase educator participation in flag ceremonies and tend to increase attendance by 87%. The number of educators in the educator's room during the flag ceremony decreased by 60%, and absenteeism decreased by 50%. This means that Si Raja Smile is very effective in increasing teacher attendance at the flag ceremony. And in the second evaluation, it increased to 95% the number of educators who were in the field was 47 people, in the educator's room 1 person (sick) and the number of educators who were not present because of illness.
校长是一个领导者,也是一个有影响力的管理者,在学校生活的各个领域决定成功和进步的大门。他在提高学习成果的质量和他所领导的学校的成功方面发挥着主导作用,因此校长有义务在他所领导的学校培养、检查和衡量教育工作者的工作,包括组织和管理人员、建议和资金。每个学校成员都必须知道纪律的意义和好处。执行纪律的意志必须来自自己,而不是来自他人的强迫。但是,如果学校还没有意识到这一点,校长就有必要施加强制或义务,因为校长负责实施和维持教育工作者和教育人员的纪律态度。这个最佳实践提供了Si Raja Smile的策略是否可以改善SMP Negeri 4 Depok的教育工作者和教育人员的纪律和责任的信息。以及斯拉贾·斯迈勒的策略在加强教育工作者和教育人员的纪律和责任方面的执行情况如何?在这个最佳实践中所描述的结果是,当Si Raja Smile在83%左右实施时,可以增加教育者对国旗仪式的参与,并倾向于将出勤率提高87%。升旗仪式期间,教育工作者室的教育工作者人数减少了60%,缺勤率下降了50%。这意味着Si Raja Smile在增加教师参加升旗仪式方面非常有效。在第二次评估中,它增加到95%在现场的教育工作者人数是47人,在教育工作者的房间里有1人(生病)还有一些教育工作者因为生病而缺席。
{"title":"Si Raja Smile” dalam meningkatkan kedisiplinan pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 4 Depok","authors":"Hudaya Hudaya","doi":"10.56910/jispendiora.v1i1.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i1.58","url":null,"abstract":"The principal is a leader as well as an influential manager in determining the gates of success and progress in all areas of life in the school environment. He has a dominant role in improving the quality of learning outcomes and the success of the school he leads so that the principal is obliged to foster, examine, measure the work of educators in the school he leads including to organize and manage personnel, advice and funds. \u0000Every school member must know the meaning and benefits of discipline. The will to carry out discipline must come from oneself and without coercion from others. However, if the school community does not yet have awareness in this matter, it is necessary to impose coercion or obligations from the principal who is responsible for implementing and maintaining the disciplined attitude of educators and education staff. \u0000This Best Practice provides information about whether Si Raja Smile's strategy can improve the discipline and responsibility of educators and education staff at SMP Negeri 4 Depok? and How is the implementation of Si Raja Smile's strategy in increasing the discipline and responsibility of educators and education staff at SMP Negeri 4 Depok? \u0000The results depicted in this best practice occur when Si Raja Smile is implemented around 83%, can increase educator participation in flag ceremonies and tend to increase attendance by 87%. The number of educators in the educator's room during the flag ceremony decreased by 60%, and absenteeism decreased by 50%. This means that Si Raja Smile is very effective in increasing teacher attendance at the flag ceremony. And in the second evaluation, it increased to 95% the number of educators who were in the field was 47 people, in the educator's room 1 person (sick) and the number of educators who were not present because of illness.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122602425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-02DOI: 10.56910/jispendiora.v1i1.66
Prianca Trisna Ekawati, Lisa Virdinarti Putra
Problems in grade III students of SD Cluster RA Kartini, East Ungaran Sub-district, Semarang Regency showed that the final test scores for the first semester of mathematics subjects had different completeness for each school. Based on interviews with teachers, the factors that influence the learning outcomes of mathematics are student learning discipline. There are some students who cannot manage their study time. In addition, because of the giving of homework, there were some students who were not orderly in doing their homework. The research method uses ex post facto quantitative research methods. The sampling technique used proportionate stratified random sampling, and obtained a sample of 98 students. The results of the study show: (1) the results of a simple linear regression test show the R square value of 0.123, a significance value of 0.000, meaning that learning discipline has a significant effect on learning outcomes in Mathematics positively by 12.3%. (2) the results of a simple linear regression test show that the R square value is 0.109, a significance value of 0.001 means that giving homework has a significant effect on learning mathematics outcomes positively by 10.9%. (3) the results of the simple linear regression test show that the R square value is 0.181, the significance value is 0.000, meaning that learning discipline and giving homework have a significant effect on positive mathematics learning outcomes by 18.1%.
{"title":"PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PEMBERIAN PEKERJAAN RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD GUGUS RA KARTINI KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG","authors":"Prianca Trisna Ekawati, Lisa Virdinarti Putra","doi":"10.56910/jispendiora.v1i1.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i1.66","url":null,"abstract":"Problems in grade III students of SD Cluster RA Kartini, East Ungaran Sub-district, Semarang Regency showed that the final test scores for the first semester of mathematics subjects had different completeness for each school. Based on interviews with teachers, the factors that influence the learning outcomes of mathematics are student learning discipline. There are some students who cannot manage their study time. In addition, because of the giving of homework, there were some students who were not orderly in doing their homework. The research method uses ex post facto quantitative research methods. The sampling technique used proportionate stratified random sampling, and obtained a sample of 98 students. The results of the study show: (1) the results of a simple linear regression test show the R square value of 0.123, a significance value of 0.000, meaning that learning discipline has a significant effect on learning outcomes in Mathematics positively by 12.3%. (2) the results of a simple linear regression test show that the R square value is 0.109, a significance value of 0.001 means that giving homework has a significant effect on learning mathematics outcomes positively by 10.9%. (3) the results of the simple linear regression test show that the R square value is 0.181, the significance value is 0.000, meaning that learning discipline and giving homework have a significant effect on positive mathematics learning outcomes by 18.1%.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130664971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-01DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.32
Sukinem Sukinem, Tutut Sholihah
SD IT Al Manar Pangkalan Bun berkomitmen kuat mengembangkan lembaga pendidikan terbaik. Dengan latar belakang konsep yang diniatkan melahirkan generasi teladan yang cerdas, beriman, dan bertaqwa. Dengan melihat tujuan daripada lembaga tersebut dapat dipahami bahwa sekolah yang dapat dijadikan contoh yang layak bagi sekolah lain harus dapat meningkatkan semua aspek kualitas pendidikan serta memperhatikan peran masyarakat yang memberi opini baik bagi citra sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan 1) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data displays dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/ veriffication). Hasil dari penelitian ini adalah; 1) Keberadaan Humas di Sekolah dikenal dengan istilah kehumasan. Humas muncul karena keinginan pihak sekolah untuk memasarkan sekolah kepada khalayak ramai.Humas muncul dan begitu digiatkan di sekolah karena pada awalnya sekolah kurang mendapat sambutan yang hangat oleh masyarakat, karena masyarakat tidak mengenal baik keunggulan maupun kekurangannya.Oleh karena itu pihak sekolah menggiatkan fungsi Humas.Setiap awal kemunculan Humas, baik yang ada di perusahaan ataupun di lembaga pendidikan, selalu disebabkan karena buruknya hubungan lembaga dengan publiknya atau stakeholdernya.Mengadakan hubungan yang baik dengan para stakeholder itulah yang memunculkan Humas.2) Strategi Humas untuk meningkatkan mutu pendidikan Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ada dua, yaitu peningkatan kualitas pendidikan di dalam sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan yang berada di luar sekolah atau kualitas pendidikan secara umum.Secara umum seluruh aktifitas Humas harus mendudkung program-program untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.3)Meningkatkan citra madrasah yang bertujuan Pihak sekolah mengadakan beberapa program dari sekolah lanjut mengadakan presentasi BP memberikan pengarahan kepada siswa untuk pemilihan sekolah lanjut, sekolah juga mendata penelusuran lulusan, kerjasama dengan berbagai pihak dan menghadirkan wali murid ke sekolah.
SD是Al - Manar foundation Bun致力于发展最好的教育机构。在这种概念的背景下,产生了一代聪明、有信仰、有远见的榜样。看到这些机构的宗旨是可以理解的,一所能成为其他学校可行榜样的学校应该能够提高教育质量的所有方面,并关注社区对学校形象的良好作用。所使用的研究方法是定性的。数据收集技术包括采访、观察和记录。数据收集技术,采访、观察和记录。使用的数据分析技术1)数据还原(数据减少),2)数据呈现(数据显示和3)结论/验证提现(结果结果/验证)。这项研究的结果是;一)学校的公共关系存在被称为“理性”。公关人员的出现是因为学校想向公众宣传这所学校。在学校里,公共关系变得如此重要,因为一开始学校没有受到社区的热烈欢迎,因为社会既不知道它的优点,也不知道它的缺点。因此,学校加强了公共关系。任何公共关系的开始,无论是在公司还是在教育机构,都是由于该机构与公众或利益相关者的不良关系。与利益相关者建立良好关系,这就产生了公关问题。2)公关改善教育质量的策略有两种,一种是提高学校的教育质量,另一种是提高学校或教育质量。总的来说整个公关活动必须mendudkung改进或教育质量。3)项目的伊斯兰形象,旨在提高学校举办一些项目BP演讲我们学校举行进一步的指示给学生选择学校,请参阅《毕业生也列出了搜索,各种派对和合作提出了家长去学校。
{"title":"Manajemen Humas Dalam Membangun Citra (Image Building) di SD IT Al Manar Pangkalan Bun","authors":"Sukinem Sukinem, Tutut Sholihah","doi":"10.56910/jispendiora.v1i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i2.32","url":null,"abstract":"SD IT Al Manar Pangkalan Bun berkomitmen kuat mengembangkan lembaga pendidikan terbaik. Dengan latar belakang konsep yang diniatkan melahirkan generasi teladan yang cerdas, beriman, dan bertaqwa. Dengan melihat tujuan daripada lembaga tersebut dapat dipahami bahwa sekolah yang dapat dijadikan contoh yang layak bagi sekolah lain harus dapat meningkatkan semua aspek kualitas pendidikan serta memperhatikan peran masyarakat yang memberi opini baik bagi citra sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan 1) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data displays dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/ veriffication). Hasil dari penelitian ini adalah; 1) Keberadaan Humas di Sekolah dikenal dengan istilah kehumasan. Humas muncul karena keinginan pihak sekolah untuk memasarkan sekolah kepada khalayak ramai.Humas muncul dan begitu digiatkan di sekolah karena pada awalnya sekolah kurang mendapat sambutan yang hangat oleh masyarakat, karena masyarakat tidak mengenal baik keunggulan maupun kekurangannya.Oleh karena itu pihak sekolah menggiatkan fungsi Humas.Setiap awal kemunculan Humas, baik yang ada di perusahaan ataupun di lembaga pendidikan, selalu disebabkan karena buruknya hubungan lembaga dengan publiknya atau stakeholdernya.Mengadakan hubungan yang baik dengan para stakeholder itulah yang memunculkan Humas.2) Strategi Humas untuk meningkatkan mutu pendidikan Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ada dua, yaitu peningkatan kualitas pendidikan di dalam sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan yang berada di luar sekolah atau kualitas pendidikan secara umum.Secara umum seluruh aktifitas Humas harus mendudkung program-program untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.3)Meningkatkan citra madrasah yang bertujuan Pihak sekolah mengadakan beberapa program dari sekolah lanjut mengadakan presentasi BP memberikan pengarahan kepada siswa untuk pemilihan sekolah lanjut, sekolah juga mendata penelusuran lulusan, kerjasama dengan berbagai pihak dan menghadirkan wali murid ke sekolah.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122426266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-01DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.33
Wasilah Wasilah, Tutut Sholihah
Pemberdayaan tenaga kependidikan dilakukan dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan focus penelitian proses penyadaran dan pemberian daya kepala sekolah pada tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu di SDIT Almanar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan 1) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data displays dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/ veriffication). Hasil dari penelitian ini adalah; Penyadaran tenaga kependidikan dilakukan terhadap tiga komponen utama madrasah. Proses penyadaran kepala madrasah dilakukan melalui pengalaman dan analisis personal, studi banding, pembinaan, supervisi pengawas, serta aspirasi komite. Proses penyadaran tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan melalui internalisasi visi, misi dan tujuan madrasah, keteladanan kepala madrasah, pemotivasian, pelibatan tenaga pendidik dan kependidikan dalam kegiatan workshop dan seminar terkait pendidikan. Proses penyadaran komite madrasah dilakukan melalui pendekatan personal pengelola madrasah, forum rapat terbatas, laporan lembaga dan rapat umum komite. Pemberian daya kepala sekolah diwujudkan berupa pemberian wewenang sesuai tupoksi, bimbingan tenaga pendidik, dan memimpin pencapaian mutu pendidikan. Pemberian daya tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan melalui pemberian wewenang dan tanggung jawab dan secara bersama mengelola program unggulan. Pemberian daya komite madrasah diwujudkan dalam kepercayaan terlibat penyusunan program kerja dan kewenangan melengkapi sarana prasarana yang tidak mampu dibiayai madrasah.
{"title":"Strategi Pemberdayaan Tenaga Kependidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SDIT Almanar","authors":"Wasilah Wasilah, Tutut Sholihah","doi":"10.56910/jispendiora.v1i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i2.33","url":null,"abstract":"Pemberdayaan tenaga kependidikan dilakukan dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan focus penelitian proses penyadaran dan pemberian daya kepala sekolah pada tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu di SDIT Almanar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan 1) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data displays dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/ veriffication). Hasil dari penelitian ini adalah; Penyadaran tenaga kependidikan dilakukan terhadap tiga komponen utama madrasah. Proses penyadaran kepala madrasah dilakukan melalui pengalaman dan analisis personal, studi banding, pembinaan, supervisi pengawas, serta aspirasi komite. Proses penyadaran tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan melalui internalisasi visi, misi dan tujuan madrasah, keteladanan kepala madrasah, pemotivasian, pelibatan tenaga pendidik dan kependidikan dalam kegiatan workshop dan seminar terkait pendidikan. Proses penyadaran komite madrasah dilakukan melalui pendekatan personal pengelola madrasah, forum rapat terbatas, laporan lembaga dan rapat umum komite. Pemberian daya kepala sekolah diwujudkan berupa pemberian wewenang sesuai tupoksi, bimbingan tenaga pendidik, dan memimpin pencapaian mutu pendidikan. Pemberian daya tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan melalui pemberian wewenang dan tanggung jawab dan secara bersama mengelola program unggulan. Pemberian daya komite madrasah diwujudkan dalam kepercayaan terlibat penyusunan program kerja dan kewenangan melengkapi sarana prasarana yang tidak mampu dibiayai madrasah.","PeriodicalId":371619,"journal":{"name":"JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114411773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}