Pub Date : 2024-06-11DOI: 10.47134/aksiologi.v5i1.243
Manie Manie, Puteri Puteri, D. Dhea
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas. Dari sektor pertanian dan perkebunan wilayah Jember mempunyai beberapa tanaman pangan yang umum kita jumpai yaitu singkong. Di Kabupaten Jember sebaran singkong cukup merata yakni di 28 kecamatan dari 31 kecamatan di Jember. Singkong merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemui di Kabupaten Jember. Singkong dapat diolah menjadi makanan yaitu menjadi tape singkong. Tape singkong merupakan hasil fermentasi ragi makanan. Tape singkong merupakan salah satu produk olahan singkong. Salah satu perusahaan tape yang ada di Kabupaten Jember yang sedang berkembang saat ini adalah UD. CIPTA RASA tape berbahan dasar singkong kuning makanan khas Jember. Pemasaran tape oleh-oleh Jember dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif sebagai metode penelitian. Metode ini digunakan untuk menggambarkan pemasaran tape yang dijadikan oleh-oleh khas Jember bagi masyarakat sekitar Jember. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan secara mendalam tanggapan narasumber terhadap suatu fenomena sosial di masyarakat. Dalam penelitian ini, kami juga melakukan wawancara tatap muka dengan pemilik usaha tape rempah khas Jember. Usaha pita merupakan salah satu industri pangan yang mempunyai permintaan pasar yang besar dan luas. Mengenai daya saing produk tape di daerah Jember bisa dikatakan cukup kompetitif karena banyak masyarakat Jember yang memilih perusahaan tape singkong karena tape singkong merupakan makanan khas Jember yang sangat diinginkan oleh warga dan masyarakat Jember.
{"title":"Analisis Sosial Terhadap Strategi Pemasaran Tape Sebagai Oleh - Oleh Khas Jember","authors":"Manie Manie, Puteri Puteri, D. Dhea","doi":"10.47134/aksiologi.v5i1.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v5i1.243","url":null,"abstract":"Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas. Dari sektor pertanian dan perkebunan wilayah Jember mempunyai beberapa tanaman pangan yang umum kita jumpai yaitu singkong. Di Kabupaten Jember sebaran singkong cukup merata yakni di 28 kecamatan dari 31 kecamatan di Jember. Singkong merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemui di Kabupaten Jember. Singkong dapat diolah menjadi makanan yaitu menjadi tape singkong. Tape singkong merupakan hasil fermentasi ragi makanan. Tape singkong merupakan salah satu produk olahan singkong. Salah satu perusahaan tape yang ada di Kabupaten Jember yang sedang berkembang saat ini adalah UD. CIPTA RASA tape berbahan dasar singkong kuning makanan khas Jember. Pemasaran tape oleh-oleh Jember dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif sebagai metode penelitian. Metode ini digunakan untuk menggambarkan pemasaran tape yang dijadikan oleh-oleh khas Jember bagi masyarakat sekitar Jember. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan secara mendalam tanggapan narasumber terhadap suatu fenomena sosial di masyarakat. Dalam penelitian ini, kami juga melakukan wawancara tatap muka dengan pemilik usaha tape rempah khas Jember. Usaha pita merupakan salah satu industri pangan yang mempunyai permintaan pasar yang besar dan luas. Mengenai daya saing produk tape di daerah Jember bisa dikatakan cukup kompetitif karena banyak masyarakat Jember yang memilih perusahaan tape singkong karena tape singkong merupakan makanan khas Jember yang sangat diinginkan oleh warga dan masyarakat Jember.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"25 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141357551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.47134/aksiologi.v4i2.167
Ashari Ismail, Jumadi Sahabuddin
Pola budaya masyarakat etnik Bugis pada umumnya adalah masyarakat dengan budaya semi demokratis dengan keharmonian, demikian kuat. Walaupun demikian, kultur patriarch, masih menjadi tradisi, dengan penempatan lelaki sebagai pemimpin rumah tangga/keluarga demikian ketat dan perempuan cenderung diposisikan “kelas dua”, akan tetapi kontribusi ekonomi dan non ekonomi cukup diakui. Tujuan riset ini adalah menelaah kekerasan perempuan pedagang jalanan dalam ranah publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif rasionalistik. Hasil penelitian menunjukan : perempuan pedagang jalanan mengalami kekerasan dalam ranah publik atau dalam ranah bidang kerja. Kekerasan dalam aspek publik ini, adalah violence yang terjadi pada perempuan yang memiliki kaitan dengan vokasi yang terdapat dalam masyarakat. Perempuan pedagang jalanan, mengalami kekerasan psikis, ekonomi dan seksual. Kekerasan psikis adalah kekerasan yang terkait dengan aspek mental (hardikan, bentakan dan tipuan) yang dialami perempuan pedagang jalanan. Kekerasan ekonomi yaitu violence yang terkait dengan pengambilan atau peminjaman barang jual para pedagang tanpa seizin atau dibeli, sedang kekerasan seksual adalah kekerasan yang terkait dengan perilaku pelecehan seksual.
{"title":"Pola Kekerasan Terhadap Perempuan Pedagang Jalanan Dalam Ranah Kerja","authors":"Ashari Ismail, Jumadi Sahabuddin","doi":"10.47134/aksiologi.v4i2.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i2.167","url":null,"abstract":"Pola budaya masyarakat etnik Bugis pada umumnya adalah masyarakat dengan budaya semi demokratis dengan keharmonian, demikian kuat. Walaupun demikian, kultur patriarch, masih menjadi tradisi, dengan penempatan lelaki sebagai pemimpin rumah tangga/keluarga demikian ketat dan perempuan cenderung diposisikan “kelas dua”, akan tetapi kontribusi ekonomi dan non ekonomi cukup diakui. Tujuan riset ini adalah menelaah kekerasan perempuan pedagang jalanan dalam ranah publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif rasionalistik. Hasil penelitian menunjukan : perempuan pedagang jalanan mengalami kekerasan dalam ranah publik atau dalam ranah bidang kerja. Kekerasan dalam aspek publik ini, adalah violence yang terjadi pada perempuan yang memiliki kaitan dengan vokasi yang terdapat dalam masyarakat. Perempuan pedagang jalanan, mengalami kekerasan psikis, ekonomi dan seksual. Kekerasan psikis adalah kekerasan yang terkait dengan aspek mental (hardikan, bentakan dan tipuan) yang dialami perempuan pedagang jalanan. Kekerasan ekonomi yaitu violence yang terkait dengan pengambilan atau peminjaman barang jual para pedagang tanpa seizin atau dibeli, sedang kekerasan seksual adalah kekerasan yang terkait dengan perilaku pelecehan seksual.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"29 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-29DOI: 10.47134/aksiologi.v4i2.166
Eza Syahbana, Rona Hinirim Gultom, P. G. Siahaan, Novrida Reanti Purba, T. Sihombing, Mhd Aldi Akbar
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui Google Form untuk mengetahui pemahaman dan pengalaman mahasiswa mengenai program Revolusi Mental dan nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Kelas B UNIMED. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena secara mendalam, dengan populasi seluruh mahasiswa Program Studi Ekonomi Kelas B angkatan 2022 dan sampel acak sebanyak 18 mahasiswa. Tujuan penelitian antara lain menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa dalam program Revolusi Mental, mengidentifikasi peran lingkungan akademik dalam membentuk pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila, dan memahami tantangan utama yang dihadapi mahasiswa dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila. Data dikumpulkan melalui kuesioner Google Form. Dukungan dosen dan teman, motivasi diri, serta interaksi etnis mempengaruhi partisipasi mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila. Tantangan seperti minimnya pengetahuan dan waktu dalam Revolusi Mental disoroti, sementara kegiatan sosial dan dukungan kampus dinilai efektif memperkuat pemahaman siswa.
本研究采用定性方法,通过谷歌表格收集数据,以了解学生对联合国大学经济学研究课程B班学生的心理革命计划和潘查希拉(Pancasila)价值观的理解和体验。研究采用定性描述法,以 2022 级经济学研究课程 B 班的所有学生为研究对象,随机抽取 18 名学生作为样本,深入描述了这一现象。研究目标包括分析影响学生参与心理革命课程的因素,确定学术环境在塑造学生对潘查希拉价值观的理解方面所起的作用,以及了解学生在内化潘查希拉价值观时所面临的主要挑战。数据是通过谷歌表格问卷收集的。讲师和朋友的支持、自我激励和种族互动影响了学生对潘查希拉(Pancasila)价值观的参与。心理革命中缺乏知识和时间等挑战得到了强调,而社会活动和校园支持被认为能有效加强学生的理解。
{"title":"Implementasi Revolusi Mental pada Mahasiswa Unimed Untuk Nilai Pancasila","authors":"Eza Syahbana, Rona Hinirim Gultom, P. G. Siahaan, Novrida Reanti Purba, T. Sihombing, Mhd Aldi Akbar","doi":"10.47134/aksiologi.v4i2.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i2.166","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui Google Form untuk mengetahui pemahaman dan pengalaman mahasiswa mengenai program Revolusi Mental dan nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Kelas B UNIMED. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena secara mendalam, dengan populasi seluruh mahasiswa Program Studi Ekonomi Kelas B angkatan 2022 dan sampel acak sebanyak 18 mahasiswa. Tujuan penelitian antara lain menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa dalam program Revolusi Mental, mengidentifikasi peran lingkungan akademik dalam membentuk pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila, dan memahami tantangan utama yang dihadapi mahasiswa dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila. Data dikumpulkan melalui kuesioner Google Form. Dukungan dosen dan teman, motivasi diri, serta interaksi etnis mempengaruhi partisipasi mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila. Tantangan seperti minimnya pengetahuan dan waktu dalam Revolusi Mental disoroti, sementara kegiatan sosial dan dukungan kampus dinilai efektif memperkuat pemahaman siswa.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139311719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.47134/aksiologi.v4i2.161
I. D. M. Satya Parama
Penelitian ini berfokus pada dinamika kehidupan pengguna ganja di Bali dengan menggunakan konsep Howard S. Becker tentang karier penyimpangan untuk memahami proses transformasi seseorang menjadi pengguna ganja. Karier penyimpangan dalam konteks pengguna ganja ialah suatu proses sosial yang dirangkai dalam hubungan konseptual dan pengalaman dengan ganja yang berkembangan melalui interaksi dengan orang lain.. Adapun penelitian ini bertujuan untuk memahami proses dinamika pembentukan karier pengguna ganja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan life history yang berguna untuk merekam cerita berdasarkan pengalaman pengguna ganja. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Objek penelitian ini adalah tiga orang pengguna ganja aktif yang memiliki latar belakang penggunaan ganja dalam waktu lama. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview semi terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga tahapan dalam proses pembentukan karier pengguna ganja mencakup permulaan karier, pengembangan karier dan karier reguler. Ketiga tahapan ini memiliki nuansa dinamika yang berbeda dan juga dapat diartikan sebagai proses sosial yang dijalani individu dalam membentuk suatu karier pengguna ganja.
本研究通过使用霍华德-贝克尔(Howard S. Becker)的职业偏差概念来理解一个人转变为大麻使用者的过程,重点关注巴厘岛大麻使用者的生活动态。大麻使用者的职业偏差是一个社会过程,是在与他人的互动中形成的与大麻的概念和经验关系的集合。本研究旨在了解大麻使用者职业生涯形成的动态过程。本研究采用生活史的定性方法,这种方法有助于记录基于大麻使用者经历的故事。数据收集技术包括访谈、观察、记录和现场笔记。本研究的对象是三位活跃的大麻使用者,他们都有长期吸食大麻的背景。采用的数据收集技术是半结构式深度访谈。 根据研究结果,大麻使用者的职业形成过程分为三个阶段,包括职业起步、职业发展和正常职业生涯。这三个阶段具有不同的动态细微差别,也可以解释为大麻使用者在形成职业生涯过程中的社会过程。
{"title":"Pengalaman Bersama Ganja: Transformasi Menjadi Pengguna Ganja","authors":"I. D. M. Satya Parama","doi":"10.47134/aksiologi.v4i2.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i2.161","url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus pada dinamika kehidupan pengguna ganja di Bali dengan menggunakan konsep Howard S. Becker tentang karier penyimpangan untuk memahami proses transformasi seseorang menjadi pengguna ganja. Karier penyimpangan dalam konteks pengguna ganja ialah suatu proses sosial yang dirangkai dalam hubungan konseptual dan pengalaman dengan ganja yang berkembangan melalui interaksi dengan orang lain.. Adapun penelitian ini bertujuan untuk memahami proses dinamika pembentukan karier pengguna ganja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan life history yang berguna untuk merekam cerita berdasarkan pengalaman pengguna ganja. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Objek penelitian ini adalah tiga orang pengguna ganja aktif yang memiliki latar belakang penggunaan ganja dalam waktu lama. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview semi terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga tahapan dalam proses pembentukan karier pengguna ganja mencakup permulaan karier, pengembangan karier dan karier reguler. Ketiga tahapan ini memiliki nuansa dinamika yang berbeda dan juga dapat diartikan sebagai proses sosial yang dijalani individu dalam membentuk suatu karier pengguna ganja.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139313188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.47134/aksiologi.v4i2.160
Kartini Kartika, M. Iqbal
This research see the social media that is a free place to express becomes the place which full of boundaries for men because of the demands to be a masculine men and to be accepted in society. This research is aimed to perceive the phenomenon of toxic masculinity in TikTok, and to discover the effects and the person who does the toxic masculinity. This research used netnography method with data analysis techniques through Atlas.ti and be strengthened by social construction of mass media by Peter L. Berger and Thomas Luckmann. This research was conducted by research dislocation in TikTok especially in hastag #toxicmasculinity. The results of this research are quite a lot of people who realize about the negative impact of toxic masculinity that can be seen by some related education contents. Lots of netizens who commented in those contents confessed that they got toxic masculinity directly and in cyber space by family, teachers, and friends. The results of content analysis also showed that the victims feel anxious, stress, and forced to run the male role, thus need to consult to psychologist and psychiatrist as the impact of toxic masculinity.
本研究认为,社交媒体本是一个自由表达的场所,但由于人们要求成为一个有男子气概的男人并被社会所接受,社交媒体成了一个对男性充满界限的场所。本研究旨在了解 TikTok 中的 "有毒男性气质 "现象,并发现 "有毒男性气质 "的影响和实施者。本研究使用了网络文学方法和 Atlas.ti 数据分析技术,并借鉴了彼得-伯杰(Peter L. Berger)和托马斯-勒克曼(Thomas Luckmann)所著的《大众传媒的社会建构》(social construction of mass media)一书。本研究通过在 TikTok,尤其是在 #toxicmasculinity 标签下的错位研究进行。研究结果表明,很多人意识到了有毒男性气质的负面影响,这可以从一些相关的教育内容中看出来。在这些内容中发表评论的许多网民坦言,他们直接或在网络空间中受到家人、老师和朋友的 "有毒男性气质 "的影响。内容分析结果还显示,受害者感到焦虑、压力和被迫扮演男性角色,因此需要向心理学家和精神科医生咨询毒男性主义的影响。
{"title":"Toxic Masculinity di TikTok","authors":"Kartini Kartika, M. Iqbal","doi":"10.47134/aksiologi.v4i2.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i2.160","url":null,"abstract":"This research see the social media that is a free place to express becomes the place which full of boundaries for men because of the demands to be a masculine men and to be accepted in society. This research is aimed to perceive the phenomenon of toxic masculinity in TikTok, and to discover the effects and the person who does the toxic masculinity. This research used netnography method with data analysis techniques through Atlas.ti and be strengthened by social construction of mass media by Peter L. Berger and Thomas Luckmann. This research was conducted by research dislocation in TikTok especially in hastag #toxicmasculinity. The results of this research are quite a lot of people who realize about the negative impact of toxic masculinity that can be seen by some related education contents. Lots of netizens who commented in those contents confessed that they got toxic masculinity directly and in cyber space by family, teachers, and friends. The results of content analysis also showed that the victims feel anxious, stress, and forced to run the male role, thus need to consult to psychologist and psychiatrist as the impact of toxic masculinity.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139313461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.47134/aksiologi.v4i2.163
Grasela Sinta, Devi Lestary, Tirza Tanzania, Saul Napat, Evi Mariani, Alfonso Munte
Background of the writing would like to present a variety of arguments about the philosophy of naturalism that is often inclined to intelligence, care thinking about nature, resistance tools for land and forest plowing, capitalism in the economic sector, culture / culture and issues about employment. Based on this background, researchers try to answer by taking the other side of the examination, namely through the study of humanities disciplines, specifically management, education, education management, Christian education management and Christian religious education. Based on a qualitative research, the researchers searched for data through secondary sources, namely through previous research journals and sources from books related to the philosophy of naturalism. Results showed that the philosophy of naturalism becomes relevant or not, basically the philosophy of naturalism experienced a shift in meaning with the addition of spirituality in the 19th and 20th centuries as one of the ways to take the philosophy of naturalism
{"title":"Framing Naturalism Philosophy's Axiological Synergy in Management-Christian Religious Education","authors":"Grasela Sinta, Devi Lestary, Tirza Tanzania, Saul Napat, Evi Mariani, Alfonso Munte","doi":"10.47134/aksiologi.v4i2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i2.163","url":null,"abstract":"Background of the writing would like to present a variety of arguments about the philosophy of naturalism that is often inclined to intelligence, care thinking about nature, resistance tools for land and forest plowing, capitalism in the economic sector, culture / culture and issues about employment. Based on this background, researchers try to answer by taking the other side of the examination, namely through the study of humanities disciplines, specifically management, education, education management, Christian education management and Christian religious education. Based on a qualitative research, the researchers searched for data through secondary sources, namely through previous research journals and sources from books related to the philosophy of naturalism. Results showed that the philosophy of naturalism becomes relevant or not, basically the philosophy of naturalism experienced a shift in meaning with the addition of spirituality in the 19th and 20th centuries as one of the ways to take the philosophy of naturalism","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139313194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.47134/aksiologi.v4i2.164
Latifa Dinar Rahmani Hakim
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan sebuah generasi dalam upaya mewujudkan generasi muda yang mandiri. Namun tidak jarang pendidikan dalam ranah formal justru memberikan ketidaknyamanan melalui sistem kurikulum yang ditawarkan. Sistem pendidikan yang ada dinilai hanya sebatas menekankan pada pembentukan kognitif dibandingkan nilai lainnya. Dewasa ini, konsep pendidikan formal mulai mengacu pada pendidikan nonformal. Di mana konsep pendidikan nonformal dinilai lebih mempunyai peran signifikan dalam mengejar ketertinggalan yang ada dalam masyarakat dan cenderung lebih santai dalam proses pembelajarannya. Merujuk pada kajian sebelumnya yang membahas pendidikan melalui konsep kerakyatan Tan Malaka, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, berbasis kearifan lokal, mengedepankan keterampilan dan nilai-nilai moral keagamaan. Studi ini melihat bahwa konsep kerakyatan yang ditawarkan oleh Tan Malaka terbentuk melalui komunitas belajar pada masyarakat marginal di perkotaan khususnya anak jalanan. Melalui metode kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa komunitas sahabat anak, pendidikan tidak bersifat memaksa melainkan membebaskan peserta didik untuk mengembangkan apa yang menjadi minatnya. Melalui komunitas sahabat anak, pendidikan tidak hanya menjadi sarana untuk mereka menjadi mandiri namun juga menciptakan ruang baru dan membentuk solidaritas antar anak jalanan.
教育的本质是培养一代人,努力实现年轻一代的独立。然而,正规教育通过所提供的课程体系提供不适感的情况并不少见。现有的教育体系被认为仅限于强调认知的形成,而不是其他价值观。如今,正规教育的概念开始指向非正规教育。非正规教育的概念被认为在追赶社会发展方面发挥着更重要的作用,而且在学习过程中往往更加轻松。上一项研究通过 Tan Malaka 的民粹主义概念讨论了教育问题,根据这项研究,好的教育是能够普及到社会各个层面的教育,以当地智慧为基础,优先考虑技能和宗教道德价值观。本研究认为,Tan Malaka 提出的民粹主义概念是通过城市边缘社区的学习社区形成的,尤其是流浪儿童。通过定性方法,本研究发现,在儿童的好朋友社区,教育不是强制性的,而是让学生自由发展他们感兴趣的东西。通过儿童挚友社区,教育不仅是让他们自立的一种手段,而且还创造了新的空间,形成了流浪儿童之间的团结。
{"title":"Konsepsi Pendidikan Kerakyatan Tan Malaka (Studi Pada Komunitas Belajar “Sahabat Anak” Cijantung)","authors":"Latifa Dinar Rahmani Hakim","doi":"10.47134/aksiologi.v4i2.164","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i2.164","url":null,"abstract":"Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan sebuah generasi dalam upaya mewujudkan generasi muda yang mandiri. Namun tidak jarang pendidikan dalam ranah formal justru memberikan ketidaknyamanan melalui sistem kurikulum yang ditawarkan. Sistem pendidikan yang ada dinilai hanya sebatas menekankan pada pembentukan kognitif dibandingkan nilai lainnya. Dewasa ini, konsep pendidikan formal mulai mengacu pada pendidikan nonformal. Di mana konsep pendidikan nonformal dinilai lebih mempunyai peran signifikan dalam mengejar ketertinggalan yang ada dalam masyarakat dan cenderung lebih santai dalam proses pembelajarannya. Merujuk pada kajian sebelumnya yang membahas pendidikan melalui konsep kerakyatan Tan Malaka, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, berbasis kearifan lokal, mengedepankan keterampilan dan nilai-nilai moral keagamaan. Studi ini melihat bahwa konsep kerakyatan yang ditawarkan oleh Tan Malaka terbentuk melalui komunitas belajar pada masyarakat marginal di perkotaan khususnya anak jalanan. Melalui metode kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa komunitas sahabat anak, pendidikan tidak bersifat memaksa melainkan membebaskan peserta didik untuk mengembangkan apa yang menjadi minatnya. Melalui komunitas sahabat anak, pendidikan tidak hanya menjadi sarana untuk mereka menjadi mandiri namun juga menciptakan ruang baru dan membentuk solidaritas antar anak jalanan.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"255 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139313753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-23DOI: 10.47134/aksiologi.v4i1.147
Agung Risky Saputra Marpaung, F. Simangunsong
Tujuan dari penulisan jurnal ini, untuk melakukan penelitian serta mendeskripsikan urgensi penggunaan Narkotika golongan I (ganja) sebagai terapi pengobatan yang ditinjau dari perspektif undang-undang kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan Perundang-undangan (statue approach), pendekatan kosentual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach) yang dimana berbagai literatur yang terkait didalam penelitian ini sebagai data sekunder yang akan memperkuat argumentasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara yuridis ketentuan dari penggunaan ganja medis yang di kategorikan sebagai Narkotika Golongan I tersebut untuk keperluan pelayanan medis di negara Indonesia secara spesifik tidak diatur di dalam undang-undang Kesehatan, akan tetapi hanya sebatas pada pengaturan narkotika secara umum sebagaimana yang diatur pada undang-undang kesehatan. Akan tetapi melihat dari manfaat serta nilai guna ganja medis yang telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh ahli di luar negeri, tidak menutup kemungkinan untuk Indonesia dalam hal ini juga melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemanfaatan dari ganja medis sebagai terapi pengobatan.
{"title":"Urgensi Penggunaan Ganja Bagi Penyandang Disabilitas Untuk Kepentingan Medis Ditinjau Dari Ius Constitutum.","authors":"Agung Risky Saputra Marpaung, F. Simangunsong","doi":"10.47134/aksiologi.v4i1.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i1.147","url":null,"abstract":"Tujuan dari penulisan jurnal ini, untuk melakukan penelitian serta mendeskripsikan urgensi penggunaan Narkotika golongan I (ganja) sebagai terapi pengobatan yang ditinjau dari perspektif undang-undang kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan Perundang-undangan (statue approach), pendekatan kosentual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach) yang dimana berbagai literatur yang terkait didalam penelitian ini sebagai data sekunder yang akan memperkuat argumentasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara yuridis ketentuan dari penggunaan ganja medis yang di kategorikan sebagai Narkotika Golongan I tersebut untuk keperluan pelayanan medis di negara Indonesia secara spesifik tidak diatur di dalam undang-undang Kesehatan, akan tetapi hanya sebatas pada pengaturan narkotika secara umum sebagaimana yang diatur pada undang-undang kesehatan. Akan tetapi melihat dari manfaat serta nilai guna ganja medis yang telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh ahli di luar negeri, tidak menutup kemungkinan untuk Indonesia dalam hal ini juga melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemanfaatan dari ganja medis sebagai terapi pengobatan.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130354804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Public service is the right of every citizen that must be fulfilled because the state is obliged to provide a number of services to fulfill the basic rights of its citizens. One of the efforts to improve the quality of public services as contained in the Law of the Republic of Indonesia Number 25 of 2000 concerning the National Development Program, all government agencies to conduct a survey on the community satisfaction index as a benchmark for assessing the level of service quality and the success of service delivery that has been implemented. done. This study aims to determine the level of satisfaction and performance of the Social Service for various types of services in the social sector based on the satisfaction index with the application of appropriate survey methods. In addition, this activity is also a way to take an inventory of various complaints and suggestions from the community. The survey results can be used as the basis for improving and improving the quality of services formulated in the follow-up plan or framework and policies by the Social Service. The study uses a quantitative approach and a qualitative approach. The quantitative approach uses the census method, while the qualitative approach uses in-depth interviews and observation methods. Respondents are people who receive public services in the social sector at the Social Service of Jember Regency. The variables used in the work of Compiling the Community Satisfaction Index (IKM) are the community's Perception and Expectation of the 9 elements of the community satisfaction index as stipulated in the PAN RB Ministerial Regulation Number 14 of 2017. The Community Satisfaction Index (IKM) value of total services the social sector in Jember Regency is 85.6 which is in category B with the quality of service performance is good.
{"title":"Analisis Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Bidang Sosial di Kabupaten Jember","authors":"Dwi Putro Sarwo Setyohadi, R.r. Lia Chairina, Risse Entikaria Rachmanita, Hendra Yufit Riskiawan, Danag Eka Putra, Refa Firgianto","doi":"10.47134/aksiologi.v4i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i1.139","url":null,"abstract":"Public service is the right of every citizen that must be fulfilled because the state is obliged to provide a number of services to fulfill the basic rights of its citizens. One of the efforts to improve the quality of public services as contained in the Law of the Republic of Indonesia Number 25 of 2000 concerning the National Development Program, all government agencies to conduct a survey on the community satisfaction index as a benchmark for assessing the level of service quality and the success of service delivery that has been implemented. done. This study aims to determine the level of satisfaction and performance of the Social Service for various types of services in the social sector based on the satisfaction index with the application of appropriate survey methods. In addition, this activity is also a way to take an inventory of various complaints and suggestions from the community. The survey results can be used as the basis for improving and improving the quality of services formulated in the follow-up plan or framework and policies by the Social Service. The study uses a quantitative approach and a qualitative approach. The quantitative approach uses the census method, while the qualitative approach uses in-depth interviews and observation methods. Respondents are people who receive public services in the social sector at the Social Service of Jember Regency. The variables used in the work of Compiling the Community Satisfaction Index (IKM) are the community's Perception and Expectation of the 9 elements of the community satisfaction index as stipulated in the PAN RB Ministerial Regulation Number 14 of 2017. The Community Satisfaction Index (IKM) value of total services the social sector in Jember Regency is 85.6 which is in category B with the quality of service performance is good.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131736184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.47134/aksiologi.v4i1.136
Hilmi Aprilia Putri, Muhammad Ilham Aziz
This research examines the philosophy of history from the perspective of Saint Augustine. Saint Augustine has contributed to the field of philosophy, and became one of the philosophers of speculative history. Meanwhile, the aim is to see historical thoughts and historical movements from Saint Augustine. This research can be classified in philosophical research. The method used in this study is a qualitative method with literature review as a research reference source. While data analysis techniques, the authors use Miles and Huberman which starts from data reduction, presentation, and conclusions. The results of this study indicate that Saint Augustine was an influential figure in the Middle Ages, Saint Augustine's thought was influenced by the teachings of Manichaenism and Neo Platonism. He argues that history is an event that is not determined by humans, but is determined by God. Meanwhile, according to him, the movement of history is regulated by God. He believes that the movement of history is linear, ending and ending in the kingdom of God.
{"title":"Filsafat Sejarah Dalam Perspektif Santo Agustinus","authors":"Hilmi Aprilia Putri, Muhammad Ilham Aziz","doi":"10.47134/aksiologi.v4i1.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/aksiologi.v4i1.136","url":null,"abstract":"This research examines the philosophy of history from the perspective of Saint Augustine. Saint Augustine has contributed to the field of philosophy, and became one of the philosophers of speculative history. Meanwhile, the aim is to see historical thoughts and historical movements from Saint Augustine. This research can be classified in philosophical research. The method used in this study is a qualitative method with literature review as a research reference source. While data analysis techniques, the authors use Miles and Huberman which starts from data reduction, presentation, and conclusions. The results of this study indicate that Saint Augustine was an influential figure in the Middle Ages, Saint Augustine's thought was influenced by the teachings of Manichaenism and Neo Platonism. He argues that history is an event that is not determined by humans, but is determined by God. Meanwhile, according to him, the movement of history is regulated by God. He believes that the movement of history is linear, ending and ending in the kingdom of God.","PeriodicalId":373564,"journal":{"name":"Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129697096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}