Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.310
Eltiga Angga Putra Sihombing, D. Yuliani, Windriyanti Windriyanti
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program rehabilitasisosial bagi gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Gelandangan danPengemis di Pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder.Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari enam laporan terkait program rehabilitasi sosial di lima balai rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis di Pulau Jawa dan datastandar operasi prosedur (SOP) pelayanan dari masing-masing balai tersebut. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi data sekunder. Adapunteknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji dependability, danuji validitas data. Analisis data sekunder dilakukan melalui proses reduksi data, penyajiandata, dan penarikan kesimpulan. Pelaksanaan program rehabilitasi sosial dapat dikajikedalam empat aspek yaitu; proses rehabilitasi sosial, jenis program rehabilitasi sosial,serta faktor pendukung dan penghambat dalam program rehabilitasi sosial. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa proses rehabililitasi sosial di Balai Rehabilitasi SosialGelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya.Hasil penelitian juga menjelaskan tentang jenis program rehabilitasi sosial yangdisediakan di Balai Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa.Program rehabilitasi sosial juga sudah terlaksana dan sesuai dengan kebutuhan WBS.Dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial juga terdapat faktor pendukung danpenghambat yang dapat mempengaruhi berjalannya program. Faktor-faktor tersebutdapat berasal dari warga binaan, pihak balai, ataupun pihak diluar balai. Berdasarkan hasilpenelitian maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial diBalai Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa sudah berjalansebagaimana mestinya walaupun masih terdapat hambatan di dalamnya.
{"title":"PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL BAGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI PULAU JAWA","authors":"Eltiga Angga Putra Sihombing, D. Yuliani, Windriyanti Windriyanti","doi":"10.31595/rehsos.v2i2.310","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i2.310","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program rehabilitasisosial bagi gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Gelandangan danPengemis di Pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder.Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari enam laporan terkait program rehabilitasi sosial di lima balai rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis di Pulau Jawa dan datastandar operasi prosedur (SOP) pelayanan dari masing-masing balai tersebut. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi data sekunder. Adapunteknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji dependability, danuji validitas data. Analisis data sekunder dilakukan melalui proses reduksi data, penyajiandata, dan penarikan kesimpulan. Pelaksanaan program rehabilitasi sosial dapat dikajikedalam empat aspek yaitu; proses rehabilitasi sosial, jenis program rehabilitasi sosial,serta faktor pendukung dan penghambat dalam program rehabilitasi sosial. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa proses rehabililitasi sosial di Balai Rehabilitasi SosialGelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya.Hasil penelitian juga menjelaskan tentang jenis program rehabilitasi sosial yangdisediakan di Balai Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa.Program rehabilitasi sosial juga sudah terlaksana dan sesuai dengan kebutuhan WBS.Dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial juga terdapat faktor pendukung danpenghambat yang dapat mempengaruhi berjalannya program. Faktor-faktor tersebutdapat berasal dari warga binaan, pihak balai, ataupun pihak diluar balai. Berdasarkan hasilpenelitian maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial diBalai Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa sudah berjalansebagaimana mestinya walaupun masih terdapat hambatan di dalamnya.","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125347534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.313
Krisna Dewi Setianingsih
Keterampilan sosial anak Keluarga Penerima Manfaat merupakan suatuketerampilan yang sangat penting bagi anak untuk mencapai keberhasilan di bidangpendidikan sesuai dengan tujuan dari Program Keluarga Harapan. Penelitian inibertujuan untuk untuk menggambarkan keterampilan sosial anak Keluarga PenerimaManfaat Program Keluarga Harapan berdasarkan jenis kelamin serta tingkatpendidikannya. Penelitian ini menggunakan disain pendekatan kuantitatif deskriptif danpengumpulan data dilakukan melalui kuesioner keterampilan sosial terhadap 119 anakyang menjadi responden penelitian. Responden adalah sampel yang terpilih denganmenggunakan Tabel Isaac dan Michael. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagianbesar keterampilan sosial anak dari Keluarga Penerima Manfaat PKH baik laki-lakimaupun perempuan, yang berada pada tingkat pendidikan SLTP maupun SLTA beradapada kategori sedang yaitu berkisar antara 57% - 62%. Hasil penelitian jugamenunjukkan bahwa anak perempuan di tingkat pendidikan SLTP ada 67,64% yangketerampilan sosialnya mencapai kategori tinggi. Namun demikian hasil peneltian jugamenunjukkan bahwa masih terdapat anak-anak yang memiliki keterampilan sosial padakategori rendah yaitu sekitar 20%. Rekomendasi: 1) perlu pengembangan modulpelatihan keterampilan sosial untuk Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga yangdiarahkan pada keterampilan sosial anak Keluarga Penerima Manfaat PKH; 2)peningkatan kapasitas pendamping PKH untuk intervensi keterampilan sosial anak; 3)peningkatan kapasitas Keluarga Penerima Manfaat PKH dalam meningkatkanketerampilan sosial anak.
{"title":"KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI DESA CIENTEUNG KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG JAWA BARAT","authors":"Krisna Dewi Setianingsih","doi":"10.31595/rehsos.v2i2.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i2.313","url":null,"abstract":"Keterampilan sosial anak Keluarga Penerima Manfaat merupakan suatuketerampilan yang sangat penting bagi anak untuk mencapai keberhasilan di bidangpendidikan sesuai dengan tujuan dari Program Keluarga Harapan. Penelitian inibertujuan untuk untuk menggambarkan keterampilan sosial anak Keluarga PenerimaManfaat Program Keluarga Harapan berdasarkan jenis kelamin serta tingkatpendidikannya. Penelitian ini menggunakan disain pendekatan kuantitatif deskriptif danpengumpulan data dilakukan melalui kuesioner keterampilan sosial terhadap 119 anakyang menjadi responden penelitian. Responden adalah sampel yang terpilih denganmenggunakan Tabel Isaac dan Michael. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagianbesar keterampilan sosial anak dari Keluarga Penerima Manfaat PKH baik laki-lakimaupun perempuan, yang berada pada tingkat pendidikan SLTP maupun SLTA beradapada kategori sedang yaitu berkisar antara 57% - 62%. Hasil penelitian jugamenunjukkan bahwa anak perempuan di tingkat pendidikan SLTP ada 67,64% yangketerampilan sosialnya mencapai kategori tinggi. Namun demikian hasil peneltian jugamenunjukkan bahwa masih terdapat anak-anak yang memiliki keterampilan sosial padakategori rendah yaitu sekitar 20%. Rekomendasi: 1) perlu pengembangan modulpelatihan keterampilan sosial untuk Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga yangdiarahkan pada keterampilan sosial anak Keluarga Penerima Manfaat PKH; 2)peningkatan kapasitas pendamping PKH untuk intervensi keterampilan sosial anak; 3)peningkatan kapasitas Keluarga Penerima Manfaat PKH dalam meningkatkanketerampilan sosial anak.","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116387266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.309
Akung Wahyu Tri Wiyono, Moch Zaenal Hakim, Dayne Trikora Wardhani
Self Serving Bias adalah tendensi seseorang untuk menganggap dirinya lebih baikdibandingkan orang lain. Penelitian ini akan mengkaji tentang: 1) karakteristik informan, 2)Self Serving attribution (kesalahan dalam mengatribusi) 3) Self Congratulatory Comparison(menganggap diri lebih baik dibanding orang lain), 4) Illusory Optimism (optimisme yangtidak realistis), 5) False Consensus For Failings (kesalahan konsensus terhadap kegagalan),dan 6) Harapan Informan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam selfserving bias sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai resiko munculnya selfserving bias dan mengupayakan program pembinaan yang tepat. Informan penelitian inisembilan orang yaitu lima anak berhadapan dengan hukum dan empat sebagai informanpendukung. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Sumber datayang digunakan data primer dan data sekunder. Penentuan informan menggunakan teknikpurposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, observasipartisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan anakberhadapan hukum yang menjadi informan melakukan self serving bias dengan gejala-gejalaberupa mengatribusikan hal positif kepada diri sendiri dan hal negatif kepada orang lain,menganggap dirinya lebih baik daripada anak didik yang lain dalam berbagai hal, memilikiharapan yang tidak realistis, dan memiliki konsenus yang salah terhadap tindak kejahatanyang dilakukan dan menjadi anak didik didalam lembaga pembinaan khusus anak. Melaluiterapi kognitif perilaku dapat menurunkan perilaku self serving bias pada anak. Namunsebelum terapi individu terlebih dahulu anak berhadapan hukum melakukan terapi kelompokterapeutik guna meningkatkan perkembangan diri dalam hal konitif, emosional, psikososial,dan moral.
{"title":"SELF SERVING BIAS ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDUNG","authors":"Akung Wahyu Tri Wiyono, Moch Zaenal Hakim, Dayne Trikora Wardhani","doi":"10.31595/rehsos.v2i2.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i2.309","url":null,"abstract":"Self Serving Bias adalah tendensi seseorang untuk menganggap dirinya lebih baikdibandingkan orang lain. Penelitian ini akan mengkaji tentang: 1) karakteristik informan, 2)Self Serving attribution (kesalahan dalam mengatribusi) 3) Self Congratulatory Comparison(menganggap diri lebih baik dibanding orang lain), 4) Illusory Optimism (optimisme yangtidak realistis), 5) False Consensus For Failings (kesalahan konsensus terhadap kegagalan),dan 6) Harapan Informan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam selfserving bias sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai resiko munculnya selfserving bias dan mengupayakan program pembinaan yang tepat. Informan penelitian inisembilan orang yaitu lima anak berhadapan dengan hukum dan empat sebagai informanpendukung. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Sumber datayang digunakan data primer dan data sekunder. Penentuan informan menggunakan teknikpurposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, observasipartisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan anakberhadapan hukum yang menjadi informan melakukan self serving bias dengan gejala-gejalaberupa mengatribusikan hal positif kepada diri sendiri dan hal negatif kepada orang lain,menganggap dirinya lebih baik daripada anak didik yang lain dalam berbagai hal, memilikiharapan yang tidak realistis, dan memiliki konsenus yang salah terhadap tindak kejahatanyang dilakukan dan menjadi anak didik didalam lembaga pembinaan khusus anak. Melaluiterapi kognitif perilaku dapat menurunkan perilaku self serving bias pada anak. Namunsebelum terapi individu terlebih dahulu anak berhadapan hukum melakukan terapi kelompokterapeutik guna meningkatkan perkembangan diri dalam hal konitif, emosional, psikososial,dan moral.","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115476106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.308
Safriana Nur Awaliah Akbar, Aep Rusmana, Moch Zaenal Hakim
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran empiris mengenai kondisiburnout pada keluarga pasien di Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di RSUDULIN Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dengan metodedeskriptif. Adapun objek dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden yang diperolehmelalui teknik pengambilan sampel jenuh. Sedangkan teknik pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner dan studi dokumentasi. Dalampenelitian ini, alat ukur penelitian menggunakan skala likert, yang mana skala likertdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok. Adapun hasil penelitian ini dianalisis dengan satu variabel menggunakan teknik statistik deskriptifmelalui tabel-tabel dan garis kontinum dengan memperhatikan persentase skor total.Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa burnout pada keluarga pasien di RuangPediatric Intensive Care Unit (PICU) di RSUD ULIN Banjarmasin berada pada kategoritinggi, hal tersebut ditunjukkan pada tiga dimensi yakni kelelahan emosional, kelelahan fisikdan kelelahan mental. Maka dari itu untuk mengurangi burnout pada keluarga pasien,peneliti mengusulkan program “Upaya Pengurangan Tingkat Burnout Keluarga PasienMelalui Kelompok Bantu Diri (Self Help Group)”. Metode yang digunakan adalah metodegroup work dengan teknik konfrontasi, intrepertasi dan support dengan kegiatan diskusikelompok dan role playing
本研究的目的是了解在班雅尔马辛角的儿童强化护理单位的病因家庭情况的经验描述。本研究采用了一种串行性的描述性方法。至于本研究的对象,多达30名受访者是通过饱和样本提取技术提出的。而本研究中使用的数据收集技术是通过问卷和文献研究。在这项研究中,研究量规使用likert量表,likerttt量表用来衡量一个人或一个群体的态度、观点和感知。此外,本研究的结果是用一个变量通过图表和连续体的统计技术对一个变量进行分析,同时考虑总分数的百分比。这项研究表明,ULIN Banjarmasin RSUD的高强度护理单位的患者家属burnout在三方面表现为情绪疲劳、身体疲劳和精神疲惫。因此,为了减少患者家庭的倦怠,研究人员提出了一个计划,“通过自助小组(Self - Help Group)降低患者家庭倦怠水平。”使用的方法是一种与对抗、对抗和支持小组活动和角色扮演的方法
{"title":"BURNOUT PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) RSUD ULIN BANJARMASIN","authors":"Safriana Nur Awaliah Akbar, Aep Rusmana, Moch Zaenal Hakim","doi":"10.31595/rehsos.v2i2.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i2.308","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran empiris mengenai kondisiburnout pada keluarga pasien di Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di RSUDULIN Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dengan metodedeskriptif. Adapun objek dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden yang diperolehmelalui teknik pengambilan sampel jenuh. Sedangkan teknik pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner dan studi dokumentasi. Dalampenelitian ini, alat ukur penelitian menggunakan skala likert, yang mana skala likertdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok. Adapun hasil penelitian ini dianalisis dengan satu variabel menggunakan teknik statistik deskriptifmelalui tabel-tabel dan garis kontinum dengan memperhatikan persentase skor total.Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa burnout pada keluarga pasien di RuangPediatric Intensive Care Unit (PICU) di RSUD ULIN Banjarmasin berada pada kategoritinggi, hal tersebut ditunjukkan pada tiga dimensi yakni kelelahan emosional, kelelahan fisikdan kelelahan mental. Maka dari itu untuk mengurangi burnout pada keluarga pasien,peneliti mengusulkan program “Upaya Pengurangan Tingkat Burnout Keluarga PasienMelalui Kelompok Bantu Diri (Self Help Group)”. Metode yang digunakan adalah metodegroup work dengan teknik konfrontasi, intrepertasi dan support dengan kegiatan diskusikelompok dan role playing","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133551620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.311
Siti Fatimah Azzahroo, Elly Susilowati
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang“Peran Pekerja Sosial Dalam Proses Reintegrasi Korban Penyalahgunaan NAPZA Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung”. Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada dua informanutama dan dua informan pendukung, observasi serta studi dokumentasi. Aspek yang ditelitidalam penelitian ini adalah peran pekerja sosial dalam persiapan reintegrasi, melakukanasesmen pada proses reintegrasi, melakukan perencanaan pelaksanaan reintegrasi,pelaksanaan reintegrasi dan pengakhiran reintegrasi korban penyalahgunaan NAPZA. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam proses reintegrasi korbanpenyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman sudah dilakukan di setiap prosesnyadengan ditemuinya pelaksanaan kegiatan pada penyiapan klien dan penyiapan keluarga sertadilaksanakannya sembilan peran yang di antaranya adalah peran sebagai fasilitator,pendidik, pemungkin, perencana, perunding, perantara, pembela, manajer kasus danadministrator. Namun hal tersebut masih ditemukan belum optimalnya peran pekerja sosialdalam penyiapan masyarakat pada proses reintegrasi dikarenakan oleh beberapa faktor yaituketerbatasan dana yang dimiliki lembaga dan tersebarnya klien di berbagai macam lokasiyang cukup sulit untuk di jangkau sehingga tidak terjadinya pelaksanaan penyiapanmasyarakat. Rekomendasi program untuk permasalahan ini adalah “Peningkatan KapasitasLembaga Pekerja Sosial dalam Penyiapan Masyarakat Pada Proses Reintegrasi KorbanPenyalahgunaan NAPZA Melalui Educational Group”.
{"title":"PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES REINTEGRASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI IPWL BUMI KAHEMAN KABUPATEN BANDUNG","authors":"Siti Fatimah Azzahroo, Elly Susilowati","doi":"10.31595/rehsos.v2i2.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i2.311","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang“Peran Pekerja Sosial Dalam Proses Reintegrasi Korban Penyalahgunaan NAPZA Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung”. Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada dua informanutama dan dua informan pendukung, observasi serta studi dokumentasi. Aspek yang ditelitidalam penelitian ini adalah peran pekerja sosial dalam persiapan reintegrasi, melakukanasesmen pada proses reintegrasi, melakukan perencanaan pelaksanaan reintegrasi,pelaksanaan reintegrasi dan pengakhiran reintegrasi korban penyalahgunaan NAPZA. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam proses reintegrasi korbanpenyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman sudah dilakukan di setiap prosesnyadengan ditemuinya pelaksanaan kegiatan pada penyiapan klien dan penyiapan keluarga sertadilaksanakannya sembilan peran yang di antaranya adalah peran sebagai fasilitator,pendidik, pemungkin, perencana, perunding, perantara, pembela, manajer kasus danadministrator. Namun hal tersebut masih ditemukan belum optimalnya peran pekerja sosialdalam penyiapan masyarakat pada proses reintegrasi dikarenakan oleh beberapa faktor yaituketerbatasan dana yang dimiliki lembaga dan tersebarnya klien di berbagai macam lokasiyang cukup sulit untuk di jangkau sehingga tidak terjadinya pelaksanaan penyiapanmasyarakat. Rekomendasi program untuk permasalahan ini adalah “Peningkatan KapasitasLembaga Pekerja Sosial dalam Penyiapan Masyarakat Pada Proses Reintegrasi KorbanPenyalahgunaan NAPZA Melalui Educational Group”.","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123254763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.31595/rehsos.v2i1.256
Rizkiyatuzzahro ., Moch Zaenal Hakim, Enung Enung
Kepercayaan diri yang dimaksud bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai keyakinan terhadap kemampuan diri, optimisme informan terhadap status HIV informan, obyektivitas terhadap masalah yang dihadapi, Kemampuan bertanggungjawab informan, rasionalitas informan terhadap masalah yang dihadapi informan orang dengan HIV. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder yang ditentukan dengan menggunakan Teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Adapun Teknik pemeriksaan keabsahan dan data menggunakan uji kredibilitas yaitu triangulasi. Analisis data yang digunakan data reduction (data reduksi), data display (penyajian data), dan conclusion (penarikan Kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri orang dengan HIV cukup baik, terutama pada aspek obyektivitas terhadap masalah yang dihadapi, Kemampuan bertanggungjawab informan, rasionalitas informan terhadap masalah yang dihadapi informan. Namun, berdasarkan hasil penelitian bahwa aspek keyakinan terhadap kemampuan diri dan optimisme informan terhadap status HIV informan masih belum cukup baik. Berdasarkan hal tersebut,  maka peneliti merekomendasikan perlu dilakukan upaya penanganan dalam rangka Peningkatan keyakinan terhadap kemampuan diri dan optimisme Orang Dengan HIV dikalangan Lelaki yang berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL) di Perkumpulan Puzzle Indonesia  melalui pendekatan konseling dan pembentukan Self Help Group Kata Kunci:Kepercayaan Diri; Lelaki yang berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL); ODHA; Konseling; Kelompok Bantu Diri
{"title":"KEPERCAYAAN DIRI ORANG DENGAN HIV DI KALANGAN LELAKI YANG BERHUBUNGAN SEKS DENGAN LELAKI (LSL) DI KOTA BANDUNG","authors":"Rizkiyatuzzahro ., Moch Zaenal Hakim, Enung Enung","doi":"10.31595/rehsos.v2i1.256","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i1.256","url":null,"abstract":"Kepercayaan diri yang dimaksud bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai keyakinan terhadap kemampuan diri, optimisme informan terhadap status HIV informan, obyektivitas terhadap masalah yang dihadapi, Kemampuan bertanggungjawab informan, rasionalitas informan terhadap masalah yang dihadapi informan orang dengan HIV. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder yang ditentukan dengan menggunakan Teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Adapun Teknik pemeriksaan keabsahan dan data menggunakan uji kredibilitas yaitu triangulasi. Analisis data yang digunakan data reduction (data reduksi), data display (penyajian data), dan conclusion (penarikan Kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri orang dengan HIV cukup baik, terutama pada aspek obyektivitas terhadap masalah yang dihadapi, Kemampuan bertanggungjawab informan, rasionalitas informan terhadap masalah yang dihadapi informan. Namun, berdasarkan hasil penelitian bahwa aspek keyakinan terhadap kemampuan diri dan optimisme informan terhadap status HIV informan masih belum cukup baik. Berdasarkan hal tersebut,  maka peneliti merekomendasikan perlu dilakukan upaya penanganan dalam rangka Peningkatan keyakinan terhadap kemampuan diri dan optimisme Orang Dengan HIV dikalangan Lelaki yang berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL) di Perkumpulan Puzzle Indonesia  melalui pendekatan konseling dan pembentukan Self Help Group Kata Kunci:Kepercayaan Diri; Lelaki yang berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL); ODHA; Konseling; Kelompok Bantu Diri","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134350177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.31595/rehsos.v2i1.254
Arfianti Daniasari, Meilani Dewi Setiamanah
Penelitian ini menggambarkan tentang Pemanfaatan Pelayanan Sosial Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) oleh Anak Korban Tindak Kekerasan di Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang: 1) Karakteristik Informan; 2) Pemanfaatan Pelayanan Informasi; 3) Penjangkauan; 4) Konsultasi, 5) Konseling; 6) Advokasi; dan 7) Rujukan LK3 oleh anak korban tindak kekerasan di Kota Cimahi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori kesejahteraan anak serta pelayanan sosial anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 11 informan terdiri dari anak korban kekerasan, keluarga, pengurus LK3 Kota Cimahi, dan kepolisian. Penentuan informan ini menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak korban tindak kekerasan telah memanfaatkan pelayanan sosial LK3 berupa pelayanan informasi, penjangkauan, konsultasi, konseling, advokasi, rujukan dengan bantuan orang tua yang mendampingi selama proses pemanfaatan berlangsung. Pemanfaatan tersebut diketahui dari upaya berupa intensitas, jenis, sumber, media dan proses selama pelayanan digunakan serta hasil yang diperoleh. Pelayanan informasi telah dimanfaatkan namun belum maksimal karena kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai bentuk dan fungsi pelayanan LK3 sehingga dibutuhkan peningkatan. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Anak Korban Tindak Kekerasan untuk memanfaatkan pelayanan sosial LK3. Selain itu juga perlu diberikan penguatan kapasitas petugas LK3 sehingga dapat memberikan pelayanan dan pendampingan yang memadai terhadap anak yang mengalami tindak kekerasan dan keluarganya. Kata Kunci:Pemanfaatan Pelayanan Sosial; LK3; Anak Korban Tindak Kekerasan
{"title":"PEMANFAATAN PELAYANAN SOSIAL LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA OLEH ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN DI KOTA CIMAHI PROVINSI JAWA BARAT","authors":"Arfianti Daniasari, Meilani Dewi Setiamanah","doi":"10.31595/rehsos.v2i1.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i1.254","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggambarkan tentang Pemanfaatan Pelayanan Sosial Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) oleh Anak Korban Tindak Kekerasan di Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang: 1) Karakteristik Informan; 2) Pemanfaatan Pelayanan Informasi; 3) Penjangkauan; 4) Konsultasi, 5) Konseling; 6) Advokasi; dan 7) Rujukan LK3 oleh anak korban tindak kekerasan di Kota Cimahi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori kesejahteraan anak serta pelayanan sosial anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 11 informan terdiri dari anak korban kekerasan, keluarga, pengurus LK3 Kota Cimahi, dan kepolisian. Penentuan informan ini menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak korban tindak kekerasan telah memanfaatkan pelayanan sosial LK3 berupa pelayanan informasi, penjangkauan, konsultasi, konseling, advokasi, rujukan dengan bantuan orang tua yang mendampingi selama proses pemanfaatan berlangsung. Pemanfaatan tersebut diketahui dari upaya berupa intensitas, jenis, sumber, media dan proses selama pelayanan digunakan serta hasil yang diperoleh. Pelayanan informasi telah dimanfaatkan namun belum maksimal karena kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai bentuk dan fungsi pelayanan LK3 sehingga dibutuhkan peningkatan. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Anak Korban Tindak Kekerasan untuk memanfaatkan pelayanan sosial LK3. Selain itu juga perlu diberikan penguatan kapasitas petugas LK3 sehingga dapat memberikan pelayanan dan pendampingan yang memadai terhadap anak yang mengalami tindak kekerasan dan keluarganya. Kata Kunci:Pemanfaatan Pelayanan Sosial; LK3; Anak Korban Tindak Kekerasan","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"225 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116300900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.31595/rehsos.v2i1.257
Nurrohmi Nurrohmi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lanjut usia yang tinggal serumah. Terdapat empat bentuk dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lanjut usia yang merupakan aspek yang diteliti yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dan dukungan penghargaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi, ketekunan pengamatan, dan penggunaan bahan referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lanjut usia mencakup : (1) Dukungan emosional yang diberikan dalam bentuk perhatian dan kepedulian yang dilakukan apabila lanjut usia sedang sakit, sedang sedih, sedang menyendiri dan melamun, dukungan emosional diberikan oleh keluarga dengan cara yang baik. (2) Dukungan penghargaan diberikan oleh keluarga kepada lanjut usia berupa persetujuan akan pendapat dan keinginan lanjut usia yang dilakukan ketika lanjut usia ingin mengikuti pengajian, dukungan penghargaan diberikan dengan cara yang baik. (3) Dukungan instrumental yang diberikan yaitu berupa uang, diberikan setiap hari, setiap dua minggu sekali, tiga bulan sekali; makanan diberikan setiap hari, pakaian, mukena, diberikan oleh keluarga pada saat lebaran, dukungan diberikan dengan cara yang baik. (4) Dukungan informasional diberikan keluarga kepada lanjut usia dalam bentuk saran dan nasihat yang dilakukan pada saat lanjut usia harus minum obat, harus pergi ke rumah sakit untuk kontrol, pada saat lanjut usia mencuci pakaian sendiri, keluarga melarangnya, dukungan informasional dilakukan oleh keluarga dengan cara yang baik. Dukungan sosial kepada lanjut usia sudah diberikan oleh keluarga dengan baik sehingga lanjut usia dapat memenuhi kebutuhannya baik secara fisik, maupun psikososialnya.  Kata Kunci:Dukungan social;  Keluarga;  Lanjut Usia
{"title":"DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP LANSIA","authors":"Nurrohmi Nurrohmi","doi":"10.31595/rehsos.v2i1.257","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i1.257","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lanjut usia yang tinggal serumah. Terdapat empat bentuk dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lanjut usia yang merupakan aspek yang diteliti yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dan dukungan penghargaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi, ketekunan pengamatan, dan penggunaan bahan referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lanjut usia mencakup : (1) Dukungan emosional yang diberikan dalam bentuk perhatian dan kepedulian yang dilakukan apabila lanjut usia sedang sakit, sedang sedih, sedang menyendiri dan melamun, dukungan emosional diberikan oleh keluarga dengan cara yang baik. (2) Dukungan penghargaan diberikan oleh keluarga kepada lanjut usia berupa persetujuan akan pendapat dan keinginan lanjut usia yang dilakukan ketika lanjut usia ingin mengikuti pengajian, dukungan penghargaan diberikan dengan cara yang baik. (3) Dukungan instrumental yang diberikan yaitu berupa uang, diberikan setiap hari, setiap dua minggu sekali, tiga bulan sekali; makanan diberikan setiap hari, pakaian, mukena, diberikan oleh keluarga pada saat lebaran, dukungan diberikan dengan cara yang baik. (4) Dukungan informasional diberikan keluarga kepada lanjut usia dalam bentuk saran dan nasihat yang dilakukan pada saat lanjut usia harus minum obat, harus pergi ke rumah sakit untuk kontrol, pada saat lanjut usia mencuci pakaian sendiri, keluarga melarangnya, dukungan informasional dilakukan oleh keluarga dengan cara yang baik. Dukungan sosial kepada lanjut usia sudah diberikan oleh keluarga dengan baik sehingga lanjut usia dapat memenuhi kebutuhannya baik secara fisik, maupun psikososialnya.  Kata Kunci:Dukungan social;  Keluarga;  Lanjut Usia","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116117504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kualitas kelekatan (attachment) merujuk pada hubungan atau ikatan emosional yang bertahan dalam waktu yang lama, terjalin antara individu dengan figur lekatnya yang ditandai adanya keinginan untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan figur lekat tersebut terutama pada saat-saat yang menekan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris tentang kehangatan (warmth) dan kepercayaan (trust) anak dengan pengasuh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sensus, yaitu dengan jumlah responden sebanyak 38 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner, 2) wawancara tidak terstuktur, 3) observasi, dan 4) studi dokumentasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisa data statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kelekatan anak dengan pengasuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al Kautsar Lembang Kabupaten Bandung Barat termasuk dalam kategori sedang. Begitu pula pada semua aspek dalam kualitas kelekatan termasuk dalam kategori sedang. Maka dari itu kegiatan edukasi dan diskusi yang menyenangkan (Education and Fun Sharing) diperlukan upaya peningkatan kualitas kelekatan anak dengan pengasuh. Kata Kunci:Kelekatan; Anak-anak; Pengasuh
{"title":"ASPEK KEHANGATAN DAN KEPERCAYAAN DALAM KUALITAS KELEKATAN ANAK DENGAN PENGASUH DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) ALKAUTSAR LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT","authors":"Mu’alimatus Sholihah, Meiti Subardhini, Denti Kardeti","doi":"10.31595/rehsos.v2i1.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i1.253","url":null,"abstract":"Kualitas kelekatan (attachment) merujuk pada hubungan atau ikatan emosional yang bertahan dalam waktu yang lama, terjalin antara individu dengan figur lekatnya yang ditandai adanya keinginan untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan figur lekat tersebut terutama pada saat-saat yang menekan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris tentang kehangatan (warmth) dan kepercayaan (trust) anak dengan pengasuh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sensus, yaitu dengan jumlah responden sebanyak 38 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner, 2) wawancara tidak terstuktur, 3) observasi, dan 4) studi dokumentasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisa data statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kelekatan anak dengan pengasuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al Kautsar Lembang Kabupaten Bandung Barat termasuk dalam kategori sedang. Begitu pula pada semua aspek dalam kualitas kelekatan termasuk dalam kategori sedang. Maka dari itu kegiatan edukasi dan diskusi yang menyenangkan (Education and Fun Sharing) diperlukan upaya peningkatan kualitas kelekatan anak dengan pengasuh. Kata Kunci:Kelekatan; Anak-anak; Pengasuh","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133588744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stigma merujuk pada kejadian atau fenomena yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan perhatian, mengurangi seseorang untuk memperoleh peluang dan interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) stigma responden dari aspek pelabelan, 3) stigma responden dari aspek stereotip, 4) stigma masyarakat dari aspek pemisahan, dan 5) stigma masyarakat dari aspek diskriminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi dengan menjadikan masyarakat di Kelurahan Kebon Jeruk sebanyak 97 orang sebagai responden melalui teknik stratified random sampling. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma masyarakat terhadap ODHA di Kelurahan Kebon Jeruk termasuk dalam kategori sedang. Masih terdapat sebagian responden yang memberi stigma kepada ODHA berupa label negatif seperti ODHA merupakan orang yang memiliki moral yang buruk hingga perilaku diskriminasi seperti menjauhi dan mengucilkan ODHA. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman responden terhadap ODHA dan penyakitnya. Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman dapat dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Stigma ODHA. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai HIV dan AIDS, meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial masyarakat terhadap ODHA dan penyakitnya di Kelurahan Kebon Jeruk, meningkatkan dukungan dan kerjasama pemerintah Kelurahan Kebon Jeruk dengan berbagai sistem sumber dalam penanganan HIV dan AIDS di Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir Kota Bandung. Kata Kunci:Stigma; Masyarakat; Orang Dengan HIV dan AIDS.
{"title":"STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV DAN AIDS) DI KOTA BANDUNG","authors":"Silvia Rizki, Lina Favourita Sutiaputri, Wawan Heryana","doi":"10.31595/rehsos.v2i1.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.31595/rehsos.v2i1.255","url":null,"abstract":"Stigma merujuk pada kejadian atau fenomena yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan perhatian, mengurangi seseorang untuk memperoleh peluang dan interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) stigma responden dari aspek pelabelan, 3) stigma responden dari aspek stereotip, 4) stigma masyarakat dari aspek pemisahan, dan 5) stigma masyarakat dari aspek diskriminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi dengan menjadikan masyarakat di Kelurahan Kebon Jeruk sebanyak 97 orang sebagai responden melalui teknik stratified random sampling. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma masyarakat terhadap ODHA di Kelurahan Kebon Jeruk termasuk dalam kategori sedang. Masih terdapat sebagian responden yang memberi stigma kepada ODHA berupa label negatif seperti ODHA merupakan orang yang memiliki moral yang buruk hingga perilaku diskriminasi seperti menjauhi dan mengucilkan ODHA. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman responden terhadap ODHA dan penyakitnya. Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman dapat dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Stigma ODHA. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai HIV dan AIDS, meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial masyarakat terhadap ODHA dan penyakitnya di Kelurahan Kebon Jeruk, meningkatkan dukungan dan kerjasama pemerintah Kelurahan Kebon Jeruk dengan berbagai sistem sumber dalam penanganan HIV dan AIDS di Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir Kota Bandung. Kata Kunci:Stigma; Masyarakat; Orang Dengan HIV dan AIDS.","PeriodicalId":404475,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130250345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}