Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.14710/gjec.2021.12924
M. Djunaidi, Danang Kuncoro Bhakti, Rum Hastuti, Nesti Dwi Maharani
Abstrak. Timbal adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri meliputi : batu bara, minyak, peleburan besi/baja, semen, baterai, tekstil, pestisida, gelas dan keramik. Kandungan limbah khususnya timbal sebesar 1,21 mg/L berada dalam berbagai bentuk senyawaan kimia yang berbeda-beda. Pengaruh logam-logam tersebut terhadap organisme akuatik dan manusia sangat berbahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan logam timbal dari limbah cair dengan metode Supported Liquid Membranes (SLM) berbentuk membrane PTFE dengan campuran pembawa D2EHPA yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Pb. Dalam proses pemisahan/pengadukan digunakan kerosen sebagai pelarut untuk D2EHPA dan asam sebagai larutan fasa penerima digunakan HNO3, HCl, dan H2SO4, terlihat bahwa persen transport timbal fasa umpan ke penerima dengan pengunaan HNO3 relatif lebih tinggi dibandingkan asam fasa penerima lainnya. Sedangkan proses pengadukan melibatkan n-heksan dan kloroform sebagai pelarut organik untuk D2EHPA dan melibatkan juga H2SO4 sebagai larutan fasa penerima. Persen transport fasa umpan ke fasa penerima yang lebih tinggi dicapai pada penggunaan kloroform sebagai pelarut organik.
{"title":"Pemisahan Logam Timbal Dalam Limbah Cair Simulasi Menggunakan Supported Liquid Membranes (SLM) Berpendukung Dengan Senyawa Pembawa Sinergi D2EHPA","authors":"M. Djunaidi, Danang Kuncoro Bhakti, Rum Hastuti, Nesti Dwi Maharani","doi":"10.14710/gjec.2021.12924","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.12924","url":null,"abstract":"Abstrak. Timbal adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri meliputi : batu bara, minyak, peleburan besi/baja, semen, baterai, tekstil, pestisida, gelas dan keramik. Kandungan limbah khususnya timbal sebesar 1,21 mg/L berada dalam berbagai bentuk senyawaan kimia yang berbeda-beda. Pengaruh logam-logam tersebut terhadap organisme akuatik dan manusia sangat berbahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan logam timbal dari limbah cair dengan metode Supported Liquid Membranes (SLM) berbentuk membrane PTFE dengan campuran pembawa D2EHPA yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Pb. Dalam proses pemisahan/pengadukan digunakan kerosen sebagai pelarut untuk D2EHPA dan asam sebagai larutan fasa penerima digunakan HNO3, HCl, dan H2SO4, terlihat bahwa persen transport timbal fasa umpan ke penerima dengan pengunaan HNO3 relatif lebih tinggi dibandingkan asam fasa penerima lainnya. Sedangkan proses pengadukan melibatkan n-heksan dan kloroform sebagai pelarut organik untuk D2EHPA dan melibatkan juga H2SO4 sebagai larutan fasa penerima. Persen transport fasa umpan ke fasa penerima yang lebih tinggi dicapai pada penggunaan kloroform sebagai pelarut organik.","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122067798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.14710/gjec.2021.12987
Nurmanita Rusmaningsih, W. H. Rahmanto, Linda Suyati, Rahmad Nuryanto
Telah dilakukan penelitian preservasi cabai merah besar (Capsicum annuum L) dalam sistem tertutup bersuhu 273,40 K berdasarkan perubahan massa dan kadar vitamin C. Penelitian bertujuan membuktikan bahwa pada rentang waktu preservasi 4 minggu dalam sistem tertutup (𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄)273,40 K=0 dan (𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄)273,40 K=0. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap yaitu preparasi, preservasi cabai merah besar dalam sistem terbuka dan tertutup selama 0 – 4 minggu, dan penentuan massa maupun kadar vitamin C cabai tiap minggunya dengan metode spektrofotometri UV. Hasil menunjukkan bahwa massa cabai pada sistem tertutup konstan yaitu 100 gram, sedangkan pada sistem terbuka terjadi perubahan setiap minggunya yaitu 100 gram, 100 gram, 85 gram, 80 gram, dan 75 gram. Kadar vitamin C cabai merah besar dalam sistem tertutup, tiap minggunya adalah 201,58; 198,58; 193,72; 190,73; dan 190,73 mg L–1. Kadar vitamin C cabai merah besar dalam sistem terbuka tiap minggunya adalah 201,58; 161,91; 129,72; 124,85; dan 80,69 mg L–1. Pada sistem tertutup 𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄=0 dan 𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄=0. Pada sistem terbuka 𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖≠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄≠0 dan 𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡≠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄≠0Kata Kunci: copper (II) oxide, precipitation, photocatalytic activity, irreversible acceptor
木乃伊研究做了大红辣椒(辣椒annuum L)在封闭系统中保持273.40 K根据质量和维生素C的含量变化的研究旨在证明保有4周时间在封闭系统(𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄)273.40 K = 0和(𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄)273.40 K = 0。这项研究采用了三种不同的方法,即在开放和封闭的系统中观察大红辣椒,为期0 - 4周,以及每周用紫外线光谱法测定辣椒的质量和维生素C水平。结果显示,封闭的红辣椒质量为100克,开放系统每周变化为100克、100克、85克、80克和75克。红辣椒的维生素C含量在一个封闭的系统中,每周为201.58;198.58;193.72;190.73;190.73毫克L - 1。每周开放系统中的大红辣椒维生素C水平为201.58;161.91;129.72;124.85;还有80.69 mg L - 1。在封闭的系统𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡所以𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄= 0和𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡所以𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄= 0。在一个开放的系统𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖≠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡所以𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄≠0和𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡≠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡所以𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄≠0Kata钥匙:铜(II)氮precipitation photocatalytic活动,逆转acceptor
{"title":"PRESERVASI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L) DALAM SISTEM TERTUTUP BERSUHU 273,40 K BERDASARKAN PERUBAHAN MASSA DAN KADAR VITAMIN C","authors":"Nurmanita Rusmaningsih, W. H. Rahmanto, Linda Suyati, Rahmad Nuryanto","doi":"10.14710/gjec.2021.12987","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.12987","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian preservasi cabai merah besar (Capsicum annuum L) dalam sistem tertutup bersuhu 273,40 K berdasarkan perubahan massa dan kadar vitamin C. Penelitian bertujuan membuktikan bahwa pada rentang waktu preservasi 4 minggu dalam sistem tertutup (𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄)273,40 K=0 dan (𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄)273,40 K=0. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap yaitu preparasi, preservasi cabai merah besar dalam sistem terbuka dan tertutup selama 0 – 4 minggu, dan penentuan massa maupun kadar vitamin C cabai tiap minggunya dengan metode spektrofotometri UV. Hasil menunjukkan bahwa massa cabai pada sistem tertutup konstan yaitu 100 gram, sedangkan pada sistem terbuka terjadi perubahan setiap minggunya yaitu 100 gram, 100 gram, 85 gram, 80 gram, dan 75 gram. Kadar vitamin C cabai merah besar dalam sistem tertutup, tiap minggunya adalah 201,58; 198,58; 193,72; 190,73; dan 190,73 mg L–1. Kadar vitamin C cabai merah besar dalam sistem terbuka tiap minggunya adalah 201,58; 161,91; 129,72; 124,85; dan 80,69 mg L–1. Pada sistem tertutup 𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄=0 dan 𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄=0. Pada sistem terbuka 𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖≠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝑚𝑐𝑎𝑏𝑎𝑖𝑑𝑡⁄≠0 dan 𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡≠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡 sehingga 𝑑𝐶𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡𝑑𝑡⁄≠0Kata Kunci: copper (II) oxide, precipitation, photocatalytic activity, irreversible acceptor","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125131530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.14710/gjec.2021.12910
Richard Leonardo Sianturi, Linda Suyati, Yayuk Astuti
Telah dilakukan penelitian tentang penentuan laju reaksi korosi pada besi dalam air dan elektrolit asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju korosi dengan menggunakan metode pengurangan berat, menentukan karakterisitik produk dengan FTIR untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari produk, menentukan karakteristik XRD untuk mengetahui struktur lingkup material dari produkdan menentukan kinetika reaksi produk terbaik. Metode yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu preparasi larutan H2SO4 0.0675M, 0.125M, 0.25M, 0.5M dan 1M, karakterisasi produk dan uji kinetika reaksi dengan variasi waktu 0, 15, 30, 45, 60 dan 75 menit. Hasil penelitian diperoleh endapan warna coklat dan karakterisasi FTIR Fe2O3 terlihat pada puncak 586 cm-1 Produk hasil reaksi antara besi dengan H2SO4 muncul puncak yang sedikit bergeser pada sudut 2θ 24,10o, 32,90odan 49,55o. Lalu pada hasil reaksi korosi besi dengan H2O muncul puncak sudut 2θ pada 24,36o, 33,24odan 49,43o. Peningkatan kecepatan korosi seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari larutan asam sulfat. Konstanta laju order satu dan dua berturut-turut sebesar 1.28 x 10-3 menit-1 dan 2,9 x 10-4 M-1 menit-1.
{"title":"Korosi Besi dengan Elektrolit H2SO4 dan Karakterisasi Produk","authors":"Richard Leonardo Sianturi, Linda Suyati, Yayuk Astuti","doi":"10.14710/gjec.2021.12910","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.12910","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang penentuan laju reaksi korosi pada besi dalam air dan elektrolit asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju korosi dengan menggunakan metode pengurangan berat, menentukan karakterisitik produk dengan FTIR untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari produk, menentukan karakteristik XRD untuk mengetahui struktur lingkup material dari produkdan menentukan kinetika reaksi produk terbaik. Metode yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu preparasi larutan H2SO4 0.0675M, 0.125M, 0.25M, 0.5M dan 1M, karakterisasi produk dan uji kinetika reaksi dengan variasi waktu 0, 15, 30, 45, 60 dan 75 menit. Hasil penelitian diperoleh endapan warna coklat dan karakterisasi FTIR Fe2O3 terlihat pada puncak 586 cm-1 Produk hasil reaksi antara besi dengan H2SO4 muncul puncak yang sedikit bergeser pada sudut 2θ 24,10o, 32,90odan 49,55o. Lalu pada hasil reaksi korosi besi dengan H2O muncul puncak sudut 2θ pada 24,36o, 33,24odan 49,43o. Peningkatan kecepatan korosi seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari larutan asam sulfat. Konstanta laju order satu dan dua berturut-turut sebesar 1.28 x 10-3 menit-1 dan 2,9 x 10-4 M-1 menit-1. ","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117334478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.14710/gjec.2021.12869
Ayu Fadhilatul Rukmana, Didik Setiyo Widodo, M. Djunaidi
RBB yang banyak digunakan dalam industri tekstil merupakan salah satu pencemar yang potensial menimbulkan masalah lingkungan. Telah dilakukan penelitian dekolorisasi larutan remazol black B (RBB) dengan metode Fenton termodifikasi Pb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dalam proses dekolorisasi, mengevaluasi tingkat dekolorisasi dalam scale up reactor, dan menentukan karakteristik reaktor dekolorisasi. Pada penelitian ini dilakukan beberapa perlakuan, dalam skala laboratorium menggunakan Pb dari limbah baterai dan H2O2 pada kondisi pH tertentu kemudian ditentukan kondisi optimumnya. Perlakuan kedua, pada pewarna RBB skala ganda ditambahkan reagen Pb, H2O2dan pH optimum. Pengujian penurunan intensitas warna dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan remazol black B dapat didekolorisasi menggunakan metode Fenton dengan memodifikasi penggunaan ion Fe2+ dengan Pb. Data menunjukkan pH netral optimum pada dekolorisasi zat warna menggunakan 1 g Pb dan H2O2 10%. Persentase dekolorisasi mencapai 93,3% yang menunjukkan potensi metode ini dalam dekolorisasi RBB. Efektivitas dekolorisasi larutan RBB 50 ppm mencapai tertinggi pada kondisi reaktor tertentu dengan spesifikasi ukuran 100 mL H2O2 10%, massa Pb 1 g, waktu dekolorisasi 4 jam (tanpa pengadukan). Proses telah menurunkan nilai COD secarea signifikan dari 4.027,7 mg/L menjadi 65,37 mg/L, atau sebasar 98,37%.
{"title":"DEKOLORISASI REMAZOL BLACK B DENGAN PENDEKATAN REDOKS DALAM REAKTOR SKALA GANDA ( SCALE UP REACTOR )","authors":"Ayu Fadhilatul Rukmana, Didik Setiyo Widodo, M. Djunaidi","doi":"10.14710/gjec.2021.12869","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.12869","url":null,"abstract":"RBB yang banyak digunakan dalam industri tekstil merupakan salah satu pencemar yang potensial menimbulkan masalah lingkungan. Telah dilakukan penelitian dekolorisasi larutan remazol black B (RBB) dengan metode Fenton termodifikasi Pb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dalam proses dekolorisasi, mengevaluasi tingkat dekolorisasi dalam scale up reactor, dan menentukan karakteristik reaktor dekolorisasi. Pada penelitian ini dilakukan beberapa perlakuan, dalam skala laboratorium menggunakan Pb dari limbah baterai dan H2O2 pada kondisi pH tertentu kemudian ditentukan kondisi optimumnya. Perlakuan kedua, pada pewarna RBB skala ganda ditambahkan reagen Pb, H2O2dan pH optimum. Pengujian penurunan intensitas warna dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan remazol black B dapat didekolorisasi menggunakan metode Fenton dengan memodifikasi penggunaan ion Fe2+ dengan Pb. Data menunjukkan pH netral optimum pada dekolorisasi zat warna menggunakan 1 g Pb dan H2O2 10%. Persentase dekolorisasi mencapai 93,3% yang menunjukkan potensi metode ini dalam dekolorisasi RBB. Efektivitas dekolorisasi larutan RBB 50 ppm mencapai tertinggi pada kondisi reaktor tertentu dengan spesifikasi ukuran 100 mL H2O2 10%, massa Pb 1 g, waktu dekolorisasi 4 jam (tanpa pengadukan). Proses telah menurunkan nilai COD secarea signifikan dari 4.027,7 mg/L menjadi 65,37 mg/L, atau sebasar 98,37%.","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"390 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114125477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-03DOI: 10.14710/gjec.2021.10781
Tiska Eva Triandhani, Taslimah Taslimah, Sriyanti Sriyanti
Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat mengakibatkan kerusakan minyak. Salah satu solusi untuk menanganinya ialah dengan metode adsorpsi. Lempung terpilar Al/Cr telah dibuat sebagai adsorben minyak sisa pakai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu optimum kalsinasi pada pemilaran lempung dengan Al/Cr dan menentukan kualitas minyak sisa pakai berdasarkan bilangan asam dan bilangan peroksida. Karakterisasi lempung terpilar menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Selanjutnya daya adsorpsi lempung terpilar terhadap minyak sisa pakai diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Uji kualitas minyak dilakukan berdasarkan penentuan bilangan asam dan bilangan peroksida sesuai syarat mutu minyak goreng yaitu SNI 01-3741-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemilaran lempung Al/Cr dapat meningkatkan basal spacing. Lempung terpilar Al/Cr dengan suhu kalsinasi 400°C memiliki basal spacing terbesar yaitu fraksi ringan 18,84 Å dan fraksi berat 16,53 Å. Kemampuan lempung terpilar Al/Cr untuk adsorpsi minyak sisa pakai memiliki daya serap besar pada suhu kalsinasi 400°C yaitu pada fraksi berat 9,16 % dan fraksi ringan 6,28 %. Lempung terpilar Al/Cr mampu menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida, bahwa semakin lama waktu kontak adsorpsi bilangan asam dan bilangan peroksida semakin menurun. Kata Kunci : Lempung terpilar Al/Cr, minyak sisa pakai, bilangan asam, bilangan peroksida
反复使用的食用油会对石油造成损害。解决这个问题的方法之一是吸收方法。Al/Cr的支柱页岩是作为使用的剩余油膏剂制成的。本研究旨在确定与Al/Cr一起粘土的最佳可燃温度,并根据酸和过氧化氢的比例确定剩余油的质量。柱粘土的x射线分解。接下来,用UV-Vis光谱仪测量的悬挂在剩余石油上的黏土吸附力。根据食用油质量SNI 01-3741-2013的规定,对油质进行测试。研究表明,Al/Cr的浸渍可能会增加玄武岩的太空。粘土terpilar Al - Cr 400°C的温度只是有轻微的最大的玄武岩spacing即成分18.84 A和重16.53 A成分。能力terpilar Al - Cr蛋白酶剩下的油用粘土具有吸收身上只是400°C的温度下就是那种大重9,16成分和轻6,28成分%。Al/Cr的柱状粘土降低了酸和过氧化物的数量,即酸和过氧化物接触的时间越长,过氧化物的数量就越少。关键词:Al/Cr柱头的粘土,用过的油,酸数,过氧化氢数
{"title":"Pilarisasi Lempung Dengan Al/Cr sebagai Adsorben Minyak Sisa Pakai","authors":"Tiska Eva Triandhani, Taslimah Taslimah, Sriyanti Sriyanti","doi":"10.14710/gjec.2021.10781","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.10781","url":null,"abstract":"Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat mengakibatkan kerusakan minyak. Salah satu solusi untuk menanganinya ialah dengan metode adsorpsi. Lempung terpilar Al/Cr telah dibuat sebagai adsorben minyak sisa pakai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu optimum kalsinasi pada pemilaran lempung dengan Al/Cr dan menentukan kualitas minyak sisa pakai berdasarkan bilangan asam dan bilangan peroksida. Karakterisasi lempung terpilar menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Selanjutnya daya adsorpsi lempung terpilar terhadap minyak sisa pakai diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Uji kualitas minyak dilakukan berdasarkan penentuan bilangan asam dan bilangan peroksida sesuai syarat mutu minyak goreng yaitu SNI 01-3741-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemilaran lempung Al/Cr dapat meningkatkan basal spacing. Lempung terpilar Al/Cr dengan suhu kalsinasi 400°C memiliki basal spacing terbesar yaitu fraksi ringan 18,84 Å dan fraksi berat 16,53 Å. Kemampuan lempung terpilar Al/Cr untuk adsorpsi minyak sisa pakai memiliki daya serap besar pada suhu kalsinasi 400°C yaitu pada fraksi berat 9,16 % dan fraksi ringan 6,28 %. Lempung terpilar Al/Cr mampu menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida, bahwa semakin lama waktu kontak adsorpsi bilangan asam dan bilangan peroksida semakin menurun. Kata Kunci : Lempung terpilar Al/Cr, minyak sisa pakai, bilangan asam, bilangan peroksida ","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115821855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-03DOI: 10.14710/gjec.2021.10899
M. Djunaidi, Danang Subarkah Hadikawuryan, Didik Setiyo Widodo, Nesti Dewi Maharani
Perak adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri, meliputi fotografi (bahan dasar film dan kertas foto), elektronik, perhiasan, campuran logam (alloy) penghambat korosi, dan sebagainya sampai keskala laboratorium. Kandungan perak dalam limbah sebesar lebih dari 2000 mg/Lyang berpotensi menyebabkan toksisitas lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemisahan logam perak dalam limbah dengan metode Emulsion Liquid Membrane (ELM) dengan campuran pembawa D2EHPA-TBP yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Ag. Produk perak yang didapatkan sebagai penyedia perak kedua. Hasil yang didapatkan dengan penggunaan pembawa D2EHPA-TBP lebih efektif untuk mengambil perak dari limbah daripada larutan Ag+. Pembawa D2EHPA-TBP menggunakan perak tiosulfat (sinergi) relatif selektif daripada Cu(II) dan Cr(VI) dengan persen pengambilan perak sebesar 94,93%.Kata Kunci: ELM; Logam Perak; selektif; D2EHPA
{"title":"Pemisahan Logam Perak Dalam Limbah Cair Menggunakan Membran Cair Emulsi (ELM) Dengan Senyawa Pembawa Sinergi D2EHPA","authors":"M. Djunaidi, Danang Subarkah Hadikawuryan, Didik Setiyo Widodo, Nesti Dewi Maharani","doi":"10.14710/gjec.2021.10899","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.10899","url":null,"abstract":"Perak adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri, meliputi fotografi (bahan dasar film dan kertas foto), elektronik, perhiasan, campuran logam (alloy) penghambat korosi, dan sebagainya sampai keskala laboratorium. Kandungan perak dalam limbah sebesar lebih dari 2000 mg/Lyang berpotensi menyebabkan toksisitas lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemisahan logam perak dalam limbah dengan metode Emulsion Liquid Membrane (ELM) dengan campuran pembawa D2EHPA-TBP yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Ag. Produk perak yang didapatkan sebagai penyedia perak kedua. Hasil yang didapatkan dengan penggunaan pembawa D2EHPA-TBP lebih efektif untuk mengambil perak dari limbah daripada larutan Ag+. Pembawa D2EHPA-TBP menggunakan perak tiosulfat (sinergi) relatif selektif daripada Cu(II) dan Cr(VI) dengan persen pengambilan perak sebesar 94,93%.Kata Kunci: ELM; Logam Perak; selektif; D2EHPA","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125458044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-01DOI: 10.14710/gjec.2021.10751
Nabila Nurdiantika, Linda Suyati, Gunawan Gunawan
Telah dilakukan penelitian mengenai metode elektrokoagulasi sistem Fe | Cd(II), NaCl || H2O | C untuk pengambilan Cd(II). Besi hidroksi hasil elektrolisis adalah agen koagulasi yang sangat baik. Tujuan dari penelitian ini menentukan kondisi optimum dalam proses pengambilan Cd(II) membandingkan elektrokoagulasi dengan koagulasi, mengetahui morfologi permukaan elektroda besi sebelum dan sesudah elektrokoagulasi, serta menentukan kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II). Beberapa kondisi proses elektrokoagulasi yang divariasikan meliputi pengaruh rapat arus, konsentrasi awal Cd(II), pH larutan, dan waktu proses elektrokoagulasi. Analisis konsentrasi Cd(II) setelah proses elektrokoagulasi menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan karakterisasi permukaan eletroda besi dengan SEM. Hasil penelitian menunjukkan pengambilan Cd(II) dicapai pada rapat arus 36 µA/cm2, konsentrasi awal Cd(II) 9 mg/L, pH larutan 7, dan waktu proses elektrokoagulasi selama 120 menit dengan hasil yang dicapai sebesar 99,5%. Pengambilan Cd(II) lebih efektif dengan metode elektrokoagulasi dibandingkan dengan metode koagulasi. Morfologi permukaan besi yang semula tampak halus setelah proses elektrokoagualasi menjadi kasar akibat adanya sebagian besi di permukaan elektroda yang larut dalam produksi besi hidroksida. Kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II) mengikuti reaksi pseudo orde dua, dengan k = 17,80 x 10-2 g.mg-1menit-1.Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Pengambilan Cd(II), Fe(OH)3.
做了系统研究方法elektrokoagulasi Fe | Cd (II),食盐| H2O | | C摘除Cd (II)。电解产生的铁是一种很好的凝结剂。这项研究的目的是确定Cd提取过程中的最佳状态(II)将电凝与凝固进行比较,了解电凝前和电凝后铁电极表面的形态,并确定Cd(II)吸收的电凝动力学。一些变化的电凝过程条件包括电流的集中、Cd的初始浓度(II)、pH溶液和电凝过程的时间。Cd(II)浓度分析后,使用原子吸收光谱仪(sa)和铁元素表面的描述。检索结果研究表明Cd (II)会议上实现电流36µA / cm2,早期Cd浓度溶液(II) 9 mg / L, pH值7,elektrokoagulasi过程时间120分钟和高达99,5%取得的结果。Cd检索(II)在电凝法上比在凝血法上更有效。由于氧化铁的生成中溶于电极表面的一些铁,铁表面的铁形态被磨碎后,铁表面的表面表面似乎很细。Cd的电磁凝聚性(II)遵循pseudo命令2的反应,k = 17.80×10-2 g. mgg -1menit-1。关键词:电凝,检索Cd(II), Fe(OH)3。
{"title":"Metode Elektrokoagulasi Sistem Fe(S)| Cd(II)(aq), NaCl(aq) || H2O(l)|C untuk Pengambilan Kadmium(II)","authors":"Nabila Nurdiantika, Linda Suyati, Gunawan Gunawan","doi":"10.14710/gjec.2021.10751","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.10751","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian mengenai metode elektrokoagulasi sistem Fe | Cd(II), NaCl || H2O | C untuk pengambilan Cd(II). Besi hidroksi hasil elektrolisis adalah agen koagulasi yang sangat baik. Tujuan dari penelitian ini menentukan kondisi optimum dalam proses pengambilan Cd(II) membandingkan elektrokoagulasi dengan koagulasi, mengetahui morfologi permukaan elektroda besi sebelum dan sesudah elektrokoagulasi, serta menentukan kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II). Beberapa kondisi proses elektrokoagulasi yang divariasikan meliputi pengaruh rapat arus, konsentrasi awal Cd(II), pH larutan, dan waktu proses elektrokoagulasi. Analisis konsentrasi Cd(II) setelah proses elektrokoagulasi menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan karakterisasi permukaan eletroda besi dengan SEM. Hasil penelitian menunjukkan pengambilan Cd(II) dicapai pada rapat arus 36 µA/cm2, konsentrasi awal Cd(II) 9 mg/L, pH larutan 7, dan waktu proses elektrokoagulasi selama 120 menit dengan hasil yang dicapai sebesar 99,5%. Pengambilan Cd(II) lebih efektif dengan metode elektrokoagulasi dibandingkan dengan metode koagulasi. Morfologi permukaan besi yang semula tampak halus setelah proses elektrokoagualasi menjadi kasar akibat adanya sebagian besi di permukaan elektroda yang larut dalam produksi besi hidroksida. Kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II) mengikuti reaksi pseudo orde dua, dengan k = 17,80 x 10-2 g.mg-1menit-1.Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Pengambilan Cd(II), Fe(OH)3.","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121087293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-01DOI: 10.14710/gjec.2021.10733
Anisyah Anisyah, Arnelli Arnelli, Yayuk Astuti
Penelitian tentang modifikasi karbon aktif tempurung kelapa dengan surfaktan sodium lauryl sulphate (SLS) telah dilakukan sebagai adsorben logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan untuk membuat material baru Surfactant Modificated Activated Carbon (SMAC) dari tempurung kelapa yang lebih unggul dari karbon aktif untuk adsorben logam Pb(II). Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama adalah karbonisasi tempurung kelapa mengunakan pirolisis pada temperatur 400oC selama 1 jam, tahap kedua aktivasi menggunakan ZnCl2 30% dan radisasi gelombang mikro dengan daya bervariasi 80 -800 W selama waktu bervariasi 1 – 9 menit, tahap ketiga modifikasi karbon aktif menggunakan SLS 60 ppm selama 4 jam dan selanjutnya tahap aplikasi SMAC untuk adsorben logam Pb. Karakterisasi SMAC dilakukan adalah dengan FTIR, GSA, SEM dan data termodinamika. keberhasilan adsorpsi SMAC diukur dengan menentukan kapasitas adsorpsi. Hasil modifikasi menunjukkan karbon aktif dapat mengadsorpsi SLS sebesar 1,496 mg/g. Karakterisasi SMAC dengan FTIR menunjukkan adanya pucak S=O pada bilangan gelombang 1341 cm-1, karakterisasi dengan GSA menunjukkan luas area SMAC lebih kecil dari karbon aktif yaitu sebesar 3,924 m2/g, morfologi permukaan SMAC sebagian besar tertutup oleh surfaktan SLS dan data termodinamika memberikan nilai entalpi sebesar -10,282 kJ/mol yang menunjukkan interaksi antara karbon aktif dan SLS merupakan interaksi atau adsorpsi secara fisik. SMAC efektif mengadsorpsi logam Pb(II) dengan efisiensi sebesar 99,89% dan kapasitas sebesar 1,498 mg/g dan interaksi antara SMAC dengan kation Pb (II) merupakan interaksi elektrostatis.Kata Kunci: SMAC, Kapasitas Adsorpsi, kation Pb
{"title":"Pembuatan Karbon Aktif Termodifikasi Surfaktan Sodium Lauryl Sulphate (SMAC-SLS) dari Tempurung Kelapa Menggunakan Aktivator ZnCl2 dan Gelombang Mikro Sebagai Adsorben Kation Pb(II)","authors":"Anisyah Anisyah, Arnelli Arnelli, Yayuk Astuti","doi":"10.14710/gjec.2021.10733","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.10733","url":null,"abstract":"Penelitian tentang modifikasi karbon aktif tempurung kelapa dengan surfaktan sodium lauryl sulphate (SLS) telah dilakukan sebagai adsorben logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan untuk membuat material baru Surfactant Modificated Activated Carbon (SMAC) dari tempurung kelapa yang lebih unggul dari karbon aktif untuk adsorben logam Pb(II). Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama adalah karbonisasi tempurung kelapa mengunakan pirolisis pada temperatur 400oC selama 1 jam, tahap kedua aktivasi menggunakan ZnCl2 30% dan radisasi gelombang mikro dengan daya bervariasi 80 -800 W selama waktu bervariasi 1 – 9 menit, tahap ketiga modifikasi karbon aktif menggunakan SLS 60 ppm selama 4 jam dan selanjutnya tahap aplikasi SMAC untuk adsorben logam Pb. Karakterisasi SMAC dilakukan adalah dengan FTIR, GSA, SEM dan data termodinamika. keberhasilan adsorpsi SMAC diukur dengan menentukan kapasitas adsorpsi. Hasil modifikasi menunjukkan karbon aktif dapat mengadsorpsi SLS sebesar 1,496 mg/g. Karakterisasi SMAC dengan FTIR menunjukkan adanya pucak S=O pada bilangan gelombang 1341 cm-1, karakterisasi dengan GSA menunjukkan luas area SMAC lebih kecil dari karbon aktif yaitu sebesar 3,924 m2/g, morfologi permukaan SMAC sebagian besar tertutup oleh surfaktan SLS dan data termodinamika memberikan nilai entalpi sebesar -10,282 kJ/mol yang menunjukkan interaksi antara karbon aktif dan SLS merupakan interaksi atau adsorpsi secara fisik. SMAC efektif mengadsorpsi logam Pb(II) dengan efisiensi sebesar 99,89% dan kapasitas sebesar 1,498 mg/g dan interaksi antara SMAC dengan kation Pb (II) merupakan interaksi elektrostatis.Kata Kunci: SMAC, Kapasitas Adsorpsi, kation Pb","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127411642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-01DOI: 10.14710/gjec.2021.10898
R. A. Lusiana, Ahmad Suseno, Khabibi Khabibi, Cahyaning Gesti Faradina
Penelitian tentang modifikasi membran kitosan dengan taut silang menggunakan tripolifosfat telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk memodifikasi kitosan dengan tripolifosfat dan mengkarakterisasi serta menguji permeabilitasnya. Pada penelitian ini dihasilkan larutan dope kitosan tertaut silang tripolifosfat (CSTPP) dengan tiga rasio kitosan:tripolifosfat yaitu 1:0,5; 1:1; dan 1:2. Melalui metode inversi fasa didapatkan lembaran membran yang dipergunakan dalam proses permeasi kreatinin. Berdasarkan hasil karakterisasi Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa modifikasi kitosan oleh TPP berpengaruh pada sifat fisikokimia membran. Kenaikan konsentrasi TPP dalam membran berkorelasi dengan peningkatan hidrofilisitas, nilai serapan air, derajat pengembangan, porositas, kemampuan fluks dan kemampuan permeasi membran. Membran CSTPP2 dengan rasio mol 1:1 antara kitosan:TPP memiliki kemampuan permeasi terbaik.Kata Kunci: taut silang; membran, CSTPP, permeasi
{"title":"Pengaruh Tripolifosfat Sebagai Agen Taut Silang Pada Membran Kitosan Terhadap Karakter Fisikokimia dan Kemampuan Permeasi","authors":"R. A. Lusiana, Ahmad Suseno, Khabibi Khabibi, Cahyaning Gesti Faradina","doi":"10.14710/gjec.2021.10898","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2021.10898","url":null,"abstract":"Penelitian tentang modifikasi membran kitosan dengan taut silang menggunakan tripolifosfat telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk memodifikasi kitosan dengan tripolifosfat dan mengkarakterisasi serta menguji permeabilitasnya. Pada penelitian ini dihasilkan larutan dope kitosan tertaut silang tripolifosfat (CSTPP) dengan tiga rasio kitosan:tripolifosfat yaitu 1:0,5; 1:1; dan 1:2. Melalui metode inversi fasa didapatkan lembaran membran yang dipergunakan dalam proses permeasi kreatinin. Berdasarkan hasil karakterisasi Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa modifikasi kitosan oleh TPP berpengaruh pada sifat fisikokimia membran. Kenaikan konsentrasi TPP dalam membran berkorelasi dengan peningkatan hidrofilisitas, nilai serapan air, derajat pengembangan, porositas, kemampuan fluks dan kemampuan permeasi membran. Membran CSTPP2 dengan rasio mol 1:1 antara kitosan:TPP memiliki kemampuan permeasi terbaik.Kata Kunci: taut silang; membran, CSTPP, permeasi","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129428479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.14710/gjec.2022.16813
Tri Windarti, Anita Listiyani Dewi, Cahaya Ratu Indra Bulan, Regita Pramesti
Penelitian tentang sintesis Serium oksida (CeO2) menggunakan metode green synthesis telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Ce(NO3)3·6H2O sebagai prekusor serium dan ekstrak teh hijau sebagai bioreduktor menggunakan green synthesis. Penelitian dilakukan dengan variasi perbandingan volume larutan Ce(NO3)3·6H2O 0,05 M dan ekstrak teh hijau, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap sifat fluoresen CeO2 yang dihasilkan. Hasilnya dianalisis dengan ATR-FTIR dan spektroskopi fluorensen. Berat produk sintesis meningkat dengan naiknya konsentrasi ion Ce3+ dalam prekursor. Kemurnian CeO2 diketahui dari munculnya gugus-gugus pada spektra ATR-FTIR yang spesik dengan flavonoid. Semakin tinggi kadar ion Ce3+ yang digunakan, semakin murni CeO2 yang dihasilkan. Semua sampel CeO2 mengabsorpsi gelombang elektromagnetik pada λ= 250 nm dan menghasilkan fluoresensi pada λ= 497 nm. Semakin murni CeO2, maka semakin tinggi intensitas emisi fluorosensinya.
{"title":"Sintesis CeO2 Dengan Metode Green Synthesis: Studi Sifat Fluoresen","authors":"Tri Windarti, Anita Listiyani Dewi, Cahaya Ratu Indra Bulan, Regita Pramesti","doi":"10.14710/gjec.2022.16813","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/gjec.2022.16813","url":null,"abstract":"Penelitian tentang sintesis Serium oksida (CeO2) menggunakan metode green synthesis telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Ce(NO3)3·6H2O sebagai prekusor serium dan ekstrak teh hijau sebagai bioreduktor menggunakan green synthesis. Penelitian dilakukan dengan variasi perbandingan volume larutan Ce(NO3)3·6H2O 0,05 M dan ekstrak teh hijau, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap sifat fluoresen CeO2 yang dihasilkan. Hasilnya dianalisis dengan ATR-FTIR dan spektroskopi fluorensen. Berat produk sintesis meningkat dengan naiknya konsentrasi ion Ce3+ dalam prekursor. Kemurnian CeO2 diketahui dari munculnya gugus-gugus pada spektra ATR-FTIR yang spesik dengan flavonoid. Semakin tinggi kadar ion Ce3+ yang digunakan, semakin murni CeO2 yang dihasilkan. Semua sampel CeO2 mengabsorpsi gelombang elektromagnetik pada λ= 250 nm dan menghasilkan fluoresensi pada λ= 497 nm. Semakin murni CeO2, maka semakin tinggi intensitas emisi fluorosensinya. ","PeriodicalId":429906,"journal":{"name":"Greensphere: Journal of Environmental Chemistry","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114493119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}