Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data, mengolah, dan menganalisis hasil peningkatan jumlah penduduk dengan kemajuan ekonomi yang mencakup 3 aspek, yakni: 1) pertumbuhan penduduk di Kabupaten Agam tahun 2010 - 2020. 2) Perekonomian Agam pembangunan tahun 2010 - 2020 3) pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemajuan ekonomi di Kabupaten Agam tahun 2010-2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif, teknik penarikan sampel adalah total sampling dimana semua data diambil dari pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Agam. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini: 1) dari 10 tahun terakhir terjadi fluktuasi pertumbuhan penduduk Kabupaten Agam. 2) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam mengalami kenaikan dan penurunan dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2012 sebesar 6,18% dan terendah pada tahun 2020 dengan angka -1,38%. 3) pertambahan jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Agam.
{"title":"Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah","authors":"F. Wulandari, Elvi Zuriyani, Nila Afryansih","doi":"10.24014/jej.v3i2.19444","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i2.19444","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data, mengolah, dan menganalisis hasil peningkatan jumlah penduduk dengan kemajuan ekonomi yang mencakup 3 aspek, yakni: 1) pertumbuhan penduduk di Kabupaten Agam tahun 2010 - 2020. 2) Perekonomian Agam pembangunan tahun 2010 - 2020 3) pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemajuan ekonomi di Kabupaten Agam tahun 2010-2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif, teknik penarikan sampel adalah total sampling dimana semua data diambil dari pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Agam. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini: 1) dari 10 tahun terakhir terjadi fluktuasi pertumbuhan penduduk Kabupaten Agam. 2) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam mengalami kenaikan dan penurunan dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2012 sebesar 6,18% dan terendah pada tahun 2020 dengan angka -1,38%. 3) pertambahan jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Agam.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"61 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141798779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Heinrich Rakuasa, Glendy Somae, D. A. Sihasale, Yamres Pakniany, Juan Steiven Imanuel Septory, Philia, Christi Latue
Berdasarkan data historis kejadian longsor, Kecamatan Damer merupakan daerah yang rawan longsor di Kabupaten Maluku Barat Daya. Salah satu langkah awal dalam mitigasi bencana longsor di Kecamatan Damer adalah dengan memetakan daerah-daerah yang berpotensi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran spasial daerah rawan longsor di Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya. Penelitian ini menggunakan metode SMORPH untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan daerah yang berpotensi longsor berdasarkan matriks antara bentuk lereng dan sudut kemiringan lereng. Kajian ini menghasilkan 4 tingkatan daerah yang berpotensi longsor, yaitu potensi sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Desa dengan potensi longsor tinggi adalah Desa Wulur dan desa dengan potensi longsor sangat rendah adalah Desa Ilih. Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa semakin tinggi lereng yang disertai dengan terbentuknya lereng cembung atau cekung maka potensi terjadinya longsor semakin tinggi. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya khususnya pemerintah Kecamatan Damer dalam upaya penataan ruang berbasis mitigasi bencana
{"title":"Analisis Spasial Daerah Rawan Longsor di Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku","authors":"Heinrich Rakuasa, Glendy Somae, D. A. Sihasale, Yamres Pakniany, Juan Steiven Imanuel Septory, Philia, Christi Latue","doi":"10.24014/jej.v3i1.20278","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i1.20278","url":null,"abstract":"Berdasarkan data historis kejadian longsor, Kecamatan Damer merupakan daerah yang rawan longsor di Kabupaten Maluku Barat Daya. Salah satu langkah awal dalam mitigasi bencana longsor di Kecamatan Damer adalah dengan memetakan daerah-daerah yang berpotensi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran spasial daerah rawan longsor di Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya. Penelitian ini menggunakan metode SMORPH untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan daerah yang berpotensi longsor berdasarkan matriks antara bentuk lereng dan sudut kemiringan lereng. Kajian ini menghasilkan 4 tingkatan daerah yang berpotensi longsor, yaitu potensi sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Desa dengan potensi longsor tinggi adalah Desa Wulur dan desa dengan potensi longsor sangat rendah adalah Desa Ilih. Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa semakin tinggi lereng yang disertai dengan terbentuknya lereng cembung atau cekung maka potensi terjadinya longsor semakin tinggi. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya khususnya pemerintah Kecamatan Damer dalam upaya penataan ruang berbasis mitigasi bencana","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129433150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondisi hidrologi DAS dapat terganggu akibat adanya perubahan penggunaan lahan, selain itu perubahan penggunaan lahan juga mempengaruhi kemampuan tanah dalam proses infiltrasi dan dapat meningkatkan debit aliran air. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Sikilang Kabupaten Pasaman Barat. Metode yang digunakan dalam analisis penggunaan lahan adalah metode supervised classification menggunakan algorithma Classification and Regression Trees (CART) dan analisis debit rencana menggunakan metode rasional. Hasil penelitian diperoleh perubahan penggunaan lahan sangat signifikan yaitu Perkebunan yang ditemukan pada DAS Batang Sikilang selama 11 tahun luasnya bertambah 26.74 ha, luas hutan berkurang 14.38 ha, lahan semak mengalami penurunan 3.924 ha, penggunaan lahan terbuka mengalami penurunan dan permukiman menjadi bertambah. Debit banjir Kala ulang 2 tahun sebesar 556,62m3 /detik, 5 tahun 657,45 m3 /detik, 10 tahun sebesar 710,27m3/detik, 25 tahun 766,68,m3/detik, 50 tahun 802,69m3/detik, dan 100 tahun sebesar 836,30m3/detik.
{"title":"Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2010-2020 Terhadap Debit Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sikilang Kabupaten Pasaman Barat","authors":"Natasyah Febriani, Ahyuni Ahyuni","doi":"10.24014/jej.v3i1.19514","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i1.19514","url":null,"abstract":"Kondisi hidrologi DAS dapat terganggu akibat adanya perubahan penggunaan lahan, selain itu perubahan penggunaan lahan juga mempengaruhi kemampuan tanah dalam proses infiltrasi dan dapat meningkatkan debit aliran air. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Sikilang Kabupaten Pasaman Barat. Metode yang digunakan dalam analisis penggunaan lahan adalah metode supervised classification menggunakan algorithma Classification and Regression Trees (CART) dan analisis debit rencana menggunakan metode rasional. Hasil penelitian diperoleh perubahan penggunaan lahan sangat signifikan yaitu Perkebunan yang ditemukan pada DAS Batang Sikilang selama 11 tahun luasnya bertambah 26.74 ha, luas hutan berkurang 14.38 ha, lahan semak mengalami penurunan 3.924 ha, penggunaan lahan terbuka mengalami penurunan dan permukiman menjadi bertambah. Debit banjir Kala ulang 2 tahun sebesar 556,62m3 /detik, 5 tahun 657,45 m3 /detik, 10 tahun sebesar 710,27m3/detik, 25 tahun 766,68,m3/detik, 50 tahun 802,69m3/detik, dan 100 tahun sebesar 836,30m3/detik.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126010620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1) Eksistensi kerajinan tenun pandai sikek, 2) Kain tenun pandai sikek sebagai peninggalan budaya, 3) Proses pewarisan budaya tenun Pandai Sikek. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara (interview) dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dilakukan melalui reduksi data, interpretasi data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kerajinan kain tenun Pandai Sikek merupakan budaya dari suku Minangkabau yang harus dilestarikan dan dijaga keasliannyai. 2) Tenun songket di Sumatera umumnya diasosiasikan sebagai salah satu peninggalan budaya dari periode kejayaan Sriwijaya, 3) Keberlangsungan dari kerajinan tenun songket Pandai Sikek ini terwujud dikarenakan adanya proses pewarisan yang terus berlangsung. Pewarisan tersebut dilakukan hanya dalam satu garis keturunan. Ruang lingkup pewarisan tidak boleh keluar dari garis keturunan yang lebih dikenal dengan sebutan saparuik.Kata kunci : kain tenun, songket, budaya Minangkabau, Pandai Sikek
{"title":"Eksistensi Tenun Pandai Sikek di Sumatera Barat","authors":"Hutri Rizki Amelia, Yulia Novita, Hendra Saputra, Fatmawati P Fatmawati, Dewilna Helmi","doi":"10.24014/jej.v3i1.21264","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i1.21264","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1) Eksistensi kerajinan tenun pandai sikek, 2) Kain tenun pandai sikek sebagai peninggalan budaya, 3) Proses pewarisan budaya tenun Pandai Sikek. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara (interview) dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dilakukan melalui reduksi data, interpretasi data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kerajinan kain tenun Pandai Sikek merupakan budaya dari suku Minangkabau yang harus dilestarikan dan dijaga keasliannyai. 2) Tenun songket di Sumatera umumnya diasosiasikan sebagai salah satu peninggalan budaya dari periode kejayaan Sriwijaya, 3) Keberlangsungan dari kerajinan tenun songket Pandai Sikek ini terwujud dikarenakan adanya proses pewarisan yang terus berlangsung. Pewarisan tersebut dilakukan hanya dalam satu garis keturunan. Ruang lingkup pewarisan tidak boleh keluar dari garis keturunan yang lebih dikenal dengan sebutan saparuik.Kata kunci : kain tenun, songket, budaya Minangkabau, Pandai Sikek","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"131 7","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120879357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kalvin Ginting, H. Manik, Arif Rachman Julianto, Hilda Wani, M. Rahmadi
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia, pada manusia diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah. Covid-19 juga memiliki penyebaran yang sangat cepat sehingga menyebabkan pemerintah menetapkan berbagai kebijakan. Termasuk di Kota Cirebon virus Covid 19 juga menyebar hingga keseluruh kecamatannya sehingga pemerintah mengelurakan Peraturan Wali Kota dan juga Surat edaran dalam rangkan memperkecil ruang penyebaran virus, Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon dengan menggunakan ArcGis yang mana data yang diperoleh dari Website Pusat informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Cirebon, yang outputnya yaitu berupa peta digital.
{"title":"Analisis Penyebaran Virus COVID-19 di Kota Cirebon Menggunakan ArcGIS","authors":"Kalvin Ginting, H. Manik, Arif Rachman Julianto, Hilda Wani, M. Rahmadi","doi":"10.24014/jej.v3i1.21779","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i1.21779","url":null,"abstract":"Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia, pada manusia diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah. Covid-19 juga memiliki penyebaran yang sangat cepat sehingga menyebabkan pemerintah menetapkan berbagai kebijakan. Termasuk di Kota Cirebon virus Covid 19 juga menyebar hingga keseluruh kecamatannya sehingga pemerintah mengelurakan Peraturan Wali Kota dan juga Surat edaran dalam rangkan memperkecil ruang penyebaran virus, Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon dengan menggunakan ArcGis yang mana data yang diperoleh dari Website Pusat informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Cirebon, yang outputnya yaitu berupa peta digital.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115680161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
May Tiza Mar Atus Sholikha, Elvi Zuriyani, Arie zella Putra Ulni, Hendra Saputra
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupaten Pelalawan dan 2) Menganalisis faktor yang mempengaruhi kekeringan. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, Populasi mencakup semua Wilayah di Kabupten Pelalawan. Sampel penelitian mencakup semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan yang ditentukan dengan teknik total sampling.. Hasil penelitian : 1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupten Pelalawan luas lahan keseluruhan nya 1.300.473 Ha, Tingkat kerawanan kekeringan di Kategorikan “Tinggi” luas wilayah yang dicakupi 667.779 Ha dan kategori “Rendah” Seluas 316.976 Ha. Jadi dapat di simpulkan persebaran wilayah kekeringan termasuk Tinggi dengan wilayah kecamatan yang memliki rawan kekeringan paling tinggi yaitu Kecamatan Teluk meranti 265.739 Ha, Pangkalan kuras 116.116 Ha, Langgam 62.488 Ha dan Kerumutan 47.015 Ha, dan wilayah kekeringan yang sedikit di Kecamatan Kuala Kampar 3.195 Ha dan Bandar Petalangan 7.037 Ha. 2) Faktor geografis dominan yang mempengaruhi kekeringan adalah Jenis tanah dengan wilayah tertinggi berada di jenis tanah Padsolik sebesar 250.784 Ha, wilayah Kemiringan Lereng 25-45% seluas 229.862 Ha dan tutupan lahan seperti perkebunan 205,826 Ha, Hutan rawa sekunder 168.189 Ha dan Hutan Tanaman seluas 126.021 Ha.
{"title":"Analisis Spasial Kekeringan di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau","authors":"May Tiza Mar Atus Sholikha, Elvi Zuriyani, Arie zella Putra Ulni, Hendra Saputra","doi":"10.24014/jej.v3i1.19350","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i1.19350","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupaten Pelalawan dan 2) Menganalisis faktor yang mempengaruhi kekeringan. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, Populasi mencakup semua Wilayah di Kabupten Pelalawan. Sampel penelitian mencakup semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan yang ditentukan dengan teknik total sampling.. Hasil penelitian : 1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupten Pelalawan luas lahan keseluruhan nya 1.300.473 Ha, Tingkat kerawanan kekeringan di Kategorikan “Tinggi” luas wilayah yang dicakupi 667.779 Ha dan kategori “Rendah” Seluas 316.976 Ha. Jadi dapat di simpulkan persebaran wilayah kekeringan termasuk Tinggi dengan wilayah kecamatan yang memliki rawan kekeringan paling tinggi yaitu Kecamatan Teluk meranti 265.739 Ha, Pangkalan kuras 116.116 Ha, Langgam 62.488 Ha dan Kerumutan 47.015 Ha, dan wilayah kekeringan yang sedikit di Kecamatan Kuala Kampar 3.195 Ha dan Bandar Petalangan 7.037 Ha. 2) Faktor geografis dominan yang mempengaruhi kekeringan adalah Jenis tanah dengan wilayah tertinggi berada di jenis tanah Padsolik sebesar 250.784 Ha, wilayah Kemiringan Lereng 25-45% seluas 229.862 Ha dan tutupan lahan seperti perkebunan 205,826 Ha, Hutan rawa sekunder 168.189 Ha dan Hutan Tanaman seluas 126.021 Ha.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115384452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengembangan, kelayakan serta praktikalitas media pembelajaran berbasis canva pada mata pembelajaran geografi di kelas X IPS SMAN 2 Dayun, Kabupaten Siak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan 4D (Four-D Models) meliputi 4 tahap yaitu : Define (pendefinisian), Design (perancangan), Development (penyebaran). Hasil penelitian ini adalah : (1) Pengembangan media pembelajaran berbasis canva dilakukan pengujian media oleh para ahli yaitu terdiri dari para ahli pendidikan, ahli media, ahli bahasa, ahli IT, kemudian dilakukan penyebaran angket ke para ahli maka dilakukan mengolah data menggunakan aplikasi SPSS untuk mendapatkan Interaclass Coefitien Corelation (ICC). Dari pengolahan data maka dapat hasil ICC lebih dari 0,50 maka dapat di simpulkan tingkat validasi adalah memadai; (2) Pengembangan media pembelajaran berbasis canva dapat dinyatakan sangat layak setelah melakukan pengolahan data, kelayakan dapat diukur menggunakan angket, angket diperoleh dari angket respon guru dengan responden 2 orang guru geografi dapat diperoleh hasil total skor 357 dengan mean 4,58 dan tingkat persentase 92% dengan predikat “sangat baik”; (3) Pengembangan media pembelajaran berbasis canva dapat dinyatakan sangat praktis setelah melakukan pengolahan data dari hasil penelitian diperoleh data menggunakan angket respon siswa diolah data menggunakan Microsoft Exel sehingga dari pengolahan data diperoleh sebesar 2829 dan didapat mean sebesar 4,57 dan persentase sebesar 91% dengan kategori “sangat praktis”.
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Visual Berbasis Aplikasi Canva untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi","authors":"Dea Irwanita Dea, Nefilinda Nefilinda, R. Putri","doi":"10.24014/jej.v3i1.19331","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v3i1.19331","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengembangan, kelayakan serta praktikalitas media pembelajaran berbasis canva pada mata pembelajaran geografi di kelas X IPS SMAN 2 Dayun, Kabupaten Siak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan 4D (Four-D Models) meliputi 4 tahap yaitu : Define (pendefinisian), Design (perancangan), Development (penyebaran). Hasil penelitian ini adalah : (1) Pengembangan media pembelajaran berbasis canva dilakukan pengujian media oleh para ahli yaitu terdiri dari para ahli pendidikan, ahli media, ahli bahasa, ahli IT, kemudian dilakukan penyebaran angket ke para ahli maka dilakukan mengolah data menggunakan aplikasi SPSS untuk mendapatkan Interaclass Coefitien Corelation (ICC). Dari pengolahan data maka dapat hasil ICC lebih dari 0,50 maka dapat di simpulkan tingkat validasi adalah memadai; (2) Pengembangan media pembelajaran berbasis canva dapat dinyatakan sangat layak setelah melakukan pengolahan data, kelayakan dapat diukur menggunakan angket, angket diperoleh dari angket respon guru dengan responden 2 orang guru geografi dapat diperoleh hasil total skor 357 dengan mean 4,58 dan tingkat persentase 92% dengan predikat “sangat baik”; (3) Pengembangan media pembelajaran berbasis canva dapat dinyatakan sangat praktis setelah melakukan pengolahan data dari hasil penelitian diperoleh data menggunakan angket respon siswa diolah data menggunakan Microsoft Exel sehingga dari pengolahan data diperoleh sebesar 2829 dan didapat mean sebesar 4,57 dan persentase sebesar 91% dengan kategori “sangat praktis”.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"427 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122524150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wirna Halimi Putri, D. Dasrizal, Arie zella Putra Ulni
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data,mengolah,menganalisis, dan membahas Analisis Spasial Kerusakan Lahan dan Air Batang Palangki Kabupaten Sijunjung dilihat dari : 1) Kerusakan lahan Batang Palangki Kabupaten Sijunjung 2) Kerusakan Air Batang Palangki Kabupaten Sijunjung dan 3) Analisis Spasial Kerusakan Lahan dan Air Btang Palangki Kabupaten Sijunjung.Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini Daerah Aliran Sungai Batang Palangki yang mengalami kerusakan lahan dan kerusakan air akibat tambang emas. Sampel penelitian ini adalah Batang Palangki bagian hilir karena daerah ini yang masih mengalami kerusakan lahan dan kerusakan air akibat tambang emas.Hasil akhir penelitian ini yang ditemukan bahwa : 1) Kerusakan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Batang Palangki disebabkan oleh penambangan emas oleh rakyat, dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) titik kerusakan lahan yang dapat dilihat sesuai dengan indikator kerusakan lahan yaitu erosi,tutupan vegetasi,dan pembukaan lahan. 2) Kerusakan air yang terjadi didaerah aliran sungai Batang palangki yang disebabkan oleh penambang emas. Dalam penelitian ini dilakukan uji labolatorium fisika dan kimia. Fisika yaitu suhu 27,0°C aliran lurus dan 27,1°C aliran berbelok dengan baku mutu deviasi 3 dan kekeruhan 0,06 aliran lurus dan 0,03 aliran berbelok. Sedangkan kimia yaitu BOD 2,20 Mg/L aliran lurus dan 2,88 Mg/L aliran berbelok dengan baku mutu 3 dan COD <9,91 Mg/L aliran lurus dan berbelok dengan baku mutu 25 terdapat pada kelas 2 (dua). 3) Analisis spasial kerusakan lahan dan air batang palangki kabupaten sijunjung yaitu peta kerusaka lahan dan peta kerusakan air.
{"title":"Analisis Spasial Kerusakan Lahan dan Air di Batang Palangki Kabupaten Sijunjung","authors":"Wirna Halimi Putri, D. Dasrizal, Arie zella Putra Ulni","doi":"10.24014/jej.v2i2.18774","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i2.18774","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data,mengolah,menganalisis, dan membahas Analisis Spasial Kerusakan Lahan dan Air Batang Palangki Kabupaten Sijunjung dilihat dari : 1) Kerusakan lahan Batang Palangki Kabupaten Sijunjung 2) Kerusakan Air Batang Palangki Kabupaten Sijunjung dan 3) Analisis Spasial Kerusakan Lahan dan Air Btang Palangki Kabupaten Sijunjung.Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini Daerah Aliran Sungai Batang Palangki yang mengalami kerusakan lahan dan kerusakan air akibat tambang emas. Sampel penelitian ini adalah Batang Palangki bagian hilir karena daerah ini yang masih mengalami kerusakan lahan dan kerusakan air akibat tambang emas.Hasil akhir penelitian ini yang ditemukan bahwa : 1) Kerusakan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Batang Palangki disebabkan oleh penambangan emas oleh rakyat, dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) titik kerusakan lahan yang dapat dilihat sesuai dengan indikator kerusakan lahan yaitu erosi,tutupan vegetasi,dan pembukaan lahan. 2) Kerusakan air yang terjadi didaerah aliran sungai Batang palangki yang disebabkan oleh penambang emas. Dalam penelitian ini dilakukan uji labolatorium fisika dan kimia. Fisika yaitu suhu 27,0°C aliran lurus dan 27,1°C aliran berbelok dengan baku mutu deviasi 3 dan kekeruhan 0,06 aliran lurus dan 0,03 aliran berbelok. Sedangkan kimia yaitu BOD 2,20 Mg/L aliran lurus dan 2,88 Mg/L aliran berbelok dengan baku mutu 3 dan COD <9,91 Mg/L aliran lurus dan berbelok dengan baku mutu 25 terdapat pada kelas 2 (dua). 3) Analisis spasial kerusakan lahan dan air batang palangki kabupaten sijunjung yaitu peta kerusaka lahan dan peta kerusakan air.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128043495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya aktivitas pembangunan permukiman di kawasan pesisir terutama di kawasan sempadan pantai. Setiap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai sempadan pantai wajib untuk menetapkan batas wilayah sempadan pantainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lahan terbangun di kawasan sempadan pantai Kota Padang menggunakan citra resolusi tinggi dan foto udara. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan pemanfaatan data penginderaan jauh dan foto udara. Metode analisis yang digunakan yaitu buffer dan overlay. Hasil penelitian menunjukkna bahwa lahan terbangun yang berada di dalam kawasan sempadan pantai di Kota Padang seluas 423.493,8656 m² atau 42,35 ha. Lahan terbangun yang tersebar di kawasan sempadan pantai Kota Padang didominasi oleh permukiman penduduk, selain itu berupa bangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan bangunan ruko. Meskipun persentase luasan lahan terbangun di kawasan sempadan pantai di Kota Padang hanya mencapai 5,8 persen, namun hal ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan dan mengurangi fungsi konservasi dari sempadan pantai
{"title":"Pemetaan Sebaran Lahan Terbangun di Kawasan Sempadan Pantai Kota Padang Menggunakan Citra Resolusi Tinggi","authors":"Dwi Marsiska Driptufany","doi":"10.24014/jej.v2i2.18738","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i2.18738","url":null,"abstract":"Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya aktivitas pembangunan permukiman di kawasan pesisir terutama di kawasan sempadan pantai. Setiap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai sempadan pantai wajib untuk menetapkan batas wilayah sempadan pantainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lahan terbangun di kawasan sempadan pantai Kota Padang menggunakan citra resolusi tinggi dan foto udara. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan pemanfaatan data penginderaan jauh dan foto udara. Metode analisis yang digunakan yaitu buffer dan overlay. Hasil penelitian menunjukkna bahwa lahan terbangun yang berada di dalam kawasan sempadan pantai di Kota Padang seluas 423.493,8656 m² atau 42,35 ha. Lahan terbangun yang tersebar di kawasan sempadan pantai Kota Padang didominasi oleh permukiman penduduk, selain itu berupa bangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan bangunan ruko. Meskipun persentase luasan lahan terbangun di kawasan sempadan pantai di Kota Padang hanya mencapai 5,8 persen, namun hal ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan dan mengurangi fungsi konservasi dari sempadan pantai","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131703045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lanskap adalah sebuah area heterogen yang terbentuk dari berbagai tipe ekosistem yang saling berinteraksi. Aktifitas antropogenik akan berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap perubahan struktur landskap ini didorong dari perubahan penutup lahan. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi perubahan struktur landskap pada Kabupaten Sijunjung. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisis data sekunder yaitu citra satelit Landsat melalui Google Earth Engine, dengan menerapkan algoritma klasifikasi random forest. Hasil penelitian ini ditemukan ditemukan kecenderungan perubahan pemanfaatan lahan pada Kabupaten Sinjunjung terjadi pada spot spot kawasan permukiman, dan perubahan ini berdampak langsung kepada perubahan struktur landskap diantaranya pergeseran pada kawasan transisi atau edge hutan, dan penyusutan luasan lanskap alami. Pertama kita mulai dengan perubahan luasan hutan, pada tahun 2013 pada angka 85.9% ,85.8% di 2017, dan 84.4% pada tahun 2021. Kemudian pertanian sawah 3.9 % di 2013, 3.8% di 2017, 3.9% pada tahun 2021. Perkebunan campuran 2.3% ada 2013 dan 2017 dan meningkat menjadi 2.6% di 2021, sedangkan perkebunan stabil pada angka 6.5% pada tahun 2013, 2017 dan 2021 meningkat pada angka 2.6%. Perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pada struktur lanskap terutama pada edge hutan yang semakin berkurang akibat perubahan luasan dari hutan tersebut.
{"title":"Klasifikasi Citra Satelit dengan Metode Random Forest Untuk Observasi Dinamika Landskap Ekosistem Kabupaten Sijunjung","authors":"Natasyah Febriani, Silvia Yunidar, Rizki Atthoriq Hidayat, Giant Amor, Popy Indrayani","doi":"10.24014/jej.v2i2.18730","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i2.18730","url":null,"abstract":"Lanskap adalah sebuah area heterogen yang terbentuk dari berbagai tipe ekosistem yang saling berinteraksi. Aktifitas antropogenik akan berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap perubahan struktur landskap ini didorong dari perubahan penutup lahan. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi perubahan struktur landskap pada Kabupaten Sijunjung. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisis data sekunder yaitu citra satelit Landsat melalui Google Earth Engine, dengan menerapkan algoritma klasifikasi random forest. Hasil penelitian ini ditemukan ditemukan kecenderungan perubahan pemanfaatan lahan pada Kabupaten Sinjunjung terjadi pada spot spot kawasan permukiman, dan perubahan ini berdampak langsung kepada perubahan struktur landskap diantaranya pergeseran pada kawasan transisi atau edge hutan, dan penyusutan luasan lanskap alami. Pertama kita mulai dengan perubahan luasan hutan, pada tahun 2013 pada angka 85.9% ,85.8% di 2017, dan 84.4% pada tahun 2021. Kemudian pertanian sawah 3.9 % di 2013, 3.8% di 2017, 3.9% pada tahun 2021. Perkebunan campuran 2.3% ada 2013 dan 2017 dan meningkat menjadi 2.6% di 2021, sedangkan perkebunan stabil pada angka 6.5% pada tahun 2013, 2017 dan 2021 meningkat pada angka 2.6%. Perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pada struktur lanskap terutama pada edge hutan yang semakin berkurang akibat perubahan luasan dari hutan tersebut.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126037919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}