Rumput laut (Eucheuma alvarezii (Doty)) diketahui mengandung kappa karagenan yang berpotensi sebagai pelindung tabir surya. Penggunaan rumput laut agar mudah diaplikasikan pada kulit dapat dibuat menjadi sediaan losio. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan bubur rumput laut (Eucheuma alvarezii (Doty)) menjadi sediaan losio yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik. Metode penelitian diawali dengan penyiapan sampel rumput yang dibuat menjadi bubur menggunakan blender. Formulasi sediaan ini dirancang dengan konsentrasi 5% menggunakan dua jenis emulgator yaitu emulgator anionik (Asam Stearat dan trietanolamin) dan emulgator nonionik (tween 80 dan span 80). Pengujian kestabilan fisik meliputi pengujian organoleptik, homogenitas, viskositas, pH, daya sebar dan daya lekat yang dilakukan sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat menggunakan alat climatic chamber yang memenuhi syarat uji fisik. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa bubur rumput laut dapat diformulasikan menjadi sediaan losio yang memenuhi stabilitas fisik
{"title":"FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN LOSIO BUBUR RUMPUT LAUT (Eucheuma alvarezii (Doty)) ASAL KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN","authors":"Arfiani Arifin, Ermina Pakki, Fitrah Fitrah","doi":"10.47219/ath.v8i2.251","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.251","url":null,"abstract":"Rumput laut (Eucheuma alvarezii (Doty)) diketahui mengandung kappa karagenan yang berpotensi sebagai pelindung tabir surya. Penggunaan rumput laut agar mudah diaplikasikan pada kulit dapat dibuat menjadi sediaan losio. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan bubur rumput laut (Eucheuma alvarezii (Doty)) menjadi sediaan losio yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik. Metode penelitian diawali dengan penyiapan sampel rumput yang dibuat menjadi bubur menggunakan blender. Formulasi sediaan ini dirancang dengan konsentrasi 5% menggunakan dua jenis emulgator yaitu emulgator anionik (Asam Stearat dan trietanolamin) dan emulgator nonionik (tween 80 dan span 80). Pengujian kestabilan fisik meliputi pengujian organoleptik, homogenitas, viskositas, pH, daya sebar dan daya lekat yang dilakukan sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat menggunakan alat climatic chamber yang memenuhi syarat uji fisik. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa bubur rumput laut dapat diformulasikan menjadi sediaan losio yang memenuhi stabilitas fisik","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":" 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138616650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mega Safithri, Nur Azizah, Maria Bintang, Rini Kurniasih
A Obesity triggers the emergence of various degenerative diseases, such as stroke, heart disease, type 2 diabetes, and insulin resistance. Pancreatic lipase inhibitors are anti-obesity drug agents that work by inhibiting pancreatic lipase enzymes. This study aims to search and predict the inhibitory activity of pancreatic lipase from the active compound of red betel leaf. The research began with virtual screening of 60 test ligands, prediction of ligand stability and toxicity, validation method of molecular docking, molecular docking, 2D and 3D visualization. The results showed that benzethonium octyloxyacetate, salicylic acid beta-D-glucopyranosyl ester, and anthocyanins had the best potential in inhibiting pancreatic lipase enzymes based on virtual screening, ligand stability, ligand toxicity, energy affinity, number of hydrogen bonds with active site, bond distance, and constants inhibition (Ki). Benzethonium octyloxyacetate has an affinity value of -8 kcal/mol, has a hydrogen bond interaction on the His349 residue on the active site of the pancreatic lipase receptor (6KSM) with a bond distance of 2,94 Å and Ki value of 1,347 μM
A肥胖会引发各种退化性疾病,如中风、心脏病、2型糖尿病、胰岛素抵抗等。胰脂肪酶抑制剂是通过抑制胰脂肪酶起作用的抗肥胖药物。本研究旨在从红槟榔叶的活性化合物中寻找并预测其对胰脂肪酶的抑制活性。研究从60个测试配体的虚拟筛选、配体稳定性和毒性预测、分子对接、分子对接、二维和三维可视化验证方法开始。结果表明,基于虚拟筛选、配体稳定性、配体毒性、能量亲和力、活性位点氢键数、键距和抑制常数(Ki),辛氧乙酸苄索溴、水杨酸β - d -葡萄糖吡喃基酯和花青素对胰脂肪酶的抑制潜力最大。辛氧乙酸苄乙铵的亲和值为-8 kcal/mol,与胰脂肪酶受体(6KSM)活性位点His349残基发生氢键相互作用,键距为2,94 Å, Ki值为1,347 μM
{"title":"INHIBISI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH TERHADAP LIPASE PANKREAS SEBAGAI ANTIOBESITAS SECARA IN SILICO","authors":"Mega Safithri, Nur Azizah, Maria Bintang, Rini Kurniasih","doi":"10.47219/ath.v8i2.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.214","url":null,"abstract":"A Obesity triggers the emergence of various degenerative diseases, such as stroke, heart disease, type 2 diabetes, and insulin resistance. Pancreatic lipase inhibitors are anti-obesity drug agents that work by inhibiting pancreatic lipase enzymes. This study aims to search and predict the inhibitory activity of pancreatic lipase from the active compound of red betel leaf. The research began with virtual screening of 60 test ligands, prediction of ligand stability and toxicity, validation method of molecular docking, molecular docking, 2D and 3D visualization. The results showed that benzethonium octyloxyacetate, salicylic acid beta-D-glucopyranosyl ester, and anthocyanins had the best potential in inhibiting pancreatic lipase enzymes based on virtual screening, ligand stability, ligand toxicity, energy affinity, number of hydrogen bonds with active site, bond distance, and constants inhibition (Ki). Benzethonium octyloxyacetate has an affinity value of -8 kcal/mol, has a hydrogen bond interaction on the His349 residue on the active site of the pancreatic lipase receptor (6KSM) with a bond distance of 2,94 Å and Ki value of 1,347 μM","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":" 48","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138614481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bisnis kefarmasian mengalami perubahan signifikan akibat perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 dan perubahan kebijakan di bidang kesehatan. Pandemi covid 19 menambah tantangan baru dalam penerapan strategi bisnis Farmasi Apotek X Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis yang diterapkan Apotek X Bekasi dan mengembangkan strategi baru dengan pendekatan Canvas Business Model (CBM) [1] . Metode yang digunakan adalah metode eksploaratif, analisis deskriptif kuantitatif menggunakan 9 elemen dari CBM. Responden penelitian berjumlah 101 orang terdiri dari pelanggan Apotek X dan masyarakat sekitar Apotek X. Pengumpulan data menggunakan survei dan wawancara. Analisis data menggunakan SWOT analisis dengan pemetaan 9 elemen CBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 komponen CBM dapat dikembangkan yaitu customer relationships, Value propositions, revenue streams, cost structure, customer segments, key resources, key activities dan key partners. terutama tiga komponen utama Value Propositions, Key Resources dan Customer Segments. Strategi utama Apotek X jangka panjang adalah: Menerapkan kerjasama B2B dengan instansi, menyiapkan tenaga marketing yang handal dan mengedepankan reputasi Apotek X, Promosi masif melalui media sosial termasuk pelayanan home care dengan tenaga terlatih, Menyiapkan tim khusus pelayanan online baik dengan video call maupun whatsapp call. Membuat segmentasi pelanggan, untuk menjadi market leader dari apotek pesaing
由于4.0工业革命的技术发展和卫生政策的变化,法医学正经历重大变化。covid大流行为X Bekasi的制药商业战略的实施带来了新的挑战。该研究旨在分析X贝卡西药剂师的商业战略,并通过Canvas Business模式(CBM)[1]的方法开发新战略。使用的方法是爆炸性的、定量描述性分析,采用了CBM的9个元素。受访者共有101人组成研究顾客药房药店X X和周围的社区使用调查数据收集和面试。使用SWOT分析与9个CBM元素的地图分析。研究结果表明,9甲烷成分可以开发,即客户relationships Value propositions revenue流淌,成本vesalius,客户segments, key资源,key、lds和key)的合伙人。主要是三个主要组件Value Propositions, Key资源和客户Segments。药店X的主要策略是:长期应用B2B合作机构,准备优秀的营销力量和助长X药店声誉,通过社交媒体包括家庭护理服务质量提升力量训练有素,入选特别好视频和在线服务whatsapp电话。让顾客分割,成为药店的竞争对手的市场领导者
{"title":"STRATEGI BISNIS APOTEK X MENGGUNAKAN STRATEGI CANVAS BUSINESS MODEL (CBM)","authors":"Noviar Antoni, S. Saragi, Indah Masti","doi":"10.47219/ath.v8i2.299","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.299","url":null,"abstract":"Bisnis kefarmasian mengalami perubahan signifikan akibat perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 dan perubahan kebijakan di bidang kesehatan. Pandemi covid 19 menambah tantangan baru dalam penerapan strategi bisnis Farmasi Apotek X Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis yang diterapkan Apotek X Bekasi dan mengembangkan strategi baru dengan pendekatan Canvas Business Model (CBM) [1] . Metode yang digunakan adalah metode eksploaratif, analisis deskriptif kuantitatif menggunakan 9 elemen dari CBM. Responden penelitian berjumlah 101 orang terdiri dari pelanggan Apotek X dan masyarakat sekitar Apotek X. Pengumpulan data menggunakan survei dan wawancara. Analisis data menggunakan SWOT analisis dengan pemetaan 9 elemen CBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 komponen CBM dapat dikembangkan yaitu customer relationships, Value propositions, revenue streams, cost structure, customer segments, key resources, key activities dan key partners. terutama tiga komponen utama Value Propositions, Key Resources dan Customer Segments. Strategi utama Apotek X jangka panjang adalah: Menerapkan kerjasama B2B dengan instansi, menyiapkan tenaga marketing yang handal dan mengedepankan reputasi Apotek X, Promosi masif melalui media sosial termasuk pelayanan home care dengan tenaga terlatih, Menyiapkan tim khusus pelayanan online baik dengan video call maupun whatsapp call. Membuat segmentasi pelanggan, untuk menjadi market leader dari apotek pesaing","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":"112 S2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138623072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minyak atsiri kilit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang dapat mengatasi penuaan kulit. Formulasi serum antiaging yang beredar dipasaran sering ditambahkan vitamin E yang berfungsi sebagai pengawet sediaan dan penambah aktifitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antioksidan minyak atsiri kulit jeruk nipis dengan formula yang lazim dipasaran dengan metode DPPH, mengetahui profil standar sediaan dan uji hedonik setiap formula. Minyak atsiri kulit jeruk nipis diperoleh dengan metode destilasi uap. Tiga formula serum antioksidan diformulasikan dengan basis carbomer 1%, dengan variasi konsentrasi vitamin E yaitu 1% (F1), 3% (F2), 5% (F3). Hasil uji organoleptis menyetakan semua formula mempunyai karakteristik yang sama yaitu berwarna putih jernih, arome jeruk nipis, dan terbentuk tekstur nano partikel. Uji pH semua formulasi memenuhi syarat (4,5-8,0) yaitu pH 8. Semua formula serum memenuhi persyaratan uji viskositas, daya sebar, daya lekat yang baik serta menunjukkan serum tipe M/A. Penambahan variasi konsentrasi vitamin E dalam formula serum dapat menurunkan nilai IC50 , yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 226,46ppm. Formula sediaan serum sesuai dengan standar dengan variasi konsentrasi vitamin E mempengaruhi aktivitas antioksidan, semakin tinggi konsentrasi vitamin E semakin baik nilai IC50 nya
{"title":"FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SERUM MINYAK ATSIRI KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) VARIASI VITAMIN E METODE DPPH","authors":"Happy Elda Murdiana, Tabita Rahmavika, E. Rawar","doi":"10.47219/ath.v8i2.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.294","url":null,"abstract":"Minyak atsiri kilit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang dapat mengatasi penuaan kulit. Formulasi serum antiaging yang beredar dipasaran sering ditambahkan vitamin E yang berfungsi sebagai pengawet sediaan dan penambah aktifitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antioksidan minyak atsiri kulit jeruk nipis dengan formula yang lazim dipasaran dengan metode DPPH, mengetahui profil standar sediaan dan uji hedonik setiap formula. Minyak atsiri kulit jeruk nipis diperoleh dengan metode destilasi uap. Tiga formula serum antioksidan diformulasikan dengan basis carbomer 1%, dengan variasi konsentrasi vitamin E yaitu 1% (F1), 3% (F2), 5% (F3). Hasil uji organoleptis menyetakan semua formula mempunyai karakteristik yang sama yaitu berwarna putih jernih, arome jeruk nipis, dan terbentuk tekstur nano partikel. Uji pH semua formulasi memenuhi syarat (4,5-8,0) yaitu pH 8. Semua formula serum memenuhi persyaratan uji viskositas, daya sebar, daya lekat yang baik serta menunjukkan serum tipe M/A. Penambahan variasi konsentrasi vitamin E dalam formula serum dapat menurunkan nilai IC50 , yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 226,46ppm. Formula sediaan serum sesuai dengan standar dengan variasi konsentrasi vitamin E mempengaruhi aktivitas antioksidan, semakin tinggi konsentrasi vitamin E semakin baik nilai IC50 nya","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":"361 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138625893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdul Wahid Suleman, Sri Wahyuningsih, Yanti Puspitasari
Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan, mengandung senyawa alkaloid, vitamin C, vitamin E, tanin, saponin, dan flavanoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun salam dapat diformulasikan sebagai sediaan serum yang stabil dan untuk mengetahui nilai IC50 sediaan serum ekstrak daun salam yang dapat memberikan aktivitas antioksidan. Metode penelitian ini dengan membuat sediaan serum wajah dari ekstrak etanol daun salam dengan variasi konsentrasi yaitu 1%, 3%, 5%, dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil formula serum wajah menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan kelembaban. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 1% memiliki nilai antioksidan 37,00 ppm, F2 dengan konsentrasi 3% memiliki nilai antioksidan 29,21 ppm, dan F3 dengan konsentrasi 5% memiliki nilai antioksidan 23,94 ppm, ketiga sediaan tersebut memiliki kategori antioksidan sangat kuat. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa serum dari ekstrak etanol daun salam memiliki kestabilan fisik dan kimia dan berpotensi sangat kuat sebagai antioksidan
{"title":"FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SEDIAAN SERUM EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH","authors":"Abdul Wahid Suleman, Sri Wahyuningsih, Yanti Puspitasari","doi":"10.47219/ath.v8i2.232","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.232","url":null,"abstract":"Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan, mengandung senyawa alkaloid, vitamin C, vitamin E, tanin, saponin, dan flavanoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun salam dapat diformulasikan sebagai sediaan serum yang stabil dan untuk mengetahui nilai IC50 sediaan serum ekstrak daun salam yang dapat memberikan aktivitas antioksidan. Metode penelitian ini dengan membuat sediaan serum wajah dari ekstrak etanol daun salam dengan variasi konsentrasi yaitu 1%, 3%, 5%, dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil formula serum wajah menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan kelembaban. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 1% memiliki nilai antioksidan 37,00 ppm, F2 dengan konsentrasi 3% memiliki nilai antioksidan 29,21 ppm, dan F3 dengan konsentrasi 5% memiliki nilai antioksidan 23,94 ppm, ketiga sediaan tersebut memiliki kategori antioksidan sangat kuat. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa serum dari ekstrak etanol daun salam memiliki kestabilan fisik dan kimia dan berpotensi sangat kuat sebagai antioksidan","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":" 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138618549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Naniek Widyaningrum, Agustina Sawitri, N. Indriani
Patient loyalty is one of the things that is important for the ongoing pharmacy business. And one of the things to increase patient loyalty is to provide Islamic-based services. And in this study aims to determine the benefits of Islamic principled services at the karunia sehat baru Pharmacy in Ungaran, to determine the relationship between Islamic principled services and patient loyalty at the karunia sehat baru Pharmacy in Ungaran, Services with sharia principles have four characters, namely Rabbaniyyah, Akhlaqiyyah, Waqi'iyah and Insaniyyah. Data collection techniques by distributing questionnaires to patients at the pharmacy. The results of this study indicate that sharia-based pharmaceutical services consisting of Rabbaniyyah, Akhlaqiyyah, Waqi'iyah and Insaniyyah have a positive effect on patient loyalty. And Rabbaniyyah and Akhlaqiyyah have a significant influence on patient loyalty at the karunia sehat baru pharmacy in Ungaran
{"title":"PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BERBASIS SYARIAH TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI APOTEK KARUNIA SEHAT BARU UNGARAN","authors":"Naniek Widyaningrum, Agustina Sawitri, N. Indriani","doi":"10.47219/ath.v8i2.216","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.216","url":null,"abstract":"Patient loyalty is one of the things that is important for the ongoing pharmacy business. And one of the things to increase patient loyalty is to provide Islamic-based services. And in this study aims to determine the benefits of Islamic principled services at the karunia sehat baru Pharmacy in Ungaran, to determine the relationship between Islamic principled services and patient loyalty at the karunia sehat baru Pharmacy in Ungaran, Services with sharia principles have four characters, namely Rabbaniyyah, Akhlaqiyyah, Waqi'iyah and Insaniyyah. Data collection techniques by distributing questionnaires to patients at the pharmacy. The results of this study indicate that sharia-based pharmaceutical services consisting of Rabbaniyyah, Akhlaqiyyah, Waqi'iyah and Insaniyyah have a positive effect on patient loyalty. And Rabbaniyyah and Akhlaqiyyah have a significant influence on patient loyalty at the karunia sehat baru pharmacy in Ungaran","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138609859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Afqary, Cladora Vriska Kuntarto, Ratna Juita
Pelayanan resep merupakan titik terakhir pelayanan, sehingga rumah sakit harus memperhatikan waktu tunggu. Kecepatan waktu pelayanan resep berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pasien. Kecepatan waktu pelayanan resep masih menjadi kendala bagi beberapa rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep pasien umum dan pasien asuransi di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor. Mengetahui berapa lama rata-rata waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor serta kesesuaian dengan Kepmenkes RI Nomor 129 tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling yang diambil pada bulan Januari- Maret 2022, total sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 10.138 lembar resep yang terdiri dari 7.405 lembar resep obat jadi dan 2.733 lembar resep obat racikan. Gambaran waktu tunggu pelayanan resep pasien umum dan resep pasien asuransi di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor dengan persentase kesesuaian waktu tunggu pelayanan pada resep jaminan umum adalah 73% untuk resep obat jadi dan 79% untuk resep racikan sedangkan persentase kesesuaian waktu tunggu pelayanan pada resep jaminan asuransi adalah 67% untuk resep obat jadi dan 74% untuk resep obat racikan. Rata-rata waktu tunggu pelayanan resep di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor adalah 25 menit untuk obat jadi dan 45 menit untuk obat racikan dengan kesesuaian 71% untuk resep obat jadi dan 77% untuk resep obat racikan. Jika dilihat dari standar yang sudah ditetapkan oleh Kepmenkes RI Nomor 129 tahun 2008, maka pelayanan resep di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
{"title":"ANALISA WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DAN OBAT RACIKAN DI DEPO FARMASI AFIAT RUMAH SAKIT PMI BOGOR","authors":"Muhammad Afqary, Cladora Vriska Kuntarto, Ratna Juita","doi":"10.47219/ath.v8i2.209","DOIUrl":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.209","url":null,"abstract":"Pelayanan resep merupakan titik terakhir pelayanan, sehingga rumah sakit harus memperhatikan waktu tunggu. Kecepatan waktu pelayanan resep berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pasien. Kecepatan waktu pelayanan resep masih menjadi kendala bagi beberapa rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep pasien umum dan pasien asuransi di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor. Mengetahui berapa lama rata-rata waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor serta kesesuaian dengan Kepmenkes RI Nomor 129 tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling yang diambil pada bulan Januari- Maret 2022, total sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 10.138 lembar resep yang terdiri dari 7.405 lembar resep obat jadi dan 2.733 lembar resep obat racikan. Gambaran waktu tunggu pelayanan resep pasien umum dan resep pasien asuransi di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor dengan persentase kesesuaian waktu tunggu pelayanan pada resep jaminan umum adalah 73% untuk resep obat jadi dan 79% untuk resep racikan sedangkan persentase kesesuaian waktu tunggu pelayanan pada resep jaminan asuransi adalah 67% untuk resep obat jadi dan 74% untuk resep obat racikan. Rata-rata waktu tunggu pelayanan resep di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor adalah 25 menit untuk obat jadi dan 45 menit untuk obat racikan dengan kesesuaian 71% untuk resep obat jadi dan 77% untuk resep obat racikan. Jika dilihat dari standar yang sudah ditetapkan oleh Kepmenkes RI Nomor 129 tahun 2008, maka pelayanan resep di Depo Farmasi Afiat RS PMI Bogor sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":" 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138614155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}