Pub Date : 2024-04-17DOI: 10.30595/jppm.v8i1.21004
Y. Wibisono, Bekti Suratmanto, Citra Yayu’ Palangan
Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, memudahkan akses informasi dan pengambilan keputusan, terutama dalam dunia bisnis. Laporan menjadi alat penting dalam menyajikan fakta dan mempertanggungjawabkan kegiatan secara internal maupun eksternal, sehingga membantu manajer perusahaan dalam mengoptimalkan pengembangan bisnis. Yayasan Kanker Indonesia (YKI), sebagai organisasi sosial kemanusiaan di bidang kesehatan menggunakan sistem berbasis website untuk pendaftaran dan pemesanan kamar. Namun, sistem ini masih memiliki kekurangan pada fitur pendaftaran, menyebabkan perbedaan data dengan fakta sebenarnya. Fitur laporan belum memenuhi kebutuhan stakeholder dan tidak adanya fitur export data rekapitulasi. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi bersama Pengurus YKI terhadap permasalahan, disusunlah Pengabdian Masyarakat ini bertujuan melakukan pemeliharaan dan pembaruan pada sistem YKI. Fokus pengabdian adalah memperbaiki bug pada fitur pendaftaran, pemesanan kamar, dan rekapitulasi data, serta menambahkan fitur export data ke Excel. Dengan pengembangan ini, diharapkan laporan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh stakeholder YKI. Pembaruan ini penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan YKI dalam penanggulangan kanker, sehingga memberikan kontribusi positif pada masyarakat.
{"title":"Analisis Kebutuhan dan Pengembangan Fitur Sistem Yayasan Kanker Indonesia Cabang Yogyakarta","authors":"Y. Wibisono, Bekti Suratmanto, Citra Yayu’ Palangan","doi":"10.30595/jppm.v8i1.21004","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.21004","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, memudahkan akses informasi dan pengambilan keputusan, terutama dalam dunia bisnis. Laporan menjadi alat penting dalam menyajikan fakta dan mempertanggungjawabkan kegiatan secara internal maupun eksternal, sehingga membantu manajer perusahaan dalam mengoptimalkan pengembangan bisnis. Yayasan Kanker Indonesia (YKI), sebagai organisasi sosial kemanusiaan di bidang kesehatan menggunakan sistem berbasis website untuk pendaftaran dan pemesanan kamar. Namun, sistem ini masih memiliki kekurangan pada fitur pendaftaran, menyebabkan perbedaan data dengan fakta sebenarnya. Fitur laporan belum memenuhi kebutuhan stakeholder dan tidak adanya fitur export data rekapitulasi. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi bersama Pengurus YKI terhadap permasalahan, disusunlah Pengabdian Masyarakat ini bertujuan melakukan pemeliharaan dan pembaruan pada sistem YKI. Fokus pengabdian adalah memperbaiki bug pada fitur pendaftaran, pemesanan kamar, dan rekapitulasi data, serta menambahkan fitur export data ke Excel. Dengan pengembangan ini, diharapkan laporan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh stakeholder YKI. Pembaruan ini penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan YKI dalam penanggulangan kanker, sehingga memberikan kontribusi positif pada masyarakat.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":" 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140692060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
UMKM Batik Ayu Arimbi merupakan unit usaha produksi batik. UMKM Batik Ayu Arimbi terbentuk melalui pelatihan membatik yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. UMKM ini terletak di Desa Plalangan, Kelurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman. Permasalahan yang ada di dalam UMKM ini adalah kurangnya pemanfaatan media sosial sebagai media promosi, hal tersebut memberikan dampak pada rendahnya penjualan produk batik yang telah diproduksi. Selain hal tersebut, faktor usia para anggota UMKM sudah tidak muda lagi sehingga perlu belajar dalam penggunaan media sosial dengan baik. Tujuan adanya kegiatan ini adalah agar pengurus UMKM Batik Ayu Arimbi mampu memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai media promosi produk-produk batik mereka. Metode yang digunakan adalah pelaksanaan asesmen, perencanaan pelatihan dan pelaksanaan pelatihan mengenai penggunaan media sosial sebagai media promosi. Hasil dari dilaksanakannya pelatihan ini yaitu anggota UMKM Batik Ayu Arimbi dapat mengetahui dan mampu menggunakan media sosial sebagai media promosi dengan baik.
Batik Ayu Arimbi MSME 是一家蜡染生产企业。Batik Ayu Arimbi 中小微企业是通过日惹 Sleman 地区工业和贸易办公室举办的蜡染培训成立的。该中小微企业位于斯勒曼区潘多沃哈尔乔村的普拉兰甘村。该微小中型企业存在的问题是没有利用社交媒体作为宣传媒介,这对蜡染产品的低销量造成了影响。此外,微小中型企业成员的年龄因素已不再年轻,因此他们需要学会正确使用社交媒体。这项活动的目的是让 UMKM Batik Ayu Arimbi 公司的管理层能够最大限度地利用社交媒体作为推广其蜡染产品的媒介。所采用的方法包括评估、培训规划和使用社交媒体作为宣传媒介的培训。培训的结果是,UMKM Batik Ayu Arimbi 的成员能够了解并正确使用社交媒体作为宣传媒介。
{"title":"Optimalisasi Penggunaan Media Sosial sebagai Media Promosi pada UMKM Batik Ayu Arimbi, Sleman, Yogyakarta","authors":"Aurellia Salsa Armilda, Syaiful Fakhri, Farida Khuriati Zahro, Aisyah Candra Puspita, A. Hanafi, Noviana Dyah Ayu Safitri","doi":"10.30595/jppm.v8i1.21203","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.21203","url":null,"abstract":"UMKM Batik Ayu Arimbi merupakan unit usaha produksi batik. UMKM Batik Ayu Arimbi terbentuk melalui pelatihan membatik yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. UMKM ini terletak di Desa Plalangan, Kelurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman. Permasalahan yang ada di dalam UMKM ini adalah kurangnya pemanfaatan media sosial sebagai media promosi, hal tersebut memberikan dampak pada rendahnya penjualan produk batik yang telah diproduksi. Selain hal tersebut, faktor usia para anggota UMKM sudah tidak muda lagi sehingga perlu belajar dalam penggunaan media sosial dengan baik. Tujuan adanya kegiatan ini adalah agar pengurus UMKM Batik Ayu Arimbi mampu memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai media promosi produk-produk batik mereka. Metode yang digunakan adalah pelaksanaan asesmen, perencanaan pelatihan dan pelaksanaan pelatihan mengenai penggunaan media sosial sebagai media promosi. Hasil dari dilaksanakannya pelatihan ini yaitu anggota UMKM Batik Ayu Arimbi dapat mengetahui dan mampu menggunakan media sosial sebagai media promosi dengan baik.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"14 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140745038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-20DOI: 10.30595/jppm.v8i1.13336
Elisabeth Deta Lustiyati, Jati Untari, Wiwin Rosali, D. Dewi
Hasil capaian pembangunan Kabupaten Sleman terkait pengelolaan sampah sebagian besar 58,9% dilakukan dengan penanganan TPA. Pengelolaan sampah masih bergantung kepada kelompok yaitu TPS3R dan pengepul. Keluarga sebagai sumber awal sampah perlu melakukan usaha pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri. Salah satu metode pengolahan sampah organik yang mudah dilakukan di skala rumah tangga adalah pembuatan eco enzyme. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga kelompok BKR Padukuhan Tanjungsari untuk pengolahan sisa organik rumah tangga menjadi eco-enzyme. Intervensi dalam kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan, praktik, pre-test dan post-test. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Desember 2021 bertempat di Balai Bina Keluarga Remaja (BKR) Tanjungsari. Peserta kegiatan pelatihan ini adalah ibu rumah tangga kader BKR Tanjungsari sejumlah 17 orang. Hasil analisis data didapatkan bahwa rerata nilai tes peserta sesudah penyuluhan lebih tinggi daripada sebelum penyuluhan. Berdasarkan analisis data menggunakan uji-t tidak berpasangan (paired t-test) terdapat perbedaan yang signifikan skor rerata antara sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,05). Berdasarkan hasil evaluasi peserta menunjukkan bahwa seluruh kegiatan pada pengabdian ini telah dilaksanakan seluruhnya dengan baik.
{"title":"Pelatihan Daur Ulang Limbah Organik Dapur Menjadi Eco Enzyme Bagi Ibu Rumah Tangga","authors":"Elisabeth Deta Lustiyati, Jati Untari, Wiwin Rosali, D. Dewi","doi":"10.30595/jppm.v8i1.13336","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.13336","url":null,"abstract":"Hasil capaian pembangunan Kabupaten Sleman terkait pengelolaan sampah sebagian besar 58,9% dilakukan dengan penanganan TPA. Pengelolaan sampah masih bergantung kepada kelompok yaitu TPS3R dan pengepul. Keluarga sebagai sumber awal sampah perlu melakukan usaha pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri. Salah satu metode pengolahan sampah organik yang mudah dilakukan di skala rumah tangga adalah pembuatan eco enzyme. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga kelompok BKR Padukuhan Tanjungsari untuk pengolahan sisa organik rumah tangga menjadi eco-enzyme. Intervensi dalam kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan, praktik, pre-test dan post-test. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Desember 2021 bertempat di Balai Bina Keluarga Remaja (BKR) Tanjungsari. Peserta kegiatan pelatihan ini adalah ibu rumah tangga kader BKR Tanjungsari sejumlah 17 orang. Hasil analisis data didapatkan bahwa rerata nilai tes peserta sesudah penyuluhan lebih tinggi daripada sebelum penyuluhan. Berdasarkan analisis data menggunakan uji-t tidak berpasangan (paired t-test) terdapat perbedaan yang signifikan skor rerata antara sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,05). Berdasarkan hasil evaluasi peserta menunjukkan bahwa seluruh kegiatan pada pengabdian ini telah dilaksanakan seluruhnya dengan baik.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"61 s282","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140224170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-20DOI: 10.30595/jppm.v8i1.19384
Adhika Yulia Nurwesti, Faza Ashila Jannah, Fatur Roza Riandara, Itna Husnatul Habibah, Lastriana Nasichatun Rodziah, Nabila Nur Islamyah, N. Widayanti, Yoga Insan Wicaksana, Yuping Safitri, Gerry Katon Mahendra
Lidah buaya (nata de Aloe) merupakan jenis tanaman hias yang juga memiliki manfaat sebagai tanaman obat yang mampu mengatasi berbagai penyakit diantaranya diabetes, kolesterol dan radang lambung. Tanaman lidah buaya tengah banyak mendapat perhatian publik karena pemanfaatannya, contohnya sebagai produk kecantikan dan makanan. Lidah buaya yang dibudidayakan KWT di padukuhan Plumbon belum dimanfaatkan menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis. Kesibukan dan keterbatasan pemahaman pengolahan lidah buaya menjadi salah satu permasalahan bagi masyarakat sehingga mereka hanya berfokus pada penanaman dan penjualan mentahnya. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan pengelolaan lidah buaya yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan anggota KWT dalam mengelola nata de aloe dan menciptakan produk dari tanaman lidah buaya sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Padukuhan Plumbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan program pelatihan sosialisasi kepada ibu-ibu KWT dan Karang Taruna melalui pemberian penyuluhan mengenai pelatihan pembuatan minuman nata de aloe di wilayah padukuhan Plumbon RT 10 RW 05. Pada tanaman lidah buaya, pengelolaan lidah buaya menjadi nata de aloe serta cara pemasaran produk dengan pemasaran digital. Hasil dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini adalah para masyarakat peserta pelatihan mengalami peningkatan wawasan dan kemampuannya terkait pengolahan nata de aloe sehingga dapat membuat produk olahan dari lidah buaya yang bernilai ekonomis.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Minuman Nata De Aloe dalam Meningkatkan Perekonomian dan UMKM di Padukuhan Plumbon","authors":"Adhika Yulia Nurwesti, Faza Ashila Jannah, Fatur Roza Riandara, Itna Husnatul Habibah, Lastriana Nasichatun Rodziah, Nabila Nur Islamyah, N. Widayanti, Yoga Insan Wicaksana, Yuping Safitri, Gerry Katon Mahendra","doi":"10.30595/jppm.v8i1.19384","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.19384","url":null,"abstract":"Lidah buaya (nata de Aloe) merupakan jenis tanaman hias yang juga memiliki manfaat sebagai tanaman obat yang mampu mengatasi berbagai penyakit diantaranya diabetes, kolesterol dan radang lambung. Tanaman lidah buaya tengah banyak mendapat perhatian publik karena pemanfaatannya, contohnya sebagai produk kecantikan dan makanan. Lidah buaya yang dibudidayakan KWT di padukuhan Plumbon belum dimanfaatkan menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis. Kesibukan dan keterbatasan pemahaman pengolahan lidah buaya menjadi salah satu permasalahan bagi masyarakat sehingga mereka hanya berfokus pada penanaman dan penjualan mentahnya. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan pengelolaan lidah buaya yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan anggota KWT dalam mengelola nata de aloe dan menciptakan produk dari tanaman lidah buaya sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Padukuhan Plumbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan program pelatihan sosialisasi kepada ibu-ibu KWT dan Karang Taruna melalui pemberian penyuluhan mengenai pelatihan pembuatan minuman nata de aloe di wilayah padukuhan Plumbon RT 10 RW 05. Pada tanaman lidah buaya, pengelolaan lidah buaya menjadi nata de aloe serta cara pemasaran produk dengan pemasaran digital. Hasil dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini adalah para masyarakat peserta pelatihan mengalami peningkatan wawasan dan kemampuannya terkait pengolahan nata de aloe sehingga dapat membuat produk olahan dari lidah buaya yang bernilai ekonomis.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"26 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140226771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-20DOI: 10.30595/jppm.v8i1.14200
Mohamad Haris Septian, Mikael Sihite
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan zero waste dalam kegiatan bertani dan beternak. Sisa dari kegiatan bertani padi adalah limbah berupa jerami yang selama ini penangannya dengan cara dibakar. Dampak pengabdian kepada masyarakatdari pembakaran jerami padi adalah tercemarnya lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memanfaatkan jerami padi menjadi pakan ternak dengan pengolahan amofer. Pengabdian dilaksanakan di Desa Gandusari Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Metode yang dilakukan adalah penyebaran kuisioner, wawancara, ceramah bervariasi, dan pelatihan. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar dan materi disampaikan dengan baik. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pengalaman peternak dalam membuat amofer jerami padi. Sebanyak 87,5% peserta mengetahui istilah amoniasi; 93,75% peserta mengetahui istilah fermentasi dan amofer; 81,25% mengetahui manfaat dan kelebihan amofer; dan sebanyak 75% peserta mampu membuat amofer; serta hanya 56,25% saja peserta yang tertarik untuk membuat amofer. Sebagian besar peserta merasa sangat puas terhadap penyelenggaran Pengabdian Kepada Masyarakat ini.
{"title":"Pembuatan Pakan Olahan Amofer Jerami Padi di Desa Gandusari Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang","authors":"Mohamad Haris Septian, Mikael Sihite","doi":"10.30595/jppm.v8i1.14200","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.14200","url":null,"abstract":"Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan zero waste dalam kegiatan bertani dan beternak. Sisa dari kegiatan bertani padi adalah limbah berupa jerami yang selama ini penangannya dengan cara dibakar. Dampak pengabdian kepada masyarakatdari pembakaran jerami padi adalah tercemarnya lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memanfaatkan jerami padi menjadi pakan ternak dengan pengolahan amofer. Pengabdian dilaksanakan di Desa Gandusari Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Metode yang dilakukan adalah penyebaran kuisioner, wawancara, ceramah bervariasi, dan pelatihan. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar dan materi disampaikan dengan baik. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pengalaman peternak dalam membuat amofer jerami padi. Sebanyak 87,5% peserta mengetahui istilah amoniasi; 93,75% peserta mengetahui istilah fermentasi dan amofer; 81,25% mengetahui manfaat dan kelebihan amofer; dan sebanyak 75% peserta mampu membuat amofer; serta hanya 56,25% saja peserta yang tertarik untuk membuat amofer. Sebagian besar peserta merasa sangat puas terhadap penyelenggaran Pengabdian Kepada Masyarakat ini.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"69 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140224166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-20DOI: 10.30595/jppm.v8i1.12969
Solikhah Solikhah, Rochana Ruliyandari
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membekali ibu-ibu Aisyiyah di tingkat ranting di Yogyakarta tentang gerakan memberantas narkoba dan penyalagunaan obat-obat terlarang di masyarakat. Metode yang digunakan melalui beberapa tahapan yaitu, 1) koordinasi dengan mitra dalam menentukan perwakilan kader setiap ranting Aisyiyah di Yogyakarta, 2) melakukan penyuluhan dengan menggunakan zoom meeting tentang bahaya narkoba, dampak narkoba, upaya pencegahan, deteksi dini narkoba. Di tahap kedua ini juga diberikan penguatan kaderisasi tentang peran Aisyiyah dalam pencegahan narkoba serta konsep team working dalam pemberantasan narkoba. Tahap terakhir adalah melakukan pendampingan melalui whattapp group supaya kegiatan ini dapat berjalan secara kontinyu. Tingkat pengetahuan kader diukur dengan cara memberikan pre-post test, dan menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat pengetahuan kader tentang narkoba setelah diberi pelatihan. Terbentuknya kader Aisyiyah dalam gerakan berantas narkoba sangat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat serta dalam upaya penyelamatan generasi bangsa.
{"title":"Pembentukan Kader Relawan Aisyiyah untuk Mengkampanyekan Gerakan Berantas Narkoba","authors":"Solikhah Solikhah, Rochana Ruliyandari","doi":"10.30595/jppm.v8i1.12969","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.12969","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membekali ibu-ibu Aisyiyah di tingkat ranting di Yogyakarta tentang gerakan memberantas narkoba dan penyalagunaan obat-obat terlarang di masyarakat. Metode yang digunakan melalui beberapa tahapan yaitu, 1) koordinasi dengan mitra dalam menentukan perwakilan kader setiap ranting Aisyiyah di Yogyakarta, 2) melakukan penyuluhan dengan menggunakan zoom meeting tentang bahaya narkoba, dampak narkoba, upaya pencegahan, deteksi dini narkoba. Di tahap kedua ini juga diberikan penguatan kaderisasi tentang peran Aisyiyah dalam pencegahan narkoba serta konsep team working dalam pemberantasan narkoba. Tahap terakhir adalah melakukan pendampingan melalui whattapp group supaya kegiatan ini dapat berjalan secara kontinyu. Tingkat pengetahuan kader diukur dengan cara memberikan pre-post test, dan menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat pengetahuan kader tentang narkoba setelah diberi pelatihan. Terbentuknya kader Aisyiyah dalam gerakan berantas narkoba sangat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat serta dalam upaya penyelamatan generasi bangsa.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"76 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140224294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-20DOI: 10.30595/jppm.v8i1.15366
I. M. Wisnawa
Desa Pelaga merupakan desa wisata yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Semenjak ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2010, kunjungan wisatawan yang datang belum memenuhi harapan. Kunjungan wisatawan yang sedikit antara lain disebabkan pengetahuan anggota karangtaruna dalam mengemas produk wisata masih lemah. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan pengemasan produk wisata pedesaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pariwisata, branding, atribut daya tarik wisata, sapta pesona, CHSE dan peranan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan praktik membuat draft kemasan produk wisata. Keberhasilan pelatihan diukur menggunakan instrumen pretest dan post-test. Skala pengukuran dari 0 sampai dengan 100. Hasil pangabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat dari 67,50 menjadi 76,25. Peserta pelatihan juga mampu membuat draft paket produk wisata. Hasil kegiatan pengabdian memiliki arti penting dalam mengemas produk wisata dan memasarkannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Pelaga.
{"title":"Pelatihan Pengemasan Produk Wisata Pedesaan dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan bagi Karangtaruna di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung","authors":"I. M. Wisnawa","doi":"10.30595/jppm.v8i1.15366","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.15366","url":null,"abstract":"Desa Pelaga merupakan desa wisata yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Semenjak ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2010, kunjungan wisatawan yang datang belum memenuhi harapan. Kunjungan wisatawan yang sedikit antara lain disebabkan pengetahuan anggota karangtaruna dalam mengemas produk wisata masih lemah. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan pengemasan produk wisata pedesaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pariwisata, branding, atribut daya tarik wisata, sapta pesona, CHSE dan peranan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan praktik membuat draft kemasan produk wisata. Keberhasilan pelatihan diukur menggunakan instrumen pretest dan post-test. Skala pengukuran dari 0 sampai dengan 100. Hasil pangabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat dari 67,50 menjadi 76,25. Peserta pelatihan juga mampu membuat draft paket produk wisata. Hasil kegiatan pengabdian memiliki arti penting dalam mengemas produk wisata dan memasarkannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Pelaga.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"92 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140225304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.30595/jppm.v8i1.20904
Nurhidayati Nurhidayati, D. Purwanti, I. Dharmakarja
Sustainable Development Goals (SDGs) Desa merupakan konsep “think global act local” dari SDGs global yang menjadi tujuan pembangunan negara-negara di dunia. Nawacita Pembangunan Indonesia adalah membangun Indonesia dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Kabupaten Belu sebagai salah satu daerah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Capaian SDGs Desa Kabupaten Belu masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan dan menguatkan SDGs Desa memerlukan peran semua pihak, terutama dari perangkat desa itu sendiri. Oleh karena itu program pengabdian yang ditujukan kepada perangkat desa terutama kepala desa dan kepala urusan keuangan desa dalam rangka penguatan SDGs Desa. Metode pengabdian yang digunakan berupa pelatihan karena metode ini memang paling cocok untuk identifikasi dan penguatan awal literasi SDGs Desa. Setelah kegiatan pelatihan, pengetahuan peserta pelatihan terkait penerapan program SDGs Desa mengalami peningkatan. Akan tetapi keberlanjutan program pengabdian berupa monitoring implementasi dari kegiatan pelatihan perlu dilakukan agar tujuan kegiatan pelatihan tercapai secara paripurna.
{"title":"Penguatan Sustainable Development Goals Desa di Kabupaten Belu","authors":"Nurhidayati Nurhidayati, D. Purwanti, I. Dharmakarja","doi":"10.30595/jppm.v8i1.20904","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.20904","url":null,"abstract":"Sustainable Development Goals (SDGs) Desa merupakan konsep “think global act local” dari SDGs global yang menjadi tujuan pembangunan negara-negara di dunia. Nawacita Pembangunan Indonesia adalah membangun Indonesia dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Kabupaten Belu sebagai salah satu daerah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Capaian SDGs Desa Kabupaten Belu masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan dan menguatkan SDGs Desa memerlukan peran semua pihak, terutama dari perangkat desa itu sendiri. Oleh karena itu program pengabdian yang ditujukan kepada perangkat desa terutama kepala desa dan kepala urusan keuangan desa dalam rangka penguatan SDGs Desa. Metode pengabdian yang digunakan berupa pelatihan karena metode ini memang paling cocok untuk identifikasi dan penguatan awal literasi SDGs Desa. Setelah kegiatan pelatihan, pengetahuan peserta pelatihan terkait penerapan program SDGs Desa mengalami peningkatan. Akan tetapi keberlanjutan program pengabdian berupa monitoring implementasi dari kegiatan pelatihan perlu dilakukan agar tujuan kegiatan pelatihan tercapai secara paripurna.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"28 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140229779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-08DOI: 10.30595/jppm.v8i1.20697
Tirza Octovianti Lenggono, Paskanova Christi Gainau
Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi sangat signifikan. Oleh sebab itu, kinerja usaha jenis ini sangat penting untuk ditingkatkan. Salah satu bagian kinerja yang harus diperhatikan adalah kinerja karyawan. Karyawan merupakan unsur penting dalam pertumbuhan usaha. Cara karyawan melayani pelanggan sangat mempengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan dengan usaha. Proses operasioan dalam bisnis dan pelayanan terhadap konsumen yang kurang memuaskan disebabkan oleh kurangnya keterampilan dan pengetahuan karyawan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peningkatan kinerja karyawan yang meliputi keterampilan dan pengetahuannya sehingga dapat mempercepat proses produksi, distribusi, transaksi, dan pelayanan konsumen yang berkualitas. Kami menggunakan metode sosialisasi interaktif untuk menyampaikan pengetahuan terkait peningkatan pengetahuan dan keterampilan berproduksi, packaging, melayani pembayaran, dan distribusi. Kegiatan ini menggabungkan metode pembelajaran di lokasi usaha untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keterampilan karyawan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan akademisi, pemilik usaha, mahasiswa, dan karyawan Toko Lima Roti Premium Bakery. Keberhasilan kegiatan ini diukur dengan hasil penilaian peserta sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran. Penilaian di awal dilakukan dalam bentuk pengisian form kualitas pelayanan (service quality check list). Sebagian besar karyawan mengisi dan mengakui bahwa kualitas pelayanan mereka belum maksimal. Di akhir sesi pembelajaran, tim memberikan post test kepada 10 karyawan dan mendapati bahwa seluruh karyawan cenderung menjawab pertanyaan dengan tepat dengan rata-rata skor 87,50. Pelatihan ini berhasil memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang peningkatan kinerja karyawan Lima Roti Premium Bakery Ambon. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan kinerja karyawan dan pelayanan terhadap konsumen di Toko Lima Roti Premium Ambon.
中小微企业对经济增长的贡献是巨大的。因此,提高这类企业的绩效非常重要。其中一个必须考虑的因素是员工绩效。员工是企业发展的重要因素。员工服务客户的方式在很大程度上影响着客户与企业关系的可持续性。业务运营和客户服务不尽如人意的原因在于员工缺乏技能和知识。本次社区服务活动的目的是提高员工对改善绩效(包括技能和知识)的认识,从而加快生产、分销、交易和优质客户服务的进程。我们采用互动式的社会化方法,传达与提高生产、包装、服务付款和配送方面的知识和技能有关的知识。这项活动结合了现场学习方法,让员工更好地了解自己的技能。参加社区服务活动的有学者、企业主、学生和 Toko Lima Roti 高级面包店的员工。这项活动成功与否的衡量标准是参与者在参加学习前后的评估结果。初步评估以填写服务质量检查表的形式进行。大多数员工都填写了该表,并承认他们的服务质量并不理想。学习结束后,小组对 10 名员工进行了后测,发现所有员工都倾向于正确回答问题,平均得分为 87.50 分。此次培训成功地为安汶利马罗蒂高级面包店的员工提供了提高绩效的更多知识和技能。预计这些知识和技能将有助于提高 Lima Roti Premium Ambon 的员工绩效和客户服务水平。
{"title":"Sosialisasi Peningkatan Kinerja Karyawan dan Layanan Konsumen Lima Roti Premium Bakery","authors":"Tirza Octovianti Lenggono, Paskanova Christi Gainau","doi":"10.30595/jppm.v8i1.20697","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.20697","url":null,"abstract":"Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi sangat signifikan. Oleh sebab itu, kinerja usaha jenis ini sangat penting untuk ditingkatkan. Salah satu bagian kinerja yang harus diperhatikan adalah kinerja karyawan. Karyawan merupakan unsur penting dalam pertumbuhan usaha. Cara karyawan melayani pelanggan sangat mempengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan dengan usaha. Proses operasioan dalam bisnis dan pelayanan terhadap konsumen yang kurang memuaskan disebabkan oleh kurangnya keterampilan dan pengetahuan karyawan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peningkatan kinerja karyawan yang meliputi keterampilan dan pengetahuannya sehingga dapat mempercepat proses produksi, distribusi, transaksi, dan pelayanan konsumen yang berkualitas. Kami menggunakan metode sosialisasi interaktif untuk menyampaikan pengetahuan terkait peningkatan pengetahuan dan keterampilan berproduksi, packaging, melayani pembayaran, dan distribusi. Kegiatan ini menggabungkan metode pembelajaran di lokasi usaha untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keterampilan karyawan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan akademisi, pemilik usaha, mahasiswa, dan karyawan Toko Lima Roti Premium Bakery. Keberhasilan kegiatan ini diukur dengan hasil penilaian peserta sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran. Penilaian di awal dilakukan dalam bentuk pengisian form kualitas pelayanan (service quality check list). Sebagian besar karyawan mengisi dan mengakui bahwa kualitas pelayanan mereka belum maksimal. Di akhir sesi pembelajaran, tim memberikan post test kepada 10 karyawan dan mendapati bahwa seluruh karyawan cenderung menjawab pertanyaan dengan tepat dengan rata-rata skor 87,50. Pelatihan ini berhasil memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang peningkatan kinerja karyawan Lima Roti Premium Bakery Ambon. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan kinerja karyawan dan pelayanan terhadap konsumen di Toko Lima Roti Premium Ambon.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"17 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140257852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-07DOI: 10.30595/jppm.v8i1.20931
Ummy A’isyah Nurhayati, Baiq Nurul Hasnawati
Pemilihan umum adalah proses demokrasi di mana anggota parlemen dan pejabat pemerintah dipilih langsung oleh rakyat. Pemilu yang diselenggarakan serentak merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan beban kerja bagi komisi pemilihan umum daerah (KPUD) khususnya kelompok petugas pemungutan suara (KPPS). Pada pemilu tahun 2019, ratusan petugas KPPS meninggal akibat kelelahan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kebugaran dan kesehatan fisik akibat tidak dilakukannya pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Kebugaran kardiorespirasi yang buruk dapat menyebabkan kelelahan yang relatif cepat karena kebutuhan oksigen tidak terpenuhi selama beraktivitas. Salah satu upaya mengurangi kelelahan berlebih yang dapat dilakukan dalam pemilu mendatang adalah melakukan screening kebugaran. Screening ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para petugas KPUD untuk meningkatkan pengetahun dan pemahaman pentingnya menjaga tingkat kebugaran. Selain itu, data hasil screening dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan latihan yang tepat untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Responden dalam penelitian ini adalah petugas KPUD DIY sebanyak 102 orang. Hasil screening petugas KPUD DIY menggunakan six minute walking test (6MWT) dengan nilai rata-rata adalah 23,69 atau dalam kategori kurang. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap kebugaran kardiorespirasi petugas KPUD DIY untuk meningkatkan kapasitas aktivitas fisik dan mencegah kelelahan berlebih saat bertugas pada pemilu selanjutnya.
{"title":"Screening Kebugaran dengan Six Minute Walking Test (6MWT) pada Petugas KPUD Seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Ummy A’isyah Nurhayati, Baiq Nurul Hasnawati","doi":"10.30595/jppm.v8i1.20931","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.20931","url":null,"abstract":"Pemilihan umum adalah proses demokrasi di mana anggota parlemen dan pejabat pemerintah dipilih langsung oleh rakyat. Pemilu yang diselenggarakan serentak merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan beban kerja bagi komisi pemilihan umum daerah (KPUD) khususnya kelompok petugas pemungutan suara (KPPS). Pada pemilu tahun 2019, ratusan petugas KPPS meninggal akibat kelelahan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kebugaran dan kesehatan fisik akibat tidak dilakukannya pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Kebugaran kardiorespirasi yang buruk dapat menyebabkan kelelahan yang relatif cepat karena kebutuhan oksigen tidak terpenuhi selama beraktivitas. Salah satu upaya mengurangi kelelahan berlebih yang dapat dilakukan dalam pemilu mendatang adalah melakukan screening kebugaran. Screening ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para petugas KPUD untuk meningkatkan pengetahun dan pemahaman pentingnya menjaga tingkat kebugaran. Selain itu, data hasil screening dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan latihan yang tepat untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Responden dalam penelitian ini adalah petugas KPUD DIY sebanyak 102 orang. Hasil screening petugas KPUD DIY menggunakan six minute walking test (6MWT) dengan nilai rata-rata adalah 23,69 atau dalam kategori kurang. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap kebugaran kardiorespirasi petugas KPUD DIY untuk meningkatkan kapasitas aktivitas fisik dan mencegah kelelahan berlebih saat bertugas pada pemilu selanjutnya.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"47 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140259391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}